Laporan Analisa Ruang Gawat Darurat
Laporan Analisa Ruang Gawat Darurat
Nama Mahasiswa
Nama Pasien
Diagnosa medis
Tanggal
1.
: jo
: Tn. R
: Asma Bronchial
: 21 September 2006
Pengkajian Primer
Airway : Bebas
Breathing : Spontan, RR 18x/menit.
Circulation : Akral hangat, TD 130/90 mmHg, Nadi 84x/menit.
Disintegrity :
2.
Tindakan Keperawatan.
Tindakan yang dilakukan dari hasil pengkajian primer yaitu :
EKG
Pemberian O2
Inhalasi
Pemasangan infuse.
Foto Thorax
Pemeriksaan Lab (AGD & Elektrolit)
3.
4.
Diagnosa Keperawatan
Inefektif bersihan jalan nafas b.d. peningkatan produksi mucus, sekresi kental dan
bronkospasme, ditandai dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan nafasnya terasa sesak.
Data Objektif :
RR : 18x/menit
Wheezing (+)
Terpasang nasal O2
Ektrimitas teraba dingin
Muka & bibir tampak pucat
5.
Pengkajian Sekunder
Kesadaran : Compos menthis.
Kepala
Mata
: Konjungtiva tidak anemis
Sclera tidak ikterus.
Bibir
: tampak kering & pucat.
Thorax
: Simetris, penggunaan otot-otot asesori pernafasan.
Jantung : Mur-mur (-), gallop (-)
Paru : Wheezing (+)
Abdomen : Datar, lemas, Bising usus (+).
Ekstremitas : Akral dingin,
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab
EKG
Foto Thorax.
7.
a.
1)
2)
(a)
(b)
(c)
3)
4)
Tujuan
Klien akan mempertahankan pertukaran gas dan oksigenasi adekuat.
Kreteria hasil
Frekuensi nafas 16 20 kali/menit
Frekuensi nadi 60 120 kali/menit
Warna kulit normal, tidak ada dipnea dan GDA dalam batas normal
Rencana tindakan
(a) Pantauan status pernafasan tiap 4 jam, hasil GDA, pemasukan dan haluaran
(b) Tempatkan klien pada posisi semi fowler
(c) Berikan terapi intravena sesuai anjuran
(d) Berikan oksigen melalui kanula nasal 4 l/mt selanjutnya sesuaikan dengan hasil
PaO2
(e) Berikan pengobatan yang telah ditentukan serta amati bila ada tanda tanda
toksisitas
Rasional
(a) Untuk mengidentifikasi indikasi kearah kemajuan atau penyimpangan dari hasil
klien
(b) Posisi tegak memungkinkan expansi paru lebih baik
(c) Untuk memungkinkan rehidrasi yang cepat dan dapat mengkaji keadaan vaskular
untuk pemberian obat obat darurat.
(d) Pemberian oksigen mengurangi beban otot otot pernafasan
(e) Pengobatan untuk mengembalikan kondisi bronkus seperti kondisi sebelumnya
(f) Untuk memudahkan bernafas dan mencegah atelektasis.
8.
9.
Monitor Klien
Hasil observasi klien setelah dilakukan tindakan:
Klien istirahat dengan tenang
Gelisah tidak ada
Keluhan sesak berkurang
Akral hangat.
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Evaluasi Diri.
Perlu banyak belajar lagi terkait dengan kegawatan pada system pernafasan.