Anda di halaman 1dari 39

Daun Ciplukan

Nama Latin: Physalis angulata


Nama Lain(Sasak) : Dedes

Ciri-ciri :
Batang
Daun
Bunga
Buah

: Berongga dan bersegi tajam.


: Berbentuk bulat telur dengan ujungnya yang meruncing. tepi
daun kadang rata dan kadang tidak panjang daun 5 15 cm
dan lebar 2 10 cm.
: Terletak diketiak daun dengan tangkai tegak dan berwarna
keunguan dengan ujung bunga yang mengangguk.
: Buah buni didalamnya berbentuk bulat memanjang berukuran
antara 1,5 2 cm berwarna kekuningan jika masak.

Kandungan :
Zat yang terkandung dalam tanaman ciplukan : Chlorogenik acid, C27H44O-H2O,
Asam sitrun dan fisalin, Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin,
kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid.
Pada pohon ceplukan mengandung senyawa-senyawa aktif yang antara lain
saponin (pada tunas), flavonoid (daun dan tunas), polifenol, dan fisalin (buah),
Withangulatin A (buah), asam palmitat dan stearat (biji), alkaloid (akar),
Chlorogenik acid (batang dan daun), tannin (buah), kriptoxantin (buah), vitamin C
dan gula (buah).
Manfaat :
Ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus,
imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan,
analgesik, dan sitotoksik. Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan
racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti
tumor.
Cara Meramu Obat dari Ciplukan :

Khasiat
tanaman
herbal
ciplukan
sebagai
obat
tradisional
untuk mengobati berbagai
macam
penyakit
seperti:
1. Diabetes mellitus : Ambil pohon ciplukan yang sudah berbuah cabut sampai
akarnya, cuci bersih, layukan, setelah layu rebus dengan 3 gelas air hingga airnya
tinggal 1 gelas, saring dan diminum 1 x sehari.
2.
Sakit paru-paru, batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas),
gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis) : Ambillah pohon
ciplukan lengkap dari pohon, buah, daun, batang dan akarnya, cuci bersih, rebus
dengan 3 5 gelas air hingga mendidih, saring, minum 3 x sehari 1 gelas setiap
kali minum.
3. Ayan : Ambil 8 10 buitr buah ciplukan yang sudah masak. Dimakan setiap
hari secara rutin.
4. Borok dan bisul : untuk borok, ambil 1 genggam daun ciplukan tambah 2 sdm
air kapur sirih, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang
sakit.
Untuk Bisul: Ambil daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling
halus. Tempelkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.
5. Influenza dan Sakit Tenggorokan. Tumbuhan Ciplukan (semua bagian) yang
sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak
lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya
diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau
petunjuk resep.
Nama
Angelina
No. Absen
Kelas

: Denissa Henriette
: 6
: VII D

Rabbit

Rabbits are cute animals and have a thick hair. They have two eyes, four legs, two ears, and a tail.
Their hair has become the main attraction so many people buy rabbits because of their hair color
which is really fascinating. You can see a rabbit with a variety of different hair colors such as white,
black, brown, gray, and others. One of the most preferred color is white, because of white, rabbit
symbolized as a clean animal and absolutely adorable. Rabbit eye is very funny and most of them
are back. Some types even have a red color of eye. One of the types of rabbits that have red eyes
are Australian rabbits.
They have two long ears and even theirs can grow up to 10 cm. With their long ears, they could hear
better and know the voices of their predators when approaching. Rabbit ears look so funny and
sometimes moving up. Four feet they have are very strong, especially the hind feet because those
are used as a point for jump. Front feet have 5 fingers while the hind feet have 4 fingers. Using four
legs, they can run very fast and it makes them easier to run away from chasing predators.
They have an enough long body. They can grow between 20 to 50 cm with a weight between 0.4 kg
to 2 kg. They has a short tail. Their tails looks like a cotton ball because it is so short. A female rabbit
is pregnant for 30 days. Every birth, rabbits can deliver between 4 to 12 babies. This is why the

rabbit population continues to grow rapidly and they do not become an endangered species.
Females can mate since the age of 6 months, while the males when they reach the age of 7 months.
After mating, the females will then make their nests in the ground to deliver the babies.
Rabbit population continues to grow to this day due to the reproduction done consistently. Rabbits
even become an important element in the livestock business. Currently, they become pet and food
which are bought and sold continuously throughout the world.

Name
Angelina
No. Absen
Class

: Denissa Henriette
: 6
: VII D

Kelinci
Kelinci adalah hewan yang lucu dan mempunyai rambut lebat. Ia mempunyai dua mata, empat kaki,
dua telinga, dan sebuah ekor. Bulu kelinci yang lebat telah menjadi daya tarik tersendiri sehingga
banyak orang membeli kelinci karena warna rambutnya yang benar-benar mempesona. Anda bisa
melihat kelinci dengan berbagai warna rambut yang berbeda misalnya putih, hitam, cokelat, abuabu, dan warna campuran lainnya. Salah satu warna yang paling banyak disukai adalah putih,
karena dengan warna putih, kelinci seperti sebuah lambang hewan yang bersih dan benar-benar
menggemaskan. Mata kelinci sangatlah lucu dan berwarna hitam. Beberapa jenis kelinci bahkan
mempunyai warna merah. Salah satu jenis kelinci yang mempunyai mata merah adalah kelinci
Australia.
Telinga kelinci sangat panjang bahkan telinga mereka bisa tumbuh hingga 10 cm. Dengan telinga
yang panjang tersebut, mereka bisa mendengar secara lebih baik dan mengetahui suara-suara
predator yang mendekati mereka. Telinga kelinci terlihat lucu dan terkadang bergerak-gerak. Empat
kaki yang mereka miliki sangat kuat, terutama kaki belakang karena kaki tersebut digunakan
sebagai acuan untuk melompat. Kaki depan mempunyai 5 jari sementara kaki belakang mempunyai
4 jari. Menggunakan empat kakinya, kelinci bisa berlari sangat cepat dan hal tersebut
memudahkannya untuk kabur dari predator yang mengejar.
Kelinci mempunyai tubuh yang cukup panjang. Mereka bisa tumbuh antara 20 hingga 50 cm dengan
berat antara 0.4 kg hingga 2 kg. Kelinci mempunyai ekor yang pendek. Ekor mereka tampak seperti
sebuah bola kapas karena begitu pendek. Seekor kelinci betina akan mengandung anaknya selama
30 hari. Setiap melahirkan, kelinci bisa melahirkan antara 4 hingga 12 ekor kelinci. Inilah sebabnya
mengapa populasi kelinci terus berkembang pesat dan mereka tidak menjadi seekor hewan yang
terancam punah. Seekor kelinci betina bisa kawin sejak usia 6 bulan, sementara kelinci jantan ketika

ia mencapai usia 7 bulan. Setelah kawin, kelinci kemudian akan membuat sarang mereka di dalam
tanah untuk melahirkan.
Populasi kelinci hingga saat ini terus berkembang karena budidaya kelinci dilakukan secara
konsisten. Kelinci bahkan menjadi sebuah elemen penting dalam bisnis peternakan. Saat ini, kelinci
menjadi hewan peliharaan dan makanan yang diperjualbelikan di seluruh dunia.

28 Jenis Daun Tanaman Berkhasiat Obat


28 Jenis Daun Tanaman yang Berkhasiat Obat

Indonesia termasuk salah satu negara yang


Lebih dari 300 jenis tanaman potensial untuk

kaya berjenis-jenis tanaman obat.


dimanfaatkan sebagai ramuan obat.
Sebagian khasiat dari tanaman-tanaman itu sudah dibuktikan melalui uji Klinis dan hasilnya positif.

Tidak semua bagian dari tanaman obat bisa dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat. Misalnya,
tanaman jahe, kunyit, dan temulawak hanya bagian rimpang-nyalah yang berkhasiat. Nenas, jeruk
nipis, dan belimbing lebih banyak dimanfaatkan buahnya untuk obat. Bagian tanaman berguna
lainnya kulit batang, akar, biji, getah, dan daun.
Di antara bagian tanaman itu tampaknya daun merupakan bagian yang paling banyak dipakai.
Untuk mengenal lebih banyak lagi daun-daun berkhasiat obat, Berikut ini adalah 28 jenis tanaman
tersebut :
1. Daun Bakung

Nama latin : Crinum asiaticum


Nama Lain : Semur, dausa, pete, fete-fete
Deskripsi : Herba, tinggi sekitar 1,5 m. Daun tunggal, lanset, panjang 32 120 cm, lebar 3 10 cm,
tebal, tepi rata, pangkal daun tumpul dan ujung meruncing.
Khasiat : Peluruh keringat dan obat luka
Kandungan : Tiramin
Cara : Untuk obat luka, daun ditumbuk, dicampur madu dan dioleskan pada luka.
2. Daun Bayam Duri

Nama latin : Amaranthus spinosus


Nama Lain : Hayum keri, senggang cucuk, taruyak lakek
Deskripsi : Tanaman terna, berumur setahun, tinggi 0,41,5 m. Batang berduri. Daun tunggal,
tersusun tersebar di sekeliling batang. Bentuk daun bulat telur memanjang, ujung dan pang-kalnya
runcing. Daun berwarna hijau.
Khasiat : Obat radang saluran pernapasan, wasir, demam
Kandungan : Amarantin, rutin, kalium nitrat, piridoksin, zat besi, garam fosfat, vitamin A, C, dan K.
Cara : Seperempat genggam daun dicuci bersih, digiling dengan 3 sendok makan air masak dan
garam sedikit. Lumatan ini diperas dan disaring. Cairan diminum sehari 2 kali.
3. Daun Bunga Santan

Nama latin : Clitoria ternatea


Nama Lain :
Deskripsi : Tanaman merambat, berbunga biru. Daun majemuk bersirip, tepi rata, bentuk bulat telur.
Wama daun hijau
Khasiat : Obat bisul dan jerawat, obat pembasuh mata
Kandungan : Asam arachidic, linoleat, oleat, miristat, palmitat, dan stearat
Cara : Untuk membasuh mata digunakan rendaman daun

4. Daun Ciplukan

Nama latin: Physalis angulata


Nama Lain : Cecendet, kopok-kopokan, Ceplukan
Deskripsi : Tanaman perdu semusim, setinggi kurang lebih 1 meter. Berdaun tunggal, bulat telur
dengan ujung runcing. Panjang daun 525 cm, lebar 2,518 cm. Warna daun hijau.
Khasiat : Obat sakit tenggorok, batuk rejan, gondongan, dan bisul
Kandungan : Daun mengandung asam klorogenat, kulit buah mengandung C27H44O-H2O1 dan di
dalam bijinya ada elaidic acid
Cara : Untuk obat bisul, setengah genggam daun dicuci dan digiling halus. Tumbukan itu
ditempelkan di bisul dan sekelilingnya. Sedang untuk penyakit lain tidak cukup daunnya saja, namun
seluruh bagian tanaman sebanyak 915 gram direbus, dan airnya diminum
5. Daun Cincau

Nama latin : Cyclea barbata


Nama Lain : Camcao, Cingcau
Deskripsi : Tanaman terna membelit, tinggi sekitar 6 m. Daun tunggal, bentuk bulat perisai dengan
ujung runcing, pangkal tumpul, dan tepi rata. Permukaan daun berbulu, pertulangan menyirip, dan
warna hijau.
Khasiat : Obat radang lambung, tekanan darah tinggi, tifus dan demam
Kandungan : Polifenol, karbohidrat, saponin, flavonoida, dan lemak
Cara : Untuk obat radang lambung, 50 gram daun segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat.
Tambahkan 4 gelas air matang, kemudian diremas-remas, diperas dan disaring. Diamkan sampai
mengental dan tambahkan 5 diminum sehari 3 kali, pagi, siang, dan malam.
6. Daun Duduk

Nama latin : Desmodium triquetrum


Nama Lain : Genteng cangkeng
Deskripsi : Perdu menahun yang tumbuh tegak setinggi 0,51 m. la juga bisa menjalar sepanjang 3
m, bila ada sesuatu yang dijalari. Daunnya tunggal, lonjong dengan ujung runcing, tersusun
berseling pada batang. Panjang daun 1012 cm, lebar 1,52 cm. Warnanya cokelat hingga hijau
tua.
Khasiat : Obat wasir dan sakit pinggang
Kandungan : Asam kersik, kalium, dan tanin

Cara : Untuk obat wasir, daun lebih dahulu dikeringkan dan ditumbuk menjadi serbuk kasar. Serbuk
sebanyak 1520 gram diseduh dengan 300 cc air panas hingga arut, lalu diminum seluruhnya.
Sehari cukup satu gelas
7. Daun Encok

Nama latin : Plumbago zeylanica


Nama Lain : Ki Encok, kareka, oporio
Deskripsi : Tanaman perdu tahunan, tinggi kurang lebih 2 m. Daun tunggal, tersusun berselangseling di batang. Tepi rata, permukaan licin. Ukuran daun panjang 37 cm, lebar 23 cm. Warna
hijau
Khasiat : Obat encok dan penihg
Kandungan: Saponin, flavonoid, dan polifenol.
Cara : Kurang lebih 15 gram daun segar ditambah satu sendok makan kapur ditumbuk hingga
lumat, lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit
8. Daun Jintan

Nama latin : Coleus amboinicus


Nama Lain : Ajiran, daun kambing, kutu etu, daun jinten
Deskripsi : Tanaman semak semusim, menjalar. Daun hijau muda, berdaging, bersifat mudah patah.
Tepi daun beringgit Panjang 6,57 cm, lebar 5,56,5 cm
Khasiat : Obat sariawan, batuk, perut mulas, dan sakit gigi
Kandungan : Minyak asiri, saponin, flavonoid, dan polifenol
Cara : Tujuh lembar daun dicuci, dikunyah perlahan, dan cairannya ditelan
9. Daun Katuk

Nama latin : Sauropus androgynus


Nama Lain : Karekur, simani, cengkok manis
Deskripsi : Tanaman perdu setinggi 2,55 m. Daun majemuk.
ujung lancip, dan pangkalnya tumpul. Tepinya rata. Warna hijau
Khasiat : Melancarkan ASI, obat demam, bisul, dan borok

Anak daun berbentuk bulat telur,

Kandungan : Saponin, flavonoid, dan tanin


Cara : Biasa dikonsumsi sebagai sayuran. Untuk melancarkan ASI disiapkan 300 gram daun segar,
direbus dengan 1,5 gelas air selama 15 menit. Setelah ebusan dingin disaring dan diminum
semuanya.
10. Daun Lidah Buaya

Nama latin : Aloe barbadensis


Nama Lain : Aloe vera
Deskripsi : Terna tegak berumur tahunan, tingginya 3050 cm. Daun tunggal, berdaging tebal, dan
bergetah kuning. Bentuk daun memanjang dan ujungnya runcing. Tepi berduri. Panjang daun
mencapai 3050 cm, lebar 25 cm. Warna daunnya yang hijau muda dihiasi bercak-bercak putih
Khasiat : Penyubur rambut, obat sakit kulit, penyembuh luka, peredam rasa panas pada luka bakar
Kandungan : Aloin, barbaloin, polisakarida glukomanan, asam krisofan, dan enzim protease.
Cara : Daun tertua dipotong dan dibuang kulit terluarnya. Daging daun tersebut digosok-gosokkan
di kulit kepala
11. Daun Lidah Ular

Nama latin : Oldenlandia speciosa


Nama Lain : Kermah, keci, kremah
Deskripsi : Semak, menjalar, tinggi 2050 cm. Daun tunggal, tersusun berhadapan sepasangsepasang. Tepi daun rata, panjang 1,52 cm. Warna daun hijau dan ujung runcing
Khasiat : Obat tumor
Kandungan :
Cara : Daun 45 gram, dicampur akar lalang 15 gram, gula merah 100 gram, dan air 3.000 cc. Bahan
tersebut direbus hingga cairan tinggal 200 atau 300 cc. Air rebusan dibagi untuk 3 kali minum
12. Daun Lobelia

Nama latin : Lobelia inflata


Nama Lain :

Deskripsi : Semak, semusim, tinggi 1040 cm. Daun tunggal bentuk bulat telur, ujung dan pangkal
tumpul, tepi bergerigi. Tulang daun menyirip, warna hijau, panjang 35 cm, dan lebar 1,52,5 cm
Khasiat : Obat batuk dan obat sesak. napas
Kandungan : Alkaloid, tanin, dan flavonoida
Cara : Untuk obat batuk, dipakai 7 gram daun segar, direbus, dengan 1 gelas air selama 15 menit.
Kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
13. Daun Meniran

Nama latin : Phyllanthus niruri


Nama Lain :
Deskripsi : Tanaman terna, tumbuh pada tempat lembap dan berbatu, tumbuh tegak, tinggi sekitar
50 cm. Bercabang terpencar dengan daun majemuk berseling, bentuk bulat telur sampai
memanjang, ujung tumpul. Warna daun hijau tua, panjang 1,5 cm, lebar 7 mm, dan tepi daun rata
Khasiat : Obat sakit kuning, peluruh air seni, penambah nafsu makan, malaria, epilepsi, dan demam
Kandungan : Filantin, damar, tanin, kalium, dan mineral
Cara : Untuk obat malaria, 7 batang meniran lengkap ( akar, batang, daun dan bunga) dicuci dan
kemudian ditumbuk halus. Setelah ditumbuk, direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Hasil
rebusan disaring dan diminum 2 kali sehari.

14. Daun Nilam

Nama latin : Pogostemon cablin


Nama Lain : Dilem
Deskripsi : Tanaman semak, tinggi 12 m. Daun tunggal, tepi bergerigi, bulat telur. Tulang daun
menyirip, permukaan berbulu, panjang 67 cm, lebar 56 cm. Permukaan atas daun hijau,
sedangkan bawah hijau keunguan.
Khasiat : Obat disentri dan penghilang bau keringat
Kandungan : Minyak asiri
Cara : Untuk penghilang bau keringat, 100 gram daun segar dicuci, direbus dengan 10 liter air
selama 15 menit. Hasil rebusan digunakan untuk mandi.
15. Daun Patikan Kebo

Nama latin : Euphorbia hirta

Nama Lain : Biji kacang, nanangkaan, gendong anak, sosononga


Deskripsi : Herba, tinggi sekitar 50 cm, Daun tunggal, berhadapan, lanset, pangkal dan ujung
runcing. Tepi daun bergerigi, permukaan atas dan bawah berbulu, pertulangan menyirip, panjang 5
50 mm, lebar 0,71 mm, warna hijau keunguan
Khasiat : Anti inflamasi, peluruh air seni, obat batuk, dan sariawan
Kandungan : Myricyl alkohol, taraxerol, friedlin, betha amyrin, euforbol, triterpenoid eufol, tirukalol,
triaconthan, xanthormine, eufosterol, asam galik, flavoid, tanin
Cara : Untuk obat batuk, 20 gram daun segar dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15
menit. Hasil sebanyak 1/2 gelas, pagi dan sore hari.
16. Daun Pecut Kuda

Nama latin : Stachytarpheta jamaicensis


Nama Lain : Jarong, biron, karu menar, sekar laru
Deskripsi : Tanaman terna tahunan, tumbuh tegak, tinggi sekitar 50 cm. Daun letak berhadapan,
bentuk bulat telur, warna hijau, tepi bergerigi.
Khasiat : Obat infeksi dan batu saluran kencing, rematik, sakit tenggorokan, hepatitis A.
Kandungan : Glikosida dan alkaloid
Cara Penggunaan : Untuk hepatitis A, 510 batang (berikut daun dan bunga) direbus. Hasil
rebusan ditambah gula batu dan diminum 2 kali sehari
17. Daun Saga Telik

Nama latin : Abrus precatorius


Nama Lain : Thaga, seugew, kundi, kanderi, walipopo
Deskripsi : Tanaman terna membelit, merambat, panjang 2,5 m. Daun majemuk, berselang-seling.
Jumlah anak daun 818 pasang dengan bentuk bulat telur, warna hijau, ujung meruneing, dan
pangkal bulat. Tepi daun rata, panjang 625 mm, lebar 38 mm. Hati-hati dengan bijinya karena
tanaman ini termasuk ke dalam jenis tanaman beracun.
Khasiat : Obat sariawan, obat batuk dan radang tenggorokan
Kandungan : Alkaloid, seperti abralin, abrasin, abrin, precasine precatorine Selain itu juga
mengandung asam gallic, glycyrrhizin, metil salisilat, dan trigonelin
Cara : Untuk obat sariawan, 15 gram daun segar dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah 1/2
gelas air matang kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan diminum.
18. Daun Sambiloto

Nama latin : Andrographis paniculata


Nama Lain : Ki oray, takilo
Deskripsi : Herba semusim dengan ketinggian sampai 50 cm. Daun tunggal, memanjang, tersusun
bersilang berhadapan di batang. Daun berujung runcing, panjangnya 5 cm, lebar 1,5 cm. Warna
hijau agak mengkilap.
Khasiat : Obat TBC, batuk rejan, radang paru
Kandungan : Lakton dan flavonoid
Cara : Untuk mengobati TBC, daun kering ditumbuk hingga menjadi serbuk: Serbuk dicampur
dengan madu dan dibuat pil sebesar 0,5 cm. Tiap hari pil diminum 23 kali, dan setiap kali 1530
butir.
19. Daun Selasih

Nama latin : Ocimum basilicum


Nama Lain : Telasih, solanis
Deskripsi : Terna semusim, tegak, bercabang bagian atas, berbau harum, tinggi 5080 cm. Daun
tunggal berhadapan, bertangkai dengan panjang 0,52 cm, bentuk bulat telur sampai memanjang.
Permukaan daun berambut halus, tulang daun menyirip dan tepi bergerigi, panjang 3,57,5 cm,
lebar 1,52,5 cm dan warna hijau tua.
Khasiat : Obat demam dan sakit kepala, peluruh haid, peluruh air susu ibu, obat nyeri lambung, obat
gangguan percernaan, serta obat rematik.

Kandungan : Minyak asiri, seperti ocimene, alpha-pinene, eucalyptole, linalool; geraniol, eugenol
metil eter
Cara : Untuk obat demam, 15 gram daun segar direbus. Hasil rebusan diminum dua kali sehari, pagi
dan sore.
21. Daun Senggani.

21. Daun Senggani

Nama latin : Melastoma malabathricum


Nama Lain : Harendong, sendudok, kluruk, kemanden
Deskripsi : Tanaman perdu, tegak bercabang, tinggi sekitar 4 m. Daun tunggal, berhadapan,
bertangkai, bentuk bulat. telur sampai memanjang, warna hijau. Tepi daun rata, ujung dan pangkal
runcing, panjang 220 cm, lebar
Khasiat : Obat diare, disentri, hepatitis, melancarkan ASI, obat radang usus, sariawan
Kandungan : Tanin
Cara Menggunakan : Untuk obat diare, 2 gram daun segar dicuci, ditambah garam dapur
secukupnya. Kunyah daun tersebut dan airnya ditelan.
22. Daun Seribu

Nama latin : Achillea millefolium


Nama Lain :
Deskripsi : Tanaman terna, tingginya sampai 45 cm. Daunnya majemuk, menyirip ganda. Tepi daun
bercangap, ujung membulat atau tumpul, dan pangkal menyempit. Daun kecil-kecil, panjang 23,5
cm, lebar 14 cm.
Khasiat : Obat nyeri haid dan sakit perut.
Kandungan : Minyak asiri, saponin, flavonoid, dan polifenol.
Cara : Untuk nyeri haid, 20 gram daun segar, dicuci, direbus dengan segelas air selama 15 menit.
Setelah dingin rebusan disaring dan airnya diminum semua.
23. Daun Sirih

Nama latin : Piper betle


Nama Lain : Seureuh, cambai, belo
Deskripsi : Tanaman merambat. Daun bulat, memanjang. Pangkalnya berbentuk seperti jantung,
sedangkan ujungnya runcing. Tepi daun rata. Permukaannya licin serta berlekuk-lekuk oieh tulang
daun yang tersusun menyirip. Ukuran panjang 58 cm, lebar 25 cm.
Khasiat : Obat bronchitis, sariawan, keputihan, antiseptik, pengharum napas, dan deodoran.
Kandungan : Minyak asiri, kavikol, hidroksikavikol, kavibetol, alilpirokatekol, karvakrol, eugenol,
eugenol metil eter, psimen, sineol, kariofilen, kadinen, estragol, terpenena, seskuiterpena, fenil
propana, tanin, diastase, gula, dan pati.
Cara : Tujuh lembar daun ditambah sepotong gula batu direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
dan cairan tinggal satu gelas. Cairan ini diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/3 gelas.
24. Daun Tapak Liman

Nama latin : Elephantopus scaber


Nama Lain : Talpak lana, elephants foot
Deskripsi : Tanaman semak semusim, tingginya 60 75 cm. Daun tunggal berbentuk jorong, tepi
bergerigi dengan ujung tumpul. Ukuran daun panjang 1525 cm dan lebar 57 cm. Permukaan
daun kasap dan berbulu. Tulang daun menyirip. Warna daun hijau.
Khasiat : Obat sariawan, mencret, dan batuk.
Kandungan : Saponin, flavonoid, dan polifenol.
Cara : Untuk mengobati mencret digunakan 30 gram daun segar, dicuci, dan direbus dengan 2 gelas
air selama 15 menit. Air rebusannya diminum dua kali sehari pagi dan sore sebanyak
setengah gelas.
25. Daun Tempuh Wiyang

Nama latin : Emilia sonchifolia


Nama Lain : Patah kemudi, sandilan
Deskripsi : Herba, tegak setinggi kurang 40 cm. Daun tunggal berbentuk lanset. Ujung daun runcing
dan tepinya bertoreh. Panjang daun 314 cm, lebar 23,5 cm. Permukaan daun berbulu.
Khasiat : Obat peluruh air seni, mastitis, radang telinga, dan sariawan.
Kandungan : Kandungan: Saponin, flavonoid, dan polifenol.
Cara : Untuk peluruh air seni, 30 gram daun segar dicuci dan direbus dengan 2 gelas air selama 15
menit. Hasil rebusan diminum sehari 2 kali pagi dan sore.
26. Daun Tempuyung

Nama latin : Sonchus arvensis


Nama Lain : Galing, Field Sow Thistle

Deskripsi : Tanaman terna menahun, tingginya mencapai 12 meter. Daun tunggal, tersusun
melingkar membentuk roset. Daun tersebut lonjong dan lanset, bertepi rata, ujung runcing, dan
pangkal bertoreh. Panjang daun 550 cm, lebar 510 cm. Wamanya hijau.
Khasiat : Penghancur batu ginjal, peluruh air seni
Kandungan : Kalium, alfa lactucerol, manitol, inositol, silika, flavonoid, tarak-sasterol
Cara : Daun tempuyung segar 3 lembar direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih. Rebusan
dibiarkan sampai cairan tinggal separuh, lalu disaring dan diminum untuk sekali minum. Sehari perlu
diminum 3 kali.
27. Daun Ungu

Nama latin : Graptophyllum pictum


Nama Lain : Pudin, temen, handeleum, kadi-kadi, dongo-dongo
Deskripsi : Tanaman perdu, tinggi sekitar 2 m. Daun tunggal berhadapan, bentuk bulat telur, tepi
rata. Pertulangan daun menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 1525 cm, lebar 511 cm,
warna daun ungu sampai ungu tua.
Khasiat : Obat wasir
Kandungan : Saponin, flavonoid, dan tanin
Cara : Untuk obat wasir, 20 gram daun segar direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit. Hasil
rebusan setelah dingin disaring dan diminum dua kali sehari, pagi dan sore.
28. Daun Urat

Nama latin : Plantago major


Nama Lain : Torongoat, otot-ototan, sangkubah
Deskripsi : Tanaman terna semusim, pendek 650 cm. Daun tunggal, bulat telur sampai lanset,
pangkal meruncing dengan tangkai panjang. Permukaannya licin. Tulang daun tersusun
melengkung. Ukuran panjang 322 cm, lebar 120 cm, dan panjang tangkai 125 cm.
Khasiat : Peluruh air seni.
Kandungan : Kalium, glikosid aukubin.
Cara : Lima helai daun beserta akarnya dan 7 helai daun keji beling {Desmodium gangeticum)
direbus dengan 2 gelas hingga mendidih. Ini dibiarkan sampai air tinggal separuh lalu diminum.
Sehari 2 kali dan setiap kali dengan ramuan baru.

Read more: http://www.ngasih.com/2015/04/28/28-jenis-daun-tanaman-berkhasiatobat/4/#ixzz46u2yj5NF

30 Tanaman Apotik Hidup dan


Manfaatnya

1.Belimbing Wuluh: Bermanfaat untukmenyembuhkan gusi


berdarah, obat gondongan, obat Rematik, obat sariawan, obat sakit gigi, obat pagel
linu, obat penghilang panu, (obat batuk+garam).

2.Daun cingcau: Bermanfaat untuk mengobati sakit perut, hipertensi, demam,


mengendurkan otot, mengobati tumor ganas, kanker ginjal, antiradang, hipertensi,
vertigo, kolesterol dan maag yang kronis.

3.Daun Dewa (Gynura divaricata): Daun dewa sebagai obat analgesik (meredakan
rasa nyeri), anti Inflamasi (anti radang), melancarkan sirkulasi darah, menurunkan
tekanan darah tinggi, luka memar, pereda rasa nyerin, anti radang, menghentikan
pendarahan, penurun panas, kencing manis atau diabetes mellitus dan sebagai
pembersih racun dalam tubuh.

4.Sambiloto: Bermanfaat untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air


seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing
manis, dan terkena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat
menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air
rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan
penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.
10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya.

5.Beluntas: Tanaman ini berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu


melancarkan pencernaan, meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau
mulut, meredakan demam, nyeri tulang, sakit pinggang, dan keputihan. Kadar minyak
atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Escherechia coli.

6.Daun Jarak: Bermanfaat untuk menyembuhkan gatal-gatal, koreng, jamur pada kaki,
dan luka berdarah. Selain itu tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi
bengkak akibat terpukul, terkilir, dan rematik. Daun jarak pagar juga bisa digunakan
untuk mengatasi perut kembung pada anak. Dengan penggunaan yang hati-hati, daun
jarak pagar bahkan dapat digunakan sebagai obat pencahar ringan. Minyak yang
terbuat dari biji jarak, digunakan untuk mengatasi gangguan pada kulit, bengkak,
maupun terkilir.

7.Keji Beling: Bermanfaat sebagai obat disentri, diare (mencret), obat batu ginjal serta
dapat juga sebagai penurun kolesterol, mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau
semut hitam, mengatasi kencing manis, penyakit liver (sakit kuning), ambien (wasir) dan
maag.

8.Temu Lawak: Bermanfaat untuk anti inflamasi (anti radang), anti hepototoksik (anti
keracunan empedu), hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar
kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing),
dan menghilangkan nyeri sendi.

9.Kumis Kucing: Bermanfaat untuk mengobati encok, masuk angi, sembelit, radang
ginjal, batu ginjal, kencing manis, reumatik, menurunkan kadar glukosa darah. Kumis
kucing juga digunakan sebagai antibakteri.

10.Lidah Buaya: Bermanfaat mengobati diabetes mellitus, serangan jantung, radang


tenggorokan, ambeien, sembelit, penurun kadar gula darah, penyubur rambut, batuk
(yang membandel), radang tenggorokan, salit kepala, pusing, kejang pada anak, kurang
gizi, muntah darah, kencing manis, wasir, peluruh haid, luka terpukul, dan luka bakar.

11. Lidah Buaya


Deskripsi Singkat :
Dikenal dengan tanaman aleo vera sering sekali digunakan oleh pakar kecantikan untuk
menghilangkan jerawat, menjaga kesehatan bulu mata, memperkuat rambut dan menghilangkan
ketombe, menghilangkan flek hitam pada wajah dan menutup pori-pori wajah yang terlalu besar.
Selain itu, berbagaipenyakit juga dapat dicegah dan diobati dengan lidah buaya diantanyanya :
melancarkan peredaran darah, membantu mempercepat proses penyembuhan paska operasi,
menyembuhkan TBC Asma Batuk, anti peradangan dan menyembuhkan tekanan darah tinggi.
Salah Satu Manfaatnya :

Mempercepat proses penyembuhan pasca operasi adalah dengan mengambil 2 daun lidah
buaya kemudian dikupas kulit luarnya. Ambil dagingnya kemudian dipotong potong makan
begitu saja atau dapat dibuatkan sirup dengan rasa yang tidak manis.

Lidah Buaya
Averrhoa bilimbi L (Latin )
(Sasak)

Ciri-ciri :
Kandungan :
Manfaat :
Cara membuat :

Ciri-ciri, Manfaat dan Klasifikasi Lidah Buaya


By Gita Adi Saputra on September 17th, 2013 in Tanaman Obat

Lidah Buaya merupakan sejenis tumbuhan yang telah dikenal sejak beberapa ribu tahun yang lalu dan
dipakai sebagai obat penyubur rambut, penyembuh luka, dan juga sebagai perawatan kulit. Tumbuhan ini

bisa kita ditemukan dengan gampang di lokasi kering di Afrika. Lidah buaya memiliki nama latin Aloe
Vera atau Aloe barbadensis Milleer.

Lidah Buaya Ciri-ciri, Manfaat dan Klasifikasi Lidah Buaya

Bersamaan dengan perkembangan dari ilmu dan pengetahuan dan tehnologi, pemakaian tanaman lidah
buaya berkembang dan digunakan untuk bahan baku industri farmasi dan kosmetika, dan juga untuk
bahan makanan dan minuman kesehatan.
Umumnya, lidah buaya adalah satu dari 10 type tanaman terlaris didunia yang memiliki potensi untuk bisa
dikembangkan sebagai tanaman obat dan juga bahan baku industri.
Ciri-ciri dan Karakteristik Lidah Buaya
Liday Buaya Ciri-cirinya biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas atau baiasa di tanam di dalam
pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan tanaman hias. Daunnya agak runcing berupa taji, tidak
tipis, getas, pinggirnya bergerigi/ berduri kecil, permukaannya berbintik-bintik, panjangnya mencapai 1536 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya mencapai 60-90 cm, bunga berwarna kuning
kemerahan ( jingga ), Banyak di Afrika sisi Utara, Hindia Barat.
a. Batang Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tak terlihat di karenakan tertutup oleh
daun-daun yang rapat dan beberapa terbenam dlm tanah. Melewati batang ini dapat nampak tunas-tunas
yang setelah itu jadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga nampak dari batang melewati

celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga bisa disetek utk perbanyakan tanaman. Peremajaan
tanaman ini dikerjakan memangkas habis daun dan batangnya, lantas dari sisa tunggul batang ini dapat
nampak tunas-tunas baru atau anakan.
b. Daun Daun tanaman Aloe Vera berupa pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging
tidak tipis, tak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifaat sukulen ( banyak memiliki kandungan
air ) dan banyak memiliki kandungan getah atau lendir ( gel ) sbg bahan baku obat. Tanaman lidah buaya
tahan pada kekeringan di karenakan didalam daun banyak tersimpan cadangan air yang bisa digunakan
pada saat kekurangan air. Wujud daunnya mirip pedang dengan ujungnya meruncing, permukaan
daunnya dilapisi oleh lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun bisa meraih 50 75 cm, dengan
berat 0, 5 kg 1 kg, daun melingkar rapat di sekitar batang bersaf-saf.
c. Bunga Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berbentuk pipa yang mengumpul, keluar
dari ketiak daun. Bunga memiliki ukuran kecil, tersusun dalam rencanaian berupa tandan, dan
panjangnya dapat meraih 1 mtr.. Bunga umumnya nampak apabila ditanam di pegunungan. d. Akar Akar
tanaman Aloe Vera berbentuk akar serabut yang pendek dan ada di permukaan tanah. Panjang akar
berkisar pada 50 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menginginkan tanah yang subur dan
gembur dibagian atasnya.
Kandungan Vitamin dan Manfaat Lidah Buaya
Menurut hasil penelitian, tanaman ini kaya dapat kandungan zat-zat layaknya enzim, asam amino,
mineral, vit., polisakarida dan komponen lain yang amat berguna untuk kesehatan.
Disamping itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar ( 2002 ), lidah buaya bermanfaat sbg anti inflamasi,
anti jamur, anti bakteri dan menolong sistem pergantian sel. Di samping turunkan kandungan gula dlm
darah untuk pasien diabetes, mengontrol tekanan darah, merangsang kekebalan tubuh pada serangan
penyakit kanker, dan bisa dipakai sbg nutrisi pendukung penyakit kanker, pasien HIV/AIDS.
Di antara zat yang terdapat dlm lidah buaya yaitu aloe emodin, sbh senyawa organik dari golongan
antrokuinon yang mengaktivasi jenjang tanda insulin layaknya pencerap insulin-beta dan -substrat1,
fosfatidil inositol-3 kinase dan menambah laju sintesis glikogen hambat glikogen sintase kinase 3beta, 1
hingga amat bermanfaat utk kurangi rasio gula darah.
Di negara-negara Benua Amerika, Australia, dan juga Eropa, sekarang ini lidah buaya juga sudah
digunakan sbg bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.
Aloe vera/lidah buaya memiliki kandungan semua jenis vitami (Kecuali vitamin D), mineral yang
dibutuhkan utk fungsi enzim, saponin yang berperan sbg anti mikroba dan 20 dari 22 type asam amino.
Dlm pemakaiannya utk perawatan kulit, Aloe vera bisa menghilangkan jerawat pada muka, melembabkan
kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka, dan bisa mengurangi peradangan dan serta perbaikan
dan juga peremajaan kulit. Dengan bermacam manfaat yang terdapat dlm lidah buaya, pemakaiannya
kurang maksimal oleh penduduk yang cuma memanfaatkannya hanya untuk penyubur rambut

Manfaat Lidah Buaya Untuk Kesehatan


Lidah buaya di kenal sebagai tumbuhan yang kaya akan kandungan vitaminya (kecuali vitamin D).
Berdasarkan hal tersebut lidah buaya bisa di manfaatkan untuk menyembuhkan penyakit,misalnya saja
untuk Obat cacing, Penyembuh Luka bakar, Obat Bisul, Luka bernanah, Amandel, Sakit mata, Keseleo
dan, Kosmetik, serta Jerawa.

Anda mungkin juga menyukai