Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

MITIGASI DAN BENCANA LAUT


JENIS JENIS, PROSES, TANDA, DAN DESKRIPSI BAHAYA

Oleh :
RISQI RAHMATULLOH
12914005

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016

I.

Jenis, Proses, dan Tanda tanda

NO
.
1.

Bahaya banjir

Lambat

2.

Tanah longsor

Cepat

Jenis Jenis Bahaya

Proses

Tanda tanda

3.

Gempa bumi

Cepat

4.

Gunung meletus

Lambat

5.

Angin topan

Naiknya permukaan air di


sungai atau saluran irigasi,
Muncul suara gemuruh air
Reruntuhan batu (rock fall)
dan tanah (debris) pada jalan.
Retakan baru pada
lereng,jalan atau dinding
penahan tanah.
Material berupa tanah, batuan,
pohon berjatuhan dari lereng.
Air mengalir dari lereng atau
saluran air konstruksi penahan
taah berubah warnanya dari
bening menjadi coklat.
Tingkah laku hewan disekitar
berubah menjadi aneh
Munculnya awan berbentuk
seperti angin tornado atau
seperti pohon atau seperti
batang, bentuknya berdiri
Naiknya suhu rata rata
permukaan tanah di gunung
ditandai dengan tanah menjadi
tandus dan matinya beberapa
tanaman.
Migrasi beberapa hewan yang
turun gunung
Munculnya erupsi berupa gas
dan material padat dari kawah
gunung
Sumber air mulai mengering

Lambat
-

Udara terasa panas dan gerah


(sumuk).
Di langit tampak ada
pertumbuhan awan Cumulus
(awan putih bergerombol yang
berlapis-lapis).
Diantara awan tersebut ada
satu jenis awan mempunyai
batas tepinya sangat jelas
bewarna abu-abu menjulang
tinggi yang secara visual
seperti bunga kol.

6.

Kebakaran hutan

Lambat

7.

Tsunami

Lambat

8.

Pemanasan global

Lambat

9.

Kekeringan

Lambat

10.

Wabah penyakit

Cepat

Awan tiba-tiba berubah warna


dari berwarna putih menjadi
berwarna hitam pekat (awan
Cumulonimbus).
Adanya loncatan api dari
permukaan membakar ranting
ataupun tajuk, yang semakin
besar.
Terjadinya akumulasi asap
adanya titik api (hot spot)
Meluasnya kobaran api di
lokasi kebakaran
Surutnya permukaan air laut
secara tiba tiba.
Terdengar suara gemuruh dari
kejauhan yang besar dan
keras.
Timbulnya gelombang besar.
Timbulnya gempa pengiring.
Kebakaran hutan besarbesaran.
Situs purbakalan cepat rusak.
Ketinggian gunung berkurang.
Mencairnya es di kutub.
Menurunnya curah hujan
Menurunnya cadangan air
(waduk, sumur, dan sumber
air atau penyimpanan air
lannya)
Munculnya beberapa penyakit
yg mewabah
Kebersihan lingkungan
berkurang.

II.

Deskripsi
1. Banjir
Banjir adalah bahaya akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayahwilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa
juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang
rendah terkena dampak kiriman banjir.
2. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri
merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin
curam kemiringan lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan
terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan
terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar
wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang
membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui
20 umumnya berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng
atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari
yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Gempa bumi biasanya terjadi
di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Beberapa gempa bumi lain
juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa
bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Gempa bumi merupakan gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk
diperkirakan kedatangannya. Sehingga dapat dilihat bahwa gejala alam ini
sifatnya seolah-olah mendadak dan tidak teratur. Dengan sifat seperti ini,
ketika usaha-usaha untuk memperkirakan masih belum menampakkan hasil,
maka usaha yang paling baik dalam mempersiapkan diri dengan cara
mengatasi

bencana

alam

ini

adalah

dengan

mitigasi.

Mitigasi yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana.


Usaha mitigasi adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan

masyarakat dalam menghadapi bencana alam sehingga risiko bencana alam


dapat dikurangi.
4. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari
dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas,
lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa
diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa
diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut lavaSuhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan
abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
5. Angin Topan
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih
dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian
maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah
angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada
sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado
mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter.
Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada
musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang
diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan
terlempar.
6. Kebakaran Hutan
Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran
rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam
liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya
pertanian. Penyebab umum termasuk petir,kecerobohan manusia musim
kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama
kebakaran hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari
sebuah sinonim dari api yunani, sebuah bahan seperti napalm yang digunakan
di eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.
7. Tsunami

Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan


permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berhiposentrum di bawah laut,
letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman
meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.
Tsunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan
menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam.
8. Pemanasan Global
Pengertian global warming- Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya
suhu rata-rata atmosfer bumi, laut dan daratan bumi. Temperature rata-rata
bumi secara global meningkat 0.74 0.18 C selama seratus tahun
terakhir.Pemanasan global warmimg disebabkan oleh efek rumah kaca, efek
timbal balik, variasi matahari.
9. Kekeringan
Kekeringan adalah merupakan salah satu bahaya yang sulit dicegah dan
datang berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air
yang jauh di bawah dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian,
kegiatan ekonomi dan lingkungan. Terjadinya kekeringan di suatu daerah
bisa menjadi kendala dalam peningkatan produksi pangan di daerah tersebut.
Di Indonesia pada setiap musim kemarau hampir selalu terjadi kekeringan
pada tanaman pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap
tahunnya.
Kekeringan merupakan salah satu fenomena yang terjadi sebagai dampak
penyimpangan iklim global seperti el-nino dan Osilasi Selatan. Dewasa ini
bencana kekeringan semakin sering terjadi bukan saja pada periode tahuntahun El Nino, tetapi juga pada periode tahun dalam keadaan kondisi normal.
10. Wabah Penyakit
Wabah adalah suatu istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya
penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk
menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam
epidemiologi.
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani epi berarti pada dan demos berarti
rakyat adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi
tertentu manusia, dalam satu periode waktu tertentu, dengan laju yang

melampaui laju ekspektasi (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman


yang mutakhir.
Dengan kata lain epidemi adalah wabah yang terjadi lebih cepat daripada
yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam
periode tertentu disebut incidence rate = laju timbulnya penyakit.

Daftar pustaka :
http://masirul.com/pengertian-macam-macam-bencana-alam/
http://muhammadwahyu40.blogspot.co.id/
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/11/bencana-alam-pengertian-macam-jenisgambar.html

1. JENIS JENIS BAHAYA


Klasifikasi bahaya berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bahaya geologis
Bahaya ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen).
Yang termasuk dalam bahaya geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi,
dan tsunami.
2. Bahaya klimatologis
Bahaya klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan
hujan. Contoh bahaya klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting
beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bahaya, walaupun pemicu utamanya adalah
faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis
dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bahaya ekstra-terestrial
Bahaya Ekstra-Terestrial adalah bahaya yang terjadi di luar angkasa, contoh :
hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan
bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

Anda mungkin juga menyukai