Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PELAYANAN ASFIKSIA INTRA UTERIN

NOMOR DOKUMEN

Tanggal Terbit
Standar
Prosedur
Operasional
Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

NOMOR REVISI

HALAMAN

Ditetapkan Oleh Direktur Pelayanan


Medis

Kekurangan
oksigendan
penimbunan
karbondioksida
yang
menyebabkan asidosis intra uterine sebagai akibat gangguan pertukaran
gas melalui plasenta.
Memberikan pelayanan dan perawatan medis secepat mungkin pada
penderita asfiksia intra uterin
Kriteria diagnosis :
1. Kehamilan resiko tinggi
2. Terjadi takikardia / bradikardia pada denyut jantung janin
3. Gerakan janin kurang dari 4 kali dalam 10 menit dengan alat
kardiotokografi
4. Pertumbuhan janin terhambat
5. Mekonium dalam air ketuban
Pemeriksaan fetal blood sampling --- Kardiotokografi
Pemeriksaan USG/Profil Biofisik
Memeriksa gerak/nifas janin, jumlah air ketuban
Penerimaan pasien baru yang dirawat :
a. Pasien dengan membawa surat pengantar dari dokter poliklinik
yang sudah dilengkapi dengan hasil penmeriksaan yang lengkap,
lalu diperiksa dan dirawat dikamar bersalin
b. Dokter kamar bersalin melakukan perawatan dan melakukan
pengakhiran kehamilan, bila dalam waktu ini keadaan pasien
tersebut tidak membaik.
c. Penderita yang keadaannya membaik, dirawat / dipindahkan ke
bangsal.
d. Anak yang baru lahir di pindah rawatkan dengan dokter anak.
Penderita disuruh kontrol ke poliklinik terpadu setelah dipulangkan.
Penanganan
1. Akut
a. Posisi ibu berbaring miring kekiri (posisi yang lain), untuk

menghilangkan kompresi pada vena cava inferior


b. Oksigen, 6 -7 liter/menit
c. Pemberian tokolisis, misalnya : Salbutamol 0,5 mg IV atau
terbutalin sulfat IV
d. Infuse glukosa 5% / 10%
e. Pengakhiran kehamilan :
Pervaginam, bila syarat-syarat dipenuhi dan telah di capai
kala II
Seksio sesaria, apabila syarat persalinan pervaginam belum
dipenuhi atau membutuhkan waktu lebih dari 30 menit
2. Sub-akut / kronik
a. Pengobatan kausal dan memperbaiki perfusi utero plasenta
b. Istirahat baring 12 jam / hari, miring kiri/kanan
c. Diet tinggi protein dan disesuaikan dengan keadaan ibu, rendah
garam
d. Cairan parenteral untuk menambah kalori ibu
e. Tokolisis dengan tujuan memperbaiki sirkulasi uteroplasenta
seperti : salbutamol, isoprinosin
f. Oksigen kalau perlu
Kalau keadaan tidak membaik / tidak dapat di pertahankan dan di
jumpai gawat janin , dilakukan terminasikehamilan dengan induksi /
seksio sesaria
Komplikasi : kematian janin dalam rahim / diluar rahim

Unit Terkait

Tindak lanjut :
1. Perawatan di rumah sakit
2. Konsul poliklinik terpadu
Departemen Obstetri dan Ginekologi

Anda mungkin juga menyukai