Anda di halaman 1dari 29

Industri Indonesia yaitu SII 0258 - 79 yang kemudian direvisi menjadi

SNI 06 - 3730 - 1995 Meskipun demikian, beberapa industri atau instansi


membuat persyaratan sendiri dalam menerima kualitas arang aktif
yang ditawarkan, misalnya persyaratan kualitas menurut Kementerian
Kesehatan, persyaratan kualitas bagi pengolahan minyak bekas,
untuk industri gula, monosodium glutamat, dan lain-lain. Berikut ini
disajikan beberapa persyaratan kualitas yang dikemukakan tadi (Tabel 13
Tabel 18).

Sumber : FAO 1974 (dalam Sudrajat 1994)

p iod
30,35
36,80
37,50
43,25
40,67
15
67,07

1130
1091
1078
1015
1002
1105
699,18

Pari (1996, 1999)


Hendra (2007)

p iod

120

Sumber : Hartojo dan Pari (1993)

73,0
63,6
61,5
73,0
75,4
59,1

1208
1185
1200
1003
1088,8
1087,9

dan SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

SNI, 1995)

dan SNI, 1995)

Anonim. 1972. Mutu arang aktif kulit kayu A. mangium Wild. pada dua
cara pengeringan. Farmakope Indonesia. Edisi kedua. ISBN:
1749406705. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
_____.

1979. Standar Kualitas Arang Aktif Menurut SII. 0258-79.


Departemen Perindustrian. Jakarta.

_____. 1995. Arang Aktif Teknis SNI 06-3730-1995. Badan Standardisasi


Nasional. Jakarta
_____. 2002. Pola Pengembangan Industri Karbon Aktif.
Kerjasama PT. Papandaan Dharma Tricipta dengan
Pema ntapan Struktur Industri Kimia, Agro dan Hasil
Direktorat Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil
Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Proyek
Proyek
Hutan.
Hutan.

_____. 1995. Mutu dan Cara Uji Arang Aktif Teknis. SNI 06-7370-1995.
Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSNI). Jakarta.
AOAC. 1971. Official methods of analysis of the association of the Official
analytic chemist. Association of the Official Analytical Chemist,
Washington D.C.
AWWA. 1978. American Water Works Association Standard for
Powdered Activated Carbon. B 600 - 78, Colorado.
BPS. 1999. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia: Impor. Badan
Pusat Statistik, Jakarta.
_____. 2002. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia: Impor. Badan
Pusat Statistik, Jakarta.
_____. 2008. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia: Impor. Badan
Pusat Statistik, Jakarta.
Deperindag. 1999. Profil industri arang aktif di Indonesia. Direktorat
Jenderal Industri Kecil, Departemen Perindustrian dan
Perdagangan RI. Jakarta.
Djatmiko, B., S. Ketaren dan S. Setyahartini. 1985. Pengolahan arang dan
kegunaannya. Agroindustri Press, Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fateta IPB, Bogor.
Hartoyo dan Pari G. 1993. Peningkatan rendemen dan daya serap arang
aktif dengan cara kimia dosis rendah dan gasifikasi Jurnal
Penelitian Hasil Hutan 11(5):205-208.
Hendra, D dan G. Pari 2004. Kajian teknis dan finansial teknologi produksi
arang aktif skala kecil dari limbah industri pengolahan kayu.
Laporan Hasil Penelitian, Manuskrip. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.
Hendra. D. 2007. Teknologi tepat guna pembuatan arang, briket arang,
dan tungku hemat energi. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hasil Hutan, Bogor.
Hendra. D. 2007. Pembuatan arang aktif dari limbah pembalakan kayu
puspa dengan teknologi produksi skala semi pilot. Jurnal Penelitian
Hasil Hutan 25(2):93-107, Bogor.

Hudaya, N. dan Hartoyo. 1990. Pembuatan arang aktif dari tempurung


biji-bijian asal tanaman hutan dan perkebunan. Jurnal Penelitian
Hasil Hutan, 8 (4): 146 - 149. Bogor.
JIS. 1967. Japanese Industrial Standards. Testing method for powdered
activated carbon. JIS K 14170. Japanese Standards Association.
Tokyo.
_____. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta.
Nurhayati, T. 2000. Penyempurnaan teknologi pengolahan arang.
Laporan Hasil Penelitian DIK-S DR Tahun 2000. Pusat Litbang
Hasil Hutan. Bogor. (Tidak diterbitkan).
Pari, G. 2004. Kajian struktur arang aktif dari serbuk gergaji kayu sebagai
adsorben emisi formaldehida kayu lapis. Disertasi Program Studi
Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Pasca Sarjana, IPB. Bogor.
_____. 1996. Kualitas arang aktif dan 5 jenis kayu. Buletin Penelitian Hasil
Hutan. 14(2):60-68.
_____. 1999. Karakteristik arang aktif dari arang serbuk gegajian sengon
dengan bahan pengaktif NH4HCO3. Buletin Penelitian Hasil Hutan.
17(2):89-100, Bogor.
_____. dan Hendra, D. 2009. Rekayasa alat produksi arang aktif skala
industri kecil. Manuskrip. Pusat Litbang Hasil Hutan. Bogor.
_____. 2010. Peran dan masa depan arang yang prospektif untuk
Indonesia. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Kimia Kayu
(Pengolahan Hasil Hutan). Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Priyono, A. 1991. Application of seismic modeling in the hydrocarbon
exploration. Seminar and Workshop HAGI - HMGF ITB. Bandung.
Sudradjat, R. 1983. Karakteristik kayu sebagai bahan energi. Diskusi Industri
Perkayuan, Proceeding 1983. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan, Bogor.
Sudradjat, R. 1984. Pengaruh kerapatan kayu, tekanan pengempaan dan
jenis perekat terhadap sifat briket kayu. Jurnal Penelitian Hasil
Hutan, 1 (1) : 11-15. Bogor.
_____. 2004. Pengaruh beberapa faktor pengolahan terhadap sifat arang
aktif. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 2 (2) : 1 - 4. Bogor.
_____, R. dan S. Soleh. 1994. Petunjuk teknis pembuatan arang aktif. Pusat
Litbang Hasil Hutan dan Sosek Kehutanan, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai