BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sehubungan dengan Dunia Perkapalan saat ini, sarana transportasi laut diisi
oleh armada-armada kapal dagang. Kapal-kapal tersebut berguna untuk membawa
muatan melalui perairan dengan aman, cepat dan ekonomis.
Sebagian besar 3/5 permukaan bumi terdiri dari air. Pada abad ini dan yang
akan datang kapal masih berfungsi sebagai kebutuhan hidup di muka bumi ini,
baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu diperlukan peranan kapal,.
misalnya untuk mengangkut orang atau barang, penelitian di laut, penambangan
minyak dan, penangkapan ikan serta penambangan mineral lainnya.
Mengigat pentingnya peranan kapal sebagai media transportasi, maka
pendesain/perencana kapal harus memperhatikan kekuatan dari kontruksi kapal itu
sendiri yang mampu menunjang keselamatan penumpang (crew), maupun muatan
diatas kapal. Oleh karena itu perhitunagan kekuatan (konstruksi) kapal harus
melalui tahap demi tahap sesuai peraturan-peraturan yang telat ditetapkan, di
indonesia sendiri yang mengeluarkan aturan-aturan pembuatan kapal yaitu Biro
klasifikasi Indonesia (BKI).
Sehubungan dengan pentingnya keselamatan penumpang (crew)
muatan yang diangkut, maka diberikanlah tugas
dan
merencanakan Konstruksi
Profil yang sesuai dengan peraturan BKI. Konstruksi profil merupakan tugas dari
PROFILE CONSTRUCTION
mata kuliah Konstruksi Kapal II, yaitu mata kuliah lanjutan dari konstruksi kapal
I.
Gambar konstruksi profil sangat penting, karena konstruksi profil adalah
gambar konstruksi kapal yang menunjukkan semua konstruksi profil-profil yang
digunakan pada kapal mulai dari alas kapal sampai ke bangunan atas atau rumah
geladak. Gambar konstruksi profil dapat menunjukkan berapa banyak profil-profil
yang digunakan, baik bentuk profil maupun ukuran dari profil tersebut, sehingga
dapat diketahui berapa banyak profil yang harus disiapkan saat pembangunan
kapal, dan begitupun dengan penentuan berat konstruksi profil dan pelat geladak
dapat diketahui dari gambar tersebut.
Secara umum perlu pula diperhatikan cara pembangunan konstruksi kapal
perlu sarana dan prasarana dengan memakai cara/metode yang lebih efisien.
Kemampuan konstruksi diartikan sebagai pemakaian ilmu dan pengalaman
konstruksi dalam perencanaan, perancangan ( design ), operasi lapangan untuk
memperoleh objektifitas proyek keseluruhan. Untuk tujuan ini, putusan
kemampuan konstruksi diarahkan sebagai berikut :
Bagaimana teori gambar konstruksi profil yang sesuai dengan buku rules
BKI?
PROFILE CONSTRUCTION
konstruksi
profil
suatu kapal
2. Mahasiswa dapat menentukan ukuran dari komponen konstruksi profil yang
memenuhi ketentuan BKI.
3. Dapat merencakan ukuran profil suatu rangka konstruksi. .
4. Dapat Memahami teori dan mengerti nama nama elemen kontruksi dan
letaknya pada kapal.
5. Mahasiswa mampu menghitung dan merencanakan tangki-tangki untuk
kebutuhan suplai
PROFILE CONSTRUCTION
PROFILE CONSTRUCTION
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Konstruksi secara umum berarti komponen-komponen suatu bangunan
yang mendukung suatu bangunan yang mendukung suatu desain. Dalam
bidang perkapalan, konstruksi kapal merupakan susunan komponenkomponen pada bangunan kapal yang mana terdiri dari badan kapal beserta
bangunan atas (super structure). Bangunan atas ( super structure ) adalah
bangunan diatas deck yang meliputi seluruh lebar kapal, panjangnya adalah
sebagian panjang geladak, dan ada pula sepanjang geladak.bangunan atas
pada bagian buritan adalah poopdeck, dan bagian haluan adalah fore castle
deck yang terletak diatas bangunan geladak utama.
Bidang konstruksi yang membagi badan kapal dalam ruangan pada arah
tingginya disebut geladak. Geladak yang memanjang seluruh arah kapal dan
dari lambung kiri dan kanan disebut geladak penuh. Bidang konstruksi yang
membagi badan kapal pada arah melintang dan memanjang disebut sekat
melintang dan memanjang.
2.2 Macam-Macam Sistem Konstruksi
Pada dasar badan kapal terdiri dari komponen-komponen konstruksi
yang letaknya arah melintang dan memanjang. Dalam menyusun
komponen-komponen di atas menjadi konstruksi badan kapal secara
keseluruhan dikenal beberapa cara yang biasa dipakai dalam praktek antar
lain:
A.
PROFILE CONSTRUCTION
1.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
Modulus penampang melintang kapal adalah kecil dimana balokbalok memanjang hanyalah pelat geladak, dasar ganda dan kulit dasar
serta penumpu tengah yang tak terpotong dan penumpu geladak.
b.
c.
B.
yang tidak
PROFILE CONSTRUCTION
2.
2.
3.
4.
C.
konstruksi kombinasi.
PROFILE CONSTRUCTION
a.
b.
c.
PROFILE CONSTRUCTION
b.
2. Arah memanjang
Pemasangan balok geladak secara memanjang berfungsi untuk:
PROFILE CONSTRUCTION
Penumpu Geladak
Berbentuk profil T, terletak pada pelat geladak dan berfungsi untuk
menumpu geladak.
10.
Bracket
Merupakan pelat siku yang berfungsi sebagai penguat sambungan antara
dua elemen konstruksi, misalnya digunakan pada sambungan antara balok
geladak dengan gading besar(web Frame) atau dengan gading utama(main
Frame).
11.
Ambang Palka
Ambang palka adalah lubang pada geladak kapal yang berfungsi sebagai
tempat masuk keluarnya muatan ke ruang muat dan juga berfungsi
menjamin kelancaran bongkar muat.
12.
Penutup Palka
Penutup palka adalah kayu atau metal ringan atau baja yang menutup
ambang palka yang mana berfungsi untuk melindungi muatan.
10
PROFILE CONSTRUCTION
(tinggi penumpu tengah) dan jumlah panjang lubang seluruhnya tidak boleh
lebih dari jarak antara penumpu tengah dan pelat tepi. Tinggi lubang tidak
boleh lebih besar dari h.
2)
3)
0,75 h
(mm)
1,1 a p. k
+ tk.
(mm)
Untuk menentukan ukuran konstruksi dari ketiga jenis wrang dapat dilihat pada
rules BKI.
2.5 Sistem Rangka Konstruksi Dasar Memanjang
Profil pada dasar ganda dengan konstruksi memanjang dipasang sebagai
pembujur dan harus kontinu/tidak terpotong melalui wrang pelat yang diberi
lubang sesuai dengan bentuk dan ukuran profil agar sisi vertikal dari profil
dapat dilaskan ke wrang. Jika melalui wrang kedap air, lubang harus ditutup
las dengan baik agar kekedapannya terjamin. Jika pembujur terpotong pada
DIAN HIDAYAT (D32114305)
11
PROFILE CONSTRUCTION
wrang kedap air, maka harus dihubungan kepada wrang dengan bracket yang
tebalnya sama dengan tebal wrang dan lebarnya sama dengan 21/2 tinggi profil
pembujur.
Pembujur pada pelat dasar dan dasar ganda sesuai dengan gading alas dan
gading balik pada wrang terbuka pada konstruksi melintang dengan modulus
penampang dapat diperkecil 85% dari nilai yang diperoleh dari rumus, asal
saja tidak diperlukan penguatan yang berhubungan beban setempat dengan
ruang palka.
Wrang pada dasar ganda dengan konstruksi memanjang terdiri dari wrang
pelat yang diletakkan pada jarak tidak lebih dari 3,8 m. Diantara wrang pelat
tidak dipasang wrang terbuka, tapi sebagai gantinya dipasang pelat penumpu
(bracket floor) yang berflens pada penumpu tengah dan pelat tepi, sedang
yang menghubungkan pembujur alas dan alas ganda dipasang penegar dengan
ukuran yang sama dengan wrang terbuka di mana dapat diperkecil jarak tak
ditumpu tersebut.
Tebal pelat penumpu sama dengan pelat wrang dan lebarnya sama dengan
0,75 h.
Konstruksi jenis ini juga dipasang penumpu samping yang jumlahnya adalah :
1) Satu penumpu samping bagian kiri dan kanan jika lebar kapal > 14 m.
2) Dua penumpu samping jika B > 21 m
3) Penumpu samping harus dipasang pada kamar mesin dan dibawah pondasi
mesin utama.
Diantara wrang-wrang, penumpu tengah dan penumpu samping juga
diperkuat dengan memasang:
1) Satu penumpu jika jarak antara wrang < 2,5 m
2) Dua penumpu jika jarak antara wrang > 2,5 m.
Keuntungan tangka konstruksi memanjang ini antara lain menghindari
kesukaran teknis dalam menyambung seksi-seksi dasar ganda, di mana
DIAN HIDAYAT (D32114305)
12
PROFILE CONSTRUCTION
penumpu tengah dan samping dapat dipasang setelah kedua seksi dilaskan satu
sama lain.
2.6 KONSTRUKSI GELADAK
Geladak pada sebuah kapal
memanjang dan luas, yang melintang pada lambung kapal dengan bermacammacam ketinggian di atas inner bottom. Konstruksi geladak terdiri dari balok
geladak, pembujur geladak, pelintang geladak, pelat geladak, dan lain-lain.
Geladak (deck) menyerupai struktur lantai di dalam sebuah rumah dan
digunakan dalam berbagai keperluan tergantung dari tempatnya di dalam
kapal. Dengan fungsi yang berbeda, yaitu
1. Geladak paling atas (upper deck) menambah kekuatan kapal bentuk dari
penutup kedap air dari lambung dan juga menyokong kekuatan dari
aktivitasnya.
2. Geladak paling rendah berfungsi sebagai kerja panggung untuk
pengoperasian dari mesin dan pembongkaran barang-barang di atas kapal
(loading cargo) dan
sebagai
geladak
kekuatan
dan
konstruksinya
tidak
13
PROFILE CONSTRUCTION
Pada kapal penumpang yang besar jarak antara geladak yang normal
adalah 2,4 m sampai 3,3 m atau kadang-kadang lebih didaerah salon.
Kapal penumpang yang lebih kecil atau kapal barang dan juga pada
geladak akil kapal penumpang besar, jaraknya berkisar antara 2,25 m
sampai 2,4 m. Jarak antara geladak diukur dari sisi bawah pelat geladak
yang satu ke sisi bawah pelat geladak berikutnya.
Geladak
umumnya
mempunyai
camber
melintang,
Derajat
14
PROFILE CONSTRUCTION
15
PROFILE CONSTRUCTION
Jika geladak mendapat beban yang lebih berat , maka balok geladak juga
harus diperkuat secara sebanding, selanjutnya ukuran balok geladak juga harus
diperbesar untuk balok yang lebih panjang. Balok geladak yang terletak pada
sisi lubang palka harus dibuat lebih kuat karena harus menerima beban yang
lebih berat, sehingga harus ditumpu di ujung-ujungnya.
Ukuran balok geladak dapat ditentukan dengan menggunakan rules BKI.
1. Balok Geladak Memanjang (Longitudinal Deck Beam)
Balok geladak pada geladak kekuatan dipandang secara memanjang hanya
untuk:
-
16
PROFILE CONSTRUCTION
Single pull
Roll up
Piggy back
Punton
Menggelinding sisi
Penutup palka single pull dapat dibuka dan ditutup dengan menggunakan
motor listrik dalam panel penutup utama. Setiap penutup dilengkapi dengan roda
gigi yang dipasang pada sisi out board dan roda tersebut dipasang permanen.
Penutup porton sering digunakan pada kapal container di mana penutupnya
berupa pelat-pelat yang berbentuk kotak dan ditutup rapat seperti cara penutup
paten lainnya. Penutup palka yang lain adalah penakan web sebagai hatch beam
yang dilengkapi round bar ditepi bawah dan flens dibagian atasnya pada sisi atas
flens ditutup dengan papan ((wood cover) yang dipasang sepanjang lubang palka.
Untuk menjaga kekedapannya, maka paling atas ditutpi dengan terpal (terpaulins)
yang ujung-ujungnya dijepit dengan batten retaining yang diletakkan di atas
stiffener/stay.
Sebagai penyanggah hatch beam, pada sisi ambang palka dipasang vertikal
stiffener (balok palka) dengan bentuk sockel. Uraian secara lengkap mengrenai
penutup palka dapat dilihat pada referensi yang dirujuk.
17
PROFILE CONSTRUCTION
KONSTRUKSI
PROFIL
PENAMPANG
ATAS PELAT ALAS
DALAM
PENAMPANG
ATAS GELADAKGELADAK
KAPAL
BANGUNAN ATAS
DAN RUMAH
GELADAK
KONSTRUKSI
ALAS:
Penempatan
wrang dan Tangki-
PENEMPATAN SEKATSEKAT:
Sekat Buritan, Sekat
Haluan, Sekat Kamar
PENAMPANG
1) Centre Line
2) Geladak-geladak
KONSTRUKSI
GELADAK :
Lubang Palka,
Ambang Palka,
Penutup Palka, dan
PROFILE CONSTRUCTION
Entry Behavier
Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 4, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
2.8 PENGGAMBARAN KONSTRUKSI PROFIL
Prosedur penggambaran Konstruksi Profil adalah sebagai berikut :
1. Gambarlah penampang memanjang kapal dengan bentuk dan ukuran
sama dengan pada gambar rencana garis dan penampang geladakgeladak sesuai gambar rencana umum
2. Bentuk dari stem harus disesuaikan bentuk dari bow line.
3. Dewasa ini linggi haluan dibuat dari pelat dan bentuknya makin keatas
jari-jarinya makin membesar. Sudut kemiringan 150.
Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 5, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
4. Bentuk linggi buritan tergantung dari diameter propeler yaitu (0,6 0,7)
T, sedang diameter boss =1/6 D (D = diameter propeller). Untuk besarnya
clearance didapat pada Lloyd Register , Norske Veritas , atau lihat
gambar 2 dan gambar 3.Bentuk linggi buritan tergantung konstruksinya,
19
PROFILE CONSTRUCTION
untuk single atau twin-screw, dengan atau tanpa sepatu linggi, bentuk
sendok (cruiser) atau (transom) dsb.
Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 5, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
5. Gambarlah lengkungan sheer depan dan sheer belakang kapal dengan
ukuran seperti gambar dibawah ini
= AP
= 25 (L/3 + 10)
20
PROFILE CONSTRUCTION
Miship = 0
2c
2b
2a
21
PROFILE CONSTRUCTION
tegak
depan
(FP).
Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 8, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
f. Kapal yang mempunyai geladak menurus atau panjang bangunan
bagian atas, sekat tubrukan diperpanjang sampai di atas geladak
utama. Untuk penambahan tersebut sekat tidak diletakkan segaris
dengan sekat dibawahnya.
22
PROFILE CONSTRUCTION
pembagi.
Tentukan letak ujung belakang tabung poros (sterntube). AP ditetapkan
23
PROFILE CONSTRUCTION
Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 8, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
10. Tentukan panjang ruang muat sebagai kelipatan jarak gading ( jarak gading
1000 mm ).Jarak gading ruang muat bergantung pada panjang kapal.:
a0 = L / 500 + 0,480 [m],
11. Letakkan sekat ruang muat yang terletak antara sekat kamar mesin dan
sekat haluan/tubrukan. Panjang ruang maksimum adalah 30 m.
12. Gambarlah geladak akil ( fore castle deck) pada haluan kapal yang
tingginya dari geladak utama,
a = +/- 2,4 ~ 2,5 meter, sejajar
13. Ujung kubu-kubu dibuat lengkungan agar tidak terjadi keretakan
14. Lebar geladak akil di 0,05L adalah (0,5 ~ 0,6) B.
24
PROFILE CONSTRUCTION
Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 8, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
15. Gambarlah geladak kimbul (poop deck) , dimana :
Tinggi geladak kimbul dari geladak utama +/- 2,4 ~ 2,5 meter ( = a ),
sejajar
Tambahan tinggi pelat sisi di atas geladak kimbul 100 ~ 200
mm(=b),sejajar
Lebar ujung depan geladak kimbul, bila tidak paralel, (0,80 ~ 0,95) B
Tinggi geladak kimbul dari geladak utama +/- 2,4 ~ 2,5 meter ( = a ),
sejajar
Tambahan tinggi pelat sisi di atas geladak kimbul 100 ~ 200
mm(=b),sejajar
Lebar ujung depan geladak kimbul, bila tidak paralel, (0,80 ~ 0,95) B
25
PROFILE CONSTRUCTION
17. Gambarlah bangunan atas dan rumah geladak diatas geladak kimbul
dengan tinggi deck 22-24 m
18. Gambarlah penumpu tengah mulai dari sekat kamar mesin sampai ke sekat
haluan/tubrukan dengan tinggi normal yaitu Hdb.pada konstruksi midship.
19. Gambar penumpu tengah pada kamar mesin dengan tinggi > dari Hdb,
yaitu kurang lebih 10-15 % dari Hdb Agar pondasi mesin tidak terlalu
tinggi
20. Letakkanlah wrang wrang pada double bottom disetiap jarak gading,
dimana peletakan wrang adalah :
a. Wrang kedap diletakkan lebih dahulu sesuai dengan besar tangki-tangki
yang dibutuhkan.(lihat perhitungan volume tangki hal 21)
b. Letakkanlah wrang pelat sesuai aturan dan persyaratan (BKI)
- diisetiap gading di dalam kamar mesin
- pada 0,25 L dari linggi haluan
Dibawah sekat melintang sepanjang tidak digunakan sebagai batas
-
tangki
Selebihnya diletakkan jaraknya tidak boleh kurang dari :
3,2 m. untuk kapal dengan L = 60 m.
2,9 m untuk kapal dengan L = 100 m.
2,6 m untuk kapalk dengan L = 140 m.
2,4 m untuk kapal dengan L . 140 m atau sekurang-kurangnya
26
PROFILE CONSTRUCTION
22. Letakkanlah lubang palka pada geladak utama/kekuatan diatas ruang muat,
dengan batas kurang lebih 5 jarak gading dari sekat bangunan atas dan 5
jarak gading dari batas sekat ruang muat.
23. Gambarlah stiffener pada masing-masing sekat dengan ukuran yang sama
pada konstruksi midship.
24. Gambarlah pembujur geladak pada bagian bawah pelat geladak,pelat
bangunan atas, dan letakkan balok-balok geladak didalmnya dengan
ukuran sesuai pada gambar midship.
25. Lengkapi komponen komponen konstruksi pada ceruk haluan. Sekat
memanjang ditengah ceruk haluan tidak boleh kedap artinya diberi lubanglubang peringan dan sekat tersebut dilengkapi dengan penegar-penegar.
26. Letakkan chain locker dan mudbox sebelah kiri dan kanan dari sekat poin
24 di ceruk haluan dengan posisi melekat pada sekat haluan (tubrukan)
dengan ukuran capasitas muat yang disyaratkan tanpa mud box minimum :
(BKI 2006, Vol II, sec,18, E-1)
Vcl = 1,1 x d x Lr /10^5
m
27. Lengkapi mud box dibawah chain locker dengan volume :
V mud box = 1/3 x Vcl
28. Angka penunjuk jangkar adalah (BKI 2006, Vol II, Sec 18, B)
Z = + 2 h B + A / 10
Berdasarkan angka penunjuk tersebut, maka nilai panjang dan diameter
-
rantai dapat diperoleh pada tabel 18.2 pada sec 18. Yaitu
No. register
Jumlah jangkar
Berat jangkar
Panjang rantai jangkar
29. Gambarlah pandangan atas semua geladak bangunan atas mulai dari poop
deck, bridge deck, navigation deck dan top deck lengkap dengan balokbalok geladak (sesuai gambar rencana umum).
30. Gambarlah pandangan atas dari geladak utama/ kekuatan lengkap dengan
balok-balok geladak.
DIAN HIDAYAT (D32114305)
27
PROFILE CONSTRUCTION
28
PROFILE CONSTRUCTION
Type Kapal
Trayek
= General Cargo
=Makassar-Ambon
Tual=936 seamiles
Tual-Ambon
Makassar=936 seamiles
= 1872 seamiles
-
Muatan
= Beras
= 66 meter
Breath (B)
= 12 meter
Defth (H)
= 6,45 meter
Draught ( T)
Speed (Vs)
Cb
= 0,67
Cm
= 0,98
Cwl
= 0,77
Cpv
= 0,87
= 4,02 meter
= 13 knot
BAB III
DIAN HIDAYAT (D32114305)
29
PROFILE CONSTRUCTION
Type Kapal
= General Cargo
Muatan
= Beras
= 98.60 meter
Breath (B)
= 16.33 meter
Defth (H)
= 8.4 meter
Draught ( T)
= 6.7 meter
Speed (Vs)
= 12.7 knot
Cb
= 0,75
Cm
= 0,99
Cwl
= 0,84
Cpv
= 0,89
= L/500 + 0,48m
= 98,60/500 + 0,48
= 0,677 m diambil 0,68 m
= 680 mm
30
PROFILE CONSTRUCTION
3.2.1
Pengertian
Beban geladak adalah beban yang mencakup beban geladak cuaca, beban
geladak muatan, dan beban geladak bangunan atas, geladak akomodasi serta
beban pada alas dalam. Perhitungan berdasarkan atas jenis muatan dan gaya-gaya
yang bekerja pada geladak yang bersangkutan.
4
kecuali geladak yang tidak efektif yang terletak di belakang 0,15L dari garis tegak
haluan.Beban geladak cuaca dihitung berdasar formula sebagai berikut :
( Rules BKI 2012, Volume II, Section 4, B.1 )
PD
= Po
PD
= 12,71
(KN/m2)
. CD
20 x 6,7
x 1,0
( 10+ 8,72666,7 ) x 8,4
= 23,91 KN/ m2
Dimana :
PD(Min)
= 16 x f
= 16 x 1,0
= 16 KN/m2
CD
= 1,0
Po
Po
f
CRW
Cb
Co
Cl
(
(
31
PROFILE CONSTRUCTION
= 1,0
= jarak vertikal dari pusat beban ke base line
= H + Hchamber
= 8,4 + (1/50 x B)
= 8,4 + 0,326
= 8,726 m
Z
Z
4.1.1.1 Beban Geladak Cuaca Pada Bangunan Atas Dan Rumah Geladak (Load and
Weather Decki in Superstructure Deck and Thumble Home)
Beban geladak pada bangunan atas dan rumah geladak dihitung berdasarkan
formula sebagai berikut :
( Rules BKI 2012, Volume II, Section 4 B.5.1)
PDA = PD n
[Kn/m2]
PDA
= 32,91 x 0,76
= 18,17
Dimana :
PDA
= 1- (10,80 8,4)/10
ZH
10
= 0,76
nmin
= 0,5
= H + Tinggi deck
= 8,4 + 2,4
= 18,80
= 8,4 m
Pengertian
Beban Sisi Geladak merupakan perhitungan yang meliputi pada semua sisi
kapal termasuk plat sisi bangunan atas dan juga beban alas kapal. Fungsinya
DIAN HIDAYAT (D32114305)
32
PROFILE CONSTRUCTION
4.2.2
Beban sisi kapal di bawah garis air tidak boleh kurang dari rumus :
( Rules BKI 2012 Volume II, Section 4, B)
Ps = 10 x ( T Z ) + Po x Cf ( 1 + Z /
T)
Dimana :
Po = 18,02 KN/m2 (untuk pelat geladak dan geladak cuaca)
Z
= Jarak tengah antara pusat beban ke base line
1
xT
=
3
1
x 6,7
=
= 2,233 m
3
4.2.3
Beban sisi kapal di atas garis air tidak boleh kurang dari rumus :
( Rules BKI 2013 Volume II, Section 4, B)
Ps
= Po CF
20
( 10+ZT
)
KN/m2
Dimana :
Po = 18,02 KN/m2 (untuk pelat geladak dan geladak cuaca)
H
= 8,4 m
Z
= T + (H T)
= 6,7 + (8,4 6,7)
= 7,55 m
CF1
= 1,0
4.2.4
2.3.4.1 Pengertian
Beban Alas Kapal (load on the ship bottom) merupakan perhitungan yang
meliputi pada semua beban alas kapal termasuk beban luar alas kapal dan beban
33
PROFILE CONSTRUCTION
alas dalam. Fungsinya untuk mementukan perhitungan tebal plat double bottom
pada ukuran-ukuran gading dan semua ukuran profil yang turut menahan beban
alas kapal.Beban alas kapal dihitung menurut rumus BKI 2013 Volume II Sect
4.B.3
2.3.4.2 Beban Luar Alas Kapal
( Rules BKI 2013 Volume II, Section 4.B. 4-3 )
Beban luar alas kapal dihitung untuk menentukan konstruksi alas
berdasarkan rumus :
PB
= (10 T) + (Po CF )
(KN/m2)
Dimana :
Po
Cf
= 1,0
PB
= 85.02
(KN/m2)
Dimana :
G
34
PROFILE CONSTRUCTION
DWT =
6543 Ton
Tangki bahan bakar (fuel oil tank)
Berat bahan bakar
Wfo
=
67.886
Volume tangki yang dibutuhkan
Vfo
= Wfo / miu
=
dimana =
0.95 Ton/m3
Jarak antara gading =
0.68
1 HDB
Gading Ordinat
FS
28
1
4.9221
29
4
5.149
30
2
5.3734
31
4
5.5947
32
2
5.8124
33
4
6.0258
34
2
6.2329
35
4
6.432
36
2
6.6209
37
4
6.798
38
1
6.9612
DIAN HIDAYAT (D32114305)
71.459
m
Hasil kali
4.92
20.60
10.75
22.38
11.62
24.10
12.47
25.73
13.24
27.19
6.96
35
Ton
m3
PROFILE CONSTRUCTION
S=
2 (1/3) x ao x s
A1
=
0.5 HDB
Gading Ordinat
28
4.5576
29
4.778
30
4.9964
31
5.2121
32
5.4242
33
5.632
34
5.8339
35
6.0283
36
6.2135
37
6.3881
38
6.5506
A2
0 HDB
Gadin
g
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
m3
81.582
FS
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
s
2 (1/3) x ao x s
Ordinat
3.6178
3.8177
4.0137
4.2051
4.3915
4.5723
4.7473
4.9161
5.0786
5.2345
5.3836
179.961
Hasil kali
4.56
19.11
9.99
20.85
10.85
22.53
11.67
24.11
12.43
25.55
6.55
168.20
76.25 m3
FS
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
s
2 (1/3) x
Hasil
kali
3.62
15.27
8.03
16.82
8.78
18.29
9.49
19.66
10.16
20.94
5.38
136.446
ao x
A3 s
=
no
A1
A2
A3
Luasan
81.582
76.250
61.856
61.86 m3
FS
1
4
1
hasil kali
81.582
304.999
61.856
36
PROFILE CONSTRUCTION
V total
=
448.437
1/3*l*
74.73953 m3
28-38
ton
Ton/m3
0.68
15.429
m3
1 HDB
Gading
39
39.50
40.0
Ordinat
7.1089
7.19
7.2614
A1
=
Hasil
FS
kali
1
7.109
4
28.741
1
7.261
S=
43.111
2 (1/3) x ao x s
19.544
m3
0.5
HDB
Gading
39
39.50
40.0
FS
Hasil
kali
5.5256
5.5256
5.59
22.372
5.6604
5.6604
Ordinat
S=
33.558
A2 2 (1/3) x ao x s
15.21
=
3 m3
0 HDB
Gadin
Ordina
FS
Hasil
37
PROFILE CONSTRUCTION
g
39
39.50
40.0
kali
1
6.6994
4
27.0656
1
6.8334
S=
40.5984
2 (1/3) x ao x s
6.6994
6.77
6.8334
A3
18.4 m3
=
no
A1
A2
A3
V total
luasan
19.544
15.21296
18.40461
FS
1
4
1
hasil kali
19.54361
60.85184
18.40461
98.80006
m3
1/3*0.5*
=
16.46668 m3
jadi tangki minyak diesel terletak antara gading
39-40
= Wlub / miu
=
0.377 m3
Ton/m3
0.68 m
Gading
42
Ordinat FS
7.4551 1
43
44
7.5439 4
7.6225 1
S=
Hasil
kali
7.455
30.17
6
7.623
45.25
3
A1 2 (1/3) x ao x s
=
0.5
HDB
Gading
Ordinat
42
7.0607
5.069
FS
1
m3
Hasil kali
7.0607
38
PROFILE CONSTRUCTION
43
44
4
1
S=
A2 2 (1/3) x
7.1572
7.2444
=
0
HDB
Gadin
g
Ordinat
42
43
44
5.906
6.0157
6.1158
A3
m3
4.801
FS
1
4
1
S=
2 (1/3) x
Hasil
kali
5.906
24.0628
6.1158
36.085
ao x s
4.016
m3
=
no
A1
A2
A3
28.6288
7.2444
42.934
ao x s
luasan
5.069
4.801
4.016
FS
1
4
1
hasil kali
5.069468
19.2051
4.01608
28.29065
m3
V total
1/3*0.5*
4.715109 m3
jadi tangki minyak pelumas terletak antara gading
1 HDB
Gading
45
46
Ordinat
7.6929
7.7569
FS
1
4
59.416
Wfw / miu
59.416
M
Hasil kali
7.693
31.028
39
60-61
PROFILE CONSTRUCTION
47
48
49
50
51
7.8162
7.8714
7.9219
7.9673
8.0068
2
15.632
4
31.486
2
15.844
4
31.869
1
8.0068
S=
141.558
A1 2 (1/3) x ao x s
=
0.5
HDB
Gading
Ordinat
45
46
47
48
49
50
51
7.3237
7.3966
7.4644
7.5276
7.5855
7.6374
7.6827
m3
64.173
FS
Hasil kali
1
7.3237
4
29.5864
2
14.9288
4
30.1104
2
15.171
4
30.5496
1
7.6827
S=
135.353
A2 2 (1/3) x ao x s
=
61.360
m3
0 HDB
Gading
Ordinat
FS Hasil kali
45
6.2056
6.2056
46
6.2847
25.1388
47
6.3524
12.7048
48
6.409
25.636
49
6.4555
12.911
50
6.4929
25.9716
51
6.5221
6.5221
S = 115.090
A3 2 (1/3) x ao x s
=
no
A1
A2
A3
V total
52.174
luasan
64.173
61.360
52.174
1/3*0.5*
FS
1
4
1
hasil kali
64.1731
245.4394
52.17409
361.7866
m3
40
PROFILE CONSTRUCTION
60.29776 m3
jadi tangki air tawar terletak antara gading
41
45-51
PROFILE CONSTRUCTION
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0759
8.0666
8.0539
8.0372
8.0161
7.99
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.152
32.266
16.108
32.149
16.032
31.960
42
PROFILE CONSTRUCTION
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
7.9586
7.9213
7.8778
7.8279
7.7714
7.7081
7.6377
7.56
7.4749
7.3819
7.281
7.1716
7.0534
6.926
6.7892
6.6425
6.4855
6.318
6.1399
5.9511
5.7513
5.5403
5.318
5.0841
4.8403
4.5885
4.3313
4.071
3.81
3.5508
149
3.2957
150
3.0468
151
2.8059
152
2.5746
153
2.3547
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
S=
15.917
31.685
15.756
31.312
15.543
30.832
15.275
30.240
14.950
29.528
14.562
28.686
14.107
27.704
13.578
26.570
12.971
25.272
12.280
23.804
11.503
22.161
10.636
20.336
9.681
18.354
8.663
16.284
7.620
14.203
6.591
12.187
5.612
10.298
2.355
2222.241
2 2 (1/3) x aO x s
=
0.5
HDB
Gading
Ordinat
52
7.7206
FS
1
1007.416
m3
Hasil kali
7.7206
43
PROFILE CONSTRUCTION
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
7.7506
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
66
67
68
69
70
70.5
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1.5
2
1.5
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
31.0024
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
11.6484
15.5312
11.6484
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
44
PROFILE CONSTRUCTION
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7591
7.744
7.7239
7.6989
7.6685
7.6328
7.5913
7.544
7.4906
7.4312
7.3654
7.2934
7.2149
7.1299
7.0382
6.9395
6.8335
6.7194
6.5967
6.4649
6.3232
6.1711
6.008
5.8341
5.6498
5.4555
5.2514
5.0381
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5182
30.976
15.4478
30.7956
15.337
30.5312
15.1826
30.176
14.9812
29.7248
14.7308
29.1736
14.4298
28.5196
14.0764
27.758
13.667
26.8776
13.1934
25.8596
12.6464
24.6844
12.016
23.3364
11.2996
21.822
10.5028
20.1524
45
PROFILE CONSTRUCTION
141
142
143
144
145
146
147
148
4.8159
4.5853
4.3476
4.1047
3.8584
3.6106
3.3632
3.1181
149
2.8772
150
2.642
151
2.4139
152
2.1941
153
1.9838
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
S=
9.6318
18.3412
8.6952
16.4188
7.7168
14.4424
6.7264
12.4724
5.7544
10.568
4.8278
8.7764
1.9838
2113.006
2 (1/3) x aO x s
957.896
0 HDB
Gading
Ordinat
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
6.5441
6.56
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
66
67
68
69
70
70.5
71
72
73
74
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
FS
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1.5
2
1.5
4
2
4
m3
Hasil kali
6.5441
26.24
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
9.85095
13.1346
9.85095
26.2692
13.1346
26.2692
46
PROFILE CONSTRUCTION
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5634
6.5534
6.5379
6.5152
6.4839
6.442
6.3203
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1268
26.2136
13.0758
26.0608
12.9678
25.768
12.6406
47
PROFILE CONSTRUCTION
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
6.3203
6.2391
6.1467
6.0459
5.939
5.8287
5.7176
5.6082
5.5014
5.3945
5.2845
5.1684
5.043
4.9051
4.7513
4.5793
4.3913
4.1908
3.9813
3.7666
3.5505
3.3368
3.1289
2.9268
2.7287
2.5327
2.3371
2.1401
1.94
149
1.7351
150
1.5268
151
1.3197
152
1.1183
153
0.9271
no
A1
A2
A3
luasan
1007.416
957.896
786.551
V total
1/3*0.5*
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
S=
A3 2 (1/3) x aO
=
FS
1
4
1
25.2812
12.4782
24.5868
12.0918
23.756
11.6574
22.8704
11.2164
22.0056
10.789
21.138
10.3368
20.172
9.8102
19.0052
9.1586
17.5652
8.3816
15.9252
7.5332
14.202
6.6736
12.5156
5.8536
10.9148
5.0654
9.3484
4.2802
7.76
3.4702
6.1072
2.6394
4.4732
0.9271
1735.039
xs
786.551
hasil kali
1007.416
3831.584
786.5511
5625.551
m3
48
PROFILE CONSTRUCTION
937.5918
jadi tangki air ballas terletak antara gading
49
52-153
PROFILE CONSTRUCTION
BAB V
PENUTUP
Sebagaimana telah diuraiakan dimuka, perkembangan teknologi makin
meningkat disegala bidang, sesuai dengan keadaan dan kondisi geografisnya, dan
kitaketahui bersama hampir sepertiga wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Maka
dari itu sarana perhubungan laut sangat penting dikembangkan di Indonesia.
Adapun sasaran industri dan teknologinya harus ada kaitannya dengan
kebutuhan tenaga teknis yang terampil dan sesuai dengan bidangnya. Sejalan
dengan itu sudah barang tentu Program Studi Teknik Perkapalan Universitas
Hassanuddin, merupakan pilihan yang tepat untuk mengembangkan tenaga teknis
yang trampildibidang perkapalan.
Untuk itu kami telah menyelesaikan dan menguraikan perencanaan
Konstruksi Profil kapal General Cargo guna memenuhi syarat kelulusan studi di
Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Hassanuddin
Makassar dan
50
PROFILE CONSTRUCTION
DAFTAR PUSTAKA
51