Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGANTAR STATISTIKA MATEMATIKA

FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN

Disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Statistika Matematika

Dosen Pengampu: Nur Asma Riani Siregar, S.Pd, M.Pd.

Oleh Kelompok 2:

1. Almani Alafawu (2103020002)


2. Anita (2103020016
3. Usnul Hakim (2103020032)
4. Yohana Simanullang (2103020056)

KELAS A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNG PINANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sejahtera bagi kita


semua.

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Nur Asma Riani Siregar,
S.Pd, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Statistika Matematika
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.

Dan kami mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan-kekurangan pada


makalah ini. Kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan. Oleh
sebab itu, jika ada kesalahan-kesalahan dari makalah ini, tentu datangnya dari kami.
Semoga karya tulis ini dapat membantu pengetahuan atau pun wawasan bagi para
pembaca mengenai “Momen dan Fungsi Pembangkit Momen” ini. Penulis akan
selalu terbuka menerima kritik dan saran yang membangun. Sebab penilaian
seseorang terhadap suatu hal bisa saja berbeda-beda.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB 1: PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang. ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan. .................................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Momen. ................................................................................................................... 3
1. Definisi ................................................................................................................ 3
2. Jenis Momen ....................................................................................................... 3
3. Momen Sekitar Rataan. ....................................................................................... 4
B. Fungsi Pembangkit Momen. ................................................................................. 12
1. Definisi.............................................................................................................. 12
2. Jenis Fungsi Pembangkit Momen. .................................................................... 12
3. Penurunan Momen dari Fungsi Pembangkit Momen........................................ 14
4. Sifat-sifat Fungsi Pembangkit Momen. ............................................................ 15
BAB III: PENUTUP ......................................................................................................... 17
A. Kesimpulan. .......................................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedangkan
statistikadalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu
data.Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori
probabilitas.Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel,
dan probabilitas. Probabilitas adalah harga angka yang menunjukkan seberapa
besarkemungkinan suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang
mungkin terjadi.

Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajarai nilai 𝐸(𝑋) dan 𝐸(𝑋 2 ).
Dengan perkataan lain, kita hanya dapat menghitung nilai ekspektasi dari peubah
acak 𝑋 dengan pangkatnya paling tinggi 2. Berikut ini akan dijelaskan perumusan
secara umum dalam penghitungan nilai ekspektasi dari peubah acak dengan
pangkat lebih dari 2.

Momen ialah salah satu ukuran statistika yang gunanya antara lain sebagai
dasar untuk merumuskan ukuran keruncingan dan kemiringan kurva (distribusi).
Sedangkan fungsi pembangkit momen antara lain untuk menurunkan atau
menentukan momen-momen.

Rata-rata dan varians sebenarnya merupakan hal istimewa dari kelompok


ukuran lain yang disebut momen. Dari momen ini pula beberapa ukuran lain dapat
diturunkan. Bentuk-bentuk sederhana dari momen dan fungsi pembangkit momen
akan diuraikan di dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian momen?
2. Apa saja jenis momen?
3. Apa itu yang dimaksud dengan fungsi pembangkit momen?
4. Apa saja jenis fungsi pembangkit momen?

1
C. Tujuan Penulisan.
1. Mengetahui apa itu momen.
2. Mengetahui apa saja jenis momen dan rumusnya.
3. Mengetahui apa itu fungsi pembangkit momen.
4. Mengetahui apa saja jenis pada fungsi pembangkit momen berserta
rumusnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Momen.
1. Definisi :
Jika X adalah peubah acak, baik diskrit mapun kontinu, maka
momen ke-k (dinotasikan dengan 𝜇′𝐾 ) didefinisikan sebagai :
𝜇′ 𝐾 = E (𝑋 𝑘 ), k = 1,2,3,..

2. Jenis Momen
a. Momen Peubah Acak Diskrit
Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x, maka momen ke-k (dinotasikan dengan 𝜇′𝐾 ) didefinsikan sebagai :
𝜇 𝐾′ = ∑𝑥 𝑥 𝑘 . p(x)

Contoh soal :

X 1 2 3 4
p(x) 1 1 1 1
4 8 8 2
Hitunglah 𝜇′3 ?

Penyelesaian :

Berdasarkan definsi momen diskrit, maka :

𝜇3 ’ = E(𝑋 3 ) = ∑𝑥 𝑥 3 . P (x)

= ∑4𝑥=1 𝑥 3 . P(x)

1 1 1 1
= (1)3 (4) + (2)3 (8) + (3)3 (8) + (4)3 (2)

1 27 64
=4+1+ +
8 8

293
𝜇3 ’ = E(𝑋 3 ) = 8

3
b. Momen Peubah Acak Kontinu.
Jika X adalah peubah acak kontinu dari f(x) adalah nilai fungsi densitas dari
X dari x, maka momen ke-k (dinotasikan dengan 𝜇′𝑘 ) didefiniskan sebagai :

𝜇 𝐾′ = ∫−∞ 𝑥 𝑘 . f(x) dx

Contoh:

Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :

2𝑥
f(x)= ; 1< 𝑥 < 2
3

= 0; x lainnya.

Hitung 𝜇 ′ 3 ?

Penyelesaian :

𝜇3 ’ = E(𝑋 3 ) = ∫−∞ 𝑥 3 . f(x) dx

1 2 ∞
= ∫−∞ 𝑥 3 . f(x) dx + ∫1 𝑥 3 . f(x) dx + ∫2 𝑥 3 . f(x) dx

1 2 2𝑥 ∞
= ∫−∞ 𝑥 3 . 0 dx + ∫1 𝑥 3 . dx + ∫2 𝑥 3 . 0 dx
3

2
2
= 0 + (15 𝑥 5 ] )
𝑥=1
65
𝜇3 ’ = E(𝑋 3 ) = 12

Pada bagian sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa varian sebuah peubah acak
adalah nilai ekspektasi dari pangkat dua untuk penyimpangan peubah acak terhadap
rataannya.

3. Momen Sekitar Rataan.


Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka momen
sekitar rataan ke-k (dinotasikan dengan 𝜇 k) didefinisikan sebagai:

4
𝜇𝑘 = 𝐸(𝑋 − 𝜇)𝑘 ; 𝑘 = 0, 1, 2, 3, …

Berdasarkan rumusan diatas, kita akan menghitung nilai momen sekitar


rataan untuk beberapa nilai k.

Untuk 𝒌 = 𝟎

𝜇0 = 𝐸(𝑋 − 𝜇)0 = 𝐸(1) = 1

Untuk 𝒌 = 𝟏

𝜇1 = 𝐸(𝑋 − 𝜇)1 = 𝐸(𝑋) − 𝜇 = 𝜇 − 𝜇 = 0

Untuk 𝒌 = 𝟐

𝜇2 = 𝐸(𝑋 − 𝜇)2 = 𝑉𝑎𝑟(𝑋)

Untuk 𝒌 = 𝟑

𝜇3 = 𝐸(𝑋 − 𝜇)3

Dan seterusnya.

a. Momen Sekitar Rataan Diskrit.


Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x, maka momen sekitar rataan ke-k (dinotasikan dengan 𝜇 k) didefinisikan
sebagai:
𝜇𝑘 = ∑𝑥(𝑥 − 𝜇)𝑘. 𝑝(𝑥).

Contoh:

Misalnya fungsi peluang dari X berbentuk:

1
𝑝(𝑥) = ; 𝑥 = 1, 2, 3
3

Hitunglah 𝜇 3

Penyelesaian:

Berdasarkan definisi momen sekitar rataan diskrit, maka:

5
𝜇3 = ∑(𝑥 − 𝜇)𝑘 . 𝑝(𝑥)
𝑥

Kita akan menghitung dahulu nilai 𝜇.

Berdasarkan definisi rataan diskrit, maka:

𝜇 = 𝐸(𝑋) = ∑ 𝑥. 𝑝(𝑥)
𝑥

3
1
= ∑𝑥.
3
𝑥=1

1
= ( ) (1 + 2 + 3)
3

𝜇 = 𝐸(𝑋) = 2

Jadi:

3
1
𝜇3 = ∑(𝑥 − 2)3 .
3
𝑥=1

1
= ( ) [(1 − 2)3 + (2 − 2)3 + (3 − 2)3 ]
3

1
= ( ) (−1 + 0 + 1)
3

𝜇3 = 0

b. Momen Sekitar Rataan Kontinu.


Jika X adalah peubah acak kontinu dan p(x) adalah nilai fungsi densitas dari
X di x, maka momen sekitar rataan ke-k (dinotasikan dengan 𝜇 k) didefinisikan
sebagai

𝜇𝑘 = ∫ (𝑥 − 𝜇)𝑘 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
−∞

Contoh:

6
Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk:

1
𝑓(𝑥) = ; 20 < 𝑥 < 30
10

= 0; 𝑥 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎.

Hitung 𝜇3 .

Penyelesaian:

Berdasarkan definisi momen sekitar rataan kontinu, maka:


𝜇3 = ∫ (𝑥 − 𝜇)3 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
−∞

Kita akan menghitung dahulu nilai 𝜇.

Berdasarkan definisi rataan kontinu maka:


𝜇 = 𝐸(𝑋) = ∫ 𝑥 . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
−∞

20 30 ∞

= ∫ 𝑥 . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + ∫ 𝑥 . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + ∫ 𝑥 . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥


−∞ 20 30

20 30 ∞
1
= ∫ 𝑥 . 0 𝑑𝑥 + ∫ 𝑥 . 𝑑𝑥 + ∫ 𝑥 . 0 𝑑𝑥
10
−∞ 20 30

1 2 30
=0+( 𝑥 ]𝑥=20 ) + 0
20

𝜇 = 𝐸(𝑋) = 25

Jadi:

𝜇₃ = ∫ (𝑥 − 25)3 . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
−∞

7
20

= ∫ (𝑥 − 25)3 . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
−∞
30 ∞

+ ∫ (𝑥 − 25)³ . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 + ∫ (𝑥 − 25)3 . 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥


20 30

20 30 ∞
1 3
= ∫ (𝑥 − 25)³ . 0 𝑑𝑥 + ∫ (𝑥 − 25) . 𝑑𝑥 + ∫ (𝑥 − 25)³ . 0 𝑑𝑥
10
−∞ 20 30

30
1
= 0+ ∫ (𝑥 − 25)3 𝑑𝑥 + 0
10
20

Misalnya: 𝜇 = 𝑥 − 25

𝑑 𝜇 = 𝑑𝑥

Batas-batas: Untuk 𝑥 = 20, maka 𝜇 = −5

Untuk 𝑥 = 30, maka 𝜇 = 5

5
1
𝜇3 = ∫ 𝜇3 𝑑 𝜇
10
−5

1 4 5
= 𝜇 ]𝑢=−5
40

𝜇3 = 0

Dengan menggunakan dalil binomial, kita dapat menurunkan hubungan antara


momen dan momen sekitar rataan dari sebuah peubah acak.

Berdasarkan definisi momen sekitar rataan diskrit, maka:

𝜇𝑘 = 𝐸[(𝑋 − 𝜇)𝑘 ]

𝑘
𝑘
= 𝐸 [∑ ( ) 𝑥 𝑖 (−𝜇)𝑘 −𝑖 ]
𝑖
𝑖=1

Jadi:

8
𝑘
𝑘
𝜇𝑘 = ∑ ( ) 𝜇𝑖 ′ (−𝜇)𝑘−𝑖
𝑖
𝑖=0

Kemudian kita akan mensubstitusikan beberapa nilai k ke dalam rumus di atas.

Untuk k = 1

𝑘
𝑘
𝜇1 = ∑ ( ) 𝑥 ′ 𝑖 (−𝜇)1−𝑖
𝑖
𝑖=0

1 1
= ( ) 𝜇0 ′ (−𝜇)1 + ( ) 𝜇1 ′ (−𝜇)0
0 1

= −𝜇 + 𝜇1 ′

=𝜇−𝜇

𝜇1 = 0

Untuk 𝒌 = 𝟐

2
2
𝜇2 = ∑ ( ) 𝜇𝑖 ′ (−𝜇)2−𝑖
𝑖
𝑖=0

2 2 2
= ( ) 𝜇0 ′ (−𝜇)2 + ( ) 𝜇1 ′ (−𝜇)1 + ( ) 𝜇2 ′ (−𝜇)0
0 1 2

= 𝜇 2 − 2 𝜇1 ′ 𝜇 + 𝜇2 ′

𝜇2 = 𝜇2 ′ 𝜇 2

Untuk 𝒌 = 𝟑

3
3
𝜇3 = ∑ ( ) 𝜇𝑖 (−𝜇)3−𝑖
𝑖
𝑖=0

3 3 3 3
= ( ) 𝜇0 ′ (−𝜇)3 + ( ) 𝜇1 ′ (−𝜇)2 + ( ) 𝜇2 ′ (−𝜇)1 + ( ) 𝜇3 ′ (−𝜇)0
0 1 2 3

= −𝜇 3 − 3 𝜇1 ′ 𝜇 2 − 3 𝜇2 ′ 𝜇 + 𝜇3 ′

𝜇3 = 𝜇1 ′ − 3 𝜇2 ′ 𝜇 + 2 𝜇 3

9
Dan seterusnya.

Sehingga hasil akhir dari penurunan sampai 𝑘 = 3 adalah sebagai berikut.

1. 𝜇1 = 0
2. 𝜇2 = 𝜇2 ′ − 𝜇 2
3. 𝜇3 = 𝜇3 ′ − 3 𝜇2 ′𝑣 𝜇 + 2 𝜇³

Dari hasil penurunan di atas, ternyata penghitungan momen sekitar rataan


bisa dilakukan melalui momen. Namun demikian, penghitungan momen juga
bisa dilakukan melalui momen sekitar rataan. Hal ini bisa dilihat pada
pembuktian berikut ini.

Berdasarkan definisi momen maka:

𝜇𝑘 ′ = 𝐸(𝑋 𝑘 )

= 𝐸[(𝑋 − 𝜇) + 𝜇]𝑘

𝑘
𝑘
= 𝐸 [∑ ( ) 𝑥 ′ 𝑖 (𝑥 − 𝜇)𝑖 𝜇 𝑘−𝑖 ]
𝑖
𝑖=0

𝑘
𝑘
= ∑ ( ) 𝜇 𝑖 𝜇 𝑘−𝑖
𝑖
𝑖=0

Jadi:

𝑘
𝑘
𝜇𝑘 ′ = ∑ ( ) 𝜇 𝑖 𝜇 𝑘−𝑖
𝑖
𝑖=0

Kemudian kita akan mensubstitusikan beberapa nilai k ke dalam rumus di


atas.

Untuk 𝒌 = 𝟏

1
1
𝜇1 ′ = ∑ ( ) 𝜇 𝑖 𝜇1−𝑖
𝑖
𝑖=0

1 1
= ( ) 𝜇0 𝜇1 + ( ) 𝜇1 𝜇 0
0 1

10
= 𝜇 + 𝜇1

𝜇1 ′ = 𝜇, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜇1 = 0

Untuk 𝒌 = 𝟐

2
2
𝜇2 ′ = ∑ ( ) 𝜇 𝑖 𝜇 2−𝑖
𝑖
𝑖=0

2 2 2
= ( ) 𝜇0 𝜇 2 + ( ) 𝜇1 𝜇1 + ( ) 𝜇2 𝜇 0
0 1 2

= 𝜇 2 + 2 𝜇1 𝜇 + 𝜇2

𝜇2 ′ = 𝜇 2 + 𝜇2 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜇1 = 0

Untuk 𝒌 = 𝟑

3
3
𝜇3 ′ = ∑ ( ) 𝜇 𝑖 𝜇 3−𝑖
𝑖
𝑖=0

3 3 3 3
= ( ) 𝜇0 𝜇 3 + ( ) 𝜇1 𝜇 2 + ( ) 𝜇2 𝜇1 + ( ) 𝜇3 𝜇 0
0 1 2 3

= 𝜇 3 + 3 𝜇1 𝜇² + 3 𝜇2 𝜇 + 𝜇3

𝜇3 ′ = 𝜇 3 + 3 𝜇2 𝜇 + 𝜇3 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜇1 = 0

Dan seterusnya.

Sehingga hasil akhir dari penurunan sampai 𝑘 = 3 adalah sebagai berikut.

1. 𝜇1 ′ = 𝜇
2. 𝜇2 ′ = 𝜇 2 + 𝜇3
3. 𝜇3 = 𝜇 3 + 3 𝜇2 𝜇 + 𝜇3

11
B. Fungsi Pembangkit Momen.
Fungsi pembangkit momen merupakan sebuah fungsi yang dapat
menghasilkan momen-momen. Selain itu, penentuan distribusi baru dari
peubah acak yang baru merupakan kegunaan lain dari fungsi pembangkit
momen. Momen-momen yang dihasilakn itu bisa digunakan untuk mencari
nilai harapan, nilai rataan, dan varians dari suatu peubah acak.
1. Definisi.
Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka fungsi
pembangkit momen dari X (dinotasikan dengan MX(t)) didefinisikan sebagai:

𝑀𝑥 (𝑡) = 𝐸(𝑒 𝑡𝑋 )

𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 − ℎ < 𝑡 < ℎ 𝑑𝑎𝑛 ℎ > 0.

2. Jenis Fungsi Pembangkit Momen.


Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai:

𝑀𝑥 (𝑡) = 𝐸(𝑒 𝑡𝑋 )

𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 − ℎ < 𝑡 < ℎ 𝑑𝑎𝑛 ℎ > 0.

Fungsi pembangkit momen dari peubah acak diskrit secara umum


ditentukan berdasarkan definisi 1.2

Definisi 1.2 FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN DISKRIT

Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai:

𝑀𝑥 (𝑡) = ∑ 𝑒 𝑡𝑋 ∙ 𝑝(𝑥)
𝑥

Fungsi pembangkit momen dari peubah acak kontinu secara umum ditentukan
berdasarkan definisi 1.3

Definisi 1. 3 FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN KONTINU

Jika X adalah peubah acak kontinun dan f(x) adalah fungsi densitas dari X di x,
maka fungsi pembangkit momen dari x didefinisikan sebagai:

12

𝑀𝑥 (𝑡) = ∫ 𝑒 𝑡𝑋 ∙ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
−∞

Dua cara pembuktian bahwa fungsi pembangkit momen itu bisa menghasilkan
momen-momen, sebagai berikut:

1. Jika dari definisi 1.1, 𝑒 𝑡𝑋 diuraikan dengan menggunakan perluasan deret


MacLaurin, maka diperoleh :
𝑀𝑥 (𝑡) = 𝐸(𝑒 𝑡𝑋 )
(𝑡𝑋)2 (𝑡𝑋)3 (𝑡𝑋)𝑟
= 𝐸 (1 + 𝑡𝑋 + + + ⋯+ +⋯)
2! 3! 𝑟!
𝑡2 2 𝑡3 𝑡𝑟
= 1 + 𝐸(𝑋) + (𝑋 ) + (𝑋 3 ) + ⋯ + (𝑋 𝑟 ) + ⋯
2! 3! 𝑟!
Jika 𝑀𝑥 (𝑡) diturunkan terhadap t, kemudian harga t sama dengan nol, maka
akan diperoleh :

Demikian seterusnya, sehingga apabila 𝑀𝑥 (𝑡) diturunkan terhadap t


sebanyak r kali, kemudian harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh:

𝑀𝑥′ (0) = 𝐸(𝑋 𝑟 ) = 𝜇𝑟′

2. Dalam hal ini, kita akan menurunkan terhadap t dari perumusan pada
definisi 1.1.
𝑀𝑥 (𝑡) = 𝐸(𝑒 𝑡𝑋 )

13
𝑀𝑥 ′(𝑡) = 𝐸(𝑋. 𝑒 𝑡𝑋 )

𝑀𝑥′ (0) = 𝐸(𝑋. 𝑒 0 ) = 𝐸(𝑋) = 𝜇1′

𝑀𝑥 "(𝑡) = 𝐸(𝑋 2 . 𝑒 𝑡𝑋 )

𝑀𝑥 "(0) = 𝐸(𝑋 2 . 𝑒 0 ) = 𝐸(𝑋 2 ) = 𝜇2′

𝑀𝑥 ′′′(𝑡) = 𝐸(𝑋 3 . 𝑒 𝑡𝑋 )

𝑀𝑥′′′ (0) = 𝐸(𝑋 3 . 𝑒 0 ) = 𝐸(𝑋 3 ) = 𝜇3′

Demikian seterusnya, sehingga apabila 𝑀𝑥 (𝑡) diturunkan terhadap t


sebanyak r kali, kemudian harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh:

𝑀𝑥′ (0) = 𝐸(𝑋 𝑟 ) = 𝜇𝑟′

3. Penurunan Momen dari Fungsi Pembangkit Momen.

Dalil 1.2 PENURUNAN MOMEN DARI FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN

Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu dan 𝑀𝑥 (𝑡) adalah fungsi
pembangkit momennya, maka:

𝑀𝑥𝑟 (𝑡) ]𝑡=0 = 𝜇𝑟′

Maka, disimpulkan :

Apabila fungsi pembangkit momen menghasilkan sebuah fungsi t dengan harga t-


nya tidak sama dengan nol, maka kita harus menentukan fungsi pembangkit momen
yang berlaku untuk harga t sama dengan nol.

Contoh:

Misalnya fungsi peluang dari X berbentuk:

1
𝑝(𝑥) = . (𝑥2) ; 𝑥 = 0, 1, 2
4

a. Tentukan definisi fungsi pembangkit momen dari X.


b. Hitung 𝜇1 dan 𝜇2 berdasarkan hasil fungsi pembangkit momen.

14
Penyelesaian:

Berdasarkan definisi fungsi pembangkit momen, maka:

a. 𝑀𝑋 (𝑡) = ∑𝑥 𝑒𝑡𝑋 . 𝑝(𝑥)

2
1 2
= ∑ 𝑒𝑡𝑋 . . ( )
4 𝑥
𝑥=0

1 2 2
= [1 + 𝑒𝑡 . ( ) + 𝑒2𝑡 . ( )]
4 1 2

1
𝑀𝑋 (𝑡) = (1 + 2 . 𝑒𝑡 + 𝑒2𝑡 ); 𝑡 ∈ ℜ
4

b. 1; 𝜇1 = 𝑀𝑋 (𝑡)]𝑡=0
1
= (2 . 𝑒 𝑡 + 2 . 𝑒 2𝑡 )]
4
1
= (2 + 2)
4
𝜇1 = 1

1
2; 𝜇2 = 4 (2 . 𝑒𝑡 + 4 . 𝑒2𝑡 )]
1
= (2 + 4)
4
𝜇2 = 1,5

4. Sifat-sifat Fungsi Pembangkit Momen.


1. Dalil 6.6:
Jika X adalah peubah acak dan c adalah sbuah konstanta, maka:
𝑀𝑐𝑋 (𝑡) = 𝑀𝑥 (𝑐𝑡)
Bukti:
Berdasarkan definisi fungsi pembangkit momen, maka:

15
𝑀𝑐𝑋 (𝑡) = 𝐸(𝑒 𝑡 𝑐𝑋 )
= 𝐸(𝑒 𝑐𝑡 𝑋 )
𝑀𝑐𝑋 (𝑡) = 𝑀𝑥 (𝑐𝑡) (terbukti).
2. Dalil 6.7:
Jika X adalah peubah acak dan c adalah sbuah konstanta, maka:
𝑀𝑋+𝑐 (𝑡) = 𝑒 𝑐𝑡 . 𝑀𝑥 (𝑡)
Bukti:
Berdasarkan definisi fungsi pembangkit momen, maka:

𝑀𝑋+𝑐 (𝑡) = 𝐸(𝑒 𝑡 (𝑋+𝑐) )


= 𝐸(𝑒 𝑡𝑋 . 𝑒 𝑐𝑡 )
= 𝑒 𝑐𝑡 . 𝑀𝑋 (𝑡) (terbukti).
3. Dalil 6.8:
Jika X adalah peubah acak, sedangkan a dan b ada dua buah konstanta,
maka:
𝑎𝑡
𝑀(𝑋+𝑎) (𝑡) = 𝑒 𝑏 . 𝑀𝑥 (𝑡/𝑏)
𝑏
Bukti:
Berdasarkan definisi fungsi pembangkit momen, maka:
𝑡|(𝑋𝑎)|
𝑀(𝑋+𝑎) (𝑡) = 𝐸 (𝑒𝑡 𝑏 )
𝑏
𝑡𝑋 𝑎𝑡
= 𝐸 (𝑒𝑡 𝑏 . 𝑒𝑡 𝑏 )
𝑎𝑡 𝑡𝑋
= 𝑒𝑡 𝑏 . 𝐸 (𝑒𝑡 𝑏 )
𝑎𝑡
𝑀(𝑋+𝑎) (𝑡) = 𝑒 𝑏 . 𝑀𝑥 (𝑡/𝑏) (terbukti).
𝑏

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan.
Momen ialah salah satu ukuran statistika yang gunanya antara lain sebagai
dasar untuk merumuskan ukuran keruncingan dan kemiringan kurva (distribusi).
Sedangkan fungsi pembangkit momen antara lain untuk menurunkan atau
menentukan momen-momen. Adapun jenis-jenis Momen ada dua, yaitu:

1. Momen Peubah Acak Diskrit

Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x, maka momen ke-k (dinotasikan dengan 𝜇′𝐾 ) didefinsikan sebagai :
𝜇 𝐾′ = ∑𝑥 𝑥 𝑘 . p(x)
2. Momen Peubah Acak Kontinu.

Jika X adalah peubah acak kontinu dari f(x) adalah nilai fungsi densitas dari
X dari x, maka momen ke-k (dinotasikan dengan 𝜇′𝑘 ) didefiniskan sebagai :


𝜇 𝐾′ = ∫−∞ 𝑥 𝑘 . f(x) dx.

Adapun Fungsi pembangkit momen merupakan sebuah fungsi yang dapat


menghasilkan momen-momen. Selain itu, penentuan distribusi baru dari peubah
acak yang baru merupakan kegunaan lain dari fungsi pembangkit momen. Momen-
momen yang dihasilakn itu bisa digunakan untuk mencari nilai harapan, nilai
rataan, dan varians dari suatu peubah acak. Adapun jenis-jenis Momen ada dua,
yaitu:

1. Fungsi Pembangkit Momen Diskrit.

Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai:

𝑀𝑥 (𝑡) = ∑ 𝑒 𝑡𝑋 ∙ 𝑝(𝑥)
𝑥

17
2. Fungsi pembangkit Momen Kontinu.

Jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah fungsi densitas dari X di
x, maka fungsi pembangkit momen dari x didefinisikan sebagai:

𝑀𝑥 (𝑡) = ∫ 𝑒 𝑡𝑋 ∙ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
−∞

B. Saran
Kami penulis berharap semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat
bagi para pembaca serta memberikan pengetahuan mengenai Momen dan Fungsi
Pembangkit Momen.

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah


ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang. Sekian dan terimakasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Herrhyanto, Nar, Tuti Gantini. 2009. Pengantar Statistika Matematika. Bandung:


Yrama Widya.

Nurlina. 2013. Penentuan Mean, Variansi, Skewness, dan Kurtosis dari Distribusi
Gamma dan Weibull dengan Menggunakan Momen Pertama hingga Keempat.
Makassar.

Sitepu, Robinson, Putra B.J. Bangun, dan Heryanto. 2013. Penentuan Momen ke-5
dari Distribusi Gamma. [Online]. Tersedia di:
http://ejurnal.mipa.unsri.ac.id/index.php/jps/article/view/71 diakses pada 24
September 2022.

Suherman, Maman. 2010. Statistik 3. [Online]. Tersedia di:


http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195202
121974121-MAMAN_SUHERMAN/Statistik_3.pdf. Diakses pada 24
September 2022.

Anda mungkin juga menyukai