2. Laki-laki 3. Memiliki riwayat alergi pada keluarga1 Klasifikasi Ada dua tipe konjungtivitsi vernalis: 1. Bentuk Palpebra Pada tipe palpebral ini terutama mengenai konjungtiva tarsal superior, terdapat pertumbuhan papil yang besar atau cobble stone yang diliputi secret yang mukoid. Konjungtiva inferior hiperemi dan edema dengan kelainan kornea lebih berat dibanding bentuk limbal. Secara klinik, papil besar ini tampak sebagai tonjolan bersegi banyak dengan permukaan uang rata dan dengan kapiler di tengahnya.1 2. Bentuk Limbal Hipertrofi pada limbus superior yang dapat membentuk jaringan hiperplastik gelatine. Dengan trantas dot yang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil di bagian epitel limbus kornea, terbentuknya panus dengan sedikit eosinophil.1 Manifestasi Klinis Gambaran konjungtivitis vernal adalah sebagai berikut:2,3,4 a. Gatal Pasien pada umumnya mengeluh tentang gatal yang sangat. Keluhan gatal ini menurun pada musim dingin. b. Ptosis Terjadi ptosis bilateral, kadang-kadang yang satu lebih ringan dibandingkan yang lain. Ptosis terjadi karena infiltrasi cairan ke dalam sel-sel konjungtiva palpebra dan infiltrasi sel-sel limfosit plasma, eosinofil, juga adanya degenarasi hyalin pada stroma konjungtiva. c. Kotoran mata Keluhan gatal umumnya disertai dengan kotoran mata konsistensinya elastis. d. Kelainan pada palpebra
yang berserat-serat dan
Terutama mengenai konjungtiva palpebra superior. Konjungtiva tarsalis pucat, putih
keabu-abuan disertai papil-papil yang besar (papil raksasa). Inilah yang disebut cobble stone appearance. Susunan papil ini rapat dari samping tampak menonjol. Seringkali dikacaukan dengan trakoma. Di permukaannya kadang-kadang seperti ada lapisan susu, terdiri dari sekret yang mukoid. Papil ini permukaannya rata dengan kapiler di tengahnya. Kadang-kadang konjungtiva palpebra menjadi hiperemi, bila terkena infeksi sekunder. e. Horner Trantas dots Gambaran seperti renda pada limbus, dimana konjungtiva bulbi menebal, berwarna putih susu, kemerah-merahan, seperti lilin. Merupakan penumpukan eosinofil dan merupakan hal yang patognomosis pada konjungtivitis vernal yang berlangsung selama fase aktif. f. Kelainan di kornea Dapat berupa pungtat epithelial keratopati. Keratitis epithelial difus khas ini sering dijumpai. Kadang-kadang didapatkan ulkus kornea yang berbentuk bulat lonjong vertikal pada superfisial sentral atau para sentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan sikatrik yang ringan. Kadang juga didapatkan panus, yang tidak menutupi seluruh permukaan kornea, sering berupa mikropanus, namun panus besar jarang dijumpai. Penyakit ini mungkin juga disertai keratokonus. Kelainan di kornea ini tidak membutuhkan pengobatan khusus, karena tidak tidak satu pun lesi kornea ini berespon baik terhadap terapi standar.
Ilyas S., 2006. Penuntun Ilmu Penyakit Mata edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hlm : 133-134.
Schwab IR, Dawson CR. 2000. Konjungtiva dalam: Oftalmologi Umum.