Anda di halaman 1dari 10

Delapan Amal Mengganti Delapan Amal yang Lain

Rabu, 23 Maret 2016 09:28 Khotbah


Bagikan

Delapan Amal Mengganti Delapan Amal yang Lain


Khutbah I





.








.

mulia, yang Jumat jamaah Hadirin

meningkatkan kita mari semua, Anda kepada dan sendiri saya diri terhadap berwasiat Saya
semua melaksanakan tenaga sekuat berusaha dengan SWT Allah kepada kita takwa
larangan-laranganNya menjauhi serta perintahNya

mulia, yang Jumat jamaah Hadirin

SWT Allah ridlo mendapat hidup ingin kita jika bersama, ketahui kita telah yang Sebagaimana
dengan diusahakan harus semua akhirat, dunia kuntungan mendapat batin, lahir selamat serta
dengan SWT Allah ridlo menarik dapat yang hal-hal melakukan berusaha sungguh-sungguh,
bentuknya. apapun cara

menjalankan dapat bisa, tak bila utama, yang hal-hal melakukan juga bisa mampu, Jika
laksanakan. ia mampu yang lain kegiatan-kegiatan

Diriwayatkan dari sebagian sahabat,Barangsiapa yang belum bisa melakukan delapan hal,
maka sebaiknya ia melaksanakan delapan hal yang lain untuk menambal, memenuhi
kekurangannya tersebut.

1. Barangsiapa yang ingin mendapat keutamaan shalat malam, tapi ia tidur, tak mampu bangun
malam untuk tahajjud, sebaiknya jangan sampai ia melaksanakan maksiat pada siang harinya.



2. Barangsiapa yang ingin mendapat keutamaanu derajat orang puasa, namun ia tak mampu
melaksanakannya, sebaiknya ia harus bisa menjaga mulutnya, jangan sampai mengeluarkan
kata-kata yang tidak baik.

3. Barangsiapa yang ingin mendapat derajat ulama, sebaiknya ia bertafakkur, memikirkan


ciptaan-ciptaan Allah.

4. Barangsiapa yang ingin mendapat pangkat sebagai pejuang perang, namun ia beada di
rumah, sebaiknya ia harus dapat memerangi dan mengalahkan setan.

5.Barangsiapa yang ingin mendapat pangkat ahli sedekah, sebaiknya ia mengajar kepada
orang lain tentang ilmu yang perna ia terima. Ilmu apa saja yang penting baik.

6. Barangsiapa yang ingin mendapat pangkat orang yang berhaji, namun belum mampu, orang
itu bisa selalu melaksanakan shalat jumat secara istiqomah.

7. Barangsiapa yang ingin mendapat pangkat orang yang ahli ibadah, maka ia hendaknya
berbuat kedamaian, tidak menciptakan permusuhan antar sesama.

8. Barangsiapa yang ingin mendapat pangkat wali abdal, ingin memiliki pangkat menjadi
kekasih Allah SWT, hendaknya ia berhati baik, sabar, lapang dada, ridlo, kasih terhadap
sesama seperti cintanya kepada pribadinya sendiri.

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia,

Mari kita senantiasa membenahi diri kita masing-masing, mulai dari hal yang sekecil apapun,
mulai dari hal-hal yang menurut kita remeh temeh, hingga hal besar-besar yang lain.

Dikisahkan, ada orang shalih sedang sakaratul maut. Dalam kondisi naza'nya, orang ini
kepayahan untuk mengucapkan syahadah. Selepas ia meninggal, ada satu orang yang hidup
bermimpi bertemu dengan lelaki shalih yang mati tadi.

Dalam mimpinya ia bertanya kepada orang yang mati tadi, "Bagaimana kabarmu? Selama
hidup, aku menilai engkau sebagai orang yang taat dan baik dalam segala hal. Namun,
mengapa engkau begitu susah bersyahadah ketika sakaratul maut.


Lalu dijawab, Iya, Alhamdulillah. Selama hidup saya menjalaninya dengan baik, namun ada
satu hal yang menyebabkan saya mengalami kondisi seperti saat itu. Ini lantaran profesiku
sebagai pedagang. Sedang timbangan yang saya gunakan semakin lama semakin berdebu.
Begitu berlanjut hingga debunya semakin menumpuk. Saya tidak menyadari akan hal itu,
karena hal tersebut memang tidak aku sengaja. Debu yang mengumpul sekian lama
menyebabkan timbangan sudut milikku lebih berat sehingga hak pembeli tidak terpenuhi secara
penuh. Hal itulah yang menghalangi syahadatku."
Naudzu billah

Hadlirin jamaah Jumat,



Memperbaiki diri merupakan keharusan, karena semua hal yang kita laksanakan pasti akan
dihisab oleh Allah SWT. Kecuali jika ada rahmat yang menjadikan tidak terhisab.

(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi,
dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Semoga kita, keluarga kita benar-benar mendapat ridlo, taufiq, diberi tsubutul iman (tetap iman),
selamat lahir batin, beruntung dunia dan akhirat. Amin.

Khutbah II







.


.



.






.



.



.




.


.




.

Mundzir Baedlowie/Ahmad Mubarok Al Shofi M. KH.

Lain yang Amal Delapan Mengganti Amal Delapan


I Khutbah













.








.

mulia, yang Jumat jamaah Hadirin

Saya berwasiat terhadap diri saya sendiri dan kepada Anda semua, mari kita meningkatkan
takwa kita kepada Allah SWT dengan berusaha sekuat tenaga melaksanakan semua
perintahNya serta menjauhi larangan-laranganNya

Hadirin jamaah Jumat yang mulia,

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, jika kita ingin hidup mendapat ridlo Allah SWT
serta selamat lahir batin, mendapat kuntungan dunia akhirat, semua harus diusahakan dengan
sungguh-sungguh, berusaha melakukan hal-hal yang dapat menarik ridlo Allah SWT dengan
cara apapun bentuknya.

Jika mampu, bisa juga melakukan hal-hal yang utama, bila tak bisa, dapat menjalankan
kegiatan-kegiatan lain yang mampu ia laksanakan.

Diriwayatkan dari sebagian sahabat,Barangsiapa yang belum bisa melakukan delapan hal,
maka sebaiknya ia melaksanakan delapan hal yang lain untuk menambal, memenuhi
kekurangannya tersebut.

1. Barangsiapa yang ingin mendapat keutamaan shalat malam, tapi ia tidur, tak mampu bangun
malam untuk tahajjud, sebaiknya jangan sampai ia melaksanakan maksiat pada siang harinya.



2. Barangsiapa yang ingin mendapat keutamaanu derajat orang puasa, namun ia tak mampu
melaksanakannya, sebaiknya ia harus bisa menjaga mulutnya, jangan sampai mengeluarkan
kata-kata yang tidak baik.

memikirkan bertafakkur, ia sebaiknya ulama, derajat mendapat ingin yang Barangsiapa 3.


Allah. ciptaan-ciptaan

di beada ia namun perang, pejuang sebagai pangkat mendapat ingin yang Barangsiapa 4.
setan. mengalahkan dan memerangi dapat harus ia sebaiknya rumah,

kepada mengajar ia sebaiknya sedekah, ahli pangkat mendapat ingin yang 5.Barangsiapa
baik. penting yang saja apa Ilmu terima. ia perna yang ilmu tentang lain orang

orang mampu, belum namun berhaji, yang orang pangkat mendapat ingin yang Barangsiapa 6.
istiqomah. secara jumat shalat melaksanakan selalu bisa itu

hendaknya ia maka ibadah, ahli yang orang pangkat mendapat ingin yang Barangsiapa 7.
sesama. antar permusuhan menciptakan tidak kedamaian, berbuat

8. Barangsiapa yang ingin mendapat pangkat wali abdal, ingin memiliki pangkat menjadi
kekasih Allah SWT, hendaknya ia berhati baik, sabar, lapang dada, ridlo, kasih terhadap
sesama seperti cintanya kepada pribadinya sendiri.

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia,

Mari kita senantiasa membenahi diri kita masing-masing, mulai dari hal yang sekecil apapun,
mulai dari hal-hal yang menurut kita remeh temeh, hingga hal besar-besar yang lain.

Dikisahkan, ada orang shalih sedang sakaratul maut. Dalam kondisi naza'nya, orang ini
kepayahan untuk mengucapkan syahadah. Selepas ia meninggal, ada satu orang yang hidup
bermimpi bertemu dengan lelaki shalih yang mati tadi.

Dalam mimpinya ia bertanya kepada orang yang mati tadi, "Bagaimana kabarmu? Selama
hidup, aku menilai engkau sebagai orang yang taat dan baik dalam segala hal. Namun,
mengapa engkau begitu susah bersyahadah ketika sakaratul maut.

Lalu dijawab, Iya, Alhamdulillah. Selama hidup saya menjalaninya dengan baik, namun ada
satu hal yang menyebabkan saya mengalami kondisi seperti saat itu. Ini lantaran profesiku
sebagai pedagang. Sedang timbangan yang saya gunakan semakin lama semakin berdebu.
Begitu berlanjut hingga debunya semakin menumpuk. Saya tidak menyadari akan hal itu,
karena hal tersebut memang tidak aku sengaja. Debu yang mengumpul sekian lama
menyebabkan timbangan sudut milikku lebih berat sehingga hak pembeli tidak terpenuhi secara
penuh. Hal itulah yang menghalangi syahadatku."
Naudzu billah

Hadlirin jamaah Jumat,



Memperbaiki diri merupakan keharusan, karena semua hal yang kita laksanakan pasti akan
dihisab oleh Allah SWT. Kecuali jika ada rahmat yang menjadikan tidak terhisab.

sawi, biji seberat )perbuatan (sesuatu ada jika sesungguhnya anakku, "Hai berkata): (Lukman
mendatangkannya akan Allah niscaya bumi, dalam di atau langit di atau batu dalam berada dan
Mengetahui. Maha lagi Halus Maha Allah Sesungguhnya (membalasinya).

iman), (tetap iman tsubutul diberi taufiq, ridlo, mendapat benar-benar kita keluarga kita, Semoga
Amin. akhirat. dan dunia beruntung batin, lahir selamat

.











.

II Khutbah







.


.


.






.

.





.


.




.

Mundzir Baedlowie/Ahmad Mubarok Al Shofi M. KH.

Anda mungkin juga menyukai