Buku Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - PNUKMPPD 2014 Bagian IV Ke-4 Dari 6
Buku Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - PNUKMPPD 2014 Bagian IV Ke-4 Dari 6
Nomor Station
Tidak perlu diisi
2.
Judul Station
Diisi: [Kategori Sistem Tubuh] [Nama Penyakit]
Contoh:
Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier dan Pankreas Ulkus Duodenum
3.
Alokasi Waktu
Diisi: 15 menit
Durasi waktu untuk satu station soal adalah 15 menit, terdiri dari 1 menit untuk membaca soal pintu dan 14
menit waktu efektif untuk mengerjakan tugas.
4.
5.
Kompetensi Diujikan
Tebalkan aspek kompetensi yang dinilai untuk kasus yang diujikan tersebut (terdapat 8 aspek kompetensi):
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik/psikiatri
3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5) Tatalaksana nonfarmakoterapi
6) Tatalaksana farmakoterapi
7) Komunikasi dan edukasi pasien
8) Perilaku professional
Mohon penulis soal memperhatikan:
a. Waktu efektif yang tersedia (14 menit)
b. Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 (Daftar Keterampilan dan Daftar Penyakit).
c. Aspek nomor 8 yaitu perilaku profesional WAJIB diujikan.
6.
101
Tugas peserta
Tuliskan tugas peserta dengan kalimat perintah yang singkat dan jelas. Bila dianggap perlu, tugas
yang tidak perlu dilakukan oleh peserta dapat dicantumkan pula. Jika peserta diminta untuk
menyampaikan sesuatu (misal: usulan pemeriksaan, diagnosis, dan edukasi) harus ditulis dengan
jelas kepada siapa hal tersebut disampaikan.
Berikut adalah panduan umum pertanyaan sesuai aspek kompetensi yang diuji:
Lakukan anamnesis pada pasien!
Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien/manekin!
Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan lakukan interpretasi atas data yang didapatkan!
Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding!
Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada penguji/jelaskan pada pasien!
Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan!
Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait penyakit/tatalaksana/prognosisnya!
8.
Instruksi Penguji
Instruksi penguji terdiri dari INSTRUKSI UMUM serta INSTRUKSI KHUSUS mengenai langkah-langkah
yang harus dilakukan penguji selama bertugas di dalam station soal. Selanjutnya tugas untuk penguji
dituliskan dengan jelas, termasuk hal-hal yang wajib maupun tidak boleh dilakukan penguji. Selain itu
terdapat pedoman penilaian untuk station tersebut sehingga membantu penguji memahami tujuan station
serta memiliki penilaian yang sama. Jika ada pertanyaan yang perlu diujikan maka dicantumkan beserta
jawaban dan modalitas nilainya.
102
103
Bahasa tubuh: ekspresi wajah, cara duduk/ berjalan, ekspresi khusus terkait keluhan (misal:
menahan sakit, cemas, sesak napas, batuk, dan lain-lain). Hal ini termasuk kapan harus ditampilkan,
apakah selama berinteraksi atau hanya saat tertentu saja.
Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh peserta: bagaimana pemeriksaan akan dilakukan (tidak perlu
menyebut nama pemeriksaan, cukup proses saja) dan bagaimana merespon pemeriksaan tersebut.
Pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan peserta ujian dan jawabannya. Tuliskan juga bagaimana
PS harus merespon pertanyaan yang informasinya tidak ada dalam skenario PS.
10. Tata Letak Station
Terdiri dari:
Model 1 (ruang klinik umum)
Model 2 (ruang unit gawat darurat sederhana)
Model 3 (ruang tindakan dengan kebutuhan troli steril/tindakan bedah)
11. Kebutuhan Laboran
Apabila untuk kasus ini diperlukan laboran, mohon dituliskan Ada/Tidak ada. Bila ADA, mohon jelaskan
dengan singkat tugas/fungsi laboran dalam station tersebut yang diperlukan/diperbolehkan.
Contoh:
Ada, laboran bertugas merapikan set alat steril dan mengambilkan bahan habis pakai. Tidak untuk menjadi
asisten tindakan.
12. Kebutuhan Manekin
Pilihlah manekin yang diperlukan dari daftar manekin yang ada (ada 18 jenis manekin yang dapat dipilih).
13. Kebutuhan Set Alat
Pilihlah set alat/set BHP yang diperlukan dari daftar peralatan yang ada. Bila tidak ada dalam daftar/tidak
lengkap, tuliskan dengan detail jenis alat yang dibutuhkan dan jumlahnya.
14. Penulis
Tulislah dengan lengkap
a. Nama dan gelar penulis soal
b. Bagian/departemen dan institusi asal penulis.
15. Referensi
Tuliskan referensi yang digunakan saat membuat soal.
Rubrik Penilaian
Setelah template soal, penulis soal membuat rubrik penilaian. Berikut adalah penjelasan dan panduan penulisan
rubrik penilaian.
1. Kemampuan Anamnesis
Aspek ini menilai kemampuan peserta ujian memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya.
Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat.
Memberikan respon yang sesuai terhadap isyarat pasien baik yang verbal maupun non verbal.
Tuliskan dengan jelas hal-hal yang utama dan relevan ditanyakan selama anamnesis. Perhatikan deskripsi
performa untuk masing-masing skor.
2. Kemampuan Pemeriksaan Fisik
Kemampuan peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan
menggunakan teknik pemeriksaan yang logis, sistematik/ runut dan efisien. Peserta juga harus tanggap
terhadap kenyamanan pasien dan memberikan penjelasan ke pasien. Peserta harus mencuci tangan
sebelum dan setelah pemeriksaan fisik.
Tuliskan dengan jelas pemeriksaan fisik utama dan relevan yang harus dilakukan peserta ujian. Perhatikan
deskripsi performa untuk masing-masing skor.
3. Melakukan tes/ prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau
diagnosis
Kemampuan peserta ujian untuk melakukan suatu tes/ prosedur klinik dengan benar dan menyampaikan
prosedur atau hasilnya ATAU menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan benar dan
menjelaskan kepada pasien dengan tepat.
Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014
104
Tuliskan dengan jelas pemeriksaan penunjang yang harus diusulkan dan atau diinterpretasikan oleh
peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.
4.
5.
6.
Tatalaksana farmakoterapi
Kemampuan peserta ujian memilih obat yang rasional.
Tuliskan dengan jelas tatalaksana farmakoterapi harus diusulkan dan atau resep yang harus ditulis oleh
peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.
7.
8.
Perilaku Profesional
Kemampuan peserta ujian menunjukkan aspek profesionalisme dengan baik diantaranya meminta
informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan
pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa
hormat kepada pasien, serta menyadari keterbatasan.
9.
105
Nomor Station
Judul Station
Alokasi Waktu
Tingkat Kemampuan
Kasus yang Diujikan
Kompetensi Diujikan
6.
Kategori Sistem
Tubuh
7.
Instruksi
Peserta Ujian
Contoh: Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi Gangguan Psikotik (SKDI: Penyakit-02.07)
15 menit
Contoh: Tingkat Kemampuan SKDI: 3A
Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesional
1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
SKENARIO KLINIK:
Seorang..
TUGAS :
1. Lakukan..
2.
8.
Instruksi
Penguji
INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global
Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah
melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi
khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian yang bersesuaian)
1.
2.
3.
106
Instruksi
Pasien Standar
4.
Penguji menilai diagnosis dan dua (2) diagnosis banding yang ditegakkan oleh peserta ujian.
Diagnosis:
Diagnosis Banding 1:
Diagnosis Banding 2:
Diagnosis Banding 3:
Diagnosis Banding 4:
5.
Penguji menilai tatalaksana non farmakoterapi yang diusulkan/dikerjakan oleh peserta ujian.
6.
Penguji menilai tatalaksana farmakoterapi berupa resep yang dituliskan oleh peserta ujian.
Nama obat, sediaan, dosis, cara pemberian.
7.
Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien.
8.
Nama
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status pernikahan
Pendidikan terakhir
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama
Sejak kapan/onset
Lokasi
Durasi/frekuensi
Karakteristik
Progresi
Skala nyeri (bila perlu)
Yang memperparah
Yang mengurangi
Usaha yang dilakukan
Obat dipakai saat ini
Riwayat penyakit dahulu
penyakit relevan
tindakan bedah/terapi lain
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pribadi (relevan)
Alkohol
Rokok
Narkoba
Seksual
Alergi obat
Pertanyaan wajib oleh PS
Peran yang wajib
ditunjukkan
Foto untuk mol
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Referensi
Model 1/2/3
Tidak ada/Ada, tugas:
Tidak ada/Ada, tugas
Jenis set yang dipakai
Nama
Institusi
107
KOMPETENSI
Anamnesis
0
Peserta ujian tidak
memfasilitasi pasien untuk
menceritakn kesakitannya.
1
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya
namun sebagian besar
pertanyaan tidak mengarah
pada informasi yang
relevan, akurat dan adekuat.
2
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya,
namun sebagian kecil
pertanyaan tidak mengarah
pada informasi yang relevan,
akurat dan adekuat.
3
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya
dengan pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai untuk mendapatkan
informasi yang relevan, akurat
dan adekuat.
2.
Pemeriksaan
Fisik
3.
Melakukan
tes/prosedur
klinik atau
interpretasi
data untuk
menunjang
diagnosis
banding/diagn
osis
Menentukan
diagnosis dan
diagnosis
banding
Tatalaksana
4.
5.
108
BOBOT
SKOR
nonfarmakote
rapi
6.
7.
Tatalaksana
farmakoterapi
Komunikasi
dan atau
edukasi
pasien
melakukan tindakan
Atau
melakukan tetapi tidak sesuai
perintah
Atau
melakukan tetapi tidak sesuai
masalah klinik pasien
Peserta ujian memilih obat
yang tidak tepat
109
8.
Perilaku
profesional
keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4. mampu memberikan
penyuluhan yang isinya
sesuai dengan masalah
pasien
Meminta izin secara lisan dan 1-2
poin berikut :
1. melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan pasien
dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa
hormat kepada pasien
5. mengetahui
keterbatasan dengan
merujuk atau
melakukan konsultasi
bila diperlukan
BORDERLINE
LULUS
SUPERIOR
110
PST
MD
PS
DP
MA
PGJ
:
:
:
:
:
:
M
NM
W
JD
TB
:
:
:
:
:
111
PST
MD
PS
DP
MA
PGJ
LAB
TB
:
:
:
:
:
:
:
:
M
NM
W
JD
BHP
IL
TO
T INF
:
:
:
:
:
:
:
:
112
PST
MD
DP
TNS
TS
PGJ
BHP
:
:
:
:
:
:
:
M
NM
W
JD
LP
LAB
:
:
:
:
:
:
113
114
No
1
Kode
101
No
2
Kode
102
103
Manekin Pemeriksaan
Ginekologis & Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim
Terdiri dari model gluteus, anus, rektum, dan prostat ukuran dewasa.
No
Model minimal terdiri dari thorax, abdomen, pubis, dan sebagian paha.
Besarnya model uterus dapat disesuaikan dengan usia kehamilan
yang diinginkan (simulasi cairan amnion) untuk pemeriksaan Tinggi
Fundus Uteri.
Terdapat struktur fetus untuk perasat Leopold yang dapat diatur letak,
posisi, sikap, dan presentasinya.
Dilengkapi komponen penghasil suara Denyut Jantung Janin yang
dapat diatur lokasi dan frekuensinya.
Terdiri dari model panggul yang dilengkapi struktur anatomis anus,
dan organ reproduksi feminina: labia mayora, labia minora, klitoris,
vagina, cervix, fornices, uterus, tuba Falopii, dan ovarium serta anus.
Dapat digunakan untuk pemeriksaan bimanual, palpasi abdomen,
inspekulo dengan spekulum Graves, serta pemasangan/pelepasan
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim.
Manekin ini wajib dilengkapi dengan uterus tambahan yang terpisah
untuk keperluan pemasangan/pelepasan AKDR, dengan bagian atas
transparan, serta ada corpus uteri yang bisa diakses dari ostium uteri
115
eksterna.
104
Manekin Pemeriksaan
Payudara
105
Terdiri dari model tubuh utuh neonatus (panjang badan 40-60 cm),
dilengkapi dengan fontanela anterior dan posterior, dan rongga mulut
yang dapat digunakan untuk intubasi.
106
No
Kode
116
107
Manekin Injeksi
Intramuskular Gluteus
- Terdiri dari model gluteus, pinggang, dan sebagian paha, serta ada
struktur SIAS, SIAI, krista iliaka, dan trochanter mayor untuk identifikasi
lokasi injeksi.
108
109
No
Kode
117
10
110
- Terdiri dari model panggul, penis, ostium uretra eksterna, uretra, dan
vesika urinaria di bagian dalam panggul, serta penampung cairan yang
disimulasikan sebagai urin.
- Terdapat katup yang mencegah urin keluar dari uretra bila tidak ada
kateter yang mencapai vesika urinaria
- Mudah dibersihkan dan tidak bocor.
11
111
- Terdiri dari model panggul, ostium uretra eksterna, introitus vagina, dan
vesika urinaria di bagian dalam panggul, serta penampung cairan yang
disimulasikan sebagai urin.
- Terdapat katup yang mencegah urin keluar dari uretra bila tidak ada
kateter yang mencapai vesika urinaria
12
112
13
113
118
14
114
15
115
16
116
Manekin Genitalia
Maskulina + Sirkumsisi
119
17
117
Manekin Pemasangan
Orotracheal Tube
18
118
Untuk sirkumsisi, tersedia model kulit preputium sekali pakai yang bisa
dipasang pada model penis yang ada minimal 18 untuk 14 peserta.
Kulit preputium sekali pakai: menutupi minimal glans penis, corpus
penis, dilengkapi 2 lapis preputium pada glans penis, dan frenulum.
Preputium tersebut dapat dipotong dan dijahit dengan mudah.
Terdiri dari model kepala, leher, dan organ sistem respirasi berupa
cavum nasi, nasofarings, orofarings, larings, plica vocalis, trakea, dan
kedua paru, dan juga sistem digestivus berupa bibir, gigi-geligi, cavum
oris, esofagus dan gaster dengan struktur anatomis yang
merepresentasikan struktur nyata yang cermat
Terdapat indikator yang menunjukkan patahnya struktur gigi apabila
metode laringoskopi tidak tepat
Dapat mendeteksi masuknya udara ke paru maupun gaster sesuai
dengan posisi ETT yang terpasang, baik berupa visual dan/atau
dengan auskultasi lapang paru.
Terdiri dari model yang merepresentasikan struktur kutis, subkutis
yang bisa dilakukan pemasangan rod/batang Alat Kontrasepsi Bawah
Kulit/Susuk KB/Implant.
Minimal berupa sebagian dari struktur brachium sisi volar
Dapat dilakukan insisi pada struktur kutisnya.
Dapat digunakan secara terpisah, atau dipasang pada lengan pasien
standar dengan tali perekat.
120