Anda di halaman 1dari 51

PROFILE CONSTRUCTION

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sehubungan dengan Dunia Perkapalan saat ini, sarana transportasi laut diisi
oleh armada-armada kapal dagang. Kapal-kapal tersebut berguna untuk membawa
muatan melalui perairan dengan aman, cepat dan ekonomis.
Sebagian besar 3/5 permukaan bumi terdiri dari air. Pada abad ini dan yang
akan datang kapal masih berfungsi sebagai kebutuhan hidup di muka bumi ini,
baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu diperlukan peranan kapal,.
misalnya untuk mengangkut orang atau barang, penelitian di laut, penambangan
minyak dan, penangkapan ikan serta penambangan mineral lainnya.
Mengigat pentingnya peranan kapal sebagai media transportasi, maka
pendesain/perencana kapal harus memperhatikan kekuatan dari kontruksi kapal itu
sendiri yang mampu menunjang keselamatan penumpang (crew), maupun muatan
diatas kapal. Oleh karena itu perhitunagan kekuatan (konstruksi) kapal harus
melalui tahap demi tahap sesuai peraturan-peraturan yang telat ditetapkan, di
indonesia sendiri yang mengeluarkan aturan-aturan pembuatan kapal yaitu Biro
klasifikasi Indonesia (BKI).
Sehubungan dengan pentingnya keselamatan penumpang (crew)
muatan yang diangkut, maka diberikanlah tugas

dan

merencanakan Konstruksi

Profil yang sesuai dengan peraturan BKI. Konstruksi profil merupakan tugas dari

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

mata kuliah Konstruksi Kapal II, yaitu mata kuliah lanjutan dari konstruksi kapal
I.
Gambar konstruksi profil sangat penting, karena konstruksi profil adalah
gambar konstruksi kapal yang menunjukkan semua konstruksi profil-profil yang
digunakan pada kapal mulai dari alas kapal sampai ke bangunan atas atau rumah
geladak. Gambar konstruksi profil dapat menunjukkan berapa banyak profil-profil
yang digunakan, baik bentuk profil maupun ukuran dari profil tersebut, sehingga
dapat diketahui berapa banyak profil yang harus disiapkan saat pembangunan
kapal, dan begitupun dengan penentuan berat konstruksi profil dan pelat geladak
dapat diketahui dari gambar tersebut.
Secara umum perlu pula diperhatikan cara pembangunan konstruksi kapal
perlu sarana dan prasarana dengan memakai cara/metode yang lebih efisien.
Kemampuan konstruksi diartikan sebagai pemakaian ilmu dan pengalaman
konstruksi dalam perencanaan, perancangan ( design ), operasi lapangan untuk
memperoleh objektifitas proyek keseluruhan. Untuk tujuan ini, putusan
kemampuan konstruksi diarahkan sebagai berikut :

Pengurangan jumlah waktu konstruksi, dengan cara menciptakan


kondisi memaksimalkan potensi untuk konstruksi secara bersamaan
dan mengurangi kerja ulang serta waktu terbuang.

Pengurangan biaya peralatan konstruksi dengan cara pemakaian


peralatan lebih efisien, mengurangi keperluan biaya tinggi.

Pengurangan biaya material, dengan memperbaiki kualitas kapal perlu


sarana dan prasarana dengan memakai cara/metode yang lebih efisien.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penyusunan laporan ini adalah :
-

Bagaimana cara mendesain konstruksi profil yang baik dan benar?

Bagaimana teori gambar konstruksi profil yang sesuai dengan buku rules
BKI?

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

1.3. Maksud dan tujuan


Tujuan dari tugas rancangan konstruksi profil adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen- komponen

konstruksi

profil

suatu kapal
2. Mahasiswa dapat menentukan ukuran dari komponen konstruksi profil yang
memenuhi ketentuan BKI.
3. Dapat merencakan ukuran profil suatu rangka konstruksi. .
4. Dapat Memahami teori dan mengerti nama nama elemen kontruksi dan
letaknya pada kapal.
5. Mahasiswa mampu menghitung dan merencanakan tangki-tangki untuk
kebutuhan suplai

1.4 Sistematika penulisan


Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagi berikut:
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan mencakup latar belakang dari pembuatan laporan, batasan
masalah yang mencakup perhitungan dan penggambaran konstruksi
profile, rumusan masalah yang spesifik terfokus pada kapal tertentu,
maksu dan tujuan penulisan laporan, serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan teori
Membahas pengertian konstruksi, macam-macan konstrusi pada
penampang alas tunggal dan konstruksi alas ganda.
Bab III Pembahasan

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

Pada Bab ini akan dibahas perhitungan-perhitungan yang berhubungan


dengan konstruksi profil dari data kapal yang telah dimiliki. Perhitunganperhitungan tersebut antara lain perhitungan beban kapal, perhitungan
modulus konstruksi plat kapal, perhitungan berat kapal, perhitungan
tangki-tangki, dan perhitungan tambahan. Perhitungan tambahan meliputi
perhitungan alat-alat perlengkapan kapal.
Bab IV penutup
Pada bagian penutup penyusun merangkum beberapa kesimpulan, saran
saran. Di samping itu juga pada bagian penutup disajikan daftar notasi,
daftar pustaka, dan lampiran gambar konstruksi profile.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Konstruksi secara umum berarti komponen-komponen suatu bangunan
yang mendukung suatu bangunan yang mendukung suatu desain. Dalam
bidang perkapalan, konstruksi kapal merupakan susunan komponenkomponen pada bangunan kapal yang mana terdiri dari badan kapal beserta
bangunan atas (super structure). Bangunan atas ( super structure ) adalah
bangunan diatas deck yang meliputi seluruh lebar kapal, panjangnya adalah
sebagian panjang geladak, dan ada pula sepanjang geladak.bangunan atas
pada bagian buritan adalah poopdeck, dan bagian haluan adalah fore castle
deck yang terletak diatas bangunan geladak utama.
Bidang konstruksi yang membagi badan kapal dalam ruangan pada arah
tingginya disebut geladak. Geladak yang memanjang seluruh arah kapal dan
dari lambung kiri dan kanan disebut geladak penuh. Bidang konstruksi yang
membagi badan kapal pada arah melintang dan memanjang disebut sekat
melintang dan memanjang.
2.2 Macam-Macam Sistem Konstruksi
Pada dasar badan kapal terdiri dari komponen-komponen konstruksi
yang letaknya arah melintang dan memanjang. Dalam menyusun
komponen-komponen di atas menjadi konstruksi badan kapal secara
keseluruhan dikenal beberapa cara yang biasa dipakai dalam praktek antar
lain:
A.

Sistem Rangka Konstruksi Melintang


Sistem rangka konstruksi melintang ialah merupakan konstruksi
dimana beban yang bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan
balok-balok memanjang dari kapal dengan pertolongan balok-balok yang
terletak melintang kapal. Fungsi balok-balok memanjang adalah:

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

1.

Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok melintang


utama

2.

Untuk pembagian gaya yang terpusat pada beberapa balok


melintang utama yang berdekatan.

Kelebihan dari rangka konstruksi melintang:


a.

Menghasilkan konstruksi yang sederhana

b.

Mudah dalam pembangunannya

c.

Kekuatan melintang kapal baik sekali dengan adanya gadinggading utama

d.

Jumlah dinding sekat melintang diperkecil

e.

Memperkecil ruang palka

f.

Mempergunakan ruang palka dengan baik.

Kekurangan dari sistem rangka konstruksi melintang:


a.

Modulus penampang melintang kapal adalah kecil dimana balokbalok memanjang hanyalah pelat geladak, dasar ganda dan kulit dasar
serta penumpu tengah yang tak terpotong dan penumpu geladak.

b.

Kestabilan dari pelat kulit lebih kecil.

c.

Sistem konstruksi ini hanya dipakai pada kapal-kapal yang pendek


dimana kekuatan memanjang kapal sebagai akibat momen lengkung
kapal tidak besar dan tidak begitu berbahaya.

B.

Sistem Rangka Konstruksi Memanjang


Sistem konstruksi rangka memanjang ialah konstruksi dimana
padanya bekerja beban yang diterima oleh rangka konstruksi dan diuraikan
pada hubungan-hubungan kaku melintang kapal dengan pertolongan
balok-balok memanjang.
Kelebihan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:
1.

Dengan adanya balok-balok memanjang

yang tidak

terpotong akan memperbesar modulus penampang melintang kapal.


DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

2.

Dengan melekatnya balok-balok memanjang pada pelat


dasar ganda berarti akan lebih kaku konstruksi-konstruksi tersebut
serta memperbesar kestabilannya.

Kekurangan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:


1.

Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang


banyak pada kapal.

2.

Memperbesar jumlah lubang palka.

3.

Mempersatukan operasi pemuatan dan pembongkaran


barang.

4.
C.

Sulit mengangkat barang-barang berukuran besar.

Sistem rangka konstruksi kombinasi.


Mengingat akan kekurangan-kekurangan pada sistem konstruksi
melintang maka timbul pemakaian sistem rangka

konstruksi kombinasi.

Sistem rangka konstruksi kombinasi ialah gabungan dari sistem rangka


konstruksi melintang dan sistem rangka konstruksi memanjang.
Sistem konstruksi kombinasi adalah mengatasi kekurangan pada
sistem konstruksi melintang dan memanjang pada pemakaiannya, system
rangka konstruksi memanjang dipakai atau diletakkan pada geladak utama
dan dasar kapal, dimana letaknya jauh dari sumbu netral penampang
melintang kapal, sehingga menerima beban lengkung yang besar sedang
pada geladak ke dua menggunakan rangka konstruksi melintang karena
lebih dekat dengan sumbu netral.
2.3 Elemen Konstruksi kapal
1. Wrang
Merupakan bagian konstruksi kapal yang menggunakan konstruksi alas
ganda (double bottom) berupa pelat yang melintang sepanjang lebar
kapal. Ada tiga jenis wrang

yaitu wrang pelat(solid floor), wrang

terbuka(open floor), dan wrang kedap air (watertight floor).

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

a.

Wrang pelat (solid floor) ,dalam dasar ganda dipasang


wrang pelat pada tiap-tiap jarak gading.

b.

Wrang kedap air {watertigh floor), dipergunakan untuk


membagi ruangan didasar kapal dalam bagian-bagian yang
tersendiri, dimana wrang ini membatasi cofferdam.wrang ini harus
menahan tekanan air dari satu arah yang diukur dengan tabung air
sampai titik teratas dari pipa limpah .

c.

Wrang terbuka (open floor), dipasang pada tiap-tiap


gading diantara wrang pelat.wrang terbuka terdiri dari gadinggading alas dan gading-gading balik yang dihubungkan pada
penumpu tengah ,penumpu samping,dan pelat tepi dengan braket.

2. Lubang Manusia (Man hole)


Merupakan elemen konstruksi yang banyak dijumpai pada jenis wrang
pelat(solid floor). Pemasangan man hole atau lubang manusia pada alas
ganda berguna untuk tempat jalannya pekerja pada waktu pengelasan dan
pemeriksaan alas kapal. Bentuk man hole adalah bulat atau lonjong dan
dibuat secukupnya agar orang bisa masuk dan keluar lewat man hole.
3. Penumpu Utama ( Centre girder )
Merupakan pelat penumpu yang terletak vertikal pada bagian tengah
konstruksi alas. Berfungsi agar di dalam ruang dasar ganda dapat
dilaksanakan pekerjaan pada pembuatan, reparasi kapal, ketika kapal
kandas pada dasar perairan dan terjadi pada pelat kulit, dasar
sedapatmungkin dihindarkan dari kerusakan.
4. Penumpu Samping ( side girder )
Bentuknya vertikal merupakan pelat penumpu yang terletak dikiri dan
kana center girder(penumpu tengah) dimana bersama-sama center girder
menambah kekuatan memanjang kapal dan ikut mengambil bagian pada
lengkungan kapal.
5. Gading Besar ( Web frame)

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

Membentuk profil T, merupakan penegar-penegar sebagai penguat pelat


lambung. Web frame berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban
yang diterima oleh pelat sisi untuk disalurkan ke konstruksi dasar,
terutama pada sistem rangka konstruksi melintang.
6. Gading Utama ( Main frame)
Berbentuk profil L, sebagai penguat pelat lambung sisi kapal dalam arah
melintang.
7. Stiffener
Merupakan tulangan/konstuksi penguat yang dipasang pada setiap
dinding sekat.
Konstruksi stiffener ada yang menggunakan profil L dan profil T.
8. Balok Geladak ( Deck beam)
Balok geladak dipasang pada tiap jarak gading-gading. Ada dua cara
pemasangan balok geladak:
1. Arah melintang
Pemasangan balok geladak arah melintang berfungsi agar:
a.

Gading-gading dapat lebih berfungsi sebagai


penguat melintang dari gading-gading sehingga tidak melengkung
ke arah dalam atau ke arah luar akibat adanya tekanan air atau
gaya-gaya lain yang bekerja pada sisi kapal.

b.

Menahan geladak sebanyak mungkin beserta


muatan diatasnya, dalam hal ini balok geladak harus cukup teger
agar tidak melentur ke bawah.

2. Arah memanjang
Pemasangan balok geladak secara memanjang berfungsi untuk:

DIAN HIDAYAT (D32114305)

PROFILE CONSTRUCTION

a. Penguatan memanjang, sehingga kekakuan seluruh strukturkapal


bertambah.
b. Menyangga geladak sebnyak mungkin serta muatan diatasnya, sehingga
balok geladak memiliki ketegaran yang cukup.
9.

Penumpu Geladak
Berbentuk profil T, terletak pada pelat geladak dan berfungsi untuk
menumpu geladak.

10.

Bracket
Merupakan pelat siku yang berfungsi sebagai penguat sambungan antara
dua elemen konstruksi, misalnya digunakan pada sambungan antara balok
geladak dengan gading besar(web Frame) atau dengan gading utama(main
Frame).

11.

Ambang Palka
Ambang palka adalah lubang pada geladak kapal yang berfungsi sebagai
tempat masuk keluarnya muatan ke ruang muat dan juga berfungsi
menjamin kelancaran bongkar muat.

12.

Penutup Palka
Penutup palka adalah kayu atau metal ringan atau baja yang menutup
ambang palka yang mana berfungsi untuk melindungi muatan.

2.4 Wrang (Floor)


Pada kapal dasar ganda dijumpai 3 jenis wrang, yaitu:
1)

Wrang Pelat (Solid Floor, Plate Floor)


Wrang pelat seharusnya dipasang pada setiap jarak gading, tetapi lebih
ekonomisnya harus dipasang sesuai peraturan (lihat BKI II,20060). Wrang
pelat dilaskan pada penumpu tengah, pelat tepi, pelat dasar ganda dan pelat
dasar. Sudut pelat wrang dipotong untuk lalunya kampuh las. Warang pelat
dilengkapi dengan man hole yang panjangnya tidak boleh lebih dari 0,75 h

DIAN HIDAYAT (D32114305)

10

PROFILE CONSTRUCTION

(tinggi penumpu tengah) dan jumlah panjang lubang seluruhnya tidak boleh
lebih dari jarak antara penumpu tengah dan pelat tepi. Tinggi lubang tidak
boleh lebih besar dari h.
2)

Wrang Terbuka (Open Floor, Bracket Floor)


Wrang terbuka dipasang pada tiap gading diantara wrang pelat. Konstruksi
wrang ini terdiri dari pelat bracket atau biasa disebut pelat penunjang yang
menghubungkan gading-gading balik (inner bottom frame0 dan gading alas
(bottom frame) pada penumpu tengah dan pelat tepi. Pelat bracket mempunyai
tebal yang sama dengan pelat wrang, dan lebarnya diukur dari penumpu
tengah dan pelat tepi, yaitu;
b

3)

0,75 h

(mm)

Wrang Kedap (Watertight Floor)


Wrang kedap digunakan untuk membagi ruangan di dasar ganda dan
membatasi cofferdam. Konstruksinya terdiri dari pelat yang dihubungkan pada
penumpu tengah dan pelat tepid an diperkuat oleh stiffener, karena wrang
kedap ini harus menahan tekanan air/minyak dari satu arah yang diukur
dengan tabung air sampai titik teratas dari pipa limpah. Oleh karena itu pelat
wrang kedap harus dipertebal 2 mm dari tebal wrang pelat atau tidak boleh
kurang dari :
T

1,1 a p. k

+ tk.

(mm)

Untuk menentukan ukuran konstruksi dari ketiga jenis wrang dapat dilihat pada
rules BKI.
2.5 Sistem Rangka Konstruksi Dasar Memanjang
Profil pada dasar ganda dengan konstruksi memanjang dipasang sebagai
pembujur dan harus kontinu/tidak terpotong melalui wrang pelat yang diberi
lubang sesuai dengan bentuk dan ukuran profil agar sisi vertikal dari profil
dapat dilaskan ke wrang. Jika melalui wrang kedap air, lubang harus ditutup
las dengan baik agar kekedapannya terjamin. Jika pembujur terpotong pada
DIAN HIDAYAT (D32114305)

11

PROFILE CONSTRUCTION

wrang kedap air, maka harus dihubungan kepada wrang dengan bracket yang
tebalnya sama dengan tebal wrang dan lebarnya sama dengan 21/2 tinggi profil
pembujur.
Pembujur pada pelat dasar dan dasar ganda sesuai dengan gading alas dan
gading balik pada wrang terbuka pada konstruksi melintang dengan modulus
penampang dapat diperkecil 85% dari nilai yang diperoleh dari rumus, asal
saja tidak diperlukan penguatan yang berhubungan beban setempat dengan
ruang palka.
Wrang pada dasar ganda dengan konstruksi memanjang terdiri dari wrang
pelat yang diletakkan pada jarak tidak lebih dari 3,8 m. Diantara wrang pelat
tidak dipasang wrang terbuka, tapi sebagai gantinya dipasang pelat penumpu
(bracket floor) yang berflens pada penumpu tengah dan pelat tepi, sedang
yang menghubungkan pembujur alas dan alas ganda dipasang penegar dengan
ukuran yang sama dengan wrang terbuka di mana dapat diperkecil jarak tak
ditumpu tersebut.
Tebal pelat penumpu sama dengan pelat wrang dan lebarnya sama dengan
0,75 h.
Konstruksi jenis ini juga dipasang penumpu samping yang jumlahnya adalah :
1) Satu penumpu samping bagian kiri dan kanan jika lebar kapal > 14 m.
2) Dua penumpu samping jika B > 21 m
3) Penumpu samping harus dipasang pada kamar mesin dan dibawah pondasi
mesin utama.
Diantara wrang-wrang, penumpu tengah dan penumpu samping juga
diperkuat dengan memasang:
1) Satu penumpu jika jarak antara wrang < 2,5 m
2) Dua penumpu jika jarak antara wrang > 2,5 m.
Keuntungan tangka konstruksi memanjang ini antara lain menghindari
kesukaran teknis dalam menyambung seksi-seksi dasar ganda, di mana
DIAN HIDAYAT (D32114305)

12

PROFILE CONSTRUCTION

penumpu tengah dan samping dapat dipasang setelah kedua seksi dilaskan satu
sama lain.
2.6 KONSTRUKSI GELADAK
Geladak pada sebuah kapal

menyerupai panggung (pelat form)

memanjang dan luas, yang melintang pada lambung kapal dengan bermacammacam ketinggian di atas inner bottom. Konstruksi geladak terdiri dari balok
geladak, pembujur geladak, pelintang geladak, pelat geladak, dan lain-lain.
Geladak (deck) menyerupai struktur lantai di dalam sebuah rumah dan
digunakan dalam berbagai keperluan tergantung dari tempatnya di dalam
kapal. Dengan fungsi yang berbeda, yaitu
1. Geladak paling atas (upper deck) menambah kekuatan kapal bentuk dari
penutup kedap air dari lambung dan juga menyokong kekuatan dari
aktivitasnya.
2. Geladak paling rendah berfungsi sebagai kerja panggung untuk
pengoperasian dari mesin dan pembongkaran barang-barang di atas kapal
(loading cargo) dan

juga menyediakan bagian untuk tempat tinggal

penumpang dan crew kapal (ABK).


3. Geladak pada tinggi kapal adalah geladak utama (main deck) yang
berfungsi

sebagai

geladak

kekuatan

dan

konstruksinya

tidak

terpotong/menerus dari linggi haluan ke linggi buritan. Geladak kekuatan


ini, walaupun mempunyai bukaan tapi penutup dari bukaan tersebut harus
dijamin kekedapannya, karena geladak ini harus betul-betul kedap dan
ukurannya juga memegang peranan penting.
4. Di bawah geladak kekuatan adalah geladak yang laing seperti geladak
antara dan lain-lain.
Geladak di bawah geladak kekuatan tidak selamanya menerus, tetapi
terpotong di daerah kamar mesin. Untuk kompensasi, disamping untuk
menambah kekuatan setempat guna mengatasi getaran mesin, maka
dipasang senta-senta lambung.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

13

PROFILE CONSTRUCTION

Pada kapal penumpang yang besar jarak antara geladak yang normal
adalah 2,4 m sampai 3,3 m atau kadang-kadang lebih didaerah salon.
Kapal penumpang yang lebih kecil atau kapal barang dan juga pada
geladak akil kapal penumpang besar, jaraknya berkisar antara 2,25 m
sampai 2,4 m. Jarak antara geladak diukur dari sisi bawah pelat geladak
yang satu ke sisi bawah pelat geladak berikutnya.
Geladak

umumnya

mempunyai

camber

melintang,

Derajat

kelengkungan camber disebut height of camber, pada balok geladak


disebut Rounding Up. Ditengah-tengah kapal besarnya camber diukur
1/50 B (B=lebar max kapal).

Secara memanjang juga melengkung, makin tinggi ke arah haluan dan


buritan kapal. Kelengkungan ini disebut Sheer line. Perbedaan tiap-titik
pada satu geladak terhadap titik terendahnya disebut sheer dari titik tersebut.
Sheer geladak bagian depan besarnya dua sampai empat kali tinggi sheer
geladak bagian belakang.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

14

PROFILE CONSTRUCTION

Sheer dan camber menambah kekuatan geladak dan untuk mempermudah


mengalirnya air yang melimpah ke geladak ke luar kapal. Disamping itu sheer
juga memperindah bentuk kapal dan menambah daya apung kapal, oleh karena
itu kapal-kapal samudera mempunyai sheer yang lebih besar dibanding dengan
kapal-kapal sungai. Pada kapal barang, tween deck umumnya tidak diberi
sheer atau sheernya merupakan tekukan-tekukan (knucles) pada bulkhead,
dalam hal ini camber juga tidak ada.
1. Balok Geladak
Ada tiga fungsi balok geladak pada kapal, yaitu:
a. Penumpu geladak
b. Pengikat atau penopang sisi sisi kapal
c. Balok besar (web) di bawah pelat geladak untuk mencegah
keretakan pelat yang kemungkinan terjadi di kapal selama
pelayaran.
Pada dasarnya fungsi balok geladak yaitu menerima beban yang bekerja pada
geladak muat dan mentransfer ke gading-gading. Dalam hal ini gading-gading
bertindak sebagai pilar/topang dan meneruskan gaya/beban ke daerah bawah
yang didistribusi ke seluruh lantai bottom.
2. Balok Geladak Melintang (Transverse Deck Beam)
Balok geladak dipasang melintang dari sisi ke sisi kapal dan disambung
dengan gading-gading dengan menggunakan bracket agar gading-gading dapat
lebih berfungsi sebagai penguat melintang. Untuk dapat menahan geladak
sebanyak mungkin muatan/ beban di atasnya, dalam hal ini balok-balok
geladak harus cukup tegar agar tidak melentur ke bawah. Balok-balok geladak
harus dilengkungkan sesuai dengan camber. Pada ujung balok geladak diikat
dengan pelat lutut (bracket) yang menghubungkan dengan gading-gading.
Bracket cenderung melekat pada ujung- ujung balok dan perlu diketahui
bahwa balok tersebut dapat menambah kekuatan penyanggah pada sambungan
tersebut.
DIAN HIDAYAT (D32114305)

15

PROFILE CONSTRUCTION

Jika geladak mendapat beban yang lebih berat , maka balok geladak juga
harus diperkuat secara sebanding, selanjutnya ukuran balok geladak juga harus
diperbesar untuk balok yang lebih panjang. Balok geladak yang terletak pada
sisi lubang palka harus dibuat lebih kuat karena harus menerima beban yang
lebih berat, sehingga harus ditumpu di ujung-ujungnya.
Ukuran balok geladak dapat ditentukan dengan menggunakan rules BKI.
1. Balok Geladak Memanjang (Longitudinal Deck Beam)
Balok geladak pada geladak kekuatan dipandang secara memanjang hanya
untuk:
-

memanjang, sehingga kekakuan struktur kapal bertambah, khususnya jika


pelat ganda dan pelat dasar juga diberi kerangka sistem memanjang.

Menyanggah geladak serta sebanyak mungkin muatan diatasnya, yang


mana balok-balok memanjang harus mempunyai ketegangan yang cukup.

Makin lebar jarak pelintang, makin besar ukuran balok-balok memanjang,


karena jarak bentang yang tidak ditumpu juga makin panjang.
Sistem balok memanjang pda geladak, di mana pelintang berfungsi untuk
menyanggah balok-balok memanjang selain jumlah deretan topang yang
memperkecil jarak tak ditumpu dari balok geladak. Balok-balok geladak
diikat pada pelintang geladak dengan bilah rat. Dengan sistem balok
memanjang, pelat geladak menjadi lebih stabil disamping kekuatan
memanjang bertambah baik.
2.6 Lubang Palka (hatchway)
a. Ambang palka
Lubang palka adalah bukaan pada geladak yang dibuat untuk lalunya
barang pada saat bongkar muat. Lubang palka dibatasi dengan ambang
palka (hatch coaming) dan dilengkapi dengan tutp palka (hatch covers).
Lubang palka yang ditutp dengan terpal mempunyai coamings yang
tingginya minimum di atas geladak adalah 450 mm dan 600 mm.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

16

PROFILE CONSTRUCTION

Ambang palka mengelilingi lubang palka, jika tingginya 600 mm atau


lebih harus diperkuat pada bagian atasnya oleh sebuah penegar bujur
horisontal (bulb section) dengan tinggi profil tidak kurang dari 180 mm
untuk kapal yang panjangnya melebihi 60 m.
Konstruksi ambang palka harus menerus sampai di tepi bawah balok
geladak dan r liharus diberi flens atau dipasang pelat hadap atau baja
setengah bulat.
b. Tutup palka
Penutup palka dibuat untuk menjaga kekedapan dari pada geladak atau
melindungi muatan dari terpaan hujan dan panas.
Ada beberapa tipe penutup palka yang paten:
Folding hatch cover

Single pull

Roll up

Piggy back

Punton

Menggelinding sisi

Penutup palka single pull dapat dibuka dan ditutup dengan menggunakan
motor listrik dalam panel penutup utama. Setiap penutup dilengkapi dengan roda
gigi yang dipasang pada sisi out board dan roda tersebut dipasang permanen.
Penutup porton sering digunakan pada kapal container di mana penutupnya
berupa pelat-pelat yang berbentuk kotak dan ditutup rapat seperti cara penutup
paten lainnya. Penutup palka yang lain adalah penakan web sebagai hatch beam
yang dilengkapi round bar ditepi bawah dan flens dibagian atasnya pada sisi atas
flens ditutup dengan papan ((wood cover) yang dipasang sepanjang lubang palka.
Untuk menjaga kekedapannya, maka paling atas ditutpi dengan terpal (terpaulins)
yang ujung-ujungnya dijepit dengan batten retaining yang diletakkan di atas
stiffener/stay.
Sebagai penyanggah hatch beam, pada sisi ambang palka dipasang vertikal
stiffener (balok palka) dengan bentuk sockel. Uraian secara lengkap mengrenai
penutup palka dapat dilihat pada referensi yang dirujuk.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

17

PROFILE CONSTRUCTION

2.7 Stuktur atau langkah pengerjaan gambar konstruksi profile

KONSTRUKSI
PROFIL

PENAMPANG
ATAS PELAT ALAS
DALAM

PENAMPANG
ATAS GELADAKGELADAK
KAPAL
BANGUNAN ATAS
DAN RUMAH
GELADAK

KONSTRUKSI
ALAS:
Penempatan
wrang dan Tangki-

PENEMPATAN SEKATSEKAT:
Sekat Buritan, Sekat
Haluan, Sekat Kamar

PENAMPANG
1) Centre Line
2) Geladak-geladak

-GAMBAR RENCANA GARIS,


MIDSHIP
DIAN HIDAYAT (D32114305)-KONSTRUKSI18

KONSTRUKSI
GELADAK :
Lubang Palka,
Ambang Palka,
Penutup Palka, dan

PROFILE CONSTRUCTION

Entry Behavier

Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 4, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
2.8 PENGGAMBARAN KONSTRUKSI PROFIL
Prosedur penggambaran Konstruksi Profil adalah sebagai berikut :
1. Gambarlah penampang memanjang kapal dengan bentuk dan ukuran
sama dengan pada gambar rencana garis dan penampang geladakgeladak sesuai gambar rencana umum
2. Bentuk dari stem harus disesuaikan bentuk dari bow line.
3. Dewasa ini linggi haluan dibuat dari pelat dan bentuknya makin keatas
jari-jarinya makin membesar. Sudut kemiringan 150.

Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 5, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
4. Bentuk linggi buritan tergantung dari diameter propeler yaitu (0,6 0,7)
T, sedang diameter boss =1/6 D (D = diameter propeller). Untuk besarnya
clearance didapat pada Lloyd Register , Norske Veritas , atau lihat
gambar 2 dan gambar 3.Bentuk linggi buritan tergantung konstruksinya,

DIAN HIDAYAT (D32114305)

19

PROFILE CONSTRUCTION

untuk single atau twin-screw, dengan atau tanpa sepatu linggi, bentuk
sendok (cruiser) atau (transom) dsb.

Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 5, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
5. Gambarlah lengkungan sheer depan dan sheer belakang kapal dengan
ukuran seperti gambar dibawah ini

Untuk menghitung nilai kenaikan sheer kapal gunakan rumus berikut :


a

= AP

= 1/6 L dari AP = 11,1 (L/3 + 10)

DIAN HIDAYAT (D32114305)

= 25 (L/3 + 10)

20

PROFILE CONSTRUCTION

= 1/3 L dari AP = 2,8 (L/3 + 10)

Miship = 0
2c

= 5,6 (L/3 + 10)

2b

= 1/6 L dari FP = 22,2 (L/3 + 10)

2a

= 1/3 L dari FP = 50 (L/3 + 10)

6. Letakkanlah sekat sekat pada kapal, jumlah sekat minimum yang


harus dipasang di kapal adalah :
a. Untuk mesin dibelakang jumlah minimum sekat adalah 3 buah
b. Untuk mesin dibelakang jumlah minimum sekat adalah 4 buah
c. Sekat yang dimaksud adalah sekat tubrukan, sekat buritan, dan
sekat kamar mesin
d. Untuk kapal barang dengan panjang L 200 m, letak sekat
tubrukan pada jarak tidak boleh kurang dari 0,05 L dan tidak lebih
dari 0,08 L diukur dari garis tegak depan (FP).
e. Untuk kapal barang dengan panjang L 200 m, letak sekat
tubrukan minimum 10 m dan maksimum 0,08 L diukur dari garis

DIAN HIDAYAT (D32114305)

21

PROFILE CONSTRUCTION

tegak

depan

(FP).

Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 8, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
f. Kapal yang mempunyai geladak menurus atau panjang bangunan
bagian atas, sekat tubrukan diperpanjang sampai di atas geladak
utama. Untuk penambahan tersebut sekat tidak diletakkan segaris
dengan sekat dibawahnya.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

22

PROFILE CONSTRUCTION

g. Sekat tubrukan dibawah geladak utama tidak diperbolehkan ada


manhole, pintu-pintu masuk atau pipa ventilasi.
7. Hitunglah tebal pelat sekat tubrukan dengan persamaan (BKI 2006, Vol
II, sec 11)
t = (Cp x T x ao x P) + tk
8. Letakkanlah sekat buritan (Sterntube Bulkhead) yang jarak sekurangkurangnya (3 5)ao dari ujung depan boss propeller. Sekat buriyang
harus diteruskan sampai pada pelat yang terletak di atas garis air.
9. Tentukan letak sekat kamar mesin yang jaraknya antara ( 17 20 ) %
-

Lbp diukur dari AP, Prinsip penentuannya sebagai berikut :


Letak sekat harus pada gading sesungguhnya, bukan station atau gading

pembagi.
Tentukan letak ujung belakang tabung poros (sterntube). AP ditetapkan

sebagai nomor gading 0.


Dari ujung belakang tabung poros ke sekat tabung poros berjarak

minimum 3 (tiga) jarak gading ( jarak gading 600 mm ).


Letak sekat kamar mesin bergantung pada panjang kamar mesin, ukuran
motor induk dan permesinan bantunya, dapat dilihat pada gambar kapal

yang ada ( jarak gading 1000 mm ).


Letak sekat kamar mesin menentukan panjang ruang akomodasi bila
ruang akomodasi terletak pada geladak kimbul (poop deck). Sebagai
pendekatan terletak (17% ~ 20%) Lpp dari AP
Letak sekat tubrukan ( collision bulkhead ) pada jarak (0,05 ~ 0,08) Lc
dari FP, Lc = 96% Lwl atau Lpp pada 0,85 H, (BKI) diambil yang lebih
besar, sebagai pendekatan Lc = Lpp.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

23

PROFILE CONSTRUCTION

Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 8, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
10. Tentukan panjang ruang muat sebagai kelipatan jarak gading ( jarak gading
1000 mm ).Jarak gading ruang muat bergantung pada panjang kapal.:
a0 = L / 500 + 0,480 [m],
11. Letakkan sekat ruang muat yang terletak antara sekat kamar mesin dan
sekat haluan/tubrukan. Panjang ruang maksimum adalah 30 m.
12. Gambarlah geladak akil ( fore castle deck) pada haluan kapal yang
tingginya dari geladak utama,
a = +/- 2,4 ~ 2,5 meter, sejajar
13. Ujung kubu-kubu dibuat lengkungan agar tidak terjadi keretakan
14. Lebar geladak akil di 0,05L adalah (0,5 ~ 0,6) B.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

24

PROFILE CONSTRUCTION

Sumber : Buku panduan tugas konstruksi kapal II hal. 8, oleh Ir. Hj. Rosmani,
MT.
15. Gambarlah geladak kimbul (poop deck) , dimana :

Tinggi geladak kimbul dari geladak utama +/- 2,4 ~ 2,5 meter ( = a ),

sejajar
Tambahan tinggi pelat sisi di atas geladak kimbul 100 ~ 200

mm(=b),sejajar
Lebar ujung depan geladak kimbul, bila tidak paralel, (0,80 ~ 0,95) B

16. Gambarlah geladak kimbul (poop deck) , dimana :

Tinggi geladak kimbul dari geladak utama +/- 2,4 ~ 2,5 meter ( = a ),

sejajar
Tambahan tinggi pelat sisi di atas geladak kimbul 100 ~ 200

mm(=b),sejajar
Lebar ujung depan geladak kimbul, bila tidak paralel, (0,80 ~ 0,95) B

DIAN HIDAYAT (D32114305)

25

PROFILE CONSTRUCTION

17. Gambarlah bangunan atas dan rumah geladak diatas geladak kimbul
dengan tinggi deck 22-24 m
18. Gambarlah penumpu tengah mulai dari sekat kamar mesin sampai ke sekat
haluan/tubrukan dengan tinggi normal yaitu Hdb.pada konstruksi midship.
19. Gambar penumpu tengah pada kamar mesin dengan tinggi > dari Hdb,
yaitu kurang lebih 10-15 % dari Hdb Agar pondasi mesin tidak terlalu
tinggi
20. Letakkanlah wrang wrang pada double bottom disetiap jarak gading,
dimana peletakan wrang adalah :
a. Wrang kedap diletakkan lebih dahulu sesuai dengan besar tangki-tangki
yang dibutuhkan.(lihat perhitungan volume tangki hal 21)
b. Letakkanlah wrang pelat sesuai aturan dan persyaratan (BKI)
- diisetiap gading di dalam kamar mesin
- pada 0,25 L dari linggi haluan
Dibawah sekat melintang sepanjang tidak digunakan sebagai batas
-

tangki
Selebihnya diletakkan jaraknya tidak boleh kurang dari :
3,2 m. untuk kapal dengan L = 60 m.
2,9 m untuk kapal dengan L = 100 m.
2,6 m untuk kapalk dengan L = 140 m.
2,4 m untuk kapal dengan L . 140 m atau sekurang-kurangnya

disetiap 3 jarak gading.


c. Letakkanlah wrang terbuka di antara wrang-wrang pelat.
21. Untuk membedakan ketiga jenis wrang tersebut, maka harus diberi tanda
seperti gambar

DIAN HIDAYAT (D32114305)

26

PROFILE CONSTRUCTION

22. Letakkanlah lubang palka pada geladak utama/kekuatan diatas ruang muat,
dengan batas kurang lebih 5 jarak gading dari sekat bangunan atas dan 5
jarak gading dari batas sekat ruang muat.
23. Gambarlah stiffener pada masing-masing sekat dengan ukuran yang sama
pada konstruksi midship.
24. Gambarlah pembujur geladak pada bagian bawah pelat geladak,pelat
bangunan atas, dan letakkan balok-balok geladak didalmnya dengan
ukuran sesuai pada gambar midship.
25. Lengkapi komponen komponen konstruksi pada ceruk haluan. Sekat
memanjang ditengah ceruk haluan tidak boleh kedap artinya diberi lubanglubang peringan dan sekat tersebut dilengkapi dengan penegar-penegar.
26. Letakkan chain locker dan mudbox sebelah kiri dan kanan dari sekat poin
24 di ceruk haluan dengan posisi melekat pada sekat haluan (tubrukan)
dengan ukuran capasitas muat yang disyaratkan tanpa mud box minimum :
(BKI 2006, Vol II, sec,18, E-1)
Vcl = 1,1 x d x Lr /10^5
m
27. Lengkapi mud box dibawah chain locker dengan volume :
V mud box = 1/3 x Vcl
28. Angka penunjuk jangkar adalah (BKI 2006, Vol II, Sec 18, B)
Z = + 2 h B + A / 10
Berdasarkan angka penunjuk tersebut, maka nilai panjang dan diameter
-

rantai dapat diperoleh pada tabel 18.2 pada sec 18. Yaitu
No. register
Jumlah jangkar
Berat jangkar
Panjang rantai jangkar

29. Gambarlah pandangan atas semua geladak bangunan atas mulai dari poop
deck, bridge deck, navigation deck dan top deck lengkap dengan balokbalok geladak (sesuai gambar rencana umum).
30. Gambarlah pandangan atas dari geladak utama/ kekuatan lengkap dengan
balok-balok geladak.
DIAN HIDAYAT (D32114305)

27

PROFILE CONSTRUCTION

31. Gambarlah semua penampang gading-gading pada tepi geladak dan


letakkanlah semua sekat pada posisinya masing-masing, untuk lebih
tepatnya proyeksikan dari atas, sehingga tepat pada nomor gading yang
sama.
32. Setiap sekat harus dilengkapi dengan penegar-penegar.
33. Gambarlah pandangan atas dari pelat alas dalam/double bottom. Pada
gambar ini terlihat perbedaan lebar dari pelat pada kamar mesin dan ruang
muat karena adanya perbedaan tinggi.
34. Gambarlah semua wrang-wrang dan letakkanlah tangki-tangki sebagai
proyeksi dari gambar pada poin 21.
35. Setiap tangki dengan muatan yang berbeda harus dipisahkan oleh
cofferdam.
36. Gambarlah garis diagonal pada setiap tangki dengan menggunakan garis
strep titik strep sebagai tanda tangki
37. Ruangan yang berlebih pada double bottom biasanya digunakan sebagai
tangki ballas
38. Setiap tangki harus diberi dua lubang untuk lalunya orang dengan diameter
kurang lebih 500 mm. perhatikan jangan sampai lubang tersebut
memotong wrang.

Semua lubang harus didouble dengan ketebalan yang

sama pada poin 33.


39. Lengkapilah nama-nama semua komponen konstruksi yang telah digambar

DIAN HIDAYAT (D32114305)

28

PROFILE CONSTRUCTION

III.1. Ukuran Pokok Kapal (Main Dimention)


-

Type Kapal

Trayek

= General Cargo
=Makassar-Ambon

Tual=936 seamiles
Tual-Ambon
Makassar=936 seamiles
= 1872 seamiles
-

Muatan

= Beras

Length Between Perpendicular (LBP)

= 66 meter

Breath (B)

= 12 meter

Defth (H)

= 6,45 meter

Draught ( T)

Speed (Vs)

Cb

= 0,67

Cm

= 0,98

Cwl

= 0,77

Cpv

= 0,87

= 4,02 meter
= 13 knot

BAB III
DIAN HIDAYAT (D32114305)

29

PROFILE CONSTRUCTION

PENJAJIAN DATA PEMBAHASAN


Ukuran Pokok Kapal (Main Dimention)
-

Type Kapal

= General Cargo

Muatan

= Beras

Length Between Perpendicular (LBP)

= 98.60 meter

Breath (B)

= 16.33 meter

Defth (H)

= 8.4 meter

Draught ( T)

= 6.7 meter

Speed (Vs)

= 12.7 knot

Cb

= 0,75

Cm

= 0,99

Cwl

= 0,84

Cpv

= 0,89

JARAK GADING DAN PERHITUNGAN BEBAN


3.1 Jarak Gading
3.1.1 Pengertian
Merupakan bentuk gading yang dipasang untuk memperkuat konstruksi
memanjang dan melintang kapal menjaga agar tidak terjadi perubahan bentuk
pada kulit ataupun lambung kapal sekaligus sebagai tempat menempelnya kulit
kapal.
3.1.2

Perhitungan Jarak Gading


Menurut peraturan jarak gading, untuk jarak gading dari depan sekat
tubrukan hingga ke depan ceruk haluan ditentukan menurut rumus:
a

= L/500 + 0,48m
= 98,60/500 + 0,48
= 0,677 m diambil 0,68 m
= 680 mm

3.2 Perkiraan Beban Geladak

DIAN HIDAYAT (D32114305)

30

PROFILE CONSTRUCTION

3.2.1

Pengertian
Beban geladak adalah beban yang mencakup beban geladak cuaca, beban

geladak muatan, dan beban geladak bangunan atas, geladak akomodasi serta
beban pada alas dalam. Perhitungan berdasarkan atas jenis muatan dan gaya-gaya
yang bekerja pada geladak yang bersangkutan.
4

Beban Geladak Cuaca (Load On Weather Deck)


Yang dianggap sebagai geladak cuaca adalah semua geladak yang bebas

kecuali geladak yang tidak efektif yang terletak di belakang 0,15L dari garis tegak
haluan.Beban geladak cuaca dihitung berdasar formula sebagai berikut :
( Rules BKI 2012, Volume II, Section 4, B.1 )

PD

= Po

PD

= 12,71

(KN/m2)

. CD

20 x 6,7
x 1,0
( 10+ 8,72666,7 ) x 8,4

= 23,91 KN/ m2
Dimana :
PD(Min)

= 16 x f
= 16 x 1,0
= 16 KN/m2

CD

= 1,0

Po
Po

= Beban Luas Dasar Dinamis


= 2,1 ( Cb + 0,7 ) Co CL f
= 2,1 ( 0,75 + 0,7 ) 7,89 1,0 1,0
= 18,02 KN/m2
= 1,0 (untuk tebal plat geladak cuaca)
= 0,75 (untuk daerah pelayaran lokal)
= 0,75
300L 1,5
= 10,75
(untuk kapal L > 90 m)
100
30098,60 1,5
= 10,75
100
= 7,89
= Untuk L > 90 meter

f
CRW
Cb
Co

Cl

(
(

DIAN HIDAYAT (D32114305)

31

PROFILE CONSTRUCTION

= 1,0
= jarak vertikal dari pusat beban ke base line
= H + Hchamber
= 8,4 + (1/50 x B)
= 8,4 + 0,326
= 8,726 m

Z
Z

4.1.1.1 Beban Geladak Cuaca Pada Bangunan Atas Dan Rumah Geladak (Load and
Weather Decki in Superstructure Deck and Thumble Home)
Beban geladak pada bangunan atas dan rumah geladak dihitung berdasarkan
formula sebagai berikut :
( Rules BKI 2012, Volume II, Section 4 B.5.1)
PDA = PD n
[Kn/m2]
PDA

= 32,91 x 0,76
= 18,17

Dimana :
PDA

= Beban geladak pada buritan

= 1- (10,80 8,4)/10

ZH
10

= 0,76
nmin

= 0,5

= H + Tinggi deck
= 8,4 + 2,4
= 18,80

= 8,4 m

4.2 Beban Sisi Geladak


4.2.1

Pengertian
Beban Sisi Geladak merupakan perhitungan yang meliputi pada semua sisi
kapal termasuk plat sisi bangunan atas dan juga beban alas kapal. Fungsinya
DIAN HIDAYAT (D32114305)

32

PROFILE CONSTRUCTION

untuk mementukan perhitungan tebal plat bangunan atas lambung ukuran-ukuran


gading dan semua ukuran profil yang turut menahan beban sisi dan alas kapal.

4.2.2

Beban sisi kapal di bawah garis air tidak boleh kurang dari rumus :
( Rules BKI 2012 Volume II, Section 4, B)
Ps = 10 x ( T Z ) + Po x Cf ( 1 + Z /
T)
Dimana :
Po = 18,02 KN/m2 (untuk pelat geladak dan geladak cuaca)
Z
= Jarak tengah antara pusat beban ke base line
1
xT
=
3
1
x 6,7
=
= 2,233 m
3

4.2.3

Beban sisi kapal di atas garis air tidak boleh kurang dari rumus :
( Rules BKI 2013 Volume II, Section 4, B)
Ps

= Po CF

20
( 10+ZT
)

KN/m2
Dimana :
Po = 18,02 KN/m2 (untuk pelat geladak dan geladak cuaca)
H
= 8,4 m
Z
= T + (H T)
= 6,7 + (8,4 6,7)
= 7,55 m
CF1

= 1,0

(menurut tabel BKI VOL. II 1996 SEC.4 Hal 4-2)

4.2.4

Beban Alas Kapal (Load On The Ship Bottom)

2.3.4.1 Pengertian
Beban Alas Kapal (load on the ship bottom) merupakan perhitungan yang
meliputi pada semua beban alas kapal termasuk beban luar alas kapal dan beban

DIAN HIDAYAT (D32114305)

33

PROFILE CONSTRUCTION

alas dalam. Fungsinya untuk mementukan perhitungan tebal plat double bottom
pada ukuran-ukuran gading dan semua ukuran profil yang turut menahan beban
alas kapal.Beban alas kapal dihitung menurut rumus BKI 2013 Volume II Sect
4.B.3
2.3.4.2 Beban Luar Alas Kapal
( Rules BKI 2013 Volume II, Section 4.B. 4-3 )
Beban luar alas kapal dihitung untuk menentukan konstruksi alas
berdasarkan rumus :
PB

= (10 T) + (Po CF )

(KN/m2)

Dimana :
Po

= 12,71 KN/m2 (untuk pelat geladak dan geladak cuaca)

Cf

= 1,0

PB

= 85.02

(untuk tengah kapal)

2.3.4.3. Beban Alas Dalam Kapal


( Rules BKI 2013 Volume II, Section 4.D.4-5 )
Beban alas dalam kapal dihitung berdasarkan rumus :
Pi = 9,81. G/V. H. (1 + av)

(KN/m2)

Dimana :
G

= Berat muatan bersih


= 3537,02ton(Perhitungan dari prarancangan kapal

= Titik tertinggi muatan dari alas dalam


= H hdb
= 8.4-1.085
= 7.32 m

= Volume muatan kapal


= 7446.22 m3

G/V = 0,48 ton/m3


Pi

= 9,81 (G/V) H (1 + av1 )

DIAN HIDAYAT (D32114305)

34

PROFILE CONSTRUCTION

= 9,81 0,48 8,4 (1 + 0,14)


= 38,88 KN/m2
PERLENGKAPAN DAN TANGKI
A. Perhitungan Volume Mud Box
VMB = 1/3 VChain Locker
= 1/3 5,04 m3
= 2,4 m3
Sehingga dimensi masing-masing mud box sebelah kiri dan kanan adalah :
P L T = 2,4 1 1
= 2,4 m3
D. Perhitungan Tangki
Dalam kapal tangki terletak di double bottom dimana tangki-tangki tersebut
merupakan tangki bahan bakar, tangki minyak diesel,
Metode Simpson
1

DWT =
6543 Ton
Tangki bahan bakar (fuel oil tank)
Berat bahan bakar
Wfo
=
67.886
Volume tangki yang dibutuhkan
Vfo
= Wfo / miu
=

dimana =
0.95 Ton/m3
Jarak antara gading =
0.68
1 HDB
Gading Ordinat
FS
28
1
4.9221
29
4
5.149
30
2
5.3734
31
4
5.5947
32
2
5.8124
33
4
6.0258
34
2
6.2329
35
4
6.432
36
2
6.6209
37
4
6.798
38
1
6.9612
DIAN HIDAYAT (D32114305)

71.459
m
Hasil kali
4.92
20.60
10.75
22.38
11.62
24.10
12.47
25.73
13.24
27.19
6.96
35

Ton

m3

PROFILE CONSTRUCTION

S=
2 (1/3) x ao x s

A1
=
0.5 HDB
Gading Ordinat
28
4.5576
29
4.778
30
4.9964
31
5.2121
32
5.4242
33
5.632
34
5.8339
35
6.0283
36
6.2135
37
6.3881
38
6.5506
A2

0 HDB
Gadin
g
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

m3

81.582

FS
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
s
2 (1/3) x ao x s

Ordinat
3.6178
3.8177
4.0137
4.2051
4.3915
4.5723
4.7473
4.9161
5.0786
5.2345
5.3836

179.961

Hasil kali
4.56
19.11
9.99
20.85
10.85
22.53
11.67
24.11
12.43
25.55
6.55
168.20

76.25 m3

FS
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
s
2 (1/3) x

Hasil
kali
3.62
15.27
8.03
16.82
8.78
18.29
9.49
19.66
10.16
20.94
5.38
136.446
ao x

A3 s
=
no
A1
A2
A3

Luasan
81.582
76.250
61.856

61.86 m3
FS
1
4
1

DIAN HIDAYAT (D32114305)

hasil kali
81.582
304.999
61.856
36

PROFILE CONSTRUCTION

V total
=

448.437

1/3*l*

74.73953 m3

Jadi Tangki bahan bakar terletak antara gading


Tangki minyak diesel (Diesel oil tank)
Berat minyak diesel
Wd
o
=
13.577

28-38

ton

Volume tangki yang dibutuhkan


Vdo
= Wdo / miu
=
dimana =
0.88
Jarak antara gading =

Ton/m3
0.68

15.429

m3

1 HDB
Gading
39
39.50
40.0

Ordinat
7.1089

7.19
7.2614

A1
=

Hasil
FS
kali
1
7.109
4
28.741
1
7.261
S=
43.111
2 (1/3) x ao x s
19.544

m3

0.5
HDB
Gading
39
39.50
40.0

FS

Hasil
kali

5.5256

5.5256

5.59

22.372

5.6604

5.6604

Ordinat

S=
33.558
A2 2 (1/3) x ao x s
15.21
=
3 m3
0 HDB
Gadin

Ordina

FS

Hasil

DIAN HIDAYAT (D32114305)

37

PROFILE CONSTRUCTION

g
39
39.50
40.0

kali
1
6.6994
4
27.0656
1
6.8334
S=
40.5984
2 (1/3) x ao x s

6.6994

6.77
6.8334

A3

18.4 m3

=
no
A1
A2
A3
V total

luasan
19.544
15.21296
18.40461

FS
1
4
1

hasil kali
19.54361
60.85184
18.40461
98.80006

m3

1/3*0.5*

=
16.46668 m3
jadi tangki minyak diesel terletak antara gading

39-40

Tangki minyak pelumas (lubrican oil tank tank)


Berat minyak pelumas
Wlub
=
0.340 ton
Volume tangki yang dibutuhkan
Vlub
dimana = 0.90
Jarak antara gading =
1 HDB

= Wlub / miu
=
0.377 m3

Ton/m3
0.68 m

Gading
42

Ordinat FS
7.4551 1

43
44

7.5439 4
7.6225 1
S=

Hasil
kali
7.455
30.17
6
7.623
45.25
3

A1 2 (1/3) x ao x s
=
0.5
HDB
Gading

Ordinat

42

7.0607

5.069

FS
1

m3

Hasil kali
7.0607

DIAN HIDAYAT (D32114305)

38

PROFILE CONSTRUCTION

43
44

4
1
S=
A2 2 (1/3) x

7.1572
7.2444

=
0
HDB
Gadin
g

Ordinat

42
43
44

5.906
6.0157
6.1158

A3

m3

4.801

FS
1
4
1
S=
2 (1/3) x

Hasil
kali
5.906
24.0628
6.1158
36.085
ao x s

4.016

m3

=
no
A1
A2
A3

28.6288
7.2444
42.934
ao x s

luasan
5.069
4.801
4.016

FS
1
4
1

hasil kali
5.069468
19.2051
4.01608
28.29065

m3

V total

1/3*0.5*

4.715109 m3
jadi tangki minyak pelumas terletak antara gading

Tangki air tawar (Fresh water tank)


Berat air tawar
Wfw
=
Volume tangki yang dibutuhkan
Vfw
=
=
dimana = 1.000 Ton/m3
Jarak antara gading =
0.68

1 HDB
Gading
45
46

Ordinat
7.6929
7.7569

FS
1
4

DIAN HIDAYAT (D32114305)

59.416

Wfw / miu
59.416
M

Hasil kali
7.693
31.028
39

60-61

PROFILE CONSTRUCTION

47
48
49
50
51

7.8162
7.8714
7.9219
7.9673
8.0068

2
15.632
4
31.486
2
15.844
4
31.869
1
8.0068
S=
141.558
A1 2 (1/3) x ao x s
=

0.5
HDB
Gading

Ordinat

45
46
47
48
49
50
51

7.3237
7.3966
7.4644
7.5276
7.5855
7.6374
7.6827

m3

64.173

FS
Hasil kali
1
7.3237
4
29.5864
2
14.9288
4
30.1104
2
15.171
4
30.5496
1
7.6827
S=
135.353
A2 2 (1/3) x ao x s
=

61.360

m3

0 HDB
Gading

Ordinat

FS Hasil kali

45

6.2056

6.2056

46

6.2847

25.1388

47

6.3524

12.7048

48

6.409

25.636

49

6.4555

12.911

50

6.4929

25.9716

51

6.5221

6.5221

S = 115.090
A3 2 (1/3) x ao x s
=
no
A1
A2
A3
V total

52.174

luasan
64.173
61.360
52.174
1/3*0.5*

FS
1
4
1

hasil kali
64.1731
245.4394
52.17409
361.7866

m3

DIAN HIDAYAT (D32114305)

40

PROFILE CONSTRUCTION

60.29776 m3
jadi tangki air tawar terletak antara gading

Tangki Ballast (Ballas tank tank)


BKI 2002 Volume II Section 12 Hal 12-13
Berat Ballast :
Wb = (10% - 17%) x DWT
=
981.450 Ton
dimana
= 1.025
Ton/m3
dimana DWT kapal
=
6543 Ton
Volume tangki yang dibutuhkan :
Vwb = Wb/miu
=
957.512 m3
Jarak antara gading =
0.68
M
1 HDB
Gading
Ordinat
FS
Hasil kali
1
8.040
52
8.0399
4
32.264
53
8.0661
2
16.161
54
8.0803
4
32.321
55
8.0803
2
16.161
56
8.0803
4
32.321
57
8.0803
2
16.161
58
8.0803
4
32.321
59
8.0803
2
16.161
60
8.0803
4
32.321
61
8.0803
2
16.161
62
8.0803
4
32.321
63
8.0803
2
16.161
64
8.0803
4
32.321
65
8.0803
2
16.161
66
8.0803
4
32.321
67
8.0803
2
16.161
68
8.0803
4
32.321
69
8.0803
1.5
12.120
70
8.0803
2
16.161
70.5
8.0803
1.5
12.120
71
8.0803
4
32.321
72
8.0803
2
16.161
73
8.0803
DIAN HIDAYAT (D32114305)

41

45-51

PROFILE CONSTRUCTION

74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118

8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0803
8.0759
8.0666
8.0539
8.0372
8.0161
7.99

4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4

DIAN HIDAYAT (D32114305)

32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.161
32.321
16.152
32.266
16.108
32.149
16.032
31.960
42

PROFILE CONSTRUCTION

119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148

7.9586
7.9213
7.8778
7.8279
7.7714
7.7081
7.6377
7.56
7.4749
7.3819
7.281
7.1716
7.0534
6.926
6.7892
6.6425
6.4855
6.318
6.1399
5.9511
5.7513
5.5403
5.318
5.0841
4.8403
4.5885
4.3313
4.071
3.81
3.5508

149

3.2957

150

3.0468

151

2.8059

152

2.5746

153

2.3547

2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
S=

15.917
31.685
15.756
31.312
15.543
30.832
15.275
30.240
14.950
29.528
14.562
28.686
14.107
27.704
13.578
26.570
12.971
25.272
12.280
23.804
11.503
22.161
10.636
20.336
9.681
18.354
8.663
16.284
7.620
14.203
6.591
12.187
5.612
10.298
2.355
2222.241
2 2 (1/3) x aO x s
=

0.5
HDB
Gading

Ordinat

52

7.7206

FS
1

1007.416

m3

Hasil kali
7.7206

DIAN HIDAYAT (D32114305)

43

PROFILE CONSTRUCTION

53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65

7.7506
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656

66
67
68
69
70
70.5
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95

7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656

4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1.5
2
1.5
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2

31.0024
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
11.6484
15.5312
11.6484
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312

DIAN HIDAYAT (D32114305)

44

PROFILE CONSTRUCTION

96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140

7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7656
7.7591
7.744
7.7239
7.6989
7.6685
7.6328
7.5913
7.544
7.4906
7.4312
7.3654
7.2934
7.2149
7.1299
7.0382
6.9395
6.8335
6.7194
6.5967
6.4649
6.3232
6.1711
6.008
5.8341
5.6498
5.4555
5.2514
5.0381

4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4

31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5312
31.0624
15.5182
30.976
15.4478
30.7956
15.337
30.5312
15.1826
30.176
14.9812
29.7248
14.7308
29.1736
14.4298
28.5196
14.0764
27.758
13.667
26.8776
13.1934
25.8596
12.6464
24.6844
12.016
23.3364
11.2996
21.822
10.5028
20.1524

DIAN HIDAYAT (D32114305)

45

PROFILE CONSTRUCTION

141
142
143
144
145
146
147
148

4.8159
4.5853
4.3476
4.1047
3.8584
3.6106
3.3632
3.1181

149

2.8772

150

2.642

151

2.4139

152

2.1941

153

1.9838

2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
S=

9.6318
18.3412
8.6952
16.4188
7.7168
14.4424
6.7264
12.4724
5.7544
10.568
4.8278
8.7764
1.9838
2113.006
2 (1/3) x aO x s
957.896

0 HDB
Gading

Ordinat

52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65

6.5441
6.56
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673

66
67
68
69
70
70.5
71
72
73
74

6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673

FS
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1.5
2
1.5
4
2
4

DIAN HIDAYAT (D32114305)

m3

Hasil kali
6.5441
26.24
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
9.85095
13.1346
9.85095
26.2692
13.1346
26.2692
46

PROFILE CONSTRUCTION

75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119

6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5673
6.5634
6.5534
6.5379
6.5152
6.4839
6.442
6.3203

2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2

DIAN HIDAYAT (D32114305)

13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1346
26.2692
13.1268
26.2136
13.0758
26.0608
12.9678
25.768
12.6406
47

PROFILE CONSTRUCTION

120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148

6.3203
6.2391
6.1467
6.0459
5.939
5.8287
5.7176
5.6082
5.5014
5.3945
5.2845
5.1684
5.043
4.9051
4.7513
4.5793
4.3913
4.1908
3.9813
3.7666
3.5505
3.3368
3.1289
2.9268
2.7287
2.5327
2.3371
2.1401
1.94

149

1.7351

150

1.5268

151

1.3197

152

1.1183

153

0.9271

no
A1
A2
A3

luasan
1007.416
957.896
786.551

V total

1/3*0.5*

4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1
S=
A3 2 (1/3) x aO
=
FS
1
4
1

25.2812
12.4782
24.5868
12.0918
23.756
11.6574
22.8704
11.2164
22.0056
10.789
21.138
10.3368
20.172
9.8102
19.0052
9.1586
17.5652
8.3816
15.9252
7.5332
14.202
6.6736
12.5156
5.8536
10.9148
5.0654
9.3484
4.2802
7.76
3.4702
6.1072
2.6394
4.4732
0.9271
1735.039
xs
786.551

hasil kali
1007.416
3831.584
786.5511
5625.551

m3

DIAN HIDAYAT (D32114305)

48

PROFILE CONSTRUCTION

937.5918
jadi tangki air ballas terletak antara gading

DIAN HIDAYAT (D32114305)

49

52-153

PROFILE CONSTRUCTION

BAB V
PENUTUP
Sebagaimana telah diuraiakan dimuka, perkembangan teknologi makin
meningkat disegala bidang, sesuai dengan keadaan dan kondisi geografisnya, dan
kitaketahui bersama hampir sepertiga wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Maka
dari itu sarana perhubungan laut sangat penting dikembangkan di Indonesia.
Adapun sasaran industri dan teknologinya harus ada kaitannya dengan
kebutuhan tenaga teknis yang terampil dan sesuai dengan bidangnya. Sejalan
dengan itu sudah barang tentu Program Studi Teknik Perkapalan Universitas
Hassanuddin, merupakan pilihan yang tepat untuk mengembangkan tenaga teknis
yang trampildibidang perkapalan.
Untuk itu kami telah menyelesaikan dan menguraikan perencanaan
Konstruksi Profil kapal General Cargo guna memenuhi syarat kelulusan studi di
Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Hassanuddin

Makassar dan

jugauapaya guna menguji mahasiswa.


Bila dinilai keseluruhan tugas ini belum bisa dikatakan sempurna. Namun
penulis bersyukur kepada Allah SWT, sebab untuk menyelesaikan tugas akhir inia
dalah tugas yang cukup berat. Penyelesaian tugas akhir ini, bukan saja
memerluakanbiaya yang tidak sedikit akan tetapi memerlukan pula waktu yang
cukup panjang dan stamina yang prima untuk menyelesaikannya.
Akhirnya tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali memanjatkan
syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan semua rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dan mudah mudahan bermanfaat
bagi Almamater Perkapalan Universitas Hassanuddin Makassar pada khususnya
dan dunia perkapalan pada umumnya.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

50

PROFILE CONSTRUCTION

DAFTAR PUSTAKA

Buku peraturan BKI 2012 dan 2013

Buku panduan Konstruksi kapal II; oleh Ir.H. Rosmani, MT.

DIAN HIDAYAT (D32114305)

51

Anda mungkin juga menyukai