Anda di halaman 1dari 9

Ternak Lebah Madu

Ada beragam jenis lebah madu yang layak dibudidayakan. Di antaranya lebah dari jenis
lebah hutan (Apis dorsata), lebah lokal (Apis cerana), dan lebah unggul (Apis mellifera).
Lebah unggul, sesuai namanya, yang paling disenangi pasar. Jenis ini lebih produktif
dibandingkan lebah lokal, juga lebih jinak. Racun pada sengatnya sangat cocok untuk
pengobatan berbagai penyakit. Lebah yang dibudidayakan oleh kebanyakan peternak di
dunia ini awalnya berasal dari daratan Eropa.
Modal yang diperlukan dalam beternak lebah madu adalah pengetahuan dasar dalam
beternak lebah madu, investasi modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah
madu selama beberapa periode pemanenan termasuk alat-alat produksi dan koloni lebah
madu minimal 40 kotak idealnya adalah 100 kotak koloni lebah madu.
Pemilihan bibitLebah Madu jenis unggul
Ciri-ciri bibit lebah madu kwalitas super:
1. Mempunyai Ratu lebah yang secara fisik bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1
tahun
2. Jumlah dan kwalitas telor yang dihasilkan Ratu lebah banyak
3. Hasil panen lebih banyak baik hasil madu, bee pollen, royal jelly dan propolis
4. Larva lebah yang dihasilkan lebih segar
5. Lebah biasanya lebih agresif
Memperbanyak koloni lebah madu
Beternak lebah madu agar menghasilkan keuntungan yang optimal seorang peternak lebah
madu harus mempunyai minimal 100 kotak koloni lebah madu. Langkah-langkah untuk
meningkatkan jumlah koloni lebah madu:
Gembalakan lebah madu pada lokasi yang tersedia pakan cukup banyak. Dengan
tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telor dan
lebah pekerja juga lebih giat membuat sarang baru.
1. Menyiapkan calon Ratu lebah madu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu
yang baru.
2. Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu
yang baru dan ditempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah jadi.
Membuat calonRatu Lebah
1.Ambil larva lebah madu yang baru menetas usia 1 hari
2.Masukan kedalam satu potong frame Royal jelly
3.Frame Royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu di tempatkan pada kotak
super ( kotak lebah madu yang berisi koloni lebah maduminimal 2 tingkat)
4.Sekat/pisahkan kotak super lebah madu tersebut dengan ratu lebah berada di
kotak bawah dan frame royal jelly calon ratu lebah madu di tempatkan pada
kotak atasnya. Sehingga ratu lebah madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah
madu.
5.Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong.
6.Setelah sebelas hari calin ratu di pindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni
lebah tanpa ada ratunya.
7.13 hari calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu
lebah oleh koloni lebah tersebut

8.Bisanya setelah seminggu ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni
lebah yang baru ditempati tersebut.
Peralatan Beternak Lebah Madu :
1. Kotak lebah, tempat koloni lebah madu terbuat dari kayu Suren atau Mahoni
2. Alat pengasap untuk menjinakan lebah madu yang agresif
3. Masker pelindung serangan lebah madu
4. Pengungkit sisiran
5. Sikat sisiran lebah madu
6. Sisiran yang terbuat dari rangka kayu dan ditengahnya diberi kawatsebagai penahan
landasan sarang lebah madu
7. Pollen Trap untuk panenBee Pollen
8. Frame Royal jelly untuk panen Royal Jelly dan membuat calon Ratu Lebah
9. Extraktor untuk panen Madu
Penggembalaan Lebah Madu
Antara bulan Mei hingga September adalah masa dimana peternaka lebah
menggembalakan lebah madunya ke perkebunan-perkebunan yang menyediakan pakan
lebah madu cukup banyak.
Peternak lebah madu di pulau Jawa umumnyamengembalan lebah madu ke perkebunan
Karet, Kapuk, Rambutan, Lengkeng, Mangga, Kopi dan Duwet . sehingga dihasilkan Madu
berdasarkan spesifikasi jenis bunga.
Antara bulan Mei hinga September inilah saat di mana peternak lebah madu menikmati
manisnya pendapatan dari hasil lebah madu seperti madu dari berbagai jenis bunga, Bee
pollen dan Royal jelly.
Setelah bulan September peternak lebah madu mengalami masa paceklik, dimana musim
madu telah lewat. Untuk menutupi biaya perawatan lebah madu maka umumnya peternak
mengembalakanya lebahnya ke perkebunan jagung, disini peternak lebah madu dapat
menghasilkan Bee pollen jagung dan Royal jelly.
Kendala yang biasa dihadapai Peternak Lebah Madu:
1. Factor Alam (cuaca):
Tahun 2007 banyak peternak lebah madu yang gulung tikar akaibat cuaca yangtidak
menentu. Sebagia contoh peternak lebah dengan perhitungan tahun sebelumnya biasanya
panen madu kelengkeng sekitar bulan September. Dengan asumsi tersebut peternak lebah
madu akan mengembalan lebahnya ke daerah Ambarawa namun akibat cuaca yang tidak
menentu ternyata pohon kelengkeng gagal berbunga.
Peternak yang sudah terlanjur membawa koloni lebahnya ke tempat tersebut tentu akan rugi
besar selain biaya tarnsportasi yang mahal juga banyak lebah yang mati kelaparan.
2. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat Indonesia banyak yang mengagap peternak lebah madu sebagai hama
tanamannya. Sehingga sebagian masyarakat akan mengusir peternak lebah maduyang
masuk keareal perkebunannya. Atau kalau di izinkan maka sewa lahan sebagai tempat
beternak lebah sangat mahal.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan peternak lebah madu di luar negri. peternak lebah
justru di cari untuk membantu penyerbukan perkebunan dan diberi upah karena telah
membantu meningkatkan hasil produksi pertaniannya.

Syarat untuk berhasil dalam bisnis ini cukup dengan menimba ilmu dan menerapkan
pengetahuan yang dimiliki tentang kehidupan koloni lebah. Misalnya suhu ideal yang cocok
bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu
di atas 10 derajat C lebah masihberaktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang
bersuhu normal (25 derajat C). Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari
keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.

Cara Ternak Lebah Madu


Jun 23, 2011 Artikel, Perternakan 0

Bagi yang ingin memulai usaha ternak lebah madu, ada beragam jenis lebah madu yang layak
dibudidayakan. Di antaranya, lebah dari jenis lebah hutan (Apis dorsata), lebah lokal (Apis cerana),
dan lebah unggul (Apis mellifera). Lebah unggul, sesuai namanya, yang paling disenangi pasar.
Jenis ini lebih produktif dibandingkan lebah lokal, juga lebih jinak. Racun pada sengatnya sangat
cocok untuk pengobatan berbagai penyakit. Lebah yang dibudidayakan oleh kebanyakan peternak di
dunia ini, awalnya, berasal dari daratan Eropa.
Modal yang diperlukan dalam beternak lebah madu adalah pengetahuan dasar dalam beternak lebah
madu. Adapun investasi modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama
beberapa periode pemanenan adalah alat-alat produksi dan koloni lebah madu minimal 40 kotak
idealnya adalah 100 kotak koloni lebah madu.
Pemilihan bibit lebah madu jenis unggul
Ciri-ciri bibit lebah madu kualitas super:
1. Mempunyai ratu lebah yang, secara fisik, bagus dan berusia antara 3 bulan sampai 1 tahun.
2. Jumlah dan kualitas telur, yang dihasilkan ratu lebah, banyak.
3. Hasil panen lebih banyak, baik hasil madu, bee pollen, royal jelly, dan propolis.
4. Larva lebah yang dihasilkan lebih segar.
5. Lebah biasanya lebih agresif.
Memperbanyak koloni lebah madu
Dalam beternak lebah madu agar menghasilkan keuntungan yang optimal, seorang peternak lebah
madu harus mempunyaiminimal100 kotak koloni lebah madu.
Langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah koloni lebah madu adalah sebagai berikut.
1. Gembalakan lebah madu pada lokasi yang di sana tersedia pakan cukup banyak. Dengan
tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telur dan lebah
pekerja juga lebih giat membuat sarang baru.
2. Menyiapkan calon ratu lebah madu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu yang baru.
3. Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu yang baru,
dan menempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah jadi.
Membuat calon ratu lebah

1. Ambil larva lebah madu yang baru menetas; usia 1 hari.


2. Masukan ke dalam satu potong frame royal jelly.
3. Frame royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu ditempatkan pada kotak super (kotak lebah
madu yang berisi koloni lebah madu, minimal 2 tingkat).
4. Sekat/pisahkan kotak super lebah madu tersebut, ratu lebah berada di kotak bawah, dan frame
royal jelly calon ratu lebah madu ditempatkan pada kotak atasnya. Dengan demikian, ratu lebah
madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah madu.
5. Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong.
6. Setelah sebelas hari, calon ratu lebah dipindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni lebah tanpa
ada ratunya.
7. Setelah 13 hari, calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu lebah oleh
koloni lebah tersebut
8. Biasanya, setelah seminggu, ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni lebah yang
baru di tempat tersebut.
Peralatan beternak lebah madu
1. Kotak lebah, yang merupakan tempat koloni lebah madu, terbuat dari kayu suren atau mahoni;
2. Alat pengasap untuk menjinakan lebah madu yang agresif;
3. Masker pelindung serangan lebah madu;
4. Pengungkit sisiran;
5. Sikat sisiran lebah madu;
6. Sisiran yang terbuat dari rangka kayu dan di tengahnya diberi kawat sebagai penahan landasan
sarang lebah madu;
7. Pollen trap untuk panen bee pollen;
8. Frame royal jelly untuk panen royal jelly dan membuat calon ratu lebah;
9. Ekstraktor untuk panen madu.
Penggembalaan lebah madu
Antara bulan Mei hingga September adalah masa peternak lebah menggembalakan lebah madunya
ke perkebunan-perkebunan yang menyediakan pakan lebah madu cukup banyak.
Peternak lebah madu di pulau Jawa, umumnya, menggembalakan lebah madu ke perkebunan karet,
kapuk, rambutan, lengkeng, mangga, kopi, dan duwet, sehingga dihasilkan madu berdasarkan
spesifikasi jenis bunga.
Antara bulan Mei hinga September inilah saat peternak lebah madu menikmati manisnya
pendapatan dari hasil lebah madu, seperti: madu dari berbagai jenis bunga, bee pollen, dan royal
jelly.
Setelah bulan September, peternak lebah madu mengalami masa paceklik, karena musim madu telah
lewat. Untuk menutupi biaya perawatan lebah madu, umumnya, peternak menggembalakan lebahnya

ke perkebunan jagung. Di sini, peternak lebah madu dapat menghasilkan bee pollen jagung
dan royal jelly.
Kendala yang biasa dihadapi peternak lebah madu
1. Faktor alam (cuaca).
Tahun 2007, banyak peternak lebah madu yang gulung tikar akibat cuaca yang tidak menentu.
Sebagai contoh, kondisi yang dialami peternak lebah yang pada tahun sebelumnya biasanya bisa
memanen madu kelengkeng sekitar bulan September. Dengan asumsi tersebut, peternak lebah madu
akan menggembalakan lebahnya ke daerah Ambarawa. Namun, akibat cuaca yang tidak menentu,
ternyata pohon kelengkeng gagal berbunga.
Peternak yang sudah terlanjur membawa koloni lebahnya ke tempat tersebut tentu akan rugi besar.
Selain biaya tarnsportasi yang mahal, juga banyak lebah yang mati kelaparan.
2. Lingkungan masyarakat.
Masyarakat Indonesia banyak yang menganggap peternak lebah madu sebagai hama tanamannya,
sehingga sebagian masyarakat akan mengusir peternak lebah madu yang masuk ke area
perkebunannya. Kalau pun diizinkan, sewa lahan sebagai tempat beternak lebah sangat mahal.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan peternak lebah madu di luar negeri. Peternak lebah justru dicari
untuk membantu penyerbukan perkebunan dan diberi upah karena telah membantu meningkatkan
hasil produksi pertaniannya.
Syarat untuk berhasil dalam bisnis ini cukup dengan menimba ilmu dan menerapkan pengetahuan
yang dimiliki tentang kehidupan koloni lebah. Misalnya:
Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C. Pada suhu ini, lebah dapat
beraktivitas normal.
Pada suhu di atas 10 derajat C, lebah masih beraktivitas.
Kehidupan koloni di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C).
Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian, dan banyak terdapat bunga
sebagai pakannya.
Sumber: http://www.binaapiari.com/ternak-lebah-madu/
Dipublikasikan ulang
oleh www.PengusahaMuslim.com darihttp://www.kpmi.or.id/tulisan/727/Cara+T
ernak+Lebah+Madu, disertai penyuntingan bahasa.

BUDIDAYA LEBAH MADU

Oleh
ODJON SOLIKIN, SP.
Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis

Budidaya lebah ada 2 cara yaitu : 1) Budidaya Lebah Secara Menetap, dan 2) Budidaya
Lebah
Secara
Berpindah.
Pada budidaya lebah secara menetap koloni lebah diperoleh dari penangkapan koloni yg
belum dibudidayakan, sedangkan pada budidaya lebah secara berpindah sampai saat ini
koloni diperoleh dari lebah paket. Berikut akan diuraikan teknik budidaya lebah madu.

1. Cara Mendapatkan Koloni Lebah


Teknik
penangkapan
koloni
Apis
Cerana.
Koloni Apis Cerana yang belum dibudidayakan sering dijumpai di atap rumah,lubanglubang
batang
pohon
dan
sebagainya.
Suatu koloni dapat ditangkap langsung lalu dimasukan ke dalam kotak penangkap yang
sudah diisi sisiran kosong dan larutan gula kental yang diletakan dekat koloni lebah yang
telah ditangkap.
Mula-mula koloni lebah diasapi secukupnya sehingga lebah menjadi jinak atau tidak
agresip. Irislah sisran sarang lalu ikatkan pada bingkai sarang perlahan-lahan ,kemudian
cari ratunya. Masukan lebah ratu ke dalam sangkar ratu lalu tempelkan ditengah sisiran
yang sudah disiapkan di dalam kotak lebah. Sisiran lebah yang dipindah adalah sisran
muda yang berwarna putih dan penuh larva, madu dan tepungsari (pollen). Letakkan
kotak lebah pada tempat yang agak terbuka supaya anggota koloninya yang lain dapat
masuk kedalam kotak itu. Setelah semua lebah masuk, kotak ditutup. Sehari setelah
penangkapan, kurungan ratu dibuka dan agar ratu tidak terbang maka sayap depan
lebah ratu dipotong sedikit. Tiga hari setelah penangkapan, lebah sudah tenang dan
akan aktif kembali mencari makan, mebuat sarang dan sebagainya.

2. Teknik Pemeriksaan Koloni Lebah


Pemeriksaan koloni dimulai 3 hari setelah penangkapan atau pembibitan. Setelah koloni
kelihatan berkembang biak, pemeriksaannya cukup sekali seminggu.
Langkah-langkah
pemeriksaan
koloni
lebah
adalah
sebagai
berikut
:
a.
Persiapkan
perlengkapan
petugas.
b. Pemeriksa dan pembantu pemeriksa berdiri di kiri kanan kotak agar tidak menutupi
jalur
terbang
lebah
,
sehingga
tidak
disengat.
c. Perlahan-lahan tutup luar dibuka sampai sedikit bergeronggang. Pada koloni sedikit
dihemburkan
asap
dengan
2

3
kali
pengasapan.
d. Tutup dalamnya dibuka dan diasapi kembali dengan sekali hembusan. Jika pada tutup
terdapat segerombolan lebah, tutup dalam goyangkan diatas kotak lebah, sehingga

lebah
jatuh
pada
kotaknya.
e.
Bingkai diangkat dari tepi secara perlahan-lahan, jika sukar dapat digunakan
pengungkit.
f.
Angkatlah bingkai dan periksa satu persatu, pemeriksaan harus selalu diatas peti
lebah, sehingga apabila ratu lebah jatuh akan tepat pada koloni yang sedang diperiksa.
g.
Periksalah secara cepat dan cermat keadaan ratu, larva, telur dan madu serta
tepung
sarinya
h.
Catat
hasil
pemeriksaannya.
i.
Bingkai-bingkai sisiran kembalikan pada posisi semula kemudian tutuplah kotak
seperti keadaan semula.

3. Pengaturan Sisiran Sarang


Pengaturan sisiran sarang lebah lazim disebut dengan teknik manipulasi. Hal ini
merupakan suatu usaha untuk meningkatkan daya kerja koloni lebah dalam membangun
sarangnya.
Pengaturan sisiran sarang sebenarnya hanya dapat dilakukan pada bingkai yang
berpondasi sarang atau sisiran sarang dengan lidah bimbingan. Pengaturan sisiran
sarang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengaturan sisiran dalam satu kotak dan
pengaturan sisiran antar kotak.

3.1. Pengaturan Sisiran Sarang dalam Kotak.


Jika dalam satu koloni lebah baru setengahndari seluruh sisran yang terbentuk, maka
untuk mempercepat perkembangan koloninya sisran tersebut harus dipindah-pindahkan,
urutannya sebagai berikut : misalnya sisran pertama dan keempat berisi madu dan
tepungsari sedangkan sisran kedua dan ketiga berisi telur dan larva, sisran kelima
kosong, maka sisiran kelima harus dipindahkan ke antara sisiran kedua dan ketiga,
menggantikan posisi sisiran ketiga.
Tiga hari setelah diatur kembali diperiksa sisiran kelima. Diharapkan lebahnya sudah
membangun sarangnya di sisiran tersebut. Hal ini biasa dilakukan pada musim
membangun atau mempersiapkan koloni pada masa panen madu.

3.2. Pengaturan Sisiran Sarang antar Kotak.


Pengaturan sisiran sarang antar kotak dilakukan untuk memperkuat koloni yang lemah.
Caranya
sebagai
berikut
:
Siapkan kotak koloni lebah yang lemah dan kotak koloni lebah yang kuat. Beberapa
sisiran yang berisi madu, tepungsari, larva dan telur dipindahkan dari koloni yang kuat ke
dalam koloni yang lemah tanpa meyertakan lebah. Letakkan sisiran yang berisi telur dan
larva dibagian tengah diantara sisiran lainnya. Sisiran yang berisi tepungsari dan madu
diletakan dibagian tepi. Kotak lebah diletakkan pada lokasi yang banyak bunga tanaman
pakan lebah. Setelah 7 hari koloni itu diperiksa.

4. Pemindahan Koloni Lebah


Pemindahan koloni atau penggembalaan baru diperlukan pada budidaya Apis mellifera,
sebab lebah ini memerlukan bunga-bunga tertentu dalam jumlah yang besar sehingga
koloninya perlu dipindah-pindahkan dari daerah satu jenis bunga ke daerah jenis bunga
lainnya
lainnya.
Pada waktu senja setelah semua lebah masuk ke dalam kotak tutuplah pintu masuknya.
Bingkai sarang yang berisi madu diambil lalu diganti dengan fondasi sarang. Bingkaibingkai tersebut harus dirapatkan agar tidak bergerak-gerak dalam perjalanan. Tutup dan
dasar kotak juga dirapatkan dengan jalan dipaku. Apabila pengangkutannya dengan
kendaraan, lobang kotak diatur berhadapan dan tidak menghadap ke arah perjalanan

kendaraan. Usahakan agar perjalanan dilakukan pada malam hari. Apabila perjalanannya
jauh perlu istirahat, perciki kotak dengan air. Setelah sampai ditempat areal
penggembalaan baru, keesokan harinya pintu kotak dibuka secara bertahap. Pertamatama 3 4 cm dahulu untuk memberi kesempatan kepada lebah pekerja berorientasi.

5. Menyatukan Koloni Lebah


Tujuannya adalah untuk menyelamatkan serta mengembangkan koloni lebah yang lemah
ataupun koloni yang tidak mempunya ratu, juga merupakan usaha mendapatkan koloni
yang kuat menjelang panen madu.
Koloni yang kuat yaitu koloni yang mempunyai ratu produktif dengan minimum 5 sisiran
penuh lebah. Kotak yang berisi koloni kuat dibuka tutup atasnya dan tutup dalamnya
diganti dengan selembar kertas koran yang telah dilubangi. Arah lubang itu sejajar
dengan ruang antara sisiran. Koloni lebah yang lemah atau tidak beratu setelah diangkat
tutup dasarnya diletakan diatas kotak koloni tadi. Dalam waktu 12 jam diharapkan kedua
koloni tersebut telah bersatu melalui rintisan koran tadi.
Untuk mempercepat oleskan larutan gula pada kertas koran tersebut. Penggabungan ini
harus dikerjakan pada malam hari, sebab pada saat itu koloni sudah dalam keadaan
tenang dan semua lebah sudah ada didalam kotak. Pindahkan kotak lebah gabungan
tersebut ke daerah pakan lebah. Tujuh hari setelah penggabungan koloni harus diperiksa.

6. Memperbanyak Koloni Lebah


Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperbanyak koloni lebah adalah sebagai
berikut
:
a.
Koloni lebah lebah harus kuat, yaitu dalam satu kotak berisi minimum 8 sisiran
penuh lebah. Ratunya dalam keadaan aktif bertelur, lebah pekerja giat mencari makan
dan
koloni
bebas
dari
hama
dan
penyakit.
b. Cukup tersedia bahan pakan lebah tersebut.
Apabila
kedua
hal
tersebut
terpenuhi
maka
koloni
dapat
diperbanyak.
Koloni yang akan diperbanyak dan kotak dengan sisiran fondasi sarang kosong disiapkan,
ratunya dipindahkan ke koloni tersebut dengan 4 5 sisiran sarang. Kotak yang telah
berisi ratu dipindahkan jauh. Untuk Apis Cerana pemindahan sekurang kurangnya 700
m, dan untuk Apis Mellifera 2.000 m. Pemindahan ini bertujuan agar lebah tidak kembali
ke tempat asalnya. Lima hari setelah pemecahan, koloni diperiksa, apabila terdapat lebih
dari 1 sel ratu, pilih sel ratu yang paling kuat dan yang lainnya dibuang.
Memperbanyak koloni ini bermaksud untuk pembibitan atau untuk mempersiapkan koloni
menghadapi masa panen madu.

7. Mempersiapkan Masa Panen.


Kotak madu diisi sepuluh sisiran kosong (fondasi sarang). Letakkan kotak madu ini diatas
kotak eram, diantara kedua kotak itu terlebih dulu dipasang penyekat ratu ( queen
excluder
).
Sisiran kotak madu yang telah berisi madu dan tertutup lilin siap dipanen. Madu yang
belum ditutup lapisan lilin atau belum 7 hari sebaiknya jangan dipanen sebab masih
terlalu banyak kadar airnya atau disebut madu muda .

8. Teknik Panen.
Panen dilaksanakan pada pagi hari atau sore hari. Madu yang dapat dipanen dipilih dari
sisiran yang penuh madu atau dua pertiganya berisi madu yang sudah tertutup lilin.

Bingkai dan sisiran dibersihkan lebahnya dengan menggunakan sikat lebah. Lapisan lilin
dikupas dengan pisau pemanen madu yang sudah dicelup air panas. Kemudian sisiran
dengan bingkainya dimasukan ke dalam ekstraktor. Bingkai sisiran yang sudah dipanen
dikembalikan lagi ke kotak semula. Pemanenan dilakukan pada kotak secara berselang
seling, yaitu kotak no. 1, 3, 5 dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
perampokan antar koloni.

9. Penangkaran Lebah Ratu


Penangkaran ratu sebaiknya dilakukan pada saat banyak nektar dan tepung sari.

9.1.

Penangkaran Lebah Ratu Secara Alam.

Penangkaran ratu secara alam dapat dikerjakan dengan dua cara, yaitu:
a.
Memecah
koloni
menjadi
dua
seperti
telah
dikemukakan
diatas.
b.
Memanfaatkan hijrah, dimana terbentuk beberapa sel calon ratu secara alami.
Pindahkan sel calon ratu yang terletak di bagian bawah sisiran sarang ke dalam koloni
yang lain.

9.2.

Penangkaran Lebah Ratu Buatan.

Dipakai sel ratu buatan berupa mangkokan kecil yang dipasang pada bingkai sisiran.
Mangkok-mangkok diisi larva lebah yang berumur 2 hari. Dua belas jam setelah menetas
letakkan bingkai sisiran yang berisi mangkokan tadi kedalam koloni yang kuat. Tiga
belas hari setelah setelah dititipkanpada koloni, calon ratu dipindahkan lagikepada koloni
lebah yang tidak mempunyai ratu. Diharapkan 5 hari setelah pemindahan terakhir akan
diperoleh ratu didalam koloni itu.
Untuk mangkok ratu dapat dibuat sendiri dengan cara membuat cetakan dari kayu yang
sesuai dengan sel calon ratu.

Anda mungkin juga menyukai