Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama

: Putri Amalia Alyani Suhri

Stambuk

: 10542 0319 11

Judul Lapsus

: Gangguan Bipolar

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Februari 2016


Pembimbing

dr. Novry RHB, Sp.KJ

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan hamba-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaika laporan kasus ini dengan judul Gangguan bipolar
Tugas ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
Berbagai hambatan dialami dalam penyusunan tugas referat dan laporan kasus
ini. Namun berkat bantuan saran, kritikan, dan motivasi dari pembimbing serta temanteman sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih banyak kepada dr. Novry
RHB , Sp.KJ, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tekun
dan sabar dalam membimbing, memberikan arahan dan koreksi selama proses
penyusunan tugas ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari yang diharapkan
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran
demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini.
Semoga laporan kasus bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis secara
khusus.
Makassar, Februari 2016

Penulis

LAPORAN KASUS

I.

RIWAYAT PSIKIATRI
Tanggal Pemeriksaan
I.1.

I.2.

: 23-02-2016

Data Identifikasi
Nama

: Tn Nasaruddin

Umur

: 54 Tahun

TTL

: 11 Desember 1962

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Asrama Polisi Tello baru, Blok D no. 21

Status Pernikahan

: Sudah menikah

Keluhan Utama
Gelisah

I.3.

Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang pasien Laki-laki 54 tahun datang ke Poli Jiwa RS Tk.II
Pelamonia untuk melakukan kontrol rutin tiap bulannya. Pasien pernah
masuk RS dengan keluhan gelisah yang dialami sejak 2 tahun yang lalu
yaitu pada tahun 2014. Pasien merasa gelisah, selalu bernyanyi sendiri,
sulit diatur dan sulit mengontrol emosi. Terkadang pasien senang dan
gembira tanpa ada alasan yang jelas, pasien juga mudah marah pada hal-hal
3

yang kecil. Pasien juga mengalami gangguan tidur, terkadang pasien tidur
diatas jam 10. Namun, jika pasien minum obat teratur, pasien dapat
langsung tertidur sekitar jam 8 9 malam. Yang dilakukan pasien jika tidak
tidur yaitu mondar-mandir keliling rumah dan bernyanyi sendiri. Nafsu
makan pasien baik, pasien makan 3 kali sehari. Pasien pernah keluar dari
rumah sakit dengan keadaan tenang dan tidak gelisah lagi. Kemudian
kembali bekerja seperti sedia kala, sudah tidak bernyanyi sendiri lagi,
emosi cukup dapat terkontrol. Namun masuk ke perawatan lagi pada tahun
2015 dengan keluhan yang sama. Dan keluar rumah sakit dengan keadaan
tenang.
Kini, pasien datang untuk kontrol tiap bulannya. Pasien tidak begitu
gelisah seperti sebelumnya. Namun, pasien mudah tersinggung dan masih
sulit mengontrol emosi sehingga menyebabkan komunikasi dengan orang
sekitarnya terganggu. Pasien terus-terus saja mengeluhkan bahwa dia
mempunyai penyakit. Tapi, dia juga tidak mengetahui dengan jelas apa
penyakitnya. Pasien rajin minum obat yang diberikan oleh dokter. Pasien
tidur dengan teratur dan makan dengan teratur. Pasien saat ini mengeluhkan
ada nyeri pada betis kiri bagian belakang, yang dirasakan kira-kira sejak
satu minggu terakhir dan ini bukan pertama kalinya pasien merasakan nyeri
pada betis kiri tersebut. Pasien kini telah bekerja seperti biasa.
Hendaya / Disfungsi :
Hendaya sosial
Hendaya pekerjaan
Hendaya waktu senggang

: (+)
: (-)
: (-)

Faktor stressor psikososial :


Tidak jelas

I.4.

Riwayat Gangguan Sebelumnya.

Riwayat Penyakit Dulu


Trauma
(-)
Infeksi
(-)
Kejang
(-)

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif :


Merokok
(+)
Alkohol
(-)
Obat - obatan (-)

I.5.

Riwayat Gangguan Psikiatrik Sebelumnya


Pasien telah rutin berobat di poli jiwa sejak 2 tahun terakhir . Pasien
juga sudah berulang kali sempat di rawat inap di perawatan seruni.

I.6.

Riwayat Kehidupan Pribadi


a. Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien lahir normal di rumah dan dibantu oleh Dukun
b. Masa Kanak Awal (1 s/d usia 3 tahun)
Interaksi ibu dan anak baik selama pemberian makan, latihan buang air
(toilet training) baik. Pertumbuhan dan perkembangan normal sesuai
usianya
c. Masa Kanak Pertengahan ( 3 11 tahun)
5

Pertumbuhan dan perkembangan normal seperti teman seusianya.


d. Masa Kanak Akhir (Pubertas s/d remaja)
Pertumbuhan dan perkembangan normal seperti teman seusianya.
e. Masa Dewasa

Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang PNS Kodam sejak tahun 1990

Riwayat Perkawinan
Sudah menikah dan memiliki 2 orang anak

Riwayat Militer
Diklatsarmil

Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir STM/SMA

Riwayat Keagamaan
Pasien

beragama

Islam

dan

rutin

melaksanakan

ibadah

keagamaannya

Riwayat Aktivitas Sosial


Pasien adalah orang yang cukup aktif dalam kegiatan sosial di
sekitar lingkungannya.

Situasi hidup sekarang


Pasien tinggal bersama Istri dan 2 orang anaknya

Riwayat Hukum

Pasien tidak pernah tersngkut masalah hukum

Riwayat Psikoseksual
Tidak ada

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 2 dari 7 bersaudara (lk,lk,pr,lk,lk,lk,lk)
Pasien telah menikah dan memiliki 2 orang anak (pr,lk)
Hubungan dengan keluarga baik
Tidak ada keluarga yang memiliki gangguan yang sama

Mimpi, khayalan dan nilai hidup


Ingin sembuh dan bekerja seperti sedia kala.

II.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


II.1.

Gambaran Umum

Penampilan
Seorang Laki-laki memakai pakaian dinas berwarna cokelat, baju
berwarna coklat muda dan celana berwarna cokelat tua. Sepatu

II.2.

berwarna hitam. Pakaian tampak rapi dan perawatan diri cukup.


Kesadaran
Terganggu
Perilaku dan aktivitas Psikomotor
Agitasi
Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif

Keadaan afektif

Mood

: Hipertimia
7

Afek
Keserasian
Empati

: labil
: tidak serasi
: Tidak dapat dirabarasakan

II.3.

Verbalisasi

: Logorhea

II.4.

Fungsi Intelektual (Kognitif)

1) Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai


2) Orientasi
Waktu

Tempat

Orang

: Baik
: Baik
: Baik

3) Daya ingat

Jangka Panjang

: Cukup

Jangka Sedang

: Cukup

Jangka Pendek

: Baik

4) Konsentrasi dan Perhatian

: Cukup

5) Pikiran Abstrak

: Baik

6) Bakat Kreatif

: Tidak diketahui

7) Kemampuan Menolong Diri Sendiri : Cukup


II.5.

Gangguan Persepsi

1)

Halusinasi

: Tidak ada

2)

Ilusi

3)

Depersonalisasi

: Tidak ada
: Tidak ada
8

4)

Derealisasi
II.6.

: Tidak ada

Pikiran

1) Bentuk pikir
2) Arus pikir
3) Isi pikir
II.7.

Pengendalian Impuls : Terganggu

II.8.

Daya Nilai dan Tilikan

Norma sosial

: Cukup

Uji daya nilai

: Cukup

Penilaian realitas : Cukup

Tilikan

II.9.

III.

: Tidak realistik
: Flight of idea
: preokupasi

: Tilikan 2, yaitu Ambivalensi terhadap penyakitnya

Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LANJUTAN


Status Internus

Keadaan umum
: Baik
Tanda Vital :
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Pemeriksaan Fisik :
Kepala
Thorax
Cor

: 120/80 mmHg
: 80 x/menit
: 20 x/ menit
: 36,7 C
: Konjungtiva anemis (-/-)
: Bunyi pernapasan vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)
: Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-),

HR 80 x/ menit (palpitasi)
9

Abdomen

: Inspeksi normal, Organomegali (-), Nyeri tekan (-),

Peristaltik (+) normal


Status Neurologis

IV.

: GCS E4M6V5(Compos mentis)

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Seorang pasien Laki-laki 54 tahun datang ke Poli Jiwa RS Tk.II
Pelamonia untuk melakukan kontrol rutin tiap bulannya. Pasien pernah
masuk RS dengan keluhan gelisah yang dialami sejak 2 tahun yang lalu
yaitu pada tahun 2014. Pasien merasa gelisah, selalu bernyanyi sendiri,
sulit diatur dan sulit mengontrol emosi. Terkadang pasien senang dan
gembira tanpa ada alasan yang jelas, pasien juga mudah marah pada hal-hal
yang kecil. Pasien juga mengalami gangguan tidur, terkadang pasien tidur
diatas jam 10. Namun, jika pasien minum obat teratur, pasien dapat
langsung tertidur sekitar jam 8 9 malam. Yang dilakukan pasien jika tidak
tidur yaitu mondar-mandir keliling rumah dan bernyanyi sendiri. Nafsu
makan pasien baik, pasien makan 3 kali sehari. Pasien pernah keluar dari
rumah sakit dengan keadaan tenang dan tidak gelisah lagi. Kemudian
kembali bekerja seperti sedia kala, sudah tidak bernyanyi sendiri lagi,
emosi cukup dapat terkontrol. Namun masuk ke perawatan lagi pada tahun
2015 dengan keluhan yang sama. Dan keluar rumah sakit dengan keadaan
tenang.
Kini, pasien datang untuk kontrol tiap bulannya. Pasien tidak begitu
gelisah seperti sebelumnya. Namun, pasien mudah tersinggung dan masih
sulit mengontrol emosi sehingga menyebabkan komunikasi dengan orang
10

sekitarnya terganggu. Pasien terus-terus saja mengeluhkan bahwa dia


mempunyai penyakit. Tapi, dia juga tidak mengetahui dengan jelas apa
penyakitnya. Pasien rajin minum obat yang diberikan oleh dokter. Pasien
tidur dengan teratur dan makan dengan teratur. Pasien saat ini mengeluhkan
ada nyeri pada betis kiri bagian belakang, yang dirasakan kira-kira sejak
satu minggu terakhir. dan ini bukan pertama kalinya pasien merasakan
nyeri pada betis kiri tersebut. Pasien kini telah bekerja seperti biasa.
Hendaya / Disfungsi :
Hendaya sosial
Hendaya pekerjaan
Hendaya waktu senggang
Seorang Laki-laki memakai

: (+)
: (-)
: (-)
pakaian dinas berwarna cokelat, baju berwarna coklat

muda dan celana berwarna cokelat tua. Sepatu berwarna hitam. Pakaian tampak
rapi dan perawatan diri cukup.
Kesadaran terganggu. Pasien tampak agitasi dan kooperatif saat
autoanamnesis.
Keadaan afektif pasien dalam hal ini mood Hipertimia, afek labil,
keserasian tidak serasi, empati Tidak dapat dirabarasakan. Gaya bicara Logorhea .
Fungsi intelektual baik. Gangguan persepsi pasien tidak ada. Bentuk pikir tidak
realistik, Arus pikir Flight of idea. Gangguan Isi pikir berupa preokupasi. Norma
sosial, uji daya nilai dan penilaian realitas cukup. Pasien ambivalensi terhadap
penyakitnya. Taraf dapat dipercaya.
V.

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (BERDASARKAN PPDGJ III)


AKSIS 1
Berdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis dan penilaian status mental
didapatkan gejala klinis yaitu gelisah. pasien selalu bernyanyi sendiri, sulit diatur
11

dan sulit mengontrol emosi yang terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu. Hal ini bukan
yang pertama kalinya. Ditemukannya flight of idea pada pemeriksaan status
mental. Pasien memang sering konsultasi ke poli jiwa karena gangguan tersebut.
Dari gejala yang ditunjukkan pasien, bahwa pasien sudah beberapa kali
pernah mengalami gejala ini di masa lampau, artinya gangguan ini bersifat
berulang dengan afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu yaitu berupa
Peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas. Dimana, pernah
terdapat adanya flight of idea, afek yang meningkat, dan psikomotor yang
meningkat menandakan mania. Diantara episode mania tersebut terdapat
penyembuhan sempurna Yang dimana, pasien pernah dipulangkan dengan keadaan
psikomotor tenang. Hal ini merupakan khas dari Gangguan afektif bipolar.
Pada pasien ini, kini sudah kembali bekerja seperti biasa namun masih ada
hendaya sosial Karena emosi pasien yang terkadang sulit di kontrol. Tidak
ditemukan adanya waham ataupun halusinasi pada pasien. Sesuai dengan PPDGJ
III Maka pasien tersebut di diagnosis sebagai Gangguan Afektif bipolar, episode
kini hipomanik (F31.0)
AKSIS II
: Dari hasil alloanamnesis, autoanamnesis dan pemeriksaan status
mental, didapatkan ciri kepribadian yang tidak khas.
AKSIS III
: Tidak ada
AKSIS IV
: Tidak jelas
AKSIS V
: GAF Scale 60 51 gejala sedang (moderate) dissabilitas sedang.

VI.

PROGNOSIS
Banyak studi mengenai perjalanan gangguan dan prognosis gangguan mood
menyimpulkan secara umum bahwa gangguan mood cenderung memiliki
perjalanan gangguan yang lama dan juga pasien cenderung kambuh

12

Pada pasien, hal ini sudah terjadi berulang dengan perjalanan gangguan yang lama,
sehingga kekambuhan harus di antisipasi.

VII.

RENCANA TERAPI
1) Psikofarmaka

Na. Divalproex 250 mg 3x1

Chlorpromazine 100 mg 0-0-1

Haloperidol 1,5 mg 3x1

THP 2 mg 3x1

Metil prednisolon 4 mg 3x1

Natrium diklofenak 2x1

2) Psikoterapi

Terapi Kognitif - Perilaku


Jenis psikoterapi yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku pasien
dengan cara mengubah pikiran kognitif irasional yang menyebabkan
respons perilaku maladaptif
Family terapi
Memberikan masukan dan penjelasan kepada keluarga pasien dan orangorang terdekat pasien serta lingkungannya tentang keadaan yang dialami
pasien, sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif

13

sehingga membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan


kunjungan berkala.

VIII. DISKUSI
Gangguan bipolar dulunya dikenal sebagai gangguan manik depresif, yaitu gangguan
kronik dari regulasi mood yang dihasilkan pada episode depresi dan mania. Gejala
psikotik mungkin muncul pada kutub depresi atau mania. Seperti pada depresi mayor
(unipolar), gangguan bipolar kemungkinan dipengaruhi oleh penyakit medis atau
penyalahgunaan zat. Tidak seperti depresi mayor, hampir seluruh pasien dari kasus
gangguan bipolar cenderung mengalami episode depresi dan manik dalam kehidupannya.
Gangguan bipolar menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental DisordersText Revision edisi ke-4 (DSM-IV-TR) adalah gangguan mood yang terdiri dari paling
sedikit satu episode manik, hipomanik atau campuran yang biasanya disertai dengan
adanya riwayat episode depresi mayor
Menurut PPDGJ III Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurangkurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada
waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energy dan aktivitas
(mania atau hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan
energi dan aktivitas (depresi). Yang khas adalah bahwa biasanya ada episode
penyembuhan sempurna antara episode. Pasien memiliki riwayat afek yang meningkat,
psikomotor yang meningkat dan flight of idea menandakan pasien mengalami episode
mania. Hal ini terjadi lebih dari satu kali.

14

Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik episode sekarang harus


memenuhi kriteria untuk hipomania yaitu Derajat gangguan yang lebih ringan dari
mania, afek yang meninggi atau berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap
selama sekurang kurangnya beberapa hari berturut turut, pada suatu derajat
intensitas dan yang bertahan melebihi apa yang digambarkan bagi siklotimia, dan
tidak disertai halusinasi atau waham. Pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan
aktivitas sosial memang sesuai dengan diagnosis hipomania, akan tetapi bila
kakacauan itu berat atau menyeluruh, maka diagnosis mania harus ditegakkan.

15

AUTOANAMNESIS TANGGAL 23 FEBRUARI 2016


Dokter Muda (DM), Pasien (P)

DM

: Assalamu alaikum bapak, Perkenalkan saya putri dokter muda yang bertugas di
sini

DM

: Siapa nama bapak ?

: Nasaruddin

DM

: bapak lahir tanggal berapa ?

: tanggal 11, bulan 12, tahun 1962

DM

: apakah bapak sudah berkeluarga ?

: iya. Saya sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak. Yang pertama

perempuan, yang kedua laki-laki. Dua-duanya sementara kuliah.


DM

: apa pekerjaannya bapak?

: PNS

DM

: dimana alamatnya bapak?

: Aspol tello baru, blok D 21

DM

: maaf bapak, nomor handphonenya bapak?

: 082187577xxx

DM

: kalau boleh saya tahu, apa keluhan bapak berobat di poli jiwa ini?

: saya datang kontrol, tiap bulan memang begitu. Rutin disini saya kontrol.
16

DM

: keluhannya apa bapak?

: dulu itu saya suka menyanyi-nyanyi sendiri. Dan juga saya susah tidur.

DM

: memangnya kenapa bapak suka bernyanyi sendiri?

: menyanyi-nyanyi saja, sekedar suka saja, tidak tahu juga kenapa.

DM

: apakah nyanyiannya bapak keras sampai mengganggu orang lain?

: kurang tahu juga. Mungkin saja. Karena saya pernah sampai dirawat inap disini.

DM

: kapan awalnya bapak pernah di rawat inap disini?

: sekitar tahun 2015eh2014 kalau tidak salah.

DM

: bulan berapa itu bapak?

: saya tidak ingat juga, soalnya sudah lama, saya lupa.

DM

: bapak sekali itu saja di rawat inap?

: sudah sering memang saya di rawat inap.

DM

: kalau di rawat inap biasanya berapa lama bapak di rumah sakit?

: kira-kira 1 minggu lebih biasanya, tidak sampai 2 minggulah

DM

: siapa yang bawa bapak ke rumah sakit waktu itu pak?

: keluarga, saudara-saudara saya, om, tante.

DM

: bapak kalo menyanyi, lagu yang di nyanyikan lagu apa?

: yaa.. lagu-lagu lama, banyak itu lagu lama yang bagus. Film-film lama juga
bagus-bagus.

DM

: bapak tadi bilang susah tidur, kenapa memang bapak susah tidur?

: kurang tau juga. Susah saja tidur.

DM

: apakah ada yang di pikirkan bapak sampai tidak bisa tidur?

17

: Tidak ada. Tapi namanyanya manusia pasti berpikir ya. Kalo tidak berpikir bukan
manusia namanya, lebih baik mati saja.

DM

: jadi bapak biasanya tidur jam berapa?

: sekarang jam 8 atau 9 sudah tidur, dulu-dulu diatas jam 10 baru bisa tidur. Karena
sekarang saya minum obat.

DM

: jadi kalo bapak tidak minum obat susah tidur?

: iya biasanya diatas jam 10 baru bisa tidur.

DM

: apa yang dilakukan bapak kalau susah tidur ?

: ya mondar-mandir saja, menyanyi-nyanyi.

DM

: kalau sekarang bapak masih suka menyanyi sendiri ?

: sudah tidak pernah lagi, karena mungkin saya rajin minum obat.

DM

: kalau boleh tahu, apakah bapak mendengar bisikan-bisikan?

: tidak ada. Tidak pernah saya dengar bisikan-bisikan

DM

: kalau melihat atau merasakan sesuatu yang aneh?

: tidak ada. Tidak pernah juga saya lihat atau rasakan sesuatu yang aneh.

DM

: apa kelebihannya bapak kalau saya boleh tahu?

: kerja kantoran saja.

DM

: bapak apa bedanya kepala dan kelapa?

: kepala pada manusia, kalau kelapa buah-buahan

DM

: persamaannya bapak?

: sama-sama bulat.

DM

: apa yang dilakukan pagi ini bapak?

: mandi, sarapan.

18

DM

: bapak, coba ulangi angka yang saya sebutkan 763219?

:7632..1..9

DM

: bapak sekarang sudah aktif bekerja lagikah?

: iya. Ini saya pakai baju dinas. Dulu waktu di opname saya sempat tidak bekerja.

DM

: bapak anak ke berapa dari berapa bersaudara?

: anak ke-2 dari 7 bersaudara, yang ketiga perempuan, sisanya laki-laki.

DM

: bagaimana perasaan bapak hari ini?

: yah.. baik sekali.

DM

: ada keluhannya bapak?

: ini sakit betis kiri saya, sudah kira-kira 1 minggu ini.

DM

: Baru pertama kali bapak?

: sudah sering saya begini.

DM

: semoga lekas sembuh bapak, terimakasih atas waktunya.

: iya sama-sama.

19

Anda mungkin juga menyukai