Nama pasien
: Ny. N
Tanggal lahir
: 24 Desember 1950
Suku
: Makassar
Jenis kelamin
: Laki-laki
Anamnesis Lengkap
Tanda Vital :
Suhu
: 36, 50C
Nadi
: 110 x/ menit
Pernapasan
: 24 x/ menit
Pemeriksaan Fisis :
Antopometri : BB = 68 kg
Tinggi badan = 165 cm
Inspeksi
KAJIAN PUSTAKA
Tingkat Kemampuan: 4A
Hipertensi Esensial
a. Definisi(1)
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik 140
mmHg dan atau diastolic 90 mmHg.
b. Faktor Resiko(2)
Faktor resiko dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu kelompok yang
dapat dimodifikasi dan kelompok yang tidak dapat dimodifikasi.
Kelompok yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis kelamin,
riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskuler dalam keluarga.
Hal yang dpat dimodifikasi yaitu:
1. Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan).
2. Konsumsi alcohol berlebihan
3. Aktifitas fisik kurang
4. Kebiasaan merokok
5. Obesitas
6. Dyslipidemia
7. Diabetes mellitus
8. Psikososial dan stress
c. Patogenesis (3)
Hipertensi esensial adalah penyakit multifactor yang timbul terutama
karena interaksi antara faktor-faktor resiko tertentu. Faktir-faktor resiko yang
mendorong timbulnyamkenaikan tekanan darah tersebut adalah:
1. Faktor resiko, seperti: diet dan asupan garam dan lain-lain.
2. Sistem saraf simpatis: tonus simpatis dan variasi diurnal.
3. Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi:
endotel pembuluh darah berperan utama, tetapi remodeling dari
endotel, otot polos dan interstisium juga memberikan konstribusi
akhir.
4. Pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada sistem
renin, angiotensin dan aldosteron.
d. Gejala Klinik(4)
Mulai dari yang tidak bergejala sampai dengan yang bergejala.
Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebardebar, pusing, leher kak, penglihatan kabur dan rasa sakit pada dada. Keluhan
tidak spesifik antara lain tidak nyaman pada kepala, mudah lelah dan
impotensi.
e. Penanganan (4)
Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya
hidup.
Tabel modifikasi gaya hidup
Modifikasi
Rekomendasi
Rerata penurunan
Penurunan berat
TDS
Jaga berat badan ideal 5-20 mmHg/ 10 kg
badan
(BMI: 18,5-24,9
Dietary Approach to
kg/m2)
Diet kaya buah,
Stop Hypertension
sayuran, produk
8-14 mmHg
natrium
2-8 mmHg
anaerobik
anaerobik yang
4-9 mmHg
2-4 mmHg
alcohol
PEMBAHASAN
Pada kasus ini diberikan terapi obat anti hipertensi untuk menghambat ACE
(Angiotensin Converting Enzym), akibatnya angiotensin II terhambat, timbul
vasodilatasi, penurunan sekresi aldosterone sehingga ginjal mensekresikan natrium
dan cairan serta mensekresikan kalium. Keadaan ini akan menyebabkan penurunan
tekanan darah. Pasien juga diberi edukasi untuk perubahan pola makan diet rendah
garam serta gaya hidup sehat dan tetap kontrol selama 2 minggu sekali ke poskesdes.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam, Jhon MF. Dislipidemia. Aru W. Sudoyo, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi IV. Jakarta; EGC. 2009. 1948-1953
2. Harrison. Dyslipidemia. Issebacher, dkk. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi 13. Jakarta; EGC. 2009. 1023-1030
3. Robbins. Pembuluh Darah. Huriawati Hartanto, dkk. Buku Ajar Patologi. Edisi
VII. Jakarta; EGC. 2010. 374-378
4. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer,
Edisi I. 2013