DEMENSIA VASKULAR
Oleh
Fitra Afdanil
Indra Fakhreza
Lidiawati
Suci Aryanti
Pembimbing
dr. Andriza, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN
PEKANBARU
2016
Pendahuluan
• Demensia sering terjadi pada lanjut usia
• Negara baratdemensia vaskular (DVa) menduduki
urutan kedua terbanyak setelah penyakit Alzheimer
• Asiademensia terbanyak adalah demensia vaskular
• DVa juga merupakan bentuk demensia yang dapat
dicegah sehingga mempunyai peranan yang besar
dalam menurunkan angka kejadian demensia dan
perbaikan kualitas hidup usia lanjut
Demensia
Fungsi
Memori
Fungsi
Fungsi Emosi
Bahasa
Fungsi
Kognitif
FUNGSI MEMORI
3
Imme
Recall diate
Memory
Fungsi Recent
Memori Memory
Resepsi Fungsi
Memori
1 Remote
Retensi 2
Memory
FUNGSI EMOSI
Feeding
Fungsi Emosi
Fight Mempertah
ankan jenis
Flight
Sindrom lobus frontalis
Kerusakan area 44 (Broca) afasia motorik
Kerusakan daerah prefontal (9, 10, 11, 12)
Manifestasi klinis sindrom lobus frontalis:
– Gangguan tingkah laku
– Hilangnya sikap pantas terhadap sekitarnya
– Kurangnya pengendalian diri
– Kurang inisiatif dan kreasi
– Tabulla (masa bodoh)
– Bersenang hati yang tidak sesuai (euforia)
– Berkelakar tidak pada tempatnya (Witzelsucht)
– Menangis atau tertawa yang cepat bergantian tanpa perasaan sedih
dan gembira
Sindrom lobus parietalis
– Kerusakan pada area 5 dan 7 (pusat asosiasi,
perabaan), tidak mengenal perabaan atau
agnosia taktil
– Kerusakan pada area 40 (astereogobsis) yaitu
hilangnya kemampuan mengenal dengan
sensibilitas taktil, seperti tidak bisa
membedakan bentuk, ukuran dan susunan
objek
Sindrom lobus oksipitalis
– Kerusakan pada area 7 (buta sentral)
– Kerusakan pada area 18 dan 19 (dominan korpus
kalosum posterior)
– Kerusakan pada lobus oksipitalis dominan yaitu agnesia
warna tetapi tidak sama dengan buta warna
– Kerusakan pada bagian inferior lobus oksipitalis
temporalis bilateral yaitu tidak mengenal wajah orang
yang dikenal tetapi apabia mendengar suaranya akan
mengenal orang itu
– Kerusakan pada bagian inferolateral lobus okspitalis
dominan adalah simul taknosa yaitu tidak mengenal
suatu objek secara utuh tetapi mengenal objek itu
secara detail
Sindrom lobus temporalis
– Kerusakan pada pusat otak primer area 14 dan 42 yaitu tuli sentral
atau kortikal
– Kerusakan pada area Wernicke yaitu afasia sensorik
– Kerusakan pada temporalis kiri yaitu gangguan memori verbal dan
agnosia musik
Epidemiologi
• Meningkat sesuai
Umur peningkatan usia
Faktor Risiko
Oklusi pembuluh
darah oleh plak Infark yang
arteriosklerotik atau menghasilkan lesi
tromboemboli parenkim multipel
Gangguan pembuluh
darah serebral berukuran
kecil dan sedang
Patogenesis
Infark multipel
Infark lakunar
Sindrom Binswanger
Hipoperfusi
Perdarahan
Mekanisme lain
Manifestasi Klinis
• Menegakkan
Kedua
diagnosis • Mencari proses
demensia vaskular yang
mendasari
Pertama
Menegakkan Diagnosis Demensia
Beberapa kriteria yang dapat digunakan:
Diagnostic and statictical manual of mental disorders
edisi ke empat (DSM-IV)
Pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa
(PPDGJ) III
International clasification of diseases (ICD-10)
The state of California Alzheimer’s disease diagnostic and
treatment centers (ADDTC)
National institute of neurological disorders and stroke
and the association internationale pour la recherche et
l’enseignement en neurosciences (NINDSAIREN)
Menegakkan Diagnosis Demensia
• Diagnostic and statictical manual of mental disorders
edisi ke empat (DSM-IV)
Menegakkan Diagnosis Demensia
• Pedoman diagnostik demensia vaskular berdasarkan
pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa
(PPDGJ) III
Menegakkan Diagnosis Demensia
Urgensi dan frekuensi miksi dini serta keluhan berkemih yang lain bukan disebabkan
oleh kelainan urologi
Pseudobulbar palsy
Perubahan personaliti dan suasana hati, abulia, depresi, inkontinensi emosi, atau
defisit subkortikal lain seperti retardasi psikomotor dan fungsi eksekutif abnormal
Menegakkan Diagnosis Demensia
• Gambaran klinis yang tidak mendukung demensia
vaskular
Awitan dini defisit memori dan perburukan memori dan fungsi
kognitif lain seperti bahasa (aphasia sensori transkortikal),
ketrampilan motor (apraksia) dan persepri (agnosia) yang progresif
tanpa disertai lesi fokal otak yang sesuai pada pencitraan
• CT Scan
Pencitraan • MRI
• Penyakit Alzheimer
Looi et al. mendapatkan bahwa pasien DVa relatif
memiliki memori verbal jangka panjang yang lebih
baik tetapi fungsi eksekutif lobus frontal lebih buruk
dibandingkan pasien dengan demensia Alzheimer
Diagnosis Banding
Skor iskemik Hachinski
• Rekomendasi
– Fungsi kognitif
• Vasodilator seperti hidergine mempunyai efek yang
positif
• Pemberian secara oral active haemorheological agent
seperti pentoxiylline
• Pemberian acetylcholineesretarse inhibitor seperti
donepezil, rivastigmine dan galantiamin
Pengobatan
• Rekomendasi
– Fungsi kognitif
• Vasodilator seperti hidergine mempunyai efek yang
positif
• Pemberian secara oral active haemorheological agent
seperti pentoxiylline
• Pemberian acetylcholineesretarse inhibitor seperti
donepezil, rivastigmine dan galantiamin
• Memantine
TERIMA KASIH