Anda di halaman 1dari 105

Akreditasi Puskesmas

Tawaeli 2015

Pelaksanaan posyandu
No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

2. Tujuan

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP:19730405 2000121005

Pelayanan kesehatan yang di laksanakan di luar gedung puskesmas secara


terpadu di tempat yang telah di sediakan oleh masyarakat secara CumaCuma.
Merupakan acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan posyandu
yang ada di wilayah kerja puskesmas.

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Menyiapkan peralatan dan untuk Imunisasi. Pemeriksaan KIA/KB


2. Memberikan sapaan kepada orang tua bayi/balita, bumi
3. Mendaftar bayi/balita dan bumi yang datang di meja Satu
4. Menimbang bayi/balita dan bumi dimeja dua
5. Mencatat berat badan bayi/balita dan bumil pada KMS dan buku
pencatatan di meja tiga
6. Memberikan penyuluhan berdasarkan KMS di meja empat
7. Memberi imunisasi, KB dan pelayanan lainnya seperti KIA
8. Membuat laporan bulanan kader dan merujuk balita dan bumil

yang resikonya tinggi ke puskesmas

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). Format pencatatan dan pelaporan KMS


2). Format rujukan

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan TB Paru
No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 2000121005

1.Pengertian

Penyakit TB paru merupakan penyakit menular yang membutuhkan


penanganan
secara lebih intentif melalui pemutusan mata rantai
penularannya, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan di masyarakat.

2. Tujuan

Merupakan acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani penderita


TB Paru agar dapat sembuh dan mencegah kematian

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Petugas menerima rujukan dari dokter atau petugas laboratorium


2. Petugas membaca hasil dari lembaran rujukan
@. Hasil SPS positif, di diagnosa sebagai penderita TB, BTA positif
@. Hasil SPS negative dilakukan pemeriksaan roentagen untuk
mendukung diagnose TB.
@. Bila hasil roentagen memdukung TB, di diagnose sebagai
penderita TB, BTA negative roentagen positif
@. Bila hasil roentgen tidak mendukung TB penderita tersebut bukan
TB
3. Mencatat bila hasil positif dalam buku register
4. Pengobatan :

@. Kateoeri I : Penderita yang belum pernah di obati dengan


OAT atau udah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan
( 30 dosis harian )
@. Kategori II : Penderita TB yang sebelumnya pernah
mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh atau
pengobatan lengkap kemudian kembali lagi berobat dengan hasil
pemeriksaan dahak BTA (+)
@. Kategori III : Bedakan penderita hasil pemeriksaan sputum
negative dan hasil roentgen positif
5. Memberi penyuluhan dan memotivasi penderita tentang pengertian
tentang penyakit TB paru
6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). Status pasien


2). Buku Register

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

PROSEDUR TETAP P2 RABIES


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :

Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

: 1-2
UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

1.Pengertian

Penyakit rabies ( penyakit anjing gila ) adalah penyakit akut pada susunan
syaraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui
gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.

2. Tujuan

Merupakan acuan penarapan langkah-langkah dalam melaksanakan


pencarian/pertemuan kasus rabies

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

Melaporkan dan mencari bila ada kasusu yang di temukan di poliklinik


puskesmas setiap bulan ke Dinas Kesehatan Kota.

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1. Buku register P2 Rabies


2. Status pasien

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pemberian Imunisasi Campak


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

Tanda tangan

ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

1.Pengertian

Imunisasi Campak merupakan pemberian kekebalan terhadap penyakit


Campak pada bayi usia 9 11 bulan

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pemberian imunisasi


campak banyi umur bayi 9-11 bulan

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Petugas membaca KMS bayi di menginformasikan kepada


orangtua/ keluarga tentang efek samping Campak.
2. Mencatat jenis imunisasi yang akan di berikan kepada bayi
3. Mencuci tangan
4. Melarutkan Vaksin Campak dengan 5 cc pelarut vaksin campak
( Aquades )
5. Vaksin yang sudah dilarutkan dimasukan kedalam spoit yang steril
sebanyak 0,5 cc.
6. Menemukan lokasi penyutikan, 1/3 bagian distal paha kiri.
7. Desinfeksi lokasi penyuntikan dengan kapas air hangat.
8. Melakukan penyuntikan
9. Membuang sampah hasil tindakan medik di tempat sampah yang
tersedia.
10. Membereskan alat-alat
11. Merekap hasil kegiatan imunisasi di Posyandu

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1. KMS Bayi
2. Buku Pencatatan

3. Format Laporan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pemberian Imunisasi TT


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1.Pengertian

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Imunisasi TT merupakan pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus

kepada WUS, anak usia sekolah Dasar, siswa SMP, SLTA wanita, Capen
dan ibu hamil
2. Tujuan

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pemberian Imunisasi


TT.

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Petugas menginformasikan kepada Siswa, masyarakat / keluarga


tentang manfaat pemberian Imunisasi TT.
2. Mencatat jenis imunisasi yang akan diberikan kepada WUS, sisiwa,
keluarga
3. Mencuci tangan
4. Vaksin dimasukkan kedalam spoit yang steril sebanyak 0,5 cc.
5. Menentukan lokasi penyuntikan, secara IM dan subkutan
6. Desinfeksi lokasi penyuntikan dengan kapas air hangat.
7. Melakukan penyuntikan
8. Pemberitahuan jadwal suntikan selanjutnya
9. Membuang sampah hasil tindakan medik di tempat sampah yang
tersedia.
10. Membereskan alat-alat
11. Merekap hasil kegiatan imunisasi di Posyandu

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1. KMS Bumi, kartu imunisasi


2. Buku Pencatatan
3. Format Laporan

8. Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pemberian Imunisasi DPT


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

1.Pengertian

Imunisasi DPT merupakan pemberian kekebalan terhadap penyakit


Diphteri pertutis Tetanus kepada bayi umur 2-11 bulan

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pemberian imunisasi


DPT bayi umur 2 11 blan.

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Petugas membaca SKM bayi dan menginformasikan kepada


oarangtua/ keluarga tentang efek samping imunisasi DPT bahwa
setelah penyuntikan akan menimbulkan reaksi Panas.
2. Mencatat jenis imunisasi yang akan diberikan kepada bayi
3. Mencuci tangan
4. Vaksin dimasukan kedalam spoit yang stril sebanyak 0,5 cc.
5. Menentukan lokasi penyuntikan, 1/3 bagian distal paha kiri. Atau
kanan
6. Desinfeksi lokasi penyuntikan dengan kapas air hangat.
7. Melakukan penyuntikan
8. Memberikan tabletbParacetamol 100 mg sebanyak 4 tablet
9. Membuang sampah hasil tindakan medic di tempat sampah yang
tersedia.
10. Membereskan alat-alat
11. Merekap hasil kegiatan imunisasi diposyandu

12. Unit Terkait

13. Dokumen
terkait

1. KMS Bayi
2. Buku pencatatan
3. Format Laporan

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan kegiatan UKS


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian
2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Merupakan salah satu kegiatan rutin untuk memeriksa kesehatan anak


sekolah
Sebagai acuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan UKS

5. Prosedur

1. Menyiapkan alat-alat yang di butuhakan untuk pemeriksaan


2. Mengisi buku tamu
3. Melapor diri kepada kepala sekolah
4. Mengumpul siswa satu kelas
5. Mengabsen siswa dengan bantuan guru UKS
6. Melakukan Penyuluhan
7. Siswa diperiksa satu persatu
8. Bila ada siswa yang sakit ringan seperti : Gatal-gatal atau Alergi,
langsung diberi pengoobatan
9. Merujuk siswa ke puskesmas apabila ditemukan halhal yang
perlu mendapat tindak lanjut
10. Pamit pulang kepada Kepala sekolah dan guru UKS

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1. Buku tamu
2. Buku absensi siswa
3. Jadwal kegiatan
4. Poster

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pelayanan UKGS


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian
2. Tujuan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Merupakan salah satu kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
dilaksanakan diluar gedung puskesmas.
Sebagai acuan untuk kelancaran kegiatan UKGS

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Mengisi buku tamu


2. Melaporkan diri kepala sekolah
3. Mengumpulkan dan mengabsensiswa yang akan diperikasa

4. Memanggil dan memeriksa siswa bantuan guru UKGS


5.

Melakukan penyuluhan dengan materi yang terkait dengan hasil


pemeriksaan dan disesuaikan dengan lingkungan sekolah, yaitu
pola-pola yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.

6. Merujuk siswa ke puskesmas apabila ditemukan hal-hal yang perlu


mendapat tindakan lanjut
6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1. Buku tamu
2. Buku Absensi Murid
3. Jadwal kegiatan
4. Poster

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Penatalaksanaan Survey Jentik


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian
2. Tujuan

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui perkembangbiakan


nyamuk aedes aegepty
Merupakan acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan surve jentik
nyamuk Aedes Aegepty

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk survey jentik, surat tugas


blangko pemeriksaan
2. Melapor di kantor kelurahan
3. Setelah sampai di rumah sasaran mengetuk pintu dan memberi
salam dan memperkenalkan diri
4. Setelah dipersilahkan langsung dilakukan pemeriksaan
5. Menyenter air yang di dalam bak penampungan

6. Menciduk jentik dengan menggunakan gayung


7. Jentik nyamuk dan air dimasukan ke dalam botol kecil dan
mengamati jentik
8. Apabila ditemukan jentik nyamuk aedes aegepty dicatat dalam
blangko pemeriksaan dengan kode positif
9. Memberi penyuluhan kepada pemilik rumah
10. Apabila tidak ditemukan jentik dicatat dalam blangko pemeriksaan
dengan kode negative menyarankan kepada pemilik rumah untuk
tetap menjaga kebersihannya.
11. Mengucapkan terimakasih dan pamitan.

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). Surat tugas


2). Blangko Pemeriksaan.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan ABATESASI
No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian
2. Tujuan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Abatesasi meruoakan salah satu usaha untuk memutuskan mata rantai dari
kehidupan nyamuk aedes aegepty
Merupakan acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan abatesasi

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Menyiapkan bahan abatesasi, surat tugas dan blangko


pemberian abate
2. Melapor ke kelurahan
3. Setelah sampai di rumah sasaran mengetuk pintu dan memberi
salam dan memperkenalkan diri
4. Setelah dipersilahkan langsung dilakukan penaburan bubuk
abate pada bak air dengan dosis 10 gr abate dalam 100 liter air
5. Meminta pemilik rumah untuk menandatangani blangko nama
pemberian bubuk abate
6. Mengucapkan terimakasi dan pamitan

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). Surat tugas


2). Blangko pemberian bubuk abate

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pengawasan Penyehatan Perumahan

Dan Lingkungan
No. Kode

SOP
Dinas Kesehatan
Kota Palu

2. Tujuan

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Pengawasan penyehatan perumahan dan lingkungan antara lain : melihat,


mengamati, mengawasi, memperbaiki dan melaporkan keadaan kondisi
perumahaan dan lingkungan.
Merupakan acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan pengawasan
penyehatan perumahan dan lingkungan agar masyarakat mampu
mempertahankan kondisi lingkungan yang saniter

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Pendataan meliputi jumlah KK dan penduduk yang ada, jumlah


dan klafikasi rumah
2. Petugas menyiapkan surat tugas, buku register/kartu rumah
blangko/alat

tulis

formulir

pengawasan/pemeriksaan

perumahan dan lingkungan


3. Memberi salam pada tuan rumah yang dikunjungi
4. Memberi penjelasan maksud dan tujuan kunjungan rumah
5.

Mencatat hasil survey dan wawancara kedalam buku


kunjungan rumah dan formulir pengawasan/pemeriksaan
perumahan dan lingkungan

6. Mengucapkan terima kasih pada tuan rumah dan pamitan

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Buku register


2).Kertu rumah
3).Formulir pengawasan
4).surat tugas

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pengawasan Sanitasi Tempat


Pengelolahan Makanan
No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :

Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

: 1-2
UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

2. Tujuan

ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Untuk menilai keadaan dan kegiatan tempat pengelolahan makanan


serta memeberi saran dan petunjuk perbaikan bila diperlukan

Untuk melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang


tidak memenuhi persyaratan kesehatan

Merupakan acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan pengawasan


sanitasi tempat pengelolahan makanan

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Menyiapkan

surat

tugas,

blangko

pengawasan,buku

register/alat tuli
2. Pendataan awal meliputi jumlah dan jenis TPM, Nama dan
alamat, Jumlah karyawan/penjamah makanan, nomor izin
usaha
3. Memberi salam kepada pemilik TPM
4. Memberi penjelasan maksud dan tujuan pengawasan TPM
5. Pemeriksaan terhadap makanan dan minuman meliputi: kondisi
bahan makanan, cara penyimpanan, proses penyajian.
6. Pemeriksaan kesehatan penjamah/karyawan
7. Memberikan penyuluhan kepada penjamah/karyawan
8. Mencatat hasil survey dan wawancara

9. Mengucapkan terimakasih kepada pemilik TPM dan pamitan

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Surat tugas


2). Buku register
3) Blangko pemeriksaan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Klinik Sanitasi


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :

Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

2. Tujuan

: 1-2

Tanda tangan

ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam mengatasi


masalah kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit dengan
bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas sanitasi.
Merupakan acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan
kegiatan klinik sanitasi

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Menerima kartu rujukan statusdari petugas poliklinik


2. Mempelajari kartu rujukan tentang diagnosis oleh petugas
poliklinik
3. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya,
karekterik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin,
pekerjaa ,alamat,serta diagnosis penyakitnya kedalam buku
register
4. Melakukan wawancara
5. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan
6. Membuata kesepakatan dengan penderita atau keluarganya
tentang jadwal kunjungan rumah

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Buku register kunjungan klinik sanitasi


2). Buku pendoman Klinik Sanitasi

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penanggulangan Kekurangan


Vitamin A ( KVA )
No. Kode

SOP
Dinas Kesehatan
Kota Palu

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

2. Tujuan

ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A dengan


pemberian suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam
setahun
Menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A pada bayi
dan balita

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Menyiapkan paket vitamin A bayi dan balita serta catatan


2. Memberi sapaan kepada pengunjung yang datang terutama
orang tua ibu bayi/balita, Apa anaknya telah mendapat vitamin
A.
3. Mempersilahkan anak duduk apabila belum
4. Mengambil vitamin A sesuai dengan kebutuhan merah untuk
balita dan biru untuk bayi
5. Memotong ujung kapsul dengan gunting
6. Menyuruh anak untuk memebuka mulut dan meneteskan
Vitamin A kedalam mulut
7. Mencatat nama anak, umur dan alamat

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). Catatan pendataan


2). Laporan cakupan Vitamin A

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan

Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penanggulangan Gaky


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu
Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Urusan Puskesmas Tawaeli

Halaman

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

1. Pengertian
2. Tujuan

Tindakan pemberian kapsul yodium bagi penduduk yang tinggi di daerah


endemic berat dan sedang
Merupakan prevelensi Gangguan akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
melalui :
Pemantauan status yodium di masyarakat peningkatan konsumsi garam
beryodium Peningkatan pengandaan garam beryodium Distribusi kapsul
pada kelompok sasaran resiko

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Menyiapkan paket kapsul yodium dan catatan


2. Memberi sapaan kepada pengunjung yang datang terutama
sasaran ( WUS, Bumil dan Bufas )
3. Mempersilahkan klien duduk
4. Memberikan penjelasan mengenai kegunaan kapsul yodium
5. Membarikan kapsul sesuai dosis
6. Mencatat di register
7. Selesai

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). Catatan Pendataan


2). Laporan kegiatan

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penanggulangan KEP


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

KEP adalah kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya


konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehinggah
tidak memenuhi AKG
Kaji hasil pengukuran berat badan dan umur berdasarkan kelas dan
tebal BB per umur baku WHO NCHS setiap minggu

2. Tujuan

Meningkatkanya status gizi masyarakat utamanya golongan rawan yaitu


balita.

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Mengamati keadaan balita dan riwayat gizi balita sasaran KEP,


mengenai jumlah porsi yang di makan, frekwensi makanan dan
jenis makanan
2. Mengukur berat badan anak
3. Menentukan kebutuhan energi dan protein
4. Memberikan makanan pencegahan secara terhadap dari
makanan sering, lunak ke makanan biasa
5. Memberikan diet dengan aneka ragam makanan dengan porsi
kecil tapi sering
6. Teruskan pemberian ASI
7. Menimbang anak setelah 2 minggu melaksanakan diet
8. Menganjurkan keluarga untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak secara teratur

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). KMS
2). Buku pedoman Tata laksana diet pada KEP

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penatalaksanaan Kejang Demam


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian
2. Tujuan

3. Kebijakan

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Kejang deman adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh yang tidak disebabkan oleh sesuatu infeksi/proses intracranial
Sebagai acuan penatalaksanaan kejang demam

4. Referensi

5. Prosedur

1. Perawat menilai tanda vital pasien antaralain TD, Nadi, suhu


dan pupil mata
2. Dokter melakukan alloanamnese dengan keluarga pasien,
melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital dan
menetapkan diagnosa
3. Dokter melakukan penanggulangan kejang demam sesuai
prosedur sbb:
3.FASE AKUT
@. Diazepan
-

Dosis IV : 0,1-0,3 mg/kg BB setiap kali pemberisan,

beri pelan-pelan, max 5 mg pada anak < 5 tahun dan


max 10 mg pada >5 tahun
-

Dosis Rektal: 0,5 mg/kg BB setiap kali pemberian,

max 5 mg untuk anak < 10 kg dan max 10 mg untuk


anak > 10 kg
@. Fenobarbital
- Dosis Awal (IM)
- 10 mg/kg BB/kali Pemberian
- Max : 30 mg/kali pada bayi <1 blan
- Max : 50 mg/kali pada bayi 1 bulan 1 thun
- Max : 75 mg/kali pada anak > 1 thun
- Dosis lanjutan : 4 jam setelah dosis awal dilanjutkan
peroral : 8 mg/BB/hari dibagi 2 dosis selama 2 hari
4. PENGOBATAN LANJUTAN
Fenobarbital (oral ) : 4-5 mg/kg BB/hr dalam 2 dosis,
sampai 3 hari tidak kejang dan tidak demam
5. PENGOBATAN PENUNJANG
- Perbaikan jalan napas
- Awal fungsi vital
- Turunkan

suhu

tubuh

dengan

kompres

dan

antipiretik

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Resep Umum


2). Resep Jamkesmas
3). Blangko Rujukan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penanganan Pneumonia


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut ( Paru akut )yang


merupakan salah satu penyebab Utama kematian bayi dan balita kematian
tersebut.
Etiologo : Streptococus Pneumoniaeu diakibatkan oleh penyakit
pneumonia berat yang tidak sempat ditolong secara dini dan tempat

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

Merupakan acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani penderita


pneumonia untuk menghilangkan simpton pada penderita, menyembuhkan
penyakit, mencegah komplikasai penyakit yang lebih berat.

5. Prosedur

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisis
a. Inpeksi : retraksi, sianosis, napas cuping hidung,sesak
napas barat
b. Palpasi : Fremitus, suhu
c. Perkursi
d. Auskultasi : wheesing, rhonchi, suara napas
3. Tegakan diagnosa
a. Pneumonia sangat berat, bila ada sianosis sental, retraksi
dan taksanggup minum
b. Pneumonia berat : bila ada retraksi, tanpa sianosis dan
masih sanggup minum
c. Pneumonia ringan : tidak ada retraksi, tapi ada nafas cepat :

60 x/menit pada bayi < 2 bulan

50 x/menit pada anak 2 bulan 1 tahun

40 x/menit pada anak 1-5 tahun

4. Buka pneumonia, hanya ada bentuk tanpa tanda dan gejala


diatas penatalaksanaan dan strategi
a. Pneumonia sangat berat dan berat harus di rawat dirumah
sakit
b. Pneumonia ringan dan bukan pneumonia dapat dirawat
jalan
c. Terapy dengan antibiotic oral golongan kontrimoksazol
atau derivatnya selama 5 10 hari dan control bila keadaan
memburuk
d. Bila ada Wheesing berikan bronco dilator
e. Bila ada panas berikan penurun panas
Dosis Terapy
1. Antibiotik Kontrimoksezol

Usia anak

Dosis 2 x sehari, 480


mg Kotrimoksezol

< 2 bualan

1/8

2 bln - < 6 bulan

6 bln - < 3 tahun

3 thn - < 5 tahun

2. Parasitamol

Usia anak

Dosis tiap 6 jam,


500 mg

2 bln - < 1 thn ( < 10- 19 kg )

1 thun 5 tahun (10-19 kg)

3. Bronkodilator dengan salbutamol oral

Umur / Berat

Dosis 3 x sehari,

Badan

Tablet 2 mg

2 blan - < 1 thun


( < 10 kg )
1 thun 5 tahun
( 10 19 kg )

6. Unit Terkait

7. Dokumen

1). Status pasien

terkait
2). Buku Register
3). Blangko Rujukan
4). Blangko resep

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Demam Tifoid pada anak


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

2. Tujuan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Demam Tifoid (DT) adalah suatu penyakit infeksi akut yang di sebabkan
oleh kuman salmonella tifi dengan gejala utama demam, gangguan
pencernaan, serta gangguan susunan saraf pusat
Sebagai acuan Penatalaksanaan Demam Tifoit pada anak

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

Perawat menilai tanda vital pasien antara T,N,P,S serta tanda-tanda


klinis yang muncul seperti mual, muntah, dll
Dokter malakukan anamnese dan pemeriksaan fisik serta menetapkan
diagnosa dengan standar sebagai berikut :
1. Riwayat penyakit : demam yang terus menerus 7 hari atau lebih,
lebih tinggi pada sore/malam dari pada pagi/siang, anoreksia &
konstipasi
2. Pemeriksaan Fisik : Status tifosa

( kesadaran menurun, rambut kering, kulit kering, bibir kering,


lidah kotor pucat)
Dokter melakukan penatalaksanaan Demam Tyfoid dengan Prosedur
sbb :
1. Terapi simptomatis :
-

Istirahat ( tirah baring ) sampai 10 hari

Dietetik

Kompres atau obat anti piretik, untuk menurunkan demam

2. Terapi kausal
-

Kloramfenikol : Dosis 75 100 mg/kg BB/hr 3-4 kali

peroral, selama 10 hari


-

Amoxycilin : 100 mg/kg BB/hari 3 4 kali selama 10 hari

Kortikosteroid untuk keadaan yang toksik dengan dosis 1

mg/kg BB/hari selama 2-3 hari ( Dexamethason) dan bisa di


lanjutkan dengan Predison 2mg/kg BB/hr selama 10 14 hari.
6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Blangko rujukan


- Resep umum
- resep jamkesmas

8.

Rekaman Historis

No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Renjatan/Sok Anafilaktik


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

Dinas Kesehatan
Kota Palu

: 1-2
UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

Tanda tangan

ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Ranjatan anafilaktik adalah suatu reaksi anafilaknik berat/sehat/hebat


yang kadang kadang fatal dengan tanda-tanda insufilensi sirkulasi
( Kolaps Vaskuler)

2. Tujuan

Sebagai acuan penatalaksanaan renjatan/syok anafilaktik

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

Perawat menilai tanda vital pasien antara TD, Nadi, suhu serta
tanda-tanda klinik yang muncul seperti mual,muntah, pruritus, eritem
dll.
Dokter melakukan alloanamnese dengan keluarga pasien, tentang
riwayat kontak dan menetapkan diagnosa.
Dokter melakukan penaggulangan kejang demam sesuai prosedur sbb
1. REAKSI ANAFILAKTIK RINGAN(TIMBUL LAMBAT)
-

DIBERIKAN LARUTAN Adrenalin ( 1 : 1000 ) secara

subkutan sebanyak 0,1 0,3 mL (dosis 0,01 ml/kg BB)


-

Anti histamine diberi secara IM/IV,al:

DIPENHIDRAMIN : 2 mg/kg BB / 24 jam oral

CTM: 0.2 mg/kg BB (IM/IV) dan 0,35 mg/kg BB/24

jam oral
2. REAKSI ANAFILAKTK BERAT (Renjatan Anafilaktik)
-

Baringkan anak dalam SHIFFING POSITION (Anak di

telentangkan, bahu diganjal sehingga leher dalam keadaan


hiperekstensi) Kepala dimiringkan kearah suatu sisi dengan
kedua tungkai bawah ditinggikan
-

Berikan larutan Epinefrin 1 : 1000 sebanyak 0,1 0,3 ml

secara IM, Pemberiandapat diberikan setiap 5-15 menit bila


diperlukan
-

Capat kirim ke RS terdekat

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Resep Umum


2). Resep Jamkesmas
3). Blangko Rujukan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penderita Diabetes Melitus


No. Kode
Terbitan

:
:1

SOP

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

Dinas Kesehatan
Kota Palu

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian
2. Tujuan

: 1-2

ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang dapat


menimbulkan hyperglikemia glukosuria
Sebagai acuan penatalaksanaan dalam menangani penderita Diabetes
Melitus

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Melakukan anamnesa / heteroanamnesa, adanya keluhan gatal,


bisul-bisul,

keputihan

pada

wanita

).

Kelemahan

tubuh,kesemutan dan rasa baal, luka yang tidak sembuhsembuh serta infeksi saluran kemih
2. Pemeriksaan fisik : BB berlebihan (Obesitas), BB Menurun,
adanya dermatitis dan bisul-bisul yang tidak kunjung sembuh
3. Diagnososis Diabetes Melitus :
-

Lakukan pemeriksaan Lab. Reduksi

4. Penatalaksanaan
- Menganjurkan Diet yang bebas gula dan pembatasan
jumlah karbohidrat
- Klorparamid mulai dengan 0,1 mg / hari dalam sekali
pemberian maksimal 0.5 mg /hari
- Bila pengobatan anti diabetic oral gagal dan penderita
menjadi kurus maka perlu di beri insulin. Pasien perlu di
rujuk ke Rumah sakit

5. Memberi penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya,


bahaya komplikasi, kedisiplinan dalam pengaturan diet
makanan, Segera kontrol bila ada keluhan atau gejala penyakit
bertambah berat.
6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Surat Umum


2). Resep jamkesmas
3). Blangko Rujukan
4). Hasil pemeriksaan lab.

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penderita Hypertensi


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

: 1-2

Dinas Kesehatan
Kota Palu

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Talise

1. Pengertian

Tanda tangan

ALIRMAN SKM,M. Si
Nip. 19730405 200012 1 005

Hypertensi adalah kenaikan tekanan darah systolic dan atau diastolic


140 / 90 mmhg

2. Tujuan

Sebagai acuan penatalaksanaan dalam menagani penderita Hypertensi

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Petugas melakukan anamnese/heteroanamnese


2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik ( pengukuran TD 2-3 kali
selang 1 mgg, penderita dalaam keadaan cukup istirahat)
3. Penatalaksanaan :

Pengobatan langsung dimulai pada hypertensi sedang


sampai berat. Hypertensi ringan sampai sedang dicoba
dulu diatasi dengan terapi non obat selama 2 -4 mgg

Terapi obat sampai Hypertensi ringan sampai sedang


dimulai dengan salh satu obat berikut :

Hydroclorhazid ( HCT ) 12,5 25 mg/ hr


dosistunggal pada hari
Reserpin 0,1 0,25 mg/ hr sebagai dosis
tunggal
Propanolol 2x20 40 mg/hr
Captopril 2-3 kali 12,5 25 mg/hr
Rujuk Penderita bila terjadi komplikasi atau HT tidak
teratasi
Membuat penjelasan kepada pasien tentang penyakit
hypertensi, penyebab, dan yang dapat memperburuk

keadaan

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

8.

1). Resep umum


2). Resep Jamkesmas
3). Blangko Rujukan

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penderita Gastritis


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Talise

1. Pengertian

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM,M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut,


dengan kerusakan kerusakan erosi ( Gastritis akut ) dan

peradanganpermukaan mukosa lambung yang menahun.


2. Tujuan

Sebagai acuan penatalaksanaan dalm menagani penderita Gastritis

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Melakukan anamnesa/Heterroanamnesa
2. Pemeriksaan fisik
- Adanya nyeri tekan epigastrik
- Bisa disertai perut kembung ( meteorismus )
- Muntah bercampur darah ( pada gastritis berat ) atau
mungkin ada ulkus peptikum

3. Penatalaksanaan
- Diet:
Makan tidak boleh merangsang ( pedis,asam ) harus mudah
di cernah, diberikan dalam porsi kecil tapi sering ( tiap 2-3
jam)
- Istirahat, tiadak selalu perlu tergantung dari beratnya bila
tidak ada komplikasi.
- Terapi farmakologi :

Tablet antacid ( untuk menetralisir assam ) diberikan


sehari 6-7 kali 2 tablet yakni 1 jam sebelum makan dan
2 jam setelah makan dan sebelum tidur malam

Antagonis reseptor H2. : 2 tablet cimetidine 2x400


mg/hr atau 800 mg/hr

Penderita dengan tanda perdarahan ( hematemesis


melana ) segera rujuk ke RS untuk pencegahanbahaya
meletus.

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Resep Umum


2).Resep Jamkesmas
3). Blangko Rujukan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penderita Conjungtivitis Akut


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian
2. Tujuan

3. Kebijakan

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Conjungitivitis Akut adalah Radang conjungtrivita atau radang selaput


lender yang menutupi belakang kelompok dan bola mata
Sebagai acuan penatalaksanaan dalam menangani Conjungtivitis Akut

4. Referensi

5. Prosedur

1. Melakukan Anamnesa
2. Melakukan Pemeriksaan fisik :

Adanya

Hyperemi

Conjungtiva,

ephipora,

tajam

penglihatan normal, biasa disertai bengkak pada


kelompok mata, secret mata dapat bersifat mucus,
purulen, mukopurulen

3. Penatalaksanaan :
Antibiotik yang sesuai, mis : salep mata penicilia,
Cloramphenicol, Tetracyclin, Umumnya sembuh dalam 3-5
hari
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang penyakit
Conjungtivitis
Diharapkan segera control kembali bila tidak ada
perubbahan/ penyakit brtambah berat
6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Resep umum


2). Resep jamkesmas dan jamkesda
3). Blangko Rujukan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penderita Dermatitis


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

2. Tujuan

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Dermatitis adalah peradangan Epidemis dan Dermis yang memberikan


gejala subjektif gatal dan dalam perkembangannya memberikan
eflorosensi yang polimorf
Sebagai acuan penatalaksanaan dalam menangani Dermatitis

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

: 1-2

1. Melakukan anamnese

2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terdiri dari pem Objektif


dan Subjektif
3. Penatalaksanaan :
Pengobatan Topikal : Kortikosteroid pero oral. Antibiotik,
sedatif dan Antihistamin

Pengobatan Topikal : Pada keadaan akut dapat dilakukan


kompres terbuka mis larutan PK sedang pada keadaan sub
acut dan menahun diberikan kortikosteroid.

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Resep umum


2). Resep Jamkesmas dan Jamkesda
3). Blangko Rujukan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penanganan Luka


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Luka terbuka adalah terpisahnya jaringan tubuh yang disebabkan oleh


benda tajam/tumpul

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam pelayanan penangan luka

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Dokter memeriksa pasien


2. Petugas menyiapkan peralatan/obat-obatan untuk melakukan
tindakan sesuai dengan advis dokter
3. Petugas mencuci tangansebelum melakukan tindakan
4. Petugas segera melakukan tindakan dengan membersihkan daerah

yang akan dihecting kemudiandidesinfeksi dengan yodium


5. Petugas mulai menyuntik daerah luka dengan anasthetikum
6. Setelah daerah luka suah terasa keram/mati rasa baru mulai
dihecting
7. Luka yang sudah dihecting diberi yodium dan salt antibiotic
kemudian ditutup dengan gaas steril dan diplester
8. Petugas membuang Sampah hasil tindakan medik ketempat sampah
medik yang telah tersedia
9. Petugas segera mencuci tangan setelah melakukan tindakan
10. Petugas mencatat dalam buku catatan medik pasien
11. Dokter mengobservasi untuk tindak lanjut, bila dapat pulang segera
menyelesaikan administrasinya dan mengambil obat
12. Dan bila perlu dirujuk dan segera dibuatkan rujukan

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Status
2). Formulir Rujukan
3). Buku Register UGD

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penenganan Luka Primer


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Luka adalah tanda terputusnya jaringan kontinuitas akibat


trauma.Penangan yang terstandarisasi akan membantu penyembuhan luka
secara perprimer dan mengurangi resiko infeksi

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam pelayanan penangan luka primer

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Evaluasi luka

Anamnese untuk menentukan tindakan selanjutnya

Pemeriksaan fisik: lokasi luka dan eksplorasi luka

2. Tindakan antiseptic secara spiral dari dalam dan keluar. Larutan


yang dipakai pontone iodine 10% dan alcohol 70%
3. Petugas mensterilkan tangan
4. Pembersihan luka :

Irigasi dengan air bersih atau cairan garam fisiologis, dari


superfisual yang profunda

Hilangkan semua benda asing dan eksisi jaringan yang


rusak

Berikan antiseptic

Berikan anestesi local bila perlu

5. Menutup luka dengan kasa dan pembalutan


6. Pemberian AB2 ATS
7. Petugas membuang Sampah hasil tindakan medik ketempat sampah
medik yang telah tersedia
8. Petugas segera mencuci tangan setelah melakukan tindakan
9. Dokter mengobservasi untuk tindak lanjut, bila dapat pulang segera
menyelesaikan administrasinya dan mengambil obat
10. Dan bila perlu dirujuk dan segera dibuatkan rujukan
6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Status
2). Formulir Rujukan
3). Buku Register UGD

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penanganan Luka Infeksi


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Luka dinyatakan infeksi bila ada tanda tumor,kalor,rubor,dolor functioksa


bila tidak ditangani, akan timbul tanda-tanda sistemik seperti demam
mengigil.Lebih lanjut keadaan umum pasien akan terpengaruhi dan timbul
kerusakan jaringan yang luas.

3. Tujuan

Sebagai acuan dalam pelayanan penangan luka infeksi

4. Kebijakan

5. Referensi

6. Prosedur

1. Tahap awal atasi dengan antibiotic


2. Bila telah terjadi supurasi dan fluktuasi lakukan incici

Mencuci tangan terlebih dahulu

Asepsis dan Antisepsis luka

Anastesi local
-

Pada abses yang dalam, lakuka infiltrasi tepat di

atasnya
-

Bila letak abses di permukaan, lakukan anastesi


dengan ethil klorid yang disemprotkan

Tusuk dan buat insisi lurus dengan mata scalpel ke dalam


abses di tempat yang mempunyai fluktuasi maksimal. Bila
rongga abses cukup besar dan kulit diatasnya nekrotik,
dibuat insisi silang kemudian atap abses dibuang dengan
eksisi sudut. Usahakan agar luka terbuka dan tidak gampang
menutup kembali.

Keluarkan pus. Lkuli dalam abses dapat dirusak dengan jari


sedangkan membranya bisa dikeluarkan dengan hati-hati
dengan alat curet

Setelah pus dikeluarkan seluruhnya, rongga diisi tampon

Tutup luka dengan balut yang menyerap cairan dengan


menggunakan larutan fisiologi atau antiseptic

Periksa luka 48 jam kemudian, bila exsudat tidak mengalir


lagi akibat tampon.Bila masih mengalir ganti perban, beri
antibiotic observasi 48 72 jam sampai tanda penyembuhan
terlihat

3. Petugas membuang Sampah hasil tindakan medik ketempat sampah


medik yang telah tersedia
4. Petugas mencuci tangan dan mencatat ke buku register UGD dan
pasien menyelesai administrasinya.

7. Unit Terkait

8. Dokumen terkait

1). Status

2). Buku Register UGD

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pencabutan KB Implant


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk pencabutan KB


Implant

2.Tujuan

Implant atau susuk KB adalah berisi Leronorgestna terdiri dari 6 kapsul


yang diinsersikan dibawah kulit lengan atas bagian dalam kira-kira 6-10
cm dari lipatan siku

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Pasien datang membawa resep obat dari loket


2. Petugas meanamnese dan pemeriksaan tekanan darah
3. Petugas menyiapkan alat
4. Pasien dipersilahkan baring ke tempat tidur
5. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu
6. Alat yang akan dipakai ditaruh di dekat pasien
7. Lengan yang akan dicabut implantnya didsinfeksi, diincici 0,5
mm
8. Masukkan alat pencabut implant kita bersihkan, setelah terlepas
jaringan-jaringan , batang implant di keluarkan

9. Masukkan lagi penjepit untuk mengeluarkan batang implant yang


ke 2 dan seterusnya sampai batang implant yang ke 6
10. Tutup bekas insisi lalu dioles dengan Betadin
11. Tutup dengan gaas steril
12. Pasien dipersilahkan bangun kembali
13. Petugas membuang sampah hasl tindakan medik ke tempat sampah
yang tersedia
14. Petugas mencuci tangan setelah melakukan medik
15. Petugas memberikan penyuluhan tentang perawatan luka incise
16. Pasien dianjurkan control 3 hari kemudian
17. Petugas mencatat ke buku register dan pasien dianjurkan
menyelesaikan administrasinya
18. Petugas memberikan resep

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1). Buku register pasien


2). Kartu KB pasien

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pemasangan KB Implant


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :

Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

1. Pengertian

Implant atau susuk KB adalah berisi Leronorgestna terdiri


dari 6 kapsul yang diinsersikan dibawah kulit lengan atas
bagian dalam kira-kira 6-10 cm dari lipatan siku

Ibu datang ke Puskesmas dalam keadan tidak hamil, post


partum,post abortus, dalam keadaan haid

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam Penerapan langkah-langkah untuk pemasangan KB


Implant

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1. Pasien datang membawa resep obat dari unit loket


2. Petugas me anamnese dan pemeriksaan tekanan darah
3. Petugas menyiapkan alat - alat yang akan digunakan
4. Pasien dipersilahkan naik dan baring di tempat tidur
5. Alat yang akan dipakai ditaruh di dekat pasien
6. Implan tipasang pada lengan yang kurang melakukan aktivitas
7. Petugas memcuci tangan
8. Lengan didensifeksi (tempat untuk memasang implant) lakukan
anastesi dengan obat lidocain, kemudian insisi 0,5mm
9. Masukkan trocart di tempat incici di bawah kulit sampai batas
trocart
10. Masukkan pendorong trocart lalu dorong perlahan-lahan ke dalam

sampai ada tekanan pada pendorong


11. Trocart tarik keluar, pendorong tekan ke dalam sampai batang
implant terlepas dari trocart
12. Masukkan lagi batang implant ke II dan seterusnya sampai batang
implant ke VI sehingga terbentuk sepeti kipas
13. Kemudian dioles dengan bethadin
14. Tutup dengan tensoplas
15. Petugas membuang sampah hasil kegiatan medik ke tempat
sampah medik yang telah tersedia
16. Pasien dipersilahkan bangun dari tempat tidur
17. Petugas mencuci tangan dan alat-alat yang telah digunskan
18. Petugas memberikan penyuluhan tentang efek samping alat
tersebut
19. Petugas mencatat ke buku register dan pasien dianjurkan
menyelesaikan administrasinya
20. Petugas memberikan resep obat analgetik dan antibiotik

6. Unit Terkait

7. Dokumen
terkait

1).Kartu KB pasien
2).Buku Register

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan pelayanan KB Pil


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

PUS/Akseptor yang datang ke puskesmas untuk mengikuti program


keluarga berencana

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam pelayanan KB Pil

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

1.

Petugas melakukan anamneses ( pastikan pasien membawa karcis dari


loket )

2. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah dan penimbangan BB


3. Petugas memberikan alat konstrepsi pil serta menjelaskan aturan
minumnya sesuai dengan pentunjuk yang ada
4. Pasien dianjurkan melakukan kunjungan ulang sebulan sekali atau bila
pil habis di minum
5. Petugas memberikan penyuluhan tentang KB
6. Petugas mencatat kunjungan ke buku register KB dan pasien
7. Unit Terkait

8. Dokumen terkait

1). Buku register pasien


2). Bulu Laporan

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pelayanan KB Pemasangan IUD


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pemasangan IUD adalah adalah tindakan memasang alat kontrasepsi dalam

rahim (AKDR) sbb:

2.Tujuan

IUD Loopes Loop

Coper T

- M.L
Sebagai acuan dalam pelayanan pemasangan IUD

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur
1. Pasien dibimbing naik ke meja Ginekolog
2. Petugas menggunakan Handscoon
3. Vulva di desinfeksi
4. Periksa dalam
5. Pasang speculum
6. Jepi Uterus
7. Pasang sonde untuk menentukan posisi uterus
8. Dilakukan pemasangan IUD
9. Petugas membuang sampah hasil tindakan medik ketempat
sampah medik yang ada
10. Diberikan obat-obatan
11. Setelah itu pasien dibimbing duduk kembali dan dianjurkan
untuk control kembali satu minggu kemudian
6. Unit Terkait

7. Dokumen terkait

1). Buku register pasien


2). Kartu KB pasien
Buku Laporan

8.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pemeriksaan Hemoglobin


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

- Suatu tindakan memeriksa darah pasien


- Menentukan waktu yang dibutuhkan dalam satu orang pasien yang
diperiksa kadar HB dalam darah

2.Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan HB pasien agar


didapatkan hasil secara cepat, tepat dan akurat

3. Kebijakan

4. Referensi

5.Prosedur

1. Memberikan penjelasan kepada pasien yang akan diperiksa


2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai
4. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai
tanda 2 ml
5. Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
6. Menusuk jari pasien
7. Hisap darah dengan pipet sahli sampai tepat tanda 20 ml
8. Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet
dengan tissue secara hati-hati,jangan sampai darah dalam
pipet berkurang
9. Masukkan darah sebanyak 20 ml kedalam tabung yang
berisi larutan HCL 0,1 N tanpa menimbulkan gelembung
udara
10. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan mengisap dan
mengeluarkan HCL dari dalam pipet secara berulang-ulang
sebanyak tiga kali
11. Tunggu lima menit untuk pembentukan asam hematin
12. setelah itu encerkan dengan aquades setetes demi setetes
sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas sampai di
dapat warna sesuai dengan warna standar
13. Petugas membuang sampah hasil tindakan medik ke tempat
sampah medik yang ada
14. Miniskus dari larutan dibaca
15. Mencatat hasil pemeriksaan dibuku register Laboratorium
dan blangko pasien

16. Melaporkan hasil sample ke tempat permintaan


17. Membersihkan alat dan ruangan
18. Mencuci Tangan
6. Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1). Status pasien


2). Buku register pasien laboratorium
3). Formulir LB4

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pemeriksaan Reduksi


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Pemasangan reduksi adalah suatu tindakan bagi petugas laboratorium


untuk memeriksa urine

2.Tujuan

3. Kebijakan

4.Referensi

Untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh

5. Prosedur
1.

Mempersilahkan pasien duduk

2. Memberikan penjelasan kepada pasien


3. Menyuruh pasien ke kamar kecil untuk mengambil urine
4. Mencuci tangan
5. Menyiapkan alat
6. Mengambil tabung reaksi siapkan untuk dipakai
7. Mengisi tabung reaksi dengan reagen benedik sebanyak 2,5 cc
8. Mengambil urine kemudian dicampurkan kedalam tabung sebanyak
4 tetes
9. Membakar tabung reaksi yang sudah tercampur tadi sambil
menunggu reaksi
10. Melihat hasil apakah posif (+) atau Negatif (-)
11. Petugas membuang Sampah hasil tindakan medik ketempat sampah
medik yang telah tersedia
12. Setelah membaca hasil , selesai
13. Alat dicuci, tangan juga harus bersih jangan lupa memakai antis
( anti kuman)
6. Unit Terkait

7. Dokumen terkait

1). Status pasien


2). Buku register pasien
3). Format LB4

8. Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pelayanan Obat Di Apotik


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pemberian obat adalah kegiatan pelayanan yang diberikan kepada


pasien sesuai dengan resep dokter

2.Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

Pemberian obat disesuaikan dengan ketersedian obat seperti salep,

tablet,syrup, Supposutoria dsb.


Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pelayanan

Supaya pasien terlayani dengan baik

5.Prosedur

1. Penerimaan resep
2. Membaca resep
3. Menyerahkan obat kepada pasien mengenai pemakaian obat
4. Mencatat pengeluaran harian obat untuk dimasukkan ke LPLPO

6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Kertas Resep
2).Catatan harian pengeluaran obat

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Peracikan Obat Puyer


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghaluskan obat sesuai resep


dokter secara cermatdan tepat serta aman

2.Tujuan

Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah meracik obat puyer

3. Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur
1. Menyiapkan peralatan
2. Mengambil obat sesuai dengan ditulis diresep
3. Menghaluskan obat
4. Membagi obat berupa serabuk sesuai resep
5. Membungkus obat
6. Memasukkan dalam sack obat

7. Memberi etiket
8. Memasukkan dalam kantong obat
6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Kertas Resep
2).Catatan harian pengeluaran obat

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pelaporan Obat Di Puskesmas


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pelaporan adalah suatu kegiatan yang dilakukan rutin setiap bulan


melaporkan pemakaian obat pada setiap tanggal 30 bulan berjalan

2.Tujuan

Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah mengetahui pemakaian


obat setiap bulan

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Mengisi lembar LPLPO


2. Mengusulkan kepada Ka.PKM untuk mendapatkan persetujuan
3. Mengirim lembar LPLPO ke Dinas Kesehatan Palu dan gudang

farmasi Kota Palu


6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

8.Rekaman Historis

1).Lembar LPLPO

No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pengeluaran Obat

No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

Dinas Kesehatan
Kota Palu
Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Merupakan kegiatan pengeluaran obat dari gudang yang dilakukan sesuai


dengan permintaan dan kebutuhan dari unit-unit pelayanan yang telah
disetujui oleh kepala PKM

2.Tujuan

Merupakan acuan penerapan langkah-langkah dalam penyelenggaraan


pengeluaran obat yang tertib dan sesuai dengan kebutuhan

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur
1. Menerima buku ampra yang telah disetujui oleh Ka. PKM
2. Obat dikeluarkan sesuai dengan permintaan
3. Obat diestock di kartu stock
4. Obat diserahkan dan yang bersangkutan tandatangan sebagai bukti
pengeluaran obat
6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Buku ampra
2).Kartu stock

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penyimpanan Obat


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

: 1-2

Dinas Kesehatan
Kota Palu

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

2.Tujuan

ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan menyimpan dan memelihara


dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang
aman dari gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat dan dari
pencurian
Merupakan acuan penerapan langkah-langkah untuk menyimpan obat
digudang obat di puskesmas

3. Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Obat disusun berdasarkan masa kadaluarsanya lebih awal atau


Yang diterima lebih awal digunakan lebih awal
2. Menyusun obat berdasarkan abjad
3. Menempatkan kartu stock dimasing-masing obat
4. Obat yang diterima dicatat dikartu stock

6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Kartu stock
2). Buku pengeluaran harian

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan

Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penanganan Pencabutan Gigi Anak


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan dalam bidang bedah mulut


untuk mencabut gigi susu yang sudah goyang atau gigi susun yang sudah
ada penggantinya.

2.Tujuan

Merupakan acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani


pencabutan gigi pada anak

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi


2. Mempersilahkan pasien berkumur-kumur
3. Semprotkan chloor chatyl pada daerah gigi yang akan dicabut
4. Tatakan kapas chloor chatyl pada daerah gigi yang akan dicabut
5. Tunggu beberapa detik
6. Gigi segera dicabut
7. Beri kapas tampon pada bekas pencabutan
8. Memberikan penyuluhan
9. Memberi resep obat antibiotic dan analgesic bila diperlukan

6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1. Kertas resep
2. status pasien
3. Buku register

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan penanganan Pencabutan Gigi


Dewasa
No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :

Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan dalam bidang bedah mulut

untuk mencabut gigi susun yang sudah goyang atau gigi yang sudah mati
2.Tujuan

Merupakan acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani


pencabutan gigi pada pasien

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi


2. Mempersilahkan pasien berkumur-kumur
3. Anestesi gigi yang akan dicabut
4. Tunggu sampai anestesi bereaksi
5. Mencungkil gigi yang akan dicabut untuk melepaskan jaringan
yang mengikat gigi
6. Gigi digoyang dengan meletakkan jtang pada gigi
7. Lakukan pencabutan
8. Beri kapas pada tampon pada lokasi bekas pencabutan gigi
9. Petugas membuang sampah hasil tindakan medik ke tempat sampah
medik yang tersedia
10. Memberikan penyuluhan
11. Memberi resep obat antibiotic dan analgesic bila diperlukan

6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1. Kertas resep
2. status pasien
3. Buku register

8.Rekaman Historis

No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pelayanan KB Pemasangan IUD


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pemasangan IUD adalah adalah tindakan memasang alat kontrasepsi dalam


rahim (AKDR) sbb:
-

IUD Loopes Loop

Coper T

M.L

2.Tujuan

Sebagai acuan dalam pelayanan pemasangan IUD

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Pasien dibimbing naik ke meja Ginekolog


2. Petugas menggunakan Handscoon
3. Vulva di desinfeksi
4.Periksa dalam
5. Pasang speculum
6. Jenis speculum
7. Pasang sonde untuk menentukan posisi uterus
8. Di lakukan pemasangan IUD
9. Petugas membuang sampah hasil tindakan medic ketempat sampah
medic yang ada
10. Diberikan obat-obatan
11. Setelah itu pasien di bombing duduk kembali dan dianjurkan untuk
control kembali satu minggu kembali

6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Buku register pasien


2).Kartu KMS bumil
3). Buku Laporan

8.Rekaman Historis

No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pelayanan ibu hamil


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

1. Pengertian

Ibu hamil dating ke puskesmas dengan tanda-tanda kehamilan

2.Tujuan

Sebagai acuan dalam Pelayanan Kepada ibi Hamil

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan ibu hamil

2. Petugas menerima pasien ibu hamil (menbawa kerta resep dari loket)
dan mempersilahkan duduk
3. Melakukan anamnese dan pemeriksaan yang terdiri dari tekanan darah,
berat badan, dan LILA
4. Pasien(Ibu hamil) dipersilahkan baring untuk pemeriksaan pandang, raba
dan dengar, serta pemeiksaan oedema, kemudian dianjurkan bangun
untuk pemeriksaan refleks lutut
5. Memberi penyuluhan sesuai hasil pemeriksaan
6. Apabila ditemukan kelainan/resiko pada pemeiksaan segera
dikonsultasikan ke dokter
7. Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam buku register dan KMS bumil
8. Menganjurkan pasien untuk pemeriksaan ulang sesuai dengan umur
kehamilan
6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Buku register pasien


2).Kartu KMS bumil
3).Buku Laporan

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pelayanan KB suntikan


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pelayanan KB suntikan adalah tindakan yang diberikan kepada akseptor


KB melalui Suntikan

2.Tujuan

Sebagai acuan dalam pelayanan KB suntikan

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Petugas melakukan anamnese (pastikan pasien membawa karcis dari


loket
2. Petugas melakukan pemeriksaan darah dan timbang berat badan

3. Petugas menyiapkan spoit dan obat suntik KB, kemudian menyuntikkan


obat KB tersebut.
4.Petugas membuang Sampah hasil tindakan medik ketempat sampah
medik yang telah tersedia
5. Petugas mencatat kembali dalam kartu K1 dan dianjurkan pasien
tersebut berkunjung ulang 12 minggu sekali (3 bulan) atau 4 minggu
sekali (1 bulan)
6. Memberi penyuluhan mengenaihal-hal yang mungkin terjadi selama
menggunakan alat kontrasepsi tersebut
7. Mencatat kunjungan ke buku register kunjungan KB
6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Buku register pasien


2).Kartu KMS bumil
3). Buku Laporan

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Penyimpanan family folder kontrol


family folder
No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :

Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si

Tanda tangan

NIP: 19730405 200012 1 005

Penyimpanan Family Folder/status adalah kegiatan


menyimpan/memasukkan status ke family folder dan penyimpanan family
folder ke lemari

2.Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan


penyimpanan famili folde

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Status pasien dari masing-masing polik dikembalikan ke unit loket


2. Petugas loket memasukkan status ke family folder sesuai dengan
nomor indeks
3. Family folder dimasukkan ke lemari penyimpanan sesuai dengan
kelompok nomor

4. Kordinator loket berkewajiban melakukan control terhadap letak

family folder sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu (setiap


hari saptu)
6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

1).Status pasien
2).Family Folder

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Pemeriksaan K1

No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Halaman

Dinas Kesehatan
Kota Palu
Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pemeriksaan K1 merupakan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil yang


dilakukan pada Trimester I (Tiga bulan pertama)

2.Tujuan

Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan K1 bumil

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Setiap pasien yang datang harus melalui loket (utk poli KIA/KB)
atau dicatat pada buku register (utk posyandu )
2. Petugas yg memeriksa melakukan anamnese dan mencatat data yg
berhubungan dg keluhan pasien, umur kehamilan, dll kedalam buku
register (Kohort ibu)
3. Melakukan pemeriksaan terhadap pasien, yg meliputi : Tanda vital,
Hb, BB, TB, TFU, LILA.
4. Memberikan obat sesuai dg hasil anamnese dan melaksanakan
rujukan ke poli umum (dokter) bila dipandang perlu
5. Memberikan nasihat dan anjuran tentang perawatan kehamilan,
diet, serta waktu kunjungan berikutnya

6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

Buku Kohort Ibu, KMS bumil

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Sweeping bumil trimester 1


No. Kode

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

SOP
Tgl. Mulai Berlaku :

Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

Ditetapkan Oleh Kepala UPTD


Urusan Puskesmas Tawaeli

1. Pengertian

: 1-2

Tanda tangan

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN SKM.M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Pendataan bumil Trimester I adalah pendataan seluruh bumil yg umur


kehamilannya kurang atau sama dengan 3 bulan.
Sweeping bumil Trimester I adalah pendataan ulang bumil yg umur
kehamilannya kurang atau sama dg 3 bl, bila pendataan awal dianggap
kurang akurat

2.Tujuan

Sebagai acuan dalam melakukan pendataan dan sweeping K1

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur

1. Seluruh petugas kesehatan (bidan desa) wajib melakukan pendataan ibu


hamil diwilayah kerjanya setiap bulan sekali, dengan prosedur sebagai
berikut :
a. Mendatangi rumah penduduk yang diketahui merupakan pasangan usia
subur , terutama yg tanpa kontrasepsi, dengan mencari informasi pada
kader posyandu.
b. Mendatangi rumah dukun terlatih untuk memperoleh informasi
mengenai adanya ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
2.Hasil pendataan dimasukkan kedalam register (kohort ibu) dan

dilaporkan kepada penanggungjawab KIA/KB


3. Apabila terjadi kunjungan K1 > Trimester I , bidan desa wajib
melakukan komunikasi dg pasien ybs, sesuai wilayah kerjanya
4. Apabila terjadi peningkatan angka kunjungan K1>Trimester I yang
cukup tinggi, bidan desa wajib melakukan sweeping bumil dengan
prosedur sebagaimana prosedur pendataan diatas.
6.Unit Terkait

7.Dokumen terkait

Buku kohort ibu, KMS Bumil

8.Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Orientasi Pegawai Baru


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu

Halaman

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Urusan Puskesmas Talise

ALIRMAN SKM,M.Si
NIP: 19730405 200012 1 005

Tanda tangan

1. Pengertian
2.Tujuan

9. Kebijakan

10. Referensi

11. Prosedur

12. Unit Terkait

13. Dokumen terkait

14.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Akreditasi Puskesmas
Tawaeli 2015

Pelaksanaan Orientasi Pegawai Baru


No. Kode

SOP

Terbitan

:1

No. Revisi

:0

Tgl. Mulai Berlaku :


Dinas Kesehatan
Kota Palu
Ditetapkan Oleh Kepala UPTD
Urusan Puskesmas Talise

Halaman

Tanda tangan

: 1-2

UPTD Urusan
Puskesmas Tawaeli
ALIRMAN,SKM.M.SI
NIP: 19730405 200012 1 005

1. Pengertian
2.Tujuan

15. Kebijakan

16. Referensi

17. Prosedur

18. Unit Terkait

19. Dokumen terkait

20.

Rekaman Historis
No.

Halaman

Yang dirubah

Perubahan

Diberlakukan
Tgl.

Anda mungkin juga menyukai