Umur:
Berat Badan:
..kg
Kode ICD 10 :
Tgl/ jam
masuk
.....................
JENIS
AKTIVITAS/
TINDAKAN
Assesment/
Penilaian Awal
Investigation/Pe
meriksaan
Tgl/ jam
keluar
.....................
Lama Rawat
.......................
Tinggi Badan:
..cm
Expected length of stay :
10 Hari
Kelas
Tarif/hr
.....................
.......................
RAWAT INAP 30
MENIT-2 JAM
TANGGAL: ...........
- Tanda vital
- IgM Leptospira,
Malaria mikroskopik
dan ICT Malaria, Widal
dan IgM Salmonella,
procalcitonin bila
klinis
meragukan/sesuai
indikasi
Biaya (Rp)
Ket
.....................
.....................
Treatment/Medi
kasi
- Memberikan O2 mulai
2-4 L/M, disesuaikan
dengan saturasi O2
(pemberian oksigen
disesuaikan indikasi
klinis medis)
- Pemasangan akses
vena 2 jalur
- Pasang NGT (bila
pasien tidak sadar atau
terjadi komplikasi
pankreatitis)
- Pasang CVC, ukur CVP
- Intubasi dan
ventilator sesuai
indikasi
- Pemasangan kateter
urine
- Kaji urine output
- Memasang bedside
monitor kontinu
- Antipiretik:
parasetamol bila
demam
- PPI, sukralfat,
ondansetron injeksi
- Fase awal: cairan
kristaloid diguyur
sebanyak 10-20
mL/kgBB, dievaluasi
setelah 15-30 menit
- Evaluasi: jika TD
sistolik > 100 mmHg,
tekanan nadi > 20
mmHg, nadi < 100x/m
dan adekuat, akral
hangat, kulit tidak
pucat, diuresis: 0,5-1
mL/kgBB/ jam, maka
cairan dikurangi
menjadi 7
mL/kgBB/jam
- Memberikan O2
mulai 2-4 L/M,
disesuaikan dengan
saturasi O2
(pemberian oksigen
disesuaikan indikasi
klinis medis)
- Memeriksa alat
medik yang terpasang
di tubuh pasien
(akses intravena,
kateter urine, dll).
Nilai urine output
- Memasang bedside
monitor kontinu
- Antipiretik:
parasetamol bila
demam
- Simptomatis
- Jika kondisi
hemodinamik stabil,
pemberian cairan 7
mL/kgBB/jam
dievaluasi 60-120
menit. Jika kondisi
hemodinamik stabil,
cairan dikurangi
menjadi 5
mL/kgBB/jam
- Jika fase awal syok
belum teratasi:
berikan kristaloid 2030 mL/kgBB, evaluasi
setelah 20-30 menit
- Bila belum teratasi
dan hematokrit
meningkat: berikan
koloid 10-20 mL/kgBB
tetes cepat 10-15
menit. Namun bila
hematokrit turun:
berikan darah 10
mL/kgBB dan dapat
- Memberikan O2 mulai
2-4 L/M, disesuaikan
dengan saturasi O2
(pemberian oksigen
disesuaikan indikasi
klinis medis)
- Memeriksa alat medik
yang terpasang di
tubuh pasien (akses
intravena, kateter
urine, dll). Nilai urine
output
- Memasang bedside
monitor kontinu
- Antipiretik:
parasetamol bila
demam
- Simptomatis
- Jika kondisi
hemodinamik stabil,
pemberian cairan 5
mL/kgBB/jam
dievaluasi 60-120
menit. Jika kondisi
hemodinamik stabil,
cairan dikurangi
menjadi 3
mL/kgBB/jam
- Jika tidak stabil,
lanjutkan resusitasi
cairan melanjutkan
langkah terakhir yang
dijalankan di jam
sebelumnya
- Bila ada indikasi
(misal perdarahan
masif, perdarahan
tidak terkontrol) dapat
diberikan PRC, FFP,
kriopresipitat, TC
(sesuai indikasi)
diulangi sesuai
kebutuhan
- Bila dengan koloid
syok masih belum
teratasi: pasang
kateter vena sentral
dan berikan koloid
sampai dengan 30
mL/kgBB (maksimal
1-1,5 L/hari dengan
sasaran tekanan vena
sentral 15-18 cmH2O
- Bila kondisi belum
teratasi,
pertimbangkan untuk
melakukan koreksi
pada gangguan asam
basa, elektrolit,
hipoglikemia, anemia,
KID, infeksi sekunder
- Bila tekanan vena
sentral sudah sesuai
target namun syok
belum teratasi maka
dapat diberikan
inotropik atau
vasopressor
- Pemberian inotropik
atau vasoaktif,
keadaan pasien harus
euvolemik dulu
- Dopamine: 5
mg/kgBB/menit
dititrasikan sampai 10
mg/kgBB/menit
dengan sasaran MAP
> 60 mmHg
- Jika MAP tetap < 60
mmHg: dopamine
stop, ganti dengan
dobutamin 5
g/kgBB/menit
dikombinasikan
Diet
Penyuluhan
Rujuk/Konsultas
i
Outcome
dengan norepinefrin
0,05-0,1
g/kgBB/menit dan
dapat dititrasikan
hingga dobutamin 20
g/kgBB/menit dan
norepinefrin
dititrasikan
kenaikannya 0,01
g/kgBB/menit hingga
dosis norepinefrin 1
g/kgBB/menit
- Jika MAP tetap < 60
mmHg, maka regimen
diganti dengan
epinefrin 0,1
g/kgBB/menit
dititrasikan setiap 0,1
g/kgBB/menit hingga
2 g/kgBB/menit
- Bila ada indikasi
(misal perdarahan
masif, perdarahan
tidak terkontrol)
dapat diberikan PRC,
FFP, kriopresipitat, TC
(sesuai indikasi)
Puasa atau diet
enteral per NGT
- Edukasi
- Pengkajian
komplikasi: DIC,
sepsis
- Sp.PD, konsultan
penyakit tropik dan
infeksi
- Anestesi/Intensivist
Tegaknya diagnosis
DF/DHF diantaranya
memenuhi kriteria:
- Demam atau riwayat
demam akut, antara
2-7 hari, biasanya
bifasik
dari manifestasi
perdarahan
- Trombositopenia
(jumlah trombosit <
100.000/mL)
- Terdapat minimal satu
tanda-tanda plasma
leakage (kebocoran
plasma)
Dengan ditambah bukti
adanya kegagalan
sirkulasi seperti: nadi
lemah dan cepat,
tekanan nadi sempit (<
20 mmHg), atau
adanya manifestasi:
hipotensi, akral dingin
dan lembab atau
gelisah
Rencana
Perawatan
JENIS
AKTIVITAS/
TINDAKAN
Assesment/
Penilaian Awal
Investigation/Pe
meriksaan
Treatment/Medi
kasi
Rawat ICU
- Terdapat minimal
satu dari manifestasi
perdarahan
- Trombositopenia
(jumlah trombosit <
100.000/mL)
- Terdapat minimal
satu tanda-tanda
plasma leakage
(kebocoran plasma)
Dengan ditambah
bukti adanya
kegagalan sirkulasi
seperti: nadi lemah
dan cepat, tekanan
nadi sempit (< 20
mmHg), atau adanya
manifestasi:
hipotensi, akral dingin
dan lembab atau
gelisah
Rawat ICU
- Usahakan diuresis
0,5-1 mL/kgBB/jam
- Cegah komplikasi
Rawat ICU
Tanda vital
Tanda vital
Diet
Penyuluhan
Rujuk/
Konsultasi
Outcome
Rencana
Perawatan
Lunak
- Edukasi