Anda di halaman 1dari 2

Pemberantasan Skabies pada

Santri di sebuah Pesantren di


Jakarta Timur
oleh Saleha Sungkar (Pengabdi Masyarakat Terbaik UI tahun 2012)

kabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh

Skabies sangat mudah menular dan sulit diberantas. Pengobatan

infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes

harus serentak dan menyeluruh, jika tidak, reinfeksi akan mudah

scabiei; menempati urutan ke-3 dari 12 penyakit kulit

terjadi. Pengelola pesantren sulit melakukan pemberantasan

tersering di masyarakat. Prevalensi skabies sangat tinggi

skabies secara serentak karena jumlah santri yang terinfeksi

pada kelompok padat, higiene kurang baik dan ekonomi yang

cukup banyak, tidak ada biaya dan keterbatasan sumber daya di

kurang seperti di panti asuhan, pesantren, barak tentara, penjara

pesantren.

dan lain-lain. Di Jakarta Timur, terdapat sebuah pesantren yang


mempunyai 157 santri dan 60% santrinya mengidap skabies.

Berdasarkan uraian tersebut, pengabdi melakukan pengobatan

Prevalensi skabies tinggi karena santri tinggal dalam kelompok

dan penyuluhan kesehatan untuk santri dan pengelola pesantren

padat yaitu 20-30 orang/kamar. Santri juga menggunakan

serta membentuk kader sehat untuk kesinambungan program

perlengkapan tidur bersama, meminjam pakaian, handuk dan

pencegahan skabies. Pengabdi dibantu mitra melakukan

alat-alat pribadi lain.

penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Mitra bertugas


menyiapkan ruang pemeriksaan dan penyuluhan serta keperluan
teknis lain.
Penyuluhan diberikan dalam bentuk ceramah dengan bantuan
gambar (slide) dilanjutkan dengan diskusi selama 1 jam.
Selesai ceramah, santri diajarkan bagaimana berperilaku hidup
bersih sehat (PHBS) selama 2 jam. Keesokan harinya dilakukan
pemeriksaan kulit dengan cara anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Santri positif skabies diobati dengan permetrin 5% dan
pengobatan diulang satu minggu kemudian. Setelah satu bulan
dilakukan evaluasi pengobatan dan pemberian obat tambahan
jika diperlukan. Selain kegiatan ini, pengelola dibantu kader sehat
diminta untuk membantu mengawasi kebersihan santri dan
ruangan, memperbaiki ventilasi agar sirkulasi udara dan sinar
matahari dapat masuk ke dalam ruangan.
Penyuluhan kesehatan telah dilakukan dan kader sehat
telah dibentuk. Para kader telah memimpin santri untuk

Pinjam meminjam peralatan pribadi oleh siswa santri mempercepat penyebaran


tungau Sarcoptes scabiei.

20

DRPM gazette

vol. 06 No. 01 januari 13

Penyuluhan tentang skabies diberikan kepada seluruh santri (atas), Pemeriksaaan kulit (bawah)

Saleha Sungkar, adalah guru besar d


Departemen Parasitologi FKUI. Lahir di
membersihkan ruangan dan membuat

positif skabies dibandingkan santri aliyah

Jakarta 29 September 1956. Pendidikan

jadwal mencuci dan menyetrika. Pengabdi

(37%). Pada evaluasi satu bulan setelah

profesi dokter diselesaikan pada tahun 1982

memberikan bantuan tiga mesin cuci,

pengobatan, 77 (81%) santri sembuh

di FKUI, Diploma in Applied Parasitology

empat setrika dan mengganti semua kasur

dari skabies dan 17 (19%) belum. Hal

and Entomology pada tahun 1986 di Kuala

santri dengan yang baru.

tersebut disebabkan karena ketika

Lumpur dan pendidikan S2 Ilmu Biomedik

kegiatan berlangsung 17 santri sedang

di FKUI tahun 1994.

Berdasarkan pemeriksaan kulit, santri

pulang ke rumah orangtuanya. Santri yang

Ketua Departemen Parasitologi FKUI. Aktif

laki-laki (64,9%) yang mengidap skabies

pulang juga mengidap skabies sehingga

melakukan

lebih banyak dibandingkan perempuan

ketika kembali ke pesantren, mereka

(35,1%). Pada santri laki-laki, lesi skabies

akan menjadi sumber infeksi untuk santri

paling banyak terdapat di bokong, genital

lainnya. Untuk mengatasi skabies yang

dan sela jari tangan sedangkan pada

belum sembuh dilakukan pengobatan

santri perempuan, lesi paling banyak

masal sekali lagi. Pada evaluasi satu bulan

di bokong dan sela jari tangan. Santri

setelah pengobatan masal kedua, semua

madrasah tsanawiyah (67%) lebih banyak

santri telah sembuh dari skabies.

penelitian

masyarakat
khususnya

di

Saat ini menjabat


dan

bidang

vektor

pengabdian
parasitologi

demam

berdarah

dengue, cacingan, filariasis, skabies dan


pedikulosis. Tahun 2012 Beliau mendapat
penghargaan Pengabdi Masyarakat Terbaik
dari

Direktorat

Riset

dan

Pengabdian

Masyarakat Universitas Indonesia. Kontak:

salehasungkar@yahoo.com.

vol. 06 No. 01 januari 13

DRPM gazette

i 21

Anda mungkin juga menyukai