Anda di halaman 1dari 27

SILABUS PERKULIAHAN MATEMATIKA 3

Teknik Mesin dan Proses Manufaktur (TPM)

Tujuan :
Pada

akhir

perkuliahan,

kemampuan

untuk

berbagai

aplikasi,

mahasiswa

menggunakan

diharapkan

ilmu

khususnya

memiliki

matematika

pada

dalam

mekanika

dan

elektronika.
Materi :
Fungsi Eksponensial, Fungsi Hiperbolik, Turunan Parsial,
dan Persamaan Diferensial Orde Pertama.
Penilaian
Tugas 30%, UTS 30%, dan UAS 40%.
Referensi :
1.

K.A.

Stroud,

Dexter

J.

Booth,

Matematika

Teknik,

Jakarta:Erlangga, 2003.
2. John Bird, Higher Engineering Mathematics, 2006.
3. James

Stewart,

Kalkulus,

Jilid

2,

Jakarta:Erlangga,

2003.
Materi Rinci :
1. Fungsi

Eksponensial

Grafik

fungsi

eksponensial,

e x , logaritma Napier, dan hukum

deret pangkat untuk

peningkatan dan penurunan.


2. Fungsi Hiperbolik : Definisi fungsi hiperbolik, grafik
fungsi

hiperbolik,

identitas

fungsi

hiperbolik,

dan

hiperbolik,persamaan

hubungan

antara

fungsi

trigonometrik dan hiperbolik.


3. Turunan

Parsial

Pengantar,

turunan

parsial

orde

pertama, turunan parsial orde kedua, pendiferensialan


implisit,

diferensial

total,

laju

perubahan

(aturan

rantai), dan pertambahan kecil.

4. Persamaan Diferensial Orde Pertama : Definisi, solusi


dy
= f (x) ,
dx

persamaan diferensial orde pertama

dy
= f (y ) ,
dx

dy
= f (x) f (y ) , persamaan diferensial homogen orde pertama
dx
P

dy
= Q,
dx

persamaan

dy
+ Py = Q ,
dx

diferensial

persamaan

linear

diferensial

orde

pertama

Bernoulli

dy
+ Py = Qy n .
dx

FUNGSI EKSPONENSIAL
Ad. suatu fungsi yang di dalamnya terdapat e x , di mana e
adalah konstanta yang disebut eksponen dan memiliki nilai
mendekati 2,7183...

Nilai

dari

kalkulator,

ex

dapat

deret

ditentukan

pangkat e x ,

dengan
atau

menggunakan

tabel

fungsi

eksponensial.

Grafik Fungsi Eksponensial

Dengan membuat tabel nilai, benar hingga 2 angka desimal,


dalam jangkauan x = 3

hingga x = 3 , gambarkan grafik untuk

y = e x dan y = e x .

y = ex
y = e x

Hitunglah dengan menggunakan kalkulator, hingga 4 angka


desimal :

0,0256 e 0,18 e 1,4

e 0,35 e 0,35

dan 3 0,35
+ e 0,35
e

Deret pangkat untuk e x

e x = 1+ x +

x 2 x 3 x4 x 5
+ +
+
+ ...
2! 3! 4 ! 5!
(x) 2 (x) 3 (x) 4 (x) 5
+
+
+
+ ...
2!
3!
4!
5!

e x = 1+ (x) +
= ..........
.......

(3x) 2 (3x) 3 (3x) 4 (3x) 5


+
+
+
+ ...
2!
3!
4!
5!

e 3x = 1+ (3x) +
= ..........
.......

Nilai dari 3e 0,3 , benar hingga 4 angka penting, adalah :


e 0,3 = 1+ (0,3) +

(0,3) 2 (0,3) 3 (0,3) 4 (0,3) 5


+
+
+
+ ...
2!
3!
4!
5!

= ..........
......., benar hingga 5 angka penting.

Sehingga 3e 0,3 = .... , benar hingga 4 angka penting.

Uraikan e x x2 1 hingga ke suku Sehingga x5 .

x 2 x 3 x4 x 5
e x x2 1 = 1+ x +
+ +
+
+ ... x2 1
2! 3! 4 ! 5!

= ..........
.......

Soal :
1. Hubungan antara tegangan sesaat v pada suatu rangkaian
kapasitor dengan waktu t dinyatakan dalam persamaan

v = Ve

t
CR

di mana V, C dan R adalah konstanta. Tentukan

v, benar hingga 4 angka penting, pada saat t = 30 103


detik, C = 10 106 farad, dan 47 103 ohm, dan V = 200 volt.

2. Plotlah grafik dari y = 2e 0,3x antara x = 3 hingga x = 3 .


Kemudian tentukan nilai dari y ketika x = 2,2 dan nilai
dari x ketika y = 1,6 .
3. Penurunan tegangan listrik, v volt,

sebuah kapasitor

pada

waktu

ditentukan

Gambarlah

sebuah

penurunan

alami

pertama.

Dari

grafik
tegangan

grafik

oleh
yang

menunjukkan

kurva

selama

detik

tentukanlah

nilai

listrik

tersebut,

persamaan v = 250e 3 .

tegangan listrik setelah 3,4 detik dan waktu pada saat


tegangan listrik mencapai 150 volt.
4. Uraikanlah hingga enam suku : xe

3x

( )x

dan 2e

x2

1
2

Logaritma Napier

Ad. logaritma yang memiliki bilangan dasar e.


Logaritma Napier dari x ditulis sebagai log e x atau ln x.

Nilai

dari

menggunakan

logaritma

Napier

kalkulator,

dapat

hubungan

ditentukan

antara

dengan

logaritma

umum

dan loharitma Napier, atau tabel logaritma Napier.

Hukum Peningkatan dan Penurunan

Dinyatakan dalam bentuk y = Ae kx dan y = A 1 e kx .


Hukum ini sering muncul dalam bidang teknik, seperti :
perubahan resistensi listrik terhadap suhu :
muatan kapasitor : q = Qe

t
CR

R = R0 e ,

, penurunan arus listrik pada

rangkaian

induktif

i = Ie

Rt
L

atau

peningkatan

arus

listrik pada rangkaian kapasitif : i = I 1 e CR .

Soal :
1. Dengan

menggunakan

kalkulator,

hitunglah

hingga

4 e 2,23 log 2,23


5e 0,1629
angka penting :
dan
.
ln 2,23
2 ln 0,00165
Selesaikan persamaan-persamaan berikut ini, benar hingga
4 angka penting :
2. 7,83 = 2,9e

3. 16= 24 1 e

1,7x

x
4. 5,17= ln

4 ,64
5. Resistensi R dari suatu konduktor listrik pada suhu
0C

dinyatakan dengan persamaan R = R0 e , di mana

adalah konstanta dan R0 = 5 103 ohm. Tentukanlah nilai


, benar hingga 4 angka penting. Jika R = 6 103 ohm dan

= 1500C . Kemudian tentukan juga suhu hingga derajat


terdekat, jika R = 5,4 103 ohm.
6. Arus

listrik

kapasitor

ampere

pada

waktu

persamaan i = 8,0 1 e CR ,

yang
t
di

listrik

setelah

detik
mana

R = 25 103 ohm dan kapasitas

arus

mengalir

melalui

dinyatakan

resistensi

sebuah
dengan

rangkaian

C = 16 106 farad. Tentukanlah

0,5

detik

dan

waktu,

dalam

milidetik terkecil, agar arus listrik mencapai 6,0 A.


7. Suhu

tenaga

dari sebuah kumparan yang dipanaskan dengan


listrik

selama

wktu

dinyatakan

dalam

persamaan 2 = 1 1 e , di mana 1 adalah suhu (dalam

C ) pada waktu t = 0 dan adalah konstanta. Hitunglah

:
a. 1

hingga

derajat

yang

terkecil,

jika

2 = 50C ,

t = 30 detik, dan = 60 detik.

b. Waktu

t,

benar

hingga

angka

desimal

agar

menjadi setengah dari 1.

TUGAS 1
Fungsi Eksponensial
1. Kecepatan

penurunan

suhu

tubuh

ditentukan

oleh

persamaan = 250e 0,05t , di mana kelebihan suhu tubuh di


atas suhu sekelilingnya pada waktu t menit adalah C .
Plotlah grafik yang menunjukkan kurva penurunan untuk
i jam pertama pendinginan. Tentukanlah nilai dari suhu
setelah 25 menit dan waktu ketika suhu mencapai 195C .
2. Uraikanlah (1 2x)e 2x hingga ke suku x5 .

1,59
3. Selesaikan persamaan : 3,72ln
= 2,43 , benar hingga 4
x
angka penting.
4. Suhu 2 C dari sebuah konduktor listrik pada waktu t
t

detik dinyatakan dengan 2 = 1 1 e


, di mana 1 adalah

suhu awal dan T detik adalah konstanta. Tentukan :


a. 2 jika 1 = 159,9C , t = 30 detik dan T = 80 detik.
b. Waktu t untuk membuat 2 menjadi setengah dari

jika T tetap pada 80 detik.


5. Arus

sesaat

ketika

pada

sebuah

waktu

kapasitor

diketahui
sedang

dari
diisi

i = 10e

t
CR

ulang.

Kapasitansi C = 7 106 farad dan resistensi R = 0,3 106 ohm.


Tentukanlah :
a. Arus sesaat pada waktu t = 2,5 detik.
b. Waktu

yang

dibutuhkan

arus

sesaat

untuk

turun

hingga 5 ampere.
Buatlah

sketsa

kurva

arus

terhadap

waktu

dari

t =0

hingga t = 6 detik.

FUNGSI HIPERBOLIK
Definisi sinh x, cosh x, dan tanh x
sinus hiperbolik x, sinh x =

e x e x
2

cosinus hiperbolik x, cosh x =


tangen hiperbolik x, tanh x =

e x + e x
2

sinh x e x e x
=
cosh x e x + e x

Tentukan nilai dari sinh 1,4; cosh 1,81; tanh 0,65; sech
0,52; cosech 1,86; dan coth 0,38; benar hingga 4 angka
penting.

Grafik Fungsi Hiperbolik


Gambarkan grafik dari y = sinh x; y = cosh x; y = tanh x;
dan y = coth x;

y = cosech x; dan y = sech x,

untuk nilai x diantara -3 dan 3.


2

y = sinh x
y = cosh x
y = tanh x
y = coth x
y = cos echx
y = sec hx

Fungsi Hiperbolik Invers


Soal :
1
1
1
1
1
Tentukan : sinh 1,475 , cosh 2,364 , tanh 0,623, sinh 0,5 , tanh 0,75.

Bentuk log dari Fungsi Hiperbolik Invers

1
2
i. sinh x = ln x + x + 1

11.

cosh 1 x = ln x + x2 1

1
111. tanh x =

1 1+ x
ln

2 i x

Soal :
1
1. Jika tanh x = , carilah e 2x dan tentukan nilai x.
3

x2 1
2. Buktikan bahwa tanh 1 2 = ln x .
x + 1

Identitas Hiperbolik
i. coth x =

1
tanh x

sec hx =

1
cosh x
tanh x =

ii.

cos echx =

1
sinh x

sinh x
iii.
cosh x

cosh 2 x sinh2 x = 1
sec h 2 x = 1 tanh 2 x

iv.

v.

cos ech 2 x = coth 2 x 1

sinh 2x = 2 sinh x cosh x vii.

vi.

cosh 2x = cosh 2 x + sinh2 x

Tunjukkan bahwa tanh 2 x + sec h 2 x = 1.


Jika Pex Qe x = 6 cosh x 2 sinh x , tentukan nilai P dan Q.

Persamaan Hiperbolik
Persamaan hiperbolik a cosh x + b sinh x = c , di mana a, b, dan
c adalah konstanta, dapat diselesaikan dengan langkahlangkah berikut :
1. Mengganti sinh x dengan

e x e x

dan cosh x dengan

e x + e x
.

pe x + qe x + r = 0 , di

2. Menyusun persamaan ke dalam bentuk


mana p, q, dan r adalah konstanta.
3. Mengalikan

masing-masing

suku

dengan

( )

menghasilkan bentuk persamaan p e x

ex ,

sehingga

+ re x + q = 0 .

( )

4. Menyelesaikan persamaan kuadrat p e x

+ re x + q = 0

dengan

faktorisasi atau rumus abc, untuk mendapatkan e x .


5. Nilai x dapat ditentukan dengan x = ln (konstanta).
9

Selesaikan persamaan hiperbolik 2 sinh x + 3cosh x = 5 .

Ekspansi Deret untuk cosh x dan sinh x


Berdasarkan definisi,
x 2 x 3 x4 x 5
+ +
+
+ ...
e = 1+ x +
2! 3! 4 ! 5!
x

x 2 x 3 x4 x 5
+

+ ...
2! 3! 4 ! 5!

e x = 1 x +
cosh x =
sinh x =

1 x
x 2 x4
+
+ ...
e + e x = 1+
2
2! 4 !

x3 x5
1 x
+ ...
e e x = x + +
3! 5!
2

cosh 1= 1+

12 14 16
+ + + ...= .... (4 angka desimal)
2! 4 ! 6!

sinh 3 = 3 +

33 35 37 39 311
+
+ + + + ...= .... (3 angka desimal)
3! 5! 7! 9! 11
!

sinh 3 = 3 +

33 35 37 39 311
+
+ + + + ...= ....
3! 5! 7! 9! 11
!

Buktikanlah identitas :

sinh 2 sinh = +

7 3 31 5
+
, hingga
6
120

ke suku 5 .

Soal :
1. Buktikan bahwa :
a.

1+ tanh x
= e 2x
1 tanh x

b.

sinh2 x + cosh 2 x 1
= tanh 4 x
2
2
2 cosh x coth x

2. Tentukan nilai A dan B, jika :


x
x
a. 5e 4 e = A sinh x + Bcosh x

10

x
x
b. Ae + Be = 4 cosh x 5 sinh x

3. Selesaikan persamaan berikut, hingga 4 angka desimal :


a. sinh x = 3
b. 3,5 sinh x + 2,5 cosh x = 0
c. 4 tanh x 1= 0
4. a

Tentukan deret pangkat untuk 2 cosh sinh 2 , hingga


2
ke suku 5 .

b. Buktikan

identitas

2 3
4
5
, hingga ke suku
+

+
2 sinh cosh = 1+
2
2
8 24 384 1920
5 .

Hubungan Antara Fungsi Trigonometrik

dengan Hiperbolik

Jika cos + j sin = e j ..........


(1) dan cos j sin = e j ..........
(2) , maka :
(1) + (2) : ..........
..........
..........
..........
..........
.........(
3)

(1) (2) : ..........


..........
..........
..........
..........
........(
4)
Substitusikan = j ke persamaan (1) dan (2), diperoleh :
cos j = ..........
(5) dan sin j = ..........
(6)

Soal :
1. cos 2 j + sin 2 j = 1
2. sin j 2A = 2 sin jA cos jA

Identitas Hiperbolik
Jika = j disubstitusikan ke cosh =

1
(e + e ) , diperoleh :
2

cosh j = cos ..........


(7)

Sedangkan jika

=j

disubstitusikan ke

sinh =

1
(e e ) ,
2

diperoleh :
sinh hj = j sin ..........
(8)

11

Dari persamaan (5) dan (6), diperoleh : tan j = j tanh ..........


(9)
.

dan

dari

persamaan

(7)

dan

(8),

diperoleh

tanh j = j tan ..........


(10) .

Soal :
1. Dengan

menulis

jA

untuk

dalam

cot 2 + 1= cos ec 2 ,

tentukan hubungan identitas hiperboliknya.


2. Dengan

menulis

jA

ddn

identitas trigonometri

jB

untuk

dan

dalam

cot cos , tunjukkan bahwa :

A + B
A B
cosh A cosh B = 2 sinh
sinh

2
2

3. Ubah sin 3 = 3sin 4 sin 3 , dengan menulis jA

untuk , ke

dalam identitas hiperbolik.

Latihan Soal :
Tunjukkan

identitas

berikut

dengan

menggunakan

bentuk

eksponensial.
1. sin j (A + B) = sin jA cos jB + cos jA sin jB
2. cos j 2A = 1 2 sin 2 jA
A + B
A B
3. sin jA sin JB = 2 cos j
sin j

2
2
Ubah

identitas

berikut

dengan

menggunakan

substitusi

A = j dan B = j , ke dalam identitas hiperbolik.

4. cos A sin B =
5. sin 3 A =

1
[sin(A + B) sin(A _ B)]
2

3
1
sin A sin 3A
4
4

12

TURUNAN PARSIAL
Pengantar

Misalkan f adalah fungsi 2 variabel x dan y, maka ...


Turunan
diperoleh

Parsial
dengan

adalah
membuat

turunan
salah

dari
satu

fungsi
variabel

yang

konstan

(tetap), dan mendiferensialkan f terhadap variabel yang


lain.
Jika f adalah fungsi 3 variabel x, y, dan z, maka turunan
parsial terhadap x ditentukan dengan cara memandang y dan
z sebagai konstanta, serta mendiferensialkan f terhadap
x.
Dengan demikian, V = r 2 h dinyatakan sebagai fungsi dengan
2 variabel, r dan h.
Fungsi ini memiliki 2 turunan parsial; satu terhadap r
dan satu lagi terhadap h.
Turunan parsial V terhadap r :

V
= ...
r

Turunan parsial V terhadap h :

V
= ...
h

V
r

dan

V
h

merupakan contoh dari turunan parsial orde

pertama.

13

Untuk memperoleh turunan parsial dengan orde yang lebih


tinggi dapat dilakukan dengan menurunkan kembali suatu
turunan parsial.
Jika

V
r

diturunkan

secara

parsial

terhadap

akan

diperoleh :

V 2 V
, dan disebut turunan parsial orde 2.
=
r r r 2
Dengan

demikian

kedua, yaitu :

Jika

2V
r 2

fungsi

memiliki

turunan

parsial

2V
2V 2V 2V
dan
.
,
,
,
h 2
r 2 hr r h

diturunkan

secara

parsial

terhadap

akan

diperoleh :
2 V 3V
=

, dan disebut turunan parsial orde 3.


r r 2 r 3

Contoh :
1. Turunan parsial pertama dan kedua dari z = 4 x3 5xy 2 + 3y 3 ;
z = x2 y 3

x 1
+ ;
y2 x

z=
3

x +y
2

dan

z = x2 sin(2x + 3y )

adalah

....
2. Jika z = sin xy , tunjukkan bahwa

1 z 1 z
=
y x x y

3z
3z
2 3
4
3. Tentukan
dari z = x y 2x y ;
dari z = x sin y ; dan
y 2 x
x3
3u
dari u = x5 + x4 y 4 z 3 + yz 2 .
zyx
4. Jika z = x f (xy) , buktikan bahwa x

z
z
y
=z.
x
y

5. Jika V = f (x2 + y 2 ) , tunjukkan bahwa x

V
V
y
= 0.
y
x

14

Pendiferensialan fungsi implisit


Andaikan F(x, y ) = 0 mendefinisikan y secara implisit sebagai
F
F
dy
fungsi yang terdiferensiasi dari x, maka
= x = x .
F
Fy
dx
y
Andaikan

diberikan

secara

implisit

sebagai

z = f (x, y ) oleh persamaan berbentuk F(x, y, z) = 0 , maka

fungsi

F
z
= x
F
x
z

F
z
y
dan
.
=
F
y
z
Contoh :
1. Tentukan

dy
dari 4 x2 + 2xy 3 5y 2 = 3 dan 3y + 2x ln y = y 4 + x .
dx

15

z
z
,
y
x

2. Tentukan

dari xy 2 + yz 2 + zx2 = 3dan ln(x + yz) = 1+ xy 2 z 3

Diferensial Total :
Jika z = f (u, v , w,...), maka dz =
Dengan

dz =

demikian,

jika

z
z
z
du +
dv +
dw + ...
u
v
w

z = f (x, y ) ,

maka

diferensial

total

z
z
dx + dy
x
y

Contoh :
1.

Tentukan diferensial total (dz), Jika :


a. z = f (x, y ) dan z = xy +

x
1.
y

b. z = f (u, v , w ) dan z = 2uv 3v 2 w + uvw .


2. Jika z = x2 xy + 3y 2 berubah dari (3,-1) ke (2,96;-0,95),
bandingkan nilai z dan dz.
3. Tekanan,

volume,

dikaitkan

oleh

dan

suhu

persamaan

dari

molekul

PV= 8,31T ,

dengan

gas
P

ideal
diukur

dalam kilopascal, V dalam liter, dan T dalam kelvin.


Gunakan

diferensial

untuk

menaksir

perubahan

dalam

tekanan jika volume bertambah dari 12 L menjadi 12,3 L


dan suhu menurun dari 310 K menjadi 305 K.

Laju Perubahan (Aturan Rantai) :


dz z du z dv z dw
=

+ ...
dt u dt v dt w dt

Dengan demikian, jika

z = f (x, y ) ,

x = g(t )

dan

y = h(t ) , maka

dz z dx z dy
=
+
.
dt x dt y dt
Contoh :
1. Jika z = f (x, y ) dan z = 2x3 sin y , tentukan laju perubahan z,
benar hingga 4 angka penting, ketika x adalah 2 unit

16

dan naik pada laju 4 unit/s; sedangkan y adalah 6 rad


dan turun pada laju 0,5 unit/s.
2. Jari-jari kerucut lingkaran tegak bertambah besar pada
laju 1,8 inci/detik, sedangkan tingginya menyusut pada
laju

2,5

inci/detik.

Pada

laju

berapakah

volume

kerucut berubah ketika jari-jari adalah 120 inci dan


tinggi adalah 140 inci.

Pertambahan Kecil

Jika z = f (u, v , w,...), maka z


Dengan

z =

demikian,

jika

z
z
z
u +
v +
w + ...
u
v
w

z = f (x, y ) ,

maka

pertambahan

kecil

z
z
x + y .
x
y

Contoh :
1. Tekanan
persamaan

dan

volume

pada

gas

dikaitkan

oleh

PV1,4 = k . Taksirlah kesalahan nilai k, jika

tekanan naik 4% dan volume turun 1,5%.


2. Dimensi kotak persegi panjang tertutup diukur sebesar
80 cm, 60 cm, dan 50 cm, dengan kesalahan yang mungkin
sebesar 0,2 cm dalam masing-masing dimensi. Taksirlah
kesalahan

maksimum

dalam

menghitung

luas

luas

permukaan kotak.
3. Jika R adalah hambatan total dari tiga tahanan, yang
dihubungkan secara paralel, dengan tahanan R1, R2 , dan

R3 , maka
1 1 1
1
= +
+
R R1 R2 R3
Jika

hambatan

R2 = 40 , dan

diukur

dalam

ohm

sebagai

R1 = 25 ,

R3 = 50 , dengan kesalahan yang mungkin

sebesar 0,5% dalam masing-

17

masing kasus, taksirlah kesalahan maksimum dalam nilai


terhitung R.

Soal-Soal Turunan Parsial


1. Tentukan

turunan

parsial

z = x2 sin(2x + 3y ) ;

dan

pertama

serta

dari z = ln(x + x2 + y 2 )

3z
yx2

tentukan

dari

z = ln sin(x y ) .
2. Jika z = ln x2 + y 2 +

1
2z 2z
y
tan 1 ,tunjukkan bahwa
+
= 0.
2
x2 y 2
x

d
f ' (x)
tan 1 f (x) =
2
dx
1+ [f (x)]

z
z
y
= z .
3. Buktikan : Jika z = x f maka x + y
x
y
x
4. Jika yz 4 + x2 z 3 = e xyz , carilah

z
z
dan
.
y
x

u = ln sin(xy) ,

5. a. Misalkan

tunjukkan

bahwa

du = cot( xy)[ydx + xdy )].


b. Lendutan

diketahui

pada

sama

tengah-tengah

dengan

di

sebuah

mana

batang

merupakan

konstanta. Jika w naik sebesar 2%, l naik sebesar


3%,

dan

turun

sebesar

2%,

carilah

persentase

kenaikan y.
6. a. Luas permukaan total S suatu kerucut dengan radius
alas

r dan dengan tinggi tegak lurusnya diberikan

oleh
S = r 2 + r r 2 + h 2
Jika r dan h masing-masing meningkat dengan laju
0,25cm/detik, carilah laju kenaikan S ketika r = 3
cm dan h = 4 cm.
b. Tegangan V dalam rangkaian listrik secara perlahan
menurun saat baterai semakin aus. Hambatan R secara
perlahan bertambah seraya tahanan memanas. Gunakan

18

hukum Ohm,

V = IR , untuk mencari bagaimana arus I

berubah

pada

saat

R = 400 ,

I = 0,08A ,

dV / dt = 0,01V / det ik , dan dR/ dt = 0,03 / det ik.


7. a. Gunakan diferensial untuk menaksir banyaknya timah
dalam kaleng timah tertutup dengan garis tengah 8cm
dan tinggi 12 cm, jika tebal timah adalah 0,04 cm.
b. fr =

1
2 LC

menyatakan frekuensi resonansi dari sebuah

rangkaian yang dihubungkan seri, berisi induktansi


L dan kapasitas C. Hitunglah persentase perubahan
taksiran pada fr , jika L turun 3% dan C naik 5%.

19

PERSAMAAN DIFERENSIAL
Ad.

suatu

persamaan

yang

di

dalamnya

terdapat

sebuah

fungsi yang tak diketahui dan satu atau lebih turunan.


Sebagai contoh :
dy
= x+5
dx

d 2y
dy
+ 3 + 2y = 0
2
dx
dx

Orde Persamaan Diferensial


Ad. orde turunan tertinggi yang muncul dalam persamaan
tersebut.

Solusi atau Penyelesaian Persamaan Diferensial, diperoleh


denganmencari fungsi yang memenuhi persamaan tersebut.
Caranya ....
Persamaan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga semua
koefisien diferensialnya hilang dan tinggallah hubungan
antara x dan y.

Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Pertama

1. Integrasi Langsung, untuk persamaan diferensial yang


mempunyai bentuk
dy
= f (y ) , sehingga
dx

dy
= f (x) sehingga y = f (x)dx atau ...
dx

dy

dx = f (y) .

Soal :
1. Tentukan solusi umum dari persamaan :
a. 2x

dy
= 3 x3
dx

b.

dy
= 2 cos 2 y
dx

20

2. Tentukan
3

solusi

umum

dari

persamaan

diferensial

dy
+ sin = 0 , kemudian tentukan juga solusi khususnya
dx

jika diberikan bahwa y =


3. Tentukan

solusi

y = 1 ketika x =

ketika x = .
3
3

khusus

dari

(y 2 + 2)

dy
= 5y
dx

apabila

1
2

4. Arus dalam suatu rangkaian listrik diberikan oleh


persamaan
Ri+ L

di
= 0,
dt

di

mana

Tunjukkan bahwa i = Ie

Rt
L

dan

adalah

konstan.

, apabila i = I ketika t = 0 .

2. Pemisahan Variabel, untuk persamaan diferensial yang


mempunyai

bentuk

dy
= g(x) h(y )
dx

dan

dy g(x)
,
=
dx h(y )

yaitu

persamaan yang ruas kanannya dapat dinyatakan sebagai


perkalian atau pembagian fungsi x dan fungsi y.

Untuk

dy
= g(x) h(y ) , maka
dx

dy g(x)
, maka
=
dx h(y )

dy

h(y) = g(x)dx ;

sedangkan untuk

h(y)dy = g(x)dx .

Soal :
1. Selesaikan persamaan diferensial :
a.

dy
= 2y cos x
dx

dy x2 + 1
b. xy
=
dx y + 1
c.

sin x dy

= cos x
1+ y dx

21

2. Tunjukkan

bahwa

adalah y =

1
(1 x2 )

solusi

khusus

xy = (1 x2 )

dari

dy
dx

, apabila x = 0 ketika y = 1.

3. Arus i dalam sebuah rangkaian listrik yang terdiri


dari

resistansi

dan

induktansi

dihubungkan

secara seri dengan sebuah tegangan sumber E yang


konstan, diberikan oleh persamaan diferensial :
dI
E L = Ri
dt
Tentukan solusi umum dari persamaan tersebut dan
tentukan i pada waktu t ketika t = 0 , i = 0 .
3. Substitusi y = vx , untuk persamaan diferensial homogen
P

dy
= Q.
dx

Soal :
1. Tunjukkan

bahwa

solusi

umum

(x2 + y 2 )dy = xydx

dari

1
adalah x2 = 2y 2 (1ny + ) , apabila ketika y = 1 ketika x = 1
2

2y x dy
2. Tentukan solusi khusus dari persamaan
= 1,

y + 2x dx
apabila y = 3 ketika x = 2 .
3. Tunjukkan

bahwa

persamaandiferensial

solusi

khusus

dari

dy y 3 xy 2 x2 y 5x3
,
=
dx
xy 2 x2 y 2x3

adalah

y 2 4y
y 5x
+
+ 18ln
= ln x + 42
2
x
2x
x

diberikan

bahwa

x=1

ketika y = 6 .

4. Faktor
linear

Pengintegral,

untuk

persamaan

diferensial

dy
+ P(x)y = Q(x) .
dx

22

Solusinya : ye

Pdx

= e

Pdx

Qdx

Langkah penyelesaian :
1. Susun persamaan menjadi bentuk

dy
+ Py = Q , dimana P
dx

dan Q adalah fungsi dalam x.


2. Tentukan

Pdx

dan faktor integrasinya : e


e

3. Substitusikan

ye

Pdx

= e

Pdx

ke

dalam

Pdx

persamaan

Pdx

Qdx .

4. Integralkan ruas kanan untuk memperoleh solusi umum


persamaan diferensial.

Soal :
1. Selesaikan

persamaan

1 dy
+ 4y = 2 ,
x dx

diferensial

diberikan x = 0 bila y = 4 .
2. Tunjukkan

bahwa

solusi

persamaan

diferensial

3 x2
dy
y
adalah y =
, diberikan x = 1 bila y = 1.
+ 1=
2x
dx
x

3. Selesaikan

persamaan

dy
= sec + y tan ,
d

diferensial

apabila diberikan bahwa x = 0 ketika y = 2 .


4. Selesaikan persamaan diferensial

(x 2)

dy 3(x 1)
+
y = 1,
dx
x+1

jika diberikan bahwa y = 5 bila x = 1.

Persamaan Bernoulli :

dy
+ P(x)y = Q(x)y n
dx

Langkah :
i.
ii.

Kedua ruas dibagi dengan y n .


Misalkan z = y 1n , sehingga diperoleh

dz
.
dx

23

iii.

Subsitusikan

diperoleh bentuk

langkah

ii

ke

persamaan,

sehingga

dz
+ P1z = Q1, kemudian selesaikan dengan
dx

menggunakan faktor integrasi.


Akhirnya setelah diproleh z, kembalikan bentuknya ke
dalam y dengan menggunakan z = y 1n .

Soal : Pecahkanlah
1.

dy 1
+ y = xy 2
dx x

2. x2 y x3
3. 2y 3

dy
= y 4 cos x
dx

dy
= y 4 e 3x
dx

Aplikasi pada Rangkaian Listrik

Suatu gaya elektromotif (biasanya sebuah baterai atau


generator)

menghasilkan

arus

ampere

(A)

sebuah

tahanan

I(t)

mempunyai

tegangan
pada

saat

E(t)
t.

volt

(V)

dan

Rangkaian

juga

dengan

besar

(resistor)

tahanan (resistansi) R ohm () dan induktor dengan


induktansi L henry (H).
Hukum Ohm memberikan penurunan tegangan akibat tahanan
sebesar RI . Penurunan tegangan akibat induktor adalah
L

dI
.
dt

Salah

satu

penurunan

hukum
tegangan

Kirchhoff
sama

mengatakan

dengan

bahwa

tegangan

jumlah

E(t)

yang

dihasilkan, sehingga :
L

dI
+ RI = E(t )
dt

24

Contoh :
Misalkan

dalam

rangkaian

sederhana

besar

tahanan

adalah 12 dan induktansi 4 H. Jika sebuah baterai


memberikan

tegangan

konstan

60

dan

saklar

dihubungkan ketika t = 0 , sehingga arus awalnya adalah

I (0) = 0 . Tentukan I(t) dan arus setelah 0,1 detik.

Apabila

dalam

elektromotif,

suatu

rangkaian

terdapat

sebuah

kapasitor

dengan

sebuah

gaya

kapasitansi

farad (F), dan sebuah tahanan dengan besar tahanan R


ohm

(),

maka

adalah sebesar
Coulomb),

penurunan

tegangan

melalui

kapasitor

Q
, dengan Q menyatakan muatan (dalam
C

sehingga

dalam

kasus

ini

hukum

Kirchhoff

menjadi :
RI +

Karena I =

Q
= E(t )
C

dQ 1
dQ
, maka diperoleh : R
+ Q = E(t ) .
dt C
dt

Misalkan besar tahanan adalah 5, kapasitansi 0,05F,


baterai menghasilkan tegangan konstan 60 V, dan muatan
awal adalah Q(0) = 0 . Tentukan muatan dan arus pada saat
t.

Soal :
1. Misalkan

dalam

rangkaian

sederhana

besar

tahanan

adalah 10 dan induktansi 2 H. Jika sebuah baterai


memberikan

tegangan

dihubungkan

ketika

adalah

konstan
t =0,

40

sehingga

dan
arus

saklar
awalnya

I (0) = 0 . Tentukan I(t) dan arus setelah 0,1

detik.
2. Pada

sebuah

rangkaian

sederhana,

sebuah

generator

menghasilkan tegangan E(t ) = 40 sin 60t volt, induktansi 1

25

H, tahanan 20 , dan I (0) = 0 . Tentukan I(t) dan arus


setelah 0,1 detik.
3. Misalkan dalam rangkaian besar tahanan adalah 10 ,
kapasitansi

0,1

F,

baterai

menghasilkan

tegangan

konstan 120V dan muatan awal adalah Q(0) = 0 . Tentukan


muatan dan arus pada saat t.
4. Jika dalam suatu rangkaian menghasilkan tahanan

Q(0) = 0 ,

dan

kapasitansi

0,01F,

muatan

awal

E(t ) = 10sin 60t . Tentukan muatan dan arus pada saat t.

26

27

Anda mungkin juga menyukai