PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atasdapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
1.Apa pengertian Diabetes Militus(DM)?
2. Apa saja type Diabetes Militus?
3. Apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus?
4. Apa saja faktor penyebab Diabetes Militus?
5. Bagaimana cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus?
6. Bagaimana hubungan Diabetes Militus dengan anggota tubuh?
17
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas,tujuan yang dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Diabetes Militus
2. Untuk mengetahui apa saja type Diabetes Militus
3. Untuk mengetahui apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus
4. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Diabetes Militus
5. Untuk mengetahui cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus
6. Untuk mengetahui hubungan Diabetes Militus dengan anggota tubuh
17
BAB II
PEMBAHASAN
atau keduanya.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus, antara
lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan
mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom
Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme,
hipogonadisme, dan lain-lain.
DM yaitu kelainan metabolik akibat dari kegagalan pankreas untuk mensekresi
insulin (hormon yang responsibel terhadap pemanfaatan glukosa) secara adekuat. Akibat
yang umum adalah terjadinya hiperglikemia.
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat
kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart).
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali
normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam
sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari
120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula
maupun karbohidrat lainnya.
17
Perbedaan pertama terletak pada usia pasien saat pertama kali didiagnosis. Diabetes tipe 1
lebih banyak menyerang pasien di bawah umur 20 tahun sehingga sering disebut juvenile
onset, sebaliknya tipe 2 menyerang usia 35 tahun ke atas atau disebut adult onset.
Penggunaan istilah juvenile onset dan adult onset saat ini sudah dihilangkan, sebab pada
kenyataannya diabetes tipe 1 dan 2 bisa menyerang usia berapapun. Hanya saja,
kecenderungannya masih sama yakni tipe satu lebih banyak menyerang di usia muda dan
tipe 2 di usia tua.
Selanjutnya adalah postur dan perawakan pengidapnya. Pasien diabetes tipe 1 umumnya
memiliki perawakan kurus, sedangkan diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orangorang bertubuh besar yang dikategorikan kelebihan berat badan (overweight) maupun
obesitas.
Diabetes tipe 1 dan 2 juga dibedakan berdasarkan penyebabnya. Diabetes tipe 1
disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang, sementara tipe
2 disebabkan oleh resistensi insulin dalam arti insulinnya cukup tetapi tidak bekerja
dengan baik dalam mengontrol kadar gula darah.
Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua tipe diabetes ini juga tidak sama.
Pengidap diabetes tipe 1 membutuhkan insulin dalam bentuk suntikan maupun pompa
insulin sedangkan pasien diabetes tipe 2 cukup mengonsumsi obat oral atau obat telan.
17
17
17
7. Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah
melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira
mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita
dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis
saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi
beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya:
obesitas dan diabetes.
8. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan
adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti
kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit
kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner,
dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol
total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL
(kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat
disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi
lemak, termasuk gorengan.
9. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan
diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong
atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik
kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan
serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan
glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya
mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
10. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli
dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari
17
Patofisiologi
Kemungkinan induksi diabetes tipe 2 dari berbagai macam kelainan hormonal,
seperti hormon sekresi kelenjar adrenal, hipofisis dan tiroid merupakan studi pengamatan
17
yang sedang laik daun saat ini. Sebagai contoh, timbulnya IGT dan diabetes mellitus
sering disebut terkait oleh akromegali dan hiperkortisolisme atau sindrom Cushing.
Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom Cushing sering berakibat
pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtoma hiperinsulinemia
dan hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit kardiovaskular dan berakibat
kematian.
GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosadengan
menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan
asam lemak. Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan
terhadap insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun demikian, pada akromegali,
peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan resistansi insulin, oleh karena
berlebihnya GH.
Terapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan GH pada sebagian banyak
orang, tetapi karena juga menghambat sekresi insulin dari pankreas, terapi ini akan
memicu komplikasi pada toleransi glukosa.
Sedangkan hipersekresi hormon kortisol pada hiperkortisolisme yang menjadi
penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah pada
hiperglisemia dan turunnya toleransi glukosa, terjadinya resistansi insulin, stimulasi
glukoneogenesis dan glikogenolisis. Saat bersinergis dengan kofaktor hipertensi,
hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid berupa tri-iodotironina
dengan hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya toleransi glukosa.
Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan toleransi glukosa yang
disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada pasien bedah pankreas,
feokromositoma, glukagonoma dan somatostatinoma.
Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda),
kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat
menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan
gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol
17
yg
Yg terjadi
Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri berukuran besar atau seda
Pembuluh darah
Mata
Ginjal
Saraf
Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir secara normal & karena aliran
berkurang
Kulit
Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yg menyebabkan cedera berul
Darah
17
Jaringan ikat
Gluka tidak dimetabolisir secara normal sehingga jaringan menebal atau berkontrak
Kebanyakan orang mempunyai kebiasaan suka makan malas sikat gigi. Tapi itu juga
tidak semua. Apalagi bila orang tersebut tahu benar dengan menjaga kesehatan gigi dapat
17
menghindarkan tubuh dari penyakit lainnya. Salah satu penyakit yang dapat dihindari
adalah penyakit diabetes melitus. Karena menurut studi penelitian di Amerika
menunjukkan bahwa penderita kerusakan gigi kronis bisa jadi orang tersebut pengidap
penyakit diabetes melitus tipe 2.
Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan
mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan
sejenis protein yang disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab kerusakan sel pankreas
penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes. Jika ini terjadi sekali saja, walaupun
orang itu sebelumnya dalam keadaan sehat maka orang tersebut berpeluang menderita
diabetes tipe 2.
Selain itu tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh
merupakan faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami kerusakan
gigi. Dan kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak terserang problem
gangguan gigi yang mampu memicu diabetes. Untuk itu, penderita diabetes sebaiknya
mengikuti diet rendah kalori, rajin mengonsumsi obat pengatur hormon insulin dan
menjaga kesehatan gigi. Dan alangkah baiknya jika orang sehat juga ikut menjaga
kesehatan giginya agar tidak berisiko terkena diabetes.
Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan oleh
bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika disepelekan tanpa
perawatan lebih lanjut bisa berkembang menjadi penyakit gigi yang parah juga. Plak yang
menempel pada rongga antara gusi dan gigi mampu menimpulkan infeksi dan
menyebabkan kasus serius. Bahkan pada stadium tertentu, gigi harus dicabut.
Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan
glukosa. Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi. Pengobatan dengan insulin
bisa membantu tubuh mengontrol jumlah glukosa pada aliran darah.
Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup
jumlahnya untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat berpengaruh pada
orang berusia di atas 40 tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan diet teratur dan
mengonsumsi pil atau suntikan reguler.
17
Diabetes adalah penyakit kompleks yang merupakan hasil dari ketidakmampuan tubuh
untuk menghasilakn insulin, hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, membawa
gula berlebih untuk disimpan di dalam sel dan kemudian akan digunakan jika diperlukan
Tanpa insulin yang memadai, gula di dalam darah akan menjadi berlebih. Analoginya
seperti mobil yang penuh bensin tetapi tidak ada kuncinya; Anda mempunyai energi
untuk menggerakkan mobil, tersebut tetapi tidak bisa menggunakannya dengan
maksimal.
Diabetes dialami oleh lebih dari 16 juta warga Amerika. Sebagian besar kasus yang
dialami adalah diabetes onset dewasa, yang biasanya mengenai individu berusia lebih
dari 40 tahun. Salah satu faktor risiko termasuk riwayat keluarga yang menderita diabetes
dan kelompok etnis tertentu. Keturunan Afrika, Amerika asli, Jepang, Latin ataupun
Polinesia lebih tinggi risikonya.
Komplikasi umum penderita diabetes adalah penyakit mata akibat diabetes. Salah satunya
adalah glaukoma. Komplikasi lainnya termasuk retinopati dan katarak. Retinopati
diabetik adalah penyakit yang merusak pembuluh darah kecil pada retina (jaringan yang
peka cahaya yang berjajar di belakang mata) yang sering dijumpai pada penderita
diabetes. Selama masa hidup mereka, sekitar 16 juta penderita diabetes akan mengalami
berbagai tingkatan retinopati diabetik dan setidaknya 25.000 menjadi buta tiap tahunnya.
17
17
Ulkus atau luka kaki dapat menjadi masalah yang sangat serius bagi penderita
diabetes. Penting untuk menyembuhkan ulkus secepatnya.
Kerusakan saraf pada diabetes dapat mengurangi nyeri sehingga ulkus kaki kadang tidak
menimbulkan rasa nyeri jadi sering diabaikan. Sejalan dengan waktu ulkus kaki atau
gejala-gejala penyakit dapat merusak kaki secara serius.
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang saya buat, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit Diabetes Militus
(DM) ini sangat brrbahaya dan menakutkan. Banyak sekali faktor yang menyebabkan
seseorang menderita penyakit Diabetes Militus. Seperti conohnya, Obesitas(berat badan
berlebih),faktor genetis, pola hidup yang tidak sehat (jarang berolah raga), kurang tidur,
dan masih banyak yang lainnya.
Saran
saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Selalu berhati hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan istirahat
yang cukup.
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman
yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak tinggi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi, Yahoma dan Yoovita Andriani.2001.Diabetes militus.Jakarta:Kesehatan
Bersama
Rahimawati.2004.Diabetes militus tipe 2.Jakarta:Kesehatan utama
17