Anda di halaman 1dari 5

seminar berasal dari kata Latin seminarum, yang berarti "tanah tempat

menanam benih"
Ciri ciri seminar yg baik
Sebelum kita melihat bagaimana membuat sebuah seminar yang baik,
baiklah kita perjelas dahulu apa yang dimaksud dengan seminar dalam
tulisan ini.
Yang pertama adalah apa tujuan seminar. Seminar di sini adalah untuk
mengeksplorasi sebuah ide. Dengan demikian seminar berbeda
dengan pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada sebuah keahlian
yang dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam
pelatihan terjadi transfer ilmu.
Yang kedua adalah bagaimana peran orang yang ikut di dalam seminar.
Seminar adalah satu pertemuan di mana semua para pesertanya
terlibat aktif. Di dalam seminar yang dimaksud ini, tidak ada pembicara
dan peserta, seperti yang dikenal dalam seminar pada umumnya.
Tidak ada perbedaan antara pembicara dan peserta. Dengan demikian
seminar dibedakan dari kuliah, di mana ada seorang lektor
membawakan suatu tema atau ide, dan peserta kuliah mendengarkan
dan bertanya. Lektor adalah seseorang yang menguasai tema
tersebut, sedangkan peserta adalah orang yang mempelajari tema
tersebut.
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik perlulah dipikirkan
beberapa syarat:
1.
Ruang seminar
2.
Peserta
3.
Moderator
4.
Jalannya seminar
Ruang Seminar
Ruang seminar yang memadai adalah sebuah ruang yang
memungkinkan interaksi aktif selurah peserta seminar. Sebuah meja
bundar besar adalah sebuah contoh yang baik. Atau kursi yang disusun
dengan melingkar. Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup
terang untuk memberikan iklim yang enak untuk berseminar. Adanya
sebuah papan tulis dapat membantu.
Peserta
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah
bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah.
Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan.
Mereka bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang
diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks
tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan
kritik.
Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan
diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka.
Mereka telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas

di tangan yang berisi ringkasan tema yang diseminarkan menurut


masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di dalam
seminar.
Moderator
Seorang moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor
di dalam kuliah. Ia bukanlah seorang yang memberikan pelajaran,
melainkan orang yang mengarahkan jalannya seminar.
Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling senior
dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah
yang paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata
untuk mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang paling tahu
tentang seluk beluk tema yang diseminarkan.
Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan
memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan, ia menjaga agar
seminar tidak melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga
agar tidak ada satu orang atau satu ide tertentu yang terlalu
mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar tidak
tereksplorasi dengan baik.
Sebelum seminar, seorang moderator harus telah membaca tema yang
akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut,
menentukan kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan
kunci yang nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal
seminar ia dapat menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan
didiskusikan atau menggambarkan sebuah diagram yang
mencerminkan ide yang akan didiskusikan.
Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan
pembicara yang baik. Ia mampu menangkap maksud sebuah
pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu
memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang
lebih jelas.
Mengingat beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya seorang
moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam
sehari.
Jalannya seminar
Seminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan
langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh
semua peserta secara bergiliran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan
baik:
1.
Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada
seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas
moderator untuk memperhatikan ini.
2.
Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan
yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaanpertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya.

Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar.


Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian.
3.
Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan
jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum
jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang
pengujar untuk memperjelasnya.
4.
Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap
pertanyaan haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban.
Penanggap berhak meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan
sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan
pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini.
5.
Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada
pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian
sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
6.
Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti
yang berbeda oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu
dan membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum
melanjutkan seminar.
7.
Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti
halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak
merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang
dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa
dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa
dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak
ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif
yang kadang membangkitkan tawa.
8.
Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia
bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis
namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar
semua orang memiliki posisi yang sama.
9.
Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan
sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan
pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka
lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya
tidak terpikirkan oleh mereka.
Demikianlah sebuah seminar Sokratik sebaiknya dilaksanakan. Dengan
seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil manfaat. Sebuah
seminar yang baik seperti ini dapat memberi manfaat seumur hidup
yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat diberikan oleh
sebuah pendidikan.
Tulisan di atas disadur secara bebas dari tulisan Mortimer J. Adler
dalam buku Paideia
Seminar
A. SEMINAR

1. Memahami Pengertian Seminar


Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk
membahas suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar
atau seseorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar
biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan
makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan
untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun
orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu
produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar
pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara
itu, peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan
pembahasan sehingga menghasilkan pemahaman tentang suatu
masalah.
Tidak berarti bahwa kelas tidak bisa menyelenggarakan seminar. Di
kelas bisa pula diselenggarakan seminar. Yang penting bahwa kita
mencoba membahas suatu masalah dengan argumen-argumen yang
logis, tidak emosional. Para pembicaranya pun menggunakan gagasan,
pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula. Lalu ada
seotang pemrasaan yang menyajikan makalah.
2. Menyelenggarakan Seminar
Dalam menyelenggarakan seminar kelas, susunlah terlebih dahulu
organisasi peleksanaannya. Seorang yang lain ditugasi sebagai
pembahas khusus dari makalah yang disajikan. Seorang ditugasi
sebagai moderator. Guru sebagai narasumber dan satu atau dua orang
bertugas sebagai notulis yang bertugas menyusun laporan.
Seminar bukan diadakan untuk menetapkan suatu keputusan terhadap
masalah yang dibicarakan. Seminar hanya membahas cara pemecahan
masalah.
Karena inti dari sebuah seminar merupakan sebuah diskusi, laporan
seminar pun merupakan laporan hasil diskusi. Oleh karena itu, laporan
seminar hendaknya berisi hal-hal yang penting saja.
Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut.
a. Laporan ketua.
b. Penyajian ketua.
c. Pembahasan oleh pembahas.
d. Diskusi.
e. Penyimpulan.
f. Penutup.
3. Menyusun Laporan Hasil Seminar
Laporan hasil seminar pada dasarnya sama dengan laporan hasil
diskusi, terutama sistematiknya. Yang berbeda ialah materinya, yaitu
bahan- bahan yang dilaporkan.
C. TATA KRAMA PENYAJI DAN PESERTA

Adapun tata krama dalam seminar ataupun diskusi panel diantaranya


adalah,
Tata krama penyaji atau pemrasaran yaitu:
a. Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan
pemikiran yang akurat;
b. Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas;
c. Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak;
d. Menjawab pertanyaan dengan objektif.
Tata krama peserta yaitu
a. Mempelajari makalah;
b. Bersikap sopan;
c. Menjaga kelancaran rapat/ diskusi;
d. Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi;
e. Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya jangan
ada yang bertanya, bila ingin bertanya ada waktunya yaitu sesi
pertanyaan;
f. Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum
berbicara mengangkat tangan atau mengacungkan jari. Bila pemandu
sudah mempersilahkan barulah berbicara;
g. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas.
http://treeyoo.wordpress.com/2009/01/16/seminar-dan-diskusi-panel/

Anda mungkin juga menyukai