24010313120003
Sanggam Andreas H
24010313120018
24010313120022
24010313120043
Kemudian terapkan kedua algoritma tersebut untuk citra grayscale 3 bit berukuran 10 10 piksel
Aturan
Dikumpulkan pada saat UAS Mata Kuliah Pengolahan Citra Digital dalam format Hard Copy
Dijilid dan diberi cover dengan mencantumkan nama dan nim anggota kelompok
Citra yang digunakan sebagai sampel perhitungan secara manual bebas dengan
ketentuan 3 bit grayscale dan berukuran 10 10 piksel
SOAL 2
PEMBAHASAN
Jawaban
1. Algoritma Pemempatan Kuantisasi
a. Algoritma
Metode ini mengurangi jumlah derajat keabuan, misalnya dari 256 menjadi 16,
yang tentu saja mengurangi jumlah bit yang dibutuhkan untuk merepresentasikan
citra.
Algoritma metode kuantisasi:
Buat histogram citra semula (citra yang akan dimampatkan).
Identifikasi n buah kelompok di dalam histogram sedemikian sehingga setiap
kelompok mempunyai kira-kira P/n buah pixel.
Nyatakan setiap kelompok dengan derajat keabuan 0 sampai n 1. Setiap pixel
di dalam kelompok dikodekan kembali dengan nilai derajat keabuan yang baru.
Teknik kompresi Quantizing Compression bersifat lossy dan digunakan untuk
mereduksi data dengan asumsi bahwa perubahan data tidak akan berpengaruh
banyak pada informasi. Kompresi ini dilakukan dengan menggunakan matrik
kuantisasi, matrik kuantisasi adalah konversi nilai matrik tersebut.
b. Contoh Penerapan
Diberikan citra asli sebagai berikut :
3
1
0
1
5
1
2
0
6
2
4
2
3
1
1
1
3
0
6
2
1
2
3
3
0
1
3
4
6
1
2
5
3
3
0
3
4
4
3
5
2
5
1
4
2
4
5
1
3
5
4
5
2
4
2
5
6
1
2
1
5
6
7
6
4
6
6
3
2
3
6
6
7
6
4
6
7
3
1
2
7
1
2
5
6
7
7
5
0
1
7
0
4
7
6
1
1
5
6
1
7 Buah
19 Buah
14 Buah
14 Buah
11 Buah
12 Buah
15 Buah
8 Buah
Total
100 Buah
Derajat Kebuan
Piksel (buah)
19
14
14
11
12
15
Derajat Keabuan
26
28
23
23
2
1
1
0
0
0
1
0
3
1
0
1
1
1
0
0
1
2
3
0
1
2
1
1
0
1
2
2
1
2
1
2
0
2
1
2
2
0
1
2
2
2
1
2
1
2
3
0
1
0
2
3
3
3
2
3
3
2
1
1
3
3
3
3
2
3
3
1
0
1
3
0
1
2
3
3
3
2
0
0
3
0
2
3
3
0
0
2
3
0
2. Algortima RLE
a. Algoritma
Metode RLE cocok digunakan untuk memampatkan citra yang memiliki
kelompok-kelompok pixel berderajat keabuan sama. Pemampatan citra dengan
metode RLE dilakukan dengan membuat rangkaian pasangan nilai (p, q) untuk
setiap baris pixel, nilai pertama (p) menyatakan derajat keabuan, sedangkan nilai
kedua (q) menyatakan jumlah pixel berurutan yang memiliki derajat keabuan
tersebut (dinamakan run length).
b. Contoh Penerapan 1
Tinjau citra 10 10 pixel dengan 8 derajat keabuan yang dinyatakan sebagai
matriks derajat keabuan sebagai berikut
0 0 0 0 0 2 2 2 2 2
0 0 0 1 1 1 1 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 3 3 3 3 2 2
3 3 3 5 5 7 7 7 7 6
2 2 6 0 0 0 0 1 1 0
3 3 4 4 3 2 2 2 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 1 1 1 0 0 0 2 2 2
3 3 3 2 2 2 1 1 1 1
semuanya ada 100 buah nilai.
Pasangan nilai untuk setiap baris run yang dihasilkan dengan metode pemampatan
RLE:
(0, 5), (2, 5)
(0, 3), (1, 4), (2, 3)
(1, 10)
(4, 4), (3, 4), (2 2)
(3, 3), (5, 2), (7, 4), (6, 1)
(2, 2), (6, 1), (0, 4), (1, 2), (0, 1)
(3, 2), (4, 2), (3, 1), (2, 2), (1, 2)
(0, 8), (1, 2)
c. Contoh Penerpan 2
Versi lain dari metode RLE adalah dengan menyatakan seluruh baris citra menjadi
sebuah baris run, lalu menghitung run-length untuk setiap derajat keabuan yang
berurutan. Sebagai contoh, tinjau sebuah citra sebagai berikut:
0
3. Algoritma LZW
a. Algoritma
Algoritma LZW merupakan algoritma kompresi yang bersifat lossless dan
menggunakan metode dictionary. LZW akan membentuk dictionary selama proses
kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut
disimpan dalam file yang telah terkompresi. Prisinp kompresi akan terjadi ketika besar
bit untuk dictionary yang telah ditentukan menggantikan deretan karakter
atau string yang terbentuk sedangkan dalam proses dekompresinya untuk memperoleh
hasil
yang sama
dengan
file
sebelum dikompresi
LZW akan
membuat
ii.
iii.
iv.
Kolom posisi menyatakan posisi sekarang dari stream karakter dan kolom
karakter menyatakan karakter yang terdapat pada posisi tersebut.
Kolom dictionary menyatakan string baru yang sudah ditambahkan ke dalam
dictionary dan nomor indeks untuk string tersebut ditulis dalam kurung siku.
Kolom output menyatakan kode output yang dihasilkan oleh langkah kompresi.
Hasil Proses Kompresi
c. Contoh Penerapan 2
String ABACCDA akan dikompresi dengan LZW. Isi dictionary pada awal
proses diset dengan tiga karakter dasar yang ada: A, B, C, D.
A. SOAL 2
Soal
Buatlah resume untuk proses watermarking!
Jawaban
1. Pengertian
Masalah penyalahgunaan hak cipta pada bidang multimedia tidak hanya
mengenai penggandaan dan pendistribusiannya saja, tetapi juga mengenai label
kepemilikan. Salah satu cara untuk melindungi hak cipta multimedia adalah dengan
menyisipkan informasi ke dalam data multimedia tersebut dengan teknik
watermarking
Watermark adalah penyisipan informasi kedalam data multimedia dapat berupa
teks, logo, suara, atau video. Pada dasarnya, teknik watermarking melakukan
proses penambahkan kode identifikasi secara permanen ke dalam data digital. Kode
yang disisipkan seharusnya memiliki ketahanan (robustness) dari berbagai
pemrosesan lanjutan seperti pengubahan, transformasi geometri, kompresi,
enkripsi, dan sebagainya.
Pemberian signature dengan teknik watermarking ini disisipkan tanpa merusak
data digital yang dilindungi. Sehingga, pihak lain yang membuka produk
multimedia yang sudah disisipi watermark tidak menyadari kalau di dalam data
multimedia tersebut terkandung label kepemilikan pembuatnya.
2. Tujuan Watermarking
a. perlindungan copyright/kepemilikan
b. fingerprinting
c. otentikasi (integritas content)
d. Tamper-proofing. Watermarking digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi
atau menunjukkan bahwa data digital telah mengalami perubahan dari aslinya.
e. Feature location. Watermarking digunakan untuk mengidentifikasi isi dari data
digital pada lokai-lokasi tertentu.
f. Annotation/caption. Watermarking digunakan hanya sebagai keterangan tentang
data digital itu sendiri.
3. Syarat Watermarking
a. imperceptible: watermark tidak dapat dipersepsi secara visual/auditori karena
watermark tidak boleh merusak kualitas media host.
Watermarking
tanpa
menimbulkan
perlindungan
pembuktian
kepemilikan
(ownership), fingerprinting
kecurigaan
copyright,
mungkin
menampung
robustness,
sulit
dihapus (remove)
Komunikasi: one-to-many
Media penampung justru yang diberi
proteksi, watermark tidak rahasia,
tidak
mementingkan
watermark
kapasitas
(meaningless)
5. Jenis Jenis Watermarking
Bergantung media yang di-watermark, watermarking ada beberapa jenis:
a.
Text Watermarking
Watermark berupa teks mengandung kelemahan karena kesalahan satu
bit akan menghasilkan hasil teks yang berbeda pada waktu verifikasi
(ektraksi).
b.
Audio Watermarking
Watermark berupa suara atau citra lebih disukai karena kesalahan pada
beberapa bit watermark tidak menghasilkan perubahan yang berarti pada
waktu verifikasi.
c.
Image Watermarking
d. Video Watermarking
6. Metode Watermarking
a. Metode LSB
Mengganti bit LSB dengan bit data.
11010010
MSB
LSB
10100010
11100010
01101111
10100011
11100011
01101111
Penyisipan Watermark
Pendeteksian Watermark
7. Penyisipan Watermark
Proses penyisipan watermark ke dalam citra disebut encoding. Encoding dapat
disertai dengan pemasukan kunci atau tidak memerlukan kunci. Kunci diperlukan
agar watermark hanya dapat diekstraksi oleh pihak yang sah. Kunci juga
dimaksudkan untuk mencegah watermark dihapus oleh pihak yang tidak berhak.
Ek (I , w) I
Watermark (w)
Watermark
Encodi
Embedding
ng
Citra (I)
Citra
ber-watermark
(I)
Kunci
(k)
8. Contoh Pengaplikasian
Citra semula
Watermark
Citra ber-watermark
Gambar diatas merupakan sebuah gambar (image) paprika yang disisipi
terhadap perubahan kecil ini, sehingga manusia sulit untuk membedakan mana
gambar yang asli dan mana gambar yang sudah disisipi watermark.
9. Verifikasi Watermark
Verifikasi watermark terdiri atas dua sub-proses, yaitu:
a. Ekstraksi watermark
Sub-proses
ekstraksi
watermark
disebut
juga
decoding,
bertujuan
DAFTAR PUSTAKA
Munir,
Rinaldi.2004.Pengolahan
Citra
Digital
dengan
Pendekatan