Anda di halaman 1dari 81

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................


.................................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

vi

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................

I-1

1.2. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kudus..................

I-4

1.2.1. Geografi................................................................

I-4

1.2.2. Administratif ..........................................................

I-5

1.2.3. Topografi ..............................................................

I-6

1.3. Kondisi Umum Pembangunan Daerah Berkaitan dengan


Tujuan Pembangunan Milenium di Daerah.......................

I-6

1.3.1. Status Capaian Kinerja Pelayanan Air Minum dan


Sanitasi.................................................................

I-7

1.3.2. Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


Kabupaten Kudus Saat ini ...................................

I-17

1.3.2.1.

Aspek Teknis ........................................

I-17

1.3.2.2.

Aspek Non Teknis.................................

I-26

1.3.3. Hasil Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang


berimplikasi pada Kebutuhan Pelayanan AMPL ...

I-26

1.3.4. Perkiraan Kebutuhan Investasi Pelayanan AMPL


Daerah..................................................................

I-28

1.4. Permasalahan dan Tantangan .........................................

I-32

1.4.1. Isu Strategis Kabupaten Kudus dalam Pencapaian


Target AMPL Tahun 2015.......................................

I-32

1.4.2. Isu Strategis Pengembangan Sistem Penyediaan


Air Minum........................................................... .....
BAB II

I-38

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN


TARGET 7C MDGS
2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten
Kudus Tahun 2008 2013 ...............................................

II-1

2.1.1. Visi .......................................................................

II-1

I-1

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

BAB III

2.1.2. Misi .......................................................................

II-2

2.1.3. Tujuan .................................................................

II-3

2.1.4. Sasaran ................................................................

II-3

2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan AMPL Tahun 2011 2015 .................................................................................

II-3

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS RAD AMPL 2011-2015


3.1. Program Pengembangan SPAM ......................................

III-1

3.2. Program Pengembangan Kapasitas Sistem Air Minum ...

III-2

3.3. Program Penurunan Kebocoran Air Minum ......................

III-5

3.4. Program Peningkatan Penerapan PHBS ..........................

III-5

3.5. Program Penyediaan Kebutuhan Sanitasi ........................

III-6

3.6. Program Penguatan dan Pengembangan BPSPAMS..... .


III-6
3.7. Program Pengelolaan Lingkungan ...................................

III-6

3.8. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan ............

III-7

BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI


4.1. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi ...................................

IV-1

4.2. Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi ............................

IV-2

BAB V PENUTUP

V-1

LAMPIRAN

I-2

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus Tahun 2010 Beserta


Proyeksinya pada Tahun 2015 Menurut Kecamatan...........

I-6

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14/PRT/M/2010


tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang .................................................................................

I-8

Tabel 1.3

Target SPM Air Minum Per Provinsi Tahun 2015 ................

I-9

Tabel 1.4

Target SPM Sanitasi Per Provinsi Tahun 2015 ...................

I-9

Tabel 1.5

Data Akses Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 ........

I-10

Tabel 1.6

Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun


2010 ...................................................................................

I-10

Cakupan Penduduk Kabupaten Kudus dengan Akses Air


Minum yang Layak Hasil Kinerja PDAM Kabupaten Kudus
Tahun 2010 ........................................................................

I-11

Tabel 1.8

Tingkat Pelayanan PDAM Kabupaten Kudus Tahun 2011 .

I-12

Tabel 1.9

Data Sarana Sanitasi Dasar Kabupaten Kudus Tahun 2010

I-13

Tabel 1.10

Status Kinerja Pelayanan AMPL Kabupaten Kudus ............

I-15

Tabel 1.11

Perkiraan Target Kinerja AMPL Kabupaten Kudus Tahun


2015 ...................................................................................

I-17

Tabel 1.12

Inventarisasi Sungai di Kabupaten Kudus ...........................

I-18

Tabel 1.13

Tingkat Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus


Berdasarkan Penyelenggara Pelayanan Tahun 2010 .........

I-24

Gambaran Pelayanan Air Minum dengan Sistem Jaringan


Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun 2010......................

I-24

Tingkat Konsumsi Air Minum Kabupaten Kudus Tahun


2010 ...................................................................................

I-25

Gambaran Tingkat Kebocoran Air Minum pada Pelayanan


Sistem Jaringan Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun
2010 ...................................................................................

I-25

Tabel 1.17

Tarif Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010 .

I-26

Tabel 1.18

Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang Berimplikasi


pada Kebutuhan Pelayanan AMPL .....................................

I-27

Perkiraan Kebutuhan Investasi Air Minum Kabupaten


Kudus Tahun 2011 - 2015 ..................................................

I-30

Perkiraan Kebutuhan Investasi Sanitasi Kabupaten Kudus


Tahun 2011 - 2015 .............................................................

I-31

Isu Utama Sektor AMPL Di Kabupaten Kudus ....................

I-32

Tabel 1.2

Tabel 1.7

Tabel 1.14
Tabel 1.15
Tabel 1.16

Tabel 1.19
Tabel 1.20
Tabel 1.21

I-3

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.22

Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Air Minum di


Kabupaten Kudus ...............................................................

I-33

Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Penyehatan


Lingkungan di Kabupaten Kudus ........................................

I-34

Tabel 1.24

Kondisi AMPL Yang Diharapkan Di Kabupaten Kudus ........

I-35

Tabel 1.25

Matrik Hasil Analisis SWOT Sektor AMPL Di Kabupaten


Kudus .................................................................................

I-36

Rekapitulasi Penambahan Cakupan Akses terhadap Air


Minum sampai dengan Tahun 2015....................................

I-39

Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Kudus sampai


dengan Tahun 2015 dengan Pelayanan PDAM ..................

I-39

Tujuan dan Sasaran Pembangunan AMPL Jangka


Menengah Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015...............

II-5

Arah Kebijakan Dan Strategi Pencapaian Target AMPL


Tahun 2011 - 2015 .............................................................

II-7

Matriks Program dan Kegiatan Prioritas Air Minum dan


Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus Tahun 20112015 Dalam Rangka Pencapaian Target 7c MDGs.............

III-8

Tabel 1.23

Tabel 1.26
Tabel 1.27
Tabel 2.1
Tabel 2. 2
Tabel 3. 1

I-4

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Peta Administrasi Kabupaten Kudus ...................................

I-5

Gambar 1.2

Peta Potensi Air Tanah .......................................................

I-22

I-5

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pada tahun 2010, Pemerintah Indonesia menetapkan sejumlah kebijakan


yang sangat mendukung percepatan kinerja pembangunan air minum dan
sanitasi, antara lain Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan (mencakup program Pro Rakyat, Keadilan
untuk Semua, Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium), Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan Surat Edaran Menteri
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor 0445/M.PPN/11/2010 tanggal 24 Nopember
2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan
Pencapaian Target Millennium Development Goals (RAD MDGs).
Berdasarkan kebijakan tersebut, peningkatan kinerja pembangunan air
minum dan sanitasi menjadi salah satu prioritas nasional sampai dengan tahun
2015 mendatang. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab pelaksanaan
prioritas nasional tersebut, Pemerintah Kabupaten Kudus menyusun Rencana
Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL) sebagai
instrumen percepatan daerah dalam mencapai target Millennium Development
Goals, khususnya target 7C yaitu menurunkan hingga setengahnya proporsi
rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi
dasar hingga tahun 2015 serta merupakan instrumen pencapaian target Standar
Pelayanan Minimal Air Minum dan Air Limbah sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010.
RAD AMPL Kabupaten Kudus merupakan dokumen daerah yang
berfungsi sebagai :
1. Rencana peningkatan kapasitas pelayanan air minum dan sanitasi yang
menerapkan pendekatan PAMSIMAS dan pendekatan kelembagaan
2. Instrumen kebijakan pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi
jangka menengah daerah
3. Channel internalisasi program/kegiatan dengan pendekatan PAMSIMAS
ke dalam program/kegiatan SKPD yang menangani bidang AMPL
4. Acuan alokasi anggaran APBD/APBN/Sumber Dana
program-program peningkatan kinerja pelayanan AMPL

Lain

bagi

5. Acuan pelaksanaan replikasi program PAMSIMAS

I-6

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Penerapan RAD AMPL diharapkan memberikan hasil nyata bagi


Kabupaten Kudus yaitu dalam hal meningkatnya cakupan akses dan kualitas
pelayanan air minum dan sanitasi daerah sesuai target SPM dan target 7C
MDGs Tahun 2015 dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan dan
produktivitas masyarakat yang lebih baik. Ruang lingkup RAD AMPL mencakup :
1. Penyediaan air minum rumah tangga
2. Peningkatan cakupan penduduk yang menerapkan kebiasaan cuci tangan
pakai sabun (CTPS) dan bebas buang air besar sembarangan (BABS)
3. Pengelolaan limbah rumah tangga
4. Penanganan pengelolaan kebersihan makanan
Mengingat salah satu fungsi RAD AMPL ini adalah sebagai channel
internalisasi program/kegiatan dengan pendekatan PAMSIMAS ke dalam
program/kegiatan SKPD yang menangani bidang AMPL, maka program kunci
RAD AMPL adalah program-program yang berhubungan dengan :
1. Program peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum
berbasis masyarakat
2. Program peningkatan akses penggunaan sarana dan prasarana sanitasi
yang layak
3. Program pemicuan perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
4. Program pengelolaan lingkungan
5. Program penguatan kelembagaan pengelolaan pelayanan air minum dan
sanitasi di tingkat masyarakat
Sistematika RAD AMPL mengikuti sistematika Rencana Aksi Daerah
Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dalam
hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Surat Edaran
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) Nomor 0445/M.PPN/11/2010 tanggal
24 Nopember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah
Percepatan Pencapaian Target Millennium Development Goals (RAD MDGs).
Pada RAD AMPL, ditambahkan komponen penulisan yang memudahkan
Pemerintah Kabupaten untuk mengintegrasikan program dan kegiatan dalam
RAD AMPL ke dalam dokumen resmi perencanaan dan penganggaran daerah.

I-7

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Sistematika RAD AMPL adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan; mengemukakan kondisi umum pembangunan Kabupaten


Kudus berkaitan dengan status capaian kinerja pelayanan air minum dan sanitasi
kabupaten berdasarkan indikator MDGs serta permasalahan dan tantangan yang
dihadapi dalam pelaksanaan berbagai kebijakan yang terkait dengan pencapaian
target AMPL sesuai indikator MDGs. Bab I disusun dengan outline sebagai
berikut :
1.1
Latar Belakang
1.2
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kudus
1.3
Kondisi Umum Pembangunan Daerah Berkaitan dengan Tujuan
Pembangunan Milenium di Daerah
1.3.1 Status Capaian Kinerja Pelayanan Air Minum dan Sanitasi
1.3.2 Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Kudus
Saat Ini
1.3.3 Hasil Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah yang Berimplikasi
pada Kebutuhan Pelayanan AMPL
1.3.4 Perkiraan Kebutuhan Investasi Pelayanan AMPL Daerah
1.4
Permasalahan dan Tantangan
1.4.1 Isu Strategis Kabupaten Kudus dalam Pencapaian Target AMPL
Tahun 2015
1.4.2 Isu Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7C
MDGs; mengemukakan arah kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan
dalam upaya pencapaian target AMPL tahun 2015. Strategi dirumuskan
mengacu pada kegiatan nasional sebagaimana dituliskan dalam peta jalan
(roadmap) nasional percepatan pencapaian MDGs dan RPJMD. Uraian
kebijakan dan strategi selanjutnya menjadi dasar perumusan program pada bab
III. Bab II disusun dengan outline sebagai berikut :
2.1

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2008 2013

2.2

Tujuan dan Sasaran Pembangunan AMPL

2.2

Arah Kebijakan dan Strategi Pencapaian Target AMPL

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011 - 2015;
mengemukakan program dan kegiatan yang dilakukan selama tahun
2011 - 2015 dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan AMPL
tahun 2015. Program dan kegiatan disusun berdasarkan arah kebijakan dan
strategi pada Bab II. Program SKPD maupun program lintas SKPD dilengkapi

I-8

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

dengan indikator kinerja untuk masing-masing kegiatan dalam program tersebut.


Bab III disusun dengan outline sebagai berikut :
3.1
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
3.2
Pengembangan Kapasitas Sistem Air Minum
3.3
Penurunan Kebocoran Air Minum
3.4
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3.5
Penyediaan Kebutuhan Sanitasi
3.6
Penguatan dan Pengembangan BPSPAMS
3.7
Pengelolaan Lingkungan
3.8
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Bab IV Pemantauan dan Evaluasi; mengemukakan mekanisme pemantauan
dan evaluasi untuk mengetahui tingkat capaian target dari pelaksanaan
RAD AMPL. Mekanisme pemantauan dan evaluasi RAD AMPL menjelaskan
tanggung jawab masing-masing SKPD, waktu pelaksanaan, dan langkah tindak
lanjut. Bab IV disusun dengan outline sebagai berikut :
4.1
Tujuan Pemantauan dan Evaluasi RAD AMPL
4.2
Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi RAD AMPL

Bab V Penutup; mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan upaya yang


dilakukan dalam rangka mendukung RAD AMPL, termasuk menggalang
partisipasi dari berbagai pihak.
Lampiran

1.2.

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kudus

1.2.1. Geografi
Secara geografis, Kabupaten Kudus merupakan salah satu Kabupaten
di Provinsi Jawa Tengah yang terletak pada posisi 110036' - 110050' Bujur Timur
dan 6051 6016 Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten Kudus berbatasan
dengan bagian utara Kabupaten Jepara, bagian timur Kabupaten Pati, bagian
selatan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati serta bagian barat Kabupaten
Demak dan Kabupaten Jepara. Kabupaten Kudus terletak pada jalur strategis
nasional Semarang - Surabaya. Wilayah ini terletak 50 Km dari pusat kota
Semarang. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 16 Km dan dari utara ke
selatan 22 Km.

I-9

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

1.2.2. Administratif
Secara administratif, Kabupaten Kudus terbagi menjadi 9 Kecamatan
yang terdiri dari 123 desa, 9 kelurahan. Dengan luas wilayah 42.516 Ha, dimana
Kecamatan Dawe merupakan kecamatan paling luas dengan prosentase 20,19%
dari luas Kabupaten Kudus dan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Kota
yakni 2,46% dari luas Kabupaten Kudus.

Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Kudus

I-10

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

1.2.3. Topografi
Wilayah Kabupaten Kudus memiliki topografi yang beragam, yang
ditunjukkan dengan ketinggian wilayah berkisar antara 5 sampai 1.600 meter di
atas permukaan air laut. Wilayah yang memiliki ketinggian terendah, yaitu
5 meter di atas permukaan air laut berada di Kecamatan Undaan, sedangkan
wilayah dengan ketinggian tertinggi berada di Kecamatan Dawe, yang berupa
dataran tinggi dengan ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.

1.3.

Kondisi Umum Pembangunan Daerah Berkaitan dengan Tujuan


Pembangunan Milenium di Daerah

Kabupaten Kudus merupakan satu dari 35 Kabupaten yang terletak di


Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas wilayah administrasi 425,16 km2, pada
tahun 2010 penduduk Kabupaten Kudus tercatat sebanyak 764.606 jiwa, dengan
jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Jekulo. Adapun kecamatan
dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Kota, dengan
kepadatan penduduk 8,738 jiwa/km2. Dengan rata-rata tingkat pertumbuhan
penduduk per tahun sebesar 0,75 persen/tahun maka pada tahun 2015, jumlah
penduduk Kabupaten Kudus diperkirakan berjumlah 793.278 jiwa, dengan
jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Jekulo dan kepadatan penduduk
tertinggi di Kecamatan Kota 9.065 jiwa/km2 pada tahun 2015. Jumlah penduduk
tahun 2010 dan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015 menurut kecamatan
ditampilkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1.

Jumlah Penduduk Kabupaten Kudus Tahun 2010 Beserta


Proyeksinya pada Tahun 2015 Menurut Kecamatan
Luas
Wilayah
2
(km )

Jumlah
Penduduk
Tahun
2010

Kepadatan
2
penduduk/km

Proyeksi
Jumlah
Penduduk
Tahun
2015

Rata-Rata
pertumbuhan/
tahun

No

Kecamatan

Kec. Kaliwungu

32,71

90.219

2.758

93.602

0,75

Kec. Kota

10,47

91.489

8.738

94.920

0,75

Kec. Jati

26,30

97.291

3.699

100.939

0,75

Kec. Undaan

71,77

68.994

961

71.581

0,75

Kec. Mejobo

36,77

69.080

1.879

71.670

0,75

Kec. Jekulo

82,92

97.888

1.181

101.559

0,75

Kec. Bae

23,32

61.966

2.657

64.290

0,75

Kec. Gebog

55,06

93.491

1.698

96.997

0,75

Kec. Dawe

85,84

94.188

1.097

97.720

0,75

1.798

793.278

0,75

Total
425,16
764.606
Sumber: Kabupaten Kudus Dalam Angka 2011

I-11

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

1.3.1. Status Capaian Kinerja Pelayanan Air Minum dan Sanitasi


Tujuan ke 7 Pembangunan Milenium, khususnya target 7C menyebutkan
bahwa target 7C adalah menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk
tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak pada tahun 2015.
Berdasarkan target 7C tersebut, maka indikator yang digunakan untuk mengukur
kemajuan pencapaian target 7C tersebut adalah sebagai berikut :
1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air
minum layak, perkotaan dan perdesaan :
a. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air
minum layak - perkotaan;
b. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sumber air
minum layak - perdesaan.
2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak,
perkotaan dan perdesaan :
a. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi
layak - perkotaan;
b. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi
layak - perdesaan.
Dalam Tujuan Pembangunan Milenium, definisi operasional akses air
minum layak adalah yang menggunakan sumber air minum layak seperti
sambungan air minum rumah tangga, lubang bor, sumur gali yang terlindungi,
mata air terlindung, tampungan air hujan. Sedangkan definisi operasional akses
sanitasi layak adalah yang menggunakan sanitasi dasar seperti toilet guyur/toilet
siram-guyur atau jamban, pipa saluran pembuangan, tangki septik atau jamban
lubang, jamban cemplung dengan ventilasi yang baik, jamban cemplung dengan
segel slab, atau toilet/jamban kompos.
Selanjutnya, Standar Pelayanan Minimal Sistem Penyediaan Air Minum
(SPM SPAM) tahun 2014 menyatakan bahwa indikator SPM SPAM adalah
tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum
dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan
kebutuhan pokok minimal 150 liter/orang/hari di wilayah perkotaan dan
60 liter/orang/hari di perdesaan, sedangkan SPM sanitasi tahun 2014
menyatakan bahwa indikator SPM bidang sanitasi adalah tersedianya sistem air
limbah setempat yang memadai (dengan target SPM 60%) dan tersedianya
sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota (dengan target SPM 5%).

I-12

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Akses aman terhadap air minum terdiri dari jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan (BJP). Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bukan Jaringan
Perpipaan adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 1/PRT/M/2009. SPAM Bukan Jaringan Perpipaan meliputi :
- Hidran umum
- Terminal air
- Mobil tangki air
- Penampungan air hujan
- Perlindungan mata air
- Sumur pompa tangan
- Sumur gali
- Instalasi Pengolahan Air (IPA) sederhana
- Saringan rumah tangga
- Destillator surya atap kaca
- Instalasi Pengolahan Air (IPA) reverse osmosis
Standar Pelayanan Minimal tingkat pelayanan air limbah setempat diukur
dari jumlah penduduk dengan tangki septik dan terlayani Instalasi Pengolahan
Limbah Tinja (IPLT) terhadap jumlah penduduk yang menggunakan tangki septik,
sedangkan Standar Pelayanan Minimal tingkat pelayanan sistem air limbah skala
komunitas/kawasan/kota diukur dari jumlah masyarakat yang memiliki akses
terhadap sistem jaringan dan pengolahan air limbah skala kawasan terhadap
jumlah penduduk di Kabupaten Kudus.

Tabel 1.2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010


tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Standar Pelayanan Minimal
Bidang/Sektor

Pelayanan
Sangat buruk
Buruk

Air Minum

Sedang
Baik

Indikator

Nilai

Tersedianya akses air minum yang aman


melalui Sistem Penyediaan Air Minum
dengan jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi dengan
kebutuhan pokok minimal 60/l/org/hari

40%

Sangat Baik

Sanitasi

Air Limbah
Permukiman

50%
70%
80%
100%

Tersedianya sistem air limbah setempat


yang memadai

60%

Tersedianya
air
limbah
komunitas/kawasan/kota

5%

skala

Batas Waktu
Pencapaian

2014

I-13

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Standar Pelayanan Minimal air minum dan sanitasi masing-masing


provinsi ditunjukkan pada Tabel 1.3 dan 1.4. Dengan demikian, pembangunan
sektor air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus diharapkan dapat
berkontribusi dalam mencapai target Standar Pelayanan Minimal Provinsi Jawa
Tengah baik untuk air minum maupun untuk air limbah.
Tabel 1.3. Target Standar Pelayanan Minimal Air Minum Per Provinsi
Tahun 2015

Provinsi
Nanggroe Aceh
Darussalam
Sumatera Utara

Target SPM Air Minum


Provinsi
(%)
50,00
Bali
71,00

Sumatera Barat

70,00

Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

70,00
71,00
70,00
50,00
70,00
52,00
50,00
50,00
70,00
75,00
80,00
73,00
45,00

Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

Target SPM Air Minum


(%)
75,00
70,00
70,00
72,00
52,00
70,00
73,00
70,00
70,00
70,00
74,00
70,00
70,00
71,00
70,00
70,00
50,00

Sumber: Bappenas, 2011

Tabel 1.4. Target Standar Pelayanan Minimal Sanitasi Per Provinsi


Tahun 2015

Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Target SPM
Sanitasi (%)
65.00
65.00
65.00
65.00
65.00
65.00
65.00
65.00
74.00
65.00
90.00
65.00
68.00
90.00

Provinsi
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku

Target SPM Sanitasi


(%)
90.00
65.00
65.00
65.00
65.00
65.00
67.00
79.00
65.00
70.00
65.00
65.00
65.00
65.00

I-14

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target SPM
Sanitasi (%)

Provinsi
Jawa Timur
Banten

65.00
69.00

Provinsi

Target SPM Sanitasi


(%)

Maluku Utara
Papua Barat
Papua

65.00
65.00
65.00

Sumber: Bappenas, 2011

Hasil pembangunan sektor air minum di Kabupaten Kudus tahun 2010 diperlihatkan
pada pada Tabel 1.5, 1.6, 1.7 dan 1.8, sedangkan hasil pembangunan sektor sanitasi di
Kabupaten Kudus tahun 2010 ditunjukkan pada Tabel 1.9.

Tabel 1. 5 Data Akses Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010


Akses
(Jiwa)

Prosentase (%)

a. PDAM

137.982

18,05

b. PAMSIMAS

76.680

10,02

9.600

1,26

2.

c. Sarana dan prasarana


Air Minum Perdesaan
Non Perpipaan (sumur gali)

195.347

25,55

3.

Mata Air

15.921

2,08

Total Akses Air Minum di Kab. Kudus

435.530

56,96

Jumlah Penduduk

764.606

No.
1

Jenis Akses Air Minum


Perpipaan

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Tabel 1. 6 Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun 2010
No

Kecamatan

PDAM

Sumur
Bor
401

Sumur
Terlindung
16.634

Kec.
121
Kaliwungu
2
Kec. Kota
3.644
10.419
11.777
3
Kec. Jati
672
11.091
4
Kec. Undaan
3.716
221
6.333
5
Kec. Mejobo
0
833
7.168
6
Kec. Jekulo
52
2
11.601
7
Kec. Bae
2.035
145
10.703
8
Kec. Gebog
2.658
453
9.970
9
Kec. Dawe
2.413
18
5.615
Jumlah
22.722
6.389
80.561
Sumber: Dinas Kesehatan 2012, Kantor Lingkungan Hidup 2012
1

Mata Air
Terlindung
-

Air
Hujan
-

2
4
6
12

I-15

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.7. Cakupan Penduduk Kabupaten Kudus dengan Akses Air Minum
Yang Layak Hasil Kinerja PDAM Kabupaten Kudus Tahun 2010
Perkotaan
Sistem

PDAM

Jumlah
Penduduk

764.606
jiwa

Perdesaan

Total

Jumlah
Penduduk
Terlayani

(%) Thd
Penduduk
Perkotaan

Jumlah
Penduduk
Terlayani

(%) Thd
Penduduk
Perdesaan

Jumlah
Penduduk
Terlayani

62.561 jiwa

18,04%

75.421 jiwa

18,05%

137.982
jiwa

Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012

I-16

(%) Thd
Penduduk
Kab.
Kudus

18,05%

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1. 8 Tingkat Pelayanan PDAM Kabupaten Kudus Tahun 2010


(Sumber: PDAM Kabupaten Kudus, 2012)

JUMLAH PENDUDUK 2010 (JIWA)


No

STATUS
PDAM

Sehat

CAKUPAN PELAYANAN (JIWA)

KAPASITAS PERKOTAAN (LITER /


DETIK)

PER
KOTAAN

PER
DESAAN

TOTAL

PER
KOTAAN

PER
DESAAN

TOTAL

TER
PASANG

PRODUKSI

INDIKASI
KAP.IDLE

INDIKASI TK.
KEBOCORAN
(%)

5=3+4

8=6+7

10

11 = 9 - 10

12

346.705

417.901

764.606

62.561

75.421

137.982

337

305

32

33

I-17

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.9 Data Sarana Sanitasi Dasar Kabupaten Kudus Tahun 2010

JEPANG

JEKULO

TANJUNGREJO

BAE

DERSALAM

GRIBIG

GONDOSARI

DAWE

REJOSARI

Jumlah Kabupaten

MEJOBO

Pengelol
aan air
limbah

NGEMPLAK

% SEHAT

DAWE

UNDAAN

Tempat
sampah

GEBOG

NGEMBAL KULON

JUMLAH KK
DIPERIKSA
JUMLAH KK
MEMILIKI
JUMLAH
SEHAT
% KK
MEMILIKI

BAE

JATI

% SEHAT

JEKULO

RENDENG

Jamban

MEJOBO

PURWOSARI

JUMLAH KK
DIPERIKSA
JUMLAH KK
MEMILIKI
JUMLAH
SEHAT
%
KK
MEMILIKI

UNDAAN

WERGU WETAN

Keterangan

JATI

SIDOREKSO

Sarana
sanitasi
dasar

KOTA KUDUS

KALIWUNGU

KALIWUNGU

1,893

2,360

3,162

1,581

1,300

2,589

1,404

1,452

938

1,202

1,766

1,192

1,262

852

1,369

2,536

793

3,475

2,779

33,905

1,289

1,068

2,945

1,435

1,146

2,143

1,077

1,120

722

852

1,473

778

804

725

1,140

1,481

565

2,140

2,470

25,373

1,060

719

2,822

1,197

1,026

1,785

953

895

622

712

1,261

681

630

690

959

1,109

517

1,742

2,143

21,523

68.09

45.25

93.14

90.77

88.15

82.77

76.71

77.13

76.97

70.88

83.41

65.27

63.71

85.09

83.27

58.40

71.25

61.58

88.88

74.84

56.00

30.47

89.25

75.71

78.92

68.95

67.88

61.64

66.31

59.23

71.40

57.13

49.92

80.99

70.05

43.73

65.20

50.13

77.11

63.48

1,893

2,360

3,162

1,581

1,300

2,589

1,404

1,452

938

1,202

1,766

1,192

1,262

852

1,369

2,536

793

3,475

2,779

33,905

1,503

1,902

3,119

1,502

1,152

1,878

1,478

1,221

689

983

1,417

868

803

720

1,106

1,995

352

2,277

1,882

26,847

1,266

1,498

2,768

1,317

1,022

1,578

1,348

1,090

620

864

1,189

740

575

556

595

1,483

302

1,986

855

21,652

79.3978

80.593

98.6401

95.003

88.615

72.5377

105.271

84.091

73.4542

81.78

80.2378

72.819

63.629

84.507

80.789

78.6672

44.388

65.5252

67.7222

79.18

66.878

63.475

87.5395

83.302

78.615

60.9502

96.0114

75.069

66.0981

71.88

67.3273

62.081

45.563

65.258

43.462

58.4779

38.083

57.1511

30.7665

63.86

1,893

2,360

3,162

1,581

1,300

2,589

1,404

1,452

938

1,202

1,766

1,192

1,262

852

1,369

2,536

793

3,475

2,779

33,905

1,142

1,364

2,891

1,467

1,159

1,774

952

1,205

630

836

1,532

778

779

570

1,236

1,652

494

2,292

1,609

24,362
19,754

JUMLAH KK
DIPERIKSA
JUMLAH KK
MEMILIKI
JUMLAH
SEHAT
% KK
MEMILIKI

910

1,092

2,777

1,191

1,039

1,504

775

1,055

523

713

1,071

693

579

479

956

1,181

369

1,793

1,054

60.3275

57.797

91.4295

92.789

89.154

68.5207

67.8063

82.989

67.1642

69.551

86.7497

65.268

61.727

66.901

90.285

65.142

62.295

65.9568

57.8985

71.85

% SEHAT

48.0718

46.271

87.8242

75.332

79.923

58.0919

55.1994

72.658

55.7569

59.318

60.6455

58.138

45.88

56.221

69.832

46.5694

46.532

51.5971

37.9273

58.26
61,87

Rata-rata

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, 2011

BabI Pendahuluan

I-18

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Status capaian kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus
dengan menggunakan indikator target 7C pada tahun 2010 adalah sebagai berikut :
1. 56,96% rumah tangga atau 435.530 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan
terhadap sumber air minum layak, perkotaan dan perdesaan :
a. 59,74% rumah tangga atau 207.121 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan
terhadap sumber air minum layak- perkotaan;
b. 54,65% rumah tangga atau 228.409 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan
terhadap sumber air minum layak-perdesaan.
2. 61,87% rumah tangga atau 473.062 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan
terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan :
a. 70,44% rumah tangga atau 244.220 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan
terhadap sanitasi layak-perkotaan;
b. 54,76% rumah tangga atau 228.842 jiwa telah memiliki akses berkelanjutan
terhadap sanitasi layak- perdesaan.
Status kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus tahun 2010
ditunjukkan pada Tabel 1.10.

BabI Pendahuluan

I-19

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.10. Status Kinerja Pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Kudus
No

Indikator

(a)

(b)

Capaian Kabupaten
(%)
2008

2009

2010

Capaian Provinsi (%)


2008

(c)

Cakupan
penduduk (%)
dengan akses
air minum
yang layak

2009

2010

Capaian Nasional (%)


2008

(d)

56,96

58,08

47,38

2009

2010

Target
Kab.
Kudus
(%)

Target
SPM
Provin
si (%)

Target
MDGsIndonesia
(%)

2015

2014

2015

(f)

(g)

(e)

61,46

46,50

47,71

53,26

78,48

75,00

68,87

48,00

48,20

49,82

59,87

79,87

75,29

56,30

43,00

45,72

46,61

65,81

57,00

48,60

51,19

55,00

68,00

62,41

76,82

55,55

a. Perkotaan

59,74

b. Perdesaan

54,65

61,87

70,44

66,70

69,51

71,50

54,76

31,40

33,96

38,50

77,33

Cakupan
penduduk (%)
dengan akses
sanitasi yang
layak
a. Perkotaan
b. Perdesaan

55,11

53,96

80,94

85,22
77,38

Sumber: MDGs Jateng dan Nasional , Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Pada indikator akses air minum layak, status capaian Kabupaten Kudus
tahun 2010 jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan capaian nasional, maka
status capaian kinerja pelayanan air minum Kabupaten Kudus yang mencapai
56,96% walaupun telah melebihi status capaian nasional (53,26%) tetapi relatif
masih dibawah status capaian rata-rata provinsi (61,46%). Sedangkan jika
dibandingkan dengan target SPM provinsi Tahun 2014 (75%) dan target MDGs
Indonesia Tahun 2015 (68,87%), maka kinerja air minum Kabupaten Kudus pada
tahun yang sama masih perlu ditingkatkan agar minimal sama dengan target SPM
provinsi dan target MDGs Indonesia.
Pada indikator akses sanitasi layak, status capaian Kabupaten Kudus tahun
2010 jika dibandingkan dengan capaian provinsi dan nasional, maka status capaian
kinerja pelayanan sanitasi Kabupaten Kudus yang telah mencapai 61,87% relatif di
atas status capaian rata-rata provinsi (57%) dan capaian nasional (55%).
Sedangkan jika dibandingkan dengan dengan target SPM provinsi tahun 2014
(68%) dan target MDGs Indonesia Tahun 2015 (62,41%), maka kinerja pelayanan
sanitasi Kabupaten Kudus pada tahun yang sama perlu ditingkatkan agar minimal
sama dengan target SPM provinsi dan target MDGs Indonesia.

BabI Pendahuluan

I-20

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Perkiraan Target Kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten


Kudus Tahun 2015 berdasarkan Target MDGs
Penetapan target kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan tahun 2015
didasarkan pada kesepakatan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Kudus.
Target kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan tahun 2015 ditetapkan
dengan mempertimbangkan target SPM provinsi, hasil perhitungan/perkiraan target
7C MDGs di Kabupaten Kudus, dan hasil perkiraan kemampuan memobilisasi
pendanaan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN,
masyarakat, dan dunia usaha.
Berdasarkan status kinerja AMPL tahun 2010, maka perkiraan target 7C MDGs
adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.11.
Tabel 1. 11. Perkiraan Target Kinerja AMPL Kabupaten Kudus Tahun 2015
Capaian
No

Indikator

2010
(a)

(b)

(f)

Target 7C
MDGs
Provinsi
Jateng

Perkiraan
Target 7C
MDGs
Jateng

Perkiraan
Target 7C
MDGs-Kab
Kudus

2015
(g)

2015
(h)

2015
(i) = f+ (1f)

Cakupan
penduduk
(%)
56,96%
75%
80,71%
dengan akses air
minum yang layak
a. Perkotaan
59,74%
b. Perdesaan
54,65%
2
Cakupan
penduduk
(%)
72%
82,88%
dengan
akses 61,87%
sanitasi
yang
layak
a. Perkotaan
70,44%
b. Perdesaan
54,76%
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Perkiraan Target
7C MDGs Kab
Kudus
Berdasarkan
Target 7C MDGs
Provinsi
2015
(j) = i x g/h

78,48%

72,93%

79,87%
77,33%
70,31%
80,94%

85,22%
77,38%

Berdasarkan hasil analisis sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1.11,


capaian kinerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus
mencapai 56,96% pada air minum dan 61,87% pada sanitasi. Jika mengacu pada
target 7C MDGs yang ditetapkan nasional untuk Provinsi Jawa Tengah, maka target
7C MDGs untuk air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus diharapkan mencapai
72,93% dan 70,31% pada tahun 2015, sedangkan bila mengacu RAD MDGs
Provinsi Jawa Tengan Tahun 2011-2015 maka target Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Tahun 2015 Kabupaten Kudus adalah 78,48% untuk air minum dan
80,94% untuk sanitasi, sehingga perlu upaya yang serius dalam penanganan
permasalahan di bidang air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus.

BabI Pendahuluan

I-21

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

1.3.2

Kondisi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Kudus Saat


ini

1.3.2.1.

Aspek Teknis

Unit Air Baku


Potensi sumber daya air di Kabupaten Kudus antara lain sungai, air tanah, mata air,
dan embung.
1. Sungai
Kondisi sungai-sungai di Kabupaten Kudus seperti kondisi sungai-sungai
pada umumnya, kuantitas air sungai melimpah pada musim penghujan
bahkan cenderung menyebabkan banjir di sekitar sungai sebaliknya di musim
kemarau kuantitas air sangat kecil bahkan beberapa sungai kering tidak berair.
Tabel 1.12 berikut ini memperlihatkan uraian secara fisik sungai-sungai yang
berada di Kabupaten Kudus.
Tabel 1. 12. Inventarisasi Sungai di Kabupaten Kudus
3

Lebar (m)
Permukaan

Dasar

Kedalaman
(m)

NA

NA

NA

K. Jembertati

Panjang
(km)
6,00

K. Pesantren

8,00

NA

NA

NA

K. Muneng

6,00

NA

NA

NA

K. Pojok

9,00

NA

NA

NA

K. Tonam

2,00

9,00

7,00

4,00

K. Tumpang

5,00

5,00

3,50

4,50

K. Yitnokulon

4,00

8,00

5,20

5,00

K. Yitnowetan

4,00

8,00

6,00

4,50

K. Nolo

8,00

5,00

4,50

3,00

10

K. Perak

4,00

NA

NA

NA

11

K. Kuningan

2,00

13,50

11,50

4,00

12

K. Jaro

2,00

12,50

8,50

3,50

13

K. Jatipasean

4,00

10,00

6,00

4,50

14

K. Gajah

2,50

11,50

7,80

4,50

15

K. Kembang

2,00

10,00

10,00

4,50

16

K. Sundeng

8,00

15,00

10,50

5,00

17

K. Sekargading

1,00

13,00

10,00

4,20

18

9,60

NA

NA

NA

19

K. Kauman
(Jekulo)
K. Salaman

2,00

NA

NA

NA

20

K. Madat

8,00

2,50

2,50

2,00

21

K. Asemdoyong

9,00

NA

NA

NA

No

Nama Sungai

BabI Pendahuluan

Debit (m /dtk)
Maks

Min

I-22

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Lebar (m)
No

Nama Sungai

Panjang
(km)
6,50

Permukaan

Dasar

Kedalaman
(m)

NA

NA

NA

Debit (m /dtk)
Maks

Min

22

K. Buntung

23

K. Setro

5,00

NA

NA

NA

24

K. Kencing

9,00

NA

NA

NA

25

K. Palelesan

3,50

NA

NA

NA

26

K. Tanjung

1,70

NA

NA

NA

27

K. Domas

3,00

2,50

2,50

2,75

28

K. Pagak

1,30

NA

NA

NA

29

K. Tampung

5,00

2,50

2,50

2,00

28,18

30

K. Tompe

5,00

2,50

2,50

2,00

28,18

31

K. Bilmbing

10,00

3,00

3,00

2,75

45,150

32

K. Serut

4,00

1,00

2,00

0,75

1,995

33

K. Celeng

6,00

2,50

2,50

2,50

30,000

34

K. Doro

7,00

2,50

2,50

2,00

28,188

35

K. Londo

2,00

20,00

8,00

5,00

36

K. Kadiman

1,50

20,00

8,00

3,00

37

K. Bupati

0,80

6,00

3,00

2,50

38

K. Bakinah

3,45

20,00

8,00

4,00

39

K. Jongso

1,00

15,00

8,00

3,00

40

K. Jungkemi

1,50

15,00

8,00

2,50

41

K. Kencing

2,00

10,00

5,00

3,50

42

K. Mati

1,50

10,00

5,00

2,50

43

K. Kauman

3,80

8,00

6,00

2,00

44

K. Gondang

3,50

4,00

2,00

1,50

45

K. Dosaran

2,50

4,00

2,00

1,50

46

K. Sitotok

1,20

4,00

2,00

1,50

47

K. Gandu

5,00

5,00

3,00

1,50

48

K. Bego

5,00

8,00

6,00

1,50

49

K. JU.1

6,00

20,00

10,00

3,00

50

S. Logung

25,50

20,00

10,00

7,00

88,00

51

S. Piji

27,40

20,00

10,00

6,00

105,00

52

S. Dawe

26,30

15,00

7,00

5,00

65,00

53

S. Gelis

29,00

25,00

15,00

8,00

377,00

54

S. Tumpang

29,00

12,00

6,00

4,00

55

S. Serang

159,35

80,00

40,00

7,50

840,00

56

S. Wulan

49,15

50,00

30,00

6,00

700,00

BabI Pendahuluan

35,06

I-23

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Lebar (m)
No

Nama Sungai

Panjang
(km)
62,70

Permukaan

Dasar

Kedalaman
(m)

30,00

20,00

Debit (m /dtk)

5,00

Maks
553,40

Min
-

57

S. Juana

58

SWD 1

20,56

40,00

20,00

4,00

180,00

59

SWD 2

23,73

40,00

20,00

4,00

405,00

60

S. Jaranan

61

S. Ngembalrejo
Keterangan : lebar dan kedalaman dihitung rata-ratanya
Sumber
: Dinas Bina Marga, Pengairan, dan ESDM, 2012; BPSDA Seluna, 2012

2. Air Tanah
Air tanah atau yang sering disebut juga air bawah tanah (ABT) adalah air yang
terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah atau
Cekungan Air Bawah Tanah (CAT).
Berdasarkan data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Tengah tahun 2008, potensi CAT Kudus sebesar 436,4 juta m3 (bebas) dan
10,7 juta m3 (tertekan). Peta potensi air tanah di Kabupaten Kudus dapat dilihat
pada gambar 1.2.
Pengguna ABT di Kabupaten Kudus sebanyak 206 buah dan industri besar
mendominasi jumlah pengguna ABT.
3. Mata Air
Mata air yang ada di wilayah Kabupaten Kudus antara lain :
a. Kecamatan Gebog :
-

Song : 0,002 m3/detik

Menawan : 0,0015 m3/detik

Buton : 0,003 m3/detik

Selo Bejo : 0,002 m3/detik

b. Kecamatan Dawe :
-

Kajar : 0,002 m3/detik

Montel : 0,002 m3/detik

Rejenu : 0,0015 m3/detik

Argo Jembangan : 0,002 m3/detik

Tuk Songo : 0,003 m3/detik

Kuwukan : 0,001 m3/detik

c. Kecamatan Jekulo
-

Tanjung Rejo : 0,001 m3/detik

Ngrangit : 0,001 m3/detik

BabI Pendahuluan

I-24

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

4. Embung
Berikut adalah embung/waduk yang ada di Kabupaten Kudus :
- Waduk lapangan (Desa Gulang) Luas : 1 Ha
- Embung Ngemplak Luas : 8 Ha
- Embung Grinting (Desa Kirig) Luas : 3 Ha
- Embung Plumbungan (Desa Gondoharum) Luas : 3 Ha
- Embung Centuk (Desa Undaan Lor) Luas : 4 Ha
Sumber air baku bagi pelayanan air minum dan sanitasi di Kabupaten Kudus
diperoleh dari mata air, sumur gali, dan sumur bor, sedangkan air sungai dan air
hujan belum dimanfaatkan secara optimal. Total kapasitas sumber air baku tersebut
mencapai 108.737,82 liter/detik sedangkan yang telah dimanfaatkan oleh PDAM
mencapai 305 liter/detik.
Unit air baku adalah prasarana dan sarana pengambilan dan/atau penyedia
air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, alat pengukuran, peralatan pemantauan, sistem pemompaan,
dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya.
Unit air baku SPAM jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan cukup baik.
Hal ini ditunjukkan oleh tingkat pelayanan SPAM oleh PDAM yang telah mencapai
18,05% dari penduduk Kabupaten Kudus atau sekitar 137.982 jiwa.
Unit air baku SPAM bukan jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan cukup
baik. Hal ini ditunjukkan oleh akses masyarakat terhadap air bersih memanfaatkan
sumur gali sebesar 25,55% dari jumlah penduduk kabupaten.

BabI Pendahuluan

I-25

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Gambar 1. 2 Peta Potensi Air Tanah

BabI Pendahuluan

I-26

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Air baku di Kabupaten Kudus tersebut di atas digunakan untuk :


1. Rumah tangga baik melalui sumur penduduk maupun melalui layanan
PDAM
2. Industri, baik industri kecil, menengah maupun besar di mana industri
menggunakan air untuk kebutuhan dapur, MCK, dan/atau proses industri
3. Bidang pariwisata, melalui hotel, losmen, penginapan, restoran/rumah
makan, kolam renang, dan wisata air
4. Pertanian, digunakan untuk pengairan, perikanan, dan peternakan
5. Kesehatan, digunakan untuk keperluan rumah sakit dan pelayanan
kesehatan yang lain.
Unit Produksi
Unit produksi adalah prasarana dan sarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan/atau biologi, meliputi
bangunan pengolahan dan perlengkapannya, perangkat operasional, alat
pengukuran dan peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air minum.
Unit produksi SPAM jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan baik. Hal ini
ditunjukkan oleh kapasitas produksi PDAM terpasang sebesar 337 liter/detik.
Unit Distribusi
Unit distribusi adalah sarana untuk mengalirkan atau mendistribusikan air minum
sampai unit pelayanan tanpa dan/atau melalui jaringan perpipaan sampai ke
pelanggan.
Unit distribusi SPAM PDAM jaringan perpipaan saat ini berfungsi dengan dengan
baik. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah distribusi air bersih yang mencapai 7.063.524
m3 per tahun.
Unit Pelayanan
Unit pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung oleh
masyarakat yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, mobil tangki air,
terminal air.
Jangkauan unit pelayanan SPAM PDAM Kabupaten Kudus berupa jaringan
perpipaan saat ini telah menjangkau 18,05% penduduk Kabupaten Kudus.
Pelayanan air minum melalui perpipaan Kabupaten Kudus diselenggarakan oleh
PDAM dan PAMSIMAS. Tingkat pelayanan air minum pada masing-masing
penyelenggara tersebut ditunjukkan pada Tabel 1.13 dan 1.14.

BabI Pendahuluan

I-27

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.13. Tingkat Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus Berdasarkan Penyelenggara Pelayanan Tahun 2010

No

1
2

Sistem (Perpipaan
atau Non Perpipaan)

Penyelenggara

PDAM
BPSPAMS

Perpipaan
Perpipaan

Jenis Sumber
Air Baku
ABT
ABT
Mata Air

JUMLAH
Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012; BPMPKB, 2012

Kapasitas
Sumber Air Baku
(l/dt)

Kapasitas Sistem
(l/dt)

Kapasitas
Pelayanan (Jiwa)

337,00
86,36
26,40
449,76

305,00
71,78
23,10
399,88

146.400
81.745

137.982
76.680

% Jumlah
Pelanggan
Terhadap
Kapasitas
Pelayanan
94,25
93,80

228.145

214.662

94,03

Jumlah
Pelanggan/
Pemanfaat (Jiwa)

% Jumlah
Pelanggan
Terhadap Total
Penduduk
18,05
10,02
28,07

Tabel 1.14. Gambaran Pelayanan Air Minum dengan Sistem Jaringan Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun 2010

No

Penyelenggara

Kapasitas Terpasang (l/dt)

Kapasitas
Produksi (l/dt)

Jumlah Sambungan
Kebutuhan Domestik (unit)

Produksi Saat Ini


3
(m )

PDAM

337,00

305,00

7.063.524

SR
22.750

BPSPAMS

112,76

94,88

JUMLAH

449,76

399,88

7.063.524

Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012; BPMPKB, 2012

BabI Pendahuluan

I-28

KU

Jumlah Sambungan Kebutuhan Non


Domestik (unit)
KU

TA

Jam
Operasi
Pelayanan
(jam/hari)

HU

13

23

6.243

66

24

28.993

79

47

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tingkat Konsumsi Air Minum


Tingkat konsumsi air minum di Kabupaten Kudus adalah 88 liter/orang/hari di
perkotaan dan 75 liter/orang/hari di perdesaan. Tingkat konsumsi air untuk
kebutuhan domestik di perkotaan dan perdesaan serta kebutuhan non domestik
ditampilkan pada Tabel 1.15.
Tabel 1.15. Tingkat Konsumsi Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010
No
1
2
3

Penggunaan

Jumlah
Penduduk (jiwa)

Tingkat Konsumsi Air Minum


(liter/orang/hari)

Standar Konsumsi Air Minum


(liter/orang/hari)

346.705

88

150

417.901

75

120

13,2

40,5 (15% x kebutuhan


domestik)

Domestik
perkotaan
Domestik
perdesaan
Non domestik

Rata-rata
Sumber : PDAM Kabupaten Kudus, 2012

58,73

Berdasarkan Tabel 1.15 dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi air minum di
perkotaan dan perdesaan masih di bawah standar konsumsi air minum. Hal ini
disebabkan oleh kesadaran dan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan air
secara hemat. Sedangkan untuk kebutuhan non domestik, tingkat konsumsi air
minum sebesar 13,2 liter/orang/hari masih rendah bila dibandingkan dengan standar
komsumsi air minum non domestik sebesar 40,5 liter/orang/hari.
Tingkat Kebocoran Air
Tingkat kebocoran air PDAM tahun 2010 adalah 33%. Tingkat kebocoran air pada
penyelenggara pelayanan air minum perpipaan ditampilkan pada Tabel 1.16.
Tabel 1.16. Gambaran Tingkat Kebocoran Air Minum Pada Pelayanan Sistem
Jaringan Perpipaan di Kabupaten Kudus Tahun 2010

No

Penyelenggara

PDAM

Kapasitas
Terpasang
(l/dt)
337

Kapasitas
Produksi
(l/dt)
305

Produksi
Saat Ini
(l/dt)
7.063.524

Jumlah
Distribusi
(l/dt)
6.922.248

Jumlah
air yang
Terjual
(l/dt)

Tingkat
Kebocoran
Air (%)

4.658.496

33

Sumber: PDAM Kabupaten Kudus, 2012

BabI Pendahuluan

I-29

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

1.3.2.2.

Aspek Non Teknis

Kelembagaan
Kelembagaan pengelolaan SPAM terdiri dari PDAM dan BPSPAMS.
Pengaturan
Pengelolaan SPAM di Kabupaten Kudus berpedoman pada Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2005 tentang Perusahaan Daerah Kabupaten Kudus dan
Pembentukan Asosiasi BPSPAMS Kab. Kudus TIRTA KUDUS berdasarkan Akta
Notaris Lianty Achwas, SH Nomor 38 tanggal 13 Oktober 2011 .
Pembiayaan
Dalam pengelolaan SPAM di Kabupaten Kudus, para penyelenggara menetapkan
tarif air minum sebagaimana dikemukakan pada Tabel 1.17.
Tabel 1.17. Tarif Pelayanan Air Minum Kabupaten Kudus Tahun 2010
No

1
2

Penyelenggara

Sistem
(Perpipaan
atau Non
Perpipaan)

PDAM

Perpipaan

Tarif/liter
Rp.

1.650

Kemampuan Tarif Memenuhi (beri pada


kolom yang sesuai)
Operasional

Pemeliharaan

Recovery

Bervariasi

tergantung
kesepakatan warga
yang ditetapkan
dengan peraturan
desa
*) Keterangan : Tidak semua sarpras air minum yang dikelola BPSPAM dilakukan operasional dan
pemeliharaan karena tergantung kemampuan warga.
Sumber: PDAM Kabupaten Kudus, 2012; BPMPKB, 2012
BPSPAMS *)

1.3.3

Perpipaan

Hasil Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang berimplikasi pada


Kebutuhan Pelayanan AMPL

Pemahaman terhadap Kebijakan kebijakan yang berimplikasi terhadap


pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan secara umum dapat
dituangkan dalam Tabel 1.18.

BabI Pendahuluan

I-30

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.18.

No

Telaahan Terhadap Kebijakan Daerah Yang Berimplikasi Pada


Kebutuhan Pelayanan AMPL

Dokumen
Kebijakan
yang
Direview
RPJMD

Kebijakan yg Dinilai
Berpengaruh
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

Meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat
dengan pemberdayaan dan
partisipasi masyarakat
secara aktif
Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan bagi
masyarakat utamanya
masyarakat miskin

Pengaruh
Kebijakan
terhadap
Pelayanan AMPL
Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
Meningkatkan
kualitas kesehatan
masyarakat
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat secara
aktif
Meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat
terutama masyarakat
miskin

Meningkatkan kualitas dan


kuantitas sarana dan
prasarana dasar permukiman
secara kualitatif dan
kuantitatif

Pengelolaan dan konservasi


Sumber Daya Air dan
Lingkungan Hidup

Pengendalian dampak
lingkungan

Memberikan
kemudahan
terhadap akses air
minum layak
Memberikan
kemudahan
terhadap akses
sanitasi layak

Sebagai upaya
menjamin ketersediaan
air baku untuk air
minum

Mengurangi
pencemaran lingkungan

Alternatif Tindakan
yang Perlu
Dilakukan
Sosialisasi & penyuluhan
Edukasi
Promosi
Penyuluhan kesehatan
dan pemberdayaan
masyarakat
Penyehatan lingkungan
dan permukiman
Pelayanan kesehatan
penduduk miskin
Penyediaan sarana air
bersih dan sanitasi dasar
terutama bagi
masyarakat miskin
Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum
dan air limbah
Advokasi kepada
legislatif
Peningkatan peran serta
masyarakat dalam
pelindungan dan
konservasi Sumber Daya
Air
Pengelolaan
keanekaragaman hayati
dan ekosistem
Konservasi Sumber Daya
Air dan pengendalian
kerusakan sumbersumber air
Pengendalian kerusakan
hutan dan lahan
Peningkatan konservasi
daerah tangkapan air dan
sumber-sumber air
Rehabilitasi hutan dan
lahan.
Pemantauan kualitas
lingkungan
Pengkajian dampak
lingkungan

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

BabI Pendahuluan

I-31

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

1.3.4 Perkiraan Kebutuhan Investasi Pelayanan Air Minum dan Penyehatan


Lingkungan Daerah
Perkiraan kebutuhan investasi pelayanan Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan daerah bertujuan untuk mengetahui perkiraan investasi yang akan
diperlukan dalam rangka pencapaian target 7C MDGs. Dengan adanya perkiraan
ini, diharapkan pemerintah daerah dapat mempersiapkan strategi pendanaan dan
pilihan program/kegiatan yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai kinerja yang
ditargetkan.
Angka hasil perkiraan investasi merupakan ancar-ancar biaya yang
diperlukan daerah sebagai pertimbangkan dalam peningkatan alokasi anggaran
APBD untuk Air Minum dan Penyehatan Lingkungan dan pertimbangan dalam
perumusan program dan kegiatan yang diusulkan untuk didanai APBD provinsi dan
APBN, juga dunia usaha/perbankan, dan masyarakat.
Terdapat berbagai metoda perhitungan untuk memperkirakan kebutuhan
investasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan suatu daerah. Metoda perhitungan
yang digunakan pada dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Kabupaten Kudus ini relative sederhana, yaitu dengan menggunakan
biaya per satuan unit (unit cost) tambahan akses sampai dengan tahun 2015
mendatang. Data-data yang diperlukan adalah:
1.

Data jumlah penduduk tahun 2010

2.

Data jumlah penduduk perkotaan tahun 2010

3.

Data jumlah penduduk perdesaan tahun 2010

4.

Data proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2015

5.

Data proyeksi jumlah penduduk perkotaan pada tahun 2015

6.

Data proyeksi jumlah penduduk perdesaan pada tahun 2015

7.

Data proporsi rumah tangga (atau proporsi penduduk) yang telah mengakses
air minum dan sanitasi.

8.

Biaya per satuan unit (unit cost) investasi air minum berbasis lembaga.

9.

Biaya per satuan unit (unit cost) investasi air minum berbasis masyarakat.

Tambahan akses sampai dengan tahun 2015 dihitung berdasarkan


target 7C MDGs Kabupaten Kudus, baik pada air minum dan sanitasi. Berdasarkan
tambahan akses tersebut, investasi air minum dihitung dengan menggunakan
pendekatan
kelembagaan,
pendekatan
pemberdayaan masyarakat, dan
kombinasi antara pendekatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.
Penerapan pendekatan penghitungan investasi air minum didasarkan pada hasil

BabI Pendahuluan

I-32

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

pemetaan atas besar tambahan akses yang dapat dipenuhi dengan pendekatan
kelembagaan, pemberdayaan masyarakat, dan kombinasi keduanya.
Investasi sanitasi dihitung dengan menggunakan pendekatan berbasis
masyarakat, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Tabel perkiraan kebutuhan
investasi air minum dan sanitasi dapat dilihat pada Tabel 1.19 dan 1.20.

BabI Pendahuluan

I-33

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.19. Perkiraan Kebutuhan Investasi Air Minum Kabupaten Kudus Sampai Dengan Tahun 2015
No

Indikator

(A)

(B)

Jumlah
penduduk
(jiwa)
Perkotaan
(jiwa)
Perdesaan
(jiwa)
Jumlah
penduduk
dengan akses
air
minum
layak (jiwa)
Perkotaan
(jiwa)*

1.a
1.b
2

2.a

2.b

3.a

3.b

Tahun 2010
Formula

Data

Formula

Hasil

Formula

Hasil

(C)

(D)

(E)

(F)

(G)

(H)

764.606

793.278

45,34

346.705

359.672

54,66

417.901

433.606

Perdesaan
(jiwa)*

Cakupan
penduduk
dengan akses
air
minum
layak (%)
Cakupan di
perkotaan
(%)
Cakupan di
perdesaan
(%)

BabI Pendahuluan

Tambahan Akses sd
Tahun 2015

Tahun 2015

435.530

F3XF1

622.564

F2-D2

207.121

F3.aXF1.a

287.270

F2.a-D2.a

228.409

F3.bXF1.b

335.294

F2.b-D2.b

(I)

187.034

80.149

106.885

(D2):(D1)

56,96

(D3)+(0.5X(1-D3)

78,48

21,52

(D2.a):(D1.a)

59,74

(D3.a)+(0,5X(1-D3.a)

79,87

20,13

(D2.b):(D1.b)

54,65

(D3B)+(0,5X(1-D3.b)

77,33

22,68

I-34

Biaya Investasi
per Unit (Rp)

Biaya/KK
(pendekatan
kelembagaan)
2.000.000/SR
532.000/Jiwa
(pendekatan
berbasis
masyarakat)

Kebutuhan Investasi sd 2015 (Rp)


Formula

Hasil

(J)

(K)

K2.a+ K2.b

217.160.820.000

160.298.000.000
H2.aX I2.a
H2.bX I2.b

56.862.820.000

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 1.20. Perkiraan Kebutuhan Investasi Sanitasi Kabupaten Kudus Sampai Dengan Tahun 2015
No

Indikator

(A)

(B)

Jumlah
penduduk
(jiwa)
Perkotaan
(jiwa)
Perdesaan
(jiwa)
Jumlah
penduduk
dengan akses
sanitasi layak
(jiwa)
Perkotaan
(jiwa)*

1.a
1.b
2

2.a

2.b

3.a

3.b

Tahun 2010

Tambahan Akses sd
Tahun 2015

Tahun 2015

Formula

Data

Formula

Hasil

Formula

Hasil

(C)

(D)

(E)

(F)

(G)

(H)

764.606

793.278

45,34

346.705

359.672

54,66

417.901

433.606

Perdesaan
(jiwa)*

473.062

F3XF1

642.079

F2-D2

244.220

F3.aXF1.a

306.512

F2.a-D2.a

228.842

F3.bXF1.b

335.567

F2.b-D2.b

62.292

106.725

(D2):(D1)

61,87

(D3)+(0,5X(1-D3)

80,94

19,07

(D2.a):(D1.a)

70,44

(D3.a)+(0,5X(1D3.a)

85,22

14,78

Cakupan di
perdesaan
(%)

(D2.b):(D1.b)

54,76

(D3B)+(0,5X(1D3.b)

77,38

22,62

I-35

(I)

169.017

Cakupan
penduduk
dengan akses
sanitasi layak
(%)
Cakupan di
perkotaan
(%)

BabI Pendahuluan

Biaya Investasi
per Unit (Rp)

Kebutuhan Investasi s.d 2015


(Rp)
Formula

Hasil

(J)

(K)

K2.a+ K2.b

150.000/jiwa
(pendekatan
berbasis
masyarakat)
150.000/jiwa
(pendekatan
berbasis
masyarakat)

25.352.550.000

9.343.800.000
H2.aX I2.a
H2.bX I2.b

16.008.750.000

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Total perkiraan kebutuhan investasi air minum dan sanitasi Kabupaten


Kudus pada tahun 2011-2015 adalah Rp. 217.160.820.000,- + Rp.
25.352.550.000,- = Rp. 242.513.370.000,- dalam 5 tahun atau Rp.
48.502.674.000,- per tahun, terdiri dari :
a.

Tambahan akses air minum dan sanitasi perkotaan, investasi yang


diperlukan adalah Rp. 160.298.000.000,- + Rp. 9.343.800.000,- = Rp.
169.641.800.000,- dalam 5 tahun atau Rp. 33.928.360.000,- per tahun.

b.

Tambahan akses air minum dan sanitasi perdesaan, investasi yang


diperlukan adalah Rp. 56.862.820.000,- + Rp. 16.008.750.000,- = Rp.
72.871.570.000,- dalam 5 tahun atau Rp. 14.574.314.000,- per tahun.

Pada tahun 2011, alokasi anggaran yang bersumber dari dana APBN
(Dana Alokasi Khusus) dan APBD Kabupaten Kudus untuk program/kegiatan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan di Kabupaten Kudus sebesar Rp.
5.699.954.000,- Alokasi anggaran sebagaimana dijelaskan di atas bila
dibandingkan dengan hasil perhitungan kebutuhan investasi air minum dan
sanitasi menunjukkan perlunya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
untuk lebih memperhatikan dan memprioritaskan pembangunan bidang air
minum dan sanitasi, di samping itu perlunya peran serta dunia usaha/swasta dan
masyarakat dalam pembangunan di bidang air minum dan sanitasi.

1.4.

Permasalahan dan Tantangan

1.4.1. Isu Strategis Kabupaten Kudus dalam Pencapaian Target Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015
Secara umum permasalahan utama sektor Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan di Kabupaten Kudus masuk dalam dua kategori besar, yakni sub
sektor air minum dan sub sektor penyehatan lingkungan. Hal itu terlihat dalam
Tabel 1.21.
Tabel 1.21.
Isu Utama Sektor Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan
Di Kabupaten Kudus
ISU AIR MINUM
1.

Masih banyak penduduk yang belum


terlayani air minum yang layak

2.

Sumber sumber air di daerah hulu


belum dikelola secara baik.

3.

4.

Sumber air baku masih mengandalkan


potensi air bawah tanah dan belum
mengoptimalkan sumber air baku yang
lain antara lain sungai dan air hujan.

ISU PENYEHATAN LINGKUNGAN


1.

Masih banyak masyarakat yang belum


terakses terhadap sanitasi dasar seperti:
jamban, sarana pengolahan air limbah.

2.

Pemahaman masyarakat akan pentingnya


sanitasi terhadap kesehatan masih
kurang.

3.

Kesadaran masyarakat terhadap Pola


Hidup Bersih dan Sehat masih rendah.

Pemahaman
masyarakat
akan
kebutuhan air minum layak terhadap

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-36

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

kesehatan masih kurang

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Dari permasalahan pokok tersebut, permasalahan Air Minum dan Penyehatan


Lingkungan di Kabupaten Kudus diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek
permasalahan, baik di sektor Air Minum maupun Penyehatan Lingkungan
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.22 dan 1.23.
Tabel 1.22.
No

1.

2.

3.

Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Air Minum Di


Kabupaten Kudus

Aspek
Keberlanjutan
Pendanaan

Teknologi

Kelembagaan

Permasalahan dan Tantangan

Masih terbatasnya bantuan dana untuk


sarana air minum dari Pemerintah
Daerah.

Tarif air minum belum Full Cost


Recovery (FCR)

Di musim kemarau sebagian


masyarakat terpaksa membeli air
minum.

Belum ada teknologi yang menilai


kualitas air yang dikonsumsi
masyarakat walau masyarakat
menyadari air yang dikonsumsi sudah
tercemar

Tidak ada pilihan teknologi untuk


mencegah rembesan WC masyarakat
ke sumur

Pelayanan air minum oleh PDAM


belum menjangkau ke seluruh
masyarakat.

Masyarakat belum mempunyai


kelembagaan yang solid yang
mengurusi air

Solusi Tindakan

Perlunya peningkatan sarana air minum.

Pemerintah Kabupaten Kudus perlu


memonitor kualitas air yang dikonsumsi
masyarakat berupa pemantauan kualitas
air.

PDAM telah memperluas jaringan dan


pelayanan penyediaan air.

Tim Pokja AMPL sering melakukan


melakukan penyuluhan tentang air
minum

Kinerja Tim Pokja AMPL telah tercantum


dalam Surat Keputusan Bupati Kudus
sebagai bentuk dukungan Pemerintah
Kabupaten Kudus dalam pembangunan
sektor air minum.

Telah terbentuk BPSPAMS/LKM


(Lembaga Keswadayaan Masyarakat) di
desa-desa lokasi PAMSIMAS untuk

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-37

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

No

Aspek
Keberlanjutan

Permasalahan dan Tantangan

Solusi Tindakan

mengelola air minum layak.

4.

5.

Lingkungan

Banyak sumur berdekatan dengan


Septictank

Lingkungan masih tercemar

Sosial

Masih terdapatnya sarana air minum


yang belum memenuhi syarat air
minum layak

Mengajak masyarakat di desa-desa


lokasi penyediaan air minum perdesaan
non PAMSIMAS untuk bergabung dalam
Asosiasi BPSPAMS

Penyuluhan yang sering dilakukan oleh


Tim Pokja tentang bahaya membangun
sumur yang terlalu dekat dengan
septictank mengubah mindset
masyarakat menjadi lebih baik.

Dinas Kesehatan selaku anggota tim


Pokja AMPL secara optimal melakukan
penyuluhan intensif tentang keterkaitan
kualitas air dengan lingkungan

Banyak sarana sumur bor untuk


masyarakat umum di Kabupaten Kudus
baik melalui bantuan Pemerintah
maupun swadaya masyarakat.

Di musim kemarau warga tidak harus


mengambil air jauh dari tempat
tinggalnya karena telah ada bantuan
sarana air minum.

Masyarakat mulai sadar untuk menjaga


kelestarian sumber air.

Masyarakat telah mempunyai kesadaran


tinggi tentang air sebagai benda
ekonomi, sehingga lebih bisa berhemat
dalam menggunakan air untuk
kebutuhan sehari-hari.

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Tabel 1.23. Permasalahan dan Solusi Tindakan Isu Penyehatan Lingkungan


di Kabupaten Kudus
No

1.

2.

Aspek
Keberlanjutan
Pendanaan

Teknologi

Permasalahan dan Tantangan

Anggaran Pemerintah Kabupaten Kudus


untuk sanitasi relatif kecil

Teknologi bidang sanitasi hanya


terbatas pada pembangunan septik
tank.

Solusi Tindakan

Alokasi anggaran Pemerintah Kabupaten


Kudus untuk sanitasi sudah mulai
meningkat tiap tahunnya

Mencari dukungan pendanaan dengan


sumber dana selain APBD antara lain
APBN, Corporate Social Responbility
(CSR), dan sumber dana lain.

Truck sampah jumlahnya mulai


ditambah.

Pilihan teknologi sanitasi sudah dimulai


diperkenalkan oleh Pemerintah
Kabupaten Kudus terutama melalui
Dinas Kesehatan.

Telah tersedianya teknologi pengolahan

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-38

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

No

Aspek
Keberlanjutan

Permasalahan dan Tantangan

Solusi Tindakan

sampah melalui open dumping.


3.

4.

5.

Kelembagaan

Lingkungan

Sosial

Belum ada peraturan tentang sanitasi

Lingkungan masih tercemar karena


limbah mentah langsung dibuang ke
sungai dan selokan tanpa diolah terlebih
dahulu.

Sarana sanitasi dasar yang layak


jumlahnya masih terbatas jumlahnya
sehingga masyarakat sering buang hajat
di kebun, sawah maupun sungai.

PHBS masyarakat masihsangat rendah.

Tim Pokja AMPL sering melakukan


melakukan penyuluhan tentang sanitasi.

Kinerja Tim Pokja telah tercantum dalam


Surat Keputusan Bupati Kudus sebagai
bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten
dalam pembangunan sektor sanitasi dan
penyehatan lingkungan.

Telah terbentuk LKM (Lembaga


Keswadayaan Masyarakat) di desa-desa
yang mengurusi tentang sanitasi.

Telah terbangun IPAL

Dinas Kesehatan secara optimal


melakukan penyuluhan intensif tentang
keterkaitan PHBS masyarakat.

Program bantuan sarana sanitasi telah


ditambah bagi masyarakat.

Penyuluhan secara intensif yang sering


dilakukan oleh Tim Pokja AMPL sedikit
demi sedikit mulai dapat merubah
perilaku hidup yang tidak sehat.

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Di samping solusi tindakan terhadap permasalahan dan tantangan sektor Air


Minum dan Penyehatan Lingkungan, Tim Penyusun RAD AMPL juga menyusun
tabel kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang diharapkan,
sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1.24.

Tabel 1.24.
No

Kondisi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Yang


Diharapkan Di Kabupaten Kudus

Aspek Keberlanjutan

Pendanaan

Teknologi

Kelembagaan

Kondisi AMPL yang diharapkan

Tersedianya dana untuk pembangunan TPA di setiap Kecamatan


Tersedianya dana untuk pembangunan sumur Bor di setiap desa
Tersedianya subsidi air minum bagi warga desa yang rawan air
Tersedianya dana pinjaman untuk pembangunan sarana sanitasi masyarakat
Adanya standarisasi teknologi MCK
Masyarakat diperkenalkan teknologi pengadaan air minum yang murah
Tersedianya pilihan teknologi pengolahan sampah
Tersedianya teknologi perpipaan air minum sederhana
Tersedianya pilihan AMPL bagi masyarakat
Adanya Perda yang mengatur Pembangunan dan pengelolaan AMPL
berbasis masyarakat
Adanya lembaga masyarakat yang mengelola AMPL
Berfungsinya PDAM
Adanya dinas yang memonitor kualitas air
Terbentuknya kelembagaan masyarakat yang mengurusi AMPL di setiap
kelurahan/desa
Adanya rencana kerja AMPL daerah

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-39

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

No

Aspek Keberlanjutan

Kondisi AMPL yang diharapkan

Lingkungan

Sosial

Tidak ada lagi industri (home industry) yang mencemari sumber air dan
lingkungan

Adanya penghargaan bagi pengelola AMPL yang baik


Pemasyarakatan AMPL dari tingkat Kecamatan sampai dengan tingkat rukun
tetangga (RT)
Setiap rumah, sekolah dan sarana publik memiliki sarana AMPL
PHBS sejak usia dini
Adanya pelatihan rutin bagi masyarakat tentang AMPL
Penyuluhan yang berkelanjutan tentang AMPL
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, langkah selanjutnya


adalah menentukan isu strategis sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan.
Isu strategis merupakan hasil analisis terhadap permasalahan dan tantangan
yang ada. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode SWOT. Faktor-faktor
yang dianalisis adalah kondisi internal dan eksternal, sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 1.25.

Tabel 1.25. Matrik Hasil Analisis SWOT Sektor Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Di Kabupaten Kudus
Internal

Kekuatan

Kelemahan

Keberadaan Pokja AMPL

Pelayanan masyarakat di bidang air minum dan

Pimpinan daerah yang akomodatif


Motivasi untuk maju

sanitasi kurang optimal


Anggaran AMPL masih rendah
Koordinasi antar stakeholders AMPL belum
optimal

Eksternal

Kesempatan
Demokratisasi dan
desentralisasi
Tersedianya
potensi
pembangunan
AMPL daerah
Daya dukung
lembaga
kemasyarakatan
tinggi
Kebijakan yang
berorientasi
pengentasan
kemiskinan
Tingginya tingkat
toleransi antar
umat beragama
Ancaman
Tercemarnya
sumber air baku
Rendahnya
kesadaran tentang
PHBS
Penolakan

Inovasi kebijakan pembangunan AMPL


daerah

Sinkronisasi regulasi kebijakan


pembangunan AMPL daerah

Optimalisasi pelayanan dan akses


pembangunan sarana dan prasarana
AMPL daerah

Efektifitas dan keberlanjutan


pembangunan sarana dan prasarana
AMPL daerah

Meningkatkan sinergi partisipasi elemen


pelaku dalam melestarikan sumber air
baku

Meningkatkan kampanye dan pendidikan


PHBS

Meningkatkan sinergi partisipasi elemen


pelaku dalam pembangunan AMPL yang
efektif dan berkelanjutan

Meningkatkan koordinasi antar stakteholders


AMPL

Peningkatan fasilitas dalam mengembangkan


konsep swakelola masyarakat dalam
pembangunan AMPL daerah

Mengelola segala kuantitas potensi menjadi


berkualitas

Membuka ruang partisipasi multi pihak seluasluasnya untuk peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-40

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Internal

Kekuatan

Kelemahan

Keberadaan Pokja AMPL

Pelayanan masyarakat di bidang air minum dan

Pimpinan daerah yang akomodatif


Motivasi untuk maju

sanitasi kurang optimal


Anggaran AMPL masih rendah
Koordinasi antar stakeholders AMPL belum
optimal

Eksternal
terhadap
kebijakan AMPL
daerah

Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi


program pembangunan AMPL daerah

Pembentukan Pokja AMPL daerah

Belajar dari pengalaman sukses AMPL daerah


lain

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Hasil formulasi isu strategi dirumuskan dari analisa kondisi eksternal dan
internal dengan mempertimbangkan hasil kajian pendalaman kebijakan nasional
dan strategi pelaksanaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis
Masyarakat Kabupaten Kudus melalui hasil pelatihan/lokakarya yang telah
dilaksanakan serta perumusan permasalahan dan prioritas permasalahan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ada.
Formulasi rumusan isu strategi mempunyai hubungan erat atau
berpengaruh langsung terhadap pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Ada tiga isu strategis yang berhasil diformulasikan untuk menjadi
dasar penyusunan strategi pencapaian RAD AMPL yaitu :

1.

Tercemarnya sumber air baku

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat


penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-41

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau,


sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah.
Salah satu penyebab pencemaran air adalah sampah organik seperti air
comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Di lingkungan Kabupaten Kudus
sumber pencemaran air berasal dari industri, terutama dari home industry
(industri rokok dan gula) yang membuang berbagai macam polutan seperti toksin
organik, minyak, nutrien dan padatan tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu
sehingga mencemari perairan umum seperti sumur, air tanah dan sungai.
Pembuangan itu sudah dilakukan dalam waktu lama dan selama ini
menjadikan air sungai tercemar. Jika musim hujan, barangkali pencemaran itu
tidak begitu mengganggu karena limbah terdorong ke sungai oleh gelontoran air
hujan. Namun jika kemarau seperti sekarang, dipastikan limbah itu akan
membuat sungai semakin kotor dan berbau. Karena setiap hari terus ditumpahi
limbah rokok dan limbah gula.

2. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan


sehat (PHBS)
Indikator rendahnya kesadaran PHBS masyarakat di Kabupaten
Kudus dapat
dilihat
dari
presentasi
kepemilikan
MCK/jamban
masyarakat dari

keseluruhan total keluarga yang ada di Kabupaten Kudus. Secara kasat mata
dalam keseharian di beberapa kelurahan di Kecamatan Kabupaten Kudus masih
kita jumpai sebagian warga masih melakukan Buang Air Besar (BAB) di
sembarang tempat dan membuang sampah seenaknya, terutama pada daerah
yang dilalui drainase sekunder atau terdapat sungai/kali.
Pemberlakuan PHBS sebaiknya memang harus dilakukan sejak dini serta
terus disosialisasikan kepada lapisan masyarakat dan sekolah-sekolah. Peran
serta keluarga dan sekolah sangat besar dalam menumbuhkan sikap berprilaku
hidup minum dan sehat, begitu juga dari peran lembaga-lembaga keagamaan
dapat dioptimalkan mengingat dampak dan bahaya yang diakibatkan oleh
rendahnya kesadaran untuk berperilaku hidup minum dan sehat.

3. Kondisi Sumber Air Baku


Kondisi sumber air baku di Kabupaten Kudus terutama saat memasuki
musim kemarau terancam pencemaran lebih parah oleh limbah industri kertas

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-42

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

dan home industry. Hal ini disebabkan karena limbah industri kertas dari industri
besar maupun rumah tangga yang mengandung bahan kimia, mengendap di
sungai.
Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia baik pengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap kesehatan. Air limbah yang masuk ke dalam
saluran drainase/sungai mengakibatkan air sungai tidak lagi berfungsi sesuai
peruntukannya, akibat dari pencemaran air adalah :
a.

Air tidak dapat dimanfaatkan sesuai peruntukannya dan jika dimanfaatkan


maka diperlukan pengolahan khusus yang menyebabkan peningkatan biaya
pengoperasian dan pemeliharaan sungai.

b.

Air menjadi penyebab timbulnya penyakit. Dengan banyaknya zat pencemar


yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam
air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada di
dalam air akan mati karena kekurangan oksigen. Hal ini akan menyebabkan
keseimbangan rantai makanan terganggu. Di samping itu, bila bakteri-bakteri
mati, maka proses pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya terjadi
menjadi terhambat, sehingga jika air sungai meresap ke air tanah maka air
tanah akan tercemar dan tidak sehat.

1.4.2. Isu Strategis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum


Sampai dengan Tahun 2010, cakupan penduduk dengan akses air minum
layak di Kabupaten Kudus adalah 56,96% dari total penduduk. Untuk mencapai
target MDGs 2015, Kabupaten Kudus pada tahun 2015 perlu menambah
cakupan ini sehingga 78,48% penduduk memiliki akses terhadap air minum
yang
layak dan berkelanjutan. Rekapitulasi penambahan cakupan akses terhadap air
minum sampai dengan Tahun 2015 dan proyeksi kebutuhan air minum sampai
dengan 2015 ditunjukkan pada Tabel 1.26 dan 1.27.

Tabel 1.26. Rekapitulasi Penambahan Cakupan Akses Terhadap Air Minum


Sampai Dengan Tahun 2015
Tahun
No

Uraian

2010

2015

Cakupan Penduduk dengan akses air minum layak (%)

56.96

78.48

Cakupan Penduduk Perkotaan dengan akses air minum layak (%)

59.74

79.87

Cakupan Penduduk Perdesaan dengan akses air minum layak (%)

54,65

77,33

Jumlah Penduduk dengan akses air minum layak (jiwa)

435.530

622.564

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-43

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Jumlah Penduduk Perkotaan dengan akses air minum layak (jiwa)

207.121

287.270

Jumlah Penduduk Perdesaan dengan akses air minum layak (jiwa)

228.409

335.294

Tambahan penduduk dengan akses air minum layak (jiwa)

187.034

Tambahan penduduk perkotaan dengan akses air minum layak (jiwa)

80.149

Tambahan penduduk perdesaan dengan akses air minum layak (jiwa)

106.885

Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun RAD AMPL, 2012

Tabel 1.27. Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Kudus sampai


dengan Tahun 2015 Dengan Pelayanan PDAM
Tahun
No

Indikator

Satuan
2011

Kependudukan

Jumlah penduduk

Jiwa

Tingkat pelayanan

Penduduk terlayani

Jumlah penduduk per SR

Kebutuhan Domestik

Jumlah SR

Pemakaian per orang

2012

2013

2014

2015

769.904

775.347

780.775

786.240

793.278

19,75

20,76

21,00

21,60

22,79

Jiwa

152.094

165.612

180.612

195.612

210.612

Jiwa

Unit

25.102

27.602

30.102

32.602

35.102

Lt/hari

88

94

100

120

130

Kebutuhan air SR

Lt/det

160,07

188,01

218,13

283,50

330,67

Kebutuhan Domestik

Lt/det

111,53

128,26

147,50

177,00

212,40

Kebutuhan Non Domestik


15% dari Kebutuhan
Domestik

Lt/det

16,73

19,24

22,12

26,55

31,86

Total Kebutuhan Non


Domestik

Lt/det

16,73

19,24

22,12

26,55

31,86

Tahun
No

Indikator

Satuan
2011

2012

2013

2014

2015

288,33

335,51

387,75

487,04

574,93

32,3

30,1

28,4

27,2

25,0

Jumlah kehilangan air

Lt/det

93,13

100,99

110,12

132,48

143,73

Kebutuhan air rata-rata


(D+E)

Lt/det

320,63

365,61

416,15

514,24

599,93

Kebutuhan
maksimum

Kebutuhan air total

Kehilangan air

Lt/det

% Kehilangan air

hari

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-44

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tahun
No

Indikator

Satuan
2011

Faktor koefisien

Kebutuhan air

Lt/det

2012

2013

2014

2015

1,2

1,2

1,2

1,2

1,2

3,85

4,39

4,39

6,17

7,20

1,75

1,75

1,75

1,75

1,75

5,61

6,40

7,28

9,00

10,50

Kebutuhan jam puncak


-

Faktor koefisien

Kebutuhan air

Lt/det

Sumber: Analisis PDAM Kabupaten Kudus, 2012

Dalam rangka memenuhi proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun


2015 tersebut, maka isu strategis pengembangan SPAM Kabupaten Kudus yang
akan ditangani sampai dengan tahun 2015 mendatang adalah sebagai berikut :
1.

Aspek Teknis
- Jaringan perpipaan
a) Pemenuhan kebutuhan unit air baku
b) Pemenuhan kebutuhan unit produksi
c) Pemenuhan kebutuhan unit distribusi
d) Pemenuhan kebutuhan unit pelayanan
- Bukan jaringan perpipaan
Pada sistem bukan jaringan perpipaan, isu strategis pada aspek teknis
yaitu dalam mengubah pelayanan bukan jaringan perpipaan belum
terlindungi menjadi pelayanan bukan jaringan perpipaan terlindungi.

2.

Aspek Non Teknis


Dalam pengembangan SPAM, Kabupaten Kudus
dihadapkan pada
sejumlah isu terkait non teknis. Isu-isu strategis terkait aspek non teknis
yang akan ditangani sampai dengan tahun 2015, yaitu :
- Kelembagaan (penyelenggara pelayanan), termasuk isu perluasan
pelayanan air minum dengan penyelenggara oleh kelompok
masyarakat/koperasi, diantaranya adalah BPSPAMS.
- Pembiayaan, termasuk isu pelibatan partisipasi masyarakat dan dunia
usaha/swasta dalam pembangunan SPAM perdesaan berbasis
masyarakat.

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-45

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-46

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

BAB II
AR AH K E B I J AK AN D AN S T R AT E G I
P E R C E P AT A N P E N C AP AI AN
T AR G E T 7 C M D G s

1.5.

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kudus Tahun


2008 - 2013

1.2.4. Visi
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kudus, Visi merupakan pandangan kedepan menyangkut kemana
harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap
eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Berdasarkan kondisi nyata Kabupaten
Kudus dengan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan saat ini,
dan yang akan datang, serta dengan memperhitungkan modal dasar yang
dimiliki, maka Visi Kabupaten Kudus Tahun 2008 2013 adalah :
TERWUJUDNYA KUDUS YANG SEJAHTERA
Sejahtera
mengandung
arti
tercukupinya
kebutuhan
secara
utuh/sempurna dan menyeluruh/merata dalam arti adil, baik lahir maupun batin,
fisik dan non fisik, serta mengandung arti cukup sandang, pangan dan papan
(kebutuhan dasar manusia), aman, tentram dan damai. Aman mengandung
makna bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan, baik lokal, regional, nasional
maupun internasional. Selain itu juga mencerminkan keadaan tentram, tidak ada
rasa takut dan khawatir. Damai mengandung arti tidak terjadi konflik, tidak ada
kerusuhan, keadaan tidak bermusuhan, rukun dalam sistem negara hukum.
Visi Terwujudnya Kudus yang Sejahtera tersebut di atas, yang diartikan
sejahtera baik lahir maupun batin, aman, tenteram dan damai, selaras dengan
Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Kudus tahun 2005 2025 yaitu KUDUS YANG RELIGIUS, MAJU DAN ADIL.
Karena pada dasarnya penyusunan RPJMD berpedoman pada RPJPD. Apabila
dicermati, konotasi Visi pada RPJPD dan RPJMD terdapat benang merahnya.
Konotasi Visi RPJPD adalah :
Religius mengandung arti bahwa masyarakat diharapkan memiliki
ketaatan pada agama dalam melaksanakan pembangunan yang berorientasi
pada kemajuan dan keadilan, berkaitan dengan itu religius dipakai sebagai dasar
filosofi yang menjiwai pelaksanaan pembangunan secara berkesinambungan
dalam segala bidang.

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-47

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Maju artinya bahwa pelaksanaan pembangunan daerah senantiasa


dilandasi dengan keinginan bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih
baik secara fisik maupun non fisik didukung oleh sumber daya manusia yang
unggul dan berdaya saing tinggi, berperadaban tinggi, profesional serta
berwawasan ke depan yang luas. Maju tercermin dari terbentuknya daerah yang
mandiri dengan segenap potensinya namun tetap mengedepankan pentingnya
kerjasama dan sinergitas.
Adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antar
individu, kelompok, gender maupun wilayah. Sebagai pelaksana dan penggerak
pembangunan sekaligus obyek pembangunan, rakyat mempunyai hak baik
dalam melaksanakan maupun menikmati hasil pembangunan. Pembangunan
haruslah dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Oleh karena itu
pelaksanaan pembangunan di Daerah harus mendasarkan pada rasa keadilan.
Keadilan harus tercermin pada semua aspek kehidupan. Semua mempunyai
kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidup dalam memperoleh
lapangan pekerjaan, pelayanan sosial, pendidikan, kesehatan, mengemukakan
pendapat, melaksanakan hak politik, mengamankan daerah serta perlindungan
dan memiliki rasa aman.

1.2.5. Misi
Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Kudus ditempuh melalui Misi
Pembangunan Kabupaten Kudus yang dirumuskan sebagai berikut :
1.

Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dengan prioritas


ekonomi rakyat, perlindungan usaha, perluasan kesempatan kerja dan
berusaha.

2.

Mewujudkan wajib belajar 12 tahun yang terjangkau dan berkualitas.

3.

Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar gratis.

4.

Mewujudkan perlindungan dan bantuan sosial bagi masyarakat.

5.

Mewujudkan pemerataan pembangunan berlandaskan penataan ruang dan


berwawasan lingkungan.

6.

Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance).

7.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bermoral, beretika dan


berbudaya.

8.

Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.

9.

Meningkatkan kehidupan berpolitik,


bernegara secara demokratis.

bermasyarakat,

berbangsa

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

dan

II-48

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

1.2.6. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan tentang apa yang perlu dicapai untuk
mencapai/mewujudkan visi, misi dan mengatasi isu yang dihadapi. Idealnya
tujuan dirumuskan berasaskan pendekatan spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis dan berorientasi hasil dan jangka waktu pencapaian yang jelas.
Perumusan tujuan diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif
untuk mengoptimalkan kinerja pemerintah daerah dan dapat mencerminkan
arah dan prioritas: memberikan indikasi kearah perumusan sasaran, kebijakan
dan program, berorientasi kedepan serta mudah dipahami.
Untuk
merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten Kudus, perlu ditetapkan
tujuan pembangunan daerah (goal) yang akan dicapai dalam kurun waktu lima
tahun ke depan.
Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah
terhadap pembangunan kabupaten secara umum. Disamping itu juga dalam
rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran
misi yang telah ditetapkan.

1.2.7. Sasaran
Sasaran merupakan gambaran keadaan yang akan terwujud setelah
tujuan misi tercapai. Dengan kata lain sasaran adalah kondisi yang ingin dicapai
secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, dan terukur setiap tahunnya
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Indikator sasaran merupakan hal-hal yang
dapat dijadikan penunjuk tentang keberhasilan atau kegagalan pencapaian target
yang telah ditentukan pada tahun yang bersangkutan. Sasaran pembangunan
daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Kudus selama kurun
waktu lima tahun sesuai dengan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan
dalam RPJMD Kabupaten Kudus Tahun 2008 2013

1.6.

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Penyehatan


Lingkungan Tahun 2011 - 2015

Peningkatan kapasitas pelayanan bidang air minum dan sanitasi sampai


dengan tahun 2015 di Kabupaten Kudus bertujuan untuk :

1. Meningkatkan cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan


2. Meningkatkan cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan
3. Meningkatkan kinerja teknis dan pengelolaan PDAM
4. Meningkatkan cakupan penduduk yang memahami dan menerapkan PHBS.

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-49

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Adapun sasaran yang ditargetkan tercapai sampai dengan tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
1.

Meningkatnya cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan dari
56,96% menjadi 78,48%

2.

Meningkatnya cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan dari


61,87% menjadi 80,94%

3.

Meningkatnya kapasitas unit produksi sebesar 110 liter/detik setiap tahunnya

4.

Meningkatnya cakupan penduduk yang menerapkan PHBS dari 64%


menjadi 78%

Pernyataan tujuan dan sasaran dilengkapi dengan tabel pentahapan pencapaian


sasaran Tahun 2011-2015 yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-50

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 2. 1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Jangka Menengah Kabupaten Kudus
Tahun 2011 - 2015
INDIKATOR
KINERJA
(4)
Cakupan
rumah
tangga dengan akses
berkelanjutan
terhadap air minum
layak

NO.

TUJUAN

SASARAN

(1)
1.

(2)
Tercapainya target
Proporsi
rumah
tangga
dengan
akses berkelanjutan
terhadap air minum
layak,
perkotaan
dan perdesaan

(3)
Meningkatnya
cakupan
rumah tangga dengan
akses
berkelanjutan
terhadap air minum layak,
perkotaan dan perdesaan
dari 56,96% pada tahun
2010 menjadi 78,48 %
pada tahun 2015

Tercapainya target
Proporsi
rumah
tangga
dengan
akses berkelanjutan
terhadap
sanitasi
dasar,
perkotaan
dan perdesaan

Meningkatnya
cakupan
rumah tangga dengan
akses
berkelanjutan
terhadap sanitasi dasar,
perkotaan dan perdesaan
dari 61,87% pada tahun
2010 menjadi 80,94%
pada tahun 2015

Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
untuk
memahami
dan
menerapkan PHBS

Meningkatnya
cakupan Cakupan rumah
penduduk
yang tangga yang
memahami
dan menerapkan PHBS
menerapkan PHBS 64%
pada tahun 2010 menjadi
78% pada tahun 2015

2.

3.

Cakupan
rumah
tangga dengan akses
berkelanjutan
terhadap
sanitasi
dasar, perkotaan dan
perdesaan

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

TARGET KINERJA PADA TAHUN


2012
2013
2014
(6)
(7)
(8)

2011
(5)

2015
(9)

61,36%

65,76%

70,16%

74,56%

78,48%

65,91%

69,14%

72,37%

76,60%

80,94%

67%

70%

73%

76%

78%

II-51

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

2.3

Arah Kebijakan dan Strategi Pencapaian Target Air Minum dan


Penyehatan Lingkungan Tahun 2011 - 2015

Berdasarkan tujuan dan sasaran peningkatan pelayanan Air Minum dan


Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015, maka arah
kebijakan dan strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Memprioritaskan perluasan cakupan pelayanan air
penyehatan lingkungan pada perkotaan dan pedesaan.

minum

dan

2. Menerapkan pendekatan berbasis masyarakat untuk perluasan cakupan


akses air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
3. Menggalang kerjasama pendanaan dengan dunia usaha bagi perluasan
akses air minum dan sanitasi.
4. Menggalakkan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) bagi
desa yang mempunyai tingkat cakupan akses sanitasi rendah.
5. Menggalakkan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
6. Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan sumber daya air untuk
menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan air baku.
7. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas pelaku pembangunan
air minum dan sanitasi melalui penguatan peran Pokja AMPL/Sanitasi.
8. Meningkatkan alokasi APBD Kabupaten untuk memenuhi kebutuhan
investasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus
dalam rangka pencapaian target 7C MDGs dan mengupayakan dukungan
pendanaan dari APBD provinsi, APBN, CSR, dan masyarakat.
Berdasarkan delapan arah kebijakan dan strategi tersebut di atas, maka
program dan kegiatan prioritas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten Kudus Tahun 2011 - 2015 adalah sebagaimana ditunjukkan pada
Tabel 2.2.

Bab II Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target 7c MDGs

II-52

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 2. 2 Arah Kebijakan dan Strategi Pencapaian Target Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Tahun 2011 - 2015
N
o
1

Sasaran AMPL
Tahun 20112015

Arah
Kebijakan
dan Strategi

Meningkatnya
kualitasdan
kuantitas sarana
dan prasarana
perumahan dan
permukiman
yang layak huni
dan sehat

Meningkatkan
jangkauan
layanan
irigasi,
air
bersih
dan
sanitasi

Program

Kegiatan

1. Program
Lingkungan
Sehat
Perumahan

1. Penyediaan sarana air


bersih dan sanitasi dasar
terutama bagi masyarakat
miskin
1. Penyediaan prasarana
dan sarana air minum
bagi masyarakat
2. Program
berpenghasilan rendah
Pengemban
2.
Pengembangan Teknologi
gan Kinerja
Pengolahan Air Minum
Pengelolaan
dan Air Limbah
Air Minum
3. Fasilitasi Pembinaan
dan Air
Teknik Pengolahan Air
Limbah
Minum
4. Pengembangan Sistem
Distribusi Air Minum
5. Rehabilitasi/pemeliharaan
sarana dan prasarana air
minum
1. Pembangunan/Peningkata
n Infrastruktur
1. Pembangunan Sarana
3. Program
dan Prasarana Air Bersih
Pengemban
Perdesaan
gan Wilayah
1.
Peningkatan Distribusi
Strategis
Penyediaan Air Baku
dan Cepat
Tumbuh

Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat

4. Program
Pembangun
an
Infrastruktur
Perdesaan
5. Program
Penyediaan
dan
Pengelolaan
Air Baku
Peningkatan
1. Program
kualitas
Promosi
kesehatan
Kesehatan
masyarakat
dan
dengan
Pemberdaya
pemberdayaa
an
n
dan
Masyarakat
partisipasi
masyarakat
secara
aktif
mandiri

1. Pengembangan Media
Promosi dan Informasi
Sadar Hidup Sehat
2. Penyuluhan Masyarakat
Pola Hidup Sehat
3. Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan

1. Pengkajian
Pengembangan

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 53

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

N
o

Sasaran AMPL
Tahun 20112015

Meningkatnya
pengelolaan dan
konservasi
Sumber
Daya
Alam

Lingkungan
Hidup

Meningkatnya
pengendalian
pencemaran
lingkungan

Arah
Kebijakan
dan Strategi

Pengelolaan
dan
konservasi
Sumber Daya
Alam
dan
Lingkungan
Hidup

Pengendalian
dampak
lingkungan

Program

Kegiatan

2. Program
Pengemban
gan
Lingkungan
Sehat

Lingkungan Sehat
2. Penyuluhan Menciptakan
Lingkungan Sehat
3. Sosialisasi Kebijakan
Lingkungan Sehat
4. Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan

1. Program
Perlindunga
n dan
Konservasi
Sumber
Daya Alam

2. Program
Rehabilitasi
dan
Pemulihan
Cadangan
Sumber
Daya Alam
1. Program
Pengendalia
n
Pencemara
n dan
Perusakan
Lingkungan

2. Program
Penin

1. Peningkatan peran serta


masyarakat dalam
perlindungan dan
konservasi Sumber Daya
Air
2. Konservasi Sumber Daya
Air dan pengendalian
kerusakan sumbersumber air
3. Pengendalian kerusakan
hutan dan lahan
4. Peningkatan konservasi
daerah tangkapan air dan
sumber-sumber air
5. Koordinasi Pengelolaan
Konservasi SDA
6. Pengendalian Dampak
Perubahan Iklim
7. Pengendalian dan
Pengawasan
Pemanfaatan SDA
1. Rehabilitasi hutan dan
lahan

1. Koordinasi Penilaian Kota


Sehat Adipura
2. Pemantauan kualitas
lingkungan
3. Peningkatan Peringkat
Kinerja Perusahaan
(Proper)
1. Pengujian kadar polusi
limbah padat dan limbah
cair
2. Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 54

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

N
o

Sasaran AMPL
Tahun 20112015

Arah
Kebijakan
dan Strategi

Meningkatnya
keterlibatan
masyarakat
dalam
proses
penyelenggaraa
n pemerintahan
dan
pembangunan

Mendorong
partisipasi
masyarakat
dalam
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan
pembangunan

6.

Meningkatnya
koordinasi dan
sinergisasi
dengan
pemangku
kepentingan
(stakeholders)

Meningkatkan
koordinasi dan
sinergisasi
pembangunan

Program

gkata
n
Penge
ndalia
n
Polusi
1. Program
Peningkatan
Keberdayaa
n
Masyarakat
Perdesaan

Kegiatan

1. Penyelenggaraan
Diseminasi Informasi
bagi Masyarakat Desa
2. Hibah kepada
BPSPAMS
3. Hibah kepada Pengelola
Sarpras Sanitasi
Berbasis Masyarakat

Program
Koordinasi Perencanaan Air
Perencanaan
Minum,
Drainase
dan
Pengembangan Sanitasi Perkotaan
Kota-Kota
Menengah dan
Besar

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 55

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
RAD AMPL TAHUN 2011-2015

Berdasarkan isu strategis, arah kebijakan dan strategi pencapaian target


Air Minum dan penyehatan Lingkungan (AMPL), maka program dan kegiatan
prioritas Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) di Kabupaten Kudus
Tahun 2011 - 2015 adalah sebagai berikut :

3.1. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) diprioritaskan
pada Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya serta Program Penyediaan dan
Pengelolaan Air Baku, antara lain diarahkan pada :
a. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
1. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum
-

Penyusunan Masterplan dan DED Kawasan IKK

b. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku


1. Kegiatan Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku
a. Pengembangan unit air baku
(a) DED SPAM Regional Dadi Muria (Bendung Klambu)
(b) UKL/UPL SPAM Regional Dadi Muria (Bendung Klambu)
(c) Jaringan transmisi dan distribusi air minum SPAM Regional
Dadi Muria (Bendung Klambu)
(d) DED SPAM Embung Logung
(e) UKL/UPL SPAM Embung Logung
(f) Jaringan transmisi air baku dan Instalasi Pengolahan Air Sistem
Penyediaan Air Minum (IPA SPAM) Embung Logung.

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 56

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

b. Pengembangan unit produksi


(a) Instalasi Pengolahan Air Sistem Penyediaan Air Minum (IPA
SPAM) Embung Logung
(b) Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum dan Air
Limbah
(c) Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum
(d) Operasi dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Sistem
Penyediaan Air Minum (IPA SPAM), jaringan transmisi dan
distribusi di Kabupaten Kudus
(e) Jaringan Distribusi Umum (JDU) dan Instalasi Pengolahan Air
Sistem Penyediaan Air Minum (IPA SPAM) Regional Dadi
Muria (Bendung Klambu)
(f) Jaringan Distribusi Umum (JDU) dan Instalasi Pengolahan Air
Sistem Penyediaan Air Minum (IPA SPAM) Embung Logung
c. Pengembangan unit distribusi
(a) Jaringan Distribusi Pembagi (JDB) dan Sambungan Rumah
(SR) SPAM Regional Dadi Muria (Bendung Klambu)
(b) Jaringan Distribusi Pembagi (JDB) dan Sambungan Rumah
(SR) SPAM Embung Logung.
d. Pengembangan unit pelayanan
(a) Pemasangan jaringan pipa distribusi DN 50-100 mm
e. Penambahan kapasitas produksi
2. Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum
a. Training Staff
b. Pembinaan Penyehatan PDAM (Bantek/Banpro/Bantuan Menenejemen)

3.2. Pengembangan Kapasitas Sistem Air Minum


Pengembangan kapasitas sistem air minum diprioritaskan pada
Program Lingkungan Sehat Perumahan, Program Pengembangan Kinerja

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 57

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, Program Pembangunan


Infrastruktur Perdesaan, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh, serta Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota
Menengah dan Besar, antara lain diarahkan pada :

a.

Program Lingkungan Sehat Perumahan


1. Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
terutama bagi Masyarakat Miskin
(a) Pengembangan kapasitas pelayanan perkotaan dan Ibu Kota
Kecamatan (IKK)
Pembangunan/Peningkatan SPAM IKK Kecamatan Mejobo,
Jekulo, Gebog, Undaan, Bae, Dawe, Jati, Kaliwungu, dan
Kota
Pembangunan/Peningkatan

SPAM

di

Kawasan

RSH/Rusunawa
Penyediaan Air Minum di Kawasan Rusunawa
Penyediaan Air Minum di Kawasan Pasar Bitingan dan
sekitarnya.
Pembangunan/peningkatan SPAM di Kawasan Kumuh (IKK
Bakalan Krapyak, Rendeng, Tumpangkrasak, Jati Wetan
dan Ploso)
b.

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air


Limbah
1.

Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum bagi


Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(a) Pengembangan kapasitas pelayanan perdesaan
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS)
Pembangunan/Peningkatan SPAM di Desa Rawan Air
(Lokasi Kutuk, Kecamatan Undaan)
Pembangunan/Peningkatan SPAM di Desa Rawan Air
(Kecamatan

Undaan,

Kecamatan

Dawe,

Kecamatan

Kaliwungu)

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 58

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Pembangunan/ Peningkatan SPAM di Desa Rawan Air


(Kabupaten Kudus)
Pengembangan Air Minum di Kecamatan Mejobo
2.

Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Minum dan


Air Limbah

3.

Penyusunan Data Base Titik Air

Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum


a.

Training Staff

b.

Pembinaan

Penyehatan

PDAM

(Bantek/Banpro/Bantuan

Menejemen)
4.

Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum

Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum


(RISPAM)

c.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan


1.

Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih


Perdesaan
(a) Pengembangan kapasitas pelayanan perdesaan
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Ngemplak dan
Karangrowo, Kecamatan Undaan
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Cranggang
Kecamatan Dawe
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Kandangmas
Kecamatan Dawe
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Garung Kidul
Kecamatan Kaliwungu
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Papringan
Kecamatan Kaliwungu
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Gulang Kecamatan
Mejobo
Prasarana

dan

Sarana

Air

Bersih

Desa

Payaman

Air

Bersih

Desa

Kesambi

Kecamatan Mejobo
Prasarana

dan

Sarana

Kecamatan Mejobo

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 59

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Kutuk Kecamatan


Undaan
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Berugenjang
Kecamatan Undaan
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Klumpit Kecamatan
Gebog
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Bulung Kulon
Kecamatan Jekulo
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Pladen Kecamatan
Jekulo
Prasarana

dan

Sarana

Air

Bersih

Desa

Hadipolo

Kecamatan Jekulo
Prasarana dan Sarana Air Bersih Desa Tanjungrejo
Kecamatan Jekulo
d.

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, yang


diarahkan pada Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur

e.

Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan


Besar, yang diarahkan pada Kegiatan Koordinasi Perencanaan Air
Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan

3.3. Penurunan Kebocoran Air Minum


Penurunan kebocoran air minum diprioritaskan pada Program
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, antara lain
diarahkan pada :
a.

Kegiatan Rehabilitasi/pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Minum


(1) Rehabilitasi jaringan distribusi lama DN. 150-250 mm
(2) Rehabilitasi jaringan transmisi 350 mm
(3) Rehabilitasi jaringan tersier DN 40-100 mm

3.4. Peningkatan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Peningkatan

penerapan

PHBS

diprioritaskan

pada

Program

Pengembangan Lingkungan Sehat, serta Program Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat, antara lain diarahkan pada :
a. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 60

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

(1) Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat


(a) Penyelenggaraan klinik sanitasi di puskesmas
(b) Pengawasan kualitas air minum perpipaan (PDAM)
(c) Advokasi

Pelaksanaan

STBM

(Sanitasi

Total

Berbasis

Masyarakat) dan kampanye STOP BABS (Buang Air Besar


Sembarangan)
(2) Kegiatan Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
(3) Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
(4) Kegiatan Monitoring, Pelaporan dan Evaluasi
b. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
(1) Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar
Hidup Sehat
(2) Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
(3) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

3.5. Penyediaan Kebutuhan Sanitasi


Penyediaan
Pengembangan

kebutuhan
Lingkungan

sanitasi
Sehat

diprioritaskan
serta

Program

pada

Program

Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan, yang diarahkan pada :


a.

Program Pengembangan Lingkungan Sehat yang diarahkan pada


Kegiatan Peningkatan Sanitasi Dasar

b.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan yang diarahkan


pada

Kegiatan

Penataan

Lingkungan

Permukiman

Penduduk

Perdesaan.

3.6. Penguatan dan Pengembangan Badan Pengelola Sarana Penyediaan


Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS)
Pengembangan BPSPAMS diprioritaskan pada Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat Perdesaanan, antara lain diarahkan pada :
a.

Kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat


Desa
(1) Penguatan kelembagaan BPSPAMS
(2) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana dan
prasarana air minum dan sanitasi

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 61

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

(3) Monitoring dan evaluasi kinerja BPSPAMS

3.7. Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan lingkungan diprioritaskan pada Program Perlindungan
dan Konservasi Sumber Daya Alam serta Program Rehabilitasi dan
Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, antara lain diarahkan pada :
a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1. Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan
dan konservasi SDA
2. Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan
Sumber-Sumber Air
3. Kegiatan Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan
Sumber-sumber Air
4. Kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan
5. Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA
6. Kegiatan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
7. Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
b. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
1. Rehabilitasi hutan dan lahan.

3.8. Pengendalian Pencemaran Lingkungan


Pengendalian pencemaran lingkungan diprioritaskan pada Program
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup serta
Program Peningkatan Pengendalian Polusi, antara lain diarahkan pada :
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
2. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan
3. Kegiatan Peningkatan Kinerja Perusahaan (Proper)
b. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1. Kegiatan Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
2. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Bab III Program dan Kegiatan Prioritas RAD AMPL Tahun 2011-2015

III- 62

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Tabel 3.1. Matriks Program dan Kegiatan Prioritas Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus
Tahun 2011 - 2015
Dalam Rangka Pencapaian Target 7C MDGs

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 63

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000)


Kode

Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja

I
1

03

xx

24

03

xx

24

03

xx

25

03

xx

25

Kondisi
Kinerja Awal

2011

2012

2013

Sumber Dana

SKPD Penangung
Jawab

14

15

16

APBD Kab

5.000.000

2 paket

5.000.000

APBN, APBD PDAM,


Kab
PKPAM

2.000.000

4 lokasi

2.000.000

APBN, APBD Dinas Cipkataru


Kab

2014

2015

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

10

11

12

13

2 dokumen

150.000

2 paket

5.000.000

2 paket

5.000.000

2 paket

5.000.000

2 paket

4 lokasi

2.000.000

4 lokasi

2.000.000

4 lokasi

PENGEMBANGAN
SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
Program
Pengembangan
dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya

02 Kegiatan Perencanaan Pembangunan Tersusunnya


Masterplan dan DED
Jaringan Air Bersih/Air Minum
IKK
-

Penyusunan
Kawasan IKK

Masterplan

dan

Program
Penyediaan
Pengelolaan Air Baku
Peningkatan
06 Kegiatan
Penyediaan Air baku

Dinas Cipkataru

DED
dan

Distribusi Meningkatnya
distribusi penyediaan
air baku

Satker

a Pengembangan unit air baku


b Pengembangan unit produksi
c

Pengembangan unit distribusi

d Pengembangan unit pelayanan


e Penambahan kapasitas produksi

PENGEMBANGAN
SISTEM AIR MINUM
1

04

xx

16

04

xx

16

Program
Perumahan

KAPASITAS

Lingkungan

Sehat

02 Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih Meningkatnya


dan Sanitasi Dasar terutama bagi kualitas dan kuantitas
sarana air bersih dan
Masyarakat Miskin

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 64

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000)


Kode

Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja

Kondisi
Kinerja Awal

2011

2012

2013

2014

Sumber Dana

SKPD Penangung
Jawab

14

15

16

300.000

APBD Kab

Dinas Cipkataru

2015

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

10

11

12

13

1 keg

1 keg

115.125

1 keg

295.700

1 keg

300.000

1 keg

300.000

1 keg

sanitasi dasar
1

03

xx

27

Program Pengembangan Kinerja


Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah

03

xx

27

03

xx

27

1 Kec

100.000

1 Kab

300.000

APBD Kab

Dinas Cipkataru

03

xx

27

05 Kegiatan fasilitasi Pembinaan


Pengolahan Air Minum

Teknik Terfasilitasinya
pembinaan
teknik
pengolahan
air
minum, pemasangan
jaringan perpipaan

1 IKK

600.000

1 IKK

600.000

1 IKK

600.000

APBD Kab

Dinas Cipkataru

03

xx

27

06 Kegiatan
Pengembangan
Distribusi Air Minum

Sistem Tersusunnya
RISPAM

1 dokumen

350.000

APBD Kab

Dinas Cipkataru

03

xx

30

03

xx

30

1 keg

133.400

5 lokasi

3.955.852.

5 lokasi

3.000.000

5 lokasi

3.000.000

5 lokasi

3.000.000

APBN, APBD Dinas Cipkataru


Kab

03

xx

29

03

xx

29

4 lokasi

5 lokasi

2.000.000

5 lokasi

2.000.000

5 lokasi

2.000.000

APBN, APBD Dinas Cipkataru


Kab

BOP
01 Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Tersedianya
Sarana Air Minum bagi Masyarakat Pamsimas dan keg
penyediaan
Berpenghasilan Rendah
penyehatan
lingkungan
data
03 Kegiatan
Pengembangan
Teknologi Tersusunnya
base titik air
Pengolahan Air Minum dan Air Limbah

Program
Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan
03 Kegiatan Pembangunan Sarana
Prasarana Air Bersih Perdesaan

Program
Pengembangan
Strategis dan Cepat Tumbuh

dan Meningkatnya
kualitas dan kuantitas
sarpras air bersih
perdesaan

Wilayah

02 Kegiatan Pembangunan/Peningkatan Meningkatnya


Inrastruktur
kualitas dan kuantitas
sarpras sanitasi dan
air minum
a Pembangunan sanitasi
b Pembangunan sarpras air minum

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 65

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000)


Kode

Program/ Kegiatan

1
xx

xx

5
5

1
1

xx

2
xx

4
4

Indikator Kinerja

06

06

xx

19

06

xx

19

III

xx

03

xx

27

03

xx

27

IV

Belanja Hibah
Hibah Program PAMSIMAS

02

xx

21

02

xx

21

12 Lokasi

2011

2012

Rp

2013

Rp

62 Lokasi

13 Lokasi

2.502.500

14 lokasi

577.500

2014

Rp

10

Lokasi

12 lokasi

1.732.500

907.500

2015

Rp

11

12

10

Lokasi

10 lokasi

1.732.500

467.500

Rp

13

14

Sumber Dana

SKPD Penangung
Jawab

15

16

10
1.925.000

Lokasi

10 lokasi

467.500

1.925.000

Lokasi

10 lokasi

467.500

APBN

BPMPKB

APBD Kab

BPMPKB

Program Perencanaan Pengembangan


Kota-Kota Menengah dan Besar
09 Kegiatan Koordinasi Perencanaan Air Tersusunnya
Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan perencanaan strategi
air
minum
dan
sanitasi
KEBOCORAN

2 dokumen

135.000

4 dokumen

100.000

3 dokumen

460.000

100.000

dokumen

100.000

APBD Kab

BAPPEDA

dokumen

AIR

Program Pengembangan Kinerja


Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
07 Kegiatan
Rehabilitasi/pemeliharaan Meningkatnya
kualitas dan kuantitas
Sarana dan Prasarana Air Minum
sarpras air minum
PENINGKATAN
PERILAKU HIDUP
SEHAT

Kegiatan Penyediaan Air Minum dan Meningkatnya


12
Sanitasi
Berbasis
Masyarakat kualitas dan kuantitas
sarpras air munum Lokasi
(PAMSIMAS)
dan sanitasi

PENURUNAN
MINUM

Kondisi
Kinerja Awal

4 lokasi

1.281.700

4 lokasi

1.500.000

4 lokasi

1.500.000

4 lokasi

1.500.000

1 keg

3 keg

100.000

3 keg

120.000

3 keg

130.000

APBN, APBD Dinas


Kab
PDAM

PENERAPAN
BERSIH DAN

Program Pengembangan Lingkungan


Sehat
01 Kegiatan Pengkajian
Lingkungan Sehat

a Penyelenggaraan
puskesmas

Pengembangan Terjaminnya kualitas


air
minum
dan
meningkatnya jumlah
lokasi
yang
melaksanakan STBM
dan STOP BABS

klinik

b Pengawasan
kualitas
perpipaan (PDAM)

sanitasi
air

di

minum

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 66

APBD Kab

DKK

Cipkataru,

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000)


Kode

Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja

Kondisi
Kinerja Awal

2011

2012

Sumber Dana

SKPD Penangung
Jawab

14

15

16

2 keg

50.000

APBD Kab

DKK

60.000

3 keg

60.000

APBD Kab

DKK

3 keg

30.000

3 keg

40.000

APBD Kab

DKK

2013

2014

2015

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

10

11

12

13

Menciptakan Tersosialisasikannya
lingkungan
sehat
kepada masyarakat

2 keg

2 keg

30.000

2 keg

40.000

Kebijakan Tersosialisasikannya
kebijakan lingkungan
sehat

3 keg

1 keg

20.000

3 keg

60.000

3 keg

2 keg

2 keg

30.000

3 keg

24.900

3 keg

25.000

c Advokasi STBM (Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat) dan kampanye STOP BABS
(Buang Air Besar Sembarangan)
1

02

xx

21

02 Kegiatan
Penyuluhan
Lingkungan Sehat

02

xx

21

03 Kegiatan
Sosialisasi
Lingkungan Sehat

02

xx

21

04 Kegiatan Monitoring,
pelaporan

02

xx

19

02

xx

19

01 Kegiatan Pengembangan Media Promosi Terpromosikannya


dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat melalui
media cetak

3 keg

2 keg

10.000

2 keg

20.000

2 keg

20.000

2 keg

20.000

APBD Kab

DKK

02

xx

19

02 Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Tersosialisasikannya


Hidup Sehat
Pola Hidup Sehat
kepada masyarakat

2 keg

6 keg

25.000

1 keg

5.750

5 keg

30.000

5 keg

30.000

5 keg

30.000

APBD Kab

DKK

02

xx

19

05 Kegiatan Monitoring,
Pelaporan

1 keg

1 keg

9.000

1 keg

10.000

1 keg

10.000

1 keg

15.000

APBD Kab

DKK

02

xx

21

02

xx

21

1 keg

1 keg

5 keg

250.000

5 keg

250.000

APBD Kab,
CSR

DKK

03

xx

30

evaluasi

Program Promosi Kesehatan


Pemberdayaan Masyarakat

Evaluasi

dan Terpantaunya
lingkungan sehat

dan

dan Terpantaunya
pelaksanaan promosi
pola hidup sehat

PENYEDIAAN KEBUTUHAN SANITASI


Program Pengembangan Lingkungan
Sehat
05 Kegiatan Peningkatan sanitasi dasar

Terwujudnya
peningkatan kualitas
dan kuantitas sanitasi
dasar

Program
Pembangunan
Infrastruktur Pedesaan

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 67

50.000

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000)


Kode

Program/ Kegiatan

1
1

03

xx

2
30

22

xx

15

22

xx

15

06

06

VII
1

08

xx

17

08

xx

17

01 Kegiatan
Penataan
Lingkungan Tertatanya
lingkungan
Permukiman Penduduk Perdesaan
permukiman
perdesaan

VI

Kondisi
Kinerja Awal

Indikator Kinerja

2011

2012

Rp

8 lokasi

2013
Rp

2014

8
3.193.227

Rp

2015
Rp

Sumber Dana

SKPD Penangung
Jawab

15

16

Rp

10

11

12

13

14

5 lokasi

2.000.000

5 lokasi

2.000.000

5 lokasi

2.000.000

APBN. APBD Dinas Cipkataru


Kab

PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN


BADAN
PENGELOLA
SARANA
PENYEDIAAN
AIR
MINUM
DAN
SANITASI (BPSPAMS)
Program Peningkatan Keberdayaan
masyarakat Perdesaan
03

Kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Pemberdayaan


Informasi Bagi Masyarakat Desa
BPSPAMS
dan
Pengelola
Sarpras
Sanitasi
Berbasis
Masyarakat
dan Monev
kinerja
BPSPAMS
dan
Pengelola
sarpras
Berbasis Masyarakat
Belanja Hibah
Hibah kepada BPSPAMS

Penguatan
kelembagaan
BPSPAMS

130 lokasi
-

62 lokasi

62 lokasi

105.000

165 lokasi
125.000

150.000

APBD Kab

BPMPKB

115.000

APBD Kab

BPMPKB

APBD Kab

BPMPKB

115 lokasi
-

Hibah kepada Pengelola Sarpras Sanitasi Penguatan


Berbasis Masyarakat
Kelembagaan
Pengelola
Sarpras
Berbasis masyarakat
PENGELOLAAN LINGKUNGAN

62.000

100 lokasi

100.000

50 lokasi
-

30 lokasi

30.000

50.000

Program Perlindungan dan Konservasi


Sumber Daya Alam
14 Kegiatan Peningkatan peran serta Terbinanya siswa/i ttg
masyarakat dalam perlindungan dan lingkungan hidup
konservasi SDA

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

200 siswa/i

200 siswa/i

IV - 68

25.000

200 siswa/i

30.000

200 siswa/i

35.000

200 siswa/i

40.000

APBD Kab

KLH

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000)


Kode

Program/ Kegiatan

Kondisi
Kinerja Awal

Indikator Kinerja

2011

2012

Rp

2013
Rp

2014
Rp

2015
Rp

Sumber Dana

SKPD Penangung
Jawab

Rp

10

11

12

13

14

15

08

xx

17

01 Kegiatan Konservasi Sumber daya air Teridentifikasikannya


dan pengendalian kerusakan sumber- sumber-sumber daya
sumber air
air di kab. Kudus

8mata air

50.000

8 mata air

50.000

8 mata air

50.000

APBD Kab

KLH

08

xx

17

2 lokasi

100.000

2 lokasi

100.000

2 lokasi

100.000

APBD Kab

KLH

08

xx

17

07 Kegiatan
Peningkatan
konservasi Penanaman
pohon
daerah tangkapan air dan sumber- dan bangunan sipil
sumber air
teknis pada lokasi
mata air-mata air
,peningkatan
debit
sumber sumber air
permukaan,
sosialisasi
upaya
pemanenan
air
hujan
dengan
membangun sumur
resapan,
biopori
dan Penampungan
Air Hujan (PAH)
06 Kegiatan Pengendalian kerusakan Berkurangnya lahan
hutan dan lahan
kritis

--

1 lokasi

25.000

25.000

1 lokasi

25.000

APBD Kab

KLH

08

xx

17

09 Kegiatan
Koordinasi
konservasi SDA

2 keg

12.000

2 keg

15.000

2 keg

15.000

APBD Kab

KLH

2 keg

2 keg

166.565

2 keg

1.095.340

2 keg

200.000

2 keg

200.000

2 keg

200.000

2 lokasi

25.000

2 lokasi

30.000

2 lokasi

30.000

2 keg

2 keg

57.750

2 keg

2 keg

100.000

2 keg

150.000

2 keg

150.000

pengelolaan Meningkatnya
koordinasi
pengelolaan LH
Kab. Kudus

08

xx

17

05 Kegiatan
Pengendalian
perubahan iklim

08

xx

17

08 Kegiatan
Pengendalian
pengawasan pemanfaatan SDA

dampak Terkendalinya
mikro

08

xx

18

08

xx

18

1 lokasi

16

di

iklim

dan Meningkatnya
pengendalian
dan
pengawasan
terhadap
pemanfaatan SDA

APBD
KLH
Prov,APBD Kab
APBD Kab

KLH

Program Rehabilitasi dan Pemulihan


Cadangan Sumber Daya Alam
03 Kegiatan Rehabilitasi hutan dan lahan Peningkatan
konservasi
sumber
daya air

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 69

1.070.000

APBD
KLH
Prov,APBD Kab

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Target Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (000)


Kode

Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja

VIII

PENGENDALIAN
LINGKUNGAN

Kondisi
Kinerja Awal

2011

2012

2013

2014

Sumber Dana

SKPD Penangung
Jawab

14

15

16

2015

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

10

11

12

13

PENCEMARAN

08

xx

16

Program Pengendalian Pencemaran


dan Perusakan Lingkungan Hidup

08

xx

16

01 Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Perbaikan


kualitas
Sehat Adipura
lingkungan perkotaan

1 paket

1 paket

100.000

1 paket

130.000

1 paket

150.000

1 paket

160.000

1 paket

175.000

APBD Kab

KLH

08

xx

16

03 Kegiatan
Pemantauan
Lingkungan

Kualitas Terpantaunya
kualitas lingkungan di
kab. Kudus

1 paket

1 paket

1.081.620

1 paket

1.434.989

1 paket

1.500.000

1 paket

1.750.000

1 paket

2.000.000

DAK, APBD
Kab

KLH

08

xx

16

09 Kegiatan
Peningkatan
Peringkat Pembinaan proper,
Kinerja Perusahaan (Proper)
pembinaan
masyarakat
sekitar
industri, tersedianya
data kualitas perairan
umum dan sumber
air

1 paket

1 paket

150.000

1 paket

175.000

1 paket

175.000

DBHCHT,
APBD Kab

KLH

08

xx

20

08

xx

20

03 Kegiatan Pengujian kadar


limbah padat dan limbah cair

5 lokasi

5 lokasi

30.000

5 lokasi

50.000

5 lokasi

60.000

APBD Kab

KLH

08

xx

20

06 Kegiatan Monitoring,
pelaporan

27lokasi

28 lokasi

14.000

28lokasi

15.000

28lokasi

17.000

28 lokasi

20.000

APBD Kab

KLH

Program
Polusi

Peningkatan

Pengendalian
polusi Terpantaunya
kualitas Lingkungan
di Kab. Kudus
evaluasi dan Tersedianya
data
tentang
palaporan
pelaksanaan
dokumen lingkungan

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 70

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

BAB IV
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

4.1

Tujuan Pemantauan dan Evaluasi


Tujuan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang

air minum dan sanitasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang
dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan,
atau untuk mengetahui tingkat kesenjangan antara keadaan yang telah dicapai
dengan keadaan yang dikehendaki atau yang seharusnya dapat dicapai,
sehingga dengan demikian dapat diketahui tingkat efektivitas dan efisiensi
kegiatan yang telah dilaksanakan, untuk selanjutnya dapat diambil langkahlangkah yang tepat guna meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan
seperti yang dikehendaki. Secara garis besar, tujuan pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi
adalah sebagai berikut :
a. Menilai kemajuan pelaksanaan program percepatan pencapaian target MDGs
bidang air minum dan sanitasi.
b. Mengetahui kendala-kendala dan permasalahan yang ditimbulkan oleh pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan air minum dan sanitasi.
c. Mengukur keluaran, hasil, manfaat, dan dampak pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan air minum dan sanitasi.
d. Sebagai umpan balik untuk peningkatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan khususnya pembangunan air minum dan sanitasi di Kabupaten
Kudus untuk periode sekarang maupun yang akan datang.
Ada dua manfaat utama dilakukannya pemantauan dan evaluasi program
pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi yaitu :
1. Manfaat terkait dengan operasional adalah sebagai berikut :
a. Dapat digunakan untuk mengetahui cara yang tepat untuk mencapai target
MDGs bidang air minum dan sanitasi yang dikehendaki dan dapat
digunakan

untuk

mengidentifikasi

faktor-faktor

kritis

yang

sangat

menghambat keberhasilan kegiatan program percepatan pencapaian target


MDGs bidang air minum dan sanitasi yang dilakukan.

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 71

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

b. Dapat digunakan untuk melakukan perubahan-perubahan modifikasi dan


supervisi terhadap kegiatan/program percepatan pencapaian target MDGs
bidang air minum dan sanitasi yang dilaksanakan.
c. Dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan-tujuan serta analisis
informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan.
2. Manfaat terkait dengan kebijakan adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat dirumuskan kembali, strategi percepatan
pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi, pendekatan, serta
asumsi-asumsi yang digunakan.
b. Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antar program dan kegiatan pembangunan air minum dan sanitasi,
yang sangat bermanfaat bagi peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan
di masa-masa mendatang.
4.2

Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi


Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs

bidang air minum dan sanitasi pada dasarnya dilakukan oleh semua pelaku atau
pemangku kepentingan (stakeholders). Pemantauan dan evaluasi oleh lembaga
pemerintah dilakukan secara internal oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) terkait, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan
program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian target
MDGs bidang air minum dan sanitasi. Kegiatan pemantauan dan evaluasi
program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi dapat juga
dilakukan secara independen oleh Lembaga Non Pemerintah seperti LSM
ataupun Perguruan Tinggi. Hasil Pemantauan dan evaluasi, baik yang dilakukan
oleh Lembaga Pemerintah maupun Lembaga Non Pemerintah diverifikasi dan
dikonsolidasikan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan Rencana Aksi
Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus agar
dihasilkan laporan pemantauan dan evaluasi yang sistematis.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi, yaitu :
1. Pelaku pemantauan dan evaluasi adalah semua pelaku/stakeholders yang
berkepentingan terhadap pencapaian target MDGs bidang air minum dan
sanitasi di Kabupaten Kudus. Dengan kata lain, pelaku pemantauan dan
evaluasi dalam kebijakan dan program pencapaian target MDGs di Kabupaten

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 72

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Kudus adalah pemantau bagi dirinya sendiri dan bagi pelaku lain. Dengan
demikian

diharapkan

dapat

terlaksananya

prinsip-prinsip

transparansi,

akuntabilitas, dan partisipatif. Pokja Sanitasi/AMPL bertanggung jawab


mengkoordinasikan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh
masing-masing stakeholders/SKPD.
2. Obyek pemantauan dan evaluasi adalah semua kebijakan dan program yang
terkait dengan upaya pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi
di Kabupaten Kudus. Oleh karena itu, kegiatan pemantauan dilaksanakan
sejak awal dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
program terkait, dan dilakukan oleh seluruh stakeholders di Kabupaten Kudus.
3. Sarana pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program pencapaian target
MDGs bidang air minum dan sanitasi adalah segenap sarana yang dimiliki
oleh masing-masing stakeholders, selaras dengan semangat kerelawanan
dan keikutsertaan, sehingga

para stakeholders dapat mempergunakan

metode dan alat mereka sendiri untuk dikompilasikan hasilnya dan dikaji
bersama sebagai dasar perbaikan dan program pencapaian target MDGs
bidang air minum dan sanitasi selanjutnya.
4. Metode pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan dan program pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi ditentukan oleh masing-masing
pihak, sesuai dengan kapasitas dan mekanisme kerja masing-masing dengan
semangat memperbaiki kebijakan dan program pencapaian target MDGs
bidang air minum dan sanitasi yang sedang berjalan.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pencapaian target MDGs
bidang air minum dan sanitasi ini dapat dibagi menurut waktu pelaksanaannya
sebagai berikut :
1. Pemantauan pada saat program berjalan, kegiatan ini dilakukan setiap 3 (tiga)
bulan sekali.
2. Evaluasi tahunan, dilakukan setiap akhir tahun anggaran untuk mengetahui
pencapaian target-target tahunan yang telah disusun.
3. Evaluasi akhir (summative evaluation), dilakukan pada akhir periode rencana
aksi ini yaitu tahun 2015.

Dengan demikian kegiatan pemantauan dan evaluasi bukan merupakan


kegiatan yang sekali saja dilakukan pada saat akhir program/kegiatan tetapi
kegiatan yang bisa dilakukan sesuai tahapan yang dilaksanakan.

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 73

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

BAB V
PENUTUP

Tujuan pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditargetkan


tercapai pada tahun 2015 dapat dijadikan sebagai salah satu pemacu dan semangat untuk
dapat melakukan upaya yang lebih baik dalam mensejahterakan masyarakat di bidang air
minum dan penyehatan lingkungan. Penanggulangan permasalahan air minum dan
penyehatan lingkungan bukanlah masalah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah
Kabupaten Kudus saja, tetapi juga oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pihak
swasta, dan seluruh masyarakat Kabupaten Kudus yang menjadi sasaran.
Pemerintah Kabupaten Kudus terus berupaya mendukung dan melaksanakan
pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Komitmen tersebut telah tertuang di
dalam dokumen-dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah maupun tahunan,
dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan serta berbagai sumber dana melalui
strategi penanganan baik langsung maupun tidak langsung.
Terkait dengan sosiokultural masyarakat, upaya pengembangan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan program
penyadaran masyarakat yaitu sebuah upaya untuk mengurangi atau bahkan menghapuskan
mental dan budaya miskin dengan jalan memberikan pemahaman dan memberikan
semangat kepada masyarakat agar berusaha untuk bangkit dari kemiskinan dengan
melakukan kerja keras dan membiasakan diri untuk malu menerima bantuan sebagai orang
miskin.
Koordinasi diantara stakeholders maupun instansi sangat perlu dioptimalkan,
terutama dalam hal penentuan target dan sasaran program / kegiatan Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten, Kecamatan,
Desa/Kelurahan sampai ke tingkat kelompok sasaran. Hal ini dilakukan melalui mekanisme
musrenbang dalam siklus perencanaan dan penganggaran tahunan daerah.
Dalam rangka mencapai tujuan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan perlu didukung oleh upaya penciptaan tata pemerintahan yang baik, yaitu
sebuah tata pemerintahan yang mengedepankan hubungan sinergi antara elemen-elemen
pemerintah, swasta dan masyarakat dengan melibatkan masyarakat itu sendiri berdasarkan
prinsip-prinsip partisipasi, akuntabilitas, transparansi, dan mengutamakan kepentingan
masyarakat.

Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan ini
memerlukan dukungan dan peran serta seluruh pelaku pembangunan dari kalangan
pemerintah, DPR/DPRD, perguruan tinggi, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat,
swasta serta lembaga lainnya. Keterlibatan dan dukungan ini diharapkan terus berlanjut
sampai pada pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 74

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

dan evaluasi pencapaian hasil Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan. Keterlibatan seluruh pelaku pembangunan diharapkan akan mendorong
terbangunnya sebuah kesamaan cara pandang, kesepakatan dan sinergi dalam melakukan
upaya Percepatan Pencapaian Target Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten
Kudus.
Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten
Kudus merupakan acuan bagi seluruh pelaku pembangunan Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan baik di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat dalam melakukan upaya
peningkatan kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus sampai dengan
tahun 2015 mendatang. Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Kabupaten Kudus ini terbuka untuk perubahan/penyesuaian berdasarkan hasil
pemantauan dan evaluasi pelak-sanaannya. Dokumen Rencana Aksi Daerah Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan Kabupaten Kudus diharapkan mampu menjadi pemandu arah bagi
peningkatan kapasitas dan kinerja pelayanan air minum dan sanitasi Kabupaten Kudus
menuju sasaran yang telah disepakati bersama oleh stakeholders.

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 75

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 76

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

LAMPIRAN
MATRIKS MDGS KABUPATEN KUDUS TAHUN 2011-2015

NO

PROGRAM / KEGIATAN

INDIKATOR /
OUTPUT

CAPAIAN
2010

TARGET

2011

2012

2013

2014

2015

2011

2012

2013

2014

2015

10

11

12

13

14

TARGET 7C : Menurunkan
hingga setengahnya proporsi
rumah tangga tanpa akses
berkelanjutan
terhadap
air
minum layak dan sanitasi hingga
tahun 2015

7,8

Proporsi rumah tangga dengan


akses berkelanjutan terhadap air
minum layak

7,9

Proporsi rumah tangga dengan


akses berkelanjutan terhadap
sanitasi dasar yang layak

Program Pengembangan Kinerja


Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

ANGGARAN (dalam jutaan)

IV - 77

SUMBER
PENDANA
AN

PELAK-

15

16

KET
SANA

17

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Penyediaan Prasarana
dan
Sarana
Air
Minum
Bagi
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah

Tersedianya
sarana
dan
prasarana
air
minum
bagi
masyarakat
berpenghasilan
rendah
melalui
Program
PAMSIMAS

12 Desa

15

10

10

15

15

115,11

80,00

80,00

120,00

135,00

APBD,
APBN

Dinas
Ciptakaru

Pengembangan
Teknologi
Pengolahan Air Minum dan Air
Limbah

Penyusunan data
base titik air

0 paket

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

APBD

Dinas
Ciptakaru

Fasilitasi Pembinaan
Pengolahan Air Minum

Terpenuhinya
pelayanan
kebutuhan
air
bersih di IKK

1 paket

600,00

0,00

500,00

500,00

500,00

APBD,
APBN

Dinas
Ciptakaru

II

Program
Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh

Pembangunan/Peningkatan
Infrastruktur

Terbangunnya
sarana
dan
prasarana
air
bersih
dan
sanitasi
permukiman

5 Paket

5.000,00

1.000,00

100,00

1.000,00

1.500,00

APBD

Dinas
Ciptakaru

III

Program
Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan

Penataan
permukiman
perdesaan

lingkungan
penduduk

Terbangunnya
sarana
dan
prasarana
sanitasi
permukiman
perdesaan

2 paket

1.852,40

1.800,00

1.850,00

1.900,00

2.000,00

DAK,
APBD,
APBN

Dinas
Ciptakaru

Pembangunan
Sarana
dan
Prasarana Air Bersih Perdesaan

Fasilitasi
pembangunan
sarana
dan
prasarana
air
bersih perdesaan
dan
Terbangunnya
sarana
sanitasi
infrastruktur

89 lokasi

90

90

95

100

100

133,40

135,00

145,00

150,00

150,00

APBD,
APBN

Dinas
Ciptakaru

Teknik

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 78

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

perkotaan
melalaui PNPM
Mandiri
Perkotaan
3

Rehabilitasi/Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana
Bersih Perdesaan

Air

Tersedianya
infrastruktur
air
bersih perdesaan
di daerah rawan
air bersih

2 paket

1.281,70

1.500,00

1.500,00

1.500,00

1.500,00

DAK,
APBD,
BANGUB

Dinas
Ciptakaru

19 buah

19

19

19

19

0,00

30,00

30,00

30,00

30,00

APBD

DKK

IV

Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat

Pengkajian
Pengembangan
Lingkungan Sehat

Penyelenggaraan klinik sanitasi


di puskesmas

Jumlah
sanitasi

Pengawasan kualitas air minum


perpipaan (PDAM)

Jumlah
titik
sampel
yang
diawasi kualitas
air minum

0 sampel

200

200

200

200

0,00

15,00

15,00

15,00

15,00

APBD

DKK

Advokasi dan kampanye STOP


BABS
(Buang
Air
Besar
Sembarangan)

Jumlah
desa
yang
mendeklarasikan
STOP BABS

36 desa

14

312,00

0,00

0,00

0,00

0,00

APBN

DKK

Advokasi Pelaksanaan STBM


(Sanitasi
Total
Berbasis
Masyarakat) dan kampanye
STOP BABS

Jumlah
desa
yang
melaksanakan
STBM dan STOP

0 desa

12

12

12

12

0,00

180,00

180,00

180,00

180,00

APBD

DKK

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

klinik

IV - 79

Untuk
tahun
20122015
masuk
kegiatan
IV.1.d

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

BABS

Penyuluhan
Menciptakan
Lingkungan Sehat

Jumlah
peserta
penyuluhan

350 orang

350

350

350

350

0,00

30,00

30,00

30,00

30,00

APBD

DKK

Sosialisasi
Lingkungan Sehat

Jumlah
peserta
sosialisasi

169 orang

200

200

200

200

0,00

30,00

30,00

30,00

30,00

APBD

DKK

Monitoring,
pelaporan

Jumlah
lokasi
yang dipantau

18 lokasi

30

30

30

30

30

30,00

30,00

30,00

30,00

30,00

APBD

DKK

Program
Upaya
Masyarakat

Kesehatan

Peningkatan
Masyarakat

Kesehatan

Advokasi Pelaksanaan STBM


(Sanitasi
Total
Berbasis
Masyarakat)

Jumlah
desa
yang
melaksanakan
STBM

0 desa

110,00

0,00

0,00

0,00

0,00

APBD

DKK

Untuk
tahun
20122015
masuk
kegiatan
IV.1.d

Pengawasan kualitas air minum


perpipaan (PDAM)

Jumlah
titik
sampel
yang
diawasi kualitas
air minum

0 sampel

100

7,50

0,00

0,00

0,00

15,00

APBD

DKK

Untuk
tahun
20122015
masuk
kegiatan
IV.1.b

Kebijakan

evaluasi

dan

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 80

RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN KABUPATEN KUDUS

Bab IV - Pemantauan dan Evaluasi

IV - 81

Anda mungkin juga menyukai