Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Suatu industri yang memproduksi suatu produk pasti melakukan proses
pencampuran dari satu bahan dengan bahan lain, baik bahan padat dengan padat,
maupun padat dengan cair. Proses pencampuran merupakan suatu proses yang
penting dilakukan dalam industri, bahkan mesin pencampur ditemukan di hampir
semua industri pengolahan pangan maupun non-pangan mulai dari pencampuran
yang sederhana sampai pencampuran yang rumit seperti pada industri farmasi.
Mesin pencampur dapat digolongkan dalam kategori mesin pengolah dalam suatu
industri yang menunjang proses pengolahan bahan menjadi produk.
Tujuan operasi pencampuran adalah bergabungnya bahan menjadi suatu
campuran yang sedapat mungkin memiliki kesamaan penyebaran yang sempurna.
Berhubung secara fisik bahan-bahan yang ada di alam tersedia dalam berbagai
bentuk fasa, maka secara teoritis banyak sekali variasi pencampuran bahan yang
mungkin timbul. Peralatan pencampuran mempunyai pemanfaatan yang
bermacam-macam. Untuk menentukan jenis dari alat pencampur tergantung pada
jenis bahan yang akan di campurkan (cairan, padatan, atau gas), kecepatan alat
yang diinginkan serta kekentalan dari suatu bahan tersebut.Oleh karena itu, perlu
dipelajari macam-macam peralatan pencampuran yang ada. Sehingga dalam
melakukan proses pencampuran dapat menggunakan peralatan pencampuran yang
sesuai dengan bahan yang digunakan.
Peralatan pencampuran yang digunakan untuk kepentingan komersial
sangatlah banyak, misalnya pencampuran yang digunakan untuk memproduksi
bahan kimia, makanan, obat-obatan dan lain sebagainya.
Tetapi yang menjadi masalah bahwa tidak satu pun alat yang dapat
melakukan fungsi dari pencampuran secara menyeluruh dan efisien karena
disebabkan biaya pengoperasian yang sangat tinggi. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka sangat lah perlu untuk mengetahui proses pencampuran ataupun
pengadukan secara lebih dalam, tentang alat yang digunakan ataupun cara yang

tepat sehingga nanti nya akan diperoleh hasil yang optimal serta dapat menekan
biaya yang digunakan seminimal mungkin.
1.2.
1)

Tujuan
Mengetahui prinsip dan cara kerja fluid mixingapparatus.

2)

Mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan pola aliran.

3)

Mengetahui pengaruh dari penggunaan bafflepada proses pencampuran.

4)

Mengetahui bentuk-bentuk impeller.

5)

Mengetahui aplikasi dari fluid mixingapparatus.


1.3.
1)

Manfaat

Dapat mengetahui prinsip dasar dari percobaan fluid mixing apparatus.


2) Dapat mengetahui perbedaan pola aliran yang ditimbulkan oleh tiga buah
impeller yang berbeda (Propeller, Turbine dan Paddle).
3) Dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pola aliran yang
berbeda seperti padatan yang digunakan, viskositas cairan yang digunakan,
kecepatan putaran dari impeller dan lain-lain.
4)

Dapat mengetahui pola aliran air dan pasir yang ditimbulkan dari
pemakaian baffle.

1.4.Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh penggunaan impeller yang berbeda terhadap kualitas
pencampuran yang dihasilkan?
2)

Bagaimana pengaruh penggunaan baffle dalam proses pencampuran?


3) Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pola aliran dalam proses
pencampuran?

Anda mungkin juga menyukai