Anda di halaman 1dari 8

GIZI SEMIBANG MASA BALITA

1. KEBUTUHAN GIZI BALITA


Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yang pertama adalah balita
usia 1- 3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai anak balita diusia ini biasanya adalah
makanan yang manis manis, seperti coklat, permen, es cream, dll.pada usia anak ini
sebaiknya makanan yang mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau
berlubang (CARIES). Pada usia ini , biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan
gizi, sepeti kekurangan vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A
dapat mengakibatakan ganguan fungsi pada mata, seangankan kekurangan kalori dan
protein dapat menyebabakan terhambatanya pertumbuhan dan kecerdasan anak,
Kedua adalah anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini anak anak masih rentan
terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian makanan yang bergizi
tetap menjadi perhataian orang tua, para pembinbing dan pendidik disekolah. Pendidikan
tentang nilai gizi makanan, tidak ada slahnya mulai diajarkan kepada mereka. Dan ini
saat yang tepat untuk menganjurkan yang baik-baik pada anak, karena periode ini anak
sudah dapat mengingat sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tua serta
lingkungkungan sekitrarnya. Sehingga akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan
yang bergizi.
2. GIZI ANAK USIA 0- 12 BULAN
Bayi memerlukan zat gizi untuk dapat tumbuh dan berkmbang dengan baik, sejak
masa janin berusia 4 bulan, lahir, sampai berumur 1 tahun (periode kritis ).
Perkembangan otaknya akan optimal apabaila terpenuhi kebutuhan nutrisinya baik dalam
segi mutu ataupun jumlah.
Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI (ASI Eklusif). Pada
masa itu saluran pencernaan bayi masih peka, sehingga hanya ASI yang mampu dicerna
dan diserap usus.
Hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut
a. Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan yaitu :
- Untuk tumbuh kembang
- Untuk memenuhi kebutuhan psikologis
- Keperluan edukatif atau pendidikan untuk melatih kebiasaan makanan yang baik
b. Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap dan berangsurangsur
c. Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik
d. Urutan pemberian makanan perlengkapan : buah-buahan, tepung-tepungan, sayuran,
dan daging. Sumber protein hewani misalnya kuning telur diberikan terakhir (umur 6
bulan)
e. Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makanan dan minuman)
f. Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya

Tabel kecukupan gizi rata-rata untuk bayi dan balita


Uraian
Golongan Umur
0-6 bulan
Energi (Kcal)
Protein (Gram)
Vitamin A (RE, ug)
Thiamin (mg)
Ribovlavin (mg)
Niasin (mg)
Vitamin B (mg)
Asam Folat (mg)
Vitamin C (mg)
Kalsium (mg)
Fosfor(mg)
Seng (mg)
Besi (mg)
Yodium (mg)

560
12
250
0,3
0,3
2,5
0,1
22
30
300
200
3
3
50

6-12 bulan
800
15
350
0,4
0,4
3,8
0,1
32
335
400
50
5
5
70

12-36 bulan
1250
23
350
0,5
0,6
5,4
0,5
40
40
500
250
8
10
70

3. KEBUTUHAN GIZI BAYI


Usia bayi 0-6 bulan dengan berat 6,0 kg dan tinggi 60 cm, angka kecukupan gizi
yang dianjurkan perharinya adalah :
- Energi 550 kkal
- Protein 10 g
- Vitamin A 375 RE
- Vitamin D 5 mcg
- Vitamin E 4 mg
- Vitamin C 40 mg
- Vitamin B12 0/4 mcg
- Kalsium 200 mg
- Besi 0,5 mg
- Seng 1,3 mg
Sumber : Widyakarya nasional Pangan dan Gizi, 2004
Adapun hal-hal yang sering terjadi dalam masa pertumbuhan ini adalah rawannya
terhadap masalah gizi misalnya rawan terhadap penyakit dan susah makan. Oleh karena
itu dibutuhkan strategi dan upaya-upaya agar anak mau makan.
Tips memberikan makanan untuk balita :
a. Berikan makanan 5-6 kali sehari. Pada masa ini lambung anak belum mampu
mengakomodasi porsi makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan lebih sering, sekitar
5-6 kali sehari (3 kali makan berat ditambah cemilan sehat)
b. Berikan porsi kecil. Balita dikenal sebagai anak yang mempunyai nafsu makan yang
naik-turun. Kadang doyan makan, kadang hanya makan sedikit, namun tetap bisa
tumbuh dengan sehat

c.

d.
e.

f.
g.

Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan. Minuman bisa mempengaruhi nafsu
makan batita. Agar batita tumbuh dengan baik, ia membutuhkan 2-3 cangkir susu
(atau 2-3 porsi susu dan produk susu olahan) per hari. Bataasi pemberian jus menjadi
maksimal 120 ml per hari, terlalu banyak jus akan membuat anak kehilangan nafsu
makan dan atau diare.
Tumbuhkan ketrampilan makan. Saat batita mengetahui cara makan sendiri, mereka
biasanya menjadi terlalu bersemangat ingin makan tanpa bantuan.
Kurangi makanan/ minuman lemak secara bertahap. Walaupun batita membutuhkan
kalori lebih sedikit dari masa bayinya, jangan batasi kadar lemak dalam makanannya
sampai ia berusia 2 tahun. Setelah anak menginjak usia 2 tahun, secara bertahap
mengurangi kadar lemak di makanannya, dan meningkatkan asupan sereal, sayuran,
dan buah-buahan.
Berikan makanan kaya zat besi. Berikan batita Anda makanan kaya zat besi seperti
daging, ungggas, ikan, dan sereal yang diperkaya zat besi
Jadikan waktu makan sebagai saat yang menyenangkan
- Jangan paksa batita untuk makan
- Dudukkan batita pada posisi yang nyaman
- Kurang kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa menggangu
perhatiannya
- Bantu batita dengan memberikan suasana yang menyenangkan

4. MAKANAN ANAK UMUR 2-5 TAHUN


Anak usia 3-4 tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena
menunjukkan keakuannya. Makanan selalu ditolak, kadang bisajadi anak tidak lapar
karena sudah terlalu banyak makan makanan selingan. Anak usia 3-4 atau sekitar 4
tahun, sering sekali susah untuk makan karena mereka lebih asyik untuk bermain. Dalam
mengatasi masalah ini harus dapat memenuhi ketiga fungsi pemberian makan, sehingga
kebutuhan fisiologis, psikologis, hubungan ibu dan anak, sosial dan edukasi dapat
terpenuhi. Cara mengatasinya adalah :
a. Berikan makan pada saat anak tidak lelah
b. Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
c. Jadwal disesuaikan
d. Tunggu anak lapar
e. Beri kasih sayang
f. Berikan makan pada saat anak tidak lelah
g. Berikan bersama dengan makanan kesukaannya
h. Ajak makan dengan keluarga
i. Berikan makan sambil bermain
j. Biarkan anak belajar makan sendiri
k. Tempatkan makanan pada wadah yang menarik
l. Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya
m. Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak

n. Variasikan makanan
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang, havernut
Bahan makanan sumber zat pembangunan
Protein hewani : telur, ikan, daging, susu, keju
Protein nabati : tempe, tahu
Bahan makan sumber zat pengatur
Sayuran : bayam, buncis, wortel, tomat
Buah : pisang,pepaya, jeruk, apel
Tabel kecukupan energi sehari berdasarkan usia
Umur (tahun)
Kecukupan energi
Pria
Wanita
0-1
110-120
110-120
1-3
100
100
4-6
90
90
6-9
80-90
60-80
10-14
50-70
40-55
14-18
40-50
40
5. JENIS MAKANAN BAYI
Macam makanan bayi :
a. Makanan utama : ASI/ PASI
b. Makanan pelengkap/ pendamping ASI : Sari buah, Makanan lumat (contoh :
bubur susu, bubur tepung), makanan lembek (contoh : tim saring lengkap, bubur
beras lengkap, puree campur, makaroni)
6. ASI
Perkiraan kebutuhan ASI pada bayi usia 1-24 minggu :
a. Minggu 1
: 100 450 ml
b. Minggu 2-3
: 450 500 ml
c. Minggu 4-7
: 500 650 ml
d. Minggu 8-12
: 650 750 ml
e. Minggu 12-24
: 750 850 ml

7. PASI
Berdasarkan usia bayi PASI dibagi 2 golongan :
a. PASI formula awal (FA)
FA lengkap manis (Complete Starting Formula)
FA adaptasi ( Adapted Starting Formula)
b. PASI formula tindak lanjut (FTL)
c. PASI formula diit (formula prematur, formula rendah laktosa & bebas laktosa,
formula untuk BBLR)

8. TUJAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI


a. Melengkapi nutrien yang kurang terdapat pada ASI/ PASI
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima berbagai macam makanan
dengan berbagai tekstur dan rasa
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
d. Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung energi tinggi
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN BAYI
1. Umur bayi
2. Jenis dan jumlah makanan yang diberikan
3. Waktu dan frekuensi pemberian
4. Kondisi kesehatan bayi antara lain : gastroentritis, alergi, keadaan mulut, gigi.
5. Berat badan bayi
10. TUJUAN DIIT GIZI SEIMBANG BAGI BALITA
a. Memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan
b. Memberikan nutrisi yang seimbang dan mencegah obesitas
c. Memperoleh status gizi yang optimal
d. Pendidikan kesehtan antara lain tentang makan tepat waktu dan beraneka ragam.
11. SARAT DIIT GIZI SEIMBANG BAGI BALITA
a. Cukup kalori untuk aktifitas
b. Protein tinggi untuk pertumbuhan
c. Lemak, vitamin, mineral cukup
d. Mudah cerna dan tidak merangsang.
e. Porsi kecil dan sering
f. Menu berfariasi dan seimbang
12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI BALITA
a. Umur 1-3 th (toodler)
- Bersifat konsumen pasif, dalam arti makanan balita tergantung yang disediakan
ibu
- Gigi susu tumbuh : penting perhatikan konsistensi makanan
- Kemampuan motorik meningkat toodler lebih tertarik dengan lingkungan dari
pada dengan makanan : aktivitas tinggi asupan nutrisi kurang
- Laju pertumbuhan toodler melambat tapi kebutuhan protein tinggi
- Keadaan kesehatan toodler antara lain penyakit asaluran cerna, infeksi paru,
influenza
- Fariasi makanan dan suasana makan saat menentukan jumlah makanan yang
dikonsumsi
- Sosial ekonomi keluarga, pendidikan, pengethauan.

b. Umur 4- 6 th (pra sekolah)


- Aktifitas fisik dan motorik meningkat : penting perhatkan asupan nutrisi, jenis
makanan, waktu makan, porsi makan
- Bersifat konsumen aftif : meimilih makanan, suka jajan yang tidak bergizi, tidak
suka sayur dan buah
- Edukatif mengenai gizi mulai diberikan : agar makanan berfariasi dan tepat
waktu
- Sosial ekonomi, pendidikan, pengetahuan keluarga
- Sangat rawan penyakit, infeksi, dan kurang gizi
13. MENYUSUN DAN MENGATUR MENU BALITA
a. Makanan anak umur 1 th sd makanan dewasa atau menu keluarga yaitu konsistensi
agak lunak dan tidak pedas
b. Pemberian makanan disesuaikan dengan umur
c. Makan dengan menu seimbang dan berfariasi dengan tujuan mememnuhi kebutuhan
nutrisi dan melatih makan berfariasi
d. Jumlah makanan lebih bnayak, selingan diberikan 2 kali
e. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disukai, waktu yang tepat adalah
tunggu sampai anak lapar
f. Belum mepunyai motifasi untuk amkan
g. Waktu makan disesuaikan dengan kebiasaaan makan keluarga. Waktu makan yang
teratur bermanfaat untuk memelihara kebiasaan saluran cerna agar lebih siap
menerima, mencerna, dan menyerap makanan pada waktu tertentu
h. Makanan tidak teratur akan merangsang pengososngan lambung sehingga lapar tidak
menentu
i. Batasi makanan manis dan gurih akan sebabkan kenyang dan mengurangi nafsu
makan
j. Ciptakan suasana akan yang menyenangkan dan penyajian makan yang menarik
k. Konsumsi susu jangan berlebih akan sebabkan kenyang
l. Perhatikan keadaan kesehatan seperti penyakit, infeksi, paru, keadaan gigi dan
mulut, keadaan saluran pencernaan, hal tersebut dapat mempengaruhi nafsu makan.
m. Dengan penyusunan menu dan cara mengatur makanan yang tepat seperti tersebut
diatas diharapkan asupan makanan balita maksimal yang akan menghasilkan status
gizi yang baik dengan demikian maka pertumbuhan dan perkembangan maksimal

GIZI USIA SEKOLAH


1. KEBUTUHAN GIZI ANAK SEKOLAH
a. Energi
Kebutuhan energi bagi anak ditentukan oleh metabolisme basal, umur, aktivita fisik,
suhu lingkungan dan kesehatannya. Zay-zat gizi yang mengandung energi disebut
makronutrien dan terdiri dari protein, lemak, dan karbohidrat. Tiap gram protein
maupun karbohidrat mengandung 4 kilokalori, sedangkan tiap gram lemak
mengandung 9 kilokalori.
b. Protein
Kebutuhan protein bagi tiap kilogram berat badannya adalah tinggi pada bayi oleh
karena pertumbuhannya yang cepat sekali, untuk kemudian berkurang untuk
bertambahanya umur. Jumlah protein dikatakan adekuatjika mengandung semua
asam amino esensial dalam jumlah yang cukup, mudah dicerna dan diserap oleh
tubuh. Maka protein yang diberikan harus sebagian berupa protein yang berkualitas
tinggi seperti protein hewani. Susu sapi merupakan sumber protein yang baik,
daging, ikan, dan telur mengandung protein berkualitas tinggi. Tambahan protein
dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti tahu, tempe, dan juga sereal.
c. Mineral dan vitamin
Vitamin dan mineral esensial merupakan zat gizi yang penting bagi pertumbuhan dan
kesehatan. Susu sapi merupakan sumber yang baik bagi beberapa vitamin dan
mineral seperti kalsium dan fosfor yang berguna sebgai pembentukan tulang dan gigi.
Susu sapi mengandung vitamin A dan vitamin B kompleks. Tapi susu sapi tidak
mengandung zat besi dan flour, sehingga kebutuhan zat tersebut harus disuplai oleh
bahan makanan lain seperti daging, sayur mayur dan buah.
d. Cairan
Jumlah cairan yang harus masuk dalam tubuh merupakan yang penting terutama bagi
anak sekolah yang mudah dehidrasi. Pada umumnya anak sehat memerlukan 10001500 ml tiaphari. Dalam keadaan sakit seperti infeksi dengan suhu badan yang tinggi,
diare, muntah, masukannya harus dinaikan untuk menghindari keadaan yang buruk.

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI ANAK


a. Anak memilih-milih makanan
b. Kebiasaan jajan
c. Terlalu lelah bermain disekolah
Gizi merupakan salah satu yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Akibat
kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek serius seperti gangguan pertumbuhan fisik

serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Akibat lainnya adalah terjadi
penurunan produktifitas, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan
meningkatkan resiko kesakitan dan kematian.

Anda mungkin juga menyukai