Kerupuk Susu Berdaya Saing Tinggi

September 1, 2010 Entrepreneurship, Keterampilan Usaha

Susu memang layak menjadi penyempurna dari empat sehat lima sempurna. Susu memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dibandingkan minuman lainnya. Namun demikian, susu juga merupakan produk yang mudah rusak, sehingga memerlukan penanganan dan pengolaan secara cepat. Transportasi dan penyimpanan, merupakan faktor kritis yang berpengaruh terhadap mutu susu. Usahausaha ppengolaan susu semakin berkembang pada skala rumah tangga dan skala kecil dengan berbagai ragam produk olahannya. Pengolahan susu pecah menjadi kerupuk susu dapat dilakukan di sentra-sentra penghasil susu. Petani yang susu ternaknya tidak memenuhi standar Koprasi Pengolah Susu (KPS), dapat tetap memanfaatkan susu pecahm tersebut. Usaha ini merupakan solusi pemanfaatan bahan kualitas rendah untuk dijadikan olahan kualitas tinggi dan lebih berdaya saing serta mengurangi ketergantungan kapada Koperasi Pengolah Susu (KPS). Di samping itu, pemanfaatan susu pecah bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein dari kerupuk. Kerupuk susu merupakan kerupuk yang dibuat dengan penambahan susu sebagai sumber protein yang mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium, fospor, dan lain-lain. Sehingga, dengan mengonsumsi kerupuk susu, maka diharapkan akan didapatkan manfaat yang tidak hanya karbohidrat, tetapi juga kandungan protein tinggi yang terkandung di dalamnya. Dengan proses pengolahan pangan yang tepat, kerupuk susu dapat bertahan hingga berbulan-bulan tanpa bahan pengawet. A. Bahan-Bahan Kerupuk Susu Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerupuk susu, antara lain : 1. Susu pecah. 2. Tepung tapioka. 3. Butir kuning telur. 4. Gula.

5. Garam. 6. Ketumbar. 7. Bawang putih. B. Cara Pembuatan Kerupik Susu - Rebus 1 liter susu pecah hingga kempel (tahu susu). - Campur susu tadi dengan 60 gram tepung tapioka, 1 butir kuning telur, serta bumbu. - Aduk adonan tersebut hingga rata. - Bungkus adonan dengan daun pisang, seperti membuat lemper. - Dikukus sampai masak (kurang lebih 1 jam). - Setelah masak, adonan diangkat, dan didinginkan. - Adonan diiris tipis-tipis. - Dijemur sampai kering. - Kemas dalam kantong plastik. Dari apa yang telah disebutkan, maka kita dapat memperkirakan biaya maksimum yang dibutuhkan. Usaha ini tidak membutuhkan biaya besar. Jelasnya, tidak lebih dari 1 juta (dengan alat-alat pengolahannya). Jadi, usaha ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang berkeinginan menggelutinya.
http://www2.ilmci.com/?p=13343

Pasteurisasi, Susu Kental Manis, Karamel, Kerupuk Susu dan Manisan Tomat
pasirbiru On July - 26 - 2010 Kegiatan Pelatihan Pasteurisasi Susu, Karamel , Susu Kental Manis, Kerupuk Susu dan Manisan Tomat merupakan kegiatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Juli 2010. Pelatihan pasteurisasi susu, karamel , susu kental manis merupakan salah satu dari program SIBERMAS (Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat) tahun anggaran 2010 sebagai upaya pemberdayaan potensi masyarakat kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang yang bebrbasis agribisnis dan berwawasan lingkungan berkelanjutan. Sedangkan pembuatan kerupuk susu dan manisan tomat mreupakan pelatihan tambahan dalam upaya pemanfaatan hasil pertanian dan pasca panen. Peserta yang hadir dalam kegiatan kali ini berjumlah kurang lebih 30 orang yang merupakan perwakilan dari ibu-ibu PKK dari setiap RT di desa Pasir Biru. Acara dimulai dengan pembuatan manisan tomat. Setelah pembuatan manisan tomat, acara dilanjutkan dengan pelatihan pasteurisasi susu. Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan susu kental manis (SKM). Hal ini dilakukan dengan pemanasan susu segar yang ditambahkan dengan gula secukupnya dan dipanaskan dengan api kecil untuk menguapkan sebagian air yang terkandung didalam susu tersebut hingga susu tersebut mengental. Setelah pembuatan susu kental manis, dilanjutkan dengan pembuatan caramel susu. Proses pembuatan caramel ini memakan waktu yang cukup lama karena susu tersebut di panaskan sehingga berubah warna dan benar-benar mengental dan legit. Setelah itu caramel dipindahkan ke loyang yang telah di olesi mentega agar tidak lengket. Lalu dipotong dan dikemas dengan kertas wajit. Pembuatan kerupuk

susu dimulai dengan pemecahan susu segar dengan menggunakan cuka hingga terbentuk gumpalan. Selain dengan cuka pemecahan susu dapat dilakukan dengan penambahan sari nenas. Lalu ambil bagian curd. Untuk pembuatan pulut(bibit) digunakan tepung tapioca yang dicampur air dan dipanaskan hingga mengental. Setelah itu curd tersebut dicampur dengan bibit dan tambahkan terigu hingga adonan menjadi ulen. Lalu tambahkan bumbu (gula, garam). Adonan tersebut dikukus dengan menggunakan daun pisang atau plastic selama 30 menit. Setelah 30 menit adonan didiamkan untuk menghilangkan uapnya, setelah uap hilang adonan di potongpotong dan dijemur. Dalam kegiatan ini kami bersama ibu-ibu PKK sama-sama belajar bagaimana memanfaatkan potensi hasil pertanian yang ada di Desa Pasir Biru. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakan dapat menerapkan dan mengajak masyaraat yang lainnya untuk berbagi ilmu dan mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan nilai guna dan nilai jual dari hasi pertanian tersebu
Mutu organoleptik kerupuk susu kambing yang ditambahkan bumbu kari dengan konsentrasi yang berbeda / Priska Morike Asteria Purnama DDC Rp 641.815 PUR m Author Year Purnama, Priska Morike Asteria 2010

Langua ind ge

Abstract

Kerupuk merupakan makanan yang disukai setiap orang. Kandungan gizi kerupuk dipandang tidak seimbang karena hanya mengandung lemak dan pati. Penambahan susu kambing untuk menambah gizi. Penambahan susu kambing mengakibatkan flavour prengus. Usaha untuk menutupi flavour prengus dilakukan ditambah dengan bumbu kari. Bumbu kari merupakan bumbu yang digunakan dalam olahan masakan kambing. Selain mentupi flavour prengus penambahan bumbu kari di duga akan mempengaruhi warna dan tekstur kerupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi kerupuk susu kambing yang tepat. Penelitian ini dilakukan di laboratorium pengawetan makanan gedung G3 Universitas Negeri Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan perlakuan penambahan bumbu kari berbeda yaitu 3 gram,5 gram, dan 7 gram. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format uji mutu hedonic dan uji hedonic yang dilakukan panelis setengah terlatih. Panelis adalah mahasiswa D3 angakatan 2006/2007 yang dipilih secara acak. Pengolahan data mutu hedonik dilakukan dengan analisis sidik ragam jika ada perbedaan dilakukan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Pegolahan data hedonik dilakuan

dengan perhitungan frekuensi masing-masing tingkat kesukaan. Terdapat perbedaan yang nyata pada flavour kerupuk susu kambing. Flavour kuat susu kambing terdapat pada penambahan bumbu kari 3 gram yang berbeda sangat nyata pada penambahan bumbu kari 7 gram dan berbeda nyata pada penambahan bumbu kari 5 gram. Penambahan bumbu kari 5 gram tidak berbeda nyata dengan penambahan bumbu 7 gram. Tekstur kerupuk renyah pada penambahan bumbu 3 gram yang tidak berbeda nyata pada perlakuan penambahan bumbu kari 5 gram tetapi berbeda dengan penambahan bumbu kari 7 gram. Perlakuan penambahan bumbu kari 5 gram berbeda nyata dengan perlakuan penambahan bumbu kari 7 gram. Terdapat perbedaan yang sangat nyata pada warna kerupuk susu kambing. Warana kuning cerah terdapat pada penambahan bumbu kari 3 gram yang sangat berbeda nyata pada perlakuan penambahan bumbu kari 5 gram dan 7 gram. Perlakuan penambahan bumbu kari 5 gram tidak berbeda nyata dengan perlakuan 7 gram Flavour kerupuk susu kambing yang disuka panelis dengan penambahan bumbu 5 gram. Tekstur kerupuk susu kambing yang disuka panelis tekstur kerupuk yang ditambahkan bumbu kari 3 gram. Warna kerupuk yang disuka oleh panelis warna kerupuk yang ditambahkan bumbu kari 3 gram. Kesimpulan dan saran semakin banyak bumbu yang ditambahkan semakin berkurang flavour prengusnya dan warnanya semakin gelap. panelis menyukai keupuk susu kambing yang ditambahkan bumbu kari 5 gram.