BAB III
LAPORAN KASUS
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Eka Herawati
Umur
: 40 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Menikah
Pendidikan Terakhir :
Warga Negara
: Indonesia
Pekerjaan
Alamat
Tanggal Pemeriksaan :
Tempat Pemeriksaan : Poli Psikiatri RUMKITAL
o
o
o
o
Kehabisan obat
Ada masalah dengan suami sampai marah-marah lagi
Beda pendapat dengan suami
Demam kalau suami pergi bekerja
anaknya.
Pada Tahun 1994 pasien pernah berobat ke RS Cipto
Mitoharjo dengan dr Jamil Sp. Kj disuntik tapi tidak ada
perubahan.
Pasien mengaku sedih, kesal mertua cerewet, adek ipar
ngapain
Suka menyalahkan orang (suami)
Kalau capek mengamuk, ada yang membisikan kalau
terasa capek
Kalau kerja tidak merasa capek karena semangat terus
Pernah dioperasi tulang belakang 19 jahitan. Pada tahun
b. Riwayat pekerjaan
Saat ini pasien bekerja jualan makanan, Pada tahun 2005 buka
TPA, 2007 buka PAUD
c. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah dan mempunyai 4 orang anak.
d. Kehidupan beragama
e. Aktifitas social
Penderita dikenal baik dilingkungan sekitar
f. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak ada riwayat pelanggaran hukum
g. Situasi kehidupan sekarang
Pasien tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya, anak ketiga
laki-laki SMA ada keluhan sama dengan pasien.
h. Riwayat keluarga
Pasien adalah anak kedua dari empat bersaudara. Penderita
hidupnya lumayan berkecukupan. Hubungan keluarga baik dan
harmonis. Ayah pasien mirip dengan pasien dan pernah disandera.
Genogram
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: penderita
1) penampilan
Penderita adalah seorang perempuan, usia 40 tahun, tampak sesuai
dengan usia, pemapilan rapih, kulit sawo matang, berjilbab,
menggunakan gamis panjang. Ekspresi wajah terlihat kadang
bersedih sampai menangis kadang gembira.
2) perilaku dan aktifitas psikomotor
Selama wawancara, penderita duduk tenang, penderita dapat
menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang jelas dan sesekali
tersenyum, pasien bisa menoleh saat dipanggil dan mampu
menjawab pertanya pertanyaan yang jelas..
3) sikap terhadap pemeriksaan
Kooperatif, penderita dapat menjawab pertanyaan pemeriksa
dengan baik dan sopan.
B. Mood da Afek
1. Mood
: baik
2. Afek
: mania
3. Keserasiaan
: tidak serasi
C. karakteristik bicara
Gangguan persepsi
Tidak ada gangguan persepsi
C.
Pikiran
Bentuk pikiran : koheren dan logis
Isi pikiran
D.
Daya konsentrasi
Perhatian:
Daya ingat :
Daya nilai
Uji daya ingat : baik, saat ditanya riwayat terdahulu berbicara
masalah mantan dari SMA.
F.
Tilikan
Derajat tilikan yaitu tilikan derajat 6. Pasien menyadari
sepenuhnya tentang situasi dan mau diperbaiki.
G.
: Compos Mentis
Tanda vital
Kepala
10
Abdomen
Ekstramitas
: edem (-)
Turgor kembali cepat
B. Pemeriksaan neurologis
GCS
: E4M6V5
11
Telah dilakukan seseorang penderita Ny. Eka, usia 40 tahun, agama islam,
pendidikan tamat sarjana, saat ini berkerja sebagai pedagang makanan dan
pemilik PAUD, tinggal di jalan ganet .
Pada Tanggal 14 April 2014 Awal pasien berobat di RS TNI AL dengan
keluhan kesal, sedih, marah dan demam kalau suami pergi bekerja.
Pada tanggal 19 april 2014 dilakukan pemeriksa dengan kunjungan
dirumah pasien keluhan utamanya sedih,kesal, bercerita sambil menangis tapi
lanjut bercerita panjang lebar lagi.
Pasien kesal, sedih karena mertua cerewet dan adik ipar tidak sopan.
Suami egois dan pernah dipukul suami. Merasa sensitif, terlalu banyak pikiran,
menyangka suami selingkuh, bercerita sambil menangis tapi tiba-tiba gembira
lagi bercerita panjang lebar lagi,pernah ditinggal pergi suami, pikiran kacau,
kadang ada suara (kalau lagi sendiri dan sunyi), suka curiga, kalau marah pada
suami suka memecahkan barang, kalau kerja tidak merasa capek,pernah
berjalan jauh tidak capek, pernah merasa malas, kalau ada masalah malas
ngapa-ngapain, suka menyalahkan orang, kalau lagi capek mengamuk dan
marah-marah, tidak merasa capek semangat terus dan obsesif.
Hal ini disebebkan karena pasien mengaku awal menikah bukan karena
cinta tapi sekarang sudah cinta dan mempunyai empat orang anak. Pasien
pernah dibohongi dan menyangka suami selingkuh, kalau suami pergi bekerja
pasien merasa demam dan tidak bisa melakukan aktivitas.
12
13
dimna terjadi pasien sedih, kesal, marah-marah, sensitif, tidak merasa capek dan
pikiran kacau. Saat menjawab bebagai pertanyaan yang diajuukan dan tidak
bersifat menghindar. Dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan.
Hal ini sesuai dengan kriteria diagnostik dalam PPDGJ III untuk
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR (F.31).
Aksis II
: ciri kepribadiaan ,
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
IX. PROBLEM
A. Organobiologi : tidak ada
14
B. Psikososial
X. TERAPI
A. Psikofarmaka
Haloperidol
Lithium