PENDAHULUAN
1.1.
Maksud
Mendeskripsikan struktur dan tekstur dari batuan sedimen klastik
Mengertahui komposisi yang terdapat pada batuan sedimen klastik
Mengidentifikasikan proses terbentuk nya batuan sedimen klastik
Menggunakan Klasifikasi dengan baik dan benar
1.2.
Tujuan
Untuk mengetahui Proses Pembantukan batuan
Untuk Mengetahui Provanance dari Batuan Sedimen
Untuk mengetahui Nama dari batuan Sedimen Klastik
1.3.
BAB III
HASIL DESKRIPSI
3.1 Batuan Nomor Peraga B-13
No. Peraga
Jenis Batuan
: B-13
: Batuan Sedimen Klastik
Dimensi
: (8 x 8 x 3) cm
Deskripsi Megaskopis
Warna
Struktur
Tekstur
Ukuran Butir
o Fragmen
o Matriks
Semen
Kebundaran
Kemas
Sortasi
Deskripsi Komposisi
Fragmen
: Coklat keabu-abuan
: Cross-lamination
:
:
:
:
:
:
:
1/16 1/8 mm
Karbonatan
Rounded
Tertutup
Baik
PETROGENESA :
Dapat diinterpratasikan bahwa batuan ini berasal dari material-material
sedimen yang tertransportasi cukup jauh dari provenancenya. Dari batuan asalnya,
material ini tetransportasi oleh fluida yang ada, mengalami erosi dan terus terkikis
karena terkena batuan-batuan samping saat transportasi tersebut sehingga
menghasilkan ukuran butir yang sukup halus.
Foto Batuan
Nama Batuan
: 116
: Batuan Sedimen Klastik
Dimensi
: (12x7x9) cm
Deskripsi Megaskopis
10
Warna
Struktur
Tekstur
Ukuran Butir
o Fragmen
o Matriks
Semen
Kebundaran
Kemas
Sortasi
Deskripsi Komposisi
Fragmen
Matriks
Mineral
Semen
: Hitam Keabu-abuan
: Nonstruktur
:
:
:
:
:
:
:
4-64 mm
2-4 mm
Karbonatan
Subrounded
Terbuka
Buruk
:
:
:
:
Kerakal (30%)
Kerikil (30%)
Kuarsa (15%)
25 %
PETROGENESA :
Dapat diinterpratasikan bahwa batuan ini berasal dari material-material
sedimen yang tertransportasi cukup jauh dari provenancenya. Dari batuan asalnya,
material ini tetransportasi oleh fluida yang ada, mengalami erosi dan terus terkikis
karena terkena batuan-batuan samping saat transportasi tersebut sehingga
menghasilkan ukuran butir yang sukup halus.
11
Foto Batuan
Nama Batuan
: 12
: Batuan Sedimen Klastik
Dimensi
: (14x8x5) cm
12
Deskripsi Megaskopis
Warna
Struktur
Tekstur
Ukuran Butir
o Fragmen
o Matriks
Semen
Kebundaran
Kemas
Sortasi
Deskripsi Komposisi
Fragmen
: Abu-abu
: Nonstruktur
:
:
:
:
:
:
1/16 1/8 mm
Karbonatan
Rounded
Tertutup
Baik
PETROGENESA :
Dapat diinterpratasikan bahwa batuan ini berasal dari material-material
sedimen yang tertransportasi cukup jauh dari provenancenya. Dari batuan asalnya,
material ini tetransportasi oleh fluida yang ada, mengalami erosi dan terus terkikis
karena terkena batuan-batuan samping saat transportasi tersebut sehingga
menghasilkan ukuran butir yang sukup halus.
13
Foto Batuan
Nama Batuan
: X
: Batuan Sedimen Klastik
Dimensi
: (5x5x4) cm
14
Deskripsi Megaskopis
Warna
Struktur
Tekstur
Ukuran Butir
o Fragmen
o Matriks
Semen
Kebundaran
Kemas
Sortasi
Deskripsi Komposisi
Matriks
Foto Batuan
: Abu-abu
: Nonstruktur
:
:
:
:
:
:
:
< 1/256 mm
Karbonatan
Rounded
Tertutup
Baik
: Lempung (100%)
15
Nama Batuan
No. Peraga
Jenis Batuan
: 193
: Batuan Sedimen Klastik
Dimensi
: (20x12x12) cm
Deskripsi Megaskopis
Warna
Struktur
Tekstur
Ukuran Butir
o Fragmen
o Matriks
Semen
Kebundaran
Kemas
Sortasi
Deskripsi Komposisi
Fragmen
Matriks
: Abu-abu
(segar)
kecoklatan (lapuk)
: Laminasi
:
:
:
:
:
:
:
kuning
1/4 mm
1/256 1/16 mm
Karbonatan
Rounded
Tertutup
Baik
17
Foto Batuan
Nama Batuan
18
: 189
: Batuan Sedimen Klastik
Dimensi
: (15x12x10) cm
Deskripsi Megaskopis
Warna
Struktur
Tekstur
Ukuran Butir
o Fragmen
o Matriks
Semen
Kebundaran
Kemas
Sortasi
Deskripsi Komposisi
Fragmen
Semen
: Kuning kabu-abuan
: Nonstruktur
:
:
:
:
:
:
:
64-256 mm
Karbonatan
Angular
Terbuka
Buruk
: Berangkal (60%)
: 40%
19
Foto Batuan
Nama Batuan
20
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktikum Petrologi acara ketiga adalah batuan sedimen klastik yang
dilaksanakan dengan dua kali pengamatan. Pengamatan pertama dilaksanakan di
Ruang 301 Laboratorium Petrologi pada Senin 20 April 2015 dan pengamatan
kedua dilaksanakan di Ruang 302 (Seminar) pada Senin, 27 April 2015. Batuan
sedimen klastik adalah batuan sedimen yng terbentuk dari material-material hasil
rombakan batuan yang telah ada sebelumnya. Pada praktikum kali ini, batuan
sedimen klasti yang diamati oleh praktikan berjumlah enam batuan, yaitu batuan
nomor peraga B-13, 116, 12, X, 193, dan 189.
4.1
Batuan Nomor Peraga B-13
Batuan nomor peraga B-13 ini merupakan jenis batuan sedimen
klastik yang berwarna coklat keabu-abuan dengan struktur crosslamination. Ukuran butir batuan ini 1/16 1/8 mm sebagai fragmen dan
matriksnya yang tidak terlihat secara megaskopis. Kemudian dari dapat
dikatakan batuan ini memiliki fragmen dan matriks yang berukuran
seragam dengan susunan yang rapi. Keseragaman ini menyatakan
sortasinya yang baik dan susunanya menyatakan kemas yang tertutup.
Komposisi yang menyusun batuan ini berupa pasir sangat halus
dengan kelimpahan 100% karena matriksnya yang tidak terlihat. Selain itu
terdapat semen yang mengandung karbonatan, karena setelah ditetesi HCl,
terdapat buih-buih yang keluar.
Dapat diinterpratasikan bahwa batuan ini berasal dari materialmaterial sedimen yang tertransportasi cukup jauh dari provenancenya. Dari
batuan asalnya, material ini tetransportasi oleh fluida yang ada, mengalami
erosi dan terus terkikis karena terkena batuan-batuan samping saat
transportasi tersebut sehingga menghasilkan ukuran butir yang sukup
halus. Berdasarkan Diagram Hjulstrum,dari ukuran fragmen batuan ini,
arus yang membawa material-material tersebut memiliki kecepatan 30
cm/s. Arus ini bergerak terus-menerus pada kecepatan sekitar 30 hingga 40
cm/s dengan tipe
21
22
23
material-material
tersebut
kemudian
terendapkan
dan
1/16 1/8 mm sebagai fragmen dan matriksnya yang tidak terlihat secara
megaskopis. Kemudian dari dapat dikatakan batuan ini memiliki fragmen
dan matriks yang berukuran seragam dengan susunan yang rapi.
Keseragaman ini menyatakan sortasinya yang baik dan susunanya
menyatakan kemas yang tertutup.
Komposisi yang menyusun batuan ini berupa pasir sangat halus
dengan kelimpahan 100% karena matriksnya yang tidak terlihat. Selain itu
terdapat semen yang mengandung karbonatan, karena setelah ditetesi HCl,
terdapat buih-buih yang keluar.
Dapat diinterpratasikan bahwa batuan ini berasal dari materialmaterial sedimen yang tertransportasi cukup jauh dari provenancenya. Dari
batuan asalnya, material ini tetransportasi oleh fluida yang ada, mengalami
erosi dan terus terkikis karena terkena batuan-batuan samping saat
transportasi tersebut sehingga menghasilkan ukuran butir yang sukup
halus. Berdasarkan Diagram Hjulstrum,dari ukuran fragmen batuan ini,
arus yang membawa material-material tersebut memiliki kecepatan 30
cm/s. Arus ini bergerak terus-menerus pada kecepatan sekitar 30 hingga 40
cm/s dengan tipe
25
26
(Wentworth, 1922
28
4.5
29
30
31
32
dinamakan dengan
Breksi
(Wentworth, 1922)
BAB V
PENUTUP
33
34
LAMPIRAN
35