DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
BAB II : SISTEM KARIER DAN KEPANGKATAN JABATAN
FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
A. Pengertian
B. Sistem karier dan kepangkatan
C. Persaratan kenaikan jabatan dan pangkat
BAB III :PRPSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME
PENILAIAN ANGKA ANGKA KREDIT PRANATA
LABORATORIUM PENDIDIKAN
A. Prosedur Pengusulan
B. Mekanisme Penilaian
BAB IV : PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan karier PLP dalam jabatan dan pangkat
ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit yang
dipersyaratkan serta persyaratan obyektif lainnya. Pemenuhan
angka kredit tersebut berdasarkan bukti fisik pelaksanaan
kegiatan PLP yang selanjutnya diperiksa dan dinilai oleh Tim
Penilai. Hasil penilaian yang memenuhi angka kredit yang
dipersyaratkan ditetapkan angka kreditnya dengan
menggunakan formulir Penetapan Angka Kredit (PAK) oleh
pejabat yang berwenang.
BAB II
SISTEM KARIER DAN KEPANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
A. Pengertian
Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Menegpan dan Reformasi
Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan mengatur beberapa
pengertian yang perlu diketahui, yaitu:
1. Pranata Laboratorium Pendidikan yang selanjutnya disingkat
PLP adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
pengelolaan laboratorium pendidikan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang
diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenangan.
2. Sedangkan yang dimaksud dengan Laboratorium Pendidikan
adalah laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut
laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga
pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat
permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan
berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat.
3. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang
terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan menengah,
6
PLP Pelaksana:
a. Pengatur, golongan ruang II/c; dan
b. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
PLP Penyelia:
a. Penata, golongan ruang III/c; dan
b.
2.
13
BAB III
PROSEDUR PENGUSULAN DAN MEKANISME PENILAIAN
ANGKA KREDIT
A. Prosedur Pengusulan
Sesuai ketentuan Pasal 12 ayat (2) Permenegpan dan RB
Nomor 03 Tahun 2010, penilaian dan penetapan angka kredit
setiap kegiatan PLP dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam
setahun. Oleh sebab itu untuk kelancaran penilaian dan
penetapan angka kredit, setiap PLP wajib mencatat dan
menginventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan.
14
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pernyataan
Pengembangan
Melakukan
Kegiatan
Kegiatan
Penunjang
Kegiatan
Mengikuti
kegiatan
sebagaimana
dinyatakan
dalam
16
f.
17
a.
d. Rektor/Ketua
Sekolah Tinggi/Direktur Politeknik
mengusulkan penilaian angka kredit dan atau usul
kenaikan pangkat kepada Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi melalui Direktur
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ditjen Dikti.
e.
persyaratan,
BKN
menerbitkan
g.
BKN
menerbitkan
yang
memenuhi
persyaratan
untuk
kenaikan
(SIMPAK).
m. Melaporkan pelaksanaan penilaian prestasi kerja PLP
kepada Ketua Tim Penilai.
B. Mekanisme Penilaian
1.
2.
sehingga
24
Contoh :
Ahmad Ashari, A.Ma, PLP Pelaksana Lanjutan melaksanakan
(1) Menyiapkan peralatan katagori 1 dan bahan umum pada
kegiatan pendidikan
tersbut
harus
ditandangani
oleh
Kepala
25
yang
yang
c.
f.
g.
i.
j.
Jumlah
angka
kredit
kumulatif
untuk
kenaikan
angka
kredit
kumulatif
untuk
kenaikan
28
untuk
kenaikan
jabatan/pangkat
berikutnya.
29
4.
Periode Penilaian
a.
c.
Contoh:
Berdasarkan PAK Nomor 1234/A4.4/KP/2013
tanggal 1
persyaratan
angka
kredit
kumulatif
yang
pada
formulir
penetapan
angka
kredit
(PAK)
5.
33
BAB IV
PENUTUP
Hal penting dalam menilai prestasi kerja PLP baik unsur utama
dan unsur penunjang adalah berdasarkan bukti fisik yang
dilampirkan yang menyatu dalam DUPAK seutuhnya, norma
angka kredit, dan kriteria penilaian. Demiikian pula,
memberikan alasan dan saran yang jelas ketika bukti fisik
belum/tidak memenuhi kriteria bermakna tidak hanya bagi
PLP yang bersangkutan juga bagi pejabat pengelola
kepegawaian.
Pedoman ini disusun agar setiap PLP mengetahui dan
mempunyai persepsi yang sama dalam pengusulan penilaian
prestasi kerjanya, baik persyaratan, bukti fisik, prosedur
pengusulan penilaian angka kredit serta kenaikan pangkatnya,
sehingga setiap PLP diharapkan kenaikkan pangkatnya tepat
waktu.
34