a.
b.
Mengingat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Menetapkan
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lampung Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.
3. Bupati adalah Bupati Lampung Barat.
4. Sekretaris Daerah adalah Seketaris Daerah Kabupaten Lampung Barat.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23. Tim Penilai Jabatan Fungsional adalah pejabat yang berwenang yang diberi tugas
untuk melakukan penilaian dan penetapan angka kredit bagi pemegang jabatan
fungsional pada perangkat daerah.
24. Tugas pokok adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas pada setiap jabatan
fungsional.
25. Tugas Penunjang adalah kegiatan jabatan fungsional di luar tugas pokok yang pada
umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.
BAB II
PENETAPAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu Penetapan
Pasal 2
Dalam Peraturan Bupati ini ditetapkan Jabatan Fungsional pada Pemerintah Kabupaten
yang meliputi Jabatan Fungsional Bidang Umum dan bidang teknis, yaitu sebagai
berikut:
A. BIDANG UMUM, meliputi:
1. Jabatan Fungsional Pustakawan;
2. Jabatan Fungsional Pranata Komputer;
3. Jabatan Fungsional Arsiparis;
4. Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi;
5. Jabatan Fungsional Sandiman;
6. Jabatan Fungsional Perancang Perundang-Undangan;
7. Jabatan Fungsional Analisis Kepegawaian;
8. Jabatan Fungsional Perencana;
9. Jabatan Fungsional Peneliti;
10. Jabatan Fungsional Widyaiswara;
11. Jabatan Fungsional Auditor;
12. Jabatan Fungsional Stastistisi;
13. Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat ( Humas)
B. BIDANG TEKNIS, meliputi :
1. Bidang Pertanian, terdiri dari;
a) Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian;
b) Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan;
c) Jabatan Fungsional Pengawas Benih Tanaman
d) Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Teraak;
e) Jabatan Fungsional Medik Yeteriner
f) Jabatan Fungsional Paramedik Yeteriner
g) Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan.
2. Bidang Kelautan dan Perikanan, terdiri dari:
a) Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan;
b) Jabatan Fungsional Pengawas Benih Ikan;
c) Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan.
3. Bidang Pertambangan Dan Energi, terdiri dari:
a) Jabatan Fungsional Pengamat Gunung Api;
b) Jabatan Fungsional Penyelidik Bumi;
c) Jabatan Fungsional Inspektur Tambang;
d) Jabatan Fungsional Inspektur Minyak dan Gas;
e) Jabatan Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan.
4. Bidang Kehutanan, terdiri dari;
a) Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan;
b) Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan;
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
(1)
(2)
(3)
Bupati dapat mendelegasikan kewenangan dimaksud pada ayat (1) kepada Sekretaris
Daerah.
Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk oleh Bupati dan bertanggungjawab kepada kepala satuan kerja pada
perangkat daerah atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas/Lembaga Teknis.
Bagian Ketiga
Tugas Pokok dan Fungsi
(1)
(2)
(3)
Pasal 4
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan Keahlian dan Keterampilan.
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud ayat (1) Pasal ini, Kelompok Jabatan
Fungsional mempunyai Fungsi:
a. Pelaksanaan teknis fimgsional terhadap peningkatan kinerja Perangkat Daerah
sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Pelaksanaan operasional tugas teknis fungsional perangkat daerah sesuai dengan
bidang tugasnya;
c. Pelaksanaan teknis fungsional pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini,
Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya berpedoman kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang uraian tugasnya akan ditetapkan
dengan Peraturan Bupati
BAB III
SYARAT PENGANGKATAN DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Syarat Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional
Pasal 5
Pengangkatan Pertama Bagi Pegawai Negri Sipil Untuk Menduduki Jabatan Fungsional,
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku yang mengatur tentang Jabatan Fungsional dimaksud dan setelah mendapat
pertimbangan dari Tim Penilai Jabatan Fungsional Kabupaten.
Bagian Kedua
Jenjang Jabatan dan Pangkat Jabatan Fungsional
Pasal 6
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional untuk pertama kali harus
melalui pertimbangan Tim Penilai Jabatan Fungsional Propinsi.
Pasal 7
Jenjang dan Pangkat jabatan Fungsional pada perangkat Daerah kabupaten terdiri dari
jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan sesuai peraturan
perundang -undangan yang berlaku.
BAB IV
(1)
(1)
(2)
(1)
(2)
Pasal 12
Personalia Tim Penilai terdiri dari pejabat yang ditunjuk oleh Bupati dan pejabatpejabat Fungsional serta dibantu oleh pejabat yang menangani bidang kepegawaian
dan mempunyai jabatan serendah-rendahnya sama dengan pejabat fungsional atau
Pegawai Negeri Sipil yang akan dinilai.
Susunan dan Keanggotaan Tim dan Sekretariat Tim sebagaimana dimaksud ayat (1)
ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Bupati.
Pasal 13
Masa keija Tim Penilai selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu)
kali masa jabatan berikutnya.
Penilaian terhadap tenaga fungsional dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
yartu untuk kenaikan pangkat bulan April dan bulan Oktober kecuali bagi Pegawai
Negeri Sipil untuk pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional
Bagian Kedua
Unsur yang dinilai dalam Jabatan Fungsional
(1)
Pasal 14
Unsur-unsur yang dinilai dalam memberikan angka kredit dalam jabatan fungsional
terdiri dari:
Unsur-unsur utama, meliputi:
a. Pendidikan;
b. Pelaksanaan tugas pokok;
c. Pengembangan Profesi/Diklat.
Unsur-unsur Penunjang, meliputi:
a. Kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat;
b. Kegiatan-kegiatan lain yang mendukung tugas pokok.
Bagian Ketiga
Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional
(1)
(2)
(3)
Pasal 15
Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil agar dapat diangkat dalam jabatan fungsional adalah sebagai berikut.
a. Sekurang-kurangnya 70 % - 80 % angka kredit dari unsur utama ;
b. Sebanyak-banyaknya 20 % - 30 % angka kredit berasal dari unsur penunjang.
Pejabat Fungsional yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat atau jabatan setingkat lebih tinggi, maka
kelebihan angka kreditnya dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat atau jabatan
berikutnya.
Apabila beberapa orang Pejabat atau tenaga fungsional bersama-sama membuat suatu
tulisan, maka pembagian angka kredit ditetapkan sebagai berikut :
a. 60 % bagi penulis utama
b. 40 % bagi penulis pembantu.
BAB VII
PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PENGANGKATAN
KEMBALI DARI/DALAM JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 16
(1) Pejabat Fungsional dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional, apabila :
a. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang ditentukan;
b. Ditugaskan di luar Jabatan Fungsional;
c. Dijatuhi hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
Sipil kecuali hukuman disiplin tingkat ringan;
d. Diberhentikan sementara sebagai pegawai Negeri Sipil berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
e Sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara karena melahirkan anak
yang ke 4 (empat)
(1) Pegawai negeri Sipil yang dibebaskan sementara dari jabatan Fungsional
diberhentikan pembayaran tunjangan jabatannya terhitung mulai bulan berikutnya
dari keputusan Pembebasan Sementara.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang dibebaskan sementara dari jabatan Fungsional tidak dapat
dipertimbangkan kenaikan pangkatnya sebagai Pejabat Fungsional.
(1)
Pasal 18
Pejabat Fungsional yang dibebaskan sementara dari jabatan fungsional karena sebabsebab sebagaimana dimaksud pada Pasal (16) Peraturan ini, dapat diangkat kembali
(1)
(2)
(3)
Pasal 20
Bagi Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan Bupati ini telah menduduki
jabatan fungsional berdasarkan keputusan pejabatan yang berwenang dan masih memenuhi
persayaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku masih tetap
dinyatakan sebagai pejabat fungsional
Dalam rangka kepentingan dinas dan atau untuk pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil,
Pejabat Fungsional dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional lain,
sepanjang memenuhi persayaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan pembinaan karir Pegawai Negeri Sipil serta
untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah dapat dikembangkan
jenis jabatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanannya ditetapkan
oleh Sekretaris Daerah dan atau Kepala unit kerja terkait lainnya sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing.
(1)
Pasal 22
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil untuk menduduki jabatan fungsional baik dalam
bidang umum maupun bidang teknis disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi
perangkat daerah.
(2)
Formasi untuk masing-masing jabatan fungsional pada setiap unit keija perangkat daerah
yang dbelum diatur dalam Peraturan ini akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan
Bupati.
Pasal 23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lampung Barat.
Ditetapkan di Liwa
Pada Tanggal 22 Desember 2008
BUPATI LAMPUNG BARAT
dto
MUKHLIS BASRI
DITETAPKAN LIWA
PADA TANGGAL 22 Desember 2008
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
dto
HAVAZO PIAN