Tanda Tangan
: 020534
: Tn. YA
: dr. Meutia Laksminingrum , SpKJ
: 01 Juli 2016
IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial)
Tempat & tanggal lahir
Jenis kelamin
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
: Tn. YA
: Bandung, 4 November 1980 (36 Tahun)
: Laki-laki
: Sunda
: Islam
: SLTA
: Tidak bekerja
: Belum menikah
Alamat
II.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari:
Autoanamnesis : 11 Juli 2016, jam 13.00
Alloanamnesis dengan :
Nama: Tn. A
Umur: 40 tahun
Status Keluarga: Kakak Ipar
Tanggal: 12 Juli 2016, pukul 15:00
1
A. KELUHAN UTAMA :
Bicara Kacau
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :
Satu bulan yang lalu, pasien sering marah-marah (agresivitas verbal) karena
alasan yang tidak jelas. Pasien menjadi sering mondar-mandir (agitasi) juga sering
terlihat berbicara dan tertawa sendiri (autistik). Selain itu pasien menjadi susah tidur
(insomnia), lebih sering melamun dan sulit disuruh mandi. Sesekali ayahnya pernah
melihat pasien tiba-tiba sedih (depresi). Dan juga pasien sulit diajak berkomunikasi
(inkoheren). Sejak saat itu, pasien menjadi sering melamun dan jarang bermain
dengan teman-temannya. Lalu, keluarga pasien membawa pasien berobat jalan ke RSJ
Prov. Jawa Barat rutin setiap 4 minggu dan minum obat secara teratur selama sekitar 6
bulan, riwayat obat jalan yang diberikan ada Haloperidol 5mg 2x1, Hexymer 2mg 2x1
dan Merlopam 2mg saat malam. Selama masa pengobatan perilaku pasien baik
terhadap keluarga dan juga masyarakat sekitar dan tidak ada yang dikeluhkan.
Tetapi 1 minggu SMRS, pasien habis obat yang biasa dia minum selama 2 hari.
Pada hari ke-5 SMRS pasien mulai bicara kacau, ayah pasien mendengar seperti
mengobrol dengan pacar yang meninggalkannya (autistik). Tingkah laku pasien mulai
bingung hingga mengejar-ngejar perempuan karena dikira perempuan itu adalah
pacarnya yang meninggalkan dia. Juga tidak wajar karena sempat telanjang didalam
rumah. Pasien mulai nampak mondar-mandir (agitasi). Pasien kurang tidur, tetapi
masih mau makan. Pasien diantar oleh kakak iparnya ke Rumah Sakit Jiwa Cimahi.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Gangguan psikiatrik :
Pasien tidak ada riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya
2. Riwayat gangguan medik
Pasien sebelumnya dan saat ini tidak ada kelainan medis.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Tidak ada riwayat penggunaan zat psikoaktif
4. Riwayat gangguan sebelumnya
Normal
2003
2007
2011
2016
Pohon keluarga
Pasien
Sudah meninggal
Laki-laki
Perempuan
STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan:
Seorang laki-laki, penampilan sesuai usia, tampak rapi. Postur tubuh normal.
Perawatan diri tampak baik. Rambut pendek lurus dengan kuku bersih dan terawat.
memakai baju dan celana RSJ berwarna biru, tampak rapi. Kontak mata ada.
2. Kesadaran:
4
berjalan normal.
Selama wawancara
Sesudah wawancara
ke ruangan kamarnya.
4. Sikap terhadap pemeriksa:
Kooperatif, di mana pasien mau diajak bekerja sama untuk menjawab pertanyaan
5. Pembicaraan:
A. Cara berbicara: spontan, volume bicara cukup.
B. Gangguan berbicara: tidak ada gangguan bicara
: Cepat
b. Stabilisasi
: Labil
c. Kedalaman
: Dalam
d. Skala diferensisasi
yang ditanyakan)
f. Pengendalian impuls : Kuat
5
g. Ekspresi
: Wajar
h. Dramatisasi
i. Empati
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi
: Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
tidak
menentu.
Dan
pasien
dapat
Melihat
mama
lauren
(pakar
spiritual)
datang
menghampirinya.
b. Ilusi
: (-)
c. Depersonalisasi
: (-)
d. Derealisasi
: (-)
: SMA
2. Pengetahuan umum
3. Kecerdasan
: Rata-rata
4. Konsentrasi
5. Orientasi
6
a. Waktu
d. Situasi
ruangan)
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang
Jangka pendek
Segera
7. Pikiran abstraktif
Persamaan : Baik (dapat memberitahukan persamaan apel dengan jeruk)
Perbedaan : Baik (pasien dapat mengetahui arti peribahasa dari tua-tua keladi)
Visuospasial : Baik (pada follow up pasien dapat menggambarkan arah jam dengan
tepat)
8. Bakat kreatif : Bermusik
9. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik (mampu mandi, BAB dan BAK sendiri)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktifitas
Kontinuitas
: tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Ingin bertemu dengan mantan wanita yang
disenanginya.
Waham :
F. PENGENDALIAN IMPULS
Kuat
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : Baik, pasien mengatakan tidak boleh memukul orang
walaupun saat marah
b. Uji daya nilai
: Belum di nilai
c. Daya reabilitas
H. TILIKAN :
Tilikan derajat 4 : Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya.
I. RELIABILITAS
Tidak dapat dipercaya
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum
: Baik
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tensi
: 120/90 mmHg
4. Nadi
: 80x/menit
5. Suhu badan
: 36C
6. Frekuensi pernafasan
: 20x/menit
7. Bentuk tubuh
Kepala
Mata
-/9
Mulut
Leher
Thorax
Abdomen
: Normal
8. Sistem kardiovaskuler
9. Sistem respiratorius
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII)
2. Gejala rangsang meningeal
3. Mata
4. Pupil
5. Ofthalmoscopy
6. Motorik
7. Sensibilitas
8. Sistim saraf vegetatif
9. Fungsi luhur
10. Gangguan khusus
V.
VI.
:
: dalam batas normal
: Fungsi Bahasa: baik
Fungsi memori (ingatan): baik
Fungsi orientasi: baik
: Tidak ditemukan gangguan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Lab, 04 Juli 2016
SGOT
: 42,1 U/l (<35 U/l)
SGPT
: 52,1U/I (<45 U/l)
IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA
10
(waham
kebesaran), pasien juga merasa diperhatikan terus menerus dan disukai oleh wanita
bernama maya (waham kejar), pasien merasa terus ada yang memperhatikannya
ketika berbicara (waham curiga).
Dari wawancara dengan pasien diperoleh bahwa pasien dapat mengingat
namanya dengan benar dan mampu mengingat usianya dengan baik. Pasien memiliki
fungsi kognisi yang baik karena mampu menjawab perkalian 5x4 dan mampu
menyebutkan makanan apa saja yang dimakan sebelumnya, tilikan derajat 5 karena
pasien mengaku dirinya sakit dan mengetahui factor-faktor yang menyebabkan
penyakitnya tapi kurangnya tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya. Orientasi
tempat, waktu, orang maupun situasi juga tidak terdapat gangguan. Uji daya nilai dan
daya nilai sosial juga tidak ditemukan adanya gangguan.
Dari hasil pemeriksaan psikiatrik didapatkan seorang laki-laki, penampilan
sesuai usianya. Perawatan diri tampak baik. Kecerdasan pasien rata-rata dengan taraf
pendidikan tidak sampai tamat SD. Sebelum wawancara pasien tampak tenang,
senyum-senyum dan cara berjalan normal. Saat wawancara kooperatif. Mood eutym
dengan afek serasi dan luas, dari proses pikir pasien inkoheren, dan spontan. Didapati
11
adanya halusinasi auditorik, visual, juga terdapat waham kebesaran dan waham kejar.
Dari pemeriksaan status internus dan neurologikus tidak ditemukan kelainan. Pada
pemeriksaan lab dalam batas normal.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Susunan formulasi diagnostik ini berdasarkan dengan penemuan bermakna dengan urutan
untuk evaluasi multiaksial, sebagai berikut:
Aksis 1:
Berdasarkan iktisar penemuan bermakna, pasien pada kasus ini dapat dinyatakan mengalami:
1. Gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan pada pikiran dan perilaku yang
menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan dalam
kehidupan sehari-hari (hendaya)
2. Gangguan jiwa ini termasuk gangguan mental non-organik/GMNO, karena
3. Gangguan kejiwaan ini akibat dari penggunaan zat psikoaktif tidak ada (-)
4. GMNO ini termasuk golongan skizofrenia karena memnuhi kriteria umum dari
diagnosis skizofrenia yaitu berupa adanya halusinasi auditorik karena mendengar
ada yang memberitahu pasien dia memiliki kembaran, salah satu keturunan dari
animasi mortal combat dan mempunyai hubungan keluarga dengan mama lauren.
Selain itu juga ada halusinasi visual dan auditorik. Dan adanya gejala tersebut
berlangsung dalam kurun waktu lebih dari 1 bulan.
5. Menurut PPDGJ, pasien ini mengalami Skizofrenia Paranoid (F20.1) karena:
Onset yang dimulai antara usia 20- tahun
Terdapat waham curiga, halusinasi visual dan dengar, agresivitas
Terdapat riwayat gangguan sejak 15 tahun yang lalu
Differential Diagnosis (Diagnosa Banding)
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia (F23.1)
Onset mungkin akut dalam keadaan psikotik dalam 4 hari.
Terdapat waham curiga, halusinasi visual, agresivitas
Digugurkan karena: Terdapat riwayat gejala serupa 15 tahun yang lalu
Gangguan Waham (F22.0)
Gejala waham paling mencolok
Tidak terdapat halusinasi auditorik
Tidak ada waham dikendalikan, siar pikiran, dan penumpulan afek
Digugurkan karena: Gejala afek depresif tidak jelas
Aksis II
: Gangguan keperibadian dan Retardasi Mental
Tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III
: Kondisi medis umum
12
IX.
PROGNOSIS
Kesimpulan prognosis
- ad vitam
: dubia ad bonam
- ad functionam : dubia ad malam
- ad sanationam : dubia ad malam
X.
XI.
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : tidak ditemukan kelainan fisik
Psikologi/psikiatrik : waham kebesaran, waham kejar halusinasi auditorik dan
visual
Sosial/keluarga : Tidak ditemukan kelainan dalam kehidupan sosial/keluarga
TERAPI
1. Psikofarmaka
R/ Haloperidol 5 mg Tab No X
S 2 dd tab 1
---------------------------------------------Pro: Tn. YA
Umur: 36 tahun
2. Psikoterapi suportif
-
kambuh
mengajar memberi bimbingan cara berhubungan yang baik antar manusia.
3. Edukasi keluarga
Edukasi mengenai penyakit
Edukasi keluarga agar belajar menerima kondisi pasien
13
XII.
LAMPIRAN
Follow Up
12 Juli 2016 (Rabu), 10.00 WIB
T: kamu tau ini dimana?
J: tau dok, di rumah sakit jiwa
T : tau kenapa kamu dibawa kesini?
J : gatau dok
Intepretasi: insight of illness partial
T: kamu pernah dengar ada suara bisikan ga? Tapi gaada orangnya
J : ada dok, mereka bilang saya tuh punya kembaran
Intepretasi: halusinasi auditorik
T : kamu pernah keturunan apa ?
J : saya itu keturunan korea selatan dan german tapi kakek saya itu kane dok itu yang raja di
mortal kombat.
Interpretasi: waham kebesaran
13 Juli 2016 (jumat), 14.00 WIB
T: kamu ada keluhan ga hari ini?
J: ada dok, saya didatangi sama mama lauren
T : mau apa dia?
J : dia bilang saya itu keturunan dia jadi saya bisa baca pikiran orang
Intepretasi: halusinasi visual
14 Juli 2016 (Sabtu), 10.00 WIB
T: gimana apa yang kamu rasain hari ini?
J: saya di bilangin orang kalo punya 6 kembaran, ibu saya di kasih minum peju sama ayah
kedua saa terus dia hamil 6 kembaran saya itu. Dan saya kemaren ketemu dina dini 2 adik
kembar saya yang kembar di indomaret
T : kamu ngobrol sama mereka ?
J : gak saya cuma liat aja, mereka berdua pake jilbab panjang, cantik.
Intepretasi: halusinasi visual
T : kamu kenapa nengok-nengok gitu?
J : iya soalnya saya ngerasa bapak itu ngeliatin saya terus ngomongin saya dok.
Intepretasi : waham curiga
14