Anda di halaman 1dari 20

LAMPIRAN 5.

PANDUAN DAN TEMPLATE PENULISAN SOAL UK OSCE


Panduan Penulisan Template Soal UK OSCE
Panduan penulisan template soal adalah sebagai berikut:
1.

Nomor Station
Tidak perlu diisi

2.

Judul Station
Diisi: [Kategori Sistem Tubuh] [Nama Penyakit]
Contoh:
Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier dan Pankreas Ulkus Duodenum

3.

Alokasi Waktu
Diisi: 15 menit
Durasi waktu untuk satu station soal adalah 15 menit, terdiri dari 1 menit untuk membaca soal pintu dan 14
menit waktu efektif untuk mengerjakan tugas.

4.

Tingkat Kemampuan Kasus yang Diujikan


Diisi: Tingkat Kemampuan SKDI: [3A/3B/4A] dan definisi dari tingkat kemampuan tersebut.
Untuk 3A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.
Untuk 3B: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus gawat darurat.
Untuk 4A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.
Contoh:
Tingkat Kompetensi SKDI: 3A
Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.

5.

Kompetensi Diujikan
Tebalkan aspek kompetensi yang dinilai untuk kasus yang diujikan tersebut (terdapat 8 aspek kompetensi):
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik/psikiatri
3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5) Tatalaksana nonfarmakoterapi
6) Tatalaksana farmakoterapi
7) Komunikasi dan edukasi pasien
8) Perilaku professional
Mohon penulis soal memperhatikan:
a. Waktu efektif yang tersedia (14 menit)
b. Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 (Daftar Keterampilan dan Daftar Penyakit).
c. Aspek nomor 8 yaitu perilaku profesional WAJIB diujikan.

6.

Kategori Sistem tubuh


Tebalkan kategori sistem tubuh yang sesuai dengan kasus.
1) Sistem Saraf
2) Psikiatri
3) Sistem Indra
4) Sistem Respirasi
5) Sistem Kardiovaskular
6) Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7) Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8) Sistem Reproduksi
9) Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014

101

10) Sistem Hematologi dan Imunologi


11) Sistem Muskuloskeletal
12) Sistem Integumen
7.

Instruksi Peserta Ujian


Instruksi peserta ujian seyogyanya dibuat secara ringkas dan padat, namun tidak mengerucut pada
diagnosis/diagnosis banding yang pasti. Instruksi peserta ujian terdiri dari:
a. Skenario klinik
Tuliskan skenario kasus yang diujikan, minimal terdiri dari:
Jenis kelamin, dengan istilah:
- Laki-laki
- Perempuan
- Anak/bayi ditambahkan keterangan di depan jenis kelamin (contoh: seorang bayi laki-laki)
Usia
Tempat tugas, dapat berupa:
- Unit gawat darurat RS
- Klinik umum RS
- Unit gawat darurat puskesmas
- Klinik umum puskesmas
- Praktik dokter umum
- Rumah pasien
- Luar ruang (contoh: lapangan/jalan raya/pantai)
Keluhan utama (tidak menggambarkan spesifik kasus tertentu)
Contoh:
Seorang perempuan usia 52 tahun, datang ke praktik umum mengeluhkan nyeri perut.
Untuk kasus/station dengan titik berat pada keterampilan prosedural, dapat mencantumkan hasil
anamnesis/pemeriksaan yang relevan pada kasus tersebut (khususnya pada station yang tidak
menilai kemampuan peserta ujian dalam anamnesis atau pemeriksaan fisik).
b.

Tugas peserta
Tuliskan tugas peserta dengan kalimat perintah yang singkat dan jelas. Bila dianggap perlu, tugas
yang tidak perlu dilakukan oleh peserta dapat dicantumkan pula. Jika peserta diminta untuk
menyampaikan sesuatu (misal: usulan pemeriksaan, diagnosis, dan edukasi) harus ditulis dengan
jelas kepada siapa hal tersebut disampaikan.
Berikut adalah panduan umum pertanyaan sesuai aspek kompetensi yang diuji:
Lakukan anamnesis pada pasien!
Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien/manekin!
Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan lakukan interpretasi atas data yang didapatkan!
Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding!
Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada penguji/jelaskan pada pasien!
Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan!
Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait penyakit/tatalaksana/prognosisnya!

8.

Instruksi Penguji
Instruksi penguji terdiri dari INSTRUKSI UMUM serta INSTRUKSI KHUSUS mengenai langkah-langkah
yang harus dilakukan penguji selama bertugas di dalam station soal. Selanjutnya tugas untuk penguji
dituliskan dengan jelas, termasuk hal-hal yang wajib maupun tidak boleh dilakukan penguji. Selain itu
terdapat pedoman penilaian untuk station tersebut sehingga membantu penguji memahami tujuan station
serta memiliki penilaian yang sama. Jika ada pertanyaan yang perlu diujikan maka dicantumkan beserta
jawaban dan modalitas nilainya.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014

102

Instruksi Umum: tidak perlu diubah (sesuai template).


Instruksi Khusus:
Berikan informasi sesuai dengan kompetensi yang dinilai:
a. Hasil pemeriksaan fisik
Hasil pemeriksaan fisik harus dituliskan dengan detail dan lengkap, sesuai dengan pemeriksaan fisik
yang diminta.
Tanda-tanda vital: Tekanan darah (TD mmHg), Laju Nadi (N/menit), Laju Pernapasan (R/menit), dan
suhu (t oC) HARUS dicantumkan apapun kasus yang diujikan.
Hasil normal tetap perlu dituliskan dengan rinci hasilnya (misal: Tekanan Darah 120/80 mmHg, dst.).
Hal ini akan membantu penguji saat melaksanakan tugasnya.
Jika perlu, foto prosedur atau hasil pemeriksaan fisik dapat disertakan. Prosedur pemeriksaan fisik
yang spesifik (misal: posisi duduk, teknik memegang alat, dsb.)
b. Hasil pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan penunjang dan interpretasinya harus dituliskan dengan lengkap.
Foto hasil pemeriksaan penunjang harus disertakan jika memang diperlukan
c. Diagnosis dan atau diagnosis banding
Penulis harus menuliskan dengan jelas diagnosis dan minimal 2 (dua) diagnosis banding yang sesuai.
Diagnosis dan diagnosis bandung yang tertulis harus sesuai dengan rubrik yang akan dibuat.
d. Tatalaksana Nonfarmakoterapi
Tatalaksana nonfarmakoterapi mencakup tindakan yang dilakukan dalam manajemen kasus.
Jika tindakan berupa prosedur, mohon dapat menuliskan detail langkah-langkah prosedur. Tambahkan
gambar/ foto jika diperlukan. Hal ini akan membantu penguji, mengingat tidak semua penguji memiliki
referensi/ pengalaman yang sama.
e. Tatalaksana Farmakoterapi
Tatalaksana farmakoterapi mencantumkan dengan jelas nama obat (generik), sediaan, dosis, dan cara
pemberian.
Jika terdapat pilihan obat lini kedua atau ketiga mohon untuk menuliskan juga, karena terdapat
kemungkinan peserta akan memilih obat tersebut.
f. Komunikasi dan Edukasi Pasien
Tatalaksana pasien dalam bentuk edukasi yang spesifik dapat dituliskan pada bagian ini.
9.

Instruksi Pasien Standar


Informasi yang terdapat dalam instruksi pasien standar terdiri dari:
a. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan dituliskan untuk setiap pasien standar. Jika memerlukan lebih dari
satu pasien standar, maka identitasnya juga harus dituliskan.
Dalam menentukan identitas pasien standar, sesuaikan dengan kasus. Jika tidak spesifik, cukup ditulis
sesuai dengan pasien standar, agar tidak menyulitkan saat berlatih.
b. Keluhan utama
Tuliskan keluhan utama dengan menggunakan bahasa awam, sesuai dengan skenario klinik.
c. Riwayat penyakit sekarang
Tuliskan riwayat penyakit sekarang dengan urutan waktu. RPS memuat detail seperti lokasi, durasi,
frekuensi, keluhan penyerta, hal yang meringankan atau memperberat keluhan, dan sebagainya.
d. Riwayat penyakit dahulu
Tuliskan riwayat penyakit dahulu dan pengobatannya.
e. Riwayat penyakit keluarga
Tuliskan riwayat penyakit keluarga yang relevan
f. Riwayat lingkungan dan sosial
Tuliskan hal yang berkaitan dengan lingkungan dan sosial yang relevan dengan kasus.
g. Riwayat tumbuh kembang
Khusus untuk kasus anak, penulis harus menuliskan riwayat tumbuh kembang, riwayat kehamilan dan
persalinan ibu, serta riwayat imunisasi.
h. Peran yang harus dilakukan
Penulis harus mencantumkan apa yang harus diperankan PS selama berinteraksi dengan peserta ujian.
Hal ini mencakup
Penampilan: apakah ada penampilan/ pakaian khusus yang harus dikenakan oleh pasien

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014

103

Bahasa tubuh: ekspresi wajah, cara duduk/ berjalan, ekspresi khusus terkait keluhan (misal:
menahan sakit, cemas, sesak napas, batuk, dan lain-lain). Hal ini termasuk kapan harus ditampilkan,
apakah selama berinteraksi atau hanya saat tertentu saja.
Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh peserta: bagaimana pemeriksaan akan dilakukan (tidak perlu
menyebut nama pemeriksaan, cukup proses saja) dan bagaimana merespon pemeriksaan tersebut.
Pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan peserta ujian dan jawabannya. Tuliskan juga bagaimana
PS harus merespon pertanyaan yang informasinya tidak ada dalam skenario PS.
10. Tata Letak Station
Terdiri dari:
Model 1 (ruang klinik umum)
Model 2 (ruang unit gawat darurat sederhana)
Model 3 (ruang tindakan dengan kebutuhan troli steril/tindakan bedah)
11. Kebutuhan Laboran
Apabila untuk kasus ini diperlukan laboran, mohon dituliskan Ada/Tidak ada. Bila ADA, mohon jelaskan
dengan singkat tugas/fungsi laboran dalam station tersebut yang diperlukan/diperbolehkan.
Contoh:
Ada, laboran bertugas merapikan set alat steril dan mengambilkan bahan habis pakai. Tidak untuk menjadi
asisten tindakan.
12. Kebutuhan Manekin
Pilihlah manekin yang diperlukan dari daftar manekin yang ada (ada 18 jenis manekin yang dapat dipilih).
13. Kebutuhan Set Alat
Pilihlah set alat/set BHP yang diperlukan dari daftar peralatan yang ada. Bila tidak ada dalam daftar/tidak
lengkap, tuliskan dengan detail jenis alat yang dibutuhkan dan jumlahnya.
14. Penulis
Tulislah dengan lengkap
a. Nama dan gelar penulis soal
b. Bagian/departemen dan institusi asal penulis.
15. Referensi
Tuliskan referensi yang digunakan saat membuat soal.
Rubrik Penilaian
Setelah template soal, penulis soal membuat rubrik penilaian. Berikut adalah penjelasan dan panduan penulisan
rubrik penilaian.
1. Kemampuan Anamnesis
Aspek ini menilai kemampuan peserta ujian memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya.
Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat.
Memberikan respon yang sesuai terhadap isyarat pasien baik yang verbal maupun non verbal.
Tuliskan dengan jelas hal-hal yang utama dan relevan ditanyakan selama anamnesis. Perhatikan deskripsi
performa untuk masing-masing skor.
2. Kemampuan Pemeriksaan Fisik
Kemampuan peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan
menggunakan teknik pemeriksaan yang logis, sistematik/ runut dan efisien. Peserta juga harus tanggap
terhadap kenyamanan pasien dan memberikan penjelasan ke pasien. Peserta harus mencuci tangan
sebelum dan setelah pemeriksaan fisik.
Tuliskan dengan jelas pemeriksaan fisik utama dan relevan yang harus dilakukan peserta ujian. Perhatikan
deskripsi performa untuk masing-masing skor.
3. Melakukan tes/ prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau
diagnosis
Kemampuan peserta ujian untuk melakukan suatu tes/ prosedur klinik dengan benar dan menyampaikan
prosedur atau hasilnya ATAU menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan benar dan
menjelaskan kepada pasien dengan tepat.
Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014
104

Tuliskan dengan jelas pemeriksaan penunjang yang harus diusulkan dan atau diinterpretasikan oleh
peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.
4.

Penegakan diagnosis/ diagnosis banding


Kemampuan peserta ujian menetapkan diagnosis/ diagnosis banding yang tepat, sesuai dengan masalah
klinik pasien.
Tuliskan dengan jelas diagnosis banding dan atau diagnosis yang harus ditentukan oleh peserta ujian.
Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

5.

Tatalaksana nonfarmakoterapi (tindakan)


Kemampuan peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan menyampaikan
alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan.
Tuliskan dengan jelas tindakan yang harus dilakukan oleh peserta ujian, dengan singkat dan jelas. Tidak
perlu mencantumkan semua langkah dengan detail, karena informasi detail prosedur ada dalam instruksi
penguji. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

6.

Tatalaksana farmakoterapi
Kemampuan peserta ujian memilih obat yang rasional.
Tuliskan dengan jelas tatalaksana farmakoterapi harus diusulkan dan atau resep yang harus ditulis oleh
peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

7.

Komunikasi dan atau edukasi pasien


Kemampuan peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik, meliputi menggali
perspektif pasien dengan bahasa yang bisa dimengerti, memberikan kesempatan bertanya kepada pasien,
menanggapi pertanyaan/pernyataan pasien baik verbal maupun non verbal, melakukan diskusi, negosiasi
dan membina hubungan baik dengan pasien dan atau memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan
masalah pasien dengan cara yang tepat.
Tuliskan edukasi yang harus disampaikan oleh peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masingmasing skor.

8.

Perilaku Profesional
Kemampuan peserta ujian menunjukkan aspek profesionalisme dengan baik diantaranya meminta
informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan
pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa
hormat kepada pasien, serta menyadari keterbatasan.

9.

Penilaian akhir peserta ujian secara keseluruhan (Global performance)


Aspek ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta ujian secara keseluruhan apakah
peserta ujian mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada. Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus
serta superior. Nilai borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus station.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014

105

Template soal dan lembar penilaian


Template soal dan lembar penilaian ini merupakan contoh yang bersifat umum.
TEMPLATE OSCE STATION
1.
2.
3.
4.
5.

Nomor Station
Judul Station
Alokasi Waktu
Tingkat Kemampuan
Kasus yang Diujikan
Kompetensi Diujikan

6.

Kategori Sistem
Tubuh

7.

Instruksi
Peserta Ujian

Contoh: Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi Gangguan Psikotik (SKDI: Penyakit-02.07)
15 menit
Contoh: Tingkat Kemampuan SKDI: 3A
Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik/psikiatri
3. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
4. Penegakan diagnosis dan diagnosis banding
5. Tatalaksana nonfarmakoterapi
6. Tatalaksana farmakoterapi
7. Komunikasi dan edukasi pasien
8. Perilaku profesional
1. Sistem Saraf
2. Psikiatri
3. Sistem Indra
4. Sistem Respirasi
5. Sistem Kardiovaskular
6. Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
7. Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
10. Sistem Hematologi dan Imunologi
11. Sistem Muskuloskeletal
12. Sistem Integumen
SKENARIO KLINIK:
Seorang..
TUGAS :
1. Lakukan..
2.

8.

Instruksi
Penguji

INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai dengan identitas pada komputer!
2. Tulislah 5 digit terakhir dari nomor peserta ujian pada lembar nilai tulis!
3. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global
Rating sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah
melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi
khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian yang bersesuaian)
1.

Penguji menilai anamnesis yang dilakukan peserta ujian

2.

Penguji menilai pemeriksaan fisik/psikiatri yang dilakukan oleh peserta ujian


Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini, penguji menyampaikan hasil pada
peserta.
Hasil Pemeriksaan Fisik/Psikiatri
KU:
Tanda Vital: TD: / mmHg; N: /menit; R: /menit; t: OC
Kepala/leher:
Toraks:
Abdomen:
Ekstremitas:
Status Lokalis:
Jenis pemeriksaan lain.
Lampiran foto/ilustrasi
Penguji menilai interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang.

3.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014

106

Instruksi
Pasien Standar

4.

Penguji menilai diagnosis dan dua (2) diagnosis banding yang ditegakkan oleh peserta ujian.
Diagnosis:
Diagnosis Banding 1:
Diagnosis Banding 2:
Diagnosis Banding 3:
Diagnosis Banding 4:

5.

Penguji menilai tatalaksana non farmakoterapi yang diusulkan/dikerjakan oleh peserta ujian.

6.

Penguji menilai tatalaksana farmakoterapi berupa resep yang dituliskan oleh peserta ujian.
Nama obat, sediaan, dosis, cara pemberian.

7.

Penguji menilai komunikasi dan edukasi yang disampaikan peserta ujian kepada pasien.

8.

Penguji menilai perilaku profesional yang ditunjukkan oleh peserta ujian.

Nama

Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status pernikahan
Pendidikan terakhir
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama
Sejak kapan/onset
Lokasi
Durasi/frekuensi
Karakteristik
Progresi
Skala nyeri (bila perlu)
Yang memperparah
Yang mengurangi
Usaha yang dilakukan
Obat dipakai saat ini
Riwayat penyakit dahulu
penyakit relevan
tindakan bedah/terapi lain
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pribadi (relevan)
Alkohol
Rokok
Narkoba
Seksual
Alergi obat
Pertanyaan wajib oleh PS
Peran yang wajib
ditunjukkan
Foto untuk mol
9.
10.
11.
12.
13.

Tata Letak Station


Kebutuhan Laboran
Kebutuhan Manekin
Kebutuhan Set Alat
Penulis

14.

Referensi

Model 1/2/3
Tidak ada/Ada, tugas:
Tidak ada/Ada, tugas
Jenis set yang dipakai
Nama
Institusi

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD - 2014

107

RUBRIK PENILAIAN OSCE


STATION ...
I. Rubrik
1.

KOMPETENSI
Anamnesis

0
Peserta ujian tidak
memfasilitasi pasien untuk
menceritakn kesakitannya.

1
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya
namun sebagian besar
pertanyaan tidak mengarah
pada informasi yang
relevan, akurat dan adekuat.

2
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya,
namun sebagian kecil
pertanyaan tidak mengarah
pada informasi yang relevan,
akurat dan adekuat.

3
Peserta ujian:
Memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya
dengan pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai untuk mendapatkan
informasi yang relevan, akurat
dan adekuat.

2.

Pemeriksaan
Fisik

Peserta ujian tidak


melakukan pemeriksaan fisik
yang sesuai dengan masalah
klinik pasien

Peserta ujian melakukan


pemeriksaan fisik sesuai masalah
klinik pasien

Peserta ujian melakukan cuci tangan


sebelum dan setelah pemeriksaan,
melakukan pemeriksaan fisik sesuai
masalah klinik pasien dengan
menggunakan teknik pemeriksaan
yang benar

3.

Melakukan
tes/prosedur
klinik atau
interpretasi
data untuk
menunjang
diagnosis
banding/diagn
osis
Menentukan
diagnosis dan
diagnosis
banding
Tatalaksana

Peserta ujian melakukan


tes/prosedur yang tidak
sesuai masalah klinik pasien,
atau
salah menginterpretasikan
data hasil pemeriksaan
penunjang

Peserta ujian melakukan


tes/prosedur sesuai masalah
klinik pasien, namun tidak
lengkap
atau
menginterpretasi data hasil
pemeriksaan penunjang tidak
lengkap

Peserta ujian tidak dapat


menentukan diagnosis dan
diagnosis banding

Peserta ujian dapat menetapkan


satu diagnosis banding

Peserta ujian melakukan tes/prosedur


sesuai masalah klinik pasien secara
lengkap, tanpa menyampaikan
prosedur atau hasilnya
Atau
menginterpretasi data hasil
pemeriksaan penunjang secara
lengkap namun menjelaskan kepada
pasien dengan tidak tepat
Peserta ujian dapat menetapkan
beberapa diagnosis banding secara
tidak lengkap

Peserta ujian melakukan cuci tangan


sebelum dan setelah pemeriksaan,
melakukan pemeriksaan fisik sesuai
masalah klinik pasien dengan
menerapkan prinsip sebagai berikut:
Menggunakan teknik pemeriksaan
yang benar
Sistematik/runut
Peserta ujian melakukan
tes/prosedur yang lengkap dan
menyampaikan prosedur atau
hasilnya
Atau
menginterpretasi hasil pemeriksaan
penunjang dengan lengkap dan
menjelaskan kepada pasien dengan
tepat
Peserta ujian menetapkan diagnosis
dan diagnosis banding yang lengkap,
sesuai dengan masalah klinik pasien

Peserta ujian tidak

Peserta ujian melakukan

Peserta ujian melakukan tindakan

Peserta ujian melakukan tindakan

4.

5.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

108

BOBOT

SKOR

nonfarmakote
rapi

6.

7.

Tatalaksana
farmakoterapi

Komunikasi
dan atau
edukasi
pasien

melakukan tindakan
Atau
melakukan tetapi tidak sesuai
perintah
Atau
melakukan tetapi tidak sesuai
masalah klinik pasien
Peserta ujian memilih obat
yang tidak tepat

tindakan yang sesuai perintah


atau masalah klinik pasien tetapi
tidak lengkap

yang sesuai masalah klinik pasien dan


lengkap
tetapi
tidak menyampaikan alasan maupun
prosedur pelaksanaan tindakan

yang sesuai masalah klinik pasien


dan lengkap dan menyampaikan
alasan dan prosedur pelaksanaan
tindakan

Peserta ujian memilih obat


dengan menerapkan beberapa
prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara
pemberian

Peserta ujian memilih obat dengan


tepat sesuai seluruh prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian
5. Tepat harga
TETAPI tidak menuliskan resep
dengan lengkap

Peserta ujian sama sekali


tidak melakukan 4 prinsip
komunikasi

Peserta ujian menunjukkan


kemampuan berkomunikasi
dengan menerapkan salah satu
prinsip berikut:
1. mampu membina
hubungan baik dengan
pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka,
kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah,
respon)
2. mampu memberikan
kesempatan pasien untuk
bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan
pasien dalam membuat

Peserta ujian menunjukkan


kemampuan berkomunikasi dengan
menerapkan 2-3 dari 4 prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka, kontak
mata, salam, empati dan
hubungan komunikasi dua arah,
respon)
2. mampu memberikan kesempatan
pasien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien
dalam membuat keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan
yang isinya sesuai dengan
masalah pasien

Peserta ujian memilih obat dengan


tepat sesuai seluruh prinsip berikut:
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis
3. Tepat sediaan
4. Tepat cara pemberian
5. Tepat harga
DAN
menuliskan resep dengan
lengkap dan benar.
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi dengan
menerapkan seluruh prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan
baik dengan pasien secara
verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata, salam,
empati dan hubungan
komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan
kesempatan pasien untuk
bercerita dan mengarahkan
cerita
3. mampu untuk melibatkan
pasien dalam membuat
keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4. mampu memberikan

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

109

8.

Perilaku
profesional

Peserta ujian tidak meminta


izin secara lisan dan sama
sekali tidak melakukan poin
berikut:
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan
teliti sehingga tidak
membahayakan pasien
dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada pasien
5. mengetahui keterbatasan
dengan merujuk atau
melakukan konsultasi bila
diperlukan

keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4. mampu memberikan
penyuluhan yang isinya
sesuai dengan masalah
pasien
Meminta izin secara lisan dan 1-2
poin berikut :
1. melakukan setiap
tindakan dengan
berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan pasien
dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan
sesuai prioritas
4. menunjukan rasa
hormat kepada pasien
5. mengetahui
keterbatasan dengan
merujuk atau
melakukan konsultasi
bila diperlukan

penyuluhan yang isinya


sesuai dengan masalah
pasien

Meminta izin secara lisan dan 3 poin


berikut:
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan pasien dan
diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan
pasien
3. melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada pasien
5. mengetahui keterbatasan
dengan merujuk atau
melakukan konsultasi bila
diperlukan

Meminta izin secara lisan dan


melakukan di bawah ini secara
lengkap:
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan
teliti sehingga tidak
membahayakan pasien
dan diri sendiri
2. memperhatikan
kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan sesuai
prioritas
4. menunjukan rasa hormat
kepada pasien
5. mengetahui keterbatasan
dengan merujuk atau
melakukan konsultasi bila
diperlukan

II. Global performance


Beri tanda () pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!
TIDAK LULUS

BORDERLINE

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

LULUS

SUPERIOR

110

LAMPIRAN 6. CONTOH MODEL TATA LETAK RUANGAN STATION SOAL UK OSCE


TATA LETAK MODEL 1

PST
MD
PS
DP
MA
PGJ

:
:
:
:
:
:

Kursi Peserta Ujian


Meja Dokter Pasien
Kursi Pasien Standar
Dipan Periksa
Meja Alat Periksa
Kursi Penguji

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

M
NM
W
JD
TB

:
:
:
:
:

Tempat Sampah Medis


Tempat Sampah Non Medis
Wastafel/Simulator Wastafel
Jam Dinding
Timbangan Badan dan Stadiometer

111

TATA LETAK MODEL 2

PST
MD
PS
DP
MA
PGJ
LAB
TB

:
:
:
:
:
:
:
:

Kursi Peserta Ujian


Meja Dokter Pasien
Kursi Pasien Standar
Dipan Periksa
Meja Alat Periksa
Kursi Penguji
Kursi Laboran
Timbangan Badan dan Stadiometer

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

M
NM
W
JD
BHP
IL
TO
T INF

:
:
:
:
:
:
:
:

Tempat Sampah Medis


Tempat Sampah Non Medis
Wastafel/Simulator Wastafel
Jam Dinding
Troli Bahan Habis Pakai
Iluminator Foto Radiograf
Tabung Oksigen (beserta regulator)
Tiang Infus

112

TATA LETAK MODEL 3

PST
MD
DP
TNS
TS
PGJ
BHP

:
:
:
:
:
:
:

Kursi Peserta Ujian


Meja Dokter Pasien
Dipan Periksa
Troli Non Steril
Troli (Alat/Instrumen) Steril
Kursi Penguji
Troli Bahan Habis Pakai

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

M
NM
W
JD
LP
LAB

:
:
:
:
:
:

Tempat Sampah Medis


Tempat Sampah Non Medis
Wastafel/Simulator Wastafel
Jam Dinding
Lampu Periksa (Portabel)
Kursi Laboran

113

LAMPIRAN 7. DAFTAR MANIKIN YANG HARUS DIMILIKI PUSAT PENYELENGGARA UK OSCE


PEDOMAN MANEKIN UNTUK UK OSCE
1. Manekin adalah model yang digunakan sebagai pengganti tubuh dan/atau bagian tubuh pasien standar dalam UK OSCE.
2. Institusi Penyelenggara UK OSCE wajib menyediakan seluruh manekin ini dalam setiap periode ujian UK OSCE, namun manekin mana yang akan
digunakan akan bergantung kepada keputusan Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter melalui Penyelia Pusat .
3. Daftar manekin yang tercantum dalam pedoman ini ditambah satu set manekin cadangan adalah kebutuhan minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan
UK OSCE pada masing-masing lokasi ujian di satu Institusi Penyelenggara UK OSCE.
4. Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter dapat menambah dan/atau mengurangi kebutuhan manekin UK OSCE dari pedoman
ini dengan sebelumnya memberikan pemberitahuan kepada Institusi Penyelenggara UK OSCE.

Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter tidak


pernah merujuk dan/atau menetapkan dan/atau mewajibkan penggunaan
manekin dengan merek dan/atau produk dari produsen dan/atau distributor
tertentu untuk digunakan dalam UK OSCE

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

114

No
1

Kode
101

Jenis Kegunaan Manekin


Manekin Pemeriksaan
Rektum dan Prostat

Spesifikasi Minimal UK OSCE


-

No
2

Kode
102

Jenis Kegunaan Manekin


Manekin Pemeriksaan
Kehamilan

103

Manekin Pemeriksaan
Ginekologis & Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim

Dapat diposisikan: supinasi, pronasi, lateral dekubitus.

Spesifikasi Minimal UK OSCE


-

Terdiri dari model gluteus, anus, rektum, dan prostat ukuran dewasa.

No

Model minimal terdiri dari thorax, abdomen, pubis, dan sebagian paha.
Besarnya model uterus dapat disesuaikan dengan usia kehamilan
yang diinginkan (simulasi cairan amnion) untuk pemeriksaan Tinggi
Fundus Uteri.
Terdapat struktur fetus untuk perasat Leopold yang dapat diatur letak,
posisi, sikap, dan presentasinya.
Dilengkapi komponen penghasil suara Denyut Jantung Janin yang
dapat diatur lokasi dan frekuensinya.
Terdiri dari model panggul yang dilengkapi struktur anatomis anus,
dan organ reproduksi feminina: labia mayora, labia minora, klitoris,
vagina, cervix, fornices, uterus, tuba Falopii, dan ovarium serta anus.
Dapat digunakan untuk pemeriksaan bimanual, palpasi abdomen,
inspekulo dengan spekulum Graves, serta pemasangan/pelepasan
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim.
Manekin ini wajib dilengkapi dengan uterus tambahan yang terpisah
untuk keperluan pemasangan/pelepasan AKDR, dengan bagian atas
transparan, serta ada corpus uteri yang bisa diakses dari ostium uteri

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

115

eksterna.

104

Manekin Pemeriksaan
Payudara

Terdiri dari model torso tegak, dengan mammae bilateral terpasang


yang dapat dipalpasi.
Dapat digunakan untuk pemeriksaan palpasi payudara, papila
mammae, areolae, dan penyuluhan laktasi.
Struktur anatomis fascia muskulus pektoralis dapat dibedakan dengan
jaringan glandula mammae.

105

Manekin Neonatus Unisex

Terdiri dari model tubuh utuh neonatus (panjang badan 40-60 cm),
dilengkapi dengan fontanela anterior dan posterior, dan rongga mulut
yang dapat digunakan untuk intubasi.

106

Manekin Lengan Pungsi


Intravena

Terdiri dari struktur brachium, antebrachium, dan manus, struktur v.


mediana cubiti, v. cephalica, v. basilica dan vena-vena di bagian
dorsal metacarpal, serta penampung cairan yang disimulasikan
sebagai darah.
Dapat digunakan untuk pungsi vena, phlebotomi, dan pemasangan
jalur intravena (infus/transfusi).
Struktur kulit dan selang vena mudah dibersihkan, tidak bocor, mudah
diganti suku cadangnya.

No

Kode

Jenis Kegunaan Manekin

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

Spesifikasi Minimal UK OSCE

116

107

Manekin Injeksi
Intramuskular Gluteus

- Terdiri dari model gluteus, pinggang, dan sebagian paha, serta ada
struktur SIAS, SIAI, krista iliaka, dan trochanter mayor untuk identifikasi
lokasi injeksi.

108

Manekin BLS/RJP Dewasa


Unisex

109

Manekin Persalinan Normal

- Manekin seluruh tubuh ukuran dewasa.


- Dapat digunakan untuk perasat head tilt chin lift
- Dapat digunakan untuk nafas buatan mulut ke mulut dan/atau dengan
sungkup (resuscitation mask/face mask)
- Bila nafas buatan berhasil, dapat ditunjukkan dengan naik-turunnya
dinding dada sesuai napas buatan yang diberikan
- Dapat digunakan untuk kompresi dada
- Terdapat pompa manual/elektrik untuk pulsasi karotis
- Struktur jalan nafas manekin harus ada suku cadang untuk keperluan
desinfeksi atau antisipasi kebocoran.
- Komponen indikator mekanik dan elektronik yang menunjukkan
pencapaian prosedur bila ada, tidak diaktifkan saat ujian.
- Terdiri dari model panggul, janin, dan plasenta.
- Bagian abdomen manekin berupa ruang kosong untuk dapat
diposisikan janin dan plasenta sesuai kebutuhan
- Bagian introitus vagina dapat disesuakan lebarnya pada saat janin
dilahirkan.
- Terdapat bagian yang dapat disimulasikan sebagai perineum untuk
penilaian keperluan episiotomi (tetapi bukan sebagai model untuk
dilakukan episiotomi)

No

Kode

Jenis Kegunaan Manekin

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

Spesifikasi Minimal UK OSCE

117

10

110

Manekin Kateterisasi Uretra


Maskulina

- Terdiri dari model panggul, penis, ostium uretra eksterna, uretra, dan
vesika urinaria di bagian dalam panggul, serta penampung cairan yang
disimulasikan sebagai urin.
- Terdapat katup yang mencegah urin keluar dari uretra bila tidak ada
kateter yang mencapai vesika urinaria
- Mudah dibersihkan dan tidak bocor.

11

111

Manekin Kateterisasi Uretra


Feminina

- Terdiri dari model panggul, ostium uretra eksterna, introitus vagina, dan
vesika urinaria di bagian dalam panggul, serta penampung cairan yang
disimulasikan sebagai urin.
- Terdapat katup yang mencegah urin keluar dari uretra bila tidak ada
kateter yang mencapai vesika urinaria

12

112

Manekin Penjahitan Kulit


(Suturing Pad)

13

113

Manekin Bedah Minor


(Minor Surgery Pad)

- Ukuran minimal 10 cm x 15 cm x 2 cm, dan ada lapisan keras pelindung


di bagian bawah.
- Dapat digunakan untuk penjahitan luka pada kulit.
- Dapat dibedakan antara struktur kutis dan subkutis.
- Ketika dilakukan penjahitan, kedua sisi luka dapat menutup dengan
tegangan yang wajar, serta jarum dapat menusuk tanpa dorongan yang
berlebihan.
- Dapat digunakan secara terpisah, maupun dipasang di bagian tubuh
pasien standar dengan tali perekat.
- Ukuran minimal 10 cm x 15 cm x 2 cm, dengan lapisan keras
pelindung di bagian bawah, dan memiliki struktur yang akan dilakukan
pembedahan (lipoma, veruka, kista ganglion) pada lapisan kulit yang
sesuai.
- Dapat digunakan untuk penjahitan kutis dan subkutis.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

118

14

114

Manekin Anak Usia 5-8


Tahun Unisex

15

115

Manekin Nasogastric Tube

16

116

Manekin Genitalia
Maskulina + Sirkumsisi

Dapat dibedakan antara struktur kutis dan subkutis.


Ketika dilakukan penjahitan, kedua sisi luka dapat menutup dengan
tegangan yang wajar, serta jarum dapat menusuk tanpa dorongan
yang berlebihan.
Dapat digunakan secara terpisah, maupun dipasang di bagian tubuh
pasien standar dengan tali perekat.
Manekin seluruh tubuh dengan leher, sendi bahu, sendi siku,
pergelangan tangan, sendi panggul, sendi lutut, dan sendi
pergelangan kaki dapat digerakkan.
Ukuran sesuai anak usia 5-8 tahun (tinggi 90-120 cm)
Jenis kelamin netral, dengan perlengkapan pakaian untuk anak lakilaki dan anak perempuan
Terdiri dari kepala, leher, dan torso dengan cavum nasi, cavum oris,
nasofarings, orofarings, laringofarings, esofagus, dan gaster ukuran
dewasa
Dapat digunakan untuk pemasangan dan pelepasan NGT
Dapat dibersihkan dengan mudah.
Terdiri dari model panggul, penis, skrotum, kedua testis, dan kulit
preputium lepas-pasang sekali pakai. Model penis, skrotum, dan testis
harus dari bahan yang kenyal, mudah digerakkan, dan dapat
dipalpasi. Untuk keperluan sirkumsisi, model penis dapat dengan
mudah dimanipulasi posisinya untuk memudahkan prosedur sirkumsisi
(tidak kaku).
Dapat digunakan untuk pemeriksaan penis, skrotum, testis, discar
uretra, dan sirkumsisi.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

119

17

117

Manekin Pemasangan
Orotracheal Tube

18

118

Manekin Alat Kontrasepsi


Bawah Kulit

Untuk sirkumsisi, tersedia model kulit preputium sekali pakai yang bisa
dipasang pada model penis yang ada minimal 18 untuk 14 peserta.
Kulit preputium sekali pakai: menutupi minimal glans penis, corpus
penis, dilengkapi 2 lapis preputium pada glans penis, dan frenulum.
Preputium tersebut dapat dipotong dan dijahit dengan mudah.
Terdiri dari model kepala, leher, dan organ sistem respirasi berupa
cavum nasi, nasofarings, orofarings, larings, plica vocalis, trakea, dan
kedua paru, dan juga sistem digestivus berupa bibir, gigi-geligi, cavum
oris, esofagus dan gaster dengan struktur anatomis yang
merepresentasikan struktur nyata yang cermat
Terdapat indikator yang menunjukkan patahnya struktur gigi apabila
metode laringoskopi tidak tepat
Dapat mendeteksi masuknya udara ke paru maupun gaster sesuai
dengan posisi ETT yang terpasang, baik berupa visual dan/atau
dengan auskultasi lapang paru.
Terdiri dari model yang merepresentasikan struktur kutis, subkutis
yang bisa dilakukan pemasangan rod/batang Alat Kontrasepsi Bawah
Kulit/Susuk KB/Implant.
Minimal berupa sebagian dari struktur brachium sisi volar
Dapat dilakukan insisi pada struktur kutisnya.
Dapat digunakan secara terpisah, atau dipasang pada lengan pasien
standar dengan tali perekat.

Pedoman Pelaksanaan UKMPPD 2014

120

Anda mungkin juga menyukai