Anda di halaman 1dari 18

ESOPHAGEAL

ATRESIA
UMMU ALIMAH
NPM: 10310394
PEMBIMBING:
dr. TARMIZI, Sp.B

DEFINISI
Esophageal Atresia atau Atresia esofagus
adalah kelainan pada esofagus yang
ditandai dengan tidak menyambungnya
esofagus bagian proksimal dengan
esofagus bagian distal, esophagus bagian
proksimal mengalami dilatasi yang
kemudian berakhir sebagai kantung
dengan dinding muskuler yang mengalami
hipertrofi yang khas memanjang sampai
pada tingkat vertebra torakal segmen 2-4.

ANATOMI

Posisi dan hubungan dengan organ


sekitar
Esofagus merupakan organ memanjang
seperti tabung yang menghubungkan
pharynx dan gaster. Sebagian besar
esofagus terdapat di dalam rongga
thorax dan menembus diafragma untuk
masuk ke dalam cavitas abdominalis
beberapa sentimeter, esofagus lalu
mencapai gaster pada sisi kanannya.

Peralihan esofagus ke gaster


berfungsi sebagai sphincter
esofagus bagian bawah. Makanan
yang masuk akan tertahan
sementara di sini dan sphincter ini
juga berguna untuk mencegah
kembalinya isi gaster ke dalam
esofagus

Pembuluh Darah
Suplai darah arteria untuk esofagus
bagian atas, tengah dan bawah berturutturut oleh cabang dari arteria thyroidea
inferior, arteria oesophagica, arteria
bronchialis dan cabang dari arteria gastric
sinistra.Darah vena mengikuti arterinya
kecuali bagian tengah yang menuju vena
azygos dan vena hemiazygos.

Pembuluh Getah Bening


Pembuluh getah bening berjalan
mengikuti perjalanan pembuluh
darah dan dapat menjadi jalan untuk
penyebaran carcinoma esofagus
menuju nodi cervicales, nodi
mediastinalis (nodi juxtaoesophageales) dan nodi coeliaci

Persarafan Esofagus
Persarafan parasimpatis diurus oleh
nervus vagus (plexus esofagus).
Persarafan simpatis oleh rami
oesophagealis dari ganglia
thoracica dan nervus splanchnicus
major

ETIOLOGI
Hingga saat ini, teratogen penyebab
kelainan ini masih belum diketahui.
Terdapat laporan yang
menghubungkan atresia esofagus
dalam keluarga. Terdapat 2% resiko
apabila saudara telah terkena kelainan
ini. Kelainan ini juga dihubungkan
dengan trisomi 21, 13 dan 18.

VARIASI ATRESIA ESOPHAGEAL


Menurut Gross of Boston, variasi atresia
esofagus beserta frekuensinya adalah
sebagai berikut:
Tipe A atresia esofagus tanpa fistula atau
atresia esofagus murni (10%)
Tipe B atresia esofagus dengan TEF
proksimal (<1%)
Tipe C atresia esofagus dengan TEF
distal (85%)

Tipe D atresia esofagus


dengan TEF proksimal dan distal
(<1%)
Tipe E TEF tanpa atresia
esofagus atau fistula tipe H (4%)
Tipe F stenosis esofagus
kongenital (<1%)

PATOFISIOLOGI
Janin dengan atresia esofagus tidak
dapat menelan cairan amnion
dengan efektif. Pada janin dengan
atresia esofagus dan TEF distal,
cairan amnion akan mengalir menuju
trakea, ke fistula kemudian menuju
usus. Akibat dari hal ini dapat terjadi
polihidramnion.

GAMBARAN KLINIS
Mulut berbuih (gelembung udara dari
hidung dan mulut)
Sianosis
Batuk dan sesak napas
Gejala pneumonia akibat regurgitasi air
ludah dari esophagus yang buntu dan
regurgitasi cairan lambung melalui fistel
ke dalam jalan napas

Perut kembung, karena udara melalui


fistel masuk ke dalam lambung dan usus
Oligouria, karena tidak ada cairan yang
masuk
Biasanya juga disertai dengan kelainan
bawaan yang lain, seperti kelainan
jantung, atresia rectum atau anus.

DIAGNOSIS
Atresia esofagus dapat dicurigai
keberadaannya sebelum kelahiran
melalui pemeriksaan USG pada
minggu ke 18 kehamilan apabila
didapatkan gelembung perut janin
yang sedikit atau tidak ada

PENATALAKSANAAN
Dipersiapkan untuk operasi sesegera
mungkin. Pembedahan dapat
dilakukan dalam satu tahap atau dua
tahap tergantung pada tipe atresia dan
penyulit yang ada. Biasanya dilakukan
dengan membuat stoma pada
esophagus proksimal dari gastrostomi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai