TUGAS PRESENTASI
disusun guna memenuhi tugas presentasi mata kuliah Perawatan Klien di Rumah
dosen pengampu: Ns. Latifa Aini S, M.Kep, Sp.Kom
\
oleh
Ely Rahmantika Nugrahani
1123101010
112310101047
PEMBAHASAN
1.1 Tuna Grahita
Tunagrahita ialah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai
kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Istilah lain untuk tunagrahita ialah sebutan
untuk anak dengan hendaya atau penurunan kemampuan atau berkurangnya kemampuan
dalam segi kekuatan, nilai, kualitas, dan kuantitas (Somantri 2005).
Ada beberapa klasifikasi atau pengelompokan tunagrahita berdasarkan berbagai tinjauan
diantaranya :
1)
Berdasarkan kapasitas intelektual (sekor IQ)
a. Tunagrahita ringan IQ 50-70 dengan tingkat kecerdasan
b. Tunagrahita sedang IQ 35-50
c. Tunagrahita berat IQ 20-35
d. Tunagrahita sangat berat memiliki IQ dibawah 20
2)
Berdasarkan kemampuan akademik
a. Tunagrahita mampudidik
b. Tunagrahita mampulatih
c. Tunagrahita perlurawat
3)
Berdasarkan tipe klink pada fisik
a. Downs syndrone (mongolism)
b. Marco Cephalic (Hidro Cephalic)
c. Micro Cephalic
Anak tunagrahita memerlukan lingkungan yang terstruktur sehingga dapat belajar dan
berperilaku lebih baik jika mereka mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan dari
mereka. Anak perlu dipisahkan dari lingkungan yang terlalu banyak stimulasi atau gangguan.
Mereka perlu tempat di ruang sekolah, rumah atau tempat lain di mana anak merasa
memiliki. Pengalaman anak bahwa ia dapat menyelesaikan tugas sangat penting untuk
meningkatkan rasa percaya dirinya. Anak ini cukup peka untuk mengetahui orang yang
dengan tulus menginginkan keberhasilan mereka. Mereka berespon terhadap sentuhan,
kontak mata dan pujian. Instruksi yang sederhana dan bertahap membantu proses belajar
anak. Demonstrasi keterampilan dilakukan secara perlahan dan berulang-ulang. Sering kali
perawat perlu menuntun tangan anak dalam menyelesaikan tugasnya. Memberikan
penghargaan berupa pujian atau pelukan sangat membantu anak untuk mencoba melakukan
kegiatan dengan lebih sungguh-sungguh.
1.2 Implementasi Keperwatan
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang dimulai setelah
perawat menyusun rencana keperawatan. Implementasi keperrawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
dalam pelaksanaannya mereka mampu memahami dan melakukan dengan baik, dapat
diberikan penguat, baik penguat primer yang berupa makanan atau minuman, atau
penguat sosial seperti senyuman, perhatian persetujuan dan lain-lain. Secara bertahap
kondisinya terus ditingkatkan sesuai dengan tahapan yang diperlukan, dengan
memerhatikan usia mental dan usia kalendernya. Jenis terapi perilaku yang dapat
dilakukan untuk anak tunagrahita yaitu melalui kegiatan bermain (kegiatan fisik
dan/atau psikis yang dilakukan tidak dengan sungguh-sungguh). Mengingat
urgensinya
DIAGNOSA
TANGGAL DAN
IMPLEMENTASI
JAM
3 September 2014 1. Mengkaji faktor penyebab gangguan
Keterlambatan
pertumbuhan
perkembangan anak
perkembangan
berhubungan
kelainan
ditandai
dengan
keluarga
tentang
tugas-tugas
perkembangan
perubahan
pertumbuhan
keterlambatan
kesulitan
menguasai
keterampilan
umum di usianya
memfasilitasi
perkembangan
anak
NAMA
Ns. Dini
Ns. Raka
4 September 2014
Isolasi
berhubungan
perubahan
yang
dengan
perkembangan,
aktivitas
bersama
dan
keluarga lain
4. Mendorong
tumpul
klien-klien
klien
mempertahankan
berdasarkan
tingkat
fungsi
Ns. Dini
4 September 2014
pukul 08.00 WIB
orang lain
7. Memerikan
Ns. Raka
pendidikan
kesehatan
kepada keluarga
4 September 2014
3
Ns. Raka
dengan
perubahan
5 September 2014
mengkomunikasikan
sesuatu,
kesulitan
mengolah
kata-kata
2. Tingkatkan
komunikasi
verbal
dan
kolaborasi
dengan
ahli
stimulasi taktil
3. Melakukan
terapis wicara.
atau kalimat
4.
dengan
realistis.
dukungan
meningkatkan
pada
keluarga
harapan
yang
Ns. Kiki
dengan
pertumbuhan
perkembangan
keadaan
dan 5 September 2014
pertanyaan keluarga
yang terlambat
5.
b.d.
kurangnya kematangan
perkembangan/
ketidakmampuan fisik
dan mental
mengidentifikasi
pada
pasien
adanya
cara
gangguan
Ns. Dini
SOAL
Pada tanggal 5 September 2014, Ns. Kiki sedang bertugas di Ruang X perawatan
anak dengan tuna grahita. Ns. Kiki mendapatkan keluhan bahwa keluarga merasa
capek dengan kondisi anaknya yang terus menerus. Keluarganya tidak memiliki
tempat curhat yang sesuai dengan keinginannya, dimana orang yang diajak curhat
mampu memberikan solusi. Keluarga selalu menyebutkan bahwa ia kesulitan dalam
melakukan perawatan pada anaknya.
1. Apa masalah pertama yang dihadapi oleh keluarga pasien saat ia merasa capek
akan kondisi anaknya saat ini?
a. Hambatan komunikasi verbal
b. Defisit perawatan diri
c. Isolasi sosial
d. Koping keluarga tidak efektif
e. Perubahan pola istiraha tidur
2. Apa yang harus dilakukan oleh Ns. Kiki?
a. Mendengarkan keluhan, perasaan, dan pertanyaan keluarga
b. Membantu kleuarga pasien melakukan perawatan diri pasien
c. Mengajarkan kepada keluarga tentang perawatan diri yang baik dan benar
d. Mengajarkan pada pasien cara mengidentifikasi adanya gangguan akibar
defisit perawatan diri
e. Melakukan penguatan pada keluarga guna manajemen diri terhadap
perilaku anak yang sulit
3. Apa masalah kedua yang dihadapi oleh pasien disaat keluarga tidak mampu
melakukan perawatan yang tepat pada pasien?
a. Hambatan komunikasi verbal
b. Defisit perawatan diri
c. Isolasi sosial
d. Koping keluarga tidak efektif
e. Perubahan pola istiraha tidur
4. Apa yang harus dilakukan oleh Ns. Kiki dalam mengatasi msalah tersebut?
a. Mendengarkan keluhan, perasaan, dan pertanyaan keluarga
b. Membantu kleuarga pasien melakukan perawatan diri pasien
c. Membantu klien dan keluarga dalam mengidentifikasi kekuatan personal
d. Memberi pengetahuan terhadap orang terdekat mengenai kondisi anak
saat ini
e. Mendorong anak untuk berpartisi dalam aktivitas bersama klien-klien dan
keluarga lain
5. Di sebuah SLB terdapat beberapa anak yang mengalami tuna grahita,
contohnya saja Anak T . Karena Keadaan yang dialaminya dia tidak bisa
melakukan kegiatan apa-apa tanpa bantuan dari orang lain misalnya saja
mengurus diri sendiri seperti mandi sehingga anak T terhilahat sangat kotor.
Perawat M berkunjung ke SLB tersebut dan merawat anak tersebut dengan
diagnosa defisit perawatan diri: makan, mandi, pakaian, toileting b.d.
kurangnya kematangan perkembangan/ ketidakmampuan mental. Dari
diagnosa tersebut implementasi keperawatan apakah yang dapat dilakukan
perawat M ?
a. Membantu keluarga pasien melakukan perawatan diri pasien dan
mengajarkan kepada keluarga tentang perawatan diri yang baik dan
benar,
b. Memberi pengetahuan terhadap orang terdekat mengenai kondisi anak saat
ini
c. Mendorong anak untuk berpartisi dalam aktivitas bersama klien-klien dan
keluarga lain
d. Mendorong klien mempertahankan hubungan dengan teman-teman
e. Mendengarkan keluhan, perasaan, dan pertanyaan keluarga
6. Di sebuah rumah sakit dirawat anak H yang mengalami tuna grahita. Anak H
mengalami
keterbelakangan
dan
kurangnya
kematangan
dalam
a. Mendorong klien untuk berpartisipasi dalam aktivitas bersama klienklien dan keluarga lain
b.
keterbelakangan
dan
kurangnya
kematangan
dalam
DAFTAR PUSTAKA