KELOMPOK A-4
AJENG APSARI UTAMI
G0013013
G0013067
G0013115
G0013123
LISANA SHIDQI
G0013137
NADIA IZZATI S
G0013165
G0013173
NURUL FADILAH
G0013183
RIVAN FAETHEDA
G0013203
SAFIRAH NURULLITA
G0013209
G0013227
G0013241
BAB I
PENDAHULUAN
Skenario 2
ADA APA DENGAN KAKIKU?
Seorang laki-laki 50 tahun diantar keluarganya ke IGD rumah sakit dengan
keluhan panas tinggi, sesak nafas dan luka di kaki kanan. Dari anamnesis panas
sudah 5 hari yang lalu, luka di kaki sudah 7 hari yang lalu. Luka kaki bau dan
bernanah. Ada riwayat Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu
dengan riwayat terapi insulin rapid 6-6-4 dan Captopril 3 x 25 mg, diketahui
penderita jarang kontrol dan tidak suntik insulin 2 hari sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan sakit berat, somnolen, GCS E3V4M5,
tekanan darah 80/40 mmHg, suhu 38C, laju pernafasan 32 kali per menit, nadi
128 kali/menit, lemah. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan rhonki di kedua
lapang paru. Refleks fisiologis dalam batas normal, refleks patologis (-).
Pemeriksaan laboratorium: Hb 13 g%, Leukosit 25.000/mm3, Trombosit
350.000/mm3, GDS 600 mg/dL, Ureum 60 mg/dL, Kreatinin 1,0 mg/dL, Kalium
4,5 mmol/L. Pemeriksaan pada kaki yang sakit tampak oedem, kemerahan, nanah,
nyeri tekan (+), krepitasi (+). Pemeriksaan urin rutin dan gas darah masih
menunggu hasil. Setelah dijelaskan dan mendapatkan persetujuan keluarga dengan
menandatangani informed consent, diberikan infus Ringer Laktat 2 jalur, tetesan
cepat dan bolus insulin 0,15 unit/kgBB dan dilanjutkan dengan insulin kontinyus
0,1 unit/kgBB/jam.
BAB II
DISKUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Langkah 1 : Membaca skenario dan memahami pengertian beberapa
istilah dalam skenario
Dalam skenario ini kami mengklarifikasi istilah sebagai berikut:
1. Insulin rapid 6-6-4 : Pemberian insulin dengan onset 10-15 menit
untuk mengatasi lonjakan gula darah postprandial, 6 unit pada pagi hari, 6 unit pada siang
hari, 4 unit pada malam hari.
2. Refleks patologis : Suatu refleks yang normalnya tidak muncul pada
saat pemeriksaan.
3. Analisis gas darah : Pemeriksaan untuk mengukur O2, CO2, dan pH
dalam darah.
4. Pemeriksaan urin rutin
: Pemeriksaan meliputi sedimen, kimia,
mikroskopis dan makroskopis pada urin.
5. Insulin kontinyus :Insulin yang diberikan dalam interval waktu
tertentu, biasanya dengan dosis kecil dengan tujuan
untuk maintanence.
6. Insulin bolus: Insulin yang diberikan melalui injeksi secara cepat.
2. Adakah kaitan dengan riwayat jarang control dan tidak suntik insulin 2
hari yang lalu dengan keluhan?
3. Bagaimana interpretasi:
a. Pemeriksaan fisik
b. Laboratoris
c. Kaki kanan pasien
4. Bagaimana mekanisme terjadinya demam, sesak dan luka di kaki sebelah
kanan?
5. Apa tujuan dari pemeriksaan:
a. Gas darah
b. Urin rutin
6. Adakah hubungan terapi insulin 6-6-4 dan captopril dengan keluhan
sekarang serta onset?
7. Adakah hubungan krepitasi dengan keluhan luka di kaki kanan?
8. Mengapa pasien mendapat terapi infus ringer laktat 2 jalur, insulin bolus
dan insulin kontinyus?
9. Apakah indikasi pemberian insulin dan cara pemberian serta dosisnya?
10. Apakah penanganan lanjutan pada pasien tersebut?
11. Mengapa pada pasien tidak ditemukan ronkhi di kedua lapang paru?
12. Apa:
a. Diagnosis banding
b. Terapi
c. Komplikasi
d. Prognosis
13. Bagaimana mekanisme penurunan kesadaran pada pasien? Apa hubungan
dengan sakit berat yang diderita pasien?
masuknya
bakteri
ke
dalam
sirkulasi
yang
mengakibatkan
10
BAB III
SIMPULAN
11
BAB IV
SARAN
Secara umum diskusi tutorial skenario 2 Blok Traumatologi berjalan
dengan baik dan lancar. Semua anggota sudah berpartisipasi aktif dengan
mengungkapkan pendapat masing-masing mengenai skenario yang dibahas,
walaupun ada yang lebih aktif maupun yang kurang aktif. Namun masih ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki agar dalam diskusi tutorial selanjutnya dapat
dilaksanakan diskusi tutorial yang ideal. Berdasarkan diskusi kelompok kami pada
skenario ini, kami kurang aktif dalam mengkritisi setiap pendapat yang
dikemukakan, sehingga diskusi kurang tajam.
Saran untuk tutorial berikutnya agar kami dapat menggunakan waktu
secara efisien agar waktu yang dialokasikan untuk diskusi dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya sehingga materi diskusi dapat dipahami dengan baik dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Adanya tutor yang memahami skenario dengan baik dapat mengarahkan
jalannya
tutorial
sehingga
dapat
menemukan
12
serta
memahami
tujuan
DAFTAR PUSTAKA
American
Heart Association.
2010. American
Heart Association
13
D.S.
2014.
Diabetic
Ketoacidosis.
http://emedicine.medscape.com/article/118361-overview.
Diakses
Serang,
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
14