Berdasarkan
hasil
gabungan
analisis univariat dan multivariat, indikasi
mineralisasi ketiga unsur yaitu Cu, Pb, Zn,
memiliki pola sebaran mineralisasi logam
yang berbeda-beda dan perkiraan tipe
mineralisi berdasarkan asosiasi unsur yang
mengalami ikatan, diperoleh data sebagai
berikut :
1. Pola potensi sebaran peninggian
anomali Cu umumnya berada di bagian
tengah barat ke selatan wilayah
penelitian Kota Tidore Kepulauan,
kemungkinan kekerabatan antar unsur
tersebut berhubungan dengan jenis
batuan gunungapi berumur Tersier
hingga Kuarter dan mengindikasikan
tipe mineralisasi hidrotermal bijih sulfida
(gambar 9).
2. Pola potensi sebaran peninggian Pb
berada di bagian tengah barat ke arah
selatan wilayah penelitian yang masuk
ke dalam Kota Tidore Kepulauan,
dimana pola sebaran peninggian
cenderung mengikuti pola struktur
geologi, sebagai indikasi adanya
mineralisasi hasil aktifitas hidrotermal
(gambar 10).
3. Pola potensi sebaran Zn dan multi unsur
terkuat berada di bagian utara tepatnya
di Kabupaten Halmahera Barat yang
dikontrol litologi batuan gunungapi
berumur Kuarter, dan sebagian tersebar
di bagian tengah barat wilayah
penelitian yang termasuk ke dalam
wilayah Kota Tidore Kepulauan,
diperkiran indikasi tipe mineralisasi
komplek bijih sulfida berupa urat logam
mulia (gambar 11).
Selain pola sebaran geokimia
terhadap unsur logam di atas, dilakukan
juga analisis mengenai penyebaran unsur
radioaktif terhadap hasil dari pengambilan
conto endapan sungai. Analisis kandungan
unsur radioaktif dilakukan dengan alat
Geofisika Radiometri
Gamma S.II.
Terdapat 3 (tiga) unsur yang difokuskan
dalam analisis radiometri ini yaitu unsur K,
Th dan U.(Tabel 5.)
Kalium (K)
Kandungan unsur K rata-rata 0.45
ppm, dengan kisaran 0 ppm sampai dengan
1.18 ppm, simpangan baku 0.37 ppm.
Terdapat dua kandungan unsur K yang tinggi
dari semua conto yang telah dilakukan
analisis yaitu 1.18 ppm dari titik
TK/BS/0078/D/C pada Sungai Daso-daso
dengan koordinat 342800 mE dan 62800
mN, lokasi TK/SS/0023/D/C di Cabang
Kanan Sungai Simake dengan nilai 1.15 ppm
dengan koordinat 338900 mE dan 73000 mN
(Gambar 12). Penyebaran dari kandungan
unsur K yang tertinggi realtif berada di tengah
dan selatan dari daerah penyelidikan. Lokasi
tersebut berada pada Formasi Bacan (Tomb)
yang berumur Oligo-Miosen yang tersusun
atas breksi, andesit dan basalt.
Thorium (Th)
Kandungan unsur Th rata-rata 8.14
pp, dengan kisaran 0 ppm sampai dengan
11.4, simpangan baku1.42 ppm. Nilai
tertinggi dari unsur Thorium (Th) adalah di
titik lokasi TK/SS/0038/D/C dengan
koordinat 338698 mE dan 74771 mN
(Gambar 13). Penyebaran kandungan
unsur Thorium (Th) relatif di daerah tengah
bagian barat daerah penyelidikan. Lokasi
tersebut sebagian besar berada pada
Formasi Bacan (Tomb) yang berumur
Oligo-Miosen yang tersusun atas batuan
breksi, andesit dan basalt.
Uranium (U)
Kandungan unsur Uranium (U)
dengan rata-rata 3.51 ppm dengan kisaran
minimum-maksimumnya 0 ppm sampai
dengan 6.74 ppm dengan simpangan baku
1.59 ppm. Kandungan unsur Uranium (U)
tertinggi
terdapat
di
titik
lokasi
TK/BS/0056/D/C terdapat di Sungai Durian
dengan titik koordinat 342460 mE dan
79412 mN. (Gambar 14). Penyebaran dari
unsur Uranium (U) di daerah penyelidikan
relatif
di
bagian
tengah
daerah
penyelidikan dengan arah baratlautTenggara dan bagian tengah di bagian
DAFTAR PUSTAKA
Apandi.T. & Sudana. D., 1980. Peta Geologi Lembar Ternate, Maluku Utara, Bandung: Pusat
Survei Geologi.
Berkman, D.A. 2001. Field Geologist Manual. Victoria: The Australian Institute of Mining and
Metallurgy
Tabel 2. Ringkasan Kelas Interval Conto Endapan Sungai Aktif Cu, Pb dan Zn Halmahera
Bagian Barat, Maluku Utara