Anda di halaman 1dari 7

[Type text]

[Type text]

[Type text]

3. Memahami dan Menjelaskan Leukorrheae


3.9. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin sekaligus untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab lain seperti kanker leher
rahim yang juga memberikan gejala keputihan berupa sekret encer
berwarna merah muda, cuklat mengandung darah atau hitam serta bau
busuk.
Untuk keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual, dapat
dilakukan pencegahan kepada pasangan seksual & dianjurkan untuk tidak
berhubungan seksual selama masih dalam pengobatan. Selain itu
dianjurkan untuk menjaga kebersihan daerah intim sebagai tindakan
pencegahan keputihan yaitu dengan:
1. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga rutin,
istirahatcukup, hindari rokok & alkohol serta hindari stress
berkepanjangan
2. Setia kepada pasangan. Hindari promiskuitas atau gunakan kondom
untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.
3. Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar
tetap kering & tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana
dengan bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana
yanng terlalu ketat. Biasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner
pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.
4. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air
yaitu dari arah depan kebelakang
5. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan
karena dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan
konsultasi medis dahulu sebelum menggunakan cairan pembersih
vagina.
6. Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan
pewangi pada daerah vagina karena dapat meyebabkan iritasi
7. Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan
seperti meminjam perlengkapan mandi dsb.
Sedapat mungkin tidak duduk di atas kloset di WC umum atau
biasakan mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya.
3.10. Prognosis
Biasanya kondisi-kondisi yang menyebakan flour albus memberikan
respon terhadap pengobatan dalam beberapa hari. Kadang-kadang infeksi
berulang. Dengan perawatann kesehatan akan menentukan pengobatan
yang lebih efektif. Vaginosis bakterial mengalami kesembuhan rata-rata

[Type text]

[Type text]

[Type text]

[Type text]

70-80%, Kandidiasis mengalami kesembuhan rata-rata 80-95%,


Trikomoniasis mengalami kesembuhan rata-rata 95%.
4. Memahami dan Menjelaskan Swab Vagina
4.1. manfaat
Untuk mengetahui penyabab penyakit dengan tepat sehingga dapat
diberikan pengobatan yang tepat pula
Untuk menguji sensitivitas & spesifitas terhadapa spesimen
4.2. Indikasi
Pasien yang dicurigai mengalami:
Bakterial vaginosis
Vaginitis akibat infeksi Trichomonas vaginalis
Vulvovaginitis candida albicans
4.3. Kontraindikasi
Placenta Previa
Antepartum Haemorrhage
Prematur Labor
Intra Uterine dead
4.4. Tatacara
Alat dan Bahan

Air mengalir
Larutan antiseptik
Tissue kering
Lampu spiritus/ bunsen
Saring tangan steril
Cover glass De glass
Baskom brisi larutan
Khlorin 0,5%
Sabun cair
5 ml NaCl fisiologis steril
dalam tabung reaksi

Kapas lidi steril/cotton


swab/dacron (3-4
batang)
Kapas dengan alkohol
70%
Kaca benda atau Objek
glass
Vaginal swab sepesimen
collection kit
KOH 10%
Tempat sampah medis
Tempat sampah nonmedis

Tata Cara
1. Bersihkanlah kaca benda yang akan dipakai dengan kapas
alkohol dan sterilkan dengan melewatkan kaca benda tersebut
pada nyala api.
2. Tulislah identitas penderita dengan spidol permanen pada bagian
kaca benda tersebut: nama atau nomor register penderita.

[Type text]

[Type text]

[Type text]

[Type text]

3. Letakkan kaca benda tersebut mendatar di atas meja.


4. Pasien diminta melepaskan celana yang menutupi bagian
organ genitalnya dan diminta untuk tidur tertelentang.
5. Pasien diminta dalam posisi litotomi
6. Bukalah sebagian pembungkus kapas lidi steril. Ambillah
secara perlahan dengan lege artis, jangan menyentuh bagian
halus dari kapas lidi atau mengenai bagian luar dari
pembungkus kapas lidi.
7. Peganglah kapas lidi dengan meletakkannya diantara ibu jari
dan jari telunjuk.
8. Masukkan kapas lidi steril ke dalam vagina secara berhati hati kira - kira 2 inchi ( sekitar 5 cm ) melalui introitus vagina
kemudian putar secara hati - hati selama 10 sampai 30 detik.
Pastikan kapas lidi menyentuh dinding vagina sampai
spesimen meresap pada kapas lidi.
9. Keluarkann kapas lidi perlahan tanpa menyentuh vulva dan
kulit.
10.
Sambil memegang swab, bukalah penutup dari tabung.
Jangan menumpahkan isi tabung. Jika isi tabung tumpah,
maka ambil Vaginal Swab Specimen Collection Kit yang baru.
11.
Segera masukkan kapas lidi ke dalam medium transport,
jangan mengenai dinding tabung. Pastikan semua bagian
kapas berada dalam isi medium transport.
12.
Patahkanlah ujung atas kapas lidi secara berhati - hati.
13.
Tutuplah medium transport dengan erat.
14.
Buanglah ujung kapas lidi ke dalam tempat sampah
medis.

[Type text]

[Type text]

[Type text]

[Type text]

Pengambilan spesimen dari kanalis endoserviks untuk persiapan


kultur pada pasien yang dicurigai menderita infeksi N. Gonrrhoeae
Inspeksi serviks dengan menggunakan spekulum vagina yang steril.
1. Basahi spekulum dengan menggunakan air hangat steril
kemudian masukkan perlahan spekulum ke dalam vagina.
( Note : Jangan melubrikasi spekulum dengan jelly karena
dapatbersifat bakterisidal untuk bakteri )
2. Bersihkan serviks menggunakan cotton swab sterile yang
telah dibasahi NaCl 0,9% atau cairan saline steril. Kemudian
buang kapas lidi pertama ke tempat sampah medis.

[Type text]

[Type text]

[Type text]

[Type text]

3. Ambillah kapas lidi kedua masukkan sekitar 2 - 3 cm ke dalam


kanalis endoservikalis dan putar perlahan. Pastikan kapas lidi
menyerap spesimen pada dinding endoserviks. Kemudian
keluarkan perlahan tanpa menyentuh spekulum dan vulva.
4. Masukkan kapas lidi ke dalam Amies transport medium. Jika
memungkinkan inokulasi spesimen pada plate medium kultur.
5. Lepaskan handschoen kemudian masukkan ke dalam larutan
chlorin 0,5%.
6. Berikan label pada medium transport dan kirim ke
laboratorium sesegera mungkin. ( inokulasi spesimen pada
plate kultur harus diinkubasi dalam 30 menit ).
Preparat basah & pewarnaan Gram Vaginal Discharge
Pengambilan vaginal dischargeuntuk memdeteksi T. Vaginalis, C.
Albicans dan G. Vaginalis
Persiapan pasien :
Pasien diminta memposisikan dirinya dalam posisi litotomi.
1. Membuat preparat basah untuk melihat motilitas pada
T.vaginalis
Ambillah kapas lidih steril kemudian masukkan ke dalam
vagina perlahan tanpa menyentuh daerah vulva.
Putarlah kapas lidi dan tekan sekitar 10 sampai 30 detik
untuk memastikan discharge meresap pada kapas lidi
dan keluarkan perlahan.
Letakkan vaginal discharge pada kaca benda yang telah
didisinfeksi. Pastikan semua discharge mengenai kaca
benda.
Teteskan cairan fisiologis ( NaCl 0,9% ) dan buat apusan
secara perlahan hingga merata.
Buanglah kapas lidi ke dalam tempat sampah medis.
Tutuplah apusan dengan cover glass
Lakukan pengamatan terhadap preparat basah di bawah
mikroskop.
Pembuatan preparat kering untuk pewarnaan gram (untuk melihat
adanya Clue sells & psedohyphae pada C. Albicans)
Ambillah kapas lidih steril kemudian masukkan ke dalam
vagina perlahan tanpa menyentuh daerah vulva.
Putarlah kapas lidi dan tekan sekitar 10 sampai 30 detik untuk
memastikan discharge meresap pada kapas lidi dan keluarkan
perlahan.
Buatlah apusan secara tipis dan merata pada kaca benda
yang telah di desinfeksi.
Buanglah kapas lidi ke dalam tempat sampah medis.
Lakukan pewarnaan gram
[Type text]

[Type text]

[Type text]

[Type text]

Lakukan pengamatan terhadap preparat kering di

Pemeriksaan PH
Ambillah kapas lidih steril kemudian masukkan ke dalam
vagina perlahan tanpa menyentuh daerah vulva.
Putarlah kapas lidi dan tekan sekitar 10 sampai 30 detik untuk
memastikan discharge meresap pada kapas lidi dan keluarkan
perlahan.
Ambillah kertas pH kemudian apuskan vaginal discharge yang
ada pada kapas lidi di atas permukaan kertas pH.
Lakukan pengamatan terhadap perubahan warna sesegera
mungkin dengan membandingkannya pada color chart untuk
menentukan pH sampel tersebut.
Lakukan pencatatatn hasil pada lembaran hasil pemeriksaan
laboratorium atau pada rekam medik pasien.
Whiff Test
Ambillah kaca benda steril dan letakkan vaginal discharge
pada permukaan kaca benda.
Tambahkan 1 tetes KOH 10%( potassium hydroxide 10%) pada
permukaan kaca benda mengenai vaginal discharge.
Lakukan penilaian terhadap bau yang ditimbulkan. Whiff Test
dikatakan positif jika berbau seperti fishy odor.
Pemerikasaan KOH 10% untuk menilai Budding Yeast atau
pseudohyphae
Ambillah kaca benda steril dan buatlah apusan vaginal
discharge pada permukaan kaca benda.
Tambahkan 1 hingga 2 tetes KOH 10% kemudian tutup dengan
cover glass.
Lakukan pengamatan di bawah mikroskop tehadapa prepasat
basah KOH untuk melihat budding yeast atau pseudohyphae.
Setelah pengambilan spesimen selesai
Masukkan tangan yang masih bersarung tangan ke dalam
baskom berisi larutan khlorin 0,5%, gosokkan kedua tangan
untuk membersihkan bercak - bercak sekret urethra yang
mungkin menempel pada sarung tangan.
Lepaskanlah kedua sarung tangan dan buanglah ke dalam
tempat sampah medis
Cucilah kedua tangan secara asepsis.
Pengiriman spesimen
1. Tulislah surat pengantar pemeriksaan laboratorium yang lengkap
berisi:

[Type text]

[Type text]

[Type text]

[Type text]

2.

3.
4.
5.

Tanggal pengiriman
Tanggal dan jam pengambilan specimen
Data penderita (nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor
rekam medik)
Identitas pengirim
Jenis spesimen: vaginal discharge
Pemeriksaan laboratorium yang diminta
Transport media/pengawet yang digunakan
Keterangan klinis.
Tulislah Label tabung medium trnaspor:
Data penderita
Tanggal pengambilan vaginal discharge
Masukkan botol atau tabung medium trabsport ke dalam tabung
lain
Bungkuslah preparat hapus yang telah difiksasi dalam kertas
tissue, & masukkan ke amplope dengan data penderita
Bawalah botol medium transport & preparat hapus tadi ke
laboratorium pada suhu kamar

4.5. Komplikasi
Bila alat yang digunakan tidak steril maka akan memperberat infeksi
(infeksi sekunder)

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai