Anda di halaman 1dari 10

A.

JUDUL KRIPSU (Kripik susu)

B. LATAR BELAKANG Susu memilik banyak manfaat dan fungsi, selain itu sangat berkualitas dan sudah sejak lama dikonsumsi oleh manusia baik itu secara langsung atau dengan diolah terlebih dahulu. Untuk umur produktif, susu mebantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Disetiap tetesan susu mengandung senyawa aktif, antara lain kalsium, protein, kalium, fosfor, vitamin D, vitamin B12, vitamin A, vitamin B2 kompleks atau dikenal juga dengan nama riboflavin, niasin, pottasium, magnesium, tiamin, asam amino, protein, yodium, seng, leticin. Semua senyawa ini menjadikan manfaat susu cukup kompleks. Salah satu contoh pengolahan susu menjadi makanan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah kripsu dangke. Dangke adalah makanan tradisional yang berasal dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Karena manfaat susu sangat banyak, ini sangat bagus untuk dijadikan bahan PKMK.

C. RUMUSAN MASALAH Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi : 1. Apa saja manfaat kripsu dangke bagi konsumen ? 2. Bagaimana cara agar konsumen dapat mengenal produk kripsu dangke? 3. Cara penanggulangan apa saja yang bisa menarik minat konsumen terhadap kripsu dangke ?

D. TUJUAN Beberapatujuan yang ingindicapaimelaluitulisaninisebagaiberikut. 1. Mendiskripsikan manfaat kripsu dangke bagi konsumen. 2. Cara agar konsumen dapat mengenl produk kripsu dangke. 3. Menawarkan berbagai cara yang bisa menarik minat konsumen terhadap kripsu dangke.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Sedangkan Luaran yang dapat diperoleh dalam jangka panjang adalah: 1. Terwujudnya ketrampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja melalui usaha pembuatan kripsu dangke. 2. Memperkenalkan makanan tradisional dangke dari Engkrekang Selawesi Selatan ke kota lain.

F. MANFAAT Seperti yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan, produk ini dibuat agar konsumen mengetahui kripsu dangke, menjadi cemilan pengganti susu, membantu pertumbuhan anak-anak karena mengandung senyawa aktif yang setara dengan segelas susu, dan membantu menopang tulang agar tidak keropos.

G. TINJAUAN PUSTAKA Dangke adalah sejenis makanan bergizi yang dibuat dari susu kerbau. Kadangkadang dangke juga dibuat dari susu sapi. Dangke dibuat di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Marzoeki, 1978). Daerah yang terkenal sebagai penghasil dangke di Kabupaten Enrekang adalah Kecamatan Cendana, Baraka, Anggeraja, dan Kecamatan Alla. Dangke telah dikenal sejak sebelum tahun 1905. Adapun nama dangke berasal dari bahasa Belanda, sewaktu orang Belanda melihat jenis makanan yang terbuat dari susu tersebut, mereka mengatakan DANK WELL yang artinya terima kasih. Rakyat yang mendengar kata dangke mengira itulah nama makanan tersebut. Khususnya di Kabupaten Enrekang, susu sapi dan kerbau segar yang diperah sebagian besar diperuntukkan untuk pembuatan dangke dalam skala usaha rumah tangga. Untuk menghasilkan sebuah dangke berukuran setengah tempurung kelapa, dibutuhkan sekitar 1,25 1,50 liter susu segar, tergantung bangsa sapi, getah papaya dan garam melalui proses pemanasan/pemasakan yang selanjutnya dikemas menggunakan daun pisang (JICA, 2009). Oleh karena itu, tinjauan pustaka diatas akan menjadi landasan penulis untuk membuat kripsu dangke. Selain itu penulis juga akan melakukan survei agar memudahkan penulisan mengenai kripsu dangke ini.

H. METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan pemasaran menggunakan metode penjualan langsung kepada konsumen. Secara lengkap metode yang dilakukan dalam pemasaran ini adalah sebagai berikut.

1. Identifikasi masalah Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan pertama kali yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan bahan dasar kegiatan ini. Masalah yang diambil adalah bagaimana konsumen mengetahui/mengenal kripsu dangke dan juga produk ini dapat laku dipasaran.

2. Menentukan tujuan Berdasarkan pada masalah yang diangkat diatas, maka ditentukanlah beberapa tujuan yang intinya adalah mengenalkan kepada masyarakat produk kripsu dangke. Pada pelatihan ini kami bekerjasama dengan para mahasiswa untuk mempromosikan produk ini.

3. Analisis kebutuhan Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen terhadap kripsu dangke. Pengamatan yang dilakukan tidak hanya berdasarkan atas pandangan satu sisi kami saja, tetapi juga konsumen sebagai penikmat kripsu dangke. Hal ini akan kami realisasi dengan memlakukan interview langsung. Masyrakat Menilai produk kripsu dangke dari Harga, Rasa, Aroma, Bentuk dan Ukuran, Kebersihan dan Kemasaan. Faktor yang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembuatan produk yang menjadi pertimbangan yaitu bahan baku dan penanganan bahan baku itu sendiri. Bahan baku yang dipake dalam pembuatan kripsu dangke adalah susu sapi.

4. Perancangan dan pelaksanaan pelatihan

1) Metode persiapan Usaha Langkah-langkah pelaksanaan program sebagai berikut : Persiapan perlengkapan Produksi Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, peralatan tersebut antara lain : Kompor Ember Saringan Baskom Cetakan Tempurung kelapa Pisau Katel Panci Daun pisang Kemasan pelastik Alat perekat pelastik Pisau keripik Ember penampung susu

2) Pengolahan produksi Susu dimakan bukan diminum? Yaaneh tapi nyata! Masyarakat luas di Provinsi Sulawesi Selatan sejak lama mengetahui jika penduduk di kabupaten yang berjuluk Bumi Massenrempulu tersebut sebagai pemakan susu kerbau atau susu sapi perah dalam bentuk penganan yang bernama Dangke. Dangke adalah produk semacam keju tanpa pemeraman, dan tidak dikoagulasi dengan rennet melainkan dengan papain (getah buah pepaya). Dangke asli berwarna putih dan bersifat elasti. Dangke merupakan bahan pangan dengan nilai gizi yang tinggi. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan dangke ini adalah susu sapi. Dengan bahan tambahan berupa getah pepaya dan sedikit garam. Metode pembuatan dangke meliputi : a. Pengolahan susu sapi Bahan baku yang digunakan dalam membuat kripsu dangke adalah susu sapi. Dengan Survai ke pengolahan susu sapi, susu sapi yang kami butuhkan yang dijadikan percobaan sekitar 1,5 liter. Bagaimana cara memeras susu sapi dengan baik? Pemerahan secara manual di negara indonesia masih sering dilakukan di usaha kecil. Pegawai mencuci tangan dengan deterjen sebelum memerah, Ambing dan puting sapi dibersihkan (air hangat) sebelum diperah, sapi diperah dengan satu arah ke bawah mengunakan tangan, masukan pada ember khusus penampung susu, tirisan susu untuk menyaring susu setelah diperah berguna untuk memisahkan bulu dan bahan lainya.

b. Pemasakan susu sapi Susu sapi yang sudah diambil direbus dengan suhu sekitar 70-80C, atau menggunakan kompor dengan api kecil sampai hampir mendidih, c. Penambahan getah buah pepaya Penambahan getah buah pepaya dilakukan setelah susu hampir mendidih, penambahan getah pepaya jangan terlalu banyak, karena jika getah pepayanya terlalu banyak maka akan membuat rasa dangke menjadi pahit. Enzim papain (getah pepaya) yang secara

alamiah akan mengubah susu kerba itu menjadi padat akibat terjadinya pemisahan protein dan air. d. Penambahan garam Penambahan garam ini ada yang dilakukan ada yang tidak dilakukan. Tergantung kita mengolahnya, karena kami mengolah dangke menjadi keripik susu dangke (kripsu dangke) jadi penambahan garam dilakukan secukupnya, supaya dangke terasa gurih. e. Proses pemadatan susu Setelah dilakukan tahap pemasakan susu sapi, penambahan getah buah pepaya, penambhan garam, sambil diaduk-aduk secara perlahan, terjadi pemisahan antara gumpalan dan cairan berwarna kuning, pertanda itu sudah matang dan sudah bisa di kemas. Tetapi sebelum di dikemas dangke dibiarkan dingin. f. Pencetakan dengan tempurung kelapa Tempurung kelapa merupakan bahan organik yang memiliki struktur berongga dan permukaan berpori (Kurniawan dan Susetyo, 1997) yang dapat dimasuki bahan produk dan air. Jika tidak menggunakan deterjen, ada kemungkinan sisa produk yang terdapat dalam pori-pori tempurung tidak larut dan keluar dari pori secara sempurna, demikian pula jika tempurung tidak kering betul, pori atau rongga tersebut akan menyimpan air yang dapat menjadi media tumbuh mikroorganisme. Hal ini sehingga sangat dianjurkan untuk membersihkan tempurung kelapa dengan deterjen dan mengeringkannya dibawah sinar matahari. Masukan bahan dangke ke dalam tempurung kelapa bagian ujungnya
dilubangi untuk jalan ke luar cairan sambil ditekan-tekan supaya cairannya terpisah.

g. Pengemasan dengan daun pisang. Pengemasan dengan daun pisang dilakukan saat dangke masih di tempurung kelapa dan diletakan di daun pisang lalu dikemas dengan daun pisang dengan baik.

Gambar Diagram Alir Pengolahan Dangke

3) Metode Penyimpanan Dangke. Dangke yang tidak langsung dikonsumsi dapat disimpan dalam freezer yang sebelumnya ditaburi dengan garam halus. Penyimpanan dengan cara ini dapat mempertahankan kualitas produk hingga kurang lebih 3 (tiga) minggu. 4) Metode pembuatan Kripsu Dangke yang sudah melalui tahap tersebut, lalu dangke bisa dibuat berbagai makanan salah satunya kripsu dangke (kripik susu dangke), dangke di dipotong dengan pisau tipistipis atau dengan menggunakan pisau keripik supaya lebih mudah. Setelah itu, dangke di goreng dengan minyak panas dan diaduk-aduk sampai matang, dangke tiriskan terlebih dahulu. Kripsu ini bisa menggunakan berbagai rasa: rasa barbeque, rasa pizza, rasa jagung bakar, rasa pedas manis. Dikemas dengan plastik dan diperekat dengan alat perakat pelastik, supaya tahan lama. Dan siap di pasarkan.

5. Pengamatan hasil pelatihan

6. Evaluasi hasil pelatihan

7. Kesimpulan dan saran

Kripsu dangke adalah kripik susu yang bahan bakunya terbuat dari susu sapi yang dimasak terlebih dahhulu sampai airnya sedikit mendidih, lalu diberi getah pepaya, dan diberi garam secukupnya, sesudah itu didiamkan sampai dingin, dicetak dengan tempurung kelapa, dan dikemas dengan daun pisang. Kripsu dangke bermanfaat untuk anak-anak dalam membantu pertumbahan anak dan usia lanjut membantu perkembangan tulang, Karena kandungan dari susu yang kaya dengan zat besi, Kandungan protein, glukosa, lipida, garam mineral, dan vitamin.

DIAGRAM ALUR KEGIATAN

Identifikasi Masalah

Menentukan Tujuan

Analisa Kebutuhan

Perancangan Pelatihan

Pelaksanaan Pelatihan

Pengamatan Hasil Pelatihan

Analisa Hasil Pengamatan

Kesimpulan dan Saran

I. JADWAL KEGIATAN

J. RANCANGAN BIAYA
K. LAMPIRAN 1) BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK Ketua Nama : Syukriah Arifin bando Agama : Islam Status : Mahasiswa TTL : Belajen, 22 januari 1995 Alamat : Jalan Sultan hasanuddin no.233 Sulawesi-Selatan Nama : Triadi Agama : Islam Status : Mahasiswa TTL : Tasikmalaya, 13 Mei 1995 Alamat : Jalan Liunggungung, Indihiang Tasikmalaya` 2) BIODATA DOSEN PENDAMPING
3) LAIN-LAIN

Anda mungkin juga menyukai