Anda di halaman 1dari 17

LAMPIRAN PALEONTOLOGI

PEMETAAN GEOLOGI LANJUT


Daerah Sidareja dan Sekitarnya,
Kabupaten Cilacap
Provinsi Jawa Tengah

Oleh :
Disa Bambelia Utami
270110110066

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016

Lokasi Pengambilan Sampel dan Koordinat


Nomor
Sampel

Litologi

Lokasi Pengambilan
Sampel

Koordinat

Ket.

ST 0210

Batupasir

Ciraja

108 51' 41,6" BT

Terdapat

-7 22' 54,6" LS

Fosil

ST 0116

Batupasir

Cilampung

108 53' 02,1" BT


-7 23' 22,9" LS

Terdapat
Fosil

ST 0121

Batupasir

Palangngundang

108 50' 23,3"BT


-7 24' 35,6"LS

Terdapat
Fosil

ST 0118

Batulempung

Cidadap

108 54' 31,01"BT


-7 27' 40,51"LS

Terdapat
Fosil

ST 0130

Breksi sedimen

Karanggedang

108 50' 01.2"BT


-7 26 14,5"LS

Barrent

1. Stasiun 0210

Lokasi / koordinat : Ciraja / 108 53' 02,1" BT-7 22' 54,6" LS


Jenis batuan
: Batupasir
Satuan batuan
: Tpbpk

TABEL KISARAN UMUR BERDASARKAN FORAMINIFERA PLANGTONIK

Fosil

Oligosen

Miosen
Awal

Tengah

N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13

Pliosen

Kuarter

Akhir
N1
N1
N1
N2 N2
N2
N15
N17
N19
N22
4
6
8
0
1
3

Globorotalia obesa
(BOLLI)
Globigerinoides obliquus
extremus (BOLLI &
BERMUDEZ)
Globigerinoides ruber
(DORBIGNY)
Orbulina universa
(DORBIGNY)
Globigerinoides immaturus
(LEROY)

TABEL KISARAN BATIMETRI BERDASARKAN FORAMINIFERA BENTONIK


Neritik
Batial
Litoral
Fosil
Dalam Tengah
Luar
Atas
Tengah
Bawah
0

Euuvigerina flintii
(CUSHMAN)
Anomalinoides globulosus
(CHAPMAN & PARR)
Lachtanella compressiostonia
(ZHENG)
Saidovina carinata (MILLET)

-20

-50

- 100

- 200

-600

-1000

-2000

DESKRIPSI FORAMINIFERA PLANGTONIK STASIUN 0210


Stasiun : 0210
(Foraminifera Plangtonik)
No. Nama dan Foto Fosil
Globorotalia obesa (BOLLI)
1

Globigerinoides obliquus extremus


(BOLLI & BERMUDEZ)

Deskripsi
Cangkang trochospiral sangat rendah, berpori
kasar, dengan pemukaan berlubang. Cangkang
sangat tebal, terputar, berkisar dua setengah
hingga tiga putaran, secara umum terdapat
empat kamar pada putaran terakhir, membesar
sangat cepat. Sutura pada sisi spiral dan
umbilical berbentuk radial, tertekan. Umbilicus
cukup
lebar
dan
dalam.
Aperture
interiomarginal,
extraumbilical-umbilical,
dibatasi oleh bibir yang ramping.
Umur : N.5 - N.18
Cangkang trochospiral, sisi equatorial lobulate
jelas tampak sumbu membulat. Dinding
cangkang berpori. Tersusun atas empat putaran
dengan pertambahan ukuran semakin cepat.
Sutura agak melengkung pada sisi spiral.
Aperture interomarginal.
Umur: N16 N19

Globigerinoides ruber (DORBIGNY)

4.

Orbulina universa (DORBIGNY)

Cangkang trochospiral rendah, biconvex.


Komposisi dinding cangkang gampingan,
berpori kasar, pemukaan berbintik-bintik.
Cangkang sangat tebal, tersusun atas dua
putaran, tiga kamar pada putaran terakhir
membesar perlahan namun jelas terpisah.
Umbilicus
sempit.
Aperture
primer
interiomarginal, umbilical, dibatasi oleh bibir,
aperture sutural sekunder dengan posisi
sebaliknya pada kamar awal. Spinose.
Umur : N.18 N.23
Cangkang
globular, pada
tahap
awal
trochospiral,
globigerine-like.
Komposisi
dinding cangkang gampingan, cangkang berpori
kasar, permukaan berlubang sedang. Cangkang
terputar, kamar terakhir berbentuk globular
menutupi kamar-kamar sebelumnya yang
semakin
mengecil.
Aperture
primer
interiomarginal. Apertur sekunder tambahan

terbentuk pada pertemuan antar sutura, dengan


dinding tipis diantaranya. Ornamentasi spinose.

5.

Globigerinoides immaturus (LEROY)

Umur : N.9 N.23.


Cangkang trochospiral, biconvex, berpori kasar,
dengan pemukaan belubang. Cangkang terputar,
terputar sekitar tiga setengah putaran, dengan
tiga kamar pada putaran terakhir yang
bertambah besar dengan ukuran sedang. Sutura
pada sisi spiral melengkung rendah, tertekan,
pada sisi umbilical berbentuk radial, tertekan.
Aperture primer interiomarginal, pada beberapa
kamar terakhir terdapat aperture sutura sekunder
berlawanan dengan aperture primer.
Umur : N.5 N.23

DESKRIPSI FORAMINIFERA BENTHONIK STASIUN 0210


Stasiun : 0210
Foraminifera Benthonik
No Nama dan Foto Fosil
Deskripsi
1.
Euuvigerina flintii (CUSHMAN)
Cangkang polythalamus, komposisi dinding
cangkang calcareous hyaline. Kamar-kamar
tersusun uniserial, kamar agak membulat,
tersusun atas tiga kamar; dinding cangkang
dihiasi oleh banyak pematang halus atau striae.
Apertur terletak pada ujung kamar terakhir
dengan leher yang dihiasi oleh beberapa cincin.
Kedalaman: 88,39 m

2.

Anomalinoides globulosus (CHAPMAN &


PARR)

Cangkang polythalamus, komposisi dinding


cangkang
calcareous
hyaline,
cangkang
planispiral involute, sutura tegak, aperture
crecentic pada apertural face, ornamentasi
smooth.
Kedalaman: 91,4 m

3.

Lachtanella compressiostonia (ZHENG)

Cangkang polythalamus, komposisi dinding


cangkang
calcareous
hyaline,
cangkang
planispiral involute, sutura melengkung, aperture
crecentic pada apertural face, ornamentasi
smooth dan berpori kasar.

Kedalaman: 80,77 m

4.

Saidovina carinata (MILLET)

Cangkang polythalamus, komposisi dinding


cangkang
calcareous
hyaline,
cangkang
trochospiral, sutura melengkung, aperture
crecentice pada apertural face, ornamentasi
smooth.
Kedalaman: 86,87 m

2. Stasiun 0116

Lokasi / koordinat : Cilampung / 108 53' 02,1" BT -7 23' 22,9" LS


Jenis batuan
: Batupasir
Satuan batuan
: Tpbpk

TABEL KISARAN UMUR BERDASARKAN FORAMINIFERA PLANGTONIK

Fosil

Oligosen

Miosen
Awal

Pliosen

Tengah

N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13

Kuarter

Akhir
N1
N1
N1
N2 N2
N2
N15
N17
N19
N22
4
6
8
0
1
3

Globigerinoides bolli
(DORBIGNY)
Globigerinoides immaturus
(LEROY)
Globigerinoides
sacculiferus (BRADY)
Globorotalia acostaensis
acostaensis (BLOW)
Globigerinoides ruber
(DORBIGNY)
Hastigerina siphonifera
(DORBIGNY)
Globorotalia obesa
(BOLLI)

TABEL KISARAN BATIMETRI BERDASARKAN FORAMINIFERA BENTONIK


Litoral

Fosil
0

Uvigerina cushmani
(TODD)
Hopkinsina pacifica
(CUSHMAN)
Hopkinsina victoriensis
(COLLINS)

Dalam
-20

-50

Neritik
Tengah
- 100

Luar
- 200

Atas
-600

Batial
Tengah
-1000

Bawah
-2000

DESKRIPSI FORAMINIFERA PLANGTONIK STASIUN 0116


Stasiun : 0116
(Foraminifera Plangtonik)
No. Nama dan Foto Fosil
Globigerinoides bolli
1

Deskripsi
Cangkang trochospiral, biconvex, kamar
saling melingkupi, cangkang hampir
circular, dan memiliki apertur primer kecil.
Terdapat satu apertur suplementary dan
apertu kedua diantara kamar penultimate
dan antepenultimate. Apertur primer dan
suplementary cenderung membesar.
Umur: N11 N21

Globigerinoides immaturus (LEROY)

Cangkang trochospiral, biconvex, berpori kasar,


dengan pemukaan belubang. Cangkang terputar,
terputar sekitar tiga setengah putaran, dengan
tiga kamar pada putaran terakhir yang
bertambah besar dengan ukuran sedang. Sutura
pada sisi spiral melengkung rendah, tertekan,
pada sisi umbilical berbentuk radial, tertekan.
Aperture primer interiomarginal, pada beberapa
kamar terakhir terdapat aperture sutura sekunder
berlawanan dengan aperture primer.
Umur : N.4 N.21

Globigerinoides sacculiferus (BRADY)

4.

Globorotalia acostaensis acostaensis


(BLOW)

Cangkang trochospiral, bikonveks. Komposisi


dinding cangkang gampingan, cangkang berpori,
permukaan berbintik-bintik. Kamar spherical,
kecuali pada kamar terakhir yang memanjang,
sack-like, tersusun atas tiga setengah putaran,
dengan tiga hingga empat kamar pada putaran
terakhir, membesar perlahan. Umbilicus sempit.
Aperture primer interiomarginal, umbilical,
dibatasi bibir. Beberapa kamar terakhir
menunjukkan satu aperture sekunder, sutural
aperture,
berlawanan
dengan
aperture
primernya. Lobulate.
Umur : N.6 N.23
Cangkang trochospiral, periphery equator
lobulate, periphery axial membundar. Dinding
cangkang perforate, tebal, permukaan pitted,

kamar subspherical tersusun dari tiga putaran,


dengan 4 5 kamar pada putaran terakhir.
Sutura pada sisi spiral radial sampai agak
melengkung, tertekan, pada sisi umbilikus
radial, tertekan. Umbilikus narrow, deep.
Umur : N.15 N.23.

5.

Globigerinoides ruber (DORBIGNY)

Cangkang trochospiral rendah, biconvex.


Komposisi dinding cangkang gampingan,
berpori kasar, pemukaan berbintik-bintik.
Cangkang sangat tebal, tersusun atas dua
putaran, tiga kamar pada putaran terakhir
membesar perlahan namun jelas terpisah.
Umbilicus
sempit.
Aperture
primer
interiomarginal, umbilical, dibatasi oleh bibir,
aperture sutural sekunder dengan posisi
sebaliknya pada kamar awal. Spinose.
Umur : N.18 N.23

6.

Hastigerina siphonifera (DORBIGNY)

Bentuk planispiral, coiled, involute. Empat


sampai lima kamar terakhir membesar cepat.
Umur : N.12 N.23

7.

Globorotalia obesa (BOLLI)

Cangkang trochospiral sangat rendah, berpori


kasar, dengan pemukaan berlubang. Cangkang
sangat tebal, terputar, berkisar dua setengah
hingga tiga putaran, secara umum terdapat
empat kamar pada putaran terakhir, membesar
sangat cepat. Sutura pada sisi spiral dan
umbilical berbentuk radial, tertekan. Umbilicus
cukup
lebar
dan
dalam.
Aperture
interiomarginal,
extraumbilical-umbilical,
dibatasi oleh bibir yang ramping.
Umur : N.5 - N.18

DESKRIPSI FORAMINIFERA BENTHONIK STASIUN 0116

Stasiun : 0116
Foraminifera Benthonik
No Nama dan Foto Fosil
1.
Uvigerina cushmani (TODD)

Deskripsi
Cangkang polythalamus, komposisi
dinding cangkang calcareous, jumlah
kamar makin meningkat, radial, perforate,
halus cangkang elongate, triserial,
aperture terminal, bulat dengan leher bibir.

Kedalaman : 137,16 m

2.

Hopkinsina pacifica (CUSHMAN)

Cangkang elongate, kamar triserial, sedikit


miring, komposisi cangkang calcareous,
perforate, radial, dinding halus, aperur terminal
di leher miring ke kamar terakhir, oval, bagian
tepi membundar, lobate, jumlah kamar
bertambah, sutura tertekan, mempunyai bibir,
dinding postulated.
Kedalaman : 75,29 m

3.

Hopkinsina victoriensis (COLLINS)

Cangkang elongate, kamar triserial, sedikit


miring, komposisi cangkang calcareous,
perforate, radial, dinding halus, aperur terminal,
oval.
Kedalaman : 159,04 m

3. Stasiun 0121

Lokasi / koordinat : Palangngundang / 108 50' 23,3"BT -7 24' 35,6"LS


Jenis batuan
: Batupasir
Satuan batuan
: Tpbpk

Miosen
Pliosen
TABEL KISARANOligosen
UMUR BERDASARKAN
FORAMINIFERA PLANGTONIK

Fosil

Awal

Tengah

Kuarter

Akhir

N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13

N1
N1
N1
N2 N2
N2
N15
N17
N19
N22
4
6
8
0
1
3

Neritik
Tengah

Batial
Tengah

Globigerinoides extremus
(BOLLI)
Globigerina praebulloides
(BLOW)
Globigerinoides immaturus
(LEROY)
Globorotalia dutertrei
(DORBIGNY)

Litoral

Fosil
0

Dalam
-20

-50

- 100

Luar
- 200

Atas
-600

-1000

Nonion subturgidum
(CUSHMAN)

TABEL KISARAN BATIMETRI BERDASARKAN FORAMINIFERA BENTONIK

DESKRIPSI FORAMINIFERA PLANGTONIK STASIUN 0121

Bawah
-2000

Stasiun : 0121
(Foraminifera Plangtonik)
No. Nama dan Foto Fosil
Globigerinoides extremus (BOLLI)
1

Deskripsi
Cangkang trochospiral tinggi, biconvex,
komposisi dinding cangkang gampingan,
berpori, pemukaan berbintik-bintik. Kamar pada
putaran akhir tertekan, tersusun atas tiga hingga
empat putaran, empat kamar pada putaran
terakhir membesar bertahap, pada kamar
terakhir tiba-tiba mengecil. Umbilicus sempit,
dalam. Aperture primer interiomarginal,
umbilical, dibatasi oleh bibir, kamar terakhir
menunjukkan aperture tambahan berlawanan
dengan aperture primer.
Umur : N.16 N.19

Globigerina praebulloides (BLOW)

Globigerinoides immaturus (LEROY)

4.

Globorotalia dutertrei (DORBIGNY)

Cangkang trochospiral, biconvex, berpori kasar,


dengan pemukaan belubang. Cangkang terputar,
terputar sekitar tiga setengah putaran, dengan
tiga kamar pada putaran terakhir yang
bertambah besar dengan ukuran sedang. Sutura
pada sisi spiral melengkung rendah, tertekan,
pada sisi umbilical berbentuk radial, tertekan.
Aperture primer interiomarginal, pada beberapa
kamar terakhir terdapat aperture sutura sekunder
berlawanan dengan aperture primer.
Umur : N.4 N.21
Cangkang trochospiral, bikonveks. Komposisi
dinding cangkang gampingan, cangkang berpori,
permukaan berbintik-bintik. Kamar spherical,
kecuali pada kamar terakhir yang memanjang,
sack-like, tersusun atas tiga setengah putaran,
dengan tiga hingga empat kamar pada putaran
terakhir, membesar perlahan. Umbilicus sempit.
Aperture primer interiomarginal, umbilical,
dibatasi bibir. Beberapa kamar terakhir
menunjukkan satu aperture sekunder, sutural
aperture,
berlawanan
dengan
aperture
primernya. Lobulate.
Umur : N.6 N.23
Cangkang trochospiral, periphery equator
lobulate, periphery axial membundar. Dinding
cangkang perforate, tebal, permukaan pitted,
kamar subspherical tersusun dari tiga putaran,
dengan 4 5 kamar pada putaran terakhir.
Sutura pada sisi spiral radial sampai agak

melengkung, tertekan, pada sisi umbilikus


radial, tertekan. Umbilikus narrow, deep.
Umur : N.15 N.23.

Stasiun : 0121
Foraminifera Benthonik
No Nama dan Foto Fosil
1.
Nonion subturgidum (CUSHMAN)

Deskripsi
Cangkang polythalamus, komposisi dinding
cangkang calcareous, cangkang planispiral
involute, sutura melengkung, tersusun atas dua
putaran, dengan banyak kamar pada putaran
terakhir, membesar dengan cepat, aperture
cresentic pada apertural face, ornamentasi
smooth dan berpori halus.
Kedalaman : 130,45 m.

DESKRIPSI FORAMINIFERA BENTHONIK STASIUN 0121

4. Stasiun 0118

Lokasi / koordinat : Cidadap / 108 54' 31,01"BT -7 27' 40,51"LS


Jenis batuan
: Batulempung
Satuan batuan
: Tpbpk

TABEL KISARAN UMUR BERDASARKAN FORAMINIFERA PLANGTONIK

Fosil

Oligosen

Miosen
Awal

Pliosen

Tengah

N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 N13

Kuarter

Akhir
N1
N1
N1
N2 N2
N2
N15
N17
N19
N22
4
6
8
0
1
3

Globigerinoides immaturus
(LEROY)
Globorotalia obesa
(BOLLI)
Globorotalia acostaensis
acostaensis (BLOW)
Globorotalia scitula
(BRADY)
Globigerina praebulloides
(BLOW)

TABEL KISARAN BATIMETRI BERDASARKAN FORAMINIFERA BENTONIK


Neritik
Batial
Litoral
Fosil
Dalam Tengah
Luar
Atas
Tengah
0

-20

-50

- 100

- 200

-600

-1000

Bolivina spathulata
(WILLIAMSON)
Uvigerina bradyana
(FORNASINI)
Bolivinita quadrilatera
(SCHWAGER)
Pseudolingulina milleni
(BRADY)

DESKRIPSI FORAMINIFERA PLANGTONIK STASIUN 0118


Stasiun : 0118
(Foraminifera Plangtonik)
No. Nama dan Foto Fosil
Globigerinoides immaturus (LEROY)
1

Deskripsi
Cangkang trochospiral, biconvex, berpori
kasar,
dengan
pemukaan
belubang.
Cangkang terputar, terputar sekitar tiga
setengah putaran, dengan tiga kamar pada
putaran terakhir yang bertambah besar
dengan ukuran sedang. Sutura pada sisi
spiral melengkung rendah, tertekan, pada

Bawah
-2000

sisi umbilical berbentuk radial, tertekan.


Aperture primer interiomarginal, pada
beberapa kamar terakhir terdapat aperture
sutura sekunder berlawanan dengan aperture
primer.
Umur : N.5 N.23

Globorotalia obesa (BOLLI)

Globorotalia acostaensis acostaensis


(BLOW)

4.

Globorotalia scitula (BRADY)

Cangkang trochospiral sangat rendah,


berpori kasar, dengan pemukaan berlubang.
Cangkang sangat tebal, terputar, berkisar
dua setengah hingga tiga putaran, secara
umum terdapat empat kamar pada putaran
terakhir, membesar sangat cepat. Sutura
pada sisi spiral dan umbilical berbentuk
radial, tertekan. Umbilicus cukup lebar dan
dalam.
Aperture
interiomarginal,
extraumbilical-umbilical, dibatasi oleh bibir
yang ramping.
Umur : N.5 - N.18
Cangkang trochospiral, periphery equator
lobulate, periphery axial membundar.
Dinding
cangkang
perforate,
tebal,
permukaan pitted, kamar subspherical
tersusun dari tiga putaran, dengan 4 5
kamar pada putaran terakhir. Sutura pada
sisi spiral radial sampai agak melengkung,
tertekan, pada sisi umbilikus radial,
tertekan. Umbilikus narrow, deep.
Umur : N.15 N.23.
Cangkang trochospiral rendah, bagian tepi
membundar, dinding cangkang berpori
kasar, kamar pertama terlihat ramping dan
kasar. Kamar membundar, terdiri atas 2,5
3 putaran, umumnya lima sampai enam
kamar yang diperlihatkan putaran terakhir,
bagian periphery memiliki keel yang tipis,
kamar mengalami penambahan ukuran yang
sangat cepat. Sutura pada sisi spiral,
umbilical pada sisi radial tertekan. Apertur
interiomarginal.
Umur : N5 N23

5.

Globigerina praebulloides (BLOW)

Cangkang trochospiral, biconvex, berpori


kasar,
dengan
pemukaan
belubang.
Cangkang terputar, terputar sekitar tiga

setengah putaran, dengan tiga kamar pada


putaran terakhir yang bertambah besar
dengan ukuran sedang. Sutura pada sisi
spiral melengkung rendah, tertekan, pada
sisi umbilical berbentuk radial, tertekan.
Aperture primer interiomarginal, pada
beberapa kamar terakhir terdapat aperture
sutura sekunder berlawanan dengan aperture
primer.
Umur : N.1 N.17

Stasiun : 0118
DESKRIPSI FORAMINIFERA BENTONIK STASIUN 0118
Foraminifera Benthonik
No Nama dan Foto Fosil
Deskripsi
Bolivina spathulata (WILLIAMSON)
1.
Cangkang panjang dan slender, tertekan, luas dan
membundar pada ujung apertur, lanccolate pada
ujung satunya; pheriperi tajam, halus, dengan
keel tipis, meruncing kedalam. Kamar menyudut,
datar, atau agak konveks, sutura melengkung
kedalam, agak tertekan. Dinding hyaline dan
halus. Apertur narrow, low slit, dengan gigi
(tooth) yang tajam.
Kedalaman: 334,3 m

2.

Uvigerina bradyana (FORNASINI)

Cangkang polythalamus, komposisi dinding


cangkang calcareous, cangkang elongate,
triserial, aperture terminal, bulat dengan leher
bibir, ornamentasi spines.
Kedalaman: 418,51 m

3.

Bolivinita quadrilatera (SCHWAGER)

Cangkang polythalamus, komposisi dinding


cangkang calcareous hyaline, cangkang elongate
biserial, aperture memanjang loop-shaped,
ornamentasi smooth.

Kedalaman : 749,89 m

4.

Pseudolingulina milleni (BRADY)

Cangkang polythalamus, komposisi dinding


cangkang calcareous hyaline. Kamar-kamar
tersusun biserial
Kedalaman : 314,42 m

Anda mungkin juga menyukai