Anda di halaman 1dari 14

II.

25

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

EKSPLORASI UMUM LOGAM JARANG (REE) TIMAH DI KABUPATEN TAPANULI


UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh :
Kisman dan Wahyu Widodo
Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi

SARI

Eksplorasi umum mineral logam tanah jarang (REE) di Kabupaten Tapanuli Utara merupakan tindak

lanjut dari kegiatan eksplorasi umum logam langka yang telah dilakukan oleh Tim Pusat Sumber Daya
Geologi pada daerah Kecamatan Parmonangan dan Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara
pada tahun 2009. Metoda penyelidikan ini meliputi pemetaan, pengeboran dengan hand auger, pengmbilan conto batuan dan analisis laboratorium terdiri dari analisis kimia unsur, major element, petrografi,
mineragrafi, XRD serta pengolahan data.
Pada penyelidikan ini difokuskan pada pemercontoan laterit granit berjumlah 112 conto menggunakan
hand auger, sedangkan jenis conto lainnya sebagai penunjang dalam kelengkapan laporan di daerah penyelidikan.
Hasil dari kegiatan pemetaan dapat disimpulkan bahwa di daerah penyelidikan terdapat empat satuan
batuan yaitu : satuan batuan termetakan, satuan batuan granit, satuan andesit dan satuan batuan tufa.
Dari analisis major element dapat diketahui jenis granit di daerah penyelidikan termasuk pada kategori
granit ser-ilmenit atau granit tipe-S. Keterdapatan batuan granit kategori tipe-S, sumberdaya mineral
logam yang dapat diharapkan selain logam tanah jarang adalah logam timah (Sn).
Hasil perhitungan berdasarkan volumetrik sederhana endapan REE dengan tiga blok sebesar 1.639.302
m3, rata-rata berat jenis 2,7gr/cm3 maka endapan REE di daerah penyelidikan sebesar 4.426.115,4 ton.
Kandungan unsur yang signifikan ditunjukkan untuk Ce (600 ppm 1400 ppm), La (400 ppm 1000 ppm)
dan Pr (600 ppm 1400 ppm), sedangkan unsur lainnya umumnya kurang dari 100 ppm. Total kandungan logam langka ( REE + Y) berkisar 0,20 % - 0,47 % dinilai pada batas bawah kadar ekonomis yang
berkisar 0,5 2 %.

Kata kunci : Eksplorasi umum, logam tanah jarang, granit tipe-I, granit tipe-S.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

PENDAHULUAN
Eksplorasi umum mineral logam tanah jarang
(REE) di Kabupaten Tapanuli Utara merupakan tindak lanjut dari kegiatan eksplorasi
umum logam langka yang telah dilakukan oleh
Tim Pusat Sumber Daya Geologi pada tahun
2009. Menindaklanjuti hasil kegiatan tersebut,
maka tahun anggaran 2011 dilakukan kegiatan pengeboran dengan hand auger di daerah
penyelidikan untuk mendapatkan data yang
lebih baik.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
potensi sumber daya logam tanah jarang dan
mineral ikutannya sehingga dapat menjadi
dasar pertimbangan bagi pemerintah setempat
dalam mengelola sumber daya mineral pada
perencanaan pengembangan wilayah pertambangan.
Secara administrasi daerah penyelidikan termasuk ke dalam wilayah Desa Manalu Dolok
Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli
Utara, Provinsi Sumatera Utara (Gambar 1).

METODOLOGI
Pemetaan geologi dengan pengamatan terhadap singkapan batuan agar dapat dilakukan
pengelompokkan satuan-satuan batuannya.
Pengambilan conto batuan termineralisasi
untuk keperluan analisis kimia unsur, baik
petrologi maupun mineragrafi, bahkan batuan
granit yang masih fresh pun diambil guna analisis major element. Pembuatan sumur uji untuk
mengetahui profil tanah ke arah dalam lebih
jelas lagi sekaligus pengambilan conto dengan metoda channel sampling. Pendulangan

II.25

konsentrat mineral berat, dimaksudkan untuk


mengetahui keterdapatan kandungan mineral
berat yang sudah terlepas akibat pelapukan
dan tertransportasi oleh media air.
Pengeboran dengan hand auger, untuk pengambilan conto tanah ke arah dalam yang
mendekati horizon C (saprolit). Pengeboran
dengan bor bangka, untuk pengambilan conto
material lepas dan terendapkan secara permanen pada daerah-daerah meander sungai
di pedataran, conto yang diperoleh berupa
konsentrat pasir setelah didulang. Pengolahan data geokimia menggunakan Program
Rockworks14 sehingga dapat menggambarkan
sebaran lateral dari masing-masing unsur REE.
Perhitungan sumberdaya terunjuk menggunakan perkalian bentuk volumetrik sederhana.

GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN


Morfologi daerah penyelidikan dapat dibagi ke
dalam dua kategori yaitu morfologi perbukitan bergelombang sedang dengan ketinggian
berkisar 1000 -1200 meter dan perbukitan bergelombang tinggi dengan ketinggian antara
1300-1650 meter dari permukaan laut. Nama
bukit secara lokal di bagian utara daerah
penyelidikan bernama Bukit Siimbo dengan
ketinggian 1300-1450 meter, sedangkan di
bagian selatan bernama Bukit Siliolio dengan
ketinggian berkisar 1450-1650 meter. Morfologi
perbukitan bergelombang sedang di daerah
Kecamatan Parmonangan (Foto 1).
Aliran sungai utama mengalir ke arah utarabarat dengan nama Sungai Boltak yang
bergabung dengan Aek Sibundong. Stratigrafi
daerah penyelidikan terdiri dari :

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Satuan Batuan Metasedimen


Satuan batuan ini diperkirakan lebih tua dari
satuan granit karena fakta di lapangan terlihat satuan batuan metamorf telah mengalami
mineralisasi diduga akibat terobosan satuan
batuan granitnya. Mineral yang teramati pirit
dan mineral sulfida lainnya.

Satuan Batuan Andesit


Satuan batuan ini menempati daerah bagian
timur dari blok peta kerja secara lokal pun
penyebarannya cukup signifikan. Di beberapa
tempat satuan batuan andesit ditemukan telah
mengalami ubahan dengan mineralisasi sulfida
pirit yang tersebar. Batuan andesit di tempat
lain ditemukan dalam singkapan sebagai retasretas yang menerobos satuan batuan granit .

Satuan Batuan Granit


Satuan batuan ini hampir mendominasi bagian
tengah hingga mendekati ujung barat dari
blok peta daerah penyelidikan. Satuan batuan
granit yang sudah mengalami pelapukan kuat
sehingga tanah residunya cukup tebal. Bagian
dari granit yang lapuk terlihat mineral feldspar
yang berubah menjadi kaolinit. Granit pegmatit
dengan fenokris feldspar berukuran relatif lebih
besar dan fresh tersingkap di bagian selatan.
Satuan Piroklastik Toba (Tufa Toba)
Penyebaran satuan batuan hampir disemua
bagian daerah penyelidikan, berwarna abuabu terang, mengandung fragmen batuapung
berukuran mencapai diameter 10 cm. berkomposisi riodasit, bergradasi menjadi makin

kompak di bagian bawah satuan, terdapat


struktur aliran. Satuan ini diperkirakan berumur Kuarter, merupakan aliran piroklastik hasil
aktifitas Gunungapi Purba Toba.
Struktur geologi di daerah penyelidikan secara
lokal sulit dikenali karena tidak jelas ciriciri jejaknya sebab tertutup oleh tanah hasil
pelapukan. Hanya beberapa singkapan batuan
yang dijumpai di bagian selatan diduga telah
terjadi sesar normal Foto 16. Sedangkan bila
dilihat dari morfologi dengan kelurusan-kelurusan yang ada merupakan jejak sesar normal
(Foto 17). Secara umum lebih banyak struktur
sinklin dan antiklin pada batuan metasedimen
di bagian selatan daerah penyelidikan (Gambar
2).

ANALISIS DAN HASIL


Hasil analisis mineralogi butir yang menjadi
perhatian berkaitan dengan penyelidikan logam
tanah jarang (LTJ) adalah pada kehadirannya
mineral zirkon. Dari conto setiap lubang dapat
dilihat bahwa sangat bervariasi sekali kehadiran mineral zirkon, yaitu berkisar antara 0,39%
- 12,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa mineral zirkon dalam endapan aluvial berarti ada
kemungkinan sumber primernya di lokasi yang
lebih tinggi dalam bentuk tanah laterit ataupun
endapan residu.
Hasil analisis kimia dari conto sumur uji dengan pengambilan secara channel sampling
disajikan pada tabel 1.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.25

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Hasil analisis kimia conto batuan dari parit


uji kadar unsurnya sangat bervariasi. Unsur
cerium dan praseodymium tertinggi 887 ppm
dan 1311 ppm pada conto TU 01TR6, kadar
timah (Sn) tertinggi sebesar 240 ppm pada
conto TU 01TR4. Sedangkan kadar alumunium
(Al) tertinggi 17,98% pada conto TU 01TR3.
Unsur-unsur yang memiliki kadar minimal 10
ppm di sajikan dalam Tabel 2.

Hasil analisis petrografi


Terdapat 15 conto batuan yang dianalisis petrografi menunjukkan ada enam jenis batuan yang
terdapat di daerah penyelidikan. Kelompok batuan tersebut antara lain granit, granit milonit,
andesit terubah, genes, sekis dan tufa kristalin.
Gambar di bawah menunjukkan fotomikrograf
jenis batuan yang terdapat di daerah penyelidikan (Foto 3).

Hasil analisis mineragrafi


Terdapat sepuluh conto batuan yang termineralisasi dilakukan analisis mineragrafi. Mineral
yang teridentifikasi sebagian besar berupa
minaeral pirit dan satu conto terdapat mineral
kakopirit (TU01TR4).
Di bawah mikroskop cahaya pantul, mineral
logam yang teridentifikasi adalah pirit dan
kalkopirit yang nampak tersebar berukuran
hingga + 1 mm, dan hydrous iron oxides yang
merupakan hasil ubahan dari pirit (Foto 4 dan
5).

batuan granit) yang terdapat di daerah penyelidikan adalah untuk mengetahui jenis mineral
lempung secara umum. Terdapat enam conto
yang dilakukan analisis XRD (Tabel 3).

Hasil analisis major elements


Analisis major element dipergunakan untuk
menentukan jenis batuan granit di daerah
penyelidikan. Selanjutnya untuk membedakan
dua tipe batuan granit tersebut ditentukan salah
satunya adalah dengan menghitung perbandingan molar (molar ratio) : Al2O3/(Na2O+K2O+CaO),
data analisis dan hasil perhitungan disajikan
pada Tabel 4

Pengolahan data analisis kimia tanah


Pada Program Rockworks14 input datanya
berupa koordinat conto, batas daerah berupa
bidang datar segi empat (blok) dengan batas
terluar setengah jarak antar titik dan nilai
kadar masing-masing unsur tanah jarang.
Input setting grid pada blok area sebesar 5 m
dimaksudkan agar tingkat kerapatan sebaran
lebih baik. Blok area ini menggambarkan luasan daerah yang akan dihitung sumberdayanya
karena hanya di dalam blok tersebut yang terdapat data pemboran dan analisis kimia unsur.

Hasil analisis X-ray Difraction (XRD)

Sebagai pembanding kadar unsur hasil penyelidikan dengan kelimpahan unsur yang terdapat
pada batuan beku granitik yang kaya dengan Ca
Maupun granitik yang miskin Ca (Maria-Vogl,
1978) disajikan pada Tabel 5. Angka pembanding ini digunakan sebagai dasar untuk memilih
batas digitasi sebaran masing-masing unsur.

Analisis XRD pada conto tanah (pelapukan

Klasifikasi sumberdaya mineral dari kegiatan

II.25

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

eksplorasi umum berdasarkan SNI disebut


sumberdaya mineral terunjuk (indicated mineral resources). Pada perhitungan sumberdaya
terunjuk digunakan rumus volumetrik sederhana dengan mengacu pada luas daerah
sebaran, kadar unsur dan kedalaman rata-rata
bor.
Kedalaman yang dijadikan parameter perhitungan adalah rata-rata dari jumlah titik bor
yang terdapat di dalam kontur sebaran kadar
unsur yang bersangkutan. Sedangkan untuk
berat jenis hasil pengukuran di laboratorium
rata-rata 2,7 gr/cm3. Rekapitulasi sumberdaya
terunjuk (Tabel 6).

DISKUSI
Meskipun jumlah conto konsentrat dulang
masih terbatas, namun dari hasilnya menunjukkan keterdapat mineral zirkon pada setiap
conto. Kehadiran mineral zirkon dari setiap
conto sangat bervariasi sekali, yaitu berkisar
antara 0,39% - 12,8%. Data tersebut cukup
sebagai indikasi bahwa daerah hulu dalam
satuan granit mengandung zircon. Zirkon merupakan senyawa dari zirconium silicate yang
didalamnya ditemukan thorium, ittrium dan
cerium.
Hasil analisis petrografi dan mineragrafi
mengindikasikan bahwa daerah penyelidikan
ditempati oleh satuan batuan termetakan, satuan batuan granit, satuan batuan andesit dan
satuan batuan tufa. Adapun mineral kakopirit
yang dijumpai adalah pada satuan batuan termetakan, hal ini disebabkan dari pengaruh

intrusi satuan batuan granitnya.


Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa mineral-mineral lempung tersebut terbentuk
karena proses pelapukan residu/lateritik pada
batuan induk granitik, sehingga mineral kuarsa
hadir pada setiap conto. Mineral gibbsite ada
di setiap conto karena merupakan salah satu
mineral alumunium hidroksida sebagai mineral utama pada bijih bauksit. Mineral bauksit
dengan unsur utama Al akan terlihat adanya
hubungan antara analisis XRD dengan hasil
analisis kimia unsur, dimana penyebaran unsur
Al keterdapatannya di daerah penyelidikan
hampir merata meskipun kadarnnya bervariasi.
Analisis major element secara umum menurut
Chappel dan White (1974) granit tipe-I memiliki
natrium yang relatif tinggi, Na2O lebih besar dari
3,2% dalam batuan felsik dan menurun menjadi kurang dari 2,2% pada jenis batuan mafik.
Granit tipe-S memiliki natrium yang relatif
rendah, Na2O biasanya kurang dari 3,2% dalam
batuan dengan kandungan sekitar 5% K2O dan
menurun menjadi kurang dari 2,2% dalam batuan dengan kandungan sekitar 2% K2O, untuk
tipe-S hasilnya lebih besar dari 1,1 sedangkan
untuk tipe-I kurang dari 1,1. Hasil analisis dari
daerah penyelidikan memperlihatkan bahwa
molar ratio pada setiap conto terlihat lebih
besar dari 1,1; maka dapat disimpulkan bahwa
granit daerah penyelidikan termasuk ke dalam
granit seri-ilmenit atau granit tipe-S. Baik dari
molar ratio maupun kandungan natrium yang
dipersyaratkan. Kesamaan tipe granit dari dua
penyebutan nama yang berbeda adalah bahwa
granit tipe-I sama dengan granit seri-magnetit
dan granit tipe-S sama dengan granit seriilmenit. Terkait dengan tipe batuan granit di

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.25

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

daerah penyelidikan, kemungkinan keterdapatan sumberdaya mineral selain logam tanah


jarang adalah endapan timah (tipe greisens)
secara umum terjadi di dalam batuan granit
seri-ilmenit atau granit tipe-S (Ishihara, 1980).
Pengolahan data analisis kimia dari conto tanah
laterit granit dengan menggunakan program
rockworks14 dapat tergambarkan sebaran
secara lateral masing-masing unsur. Gambar
sebaran unsur diperlihatkan dalam bentuk
kontur dengan gradasi warna yang menunjukkan kelas kadar tertentu. Sebagai ringkasan
untuk memudahkan melihat gambar anomali
secara keseluruhan dalam lingkup daerah
penyelidikan, sebaran semua unsur REE disatukan dalam peta komposit kemudian didigit
ulang sebagai batas daerah yang mewakili
seluruh unsur (Gambar 3). Dalam peta tersebut juga disertakan anomali untuk unsur Al dan
Sn sebagai logam di luar kelompok REE. Hasil
perhitungan endapan REE dengan tiga blok
jumlahnya 1.639.302m3, dengan rata-rata berat
jenis 2,7 gr/cm3 maka endapan REE di daerah
penyelidikan sebesar 4.426.115,4ton.

KESIMPULAN
Satuan batuan yang terdapat di daerah penyelidikan terdapat empat satuan batuan yaitu:
satuan batuan termetakan, satuan batuan
granit, satuan andesit dan satuan batuan tufa.
Satuan batuan granit yang terdapat di daerah
penyelidikan termasuk pada kategori granit
seri-ilmenit atau granit tipe-S, secara umum
tipe granit ini dikenal erat kaitannya dengan

II.25

pembentukan timah (Sn) dan logam langka.


Dengan demikian sangat tepat dikatakan pembentukan endapan logam langka di daerah ini
berasosiasi dengan granit tipe S.
Endapan logam tanah jarang termasuk jenis
endapan pelapukan residu/laterit dengan
batuan induk granit. Walaupun ditemukan
bukti-bukti keterdapatan logam dasar seperti
tembaga (Cu) berupa kalkopirit, namun secara
langsung tidak berkaitan dengan granit akan
tetapi berkaitan dengan batuan induk metasedimen.
Dari sejumlah 15 unsur tanah jarang yang
dianalisis, kandungan yang tergolong signifikan
ditunjukkan untuk Ce (600 ppm 1400 ppm),
La (400 ppm 1000 ppm) dan Pr (600 ppm
1400 ppm), sedangkan unsur lainnya umumnya
kurang dari 100 ppm. Jika mengacu kepada
total kandungan logam langka ( REE + Y) ekonomis yang biasanya berkisar dari 0.5 % hingga
2 %, sedangkan di lokasi penyelidikan berkisar
0,20 % - 0,47 % dinilai pada batas bawah kadar
ekonomis.
Hasil perhitungan sumberdaya endapan
REE terdiri dari tiga blok jumlahnya adalah
1.639.302m3, dengan rata-rata berat jenis 2,7
gr/cm3 maka bijih REE di daerah penyelidikan
ini mencapai sebesar 4.426.115,4 ton. Jumlah
sumberdaya sebesar ini dinilai kategori menengah bila mengacu kepada status sumberdaya
dunia (terendah 1 juta ton sedangkan tertinggi
43 juta ton).

UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

kasih kepada Bapak Ir. Dwi Nugroho Sunuhadi


yang telah memberikan saran dan koreksinya
terhadap makalah ini sehingga dapat diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA
Aldhias D.T., Whandoyo R, Sjaefuddin A.G dan
Kusjono, 1983; Geologi Lembar Sidikalang,
Sumatra, Skala 1 : 250.000, Puslitbang Geologi,
Bandung

Suprapto, S.J., 2009, Tinjauan Tentang Unsur


Tanah Jarang, Buletin Sumber Daya Geologi
Vol.4 No.1-2009.
Tampubolon, A., Kisman, 2009, Eskplorasi
umum logam langka di Kabupaten Humbang
Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, Pusat
Sumber Daya Geologi.
http://www.iupac.org/publications/books/
rbook/Red_Book_2005.pdf. Retrieved on 200712-17.
http://wikipedia.com/rare earth element

Foldvari Maria-Vogl, 1978, Theory and Practice


of regional Geochemical Exploration, Akademiai Kiado, Budapest.

http://wapedia.mobi/id/Logam_tanah_jarang

Ghazali, S. A. dan Hariwidjaja, 1985, Peta


Geokimia Tinjau Sumatra Bagian Utara, Lembar Sidikalang, Penyelidkan Geologi Terpadu
Sumatra Bagian Utara, DMR-ISGS, Bandung
Gunradi Rudy dkk.,2008, Penelitian Mineral
Ikutan Di Lapangan Panas Bumi Daerah Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera
Utara, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Ishihara, 1980, Granitic Magmatism and Related Mineralization, Mining Geology Special
Issue No.8, 1980, The Society of Mining Geology
of Japan, p. 13-28.
Kuntjara, U., dkk., 2000., Eksplorasi Logam
Langka di Daerah Sosortolong dan sekitarnya,
Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra
Utara. Direktorat Sumber Daya Mineral, Bandung

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.25

BUKU 2: BIDANG MINERAL

Gambar 1. Peta Administratif dan Lokasi Daerah Penyelidikan

Foto 1. Morfologi daerah penyelidikan

II.25

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Gambar 2. Peta Geologi daerah penyelidikan Desa Manalu Dolok Kecamatan Parmonangan

Foto 2. Conto TU01B2 Butiran Kuarsa, tidak berwarna, Zirkon, merah muda, transparan,
bentuk prismatik, perbesaran 120x.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.25

BUKU 2: BIDANG MINERAL

Tabel 1. Hasil analisis kimia conto sumur uji yang memiliki kadar minimal 1.0 ppm
CONTO
Ce_ppm La_ppm Sm_ppm Gd_ppm Dy_ppm Eu_ppm Nd_ppm
TU 01TP1
433
218
26
24
10
5
146
TU 01TP2
986
1197
69
61
26
11
364
TU 01TP3
575
295
56
52
23
10
285
TU 01TP4
920
626
78
70
30
13
418
TU 01TP5
850
128
23
29
16
5
117
TU 01TP6
845
419
74
69
29
13
382
TU 02TP1
1104
52
10
22
3
2
50
TU 02TP2
666
58
5
11
3
1
24

Pr_ppm
458
1054
753
1323
338
1058
149
78

Al_%
14.02
14.45
13.40
16.37
11.50
13.79
12.45
11.21

Sn_ppm
< 10
< 10
< 10
< 10
< 10
< 10
60
15

Tabel 2. Hasil analisis kimia conto paritan yang memiliki kadar minimal 10 ppm
CONTO
TU 01TR1
TU 01TR2
TU 01TR3
TU 01TR4
TU 01TR5
TU 01TR6

Ce_ppm
479
140
828
325
367
887

Y_ppm
116
34
140
46
79
248

La_ppm
268
61
412
175
179
469

Sm_ppm
49
12
78
25
34
105

Gd_ppm
54
14
79
26
36
105

Nd_ppm
253
56
395
128
152
489

Pr_ppm
686
153
1077
354
411
1311

Al_%
9.51
4.83
17.98
7.29
7.54
18.35

Sn_ppm
120
160
20
240
< 10
< 10

Foto 3. Fotomikrograf granit yang disusun oleh mikroklin, ortoklas, kuarsa, biotit dengan
mineral opak. Tampak plagioklas terubah kuat ke serisit-klorit (TU09R).

II.25

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Foto 4. Fotomikrograf sayatan poles dari pirit dan kalkopirit yang tertanam dalam massa
silikat

Foto 5. Fotomikrograf sayatan poles dari pirit dengan bentuk anhedral

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.25

BUKU 2: BIDANG MINERAL

Tabel 3. Daftar mineral-mineral hasil analisis XRD

Tabel 4. Hasil analisis major element dan molar ratio


NO.
1

II.25

CONTO
TU01R

SiO2
%

69.41

Al2O3
%

13.81

Fe2O3
%

4.29

CaO
%

2.69

MgO
%

0.93

Na2O
%

3.01

K2O
%

3.96

Molar Ratio
1.43

TU01F

63.92

13.31

5.23

2.50

1.16

1.89

3.03

1.79

TU04R1

70.19

12.07

4.25

2.04

0.63

2.69

4.45

1.31

TU06R

69.25

11.02

7.01

1.88

1.12

2.44

3.06

1.49

TU08R

69.86

21.53

1.47

0.07

0.00

0.20

2.66

7.35

TU10R

66.97

15.13

5.26

1.35

0.76

1.96

3.91

2.10

TU13R

67.75

14.25

5.40

2.43

1.17

2.61

3.51

1.67

TU14R

69.67

12.25

3.28

2.53

0.91

2.76

5.21

1.17

TU15R

65.47

15.02

4.86

2.14

0.97

2.65

4.53

1.61

10

TU16R

69.69

13.66

5.09

1.22

1.16

2.29

3.47

1.96

11

TU19R

67.36

13.46

4.96

2.21

1.39

2.64

2.80

1.76

12

TU21R

82.60

15.51

6.17

0.13

0.00

0.21

1.01

11.49

13

TU01TR6

62.60

15.13

5.91

3.69

0.79

0.38

5.48

1.58

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

BUKU 2 : BIDANG MINERAL

Tabel 5. Daftar kelimpahan unsur dalam batuan beku granitik


Unsur
Granit Ca>
81
Ce_ppm
35
Y_ppm
45
La_ppm
8.8
Sm_ppm
8.8
Gd_ppm
1.8
Ho_ppm
0.3
Tm_ppm
1.4
Tb_ppm
6.3
Dy_ppm
1.4
Eu_ppm
33
Nd_ppm
1.1
Lu_ppm
7.7
Pr_ppm
3.5
Yb_ppm
3.5
Er_ppm
1.5
Sn_ppm

Granit Ca<
92
60
55
10
10
2
0.3
1.6
7.2
1.6
37
1.2
8.8
4
4
3

Tabel 6. Sumberdaya terunjuk logam tanah jarang


Unsur Sumberdaya (ton)
Al
Ce
Dy
Er
Eu
Gd
Ho
La
Lu
Nd
Pr
Sm
Sn
Tb
Tm
Y
Yb

Kadar

22-32 %
2,738,999.07
2,776,851.72 600-1400 ppm
3,358,418.22
20-40 ppm
14-26 ppm
2,088,142.20
809,862.03
12-30 ppm
3,057,039.36
40-100 ppm
421,340.54
8-16 ppm
2,725,403.76 400-1000 ppm
1,776,721.04
2-4 ppm
3,752,146.80 200-500 ppm
3,760,719.30 600-1400 ppm
1,167,621.48
50-90 ppm
1,943,082.54
40-140 ppm
1,498,044.24
2-5 ppm
3,017,562.66
2-4 ppm
480,273.57
60-90 ppm
3,396,378.60
10-26 ppm

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

II.25

BUKU 2: BIDANG MINERAL

Gambar 3. Peta anomali logam tanah jarang (REE) dan unsur Al dan Sn

II.25

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011

Anda mungkin juga menyukai