Anda di halaman 1dari 5

Lima tahap dalam menetapkan strategi dan proses menjalankan strategi :

1.
2.
3.
4.
5.

Mengembangkan visi strategik, misi, dan nilai inti


Menetepakan tujun
Membuat strategi untuk mencapai tujuan dan visi perushaan
Menjalankan Strategi
Memantau perkembangan, evaluasi kinerja, dan memulai penyesuain korektif

Langkah pertama sampai dengan langkah ketiga merupkan rencana strategik dimana
perusahaan tersebut akan dijalankan, membangun strategi dan target keuangan, bagaimana
bersaing dengan kompetitor, serta pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan
perusahaan.

Tahap 1 : Mengembangkan visi strategik, misi, dan nilai inti


Pada tahap ini perushaan menentukan arah yang harus diambil agar dapat terbentuk strategistrategi yang tepat untuk produk dan pasar yang dituju.
a. Mengembangkan Visi Strategik
Visi strategik menggambarkan aspirasi dan cara pandang manajemen mengenai suatu
perusahaan secara jangka panjang, dengan menentukan kemana arah suatu
perusahaan, merencanakan langkah strategis, membangun komitmen untuk masa
depan, dan membentuk identitas perusahaan. Visi strategik berfungsi sebagai referensi
dalam membentuk keputusan strategik dan mempersiapkan masa depan perusahaan.
b. Mengkomunikasikan Visi Stretegik
Mengkomunikasikan visi strategik sangat penting, agar semua entitas perusahaan
dapat berkomitmen untuk bertindak sesuai dengan arah yang dimaksudkan oleh
manajemen. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara menjelaskan dasar dari arah
visi strategik, memberikan semangat kepada karyawan dan menyediakan laporan yang
berhubungan dengan visi strategik. Oleh karena itu diperlukan kemampuan para
eksekutif untuk meyakinkan dan menginspirasi dalam hal pencapaian tujuan
perusahaan.
Visi strategik yang dibuat secara matang dan dikomunikasikan dengan baik, maka akan
menghasilkan :
1. Membentuk cara pandang para eksekutif mengenai arah perusahaan secara jangka
panjang
2. Mengurangi resiko pengambilan keputusan yang tanpa arah
3. Sebagai alat untuk mendukung anggota organisasi dalam membuat visi menjadi nyata
4. Memberikan semangat kepada supervisi dalam menetapkan tujuan departemen dan
strategi departemen yang sinkron dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan
5. Membantu organisasi mempersiapkan masa depan

c. Mengembangkan Misi Perusahaan


Pernyataan misi mengambarkan perusahaan dan tujuannya pada saat ini, seperti siapa
perusahaannya, apa yang dilakukan, dan mengapa perusahaan itu ada. Hal ini yang

membedakan dengan visi stragetik yang menggambarkan aspirasi perusahaan untuk


masa depan. Jadi idealnya, pernyaaan misi dari perusahaan tersebut adalah :
1. Identifikasi produk atau jasa
2. Menspesifikasikan pembeli dan pasar
3. Memberikan identitas perusahaan
Pernyataan misi yang baik, harus terdiri dari bahasa yang cukup spesifik yang
membedakan bisnis tersebut dengan bisnis lainnya. Serta memberikan identitas
dari suatu perusahaan tersebut.
d. Mengkaitkan Visi dan Misi dengan Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dibuat sebagai panduan aksi dan kebiasaan dari personil dari
perusahaan dalam membangun bisnis perusahaan, dan mengejar target visi dan misi
strategik. Nilai perusahaan mencakup kepercayaan, sikap, kebiasaan, norma dan juga
berhubungan dengan perlakuan yang adil, integritas, berinovasi, kerja sama,
bertanggung jawab sosial dan pelayanan terhadap konsumen. Perusahaan yang
menetapkan nilai secara nyata harus berhubungan dengan visi dan misi strategik.
Tahap 2 : Menetapkan tujuan
Tujuan dalam menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi visi dan misi menjadi target
kinerja yang spesifik. Tujuan yang ditetapkan dengan benar harus spesifik, dapat diukur, dan
menantang serta terdiri dari target waktu dalam pencapaian.
Tujuan harus dapat diukur karena memiliki alasan sebagai berikut :
1. Fokus pada tujuan organisasi dan aksi yang saling berkesinambungan didalam
organisasi.
2. Sebagai ukuran dalam memantau kinerja dan progres perusahaan.
3. Memotivasi karyawan untuk memberikan usaha terbaik dan mengerjakan pada level
yang tinggi.

a. Pentingnya menetapkan tujuan yang maksimal


Menetapkan target kinerja yang tinggi dibutuhkan agar perusahaan dan entitas nya dapat
memberikan seluruh potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
b. Jenis tujuan apa yang harus ditetapkan
Target perusahaan dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan keuangan dalam bentuk kinerja dari
keuangan dan tujuan strategik yang berhubungan dengan posisi perusahaan di pasar. Tujuan
tersebut harus ditetapkan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka
pendek, tujuan perusahaan fokus pada improvisasi kinerja pada periode saat ini dan
memuaskan ekspektasi pemegang saham dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka
panjang, berfokus pada apa yang harus dilakukan saat ini untuk kinerja perusahaan pada masa
yang akan datang.

c. Pentingnya pendekatan seimbang dalam menetapkan tujuan


Dalam menetapkan tujuan tidak hanya fokus dalam menetapkan tujuan keuangan tetapi
juga harus menyeimbangkan dengan tujuan strategik. Oleh karena itu, penting untuk
menggunakan sistem ukuran kinerja yang menyeibangkan antara tujuan keuangan dengan
tujuan strategik. Salah satunya dengan menggunakan balanced score card yang mana
dapat memantau pencapaian serta memberikan manajemen cara pandang secara
menyeluruh mengenai kinerja perusahaan.
d. Menetapkan tujuan untuk setiap level organisasi
Tujuan perusahaan harus diurai kan menjadi target kinerja untuk masing-masing lini produk,
departemen fungsional sampai pada individu karena karyawan akan lebih mudah
mengoperasikan pekerjaan nya apabila ada tujuan yang spesifik.
Tahap 3 : Menetapkan strategi
Strategi yang baik harus dapat memberikan diferensiasi terhadap pesaing, lebih berinovasi,
efisien, imajinatif, serta dapat beradaptasi dengan cepat.
a. Melibatkan manajer pada seluruh level organisasi dalam membuat strategi
Saat ini banyak perusahaan yang melibatkan seluruh usaha dari tim yang mana setiap manajer
memiliki peran penting dalam menetapkan strategi untuk area yang dipimpinnya. Karena
mereka lebih mengetahui secara detail mengenai unit bisnis yang dipimpin dibandingkan
dengan CEO atau top level manajemen lainnya terlebih apabila perusahaan tersebut memiliki
banyak tipe produk, industri dan area geografis.
b. Hirarki penetapan strategi perusahaan
Pada perusahaan yang terdiversifikasi strategi dibuat berdasarkan hirarki:
1. Stratetgi korporasi: Pada level strategi ini, strategi diatur oleh CEO dan senior
executive. Tujuannya untuk improvisasi kinerja gabungan dari kumpulan bisnis yang
dijalankan perusahaan dengan mensinergikan bisnis-bisnis tersebut sehingga
terbentuk keunggulan kompetitif. Hal-hal yang dibahas dalam strategi korporasi yaitu
mengenai kapan harus memasuki atau menarik bisnis dari pasar, pasar baru mana
yang akan dimasuki, akuisisi, aliansi dan lain-lain.
2. Strategi bisnis: Strategi ini berfokus pada posisi pasar, membangun keuntungan
kompetitif, improvisasi kinerja pada setiap lini unit bisnis. Strategi ini diatur oleh
senior executive dari setiap lini bisnis dengan masukan dari setiap kepala fungsional
bisnis yang dipimpinnya.
3. Strategi fungsional area: Berfokus pada pengelolaan fungsi-fungsi tertentu dalam
suatu bisnis yang mendukung bisnis strategi, seperti penelitian dan pengembangan,
produksi, penjualan, pembelian, pemasaran, distribusi, pelayanan konsumen dan
keuangan. Strategi ini diatur oleh kepala bagian fungsional.
4. Strategi operasi: Berfokus pada pengelolaan pada hal-hal yang lebih sempit, seperti
pabrik, pusat pembelian, pusat distribusi dan aktifitas yang lebih spesifik lainnya.
Strategi ini diatur oleh manajer dari setiap bagian.
c. Menyatukan hirarki penetapan strategi

Merupakan kewajiban dari top executive dalam mengkomunikasikan visi, tujuan,


komponen streategi utama perusahaan sampai ke manajer level bawah dan
operasional. Penetapan strategi harus dimulai dari level korporasi ke level bisnis,
kemudian level bisnis ke level operasional dan fungsional.
d. Visi strategik + misi + tujuan + strategi = Rencana strategik
Mengembangkan visi strategik dan misi, menetapkan tujuan dan membentuk strategi
merupakan awal dari menentukan arah perusahaan. Semuanya memetakan kemana arah
perusahaan, tujuan perusahaan, target dari hasil keuangan perusahaan. Semua elemen tersebut
digabungkan untuk menjadi rencana strategik.
Tahap 4: Menjalankan strategi
Pada situasi secara umum, mengelola proses pelaksanaan strategi meliputi beberapa aspek
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Membuat struktur pendukung strategi


Menyusun organisasi untuk memperoleh kemampuan yang dibutuhkan
Mengembangkan dan memperkuat sumber daya dan kapabilitas pendukung strategi
Mengalokasi sumber daya yang cukup pada aktifitas yang kritis
Memastikan prosedur dan aturan efektif dalam pelaksanaan strategi
Mengorganisasikan pekerjaan sepanjang lini
Menempatka informasi dan sistem operasi yang membuat karyawan dapat
menjalankan aktifitas inti
8. Memotivasi orang dan memberikan reward dalam pencapaian
9. Membuat kultur perusahaan yang kondusif
10. Mengerahkan kepemimpinan internal untuk mendorong implementasi masa depan
Tahap 5: Evaluasi kinerja dan memulai penyesuaian korektif
Setelah strategi dijalankan, evaluasi diperlukan untuk melihat kinerja perusahaan baik dalam
hal keuangan maupun fungsional. Evaluasi ini juga sangat berguna untuk melihat apakah
perusahaan mampu bertahan terhadap perubahan yang terjadi di pasar maupun lingkungan,
sehingga dapat dijadikan bahan untuk melakukan penyesuaian terhadap strategi.
Tata kelola perusahaan: peran BOD dalam penyusunan dan menjalankan strategi
Meskipun tugas utama dalam penyusunan dan menjalankan strategi meruapakan tanggung
jawab senior manajer, BOD memiliki tugas untuk melakukan pengawasan yang kuat dalam
melihat kinerja perusahaan. BOD memiliki empat kewajiban yaitu:
1. Mengawasi laporan keuangan perusahaan, Anggota BOD memiliki kewajiban untuk
dapat menjamin akurasi dari laporan keuangan dan menjaga pemegang saham.
2. Menilai arah, strategi, pendekatan bisnis perusahaan. Anggota BOD diharapkan dapat
memandu manajemen dalam memilih arah strategik dan untuk membuat
pertimbangan secara mandiri mengenai validitas aksi strategik yang diberikan
manajemen
3. Evaluasi mutu dari senior eksekutif dalam kemampuan kepemimpinan strategik.
Anggota BOD memiliki tanggung jawab untuk menentukan apakah CEO saat ini
memiliki kinerja yang baik dalam kepemimpinan strategik, dan juga memiliki
kewajiban untuk mempertimbangkan dalam hal pergantian CEO.

4. Memberikan penghargaan terhadap top executive sebagai hasil dari aktifitas yang
dapat menarik perhatian pemegang saham. Anggota BOD memiliki kewajiban untuk
memberikan rencana pendapatan dari top eksekutif perusahaan untuk dapat
memastikan kinerja perusahaan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
Perusahaan membutuhkan anggota BOD yang mandiri, memiliki pengatahuan yang lebih
terhadap perusahaan, dapat memandu dan menilai CEO dan top eksekutif lainnya, memiliki
keberanian dalam menahan keputusan manajemen yang beresiko maupun tanpa arah,
meyakinkan pemegang saham bahwa CEO menjalankan strategi sesuai rencana, memberikan
wawasan dan masukan kepada manajemen, dan selalu terlibat dalam setiap aktifitas
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai