Pembimbing:
dr. Slamet Widi Saptadi, Sp.A
dr. Zuhriah Hidajati, Sp.A, M.Si, Med
dr. Lilia Dewiyanti, Sp.A, M.Si, Med
dr. Neni Sumarni, Sp.A
Disusun oleh :
Ruth Zechariah Wiyono (406148145)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD KOTA SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA
28 Maret 4 Juni 2016
1
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Usia
Tanggal lahir
Suku bangsa
Agama
Alamat
Tanggal rawat inap
Nomor Rekam Medis
: An. ANQAS
: Perempuan
: 7 tahun
: 09 Januari 2009
: Jawa
: Islam
: Karangroto RT.02 RW.02, Genuk - Semarang
: 26 Mei 2016
: 363372
IDENTITAS AYAH
Nama
Umur
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Alamat
: Tn. S
: 33 tahun
: SMP
: Pedagang pasar
: Kunjeng RT.03 RW.04, Gubuk - Grobogan
IDENTITAS IBU
Nama
Umur
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Alamat
: Ny. S
: 33 tahun
: SMP
: Ibu Rumah Tangga
: Kunjeng RT.03 RW.04, Gubuk - Grobogan
II.
DATA DASAR
1. ANAMNESIS
Diambil dari autoanamnesis pada tanggal 28 Mei 2016 pukul 19.00
WIB di bangsal Nakula dan didukung dengan catatan medis.
A. Keluhan Utama
Demam
B. Keluhan Tambahan
Pusing, mual, nyeri perut
C. Riwayat Penyakit Sekarang
4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami demam tinggi
yang mendadak tetapi tidak diukur suhunya, demam dirasakan terus
menerus sepanjang hari. Demam sempat turun ketika pasien minum obat
penurun panas, tapi tidak sampai ke suhu normal (pasien masih merasa
semlenget) dan perlahan timbul demam kembali. Pasien juga mengeluh
pusing dan mual tapi tidak muntah. Pasien menyangkal adanya bintik2
Tengkurap
: 4 bulan
Duduk
: 7 bulan
Merangkak
: 8 bulan
Berdiri
: 10 bulan
Berjalan
: 12 bulan
Bicara
: 18 bulan
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan umur.
I. Riwayat ASI dan Makanan
Pasien mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan.
Setelah usia 6 bulan, pasien tidak mau minum ASI sehingga diberikan
bubur susu dan bubur saring sampai usia 10 bulan. Setelah usia 10 bulan,
pasien mendapat makanan nasi tim bersama daging dan sayur sampai usia
14 bulan. Sejak 14 bulan pasien sudah mendapatkan makanan keluarga
yaitu berupa nasi, sayur, dan daging sebanyak tiga kali sehari.
Kesan : pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan,
kualitas dan kuantitas makanan dan minuman baik.
J. Riwayat Imunisasi
BCG
: 1x saat usia 1 bulan, scar (+) di lengan kanan atas.
Hepatitis B : 3x saat usia 0, 1, 6 bulan.
Polio
: 3x saat usia 0, 2, 4, 6 bulan.
DPT
: 3x saat usia 2, 4, 6 bulan.
Campak
: 1x saat usia 9 bulan.
Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar sesuai dengan umur
dan tepat waktu
K. Riwayat Lingkungan dan Sanitasi Air
Menurut pengakuan ibu pasien, tembok rumah terbuat dari batu
bata, lantai terbuat dari keramik, penerangan di rumah menggunakan
lampu, terdapat jendela dan ventilasi di rumah. Jarak sumur dan septic
tank kurang lebih 10 meter. Halaman depan rumah pasien berupa tanah
liat. Rumah pasien berada di lingkungan perkebunan. Di sekitar rumah
pasien banyak selokan yang jarang dibersihkan dan tidak mengalir. Untuk
makan, minum, mencuci, dan kebutuhan sanitasi, keluarga pasien
menggunakan air PAM.
L. Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien saat ini bekerja sebagai pedagang pasar, sedangkan
ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Biaya pengobatan pasien
menggunakan biaya sendiri/umum.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Sabtu, 9 Januari 2016 pukul
20.30 di bangsal Bima RSUD kota Semarang.
KESAN UMUM
Keadaan Umum
Kesadaran
Kesan Gizi
Mobilitas
TANDA VITAL
Tekanan Darah : 100 / 70 mmHg
Nadi
: 96x/menit, reguler, isi dan tekanan cukup
Suhu
: 37 C
Pernafasaan
: 24x/menit
DATA ANTROPOMETRI
Tinggi Badan
: 120 cm
Berat Badan
: 20 kg
STATUS GIZI
WAZ
= (BB median) / SD = (20 22,9) / 2,7
= -1,07
(berat badan normal)
HAZ
= (TB median) / SD = (120 121,7) / 5,1 = -0.33 (normal)
WHZ
= (BB median) / SD = (20 22,2) / 1,8
= -1,22
(normal, Gizi Baik)
STATUS INTERNUS
1.
Kepala
:
Normocephali dengan lingkar kepala 53 cm
Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
2.
3.
Mata
:
Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Pupil bulat isokor
Reflek cahaya langsung dan tidak langsung (+/+)
Edema palpebra (-/-)
Hidung
Bentuk hidung normal
Nafas cuping hidung (-/-)
Sekret (-/-)
Telinga
Bentuk telinga normal
Sekret (-/-)
Mulut
:
Bibir kering (-), Bibir sianosis (-)
Lidah tremor (-)
Sariawan (-)
Trismus (-)
4.
5.
6.
7.
8.
Tenggorokan :
Mukosa faring hiperemis (-)
Tonsil T1-T1 normal
Leher
:
Kelenjar getah bening tidak teraba
Letak trakea di tengah
Kelenjar tiroid tidak membesar
Thorax
:
Jantung
Inspeksi
: Tidak tampak iktus kordis
Palpasi
: Pulsasi iktus kordis teraba di ICS V 1 jari medial line
midclavicula sinistra
Perkusi
: Batas kanan jantung di ICS IV linea parasternal dextra,
Batas kiri jantung di ICS IV 1 jari medial linea
midclavicula sinistra,
Batas atas jantung di ICS II line parasternal sinistra
Auskultasi
: Bunyi jantung I II reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo
Inspeksi
9.
Abdomen
:
Inspeksi
: Perut tampak datar, warna kulit tampak sawo matang,
tidak terdapat kelainan kulit.
Auskultasi
: Bising usus (+) 4x/menit (dalam batas normal)
Palpasi
: Teraba supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar, ginjal
dan lien tidak teraba
Perkusi
: Terdengar timpani pada seluruh kuadran abdomen, Ascites
(-)
10.
Genitalia
Laki-laki dalam batas normal
11.
12.
Ekstremitas :
6
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
Nilai
normal
Satuan
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
11 - 15
35 47
3,6 11,0
150 400
g/dL
%
/uL
ml
6 Januari
2015
(malam)
13,4
40,70
2,9
47
Hasil
7 Januari
2015
(pagi)
11,4
34,5
3,9
36
7 Januari
2015
(malam)
11,2
33,9
3,7
39
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
8 Januari
2015
(pagi)
10,0
31,2
4,9
32
8 Januari
2015
(sore)
10,5
32,5
5,8
23
Hasil
9 Januari
2015
(pagi)
10,5
31,2
4,7
22
9 Januari
2015
(sore)
10,3
31,7
4,8
42
10 Januari
2015
(pagi)
10,1
31,8
5,5
79
V.
RESUME
Telah diperiksa seorang anak laki-laki umur 7 tahun dengan berat
badan 20 kg dan tinggi badan 120 cm, dengan keluhan utama demam
tinggi mendadak sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam
dirasakan terus menerus sepanjang hari. Demam sempat turun ketika
pasien minum obat penurun panas, tapi tidak sampai ke suhu normal
(pasien masih merasa semlenget) dan perlahan timbul demam kembali.
Pasien juga mengeluh pusing dan mual tapi tidak muntah. Rabu, 6 januari
2016 jam 21.00 Pasien muntah darah 1 kali dan lemas. Pasien
menyangkal adanya nyeri di persendian. Kejang disangkal, batuk pilek dan
nyeri tenggorokan disangkal. BAK terakhir kurang lebih sebanyak 1 gelas
aqua, warnanya kuning pekat, tidak ada keluhan nyeri saat berkemih.
BAB terakhir berampas serta kecoklatan. Riwayat bepergian ke luar kota
disangkal. Di sekitar rumah pasien banyak selokan yang jarang
dibersihkan. Pasien mengatakan kurang lebih 1 minggu yang lalu ada
tetangganya yang mengalami hal serupa.
Pada pemeriksaan fisik abdomen nyeri tekan epigastrium (+).
Akral dingin ++/++. Pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan
kadar trombosit yang lebih rendah daripada normal. Pada pemeriksaan XFoto thorax RLD didapatkan efusi pleura dextra dengan PEI 4,7%.
VI.
DIAGNOSA BANDING
Febris < 7 hari :
o Demam berdarah dengue
o Demam dengue
8
o Chikungunya
o Infeksi Saluran Pernafasan Atas
VII.
Hematemesis :
o Demam dengue
o Disseminated intravascular coagulation
IX.
USUL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah rutin ulang (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
Pemeriksaan serologis IgM dan IgG anti dengue
X.
XI.
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam
EDUKASI
Banyak minum air putih
Lakukan gerakan 3M di rumah
Menjelaskan penyebab penyakit demam berdarah dengue
Menjelaskan perjalanan penyakit demam berdarah dengue
Lampiran
Kriteria WHO 1997
i. Demam dengue (kasus probable)
Pasien dengan demam tinggi akut/mendadak dengan minimal dua dari
gejala berikut ini:
Sakit kepala, nyeri retroorbital, nyeri otot, nyeri sendi/nyeri tulang, rash,
Manifestasi perdarahan (Tes tourniquet positif, petekie, epistaksis),
leukopenia.
Kriteria laboratorium antibodi
HI 1.280 atau tes ELISA IgM/IgG positif pada masa konvalesens atau
adanya konfirmasi kasus dengue di daerah yang sama.
ii. Demam berdarah dengue
Pasien dengan 2 gejala klinis dan 2 gejala laboratorium sebagai berikut:
Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari,
Manifestasi perdarahan minimal torniket positif,
Hepatomegali tidak dimasukkan di dalam definisi kasus, karena
bergantung dari waktu pemeriksaan dan berbeda-beda antar pemeriksa.
Adanya bukti kebocoran plasma lain, seperti asites, efusi pleura, kadar
protein/albumin/kolesterol serum yang rendah. Albumin 3,5 ng% atau
kolesterol <100 mg% pada pasien anak non-malnutrisi dipertimbangkan
sebagai bukti tidak langsung adanya kebocoran plasma.
Jumlah trombosit di bawah 100.000/cumm,
Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20%)
iii. Sindroma syok dengue
Memenuhi semua (ke-4) kriteria DBD,
Adanya kegagalan sirkulasi yang ditunjukkan dengan adanya nadi yang
cepat dan lemah serta tekanan nadi yang menyempit (<20mmHg (2,7kPa)),
atau dengan manifestasi hipotensi (berdasarkan nilai normal untuk umur),
akral dingin, sembab dan gelisah
10