PENDAHULUAN
melibatkan
patofisiologis.
berbagai
Manifestasi
defek
komplikasi
besar
(makrovaskular)
yaitu
jumlah
penyandang
DM
cukup
besar
pada
penyakit
tinggi
kardiovaskular
dan
terus
pengelolaannya
pada
DMT2
meningkat
tidak
bila
komprehensif.
lesi
aterosklerotik.
pada
pada
kasus
hiperkolesterolemia,
DMT2,
hipertensi,
tahun-tahun
Diabetes
Melitus
adalah
suatu
kelompok
penyakit
metabolik
dengan
kerja
insulin
atau
keduanya,
yang
darah.2
2.1.2 Klasifikasi
berhubungan
kardiovaskular
individu
dengan
dan
dengan
kejadian
mortalitas
PAP.
Sekitar
pada
75%
ditemukan
faktor
risiko
Dependent
Mellitus/IDDM
Diabetes
DM tipe 1
pankreas
karena
sebab
autoimun.
Pada
DM
tipe
ini
asimtomatik.
sekali
dapat
ini
sekresi
insulin
sering
Adanya
resistensi
terdiagnosis
setelah
terjadi komplikasi.
3. Diabetes Melitus Tipe Lain, DM
tipe ini terjadi karena etiologi lain,
sel
DM
tipe
bisa
defek
genetik
kerja
ini
terjadi
insulin,
penyakit
eksokrin
tetapi
insulin
pankreas,
penyakit
metabolik
membawa
glukosa
hiperinsulinemia
tidak
beta,
virus,
terjadi
yang
insulin
resistensi
insulin
untuk
merangsang
dalam
darah)
akan
Hal
tersebut
mengakibatkan
sekresi
dapat
berkurangnya
insulin
pada
adanya
akan
mengalami
terhadap
adanya
penyakit
autoimun
dan
ini
terjadi
kehamilan,
selama
dimana
masa
intoleransi
komplikasi
Penderita
DM
2.1.3 Diagnosis
Diagnosis klinis DM ditegakkan
bila ada gejala khas DM berupa poliuria,
polidipsia, polifagia dan penurunan berat
badan
yang
tidak
dapat
dijelaskan
Glukosa
Darah
Sewaktu
ditegakkan.
Hasil
pemeriksaan
menegakkan
diagnosis
DM.
2.1.4 Komplikasi
kronis.
Komplikasi
ketoasidosis
hiperosmolar
non
hipoglikemia.
Komplikasi
akut
diabetik,
ketotik,
dan
Diabetes
3.
2.2.1 Definisi
(PAP)
vaskular
yang
maupun
Penyakit
adalah
Arteri
gangguan
fungsi
aorta
dan
cabang
karena
mencukupi
meningkat
Rasa
dan popliteal.6
2.2.4 Klasifikasi
pasokan
darah
kebutuhan
saat
nyeri
tidak
dapat
jaringan
aktivitas.
biasanya
yang
Klaudikasio
muncul
pada
Tingkat
Asymptomatik
I
Tingkat
arteryopathy
Iskemik
II
diinduksi olahraga
Tingkat
Intermitten
IIa
Claudicatio
rasa
dengan
berjalan,
PAP
memiliki
resiko
tinggi
sakit
yang
(IC),
waktu
gejala
menghilang
Tingkat
Dekompensasi:
IIb
Tingkat
m
Rasa
III
Tingkat
waktu istirahat
Ulkus
atau
IV
gangrene
sakit
pada
b,
lipoprotein
dan
adanya
infeksi.
Pada
fisura,
palpasi,
ulserasi,
dan
denyut
nadi
2.2.4 Diagnosis
PAP
anamnesis.
vaskular.5
Anamnesis
gejala.
untuk
pemeriksaan
pemeriksaan
direkomendasikan
sebagai
Diagnosis
Pertanyaan
ditujukan
alat
dengan
ABI
merupakan
penunjang
oleh
diagnosis
PAP dengan
yang
ACCF/AHA1
utama
PAP.
menggunakan
murah
yang
dapat
digunakan
dan
untuk
mengaku
tidak
rutin
Pasien
kontrol
gula
obat
mengeluh
memiliki
dan
sensititivitas
79-95%
DM.
1,5 tahun
nyeri
dada
SMRS
pasien
sebelah
kiri,
harus
buang air
kecil.
Keluhan
ini
Pasien
demam
mempunyai
disangkal
riwayat
berolahraga.
Hasil pemeriksaan umum pasien
PEMBAHASAN
tambahan,
Pemeriksaan
abdomen
gallop
dalam
(S3).
batas
pemeriksaan
fisik
dan
utamanya
dapat
dipikirkan
pertama
Hasil
pemeriksaan
penunjang
sekali
penyumbatan
yaitu
(non
tipe
occlusive)
bukan
dari
Dan
penyumbatan
tipe
yang
kedua
yaitu
dijumpai
tipe
pada
Aterosklerosis
terus
berlangsung
akan
menyebabkan
Infark
miokardium
akan
sekitarnya
abnormal,
berhenti
berjalan.
Untuk menegakkan
dilakukan
pemeriksaan
Selanjutnya,
perubahan
daya
kontraksi.
kembang
fraksinya.
Ankle
kehilangan daya
gagal
yang
dari
didapatkan
ventrikel
pemeriksaan
corakan
pemeriksaan
diagnosis
fisik
radiologi
yaitu
menyebabkan
kiri,
yang
kekakuan
otot
mengakibatkan
semakin sedikit
secara
struktur
hipokalemi
diuretik
spironolakton,
diindikasikan
fungsi
maupun
Penatalaksanaan
pasien
gagal
yang
multipel.
Gagal
jantung
selektif
terhadap
ketiga
sehingga
diberikan
hemat
kalium
seperti
vasodilator
pada
juga
gagal
juga
jantung.
sehingga
kebutuhan
dapat
oksigen
menurunkan
miokard
dan
terkena
infark
atau
pembuluh
asupan
garam
untuk
Follow up
19 Agustus 2016
GDS
pedis teraba
134
mg/dl,
ronkhi
(-/-),
jvp
22 Agustus 2016
S: Tidak ada keluhan
0: Nafas 20x/menit, TD : 130/80 mmHG,
GDS
117
mg/dl,
ronkhi
(-/-),
meningkat (-/-)
A: DM tipe II dengan CHF
P: pasien boleh pulang, edukasi pasien
teraba
A: DM tipe II dengan CHF
P: Cek tekanan darah dan kadar gula darah
setiap hari
Obat : ISDN 3x5 mg, aspilet 1x80 mg,
CPG 1x25 mg, inj furosemide 1x1 ampul,
spironolakton 1x25 mg, Levemir 1x10
unit, ramipril 1x2,5 mg
DAFTAR PUSTAKA
21 Agustus 2016
jvp
Arteri
Pasien DM Tipe 2
2. Konsensus
Pencegahan
Perkumpulan
Pengelolaan
DM
tipe
dan
Perifer
pada
Populasi
2008 [Tesis]
II.
Endokrinologi
Indonesia (PERKENI).2011.
2(1);p 281-287
7. Jude EB, Chalmers M. Peripheral
Arterial Disease in Diabetic and
Non Diabetic Patients. Diabetes
Care. 2001.24(8);p 1433