Anda di halaman 1dari 3

A.

Pembuatan Pupuk Bokashi


Pupuk bokashi adalah pupuk hasil fermentasi yang berasal dari bahan-bahan
organik seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran ternak atau pupuk kandang.
Dalam pembuatan bokashi pola HCS, SOT HCS digunakan sebagai aktivator.
Efek lain dari sistem bokashi antara lain bahwa hasil fermentasi tidak sebau cara
konvensional, pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan Bokashi antara lain: kotoran
ternak, abu sekam, bekatul (dedak), dolomite (kaptan), gula pasir, PHEFOC
HCS, SOT HCS. Alat yang digunakan meliputi terpal, sekop, drum atau gentong,
ember plastik besar, sprayer (latex dan sepatu boot).
Berikut langkah-langkah dalam pembuatan bokashi:
1.

Membersihkan kotoran ternak dari bibit hama berupa gulma dan fungi atau
jamur dengan cara disemprot PHEFOC-HCS.

2.

Satu botol SOT-HCS dan 200 g gula pasir dilarutkan dalam 5 liter air.

3.

Terpal dihamparkan untuk mencampurkan bahan-bahan

4.

Semua bahan dicampurkan: kotoran ternak (sapi), abu sekam, bekatul,


dolomite secara merata.

5.

Larutan SOT-HCS disemprotkan secara merata menggunakan sprayer

6.

Bila perlu ditambahkan air dan diaduk sampai kandungan airnya kurang lebih
30% (air tidak menetes atau setengah basah dan bila dikepal dengan tangan
sulit pecah)

7.

Setelah tercampur dengan baik, semua bahan adonan bokashi dimasukkan ke


dalam drum atau tong plastik dan ditutup rapat untuk proses fermentasi.
Waktu yang diperlukan adalah 3 hari (sekitar 72 jam).

8.

Pupuk bokashi telah siap untuk digunakan sebagai pupuk organik.

Beberapa catatan penting dalam pembuatan bokashi:


1.

Bila tidak ada molasse, dapat digunakan berbagai jenis gula seperti gula aren,
gula pasir, gula kelapa.

2.

Sebaiknya atur suhu jangan sampai terlalu panas sehingga tidak menyebabkan
kematian mikroorganisme dan mengakibatkan pembusukan bokashi serta
menjadi rusak. Periksa suhu setiap 5 jam sekali.

B. Pembuatan Pupuk Kompos


Bahan baku pembuatan pupuk kompos disini menggunakan limbah rumah
tangga. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik, yang termasuk sampah
organik dan dapat dijadikan kompos adalah sampah cokelat seperti daun kering,
rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, jerami, sekam, kulit jagung, kertas
yang tidak mengkilat, tangkai sayuran. Dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan,
potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh atau kopi, pupuk
kandang). Alat yang dibutuhkan adalah tempat sampah atau ember besar, pisau.
Jangan lupa EM 4 sebagai bio-aktivator saat fermentasi.

Berikut langkah-langkah pembuatan pupuk kompos:


1. Siapkan keranjang yang berlubang-lubang kecil dan tempatkan pada tempat

yang teduh, tidak terkena hujan dan sinar


matahari langsung serta memiliki sirkulasi udara
yang bagus. Letakkan peyanggan batu bata atau
benda lain pada bagian bawah keranjang agar
udara dapat masuk.

2.

Masukkan sekam ke dalam suatu wadah dan tempatkan pada bagian dasar
keranjang, berfungsi untuk menyerap air, mengontrol bau, dan mengatur
udara agar mikroba berkembang dengan baik.

3.

Masukkan kardus ke dalam keranjang diatas bantalan sekam untuk


menampung bahan-bahan yang akan dikomposkan.

4.

Masukkan bahan-bahan yang akan dkomposkan. Bahan-bahan sebelumnya


telah dpotong kecil-kecil agar dalam proses fermentasi berlangsung cepat.
Jika terlalu basah tambahkan sekam atau abu sekam atau serbuk kayu gergaji.
Diaduk setiap kali memasukkan bahan tersebut.

5.

Isi wadah dengan mikroba EM4 secukupnya, EM 4 sebagai bioaktovator pada


saat pengomposan.

6.

Untuk memastikan proses pengomposan berlangsung baik, dilakukan


pengamatan dengan mengukur suhu dengan mencelupkan tangan ke dalam
kompos. Bila terasa hangat proses pengomposan berjalan baik. Selalu jaga
kelembaban kompos dengan memberikan air kedalam kompos tersebut.

Anda mungkin juga menyukai