A. PENDAHULUAN
Borland Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bekerja dibawah
lingkup sistem operasi Windows. Dengan menggunakan Delphi ini kita bisa membangun
berbagai aplikasi Windows dengan beberapa keunggulan pada produktivitas, kualitas,
pengembangan perangkat lunak ( seperti multimedia, calculator, Winamp, PowerDVD,
permainan, database, software interface, dan lain-lain), kecepatan kompailer, pola disain
yang menarik, dan diperkuat dengan bahasa pemrograman yang terstruktur dalam
struktur bahasa pemrograman Object Pascal.
Ide munculnya Delphi sebenarnya berasal dari bahasa pemrograman Pascal.
Bahasa Pascal sendiri telah diciptakan pada tahun 1971 oleh ilmuwan dari Swiss, yaitu
Niklaus Wirth. Nama Pascal diambil dari ahli matematika dan filsfat dari Perancis, yaitu
Blaise Pascal (1623-1662). Sejak saat itu, muncul beberapa versi Pascal diantaranya
Turbo Pascal yang dirilis oleh Borland International Incorporation tahun 1983. Turbo
Pascal ini memiliki sedikit perbedaan dengan Pascal standar, antara lain dalam hal
pengolahan srting, penambahan beberapa prosedur dan fungsi dan sebagainya.
Turbo Pascal yang muncul pertama kali hanya dapat dijalankan pada sistem
operasi DOS. Namun dalam hal perkembangan selanjutnya, Borland International juga
merilis Turbo Pascal yang berjalan di Windows 3.x, yaitu Turbo Pascal for Windows.
Pada tahun 1992, Borland International menggabungkan Turbo Pascal for DOS dan
Turbo Pascal for Windows menjadi satu paket bahasa pemrograman yang dikenal dengan
nama Borland Pascal versi 7.
Karena pemrograman Windows dengan Borland Pascal masih dirasa cukup sulit,
sejak tahun 1993 Borland International mengembangkan bahasa Pascal yang bersifat
visual. Hasil dari pengembangan ini adalah dirilisnya Delphi 1 pada tahun 1995.
Perkembangan Dephi tidak berhenti sampai disitu. Satu tahun berikutnya, pada tahun
1996, Borland International merilis Delphi 2 yang sudah bersifat 32 bit. Dengan kata lain
Delphi 2 hanya bisa dijalankan pada Windows 95 dan Windows NT.
Pada tahun 1997, 1998, 1999, dan 2000 Borland International yang berganti nama
menjadi Inprise Coorporation berturut-turut kembali merilis penyempurnaan Delphi,
yaitu Delphi 3, 4, 5 dan 6. Sampai tahun 2005 sudah dirilis sampai Delphi 7. Delphi
dengan versi terbaru merupakan pengembangan keunggulan dan fasilitas baru dari versi
dibawahnya.
data dan metode. Data dapat diartikan sebagai sesuatu yang menentukan
karakteristik sebuah objek. Metode dapat diartikan sebagai aksi terhadap data. Untuk
jelasnya akan diuraikan: deklarasi pascal dan delphi, penggunaan pascal pada delphi.
1.
data, pernyataan percabangan, pernyataan pengulangan dan pointer. Deklarasi ini juga
sama dengan Delphi.
a.
Deklarasi konstanta
Deklarasi Konstanta merupakan suatu nilai yang bersifat tetap. Jenis data untuk
suatu nilai konstanta dapat berupa data angka (numerik), text (string), true, false, dan nil.
1)
True Constant
True constant adalah identifier yang dideklarasikan dengan nilai yang tidak
Type Constant
Type contstant dapat menangani nilai yang berupa array, record, procedural dan
tipe pointer. Deklarasi type constant seperti berikut: Const identifier: tipe = value
Dimana identifier adalah sembarang identifier yang valid, tipe berupa sembarang
tipe selain tipe file dan variant, sedangkan value adalah ekspresi dengan tipe dari tipe.
Contoh : Const Max : Integer = 100;
b.
Variabel
Secara umum variabel berfungsi untuk menyimpan data. Aturan yang harus
2.
Penulisan nama variabel hanya terdiri dari huruf, angka, garis bawah.
3.
4.
Nama variabel tidak boleh berupa kata yang merupakan kat kunci milik Delphi,
seperti case, if, while, end dan lain lain.
5.
Nama variabel tidak boleh mengandung karakter yang dipakai untuk operator,
seperti untuk operator, seperti (,), +, -, *, /, <. > .: .; dan lain lain.
6.
7.
Daftar Identifier adalah daftar yang dipisahkan dengan tanda koma ( jika lebih
dari satu identifier), sedangkan tipe adalah sembarang tipe yang diizinkan.
c.Tipe data
1)
Tipe Integer
Tipe Integer digunakan untuk bilangan bulat atau bilangan yang tidak memiliki
angka desimal. Tipe data integer yang tergantung pada rentang nilai dan ukuran
penggunaan memori. Contoh mendeklarasikan variabel I bertipe Integer:
Var I: Integer;
Rentang nilai kelompok tipe integer seperti tabel 1 ini:
Tabel 1.1
2)
Rentang Nilai
0 255
0 65535
-128 127
-32768 32767
-2147483648 2147483648
0 2147486347
-2147483648
Byte
1
2
1
2
4
4
4
Tipe Real
Tipe data real digunakan untuk bilangan yang miliki desimal. Tipe data real
memiliki beberapa tipe tergantung pada rentang nlai dan ukuran pengguna memori.
Contoh mendeklarasikan variabel I bertipe Real:
Var X, Y: Real;
Rentang nilai kelompok tipe Real seperti tabel ini:
Tabel 1.2
Tipe
Byte
Single
Double
Extended
Comp
Currency
Real48
6
4
8
10
8
8
922337203685477.5808
3)
Tipe Boolean
Tipe data boolean digunakan untuk data logika yang hanya berisi true (benar) dan
flase (salah).
Tabel 1.3
4)
Tipe Character
Tipe data charakter digunakan untuk menyatakan karakter satu huruf dalam
Char
AnsiChar
WideChar
5)
Byte
1
1
2
Jumlah Maximum
1 Karakter ANSI
1 Karakter ANSI
1 Karakter Unicode
Tipe String
Tipe data string digunakan untuk menyatakan sederetan karakter, misalnya nama,
6)
Tipe Array
Array adalah variabel tunggal yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data
yang sejenis, Tipe datanya bisa berbentuk integer, real, string dan bolean:
Contoh cara penulisannya:
Var
Hari : array[1..7] of String;
Begin
Hari[1] :=Senin;
.
Hari[7] :=Minggu;
End
7)
Tipe Record
Tipe data record digunakan untuk menyimpan sekumpulan data yang mungkin
8)
:= TV01;
Barang.kode
:=Televisi 20;
Barang.kode
:=1400000;
d.
dioptimalkan untuk proses penambahan dan pengurangan variabel integer. Anda dapat
memanggil Inc () atau Dec () dengan satu atau dua parameter. Misalnya, perintahperintah berikut akan menambah dan menggurangi variabel dengan nilai 1.
Inc(Variabel);
Dec(Variabel);
e.Tipe Variant
Tipe varian adalah data yang tipenya tidak dapat ditentukan pada saat kompilasi,
karena tipe varian dapat berubahrubah pada saat aplikasi dijalankan.
Contoh:
Var
V : Variant;
Begin
V := Belajar delphi; {Varian berisi data string}
V := 7;
V := False;
f. Tipe Himpunan
Tipe himpunan atau set digunakan untuk menyimpan kumpulan nilai atau dapat
dikatakan sebagai anggota himpunan yang bertipe sama.
Contoh :
Type
HimpAngka = set of integer
g.
Pernyataan Percabangan
Terdapat dua macam pernyataan percabangan bersyarat yang dapat digunakan.,
Sum := sum + 2 * i
Else
For i:= 1 to 5 do sum:= Sum 2*I;
End;
Model lainnya:
If J <> 0 then
Begin
Result := I/J
Count := COUNT+1;
End
Else if Count = Last then
Done:= True
Else
Exit;
2)
Yang terlalu panjang, tetapi biasanya dipakai untuk percabangan dengan lebih dari dua
pilihan. Contoh:
case pilih of
a : BEGIN
Sum := 0;
for I := 1 to 5 do
Sum := sum + 2 * i 1;
END;
b' : BEGIN
Sum := 0;
for i := 1 to 5 do Sum := sum + 2 * i;
END;
END;
Model lainnya:
Case I of
1..5
: Caption:=Low;
6..9
: Caption:=High;
0,10..99
: Caption:=Out of range;
else
Caption;=;
End;
h.
Pernyataan pengulangan
Kadang kadang kita akan menjalankan sekumpulan pernyataan berulang ulang
Pengulangan WhileDo
Pernyatan ini bertugas menggulang satu pernyataan atau selama (While) suatu
kondisi (syarat) bernilai True. Penulisannya adalah sebagai berikut:
While <kondisi> do <persyaratan>;
Pada metoda pengulangan ini aksi hanya akan diproses bila kondisi pengulangan
terpenuhi, . Penulisannya adalah sebagai berikut:
While (x < 10) do
BEGIN
x := x + 1;
sum:= sum + x;
END;
Model lain:
Repeat
K := I mod J;
I : = J;
J:= K;
Until J = 0;
Repeat
Write(Enter a value (0..9):);
Readln(I);
Until (I>= 0 ) and (I<=9);
2)
Pengulangan Repeat.Until
Pernyataan ini biasanya digunakan jika jumlah pengulangan belum dapat
ditentukan pada saat program ditulis. Pernyataan RepeatUntil, kondisi dicek pada akhir
blok pernyataan yang harus diulang.
Repeat
BEGIN
n := n + 1;
sum := sum + n;
10
END;
until n = 10;
3)
Pengulangan ForDo
Pengulangan ForDo terdiri dari for ..to..do dan for.. downtodo merupakan
perintah pengulangan yang paling sederhana diantara perintah pengulangan lain yang
disediakan Delphi. Penegulangan ForDo digunakan untuk melaksanakan pengulangan
satu pernyataan atau satu blok program beberapa kali yang ditentukan oleh nilai awal dan
nilai akhir. Contoh :
for add := 1 to 10 do Sum := sum + add;
for add := 10 downto 1 do sum := sum + add;
Model lain:
Fo I := 2 to 63 do
If Data[I] > Max then
Max: = Data[I];
For I:= ListBox1:=Items.Count 1 downto 0 do
ListBox1:=Items[I]:=UpperCase(ListBox1:=Items[I]);
Fo I := 1 to 10 do
Fo J := 1 to 10 do
Begin
X := 0;
For K:= 1 to 10 do
X:=X+Mat1[I,K]*Mat2[k.j];
Mat[I,J]:=X;
END;
ForC:=Red to Blue do Chek(C)
i. Pointer
11
2.
macam-macam syntax yang digunakan oleh pascal dapat berguna, dan bisa digunakan
lewat Delphi . Untuk mengakses pascal kita harus mengubah compiler yang digunakan
Delphi , cara mengubahnya:
Project -> options -> linker -> check Generate console Application
Project -> view source ->
Lakukan langkah berikut :
program Project1;
// uses
// Forms,
/ /Unit1 in 'Unit1.pas' {Form1};
{$R *.RES}
begin
writeln('Delphi itu Lanjutan dari Pascal');
readln;
.
//Application.Initialize;
//Application.CreateForm(TForm1, Form1);
// Application.Run;
End.
Atau kita dapat langsung pilih File -> New -> Console Application. Lalu tuliskan kode
anda (program pascal pada tempat yang telah disediakan). Perhatikan contoh berikut :
program Project2;
{$APPTYPE CONSOLE}
12
uses SysUtils;
begin
writeln('Delphi itu Lanjutan dari Pascal ');
readln;
.
end.
Kita bisa langsung menuliskan program pascal kita setelah begin, Untuk
mengecak syntax yang digunakan : project -> Syntax check (atau alt,p-s).Setelah syntaxnya benar klik run (F9). Anda akan menemukan program pascal berjalan di dalam
jendela dos.
Berbeda dengan pascal, pada Delphi kita akan mengenal OOP (Object oriented
programming), jadi bila pada pascal kita akan melihat tampilan yang menjemukan, pada
Delphi kita bisa mengatur tampilan kita semenarik mungkin pada form yang kita
gunakan. Caranya cukup mudah, kita hanya menaruh komponen-komponen yang kita
inginkan pada form tersebut, dan memfungsikan masing-masing komponen sesuai
dengan yang kita inginkan. Dan setiap perubahan pada form akan berakibat perubahan
pada unit yang kita miliki. Untuk pindah dari form ke unit, anda bisa tekan F12.
Berikut ini adalah bentuk unit yang diberikan Delphi saat pertama kita membuka
sebuah form.
unit Unit1;
interface
uses
Windows,
Messages,
SysUtils,
Classes,
Graphics,
Controls,
Forms, Dialogs;
type
TForm1 = class(TForm)
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
13
var
Form1: TForm1;
implementation
{$R *.DFM}
end.
C. SOAL-SOAL
1.
Berikut ini adalah empat buah program dasar untuk melakukan iterasi. Maksud dari
ke empat program adalah sama, yaitu menghitung jumlah bilangan 1 sampai dengan
10. perhatikan baik-baik strukturnya.
PROGRAM For_to_do;
PROGRAM For_downto_do;
VAR
VAR
BEGIN
BEGIN
sum := 0;
sum := 0;
14
for add := 1 to 10 do
END.
END.
PROGRAM While_do;
PROGRAM Repeat_utitil;
VAR
VAR
BEGIN
sum, n : integer;
Sum, x := 0;
BEGIN
Sum:=0; n := 0;
BEGIN
repeat
x := x + 1;
n := n + 1;
sum:= sum + x;
sum := sum + n;
END;
until n = 10;
Simpan program saudara masing-masing dalam file dengan nama tugas1A dan
tugas1B.
2.
Buatlah
Bila dua buah gaya F1, dan F2 saling tegak lurus, maka dapat dihitung resultan
gaya (FR) dengan rumus:
2
FR F1 F2
15
b.
A= p.1
2)
2f
3)
Vm = NBA
2)
Buatlah program untuk soal di atas dan gunakan Rumus berikut ini:
a Np / Ns Vp / Vs
Ep 4,44. f .Np.Bm. A volt
3.
{menggunakan Layar}
Var
C,R,F : Real;
Procedure Reaumur;
Begin
R:=4/5 * C;
Writeln('Suhu Dalam Reaumur = ',R:6:2);
End;
Procedure Fahrenheit;
Begin
F:=9/5 * C + 32;
16
{Membaca harga C}
Reaumur;
Fahrenheit;
Readln
{Perbaiki kesalahan}
End.
4.
5.
Buatlah program yang dapat menampilkan huruf-huruf di bawah ini pada layar
monitor L K J I H G F E D C B A atau huruf kebalikannya.
17
Program TampilanHuruf;
Uss crt;
Var i: integer;
Ux :Char;
Begin
Clrscr;
Writeln(Tampilan Huruf-huruf A sampai L);
I:=0;
Repeat
Ux:= chr(65+i);
Write(ux, );
I:=i+1;
Until i>=11;
Writeln(Jumlah deret sampai 10 = , ux);
End.
6.
Buatlah sebuah program dengan tampilan seperti tabel dengan persamaan P = I2.R.
Harga R berubah dari 1 sampai dengan 10 dan nilainya bertambah sebesar 0,2 untuk
setiap kenaikan nilai.
Gunakan perintah For-to-do atau Repeat-Until untuk menampilkannya.
Program MencariDaya;
Uss crt;
Var I,R,P:real;
Begin
Clrscr;
Writeln( Tabel P=i^2 R);
Write( Arus yang mengalir I = ); Readln(i);
Writeln( ---------------------------------------------------);
Witeln( I
P(Daya)
);
Writeln( ---------------------------------------------------);
R:=1;
18
Repeat
P:= I*i*R;
Write(i,
,R:8:2,
,P:8:2);
R:=R+0.2;
Until R>=10;
End.
7.
Buatlah sebuah program beserta tampilan menu yang menarik, sehingga dapat
digunakan untuk menghitung:
a.Kuat Arus dengan Hukum Ohm
b.
Procedure omh;
Var r,I,v : integer;
Begin
Writeln(Jika R = 5 omh I berubah-rubah maka );
Writeln( R
V );
R:= 5;
For i:= 1 to 10 do
Begin
V:= I*R;
Writeln( R,
, I ,
, V);
End;
End;
Procedure kapasitor;
Var q,v,xc : real;
19
: integer;
Begin
Writeln( Capasitansi berubah-rubah adri 1 sampai 10);
Writeln( Reaktansinya seperti pada tabel berikut:: );
Writeln( C
Xc);
w:= 15;
For c= 1 to 10 do
Begin
V:=2*c;
Q:= c*v; Xc := (1/wc)
Writeln( q,
, c ,
, V,
,xc);
End;
End;
Procedure Rangkaian;
Var r1,r2,r3, seri,parallel : real;
Begin
Writeln( Menentukan Tahanan pengganti untuk 3 buah R);
Write( Masukanlah nilai R1 = ); readln(R1);
Write( Masukanlah nilai R2 = );readln(R2);
Write( Masukanlah nilai R3 = );readln(R3);
Writeln;
Seri:= r1+r2+r3; parallel:= (r1*r2*r3)/((r1*r2)+r(1*r3)+(r2*r3))
Writeln( Disusun seri Rs = , seri);
Writeln( Disusun paralel Rp = , paralel);
End;
Begin
Clrscr;
Writeln( Pilihlah Yang ingin di tentukan);
Writeln(1. Kuat Arus dengan Hukum Ohm);
Writeln(2. Besar Reaktansi pada kapasitor);
Writeln(3. Rangkaian seri dan paralel pada resistor);
20
21