Poliester
Poliester
2008 [Mio
Tekstil -PET
20
39
Resin, Botol/A-PET
16
Film-PET
1.2
1.5
Poliester Spesial
2.5
TOTAL
31.2
49
Pengepakan
A-PET Film
Thermoforming
BO-PET
Mono-filamen
Pembalutan
\\
\\
C - OCH3
OH[Oligomer2]
/
[Oligomer1]
C - O[Oligome
CH3OH
/
[Oligomer1]
terminated oligomer)
+ metanol)
Serat poliester
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
TEKNOLOGI POLYESTER
Etilena Glycol
a.
b.
Di Etilena Glycol (D E G )
2.
Asam Tereftalat
= HO (CH2)2-OH
a.
b.
2. Polikondensasi
Teknologi Polyester
Pembuatan Serat Poliester
Tahun 1941, Whinfield dan Dickson dari Calico Printers Association di
Inggeris berhasil menyusun polimer dengan titik leleh yang tinggi dengan
menggunakan komponen aromatik. Sebelumnya Carothers pernah mempelajari
serat dari polimerisasi kondensasi ini,namun titik lelehnya terlalu rendah sebagai
bahan mentah untuk serat buatan.
Tahun 1944 atas kerjasama dengan I.C.I telah dihasilkan Terylene yang
merupakan serat poliester pertama. Tahun 1954,telah dicapai hasil serat tersebut
secara komersil.
Etilena Glycol
a.
b.
2.
Asam Tereftalat
a.
b.
Poliester
http://pranantagiat.blogspot.co.id/2012/05/po
liester.html
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai
utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah
bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat
kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti
polikarbonat dan polibutirat.
Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester
sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu
tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi
pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan
air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.
Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti
seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam
pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis
dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester
digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.
Kain dari poliester disebut-sebut terasa tak alami bila dibandingkan dengan kain tenunan yang
sama dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan tekstil). Namun kain poliester memiliki
beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester
kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifatsifat gabungan.
Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair,
hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan
pita penyekat.
Poliester kristalin cair merupakan salah satu polimer kristalin cair yang digunakan industri yang
pertama dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap panasnya. Kelebihan itu
penting dalam penggunaannya sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.
Poliester keraspanas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran, dan resin poliester
chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non
logam. Poliester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari
kapal pesiar serta mobil.
Poliester digunakan pula secara luas sebagai penghalus (finish) pada produk kayu berkualitas
tinggi seperti gitar, piano, dan bagian dalam kendaraan / perahu pesiar. Perusahaan Burns
London, Rolls-Royce, dan Sunseeker merupakan segelinter perusahaan yang memakai poliester
untuk memperhalus produk-produk mereka. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai
sebagai semprotan membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan bijian-terbuka,
sebab mampu mengisi biji kayu dengan cepat, dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan
kuat per lapisan. Poliester yang diawetkan bisa diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.
Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai dengan reaksi polikondensasi. Rumus umum untuk
reaksi dari sebuah diol dengan sebuah asam dikarboksilat adalah:
(n+1) R(OH)2 + n R(COOH)2 ---> HO[ROOCRCOO]nROH + 2n
Esterifikasi azeotrop
H2O
Dalam metode klasik ini, satu alkohol dan satu asam alkanoat bereaksi membentuk ester
karboksilat. Untuk menghimpun sebuah polimer, air yang terbentuk dari reaksi harus terusmenerus dihilangkan dengan penyulingan azeotrop
Transesterifikasi beralkohol
O
\\
C - OCH3
/
[Oligomer1]
OH[Oligomer2]
O
\\
C - O[Oligomer2]
+CH3OH
/
[Oligomer1]
Polimerisasi pembukaan-cincin
Poliester alifatik bisa disusun dari lakton pada kondisi temperatur ruang dan tekanan 1 atm,
dikatalisasikan secara anion, kation, atau organologam (metalorganik).
http://id.wikipedia.org/wiki/Poliester
Poliester
Ditulis oleh Jim Clark pada 07-11-2007
Halaman ini menjelaskan tentang pembentukan, struktur dan kegunaan sebuah poliester umum
yang terkadang disebut Terylen jika digunakan sebagai sebuah serat, atau disebut PET jika
digunakan dalam, misalnya, botol minuman plastik.
Poli(etilen tereftalat)
Pengertian poliester
Poliester adalah sebuah polimer (sebuah rantai dari unit yang berulang-ulang) dimana masingmasing unit dihubungkan oleh sebuah sambungan ester.
Diagram di atas menunjukkan sebuah rantai polimer yang sangat kecil dan kelihatan sedikit
rumit. Tetapi tidak terlalu sulit untuk menuliskan strukturnya menggambarkan strukturnya akan
lebih mudah ketimbang mencoba untuk mengingatnya. Berikut anda akan melihat bagaimana
melakukannya dalam sesaat.
Nama lazim dari poliester umum ini adalah poli(etilen tereftalat). Nama sehari-harinya
tergantung pada apakah digunakan sebagai serat atau sebagai material untuk membuat produk
seperti botol untuk minuman ringan.
Jika digunakan sebagai serat untuk membuat kain, biasanya sering hanya disebut poliester.
Terkadang juga dikenal dengan nama perdagangannya seperti Terilen.
Jika digunakan untuk membuat botol, misalnya, biasanya disebut PET.
Pembuatan poliester sebagai sebuah contoh polimerisasi kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi, jika monomer-monomer bergabung bersama, ada sebuah molekul
kecil yang hilang. Ini berbeda dengan polimerisasi adisi yang menghasilkan polimer seperti
poli(eten) dimana pada proses ini tidak ada yang hilang ketika monomer-monomer bergabung
bersama.
Sebuah poliester dibuat dengan sebuah reaksi yang melibatkan sebuah asam dengan dua gugus
-COOH, dan sebuah alkohol dengan dua gugus -OH.
Pada poliester umum yang digambarkan di atas terdapat:
Asam benzen-1,4-dikarboksilat (nama lama: asam tereftalat).
Alkohol yaitu etana-1,2-diol (nama lama: etilen glikol).
Sekarang bayangkan kita menyusun senyawa-senyawa ini secara bergantian dan membuat ester
dimana masing-masing gugus asam dan masing-masing gugus alkohol, kehilangan satu molekul
air setiap kali sebuah sambungan ester terbentuk.
Hasilnya adalah rantai seperti ditunjukkan di atas (walaupun kali ini dituliskan tanpa
memisahkan ikatan rangkap C=O namun anda bisa menuliskannya sesuai selera anda).
Pada tahap polimerisasi, ester sederhana ini dipanaskan pada suhu sekitar 260C dan pada
tekanan rendah. Dalam hal ini diperlukan sebuah katalis ada beberapa kemungkinan termasuk
senyawa-senyawa antimoni seperti antimoni(III) oksida.
Poliester terbentuk dan setengah dari etana-1,2-diol diperbaharui. Ini selanjutnya dilepaskan dan
disiklus ulang.
Hidrolisis poliester
Ester-ester sederhana mudah dihidrolisis melalui reaksi dengan asam atau basa encer.
Poliester diserang dengan mudah oleh basa, tetapi jauh lebih lambat oleh asam encer. Hidrolisis
dengan air saja sangat lambat sehingga hampir tidak diperhitungkan. (Poliester tidak akan terurai
menjadi bagian-bagian kecil jika terkena air hujan)
Jika anda menumpahkan basa encer pada sebuah kain yang terbuat dari poliester, maka
sambungan-sambungan esternya akan putus. Etana-1,2-diol terbentuk bersama dengan garam
asam karboksilat.
Karena dihasilkan molekul-molekul kecil dan bukan polimer asli, maka serat-serat kain tersebut
akan hancur, dan terbentuk sebuah lubang pada kain.
Sebagai contoh, jika anda mereaksikan poliester dengan larutan natrium hidroksida, reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/ester1/poliester/
MASALAH:
1. Kenapa polyester cenderung berkerut menjauhi api dan dapat
memadamkan dirinya sendiri saat terjadi pembakaran???
2. Kenapa pada polimer kondensasi ,jika monomer-monomer
bergabung bersama ,ada sebuah molekul yang hilang sedangkan
polimer adisi tidak???
3. Polyester diserang mudah oleh basa, tetapi jauh lebih lambat
oleh asam encer.KENAPA???