Aih Cahyani
Definisi Kesadaran
= suatu kondisi awareness terhadap diri
sendiri dan lingkungan.
Kesadaran dan perilaku sadar mempunyai 2
komponen dasar: - arousal
- isi kesadaran(content)
Arousal level of alertness/wakefulness
Content kisaran fungsi kognitif, a.l:
berfikir jernih, memori dan bahasa.
Dibedakan karena lokalisasi anatomi berbeda
Definisi (lanj)
Arousal
Content
Independent
Interdependent
STRUKTUR PENGATUR
KESADARAN
ARAS
Formulatio retikularis tdd anyaman sel-sel dan
serabut-serabut saraf kontinu yang membentang dari
medula spinalis sampai medula oblongata, pons,
otak tengah, thalamus dan hipothalamus
Fungsi: - modulasi pengendalian susunan motorik
-pengaruhi SSP
Melalui traktus2 asending multipel
proyeksi ke cortex cerebri
MEKANISME
LESI mengenai komponen rostroventral
ascending reticular activating system.
Jika lesi lebih kecil hanya menyebabkan
disfungsi lokal struktur pengatur tidur,
terutama nukleus suprakhiasmatik
Komponen content
Alert
Confused
Lethargik
Obtudantia
Stupor
Koma
Kognisi ( thought)
Orientasi lingkungan
Memori
Bahasa
Integrasi visuospatial
ANAMNESA
Usia : muda: SAH, intoksikasi obat, trauma kepala
Awitan: waktu, lingkungan sekeliling
Gejala : bingung, nyeri kepala, kelemahan, pusing,
muntah atau kejang,
Gejala fokal : sulit bicara, tidak bisa membaca atau menulis,
perubahan memori, disorientasi, baal atau nyeri, kelemahan
motorik, perubahan penglihatan atau diplopia, sulit menelan,
gangguan pendengaran, gangguan melangkah atau
keseimbangan, tremor.
Pemakaian obat-obatan, atau alkohol
Riwayat penyakit jantung, paru-paru, liver, ginjal, atau yang
lainnya (diabetes, hipertensi, psikiatrik).
PENDEKATAN KLINIS
Langkah pertama : stabilisasi dan evaluasi
Selanjutnya :pemeriksaan neurologik
tujuan:
1. menilai fungsi batang otak
2. mencari adakah tanda-tanda fokal.
Diagnosa diferensial dan pemeriksaan
selanjutnya berawal dari penilaian klinis ini.
ALGORITMA PERUBAHAN
KESADARAN DAN KOMA
PROSEDUR ABCDE
PROSEDUR ABCDE
UNCONSCIOUS?
Psikogenik,
unresponsiveness. Locked
in, peripheral
neuromuscular
paralysis(neuroleptic
malignant Syndrome)
Pemeriksaan neurologi
-refleks batang otak
-tanda-tanda fokal
Ada tanda fokal
Tersangka penyebab
struktural,
Neuroimaging
Mass effect
neurosurgical consult
TINGKAT KESADARAN
Skala AVPU
Alert
Respon terhadap suara (Voice)
Respon terhadap nyeri (Pain)
Penurunan kesadaran (Unconscious)
PEMERIKSAAN UMUM
tanda-tanda trauma kepala. ( Raccoon eyes,
Battles sign).
Pemeriksaan leher : inflamasi meningeal
seperti meningitis atau perdarahan
subarahnoid.
Brudzinskis sign
PEMERIKSAAN
RANGSANG MENINGEN
DOLLs EYES
POSITIF
NEGATIF
PUPIL MIOSIS
PUPIL ANISOKOR
ETIOLOGI STRUKTURAL
Lesi patologis pada formatio retikularis
Inhibisi aktivitas formatio retikularis pada
diensefalon bag atas--Epilepsi
ENSEFALOPATI METABOLIK
Etiologi :
Berkurangnya suplai (glucosa&oxygen) ke
otak
Dilepaskannya zat2 akibat penyakit
sistemik yang menembus BBB
Encephalopati Hipoksik-iskhemik &
hipoglikemia
cedera otak irreversible
kerusakan serebral permanen difus
atau selektif
KASUS 1
Laki-laki diperkirakan berusia 60 tahun,
dibawa oleh polisi ke UGD dengan kondisi
tidak sadar.
Polisi tidak mengenal orang tersebut
sebelumnya dan tidak mengetahui persitiwa
yang terjadi sebelumnya.
Apa yang akan dilakukan?
ANAMNESA
Lokasi di mana ditemukan
Benda-benda apa yang ada di sekitarnya
Reaksi yang timbul saat pasien dipanggil
atau diguncang?
PEMERIKSAAN KLINIS
Kesadaran: sopor
Tekanan darah: 170/100 mmHg
HR=Nadi: 100X/menit
R: 24 X/menit
STATUS INTERNA
Kepala: konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5+2 cm H2O
Thoraks: cor batas kiri 2 cm lateral LMCS
Abdomen : cekung, lembut, hepar/lien tidak
teraba
Ekstremitas: turgor agak turun
STATUS NEUROLOGIS
DIAGNOSA KLINIS?
STRUKTURAL?
NON STRUKTURAL?
PEMERIKSAAN
PENUNJANG?
Laboratorium:
Apa yang harus dilakukan sito?
HASIL
Gula darah (accutrend): 24 mg/dL
EKG : sinus rhytm
TERAPI
Laboratorium
Hb: 13 mg/dL Lekosit: 7000 ht: 32
trombosit: 235
Ureum: 100 kreatinin: 1,2
GDS: 60 mg/dL
EKG
Sinus rhytm
EVALUASI
Gangguan kesadaran akibat metabolik
ensefalopati akibat hipoglikemi
Komorbid : dehidrasi sedang
Hipertensi stage II
KASUS 2
Wanita 23 tahun tidak sadar saat menjalani
latihan fisik sebagai anggota wanadri.
ANAMNESA
Penurunan kesadaran mendadak, 10 menit
sebelum dibawa ke UGD
Muntah (+), kejang (-). Nyeri kepala tidak
diketahui.
Kelemahan anggota tubuh sesisi tidak
diperhatikan
ANAMNESA
Riwayat penyakit sebelumnya: tidak
diketahui
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : sopor
Tekanan darah 110/70 mmHg
Nadi=HR: 96X/ menit
Respirasi: 24 X/menit
Suhu : 36,50 C
STATUS INTERNA
Dalam batas normal
STATUS NEUROLOGIS
Kaku kuduk : +
Laseque/Kernig tidak terbatas
Brudzinski I (+), II,III,IV (-)
Saraf otak: pupil isokor: ODS 3 mm RC
+/+
Motorik: kesan simetris
Refleks fisiologis : +/+
Refleks patologis: +/+
DIAGNOSA KLINIS ?
STRUKTURAL?
Differensial Diagnosa
1. Perdarahan subarahnoid ?
2. Meningitis ?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab: hematologi rutin: dalam batas normal
EKG: sinus rhytm
Thoraks foto: normal
PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pungsi lumbal: gross hemorhagic
DIAGNOSA
PERDARAHAN SUBARAHNOID ec Susp
ruptur AVM
PENATALAKSANAAN
UMUM:
Posisi 300 semifowler
Pasang NGT
Pasang IVFD : 2A 2500 cc/24 jam
Manitol 20 %: 200-150-150 cc guyur/8 jam
Nimodipin 6X 60 mg
KESIMPULAN
Penurunan kesadaran memerlukan
anamnesa yang teliti, menentukan diagnosa,
terapi dan prognosa pasien selanjutnya.
Keterlambatan dalam penatalaksaan
penurunan kesadaran akan mengakibatkan
kerusakan otak yang menetap.