Anda di halaman 1dari 25

BAB 7

PITA ENERGI

MATERI:
7.1.Asal mula celah energi
.Model elektron hampir bebas.
7.2.Nilai energi celah
.Fungsi Bloch
.Model Kronig-Peney
.Persamaan sentral

INDIKATOR:
Mahasiswa harus dapat :
Menjelaskan asal mula celah
energi.
Menggunakan persamaan
sentral untuk menentukan nilai
celah energi.

TUJUAN :

PITA ENERGI

Menjelaskan asal mula celah energi


Menggunakan persamaan sentral untuk menentukan nilai celah energi
Pita energi digunakan untuk membedakan antara konduktor,
semikonduktor, isolator dan superkonduktor.
Kristal dapat dikelompokkan dalam 4 golongan :
1. Konduktor

2. Semikonduktor

3. Isolator

4. Superkonduktor

Dapat dijelaskan
berdasarkan
konduktivitasnya

dan berdasarkan pita energinya :

P.K
E.g
P.V

isolator

P.K

P.K

P.V

P.V

konduktor

semikonduktor

P.V = Pita Valensi = pita energi yang terisi oleh elektron valensi
P.K = Pita Konduksi = pita energi diatas pita valensi,yang akan terisi
elektron konduksi
E.g = celah energi = energi yang diperlukan elektron untuk loncat
ke pita konduksi

Model Elektron Bebas ( V=0 )

H E
Hamiltonian :

2
2m
2m
2

E
2m
2

Fungsi Gelombang elektron bebas :


i k r

2 2
E
k
2m

Dari nilai

2 2
E
k
2m

diperoleh grafik :

Makna:
Energi yang boleh dimiliki oleh elektron
O

sembarang mulai dari nol sampai tak


hingga untuk setiap nilai k

Gagal digunakan sebagai teori untuk menjelaskan perbedaan


antara konduktor, semikonduktor, isolator, dan superkonduktor,
karena energi yang dimiliki elektron kontinu sehingga tidak ada
energi gap (celah energi).

Model elektron yang hampir bebas

E4

E3

E : Tidak boleh

ditempati
oleh elektron
(celah
terlarang)

E2

E
E1

K2 =

2
a

K
=

1
a
a
Daerah Brillouin Pertama

K1 =

K2 =

2
a

Sehingga model yang berlaku adalah model elektron yang hampir


bebas ( V << ; V 0 )
V

x = L

Persamaan Schrodinger :

V0

2 2

V E
2m

Misal : Logam 1-Dimensi


Fungsi gelombang berjalan = e

ix a

Sehingga persamaan gelombang berdiri dapat diturunkan dari


persamaan gelombang berjalan yaitu :

eix a e -ix a 2cos ( x a)


eix a e -ix a 2sin ( x a)
Dari solusi gelombang berdiri dapat dicari kerapatan elektronnya
sebagai berikut : 2 cos 2 x a

sin 2 x a
2

Ternyata kedua solusi ini menumpuk elektron pada daerah yang


berlainan relatif terhadap kedudukan ion-ionnya sehingga energi
potensialnya berbeda, hal inilah yang menimbulkan loncatan
energi sehingga timbul celah energi pada k a

Besarnya celah energi:Eg dxUx

dimana

Ux Ucos (2x a)

V r periodik

maka V r V r T

Inti atom

T n1 a1 n2 a2 n3 a3

3 Dimensi

Fungsi gelombang elektron yang hampir bebas dinyatakan oleh :


Fungsi Bloch :

merupakan teorema untuk menyelesaikan


persamaan Scrhodinger pada potensial pada
potensial periodik

ik r
k r Uk r e ...................(1)

Uk r Uk r
2
2
sehingga : r
r

dimana :
r f r

Beberapa fungsi dari T

dengan :

2
fT 1

ik r
fT e
2
f T e0 1

atau : f T e i T

bila :
maka :

T2
T1

...................(2)

T T1 T2

f T1 T2 e


merupakan fungsi T1 T2

i T 1 T 2

ei T ei T
1

T T B T C T

T1 T2 T1 T2
X

Untuk kasus 3D

k X B Y C Z

T TX X TY Y TZ Z

k T A TX B TY C TZ

sehingga :
T k T
maka :

ik T
r T e r

...................(3)

Bukti bahwa : Uk periodik


Persamaan Bloch :

ik.r
k r Uk r e


ik.r T
r T Uk r T .e

ik .T
r T e r

.................*

.................**

subtitusikan dari pers.(1) ke pers.(3) :



r T U (r)e


r T eik .TUk (r)eik .r

Bila kita bandingkan :


ik . r T


ik. r T
r T Uk r T e


r T Uk (r) eik . r T


Uk r Uk r T

terbukti Uk fungsi periodik

Karena : V periodik maka V dapat dinyatakan dalam bentuk


Deret Fourier (untuk 1 dimensi) :

V Vn .e

2
i(
n x)
a

2
2
V Vn 1 cos( nx) iVn2 sin( nx)
a
a

Bila :

2
b1
x
a

Vektor kisi resiprok

a = konstanta kisi
maka :


2
nx nb1 .r
a

r nx

Sehingga dalam 3-dimensi, dapat kita tuliskan:

2
i
n x X n y Y nz Z
a

i n x b1 n y b2 nz b3
G

Jadi

V VG .e

iG.r

iG.r
Uk (r ) UG .e
G

Persamaan Schrodingernya:

2 2


V E
2m

dengan

2 2 UG e
G

UG e
2


iG .r


i(k G).r

...................(4)

ik .r


2
2
i(k G).r
k G UG e

...................(5)

Bila persamaan (5) di substitusi ke persamaan (4), akan diperoleh:




2
'
2

k G UG e i k G .r ' VG'UG e i(G G k ).r E


G G
2m G

V ' V G ' e
Maka

iG . r
'

U e
G
G


iG .r

.e


ik .r

'
2 2

k G UG eiG.r ' VG'UG ei(G G ).r E UG eiG.r


G
G G
2m G

'
2
iG .r

k G UG EUG e
' VG 'UG ' e i(G G). r
G G
2m G

' UG e
G
G' 0 G


i(G G' )r

V0 UG e
G


iG r

'
2 2
iG.r

k G UG EUG V0UG e VG'UGei(GG ).r .............(6)
G0 G
2m

bila
maka
bila

G G' G''
G G'' G'

G G''

atau

G' 0

maka dari persamaan (6) diperoleh :

'' 2

k G UG'' EUG'' VUG'' VG'UG'' G'


2m
G' 0
2

PERSAMAAN SENTRAL

LATIHAN SOAL
1. Jelaskan
Asal mula terbentuknya celah energi
untuk model elektron hampir bebas.
Fungsi Bloch
Model Kronig-Peney
2. Gunakan persamaan sentral untuk
menentukan nilai celah energi.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
energi gap

LATIHAN SOAL
4. Jelaskan
Perbedaan antara konduktor,
semikonduktor, isolator dan
superkonduktor berdasarkan
konduktivitasnya.
5. Jelaskan
Perbedaan antara konduktor,
semikonduktor, isolator dan
superkonduktor berdasarkan energi
gapnya.

LATIHAN SOAL
6. A cubic lattice with lattice spacing a has
crystal potential, where a = lattice spacing
of a cubic lattice
U = - U sin (2x/a) sin (2y/a) sin (2z/a)
a. Apply the central equation to calculate
the approximate band gap at the point
k = (/a, /a, /a)
b.Sketch the band diagram along the
[111] direction, including the first two
bands.

Anda mungkin juga menyukai