Anda di halaman 1dari 2

Kedudukan Serangga pada Ekosistem

Serangga dapat mendominasi rantai makanan dan jaring makanan baik dalam volume dan
jumlah. Serangga dapat hidup di air, di darat, atau di tanah, selama sebagian atau seluruh
hidup mereka. gaya hidup mereka mungkin soliter, berkelompok, subsosial, atau sangat
sosial. dan dapat aktif pada siang hari atau malam hari. siklus hidup serangga memungkinkan
kelangsungan hidup di bawah berbagai kondisi, seperti cuaca panas dan cuaca dingin, basah
dan kering, dan tak terduga. Serangga memiliki fungsi penting untuk ekosistem berikut:
daur ulang nutrisi: melalui sampah daun dan degradasi kayu, penyebaran jamur,
pembuangan bangkai dan kotoran, dan pergantian tanah
perbanyakan tanaman: termasuk penyerbukan dan penyebaran benih
pemeliharaan komposisi komunitas tumbuhan dan struktur, melalui phytophagy, termasuk
makan biji;
makanan untuk vertebrata pemakan serangga: seperti banyak burung, mamalia, reptil, dan
ikan
pemeliharaan struktur komunitas hewan: melalui penularan penyakit dari hewan besar, dan
predasi dan parasitisme yang lebih kecil.
Serangga berhubungan erat dengan kelangsungan hidup manusia, serangga dapat
mengganggu kesehatan manusia ataupun makhluk hidup lainnya termasuk mempengaruhi
hasil pertanian dan holtikultura. serangga tertentu sangat menguntungkan masyarakat
manusia, baik dengan menyediakan makanan secara langsung atau dengan berkontribusi
terhadap makanan atau bahan yang digunakan. Serangga mengandung sejumlah senyawa
kimia, beberapa di antaranya dapat dikumpulkan, diekstraksi, atau disintesis untuk kita
gunakan. Kitin, komponen kutikula serangga, dan turunannya bertindak sebagai
antikoagulan, mempercepat penyembuhan luka dan luka bakar, serum kolesterol berfungsi
sebagai pembawa obat non-alergi, menyediakan plastik biodegradable yang kuat, dan
meningkatkan penghilangan polutan dari air limbah. Serangga memiliki fungsi lebih dari
manfaat ekonomi atau lingkungan; karakteristik serangga tertentu membuat serangga berguna
menjadi model untuk memahami proses biologi umum. Serangga adalah komponen utama
dari keanekaragaman hayati makroskopik. Serangga bermanfaat dan serangga netral terdiri
dari 90% dari keseluruhan serangga yang ada dimuka bumi ini. Berbagai peran serangga

bermanfaat adalah sebagai rantai makanan dalam ekosistem, pengurai bahan organik,
pembantu aerasi dalam tanah, pembantu keseimbangan ekosistem dan konservasi hutan,
penyerbuk tanaman, model dalam ilmu pengetahuan, indikator lingkungan dan iklim, bahan
baku industri, makanan, dan bahan inspirasi seni. Serangga yang bersifat sebagai hama hanya
10% dari serangga yang ada di muka bumi meskipun demikian peranan serangga ini menjadi
sangat penting bagi manusia karena telah mampu menyebabkan kerugian yang sangat besar
baik pada manusia secara langsung maupun pada tanaman serta pemukiman. Serangga yang
merugikan ini umumnya bersifat sebagai hama pada daerah pemukiman, tanaman budidaya
(hama tanaman maupun hama gudang), manusia (mengganggu secara langsung), maupun
sebagai vektor penyakit manusia, hewan, tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai