Anda di halaman 1dari 5

EtikaPolitikdiIndonesia

Kepentingan adalahkatakunciyangkerap(sering)hadir,berdampingandengan
katapolitik.Kawan,ataulawan,tampilseiringdenganadanyakepentingan.Cinta
akan materi dan kemasyhuran, berpotensi menghantarkan politisi pada tindakan
menghalalkan segala cara. Kita mungkin geli menyaksikan seorang politisi yang
berjuang sungguhsungguh di suatu partai, tibatiba pindah, dan sungguhsungguh
berjuanglagidipartaiyangdulukerap(sering)jadioposisinya.Adalogikayang
dijungkirbalikkan.
Upaya pelanggaran etika politik dilakukan dengan banyak cara. Di antaranya: a)
menekanoposisi;b)penjelasanyangdirekayasamenjelangklimaksdantidakada
hubungannya dengan kepentingan isu; c) pengalihan perhatian; d) pengungkapan
minimumatasisu,yangmengurangidayakritispublik;e)pengulanganberkelanjutan
akansuatuisudengantujuanmendesakkanideindividuataukolektif;f)serangan
fajarsebelumpemilihan,menggunakansembakoatausejumlahrupiah,padapublik
yang kurang mampu; g) negosiasi nominal atas suatu posisi atau pembuatan
keputusan.Semuaituadalahsebagiancontohpelanggaranetikapolitik.Namunmasih
banyakcontohlain.
Kitatahu,perubahankondisiataukonstelasipolitikdewasainisulitdiperhitungkan
secaramatematis.Ambisi(keinginanuntukmencapaisesuatuataukemauanuntuk
mencapai sukses) politisi dalam menjalankan kekuasaan politik, memungkinkan
adanyapergeserankepentingan.Lobilobipolitikterselubungjugakianmarak.Halini
diperparahdenganadanyakepentingantertentuyangdimilikisuatukekuatankolektif.
Dan,merekajugaberwenangmenciptakankebijakanpolitik.
Negara adalah rimba intrik politik.Stabilitas politik negara jugadipengaruhioleh
gayapolitisidalammempertahankankekuasaanmereka.Disitulahimperatifnya(Kini,
imperatifbiasanyamenyatakanperintahagarberhentidarimelakukansesuatuyang
sedangdilakukan.Maknainisesuaidenganartikekiniantermasukdidalamnyadi
duniapolitikyangmenyatakansesuatusedangdilakukan.)etikapolitikdinegeri
kitaini.Jadi,meskibanyakyangmeragukankeberhasilannya,dandibilang,bagai
berteriakdipadanggurun,sayapercaya,etikapolitikperludigaunggaungkanterus
menerus.Dankita perlubersamasamadan berbanyakbanyak, melakukansesuatu
untukterciptanyapolitikyangberetika.
Upaya untuk mengingatkan, beragam. Di antaranya, memberdayakan masyarakat
melaluicivilsociety,melaksanakandemokrasi,kemauanuntukbernalardanberpihak
padakebenarandankebijaksanaan.
Saya terpikat atas pemikiran Haryatmoko (2007). Menurutnya, etika politik perlu,
karena:
Pertama, bagaimanapun tidak santunnya suatu politik, tiap keputusan untuk
bertindak,perlulegitimasi.Pengesahanituakandibahasbersamadanharusmengacu

padanormanormamoral,nilainilaihukumatauperaturanperundangan.Disiniletak
celahdimanaetikapolitikbisaberbicaradenganotoritas.
Kedua,etikapolitikberbicaradarisisikorban.Politikyangkasardantidakadilakan
mengakibatkan jatuhnya korban. Korban akan membangkitkan simpati dan reaksi
indignation (terusikdanprotesterhadapketidakadilan).Keberpihakanpadakorban
tidakakanmentolerirpolitikyangkasar.Jeritankorbanadalahberitadukabagietika
politik.
Ketiga, pertarungan kekuasaan dan konflik kepentingan yang berlarutlarut akan
membangkitkan kesadaran, perlunya penyelesaian yang mendesak dan adil.
Penyelesaiansemacaminitidakakanterwujudbilatidakmengacukeetikapolitik.
Seringnyapernyataanperubahanharus konstitusional,menunjukkanetikapolitik
tidakbisadiabaikanbegitusaja.
KajianTeoritistentangEtikaPolitik
Jikapembuatkebijakandibiarkanmenghalalkansegalacara,kehidupanrakyattidak
lagidamai.PaulRicoeur(1990)mengatakanetikapolitikperlu,karenaadatuntutan
1)untukhidupbersamadanuntukoranglain.2)memperluaslingkupkebebasan,3)
membanguninstitusiinstitusiyangadil.
Setiaporangmendambakehidupanyangbaik.Eksissecarawajar.Danmeraihsesuatu
yangdiidamkan.Untukmencapainya,adasuatumatarantaiyangberkesinambungan.
Hidupbersamadalamkerangkainstitusiyangadil,dapatterwujudbilakitabersedia
menerimapluralitas.Institusiinstitusiyangadilmewadahiwarganegarauntukhidup
bersama tanpa saling merugikan. Kebebasan yang dimiliki warga negara seperti
kebebasan pers, kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan mengeluarkan
pendapat,dansebagainya,memberiruangbagiwarganegaraberinisiatifdankritis
padainstitusiyangtidakadil.
Etikapolitik,menurutRicoeur,tidakhanyamenyangkutperilakuindividual,tapijuga
terkait tindakan kolektif. Ketika suatu keputusan butuh persetujuan dari sebanyak
mungkin warganegara, legitimasi kolektif publik dapat dimanfaatkan dalam
menerapkanpolitikyangberetika.Biasanyauntukmemperolehpersetujuan,politisi
perlumemilikikemampuanmeyakinkan.Agarwarganegaratidakmudahterpengaruh
olehterpaanisuyangdiangkatpolitisi,warganegaraperlukritis.
Thomas Hobbes (15881679) menambahkan perlunya suatu sistem hukum yang
efektifditanganpenguasa,mutlakuntukmenegakkanketertibansosial.Rasatakut
melakukanpelanggaran,perludilestarikan,hinggaancamanhukumanmatidikenakan
kepadamerekayangmelanggarundangundang.
Pemikiran pentingnya etika politik juga dikemukakan oleh Karl Wallace (1955).
Menurutnya ada empat nilai yang mendasar bagi sistem politik, yaitu (a)
penghormatanataukeyakinanakanwibawadanhargadiriindividu,(2)keterbukaan
ataukeyakinanpadapemerataankesempatan,(3)kebebasanyangdisertaitanggung
jawabdalampelaksanaankebebasan,(4)keyakinanpadakemampuansetiaporang

dalammemahamihakekatdemokrasi.Pemikirandaribeberapailmuwantadi,menarik
untukmenjadidasarpentingnyaetikapolitikdiIndonesiaini.
PenerapanEtikaPolitikdiIndonesia

Ada dasar yang fundamental dalam memfungsikan sistem politik yang memadai.
BeberapasaranpenerapanetikapolitikdiIndonesia,adalahsebagaiberikut.
Pertama, membuat masyarakat menjadi kritis. Franklyn Haiman (1958)
mensyaratkanadanyapeningkatankapasitasrasionalmanusia.Upayapersuasiseperti
kampanye politik, komunikasi pemerintah, periklanan, dan lainlain, adalah suatu
teknik untuk mempengaruhi penerima dengan menghilangkan proses berfikir
sadarnya dan menanamkan sugesti atau penekanan pada kesadaran, agar
menghasilkanperilakuotomatisyangtidakreflektif.
Seruan motivasional dan emosional juga kerap digunakan dalam mempengaruhi
rasional massa. Pemilihan kata, kerap tidak mempertimbangkan rasa keadilan.
Habermas(1967)mengatakanbahwabahasajugamerupakansaranadominasidan
kekuasaan. Monopolipada pilihankata, terutama karenaakses ruangpubliklebih
terbukapadapolitisi,menimbulkanpeluangpenyimpangankepentingan.
Upaya penggerakan logika instant ini tidak etis. Intinya, seorang politisi yang
berusahaditerimapandangannyasecaratidakkritis,diajugadapatdipandangsebagai
pelanggaretikapolitikyangideal.Jadimanusiaharusdiajarberfikir,menganalisadan
mengevaluasi informasi dengan rasio dan mampu mengontrol emosinya. Dengan
demikiandapatmenghasilkansuatupemikiranterbaikdengananalisakritis.
Kedua, mengembangkan kebiasaan meneliti. Semua pihak: masyarakat (melalui
LSM), media massa, perguruan tinggi, politisi atau penguasa, sebaiknya
mengembangkan kebiasaan meneliti. Peningkatan rasionalitas pada masyarakat
selayaknyadibarengidengankemauanpolitisidalambersikapadilketikamemilihdan
menampilkanfaktadandatasecaraterbuka.
Pengetahuan tentang realitas sebaiknya mencerminkan kenyataan real yang
dibutuhkan.Informasiyangditampilkanadalahinformasiyangpalingrelevandan
selengkap mungkin memfasilitasi kemampuan rasional publik. Dan data yang
dibutuhkan masyarakat, tidak boleh diselewengkan atau disembunyikan. Ketika
banyakpihakterbiasamenelitidantereksposolehdata,penyelewengandataakan
berkurang. Keterbukaan akses informasi ini, memfasilitasi masyarakat, mengamati
politisidalammembuatkeputusanyangakurat.
Bagi politisi sendiri, ada baiknya mempertimbangkan peringatan Wallace untuk
menanyakanhalinipadadirisendiri,Apakahsayamemberikesempatankhalayak
sayauntukmembuatpernilaiandenganadil,tanpamenutupnutupidata?

Ketiga, kepentinganumumdaripadapribadiataugolongan.Politisihendaknya
mengembangkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
Motif pribadi atau golongan, atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan
kolektifolehpublik,sungguhsuatutindakantercela.
Pertanyaanyangdapatdiangkatadalah:Apakahsayamelupakanamanahyangtelah
diberikanolehkhalayakpadasaya?Ajakansuciinimemangmembutuhkangerakan
hati dari politisi. Dan hati adalah ranah personal dari seorang individu. Namun,
masyarakatmemilikihaksebagaieksekutor,adaatautidakadanyapolitisitersebut
dudukdisingasanapolitik.Meskibutuhwaktulimatahunan.
Keempat, menghormatiperbedaan.Etikapolitikjugadapatdilaksanakandengan
menghormatiperbedaanpendapatdanargumen.Meskidiperlukanadanyakerjasama
dankompromi,nilaidasarhatinurani,perlumenjadibatasanpembuatankebijakan.
Menurut Wallace, Kita tidak perlu mengorbankan prinsip demi kompromi. Kita
haruslebihsukamenghadapikonflikdaripadamenerimapenentramanInipenting.
Karenasecarabudaya,Indonesiaadalahnegarakolektifisyangkerapmementingkan
harmonisasi.
Bagi masyarakat, keaktifan dalam berekspresi dan mengungkapkan pendapat
sebaiknya disambut dengan lebih aktif memanfaatkan ruang publik yang tersedia.
Bagi politisi, ada baiknya memperhatikan pertanyaan Wallace ini: Bisakah saya
denganbebas mengakuikekuatandanbuktisertaargumenyangbertentangandan
masihmengajukansebuahpendapatyangmenampilkankeyakinansaya?
Kelima, penerapan hukum. Penerapan etika politik sebaiknya didasari hukum.
Masyarakat terdiri dari kelompokkelompok yang mungkin sekali mempunyai
kepentingan berlawanan. Politisi, dibantu oleh pengawasan masyarakat, sebaiknya
mampu memfasilitasi dan mengatur kepentingankepentingan kelompok dengan
membanguninstitusiinstitusiyangadil.
Pengeksklusifanpadasuatukelompokdapatmembuahkankeberuntunganbagiyang
satudankemalanganbagiyanglain.Pengelolaanhukumdenganproseduryangbaik,
dapat mengontrol dan menghindarkan semaksimal mungkin penyalahgunaan.
Keadilantidakdiserahkankepadapolitisi,tapidipercayakankepadaproseduryang
memungkinkan pembentukan sistem hukum yang menjamin pelaksanaan keadilan.
Jadi ketika politisi melakukan pelanggaran, prosedur hukum secara otomatis dan
transparan,dapatdiberlakukanpadapolitisi,tanpaadanyarekayasa.
Keenam, mengurangiprivasi.Salahsatuupayapelaksanaanetikapolitik,menurut
Dennis F Thompson (1987), adalah dengan mengurangi privasi pejabat negara.
Menurutnya,parapejabatsesungguhnyabukanwarganegarabiasa.Merekamemiliki
kekuasaanataswarganegara,danbagaimanapun,merekamerupakanrepresentasidari
warga negara. Perbedaanperbedaan signifikan antara pejabat negara dan warga
negara membuat berkurangnya wilayah kehidupan pribadi (privacy) para pejabat
negara.Karenanya,privacypejabatnegaratidakharusdijaga,bilaperludikorbankan
untuk menjaga keutuhan demokrasi dan menjaga kepercayaan warga negara.

Kebijakankebijakanpolitikyangdiambil,sebesardanatauseluasapapun,sedikit
banyak,berpengaruhbagikehidupanwarganegara.
Jadilayaklahbilamasyarakattahusecaradetail,mengenaikehidupanpejabatpejabat
negara.Pengetahuantersebutmerupakanbagiandarigaransidankontrolpublikyang
membuat warga negara menaruh kepercayaan pada pejabat negara yang telah
dipilihnya. Warga negara harus punya keyakinan bahwa pejabat negara yang
dipilihnyabenarbenarmemilikifisikyangsehatdanpribadiyangjujur.Meskiorang
mungkinberubah,namunperluadajaminanawalbahwapolitisitersebutberpotensi
untuk tidakmempergunakankekuasaandankewenanganuntukkepentinganpribadi,keluarga,dan
kelompoknya.

Ketujuh, beriman. Penerapan etika politik dapat berjalan dengan mulus, bila semua pihak
menyandarkankeyakinanpadaagama.SilaKetuhananYangMahaEsa,hendaklahmenjadijiwadalam
kehidupan tiap individu. Etika dan moral politisi akan rusak ketika tidak dihubungkannya agama
denganpolitik.Padahal,keduanyaadalahsatukesatuanintegralbagaijiwadanraga.
Iman, adalah percaya pada Tuhan. Bila politisi mempercayakan diri pada Tuhan sebagai pemilik
dirinya,tempatkembalinya,pengaturmanusia,pemberiamanah,penguasakeputusanhidupdantempat
berawaldanberakhirnyasegalasesuatu,diharapkanpolitisimemilikiarahanyangterbenar.
Kedelapan,terbukanyaruangpublik.Perludiperbanyakruangpublikyangmemberikesempatan
politisidanmasyarakatsalingberkomunikasi.WadahsepertitheFatwaCenter(tFC)ini,adalahsalah
satuupayarealmenyediakanaksesbagiinteraksitadi.Terbukanyakesempatanberbagiantartokoh,
politisi, media, akademisi, birokrat, mahasiswa dan masyarakat lainnya memberi penyegaran
penyegaran edukatif pada semua pihak. Selain itu mengurangi prasangka atau peluang terjadinya
pelanggaranetikapolitik.
WadahsepertitFCjugadiharapkan:1)dapatmemberiruangterbukapadapeningkatanrasionaldan
dayakritispublik.2)mempersiapkancalonpolitisiuntukmenjadipolitisiberetika,3)mengingatkan
politisiuntukberetika.
Semuapihakakandiuntungkan.Politisiyangberetika,diuntungkandenganadanyamasyarakatyang
terdidik. Masyarakat jugadiuntungkan, denganpolitisi yang beretika.Pada masyarakat yang tidak
terpelajar atau terbelakang, maka politisi yang tidak beretika masihtetap ada. Ongkossosial juga
tinggi, diantaranya: banyaknya intrik, masyarakat dikorbankan, kemajuan Indonesia juga tidak
signifikan.
Mari kita, dalam proporsi masingmasing, berbuat sesuatu untuk memfasilitasi kesejahteraan
masyarakatIndonesiasebesarbesarnya.

Anda mungkin juga menyukai