Anda di halaman 1dari 32

Analisis dan Implementasi Optimasi

Squid Proxy Server Dengan Routing Protokol OSPF


Pada Hot Spot SMAN 1 PAKONG

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Komputer
Keminatan : jaringan

Disusun oleh:
Zaiful Bahar
NIM:125150201111083

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

PENGESAHAN
Analisis dan Implementasi Optimasi
Squid Proxy Server Dengan Routing Protokol OSPF
Pada Hot Spot SMAN 1 PAKONG

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Komputer
Keminatan : Jaringan
Disusun Oleh :
Zaiful Bahar
NIM: 125150201111083

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Nama Dosen Pembimbing I

Nama Dosen Pembimbing II

NIP/NIK:...

NIP/NIK:
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Informatika

Nama Ketua Program Studi


NIP/NIK:

PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang
pengetahuan saya, di dalam naskah proposal skripsi ini tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik
di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disitasi dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang telah saya peroleh (sarjana) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25
ayat 2 dan Pasal 70).

Malang, 07April 2015

Zaiful Bahar
NIM: 125150201111083

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Internet ( interconnection-networking ) adalah seluruh jaringan
komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global
Transmission Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai packet
switching communication protocol untuk melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia.
Pada SMAN 1 PAKONG, Akses internet yang stabil sangat diperlukan
sehingga akan meningkatkan pelayanan bagi pengguna khususnya civitas
akademika SMAN 1 PAKONG, dan memudahkan siswa dan guru mendapatkan
informasi dari internet.
SMAN 1 PAKONG selama ini mendapatkan akses internet dari sekolah
dengan bandwidth sebesar 2MB yang kemudian di sebar melalu akses point
kepada seluruh civitas akademika yang berjumlah 500 pengguna. Dimana akses
internet dengan bandwidth sebesar tersebut sangat kurang dalam memenuhi
kebutuhan untuk akses internet yang stabil.
Dari permasalahan tersebut penulis berinisiatif untuk mengembangkan
sistem dan hotspot di SMAN 1 PAKONG menggunakan squid proxy server dengan
routing protokol menggunakan Routing ProtocolOpen Shortest Path First (OSPF).
Maka berdasarkan analisa diatas, penulis membuat laporan proposal
dengan judul Analisis dan Implementasi Optimasi Squid Proxy Server Dengan
Routing ProtocolOpen Shortest Path First ( OSPF ) Pada Hotspot SMAN 1
PAKONG.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:

1.

Bagaimana Analisis dan Implementasi Optimasi Squid Proxy Server Dengan


Routing Protocol Open Shortest Path First (OSPF ) Pada Hotspot SMAN 1
PAKONG ?

2.

Bagaimana membangun Hotspot SMAN 1 PAKONG dengan akses internet


yang stabil ?

3.

Bagaimana Meningkatkan Pelayanan SMAN 1 PAKONG kepada siswa?

1.3. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada laporan tugas akhir ini adalah:
1.

Sistem Pengolahan User Menangani :


a. Pendaftaran User
b. Login
c. Reset Password

2.

Aplikasi SQUID proxy server menangani:


a. Connecyion Sharing
b. Filtering
c. Chaching
d. Manajemen Bandwidth

3.

Router Mikrotik menangani:


a. Otentifikasi User
b. Manajemen User

4.

Routing Protocol menggunakan Open Shortest Path First (OSPF).

5.

Analisis dan Implementasi Routing Protocol menggunakan OPNET MODELER


14.5 sebagai Simulasinya.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan dan penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:

1.

Meningkatkan Pelayanan Fakultas dengan motto One Account many


Devices

2.

Membangun Squid Proxy Server Dengan Open Shortest Path First (OSPF)
Pada Hotspot SMAN 1 PAKONG.

3.

Membangun Hotspot SMAN 1 PAKONG dengan akses internet stabil.

4.

Optimalisasi Bandwidth Hotspot SMAN 1 PAKONG

5.

Meningkatkan Pelayanan kepada siswaSMAN 1 PAKONG

1.5. Tinjauan Pustaka


Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menggukan beberapa
referensi buku, jurnal, dan skripsi yang digunakan untuk menguatkan judul
Analisis dan Implementasi Optimasi Squid Proxy Server Dengan Routing
ProtocolOpen Shortest Path First (OSPF) Pada Hotspot SMAN 1 PAKONG.
Muhammad Azis Fauzi Melwin Syafrizal. 2013. Optimalisasi pemakaian
bandwidth di super hotspot menggunakan Proxy server. Skripsi. Jurusan Teknik
Informatika. STMIK AMIKOM Yogyakarta
Karamjeet Kaur, Sukhjeet Singh, Rahul Malhotra. 2012. Design Of Open
Hortest Path First Protocol A Link State Protocol Using Opnet Modular. Jurnal.
Punjab Technical University. Jalandhar.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Internet


Internet adalah seluruh jaringan yang saling terhubung satu sama
lain.Beberapa komputer-komputer dalam jaringan ini menyimpan file, seperti
halaman web, yang dapat diakses oleh seluruh jaringan komputer. Internet
merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis,
pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang saling berhubungan dengan jumlah
penggunanya lebih dari 200 negara

Gambar 2.1 Ilustrasi Internet


2.2. Proxy Server
Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer
yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request
terhadap content dari internet atau intranet (Wikipedia).
Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet untuk
setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien. seorang
pengguna yang berinteraksi dengan internet melalui sebuah proxy server tidak
akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang
dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan

menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang


secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.
Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi
yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik. Proxy server memiliki lebih banyak
fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy
server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih
menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah
agen keamanan untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai
firewall.
Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah
antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara,
sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan,
akan tetapi masing-masing berhubungan dengan perantara, yaitu proxy.
Proxy bekerja dalam berbagai jenis protokol komunikasi jaringan dan
dapat berada pada level-level yang berbeda pada hirarki layer protokol
komunikasi jaringan. Suatu perantara dapat saja bekerja pada layer Data-Link,
layer Network dan Transport, maupun layer aplikasi dalam hirarki layer
komunikasi jaringan menurut OSI. Namun pengertian proxy server sebagian
besar adalah untuk menunjuk suatu server yang bekerja sebagai proxy pada layer
aplikasi. Dalam suatu jaringan lokal yang terhubung ke jaringan luar atau
internet, pengguna tidak langsung berhubungan dengan jaringan luar atau
internet, tetapi harus melewati suatu gateway, yang bertindak sebagai batas
antara jaringan lokal dan jaringan luar.
Jaringan Lokal
Client
Client
Client

Jaringan Luar / Internet


Layanan

permintaan
layanan
permintaan
layanan
permintaan
layanan

permintaan dan penerimaan

Proxy
Server

dari penyedia layanan

Layanan

Gambar 2.2Fungsi dan Posisi Proxy


Proxy server mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu :
1. Connection Sharing
Dalam suatu jaringan lokal yang terhubung ke jaringan lain atau internet,
pengguna tidak langsung berhubungan dengan jaringan luar atau internet,
tetapi harus melewati suatu gateway, yang bertindak sebagai batas antara
jaringan lokal (private) dan jaringan luar (public).
2. Filtering
Filtering merupakan sebuah usaha pengamanan atau pembatasan sehingga
dengan adanya filtering sebuah proxy server dapat mengamankan dan
membatasi hak akses klien pada jaringan private. Jadi meskipun mula-mula
dibuat sebagai cache nonsekuriti, tujuan utama proxy server sekarang menjadi
firewalling.
3. Caching (Internet Objek caching)
Proxy server memiliki mekanisme penyimpanan obyek-obyek yang sudah
pernah diminta dari server-server di internet, biasa disebut caching. Karena itu,
proxy server yang juga melakukan proses caching juga biasa disebut cache
server. Mekanisme caching akan menyimpan obyek-obyek yang merupakan hasil
permintaan dari para pengguna, yang didapat dari internet. Karena proxy server
bertindak sebagai perantara, maka proxy server mendapatkan obyek-obyek
tersebut lebih dahulu dari sumbernya untuk kemudian diteruskan kepada
peminta yang sesungguhnya. Dalam proses tersebut, proxy server juga
menyimpan obyek-obyek tersebut untuk dirinya sendiri dalam ruang disk yang
disediakan (cache).
Cache server diletakkan pada titik diantara klien dan web server. Cache server
inilah yang bertanggung jawab untuk download konten yang diminta dan
memberikannya pada klien. konten tadi disimpan pada hardsik lokal cache
server. Dan apabila suatu saat ada klien yang me request objek yang sama, maka
cache server tidak perlu mengambil langsung dari server tujuan tapi tinggal
memberikan konten yang sudah ada. Disinilah letak optimasi cache server

tersebut. Semakin besar kapasitas cache, berarti semakin lama umur objek
tersebut bisa disimpan, jika pemakaian hardisk sudah mendekati batas
atas(cache swaphigh) penghapusan akan semakin sering dilakukan. Objek
dihapus bisa melalui beberapa algoritma penghapusan yaitu:
a. Logistic Regression
Logistic Regression yaitu menghapus Objek dengan kemungkinan logistic
regression terkecil. Kemungkinan logistic regression bisa diartikan sebagai
besarnya kemungkinan Objek tersebut akan diakses diwaktu yang akan
datang.
b. Least Recently Used
Least Recently Used yaitu metode penghapusan Objek berdasarkan waktu
kapan Objek tersebut terakhir diakses. Semakin lama waktunya, kemungkin
dihapus juga akan semakin besar.
c. Least Frequently Used
Least Frequently Used yaitu Metode penghapusan Objek yang paling jarang
diakses.
d. FirstIn First Out
FirstIn First Out Penghapusan yang merunut metode berdasarkan waktu
masuk ke dalam cache_dir, yaitu Objek yang paling awal masuk, berarti itu
adalah objek yang akan dihapus terlebih dahulu.
e. Random
Random yaitu Menghapus Objek secara random atau acak.
4. Transparent Proxy
Salah satu kompleksitas dari proxy pada level aplikasi adalah bahwa pada sisi
pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik untuk suatu proxy tertentu
agar bisa menggunakan layanan dari suatu proxy serverAgar pengguna tidak
harus melakukan konfigurasi khusus, kita bisa mengkonfigurasi proxy/cache
server agar berjalan secara benar-benar transparan terhadap pengguna
(transparent proxy).Transparent Proxy memerlukan bantuan dan konfigurasi
aplikasi firewall (yang bekerja pada layer network) untuk bisa membuat

10

transparentproxy yang bekerja pada layer aplikasi. Berikut ini merupakan


gambaran cara kerja transparentproxy:

Gambar 2.4Cara kerja Transparent Proxy


5. Management Users Authentication
Management Users Authenticationyaitu untuk membatasi akses internet
menggunakan username dan password setiap kali ingin mengakses internet,Jika
username dan password yang dimasukkan benar, maka klien tersebut bisa
mengakses internet,Jika username dan password yang dimasukkan salah, maka
klien tersebut tidak bisa mengakses internet.
6. Manajemen Waktu Akses Internet
Manajemen waktu akses internetmerupakan pembatasan akses internet yang
hanya bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu, Waktu akses internet
berdasarkan hari dan jam tertentu
7. Manajemen Bandwidth
Manajement bandwidth pada proxy dapat dilakukan pada penggunaan
bandwidth pada network atau masing-masing klien.
Manajemen bandwidth yang baik akan mengoptimalkan klien untuk akses ke
jaringan internet.

2.3. Squid
2.3.1 Pengertian Squid
Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai Harvest
Objek cache, yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di
University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai

11

di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science


Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif dikembangkan dengan cara usaha
sukarela.
Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi mirip
UNIX, meski Squid juga bisa berjalan di atas sistem operasi Windows. Karena
dirilis di bawah lisensi GNU General Public License, maka Squid merupakan
perangkat lunak bebas..dan mendukukung Internet Cache Protocol.
Squid adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai proxy server dan
web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat
server web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching
DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk
sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama,
hingga membantu keamanan dengan cara melakukan filtering lalu lintas data.
Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid juga
menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk
Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan
HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content
Adaptation Protocol (ICAP).
Klien

Server Proxy

Internet

Squid

Gambar 2.5Posisi Squid


2.3.2 Cara Kerja Squid
Pada saat browser mengirimkan header permintaan, sinyal http
requestdikirimkan ke server. Header tersebut diterima squid dan dibaca. Dari
hasil pembacaan, squid akanmengurai URL (Uniform Resource Locator) yang
dibutuhkan, lalu URL ini dicocokkan dengan database cache yang ada. Database
ini berupa kumpulan metadata (header) dari objek yang sudah ada didalam

12

hardisk. Jika ada, objek akan dikirimkan ke klien dan tercatat dalam logging
bahwa klien telah mendapatkan objek yang diminta.
Dalam log kejadian tersebut akan dicatat sebagai TCP_HIT. Sebaliknya,
jika objek yang diminta ternyata tidak ada, squid akan mencarinya dari peer atau
langsung ke server tujuan. Setelah mendapatkan objeknya, squid akan
menyimpan objek tersebut ke dalam hardisk. Selama dalam proses download
objek ini dinamakan object in transit yang sementara akan menghuni ruang
memori. Dalam proses download tadi, objek mulai dikirimkan ke klien dan
setelah selesai, kejadian ini tercatat dalam log sebagai TCP_MISS. ICP sebagai
protokol cache berperan dalam menanyakan ketersediaan objek dalam cache.
Jika ternyata sibling tidak menyediakan objek yang dicari, cache akan
memintanya kepada parent. Sebagai parent, ia wajib mencarikan objek yang
diminta tersebut walaupun ia sendiri tidak memilikinya (TCP_MISS). Setelah
objek didapatkan dari server original, objek akan dikirimkan ke cachechild,
setelah mendapatkannya cache child akan mencatatnya sebagai PARENT_HIT

2.4. Routing
Routingadalah proses menentukan rute dari host asal ke host
tujuan.Routingmerupakan proses memindahkan data dari satu network ke
network lain dengan cara mem-forward paket data via gateway. Routing
menentukan kemana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang
diinginkan . Informasi yang dibutuhkan router dalam melakukan routing yaitu:
a. Alamat tujuan/ destination address
b. Mengenal sumber informasi
c. Menemukan rute
d. Pemilihan rute
e. Menjaga informasi routing
Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan
tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan

13

berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan
untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.

2.5. Routing Protocol


Routing protocol adalah suatu aturan pertukaran informasi routing yang
akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data
yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute
tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.Setiap
routermempunyai informasi mengenai jaringan yang terhubung langsung
dengannya. Routing protocol menyebarkan informasi ini ke neighbor terdekat
terlebih dahulu sampai ke seluruh jaringan. Ada 2 kategori utama routing
protocol yang digunakan saat ini,
1.

Distance Vector Routing Protocol

Distance vector routing protocol merupakan salah satu dari dua jenis routing
protocol

utama yang digunakan saat ini. Distancevector routing protocol

menggunakan algoritma Bellman-Ford, Ford-Fulkerson, atau DUAL FSM untuk


menghitung dan menetukan rute yang akan digunakan. Pengertian distance
vector mengartikan bahwa router menggunakan vector jarak untuk mencapai
router-router lain. Distance vector routing protocol

memiliki tingkat

kompleksitas yang lebih sederhana dan memiliki message overhead yang lebih
kecil.Beberapa contoh distance vector routing protocol antara lain: RIP, RIPv2,
IGRP.
2.

Link state routing protocol

Link state routing protocol merupakan kelas utama routing rotocol

yang

digunakan saat ini, bersama dengan distance vectorrouting protocol. Link state
protocol dilakukan oleh setiap router yang akan mengirimkan paket data pada
jaringan. Konsep dasar dari link staterouting protocol adalah setiap node
membentuk

peta

konektivitas

jaringan

berbentuk

sebuahgraph

yang

menggambarkan konektivitas antar node.Kemudian setiap nodeakan menghitung


rute terbaik ke setiap node tujuan (destination) pada jaringan. Apabila

14

dibandingkan dengan distance-vector routing protocol, setiap node pada link


state routing protocolhanya mengirimkan informasi yang berhubungan dengan
kondisi jaringan. Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:
1. Interior Routing Protocol
Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama
Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam satu
kendali Teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling
berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui:
a.

Routing Information Protocol (RIP)

Routing Information Protocol (RIP), biasanya terdapat pada sistem operasi UNIX
dan Novell yang menggunakan metode distance vector algoritma yang bekerja
dengan menambahkan satu angka matrik jika melewati 1 gateway, sehingga jika
melewati beberapa gateway maka metriknya juga akan bertambah.
b.

Open Shortest Path First (OSPF)

Open Shortest Path First (OSPF), routing ini memakan banyak resourcekomputer
dibanding Routing Information Protocol (RIP), akan tetapi pada routing ini rute
dapat dibagi menjadi beberapa jalan sehinggga data dapat melewati dua atau
lebih rute secara pararel.
2.

Exterior Routing Protocol

Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling
berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System
dengan Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System
menggunakan

Exterior

Routing

Protocol

sebagai

pertukaran

informasi

routingnya.Exterior Routing Protocol dibagi menjadi :


a.

Exterior Gateway Protocol (EGP)

Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan


kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya
maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang
ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya sebagai router utama. akan

15

tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk
pengiriman paket data.
b.

Border Gateway Protocol (BGP)

Border Gateway Protocol (BGP) Protokol ini sudah dapat memilih rute terbaik
yang digunakan pada Internet Service Provider ISP besar yang akan dipilih.
2.6. Open Shortest Path First(OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protokol standar
terbuka yang telah di implementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut Dijkstra. Open Shortest Path
First (OSPF) merupakanrouting ptotokol yang dipergunakan dalam Internet
Protocol (IP) jaringan yang termasuk dalam teknologi link-state routing protocol
dan juga sebagai kelompok Interior Gateway Protokol, yang beroperasi dalam
satu sistem otonom (Autonomous System).
Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi
link-state yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam
proses pengiriman update informasi rute.Cara updatenya itu secara Triggered
update, maksudnya tidak semua informasi yg ada di router akan dikirim
seluruhnya

ke

router-router

lainnya,

tetapi

hanya

informasi

yang

berubah/bertambah/berkurang saja yang akan di kirim ke semua router dalam


satu area,sehingga mengefektifkan dan mengefisienkan bandwidth yg ada.
Open

Shortest

Path

First(OSPF)

merupakan

Interior

Gateway

Protocolyang merutekan paket IP pada sebuah Autonomous System. OSPF


mengambil informasi link state dari router pada jaringan dan membentuk peta
topologi jaringan. Peta topologi yang dibentuk menentukan routing table yang
akan digunakan oleh internet layer untuk menentukan routing decision. OSPF
didesain untuk mendukung VLSM ( Variable Length Subnet Masking) dan CIDR (
Classless Inter-Domain Routing).
Open Shortest Path First(OSPF) mendeteksi perubahan pada topologi
jaringan (seperti misalnya gangguan pada link) secara cepat dan melakukan
konvergensi peta routing yang bebas dari loop dalam hitungan detik. OSPF

16

menghitung shortest path tree untuk setiap rute menggunakan metode yang
didasarkan pada algoritma Dijkstra.Informasi link-state (LinkState Advertisement)
disimpan oleh setiap router sebagailink-statedatabase yang diupdate secara
periodik menggunakan informasi yang disebarkan oleh OSPF router. OSPF
membentuk routing table yang diatur berdasarkan cost dari setiap interface.
Cost yang dimaksud dapat berupa round trip time, linkthroughput, delay.
Berikut ini merupakan proses yang dilakukan routing protokol OSPF
mulai dari awal hingga dapat saling bertukar informasi :
1. Membentuk Adjacency Router
Adjacency router artinya adalah router yang bersebelahan atau yang terdekat.
Jadi proses pertama dari router OSPF ini adalah menghubungkan diri dan saling
berkomunikasi dengan para router terdekat atau neighbour router.
2. Memilih Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR)
Dalam jaringan broadcast multiaccess, DR dan BDR sangatlah diperlukan. DR dan
BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan
tersebut.
3. Mengumpulkan State-state dalam Jaringan
Setelah terbentuk hubungan antar router-router OSPF, selanjutnya untuk
bertukar informasi mengenai state-state dan jalur-jalur yang ada dalam jaringan.
4. Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan
Setelah informasi seluruh jaringan berada dalam database, selanjutnya memilih
rute terbaik untuk dimasukkan ke dalam routingtable. Untuk memilih rute-rute
terbaik, parameter yang digunakan oleh OSPF adalah Cost. Metrik Cost biasanya
akan menggambarkan seberapa dekat dan cepatnya sebuah rute. Nilai Cost
didapat dari perhitungan dengan rumus Cost of the link = 108 / Bandwidth
Router OSPF akan menghitung semua cost yang ada dan akan menjalankan
algoritma Shortest Path First untuk memilih rute terbaiknya. Setelah selesai,
maka rute tersebut langsung dimasukkan dalam routing table dan siap digunakan
untuk forwarding data.
5. Menjaga Informasi Routing Tetap Uptodate

17

Ketika sebuah rute sudah masuk ke dalam routing table, router tersebut harus
juga merawat statedatabase nya. Hal ini bertujuan kalau ada sebuah rute yang
sudah
tidak valid, maka router harus tahu dan tidak boleh lagi menggunakannya. Ketika
ada perubahan link state dalam jaringan, OSPF router akan melakukan
floodingterhadap perubahan ini. Tujuannya adalah agar seluruh router dalam
jaringan mengetahui perubahan tersebut.

18

BAB III
METODOLOGI
3.1. Pengembangan dan Analisa Sistem
Pengembangan hotspot SMAN 1 PAKONG menggunakan metode
waterfall, model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis dan berurutan
dalam pengembangan perangkat lunak. Alasan penggunaan model waterfall
dalam pengembangan hotspot SMAN 1 PAKONG dikarenakan requirement dari
hotspot SMAN 1 PAKONG sudah ada dan sudah dianalisis dengan baik. Model
waterfall untuk pengembangan hotspot SMAN 1 PAKONG dapat dilihat pada
gambar 3.1.

Analisis
Desain
Implementas
i

Pengujian
Pemeliharaa
n

Gambar 3.1 Model Waterfall


Tahap pertama yang dilakukan untuk meembangun hotspot sesuai
model waterfall adalah menganalisa sistem yang ada atau sistem yang sedang
berjalan. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam menganalisis sistem yang berjalan
tersebut meliputi besaran bandwith, user, topologi jaringan, perangkat keras
yang digunakan.

19

3.1.1. Analisa Kebutuhan Fungsional


Setelah mengevaluasi sistem yang sedang berjalan tersebut, maka dapat
disimpulkan beberapa kendala dari sistem yang sendang berjalan, antara lain
sebagai berikut:
1. Tidak adanya proxy server membuat bandwidth menjadi tidak optimal
dan efisien dalam penggunaannya, karena bandwidth tersebut digunakan
untuk mengakses situs yang sama dengan user lainnya dan diakses berulangulang
2. Belum diterapkannya routing protokol metode Open Shortest Path First
(OSPF), sehingga komunikasi antar router kurang efektif.
3. Pendaftaran user yang rumit dan kurang efisien, hal ini dikarenakan user
mendaftar sendiri dan banyak siswa yang kurang memahami tata cara
mendaftar Hotspot SMAN 1 PAKONG khususnya bagi siswa baru.
4. User yang menggunakan Hotspot SMAN 1 PAKONG hanya terbatas pada siswa
yang mendaftar
5. Terbatasnya device yang digunakan dikarenakan sistem yang ada hanya meng
akomodir satu akun satu device
Oleh karena itu Hotspot perlu dikembangkan lebih baik seperti:
1. Membangun Squid Proxy Server untuk akses internet yang cepat dan stabil
tanpa menambah kuota bandwidth.
2. Mengimplementasikan Routing ProtocolOpen Shortest Path First (OSPF) pada
routing protokol sehinggan komunikasi antar router menjadi lebih cepat.
3. Siswa tidak diperlukan lagi mendaftar, hal ini di siasati dengan cara semua
siswaSMAN 1 PAKONG akan di daftarkan oleh admin (aslab) dan siswa
mendapatkan username dan password.
4. Tidak membatasi satu akun satu device sehingga siswa bisa menggunakan
Hotspot SMAN 1 PAKONG meskipun berganti device

20

3.1.2. Arah Sistem Yang Dikembangkan


Hotspot yang baik dituntut untuk lebih efisien, akses internet yang cepat
serta sistem keamanan jaringan yang mumpuni, untuk mencapai hal tersebut
perlu ada pengembangan dari sistem yang kurang efisien menjadi lebih efisien
dengan menambahkan fasilitas-fasilitas yang menunjang, mengurangi fasilitas
yang tidak seharusnya ada dalam sistem, serta penerapan algoritma tertentu
pada routing jaringan. Pengembangan hotspot SMAN 1 PAKONG dapat dilihat
pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pengembangan Sistem
NO

SISTEM LAMA

SISTEM BARU

Penggunaan Bandwith
1

2Mb

2Mb
Topologi Jaringan

Topologi Star
2

Tidak ada penerapan


meode pada routing

Topologi Mesh
Penerapan Metode Open Shortest
Path First pada routing protokol

protokol

Perangkat Keras

2 Antena AirGrid
3

1 Antena Omni
Router Mikrotik
2 Akses Poin

2 Antena AirGrid
1 Antena Omni
Router Mikrotik
2 Akses Poin
1 Pc 2.Ghz pentium IV, 250Gb HDD

21

Perangkat Lunak
4

Squid 3.0
Managemen User

Pendaftaran user
5

terdaftar menjadi siswa)

dilakukan scr manual


Satu akun satu device

Tanpa Pendaftaran (selama

Satu akun banyak device

Dari tabel 3.1 dapat diketahui beberapa fasilitas yang ditambahkan dan
dikurangi pada sistem baru yang merupakan pengembangan dari sistem lama.
3.2. Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem ini dibuatlah konsep untuk membangun
Hotspot SMAN 1 PAKONG dimulai dari pengolahan user, Pembangunan Squid
proxy server serta penerapan routing protokol menggunakan metode Open
Shortest Path First (OSPF). Hotspot SMAN 1 PAKONG yang sedang berjalan tidak
menggunakan squid proxy server untuk akses internet yang stabil.
Pengolahan User tidak lagi di lakukan siswa sendiri, tetapi dilakukan oleh
Aslab sehingga Siswa bisa langsung menggunakan Hotspot, pembangunan Squid
proxy dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu instalasi hingga konfigurasi.
Sedangkan analisis Routing ProtocolOpen Shortest Path First (OSPF)
menggunakan simulasi jaringan OPNET Modeler 14.5. Berikut ini merupakan
diagram alir perancangan sistem :

22

Mulai

Konsep Pengolahan User

Konsep Pembangunan
Squid Proxy Server

Konsep Penerapan Metode OSPF


(Dijkstra) pada routing Protokol
Menggunakan OPNET MODELER 14.5

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan Sistem


3.2.1 Konsep Pengolahan User
Pada pengolahan user Hotspot SMAN 1 PAKONG terdapat dua user untuk meng
akses yaitu : Administrator (aslab), dan Siswa.
3.2.1.1. Daftar Kejadian (Event List)
Daftar kejadian (Event List) dalam pengolahan user adalah sebagai berikut :
a. Admin
Admin Melakukan proses Tambah, Ubah, Hapus, View akun pengguna Hotspot
SMAN 1 PAKONG
b. Siswa
Siswa hanya dapat mengubah password, untuk menggunakan hotspot maka
harus mengatur terlebih dahulu proxy klien pada browser
3.2.1.2. Konsep Pembuatan User Account
Layanan pembuatan User Account dibangun untuk memudahkan pelayanan
untuk mengakses Hotspot SMAN 1 PAKONG, Dimana siswa tidak usah mendaftar
secara manual karena siswa akan diberikan username dan password oleh

23

administrator dengan cara ditempel pada papan pengumuman, serta tidak


terbatas satu akun satu device.
3.2.1.3. Konsep Mengakses Hotspot SMAN 1 PAKONG
Untuk mengakses Hotspot SMAN 1 PAKONG, Dimana user harus mengatur proxy
klien pada browsernya, apabila klien tidak mengatur proxy pada browser maka
user tidak dapat mengakses jaringan internet tetapi user di arahkan ke halaman
reset password dan bisa mengakses jaringan server lokal.
3.2.2 Konsep Router Mikrotik
Router Mikrotik akan melakukan beberapa fungsi diantaranya membagi
beberapa jaringan, autentifikasiuser, mengatur bandwidth sesuai klasifikasi user.
3.2.3 Konsep Squid Proxy Server
Squid 3.0 dipilih sebagai proxy server yang nantinya akan melakukan
beberapa fungsi dari Squid Proxy Server ConectionSharing, Caching, Filltering,
Management Bandwidth, Management Waktu Akses Internet. Administrator
melakukan konfigurasi, sedangkan User dapat memanfaatkannya dengan optimal
. Berikut ini merupakan gambaran model jaringan squid proxy server
yang akan dibangun:
HotSpot

Internet

Router

Switch Hub

Squid
Proxy Server

Gambar 3.3 Model Jaringan Squid Proxy Server

24

3.2.4 Konsep Routing Protokol dengan Open Shortest Path First (OSPF)
Metode Routing yang akan digunakan yaituOpen Shortest Path First (OSPF)
karena metode ini memiliki kelebihan diantaranya sebagai berikut :
1. Menggunakan

algoritma

Shortest Path First untuk

menghitung cost

terendah.
2. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan.
3. mengunakan metode link-state dimana dapat memelihara rute dalam
struktur network yang dinamik dan dapat dibangun dari beberapa bagian
subnetwork.
4. lebih efisien dari Routing Information Protocol (RIP)
5. Menggunakan protokol broadcast.
6. Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
7. Waktu yang diperlukan untuk konvergensi lebih cepat
Berikut ini Merupakan model jaringan antar router yang akan di
implementasikan pada simulator jaringan OPNET Modeler 14.5
R2

R1

R6

R3

R7
R5

R4

Gambar 3.4 Model Jaringan antar router


Berikut ini Merupakan model jaringan setiap router yang akan di
implementasikan pada simulator jaringan OPNET Modeler 14.5 Dimana pada
model jaringan seperti ini, user melakukan request data dari salah satu

25

routermelalui komputer squid proxy server yang sudah menerapkan routing


protokol open shortest path first (ospf).
User

Router

User
Squid
Proxy
Server

User

Gambar 3.5 Model Jaringan setiap router


Adapun dalam simulasi ini akan dilakukan perbandingan antara
menggunakan routing protokol OSPF dengan tidak menggunakan routing
protokol OSPF. Berikut ini adalah beberapa parameter yang akan dijadikan
acuan:
a. Waktu konvergensi
Waktu konvergensi merupakan total waktu yang dibutuhkan oleh sebuah
router selesai melakukan konvergensi, diantaranya menghitung jalur terbaik
dan memperbarui routing table. Nilai konvergensi dapat diketahui ketika
terdapat perubahan pada jaringan.
b. Packet Delay End-to-End
Packet delay end-to-end adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirim
sebuah paket aplikasi ke tujuan layer aplikasi
c. Throughput
Throughput merupakan jumlah rata-rata paket yang sukses diterima atau
dikirimkan oleh saluran penerima atau pemancar per detik.
d. Jitter
Jitter didefinisikan sebagai variasi waktu kedatangan dari paket yang
dikirimkan secara terus menerus.

26

3.3 Perancangan Proses


Dalam perancangan proses sistem yang akan dibangun maka
dirancanglah flowchart dari :
3.3.1 Flowchart Pengolahan User
Flowchart Sistem Pengolahan User dapat dilihat pada gambar 3.7
Data User

Input

Pengolahan
User
User

Pengolahan
User
Info User

Gambar 3.7 Flowchart Pengolahan User


3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) Pengolahan User
Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil (Al-Bahra,2005).
3.3.2.1 DFD Level 0 (Contect Diagram) Pengolahan User
Context diagram mencakup satu simbol proses yang mewakili seluruh
Pengolahan User dengan 2 entitas yang mempengaruhi, yaitu: Admin, Mahsiswa.
Context Diagram Pengolahan User adalah seperti gambar 3.8
User

Username,
Password

PENGOLAHAN
USER

Data User

Admin

27

Gambar 3.8 Context Diagram Pengolahan Data User


3.3.2.2 DFD Level 1 Pengolahan User
Diagram level 1 menguraikan proses yang ada pada digram sebelumnya
(kontek diagram), didalamnya terdapat proses-proses yang dilakukan oleh
entitas yang berkaitan dengan Pengolahan Data User.
Adapun DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 3.9

Hak Akses
User

Username dan Pass


Info User

User

Username danPass
Info User

Admin
Data User
Info User
Admin

1.0

Data User

LOGIN

Data User

1.1
RESET
PASSWORD

TAMBAH

1.3

1.4

HAPUS
Data User

Data User

1.2

UBAH

Admin

User

Data User

Data User
Info User

Data User

User

User
Data User
Data User
User
Data User
Data User
User
Data User

Gambar 3.9DFD Level 1Pengolahan Data User


3.3.2.3 Flowchart Pembangunan Squid Proxy Server
FlowchartPembangunan Squid Proxy Server gambar 3.11

28

Instalasi Squid Proxy Server

Konfigurasi
Testing
Evaluasi

Gambar 3.11Flowchart Pembangunan Squid Proxy Server


Berikut ini beberapa proses yang akan dilakukan Squid Proxy server
a. Conection Sharing
Proses yang terjadi pada Conection Sharing adalah penggunaan
gateway secara bersamaan untuk koneksi jaringan lokal ke jaringan
internet
b. Caching
Proses yang terjadi pada Caching adalah menyimpan objek objek
internet yang diminta klien
c. Filltering
Proses yang terkjadi pada Filltering adalah untuk memblokir alamat
website tertentu dan pembatasan untuk IP tertentu
d. Management Bandwidth
Proses yang terjadi pada Management Bandwidth adalah membatasi
penggunaan bandwidth untuk download file tertentu.
e. Management Waktu Akses Internet
Proses Management Waktu Akses Internet adalah membatasi hak
akses internet pad hari dan jam tertentu.

29

3.4 Perancangan Antarmuka (Interface)


3.4.1

Site Map Pengolahan User

Struktur menu Pengolahan User dapat dilihat pada gambar 3.13

USER

LOGIN

MENU

RESET PASSWORD

ADMIN

DATA USER

Gambar 3.13Site Map Pengolahan Data User


3.4.2

HalamanLogin

Halaman Login seperti pada gambar 3.14

LOGIN
UserMenu
Password
Masuk
Ganti Password

Gambar 3.14HalamanLogin

30

3.4.3

Halaman Reset Password

Halaman resetpassword seperti pada gambar 3.15

RESET PASSWORD
Password Lama
Password Baru
Konfirmasi Password
Reset

Gambar 3.15ResetPassword
3.4.4

Halaman Admin

Halaman Admin hanya berisi halaman data user seperti pada gambar 3.16

Jenis User

Mahasiswa
Dosen

Import Data User


NO

USERNAME

Kalab
Aslab
Generate
PASSWORD

AKSI

Gambar 3.16Halaman Admin

31

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Azis Fauzi Melwin Syafrizal. 2013. Optimalisasi pemakaian
bandwidth di super hotspot menggunakan Proxy server. Jurusan Teknik
Informatika. STMIK AMIKOM. Yogyakarta
Dewi Yolanda S. A, 2010. Simulasi kinerja routing protokol open shortest
path first (ospf) dan enhanced interior gateway routing protocol (eigrp)
menggunakan simulator jaringan opnet modeler v. 14.5. Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang
Karamjeet Kaur, Sukhjeet Singh, Rahul Malhotra. 2012. Design Of Open
Hortest Path First Protocol A Link State Protocol Using Opnet Modular. Punjab
Technical University. Jalandhar

32

Anda mungkin juga menyukai