Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN SISTEM KARIER DAN KEPANGKATAN

SERTA PROSEDUR PENGUSULAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional


Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi
2015

DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
BAB II : SISTEM KARIER DAN KEPANGKATAN JABATAN
FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
A. Pengertian
B. Sistem karier dan kepangkatan
C. Persaratan kenaikan jabatan dan pangkat
BAB III :PRPSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME
PENILAIAN ANGKA ANGKA KREDIT PRANATA
LABORATORIUM PENDIDIKAN
A. Prosedur Pengusulan
B. Mekanisme Penilaian
BAB IV : PENUTUP

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan karier PLP dalam jabatan dan pangkat
ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit yang
dipersyaratkan serta persyaratan obyektif lainnya. Pemenuhan
angka kredit tersebut berdasarkan bukti fisik pelaksanaan
kegiatan PLP yang selanjutnya diperiksa dan dinilai oleh Tim
Penilai. Hasil penilaian yang memenuhi angka kredit yang
dipersyaratkan ditetapkan angka kreditnya dengan
menggunakan formulir Penetapan Angka Kredit (PAK) oleh
pejabat yang berwenang.

Untuk menjalankan kewenangannya pejabat penetap angka


kredit dibantu oleh Tim Penilai. Oleh sebab itu, penilaian
prestasi kerja PLP dilaksanakan oleh Tim Penilai yang memiliki
kompetensi menilai pelaksanaan tugas PLPdan memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Secara fungsional koodinasi
pelaksanaan penilaian angka kredit PLP menjadi bagian dari
tugas Sekretariat Tim Penilai, maka pelaksanaan penilaian
harus dilakukan oleh Tim Penilai bersama-sama dengan
Sekretariat Tim Penilai
Dengan mengacu Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan dan
RB) Nomor 03Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional PLP dan
3

Angka Kreditnya dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan


Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
02/V/PB/2010 dan Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional PLP dan Angka Kreditnya
serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
145 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
PLP dan Angka Kreditnya antara lain diatur mengenai
prosedur dan mekanisme pengusulan dan penilaian angka
angka kredit PLP.
Pedoman ini menguraikan sistem karier PLP dan syarat
kenaikan jabatan/pangkat serta prosedur pengusulan
penilaian angka kredit jabatan fungsional PLP.
B. Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan yang dipergunakan sebagai
acuan untuk pengusulan kenaikan jabatan/pangkat serta
prosedur pengusulan penialaian angka kredit jabatan
fungsional PLP adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional PNS
2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2002 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Menegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 03
Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional PLP dan Angka
Kreditnya
4

4. Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor


Nomor 02/V/PB/2010 dan Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan tentang Jabatan Fungsional PLP dan
Angka Kreditnya
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 145
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional PLP
dan Angka Kreditnya
C. Tujuan
Pedoman ini disusun agar setiap PLP mengetahui dan
mempunyai persepsi yang sama dalam pengusulan penilaian
prestasi kerjanya, baik persyaratan, bukti fisik, prosedur
pengusulan penilaian angka kredit serta kenaikan pangkatnya,
sehingga setiap PLP diharapkan kenaikkan pangkatnya tepat
waktu.

BAB II
SISTEM KARIER DAN KEPANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
A. Pengertian
Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Menegpan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan mengatur beberapa
pengertian yang perlu diketahui, yaitu:
1. Pranata Laboratorium Pendidikan yang selanjutnya disingkat
PLP adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
pengelolaan laboratorium pendidikan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang
diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenangan.
2. Sedangkan yang dimaksud dengan Laboratorium Pendidikan
adalah laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut
laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga
pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat
permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan
berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat.
3. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang
terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan menengah,
6

atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan


pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori 1 dan 2, dan bahan yang dikelola adalah
bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan
siswa.
4. Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang
terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (Semester I,
II), atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan
pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang
peralatan kategori 1 dan 2, dan bahan yang dikelola adalah
bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan
mahasiswa.
5. Laboratorium Tipe III adalah laboratorium bidang keilmuan
terdapat di jurusan atau program studi, atau unit pelaksana
teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau
pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori 1, 2,
dan 3, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum
dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan, dan
penelitian mahasiswa dan dosen.
6. Laboratorium Tipe IV adalah laboratorium terpadu yang
terdapat di pusat studi fakultas atau universitas, atau unit
pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan
dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan
kategori 1, 2, dan 3, dan bahan yang dikelola adalah bahan
kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa
dan dosen.

7. Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut peralatan


adalah mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja
lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian,
kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.
8. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara
pengoperasian dan perawatannya sulit, risiko penggunaan
tinggi, akurasi/kecermatan pengukurannya tinggi, serta
sistem kerja rumit yang pengoperasiannya memerlukan
pelatihan khusus/tertentu dan bersertifikat.
9. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang cara
pengoperasian
dan
perawatannya
sedang,
risiko
penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya
sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu rumit yang
pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu.
10.Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara
pengoperasian
dan
perawatannya
mudah,
risiko
penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukurannya
rendah,
serta
sistem
kerja
sederhana
yang
pengoperasiannya cukup dengan menggunakan panduan
(SOP, manual).
11.Bahan laboratorium yang selanjutnya disebut bahan adalah
segala sesuatu yang diolah/digunakan untuk pengujian,
kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.
12.Bahan khusus adalah bahan yang penanganannya
memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus.
13.Bahan umum adalah bahan yang penanganannya tidak
memerlukan perlakuan dan persyaratan khusus.
8

B. Sistem karier dan kepangkatan Pranata Laboratorium


Pendidikan
Dalam rangka usaha meningkatkan pelaksanaan pembinaan
PNS atas dasar sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
dititik beratkan pada sistem prestasi kerja, maka pemangku
jabatan PLP sebagai pejabat fungsional harus memacu diri
untuk dapat berprestasi. Untuk itu diharapkan seorang PLP
selama kurun waktu yang ditentukan dapat memenuhi angka
kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat lebih tinggi.
Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh PLP dalam rangka pembinaan karier kepangkatan
dan jabatannya. Angka kredit merupakan representasi
Prestasi Kerja yang berkaitan dengan tugasnya. Dengan
demikian, PLP yang berprestasi
dapat lebih cepat naik
jabatan/pangkat.
Berdasarkan Permenegpan dan RB Nomor 03 Tahun 2010
Jenjang jabatan PLP terdiri atas tingkat terampil dan tingkat
ahli.
1. Jenjang jabatan PLP tingkat terampil dari yang paling
rendah sampai dengan paling tinggi, yaitu:
a. PLP Pelaksana;
b. PLP Pelaksana Lanjutan; dan
c. PLP Penyelia.
9

2. Jenjang jabatan PLP tingkat ahli dari yang paling rendah


sampai dengan paling tinggi, yaitu:
a. PLP Pertama;
b. PLP Muda; dan
c. PLP Madya.
Pangkat dan golongan ruang PLP tingkat terampil sesuai
dengan jenjang jabatannya, yaitu:
1.

PLP Pelaksana:
a. Pengatur, golongan ruang II/c; dan
b. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.

2. PLP Pelaksana Lanjutan:


a.

Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

b. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.


3.

PLP Penyelia:
a. Penata, golongan ruang III/c; dan
b.

Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

Pangkat dan golongan ruang PLP tingkat ahli sesuai dengan


jenjang jabatannya, yaitu:
1. PLP Pertama:
a. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
10

b. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.


2. PLP Muda:
a. Penata, golongan ruang III/c; dan
b. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
3. PLP Madya:
a. Pembina, golongan ruang IV/a;
b. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan
c. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
Pangkat dan golongan ruang untuk masing-masing jenjang
jabatan PLP sebagaimana dimaksud di atas berdasarkan
jumlah angka kredit yang ditetapkan.
Di samping itu PLP dapat berkarier sesuai ketentuan melalui:
1.

Jalur Vertikal: Dalam jabatan dan pangkat


Tingkat Terampil:
Mulai dari jabatan PLP Pelaksana, golongan II/c sampai
dengan PLP Penyelia, golongan III/d
Tingkat Ahli:
Mulai dar PLP Pertama, golongan III/a s.d PLP Madya,
golongan IV/c
Karier dalam jabatan dan pangkat berdasarkan angka
kredit yang dipersyaratkan
11

2.

Jalur Diagonal: Alih tugas dalam jabatan lain yang relevan


dan memenuhi persyaratan untuk jabatan tersebut.
Contoh: PLP menjadi dosen, menjadi pejabat struktural
(pejabat tinggi pratama, administrator, atau PLP)

C. Persaratan kenaikan jabatan dan pangkat


Berdasarkan Pasal 26 ayat (1) Permenegpan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 03 Tahuan 2010 dinyatakan PLP dapat naik
jabatan apabila:
1. paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
2. memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan
3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
Sedangkan Pasal 27 ayat (1) kenaikan pangkat PLP dapat
dipertimbangkan apabila:
1. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
2.

memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk


kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan
12

3. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau penilaian


pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir.

13

BAB III
PROSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME PENILAIAN
ANGKA KREDIT
A. Prosedur Pengusulan
Sesuai ketentuan Pasal 12 ayat (2) Permenegpan dan RB
Nomor 03 Tahun 2010, penilaian dan penetapan angka kredit
setiap kegiatan PLP dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam
setahun. Oleh sebab itu untuk kelancaran penilaian dan
penetapan angka kredit, setiap PLP wajib mencatat dan
menginventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan.

Kegiatan PLP dinilai

oleh Tim Penilai sesuai dengan

kewenangannya. Hasil penilaian tersebut merupakan prestasi


kerja PLP dalam kurun waktu tertentu (paling sedikit 1 tahun)
atau sejak PLP menduduki jabatan/pangkat terakhir.

Prosedur pengusulan penilaian dan penetapan angka kredit


dilakukan sebagai berikut:

14

1. Setiap PLP yang akan dinilai prestasi kerjanya wajib


menyiapkan bahan penilaian yang dituangkan dalam
DUPAK sesuai dengan jenjangnya dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana Lampiran I-A sampai
dengan Lampiran II-C Peraturan Bersama Mendiknas
dan Kepala BKN Nomor 02/V/PB/2010 dan Nomor 13
tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional PLP dan Angka Kreditnya yaitu:

2.

a.

Lampiran I-A untuk PLP Pelaksana

b.

Lampiran I-B untuk PLP Pelaksana Lanjutan

c.

Lampiran I-C untuk PLP Penyelia

d.

Lampiran II-A untuk PLP Pertama

e.

Lampiran II-B untuk PLP Muda

f.

Lampiran II-C untuk PLP Madya

DUPAK dilampiri dengan:


a. Surat

Pernyataan

Pengembangan

Melakukan

Kegiatan

Profesi (SPMKPP), dibuat menurut

contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran


IV Peraturan Bersama;
15

b. Surat Pernyataan Melakukan


Tugas (SPMKPP)

Kegiatan

Penunjang

dibuat menurut contoh formulir

sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan


Bersama;
c. Surat Pernyataan Melakukan

Kegiatan

Mengikuti

Diklat dibuat menurut contoh formulir sebagaimana


tersebut pada Lampiran VI Peraturan Bersama;
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengelolaan
Laboratorium Pendidikan Satu Tingkat di atas atau di
bawah jenjang dibuat menurut contoh formulir
sebagaimana tersebut pada Lampiran VII Peraturan
Bersama;

Masing-masing Surat Pernyataan di atas harus ditanda


tangani oleh atasan langsung (Kepala Laboratorium)
disertai dengan bukti fisik sesuai dengan satuan hasil
setiap

kegiatan

sebagaimana

dinyatakan

dalam

Lampiran I dan II Permenegpan dan Reformasi Birokrasi


Nomor 03 Tahun 2010.

16

Di samping itu DUPAK harus dilampiri dengan dokumen


kepegawaian, yaitu:
a.

Foto copy Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir

b. Foto copy SK kenaikan pangkat terakhir


c.

Foto copy SK kenaikan jabatan terakhir

d. Foto copy DP3 1 tahun terakhir dan 2 tahun terakhir


bagi yang akan naik pangkat
e.

Fotocopy Ijazah pendidikan formal bagi yang belum


diperhitungkan angka kreditnya

f.

Surat Izin Belajar

atau SK Tugas Belajar yang

dilengkapi pula dengan SK Pembebasan Sementara


dari jabatan fungsional PLP dan SK Pengangkatan
Kembali dalam jabatan PLP
g.

Fotocopy Kartu Pegawai (Karpeg)/Konversi NIP

DUPAK dan bahan penilaian PLP Muda, golongan III/c sampai


dengan PLP Madya golongan IV/c disampaikan kepada pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit melalui Sekretaris
Tim Penilai yang bersangkutan yaitu:

17

a.

PLP menyiapkan bukti fisik pelaksanaan kegiatan unsur


utama dan penunjang dan menuangkan dalam format
DUPAK.

b. DUPAK berikut bukti fisik disampaikan kepada Kepala


laboratorium untuk ditandatangani
c.

Kepala Laboratorium menyampaikan DUPAK berikut bukti


fisik kepada pejabat yang menangani kepegawaian pada
PTN Kemdikbud

d. Rektor/Ketua
Sekolah Tinggi/Direktur Politeknik
mengusulkan penilaian angka kredit dan atau usul
kenaikan pangkat kepada Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi melalui Direktur
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ditjen Dikti.
e.

Sekretariat Tim Penilai menyiapkan pelaksanaan penilaian

Pelaksanaan penilaian oleh Tim Penilai:


1) Apabila perolehan angka kredit memenuhi syarat
minimal untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi diterbitkan Penetapan Angka Kredit(PAK).
2) Sekretariat Tim Penilai menyampaikan PAK kepada
Rektor/Ketua ekolah Tinggi/Direktur Politeknik.
3) Apabila perolehan angka kredit belum memenuhi
syarat minimal untuk kenaikan jabatan/pangkat
diberikan surat laporan hasil peniaian.
18

4) Sekretariat Tim Penilai menyampaikan laporan hasil


penilaian
kepada Rektor/Ketua Sekolah Tinggi
/Direktur Politeknik.
f. Berdasarkan PAK, Biro Kepegawaian menyiapkan Surat
Keputusan jabatan PLP
g. Biro Kepegawaian memproses usul kenaikan pangkat PLP
melalui aplikasi SAPK BKN
h. Apabila memenuhi
pertimbangan teknis

persyaratan,

BKN

menerbitkan

i. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN, Biro


Kepegawaian menyiapkan Keputusan kenaikan pangkat PLP
pangkat Penata, golongan ruang III/c s.d Pembina Tk.I,
golongan ruang IV/b.
j. Biro Kepegawaian menyampaikan Keputusan kenaikan
pangkat Penata, golongan ruang III/c s.d Pembina Tk.I,
golongan
ruang IV/b kepada
Rektor/Ketua Sekolah
Tinggi/Direktur Politeknik
k. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN, Presiden
menerbitkan Keputusan kenaikan pangkat Pembina Utama
Muda, golongan ruang IV/c.

DUPAK dan bahan penilaian PLP Pelaksana, Pangkat Pengatur,


golongan II/c sampai dengan Penyelia Pangkat Penata Tk.I,
19

golongan III/d dan PLP Pertama, pangkat Penata Muda,


golongan III/a dan PLP Pertama, pangkat Penata Muda Tk.I,
golongan III/b disampaikan kepada pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit melalui Sekretaris Tim Penilai yang
bersangkutan yaitu:
a. PLP menyiapkan bukti fisik pelaksanaan kegiatan unsur
utama dan penunjang dan menuangkan dalam format
DUPAK.
b. DUPAK berikut bukti fisik disampaikan kepada Kepala
laboratorium untuk ditandatangani.
c. Kepala Laboratorium menyampaikan DUPAK berikut bukti
fisik kepada pejabat yang menangani kepegawaian pada
PTN Kemdikbud.
d. Sekretariat Tim Penilai menyiapkan pelaksanaan penilaian
e. Pelaksanaan penilaian oleh Tim Penilai:
1) Apabila perolehan angka kredit memenuhi syarat
minimal untuk kenaikan jabatan/pangkat diterbitkan
Penetapan Angka Kredit(PAK).
2) Sekretariat Tim Penilai menyampaikan PAK kepada
Rektor
Universitas/Institut/Ketua
Sekolah
Tinggi/Direktur Politeknik u.p Pejabat struktural yang
menangani kepegawaian;
20

3) Apabila perolehan angka kredit belum memenuhi syarat


minimal untuk kenaikan jabatan/pangkat diberikan
surat laporan hasil peniaian.
4) Sekretariat Tim Penilai menyampaikan laporan hasil
penilaian kepada Rektor Universitas/Institut/Ketua
Sekolah Tinggi/ Direktur Politeknik u.p Pejabat struktural
yang menangani kepegawaian;
5) Berdasarkan PAK dan atas usul
Rektor
Universitas/Institut/Ketua
Sekolah
Tinggi/Direktur
Politeknik, Biro Kepegawaian menyiapkan Keputusan
jabatan PLP.
f.

Biro Kepegawaian memproses usul kenaikan pangkat PLP


melalui aplikasi SAPK BKN.

g.

Apabila memenuhi persyaratan,


pertimbangan teknis.

BKN

menerbitkan

h. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN Biro


Kepegawaian menyiapkan Keputusan kenaikan pangkat
PLP Pelaksana pangkat Pengatur Tk.I, golongan ruang II/d
s.d PLP Terampil, golongan III/d dan PLP Pertama Penata
Muda, golongan III/a dan PLP Pertama Penata Muda Tk.I,
golongan III/b.
i.

Biro Kepegawaian menyampaikan Keputusan kenaikan


pangkat PLP Pelaksana Pengatur Tk.I, golongan ruang II/d
s.d PLP Penyelia golongan III/d dan PLP Pertama Penata
21

Muda, golongan III/a dan PLP Pertama Penata Muda Tk.I,


golongan III/b.

3. Selanjutnya Sekretariat Tim Penilai mengkoordinasikan


persiapan dan membantu pelaksanaan penilaian usul PAK.
Tugas Sekretariat Tim Penilai adalah:
a. Menerima dan mengadministrasikan usulan penetapan
angka kredit PLP.
b. Menghimpun data prestasi kerja PLP yang akan dinilai dan
diberi angka kredit, berdasarkan usulan yang disampaikan
oleh pejabat berwenang.
c. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti fisik
DUPAK.
d. Membentuk database yang memuat data pokok PLP yang
akan dinilai, judul karya tulis/karya tulis ilmiah, judul
buku/karya ilmiah yang diterjemahkan, yang diajukan.
e. Menyiapkan persidangan penilaian prestasi kerja.
f. Menyampaikan kelengkapan dan bukti-bukti fisik DUPAK
kepada Ketua Tim Penilai.
22

g. Memasukkan data hasil penilaian dalam database penilaian


angka kredit PLP.
h. Memeriksa angka kredit setiap unsur dan subunsur pada
formulir penetapan angka kredit sebagaimana Lampiran
VIII Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor
02/V/PB/2010 dan 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional PLP dan Angka Kreditnya
bagi

yang

memenuhi

persyaratan

untuk

kenaikan

jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dan menyampaikan


kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
i. Menyiapkan dan memeriksa surat laporan hasil penilaian
kepada unit pengusul bagi yang belum memenuhi
persyaratan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebh tinggi.
j. Menyiapkan keperluan Tim Penilai dalam melaksanakan
tugasnya.
k. Mendokumentasikan hasil kerja Tim Penilai dan bukti hasil
prestasi kerja yang telah dinilai.
l. Mengelola Sistem Informasi Penetapan Angka Kredit
23

(SIMPAK).
m. Melaporkan pelaksanaan penilaian prestasi kerja PLP
kepada Ketua Tim Penilai.

B. Mekanisme Penilaian

1.

Setiap usulan penetapan angka kredit PLP harus dinilai


secara obyektif oleh tim penilai berdasarkan rincian
kegiatan dan nilai angka kredit sebagaimana tersebut
pada Lampiran I dan II Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 03 Tahun 2010. Lampiran I tersebut berlaku bagi
PLP tingkat terampil. Sedangkan Lampiran II tersebut
berlaku bagi PLP tingkat ahli.

2.

Kegiatan unsur utama dengan subunsur Pendidikan,


Diklat Fungsional Calon PLP, Diklat Fungsional, dan
Pengembangan Profesi serta Unsur Penunjang dapat
dilakukan oleh semua jenjang jabatan PLP,

sehingga

angka kreditnya berlaku untuk semua jenjang jabatan.

24

Sedangkan kegiatan tugas pokok PLP angka kredit yang


diberikan sesuai dengan jenjang jabatannya.

Contoh :
Ahmad Ashari, A.Ma, PLP Pelaksana Lanjutan melaksanakan
(1) Menyiapkan peralatan katagori 1 dan bahan umum pada
kegiatan pendidikan

yang dilaksanakan pada tanggal 12 Januari

2011, (2) mengikuti seminar pengelolaan laboratorium 2 kali


yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2011 dan 26 Juni 2011.
Sesuai Lampiran I Permenegpan dan Reformasi Birokrasi
Nomor 03 tahun 2010, satuan hasil kegiatan tersebut masingmasing adalah Laporan dan Sertifikat.

Kegiatan tersebut harus tercantum pada Surat Pernyataan


Melaksanakan Kegiatan Pengelolaan Laboratorium Pendidikan
dan Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan formulir
Lampiran VII dan V dengan mengisikan kegiatan pada raian
Kegiatan, Tanggal Pelaksanaan, Satuan Hasil, Jumlah Volume
Kegiatan, Angka Kredit, dan Jumlah Angka Kredit. Surat
Pernyataan

tersbut

harus

ditandangani

oleh

Kepala
25

Laboratorium yang bersangkutan disertai bukti fisik Laporan


dan Sertifikat. Kegiatan tersebut juga harus tercantum dalam
formulir DUPAK PLP Pelaksana Lanjutan yang bersangkutan.

Tim Penilai memeriksa dan menilai DUPAK, Surat Pernyataan


dan bukti fisiknya dengan memperhatikan kriteria yang
ditentukan dan memberi angka kredit.

Apabila diasumsikan DUPAK, Surat Pernyataan dan bukti fisik


memenuhi kriteria maka kegiatan (1) Menyiapkan peralatan
katagori 1 dan bahan umum pada kegiatan pendidikan

yang

dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2011, diberi angka kredit


0,3+0,26=0,56

dan kegiatan mengikuti seminar

yang

dilaksanakan 2 kali yaitu pada tanggal 20 Juni 2011 dan 26 Juni


2011 diberi angka kredit 1x2=2

3. Prosedur penilaian dilakukan sebagai berikut di bawah ini.


a.

Ketua Tim Penilai membagi tugas penilaian kepada


anggota Tim Penilai.

b. Setiap usul dinilai oleh dua orang anggota


26

c.

Penilai memeriksa isian rinciian kegiatan yang tercantum


pada formulir DUPAK. Kegiatan khususnya pengelolaan
lab harus sesuai dengan jenjang jabatan PLP. Kegiatan
lainnya dapat dilakukan oleh semua jenjang jabatan.

d. Tim Penilai menuangkan angka kredit hasil penilaian pada


kolom 6 dan 7 pada DUPAK sebagaimana Lampiran I-A
sampai dengan Lampiran II-C
e.

Hasil penilaian ditandatangani oleh masing-masing Tim


Penilai pada DUPAK sebagaimana Lampiran I-A sampai
dengan Lampiran II-C

f.

Setelah masing-masing anggota melakukan penilaian,


hasilnya disampaikan kepada Ketua Tim Penilai melalui
Sekretaris Tim Penilai untuk disahkan.

g.

Apabila angka kredit yang diberikan oleh dua orang


penilai tidak sama, maka pemberian angka kredit
dilaksanakan dalam Sidang Pleno Tim Penilai dengan
mengkaji dan menelaah ulang bukti yang dinilai.

h. Pengambilan keputusan dalam sidang Pleno Tim Penilai


dilakukan secara aklamasi atau setidak-tidaknya melalui
suara terbanyak.
27

i.

Sekretaris Tim Penilai memeriksa dan memaraf angka


kredit hasil sidang pleno dalam formulir DUPAK PLP yang
bersangkutan.

j.

Jumlah

angka

kredit

kumulatif

untuk

kenaikan

jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi ditentukan apabila


memenuhi minimal 80% kegiatan unsur utama idan
maksimal 20% kegiatan unsur penunjang. 80% unsur
utama termasuk di dalamnya angka kredit minimal
subunsur pengembangan profesi yang wajib dipenuhi.
Jumlah

angka

kredit

kumulatif

untuk

kenaikan

jabatan/pangkat tersebut sesuai dengan pendidikan yang


bersangkutan sebagaimana Lampiran III sampai dengan
Lampiran VI Permenegpan dan Reformasi Birokrasi
Nomor 03Tahun 2010 yaitu:
1) Lampiran III bagi PLPdengan pendidikan DIII
2) Lampiran IV bagi PLPdengan pendidikan S1
3) Lampiran V bagi PLPdengan pendidikan S2
4) Lampiran VI bagi PLPdengan pendidikan S3

28

k. PLP yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang


ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi, kelebihan angka kredit tersebut secara kumulatif
diperhitungkan

untuk

kenaikan

jabatan/pangkat

berikutnya.

l. PLP yang pada tahun pertama telah memenuhi atau


melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat dalam masa pangkat yang didudukinya, maka pada
tahun kedua wajib mengumpulkan paling kurang 20% (dua
puluh persen) angka kredit dari jumlah angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi yang berasal dari sub unsur tugas pokok.
m.

PLP yang memperoleh ijazah S1/DIV diberi angka kredit


sebesar 65% (enam puluh lima persen) angka kredit
kumulatif yang berasal dari diklat, tugas pokok, dan
kegiatan pengembangan profesi ditambah angka kredit
ijazah S1/D-IV dengan tidak memperhitungkan angka kredit
dari kegiatan penunjang.

29

n. Hasil penilaian prestasi kerja yang memenuhi persyaratan


untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit dengan menggunakan formulir Penetapan
Angka Kredit (PAK).

4.

Periode Penilaian
a.

Berdasarkan Pasal 12 ayat (2) Permenegpan dan


Reformasi Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010, penilaian dan
penetapan angka kredit terhadap setiap kegiatan PLP
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

b. Pada Pasal 12 ayat (3) Permenegpan dan Reformasi


Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010, penilaian dan penetapan
angka kredit bagi PLP yang akan dipertimbangkan untuk
naik pangkat dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun
yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat
PNS yaitu setiap bulan Desember untuk kenaikan pangkat
periode April tahun berikutnya dan bulan Juni untuk
kenaikan pangkat periode Oktober tahun berjalan,
30

c.

Masa penilaian ditentukan terhitung mulai tanggal 1


bulan berikutnya sejak akhir masa penilaian yang
tercantum pada PAK terakhir yang sudah dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan kenaikan pangkat terakhir.

Contoh:
Berdasarkan PAK Nomor 1234/A4.4/KP/2013

tanggal 1

Januari 2013, Supardiono, ST, PLP Muda, golongan ruang III/c


angka kredit 203,994. Pada formulir PAK tercantum masa
penilaian 1 April 2011 s.d 31 Desember 2012. Selanjutnya
pada bulan Juli tahun 2014, yang bersangkutan mengajukan
usul penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat menjadi
Penata Tk.I, golongan III/d. Pada DUPAK harus mencantumkan
masa penilaian mulai 1 Januari 2013 sampai dengan 30 Juni
2014. Apabila berdasarkan hasil penilaian, yang bersangkutan
memenuhi

persyaratan

angka

kredit

kumulatif

yang

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat ke golongan III/d.


maka

pada

formulir

penetapan

angka

kredit

(PAK)

dicantumkan masa penilaian mulai 1 Januari 2013 sampai


dengan 30 Juni 2014.
31

5.

Pejabat penetap angka kredit

Pejabat yang berwenang penetapkan angka kredit jabatan


PLP sesuai dengan Pasal 13 Permenegpan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010.

Dalam rangka tertib administrasi dan pengendalian, pejabat


yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana
dimaksud dalam harus membuat spesimen tanda tangan dan
disampaikan kepada Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN
yang bersangkutan.
Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, spesimen tanda tangan pejabat
yang menggantikan tetap harus dibuat dan disampaikan
kepada Kepala BKN/Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
dimaksud berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan
angka kredit sampai batas waktu yang ditentukan
sebagaimana dimaksud, maka penetapan angka kredit dapat
dilakukan oleh atasan pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit atau pejabat lain satu tingkat dibawahnya, yang
secara fungsional bertanggung jawab di bidang pengelolaan
32

laboratorium setelah mendapatkan delegasi atau kuasa dari


atasan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
atau pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

33

BAB IV
PENUTUP

Hal penting dalam menilai prestasi kerja PLP baik unsur utama
dan unsur penunjang adalah berdasarkan bukti fisik yang
dilampirkan yang menyatu dalam DUPAK seutuhnya, norma
angka kredit, dan kriteria penilaian. Demiikian pula,
memberikan alasan dan saran yang jelas ketika bukti fisik
belum/tidak memenuhi kriteria bermakna tidak hanya bagi
PLP yang bersangkutan juga bagi pejabat pengelola
kepegawaian.
Pedoman ini disusun agar setiap PLP mengetahui dan
mempunyai persepsi yang sama dalam pengusulan penilaian
prestasi kerjanya, baik persyaratan, bukti fisik, prosedur
pengusulan penilaian angka kredit serta kenaikan pangkatnya,
sehingga setiap PLP diharapkan kenaikkan pangkatnya tepat
waktu.

34

Anda mungkin juga menyukai