Saraf Ulnar
1. ARKADE STRUTHER
Terletak dimana saraf ulnar lewat melalui
septum
intermuskuler medial kekompartemen posterior. Ia adalah
septum fibrosa yang terletak 8 sm proksimal epikondil
medial. Arkade ini jarang sebagai tempat kompresi
primer. Menjadi penting setelah transposisi anterior
saraf karena tarikan proksimal menjerat saraf. Penting
untuk melepas 'band' saat mentransposisi saraf untuk
mencegah kompresi sekunder ini.
2. KANAL GUYON
Terdapat pada aspek medial dari pergelangan. Tepi
anteriornya adalah ligamen karpal voler, sedang tepi
posteriornya ligamen karpal transversa. Didalam kanal,
saraf ulnar berjalan bersama arteria dan vena ulnar dan
membagi menjadi cabang sensori dan motor. Lesi distal
hanya mengenai cabang motor, sedang lesi proksimal
mengenai baik cabang motor maupun sensori. Karena
cabang motor terletak dalam dan terikat saat melewati
sekitar kait tulang hamat, ia terancam lesi kompresif
(GJ Gumley, 1991). Lesi desak ruang seperti ganglia,
berakibat kompresi seperti pada cedera kerja kronik
pada pemakai sepeda dan orang yang menggunakan tangan
sebagai palu. Lesi desak ruang bisa dijumpai pada
pasien dengan fraktura tulang pisiform atau kait tulang
hamat.
Paresis motor sejati berakibat 'clawhand' sebagai
akibat kelemahan intrinsik dan separasi jari keempat
dan kelima (Tanda Wartenberg). Kompresi saraf campuran
menimbulkan parestesia dan kehilangan sensori serta
'clawhand' tipikal.
Temuan elektrodiagnostik tergantung apakah lesi
predominan aksonal atau demielinasi (JA Russel, 1991).
Pada lesi demielinasi, perlambatan latensi motor dan
sensori melintas pergelangan bisa diharapkan, terutama
bila
pemeriksaan sensori dilakukan dengan
teknik
palmar, dan konduksi motor dilakukan saat mencatat dari
otot interosseus dorsal pertama. Pada lesi aksonal,
amplituda motor dan sensori berkurang dan denervasi
ditemukan pada otot ulnar tangan. Pengurangan amplituda
cabang kutan dorsal saraf ulnar atau denervasi pada
otot
ulnar lengan bawah menunjukkan adanya
lesi
proksimal dari pergelangan.
Bila pasien tidak berreaksi atas pembidaian dan
obat anti inflamatori, kanal harus dieksplorasi. Harter
menganjurkan bahwa operasi diindikasikan lebih dini
dibanding pasien dengan kelainan saraf kompresi lain
karena terganggunya motor. Cabang permukaan maupun
dalam dari saraf didalam kanal harus dieksplorasi.
Semua massa seperti sista ganglion atau kait tulang
hamat yang bergeser harus dibuang.
Berkaitan
dengan
Sindroma
ini mungkin disebabkan
sejumlah
proses
patologis. Tidak semua proses patologis tersebut adalah
lesi kompresif atau proses jenis jeratan. Neuritis yang
berhubungan dengan gesekan mungkin berperan nyata pada
terjadinya sindroma ini. Ini mungkin terutama pada
dislokasi kronik dan berulang saraf dari alur ulnar.
Kompresi saraf ulnar didalam terowongan kubital
paling sering akibat konstriksi saraf oleh aponeurosis
diatasnya. Lebih jarang akibat agen kompresif seperti
inflamasi, sinovitis rematoid, lipoma dan tumor lain,
fragmen tulang, osteofit dari artikulasi ulnohumeral,
dan anomali jarang yang disebut otot epitrokhleoankoneus persisten. Jeratan diluar terowongan kubital
sudah
diketahui.
Setiap
daerah
seperti
septum
intermuskuler medial, arkade struther, kepala medial
triseps, dan alur antara dua perut otot fleksor karpi
ulnaris sudah diketahui sebagai tempat kompresi.
Etiologi sering lainnya adalah cedera berulang
atau tekanan pada saraf, seperti kebiasaan bersandar
pada meja dengan siku saat bekerja. Kegiatan seperti
menyekop, mengayun kapak atau cangkul, dan tidur dengan
lengan fleksi pada siku memacu timbulnya kelainan saraf
ulnar.
Kelainan
saraf mungkin karena perubahan
isi
terowongan kubital pada fleksi dan ekstensi. Pada
ekstensi, terowongan mempunyai isi terbesar, karena
longgarnya aponeurosis diatasnya dan ligamen kolateral
ulnar dibawahnya. Saat fleksi, dua titik perlekatan
aponeurosis pada epikondil dan olekranon menyebar,
friksi
(2) peregangan
Tabel
Tabel
Diskriminasi 2 titik
Nyeri
normal;
intermiten
parestesi intermiten
menetap,
bertambah 1-3
baal menetap
Buruk
Nyeri
perlu obat
intermiten
Narkotik
terus
diperlukan
------------------------------------------------------------------atau
kompresi terhadap saraf karena fleksi
siku
berlebihan, mungkin diperlukan oleh beberapa pasien
dengan gejala awal. Handuk dengan tenunan
jarang
diselubungkan pada siku yang bersangkutan agar siku
tidak terhimpit oleh badan atau kepala. Pada beberapa
kasus, bidai siku dipasang dengan fleksi yang ringan
(sekitar 30o fleksi) hanya pada saat malam terbukti
bermanfaat. Dimond serta Lister menganjurkan bidai
sepanjang lengan. Sayangnya data-data
hasil terapi
konservatif sangat terbatas untuk dinilai.
PENGELOLAAN BEDAH
Paling sedikit ada lima cara operasi berbeda yang
dianjurkan untuk sindroma terowongan kubital. Masingmasing dengan keuntungan dan kerugiannya
sendiri.
Dikelompokkan kedalam kategori: (1) dekompresi, dan (2)
transposisi. Tindakan dekompresi ditujukan untuk proses
kompresi tanpa memindahkan saraf dari tempatnya pada
alur ulnar. Tindakan dekompresi adalah
dekompresi
sederhana dan epikondilektomi medial. Tindakan transposisi memindahkan saraf keanterior kelokasi yang lebih
terlindung. Selanjutnya bisa dibagi berdasar kemana
saraf ulnar akan diletakkan: subkutan, intramuskuler,
atau submuskuler. Cara lain yang dianjurkan Willis
adalah pembebasan terowongan kubital yang diperluas
dengan osteotomi parsial dari epikondil medial.